Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN

PENGELOLAAN PENDIDIKAN
(Analisis Deskriptif di MTs Roudlatul Falah Desa Sitiluhur Gembong Pati dan SMPN 1
Juwana Pati)

Moch Noor Efendi1, Ulil Albab2


1.
PT Suara Merdeka Press
E-mail: pendy.sumer@gmail.com
2.
SD Plus Abayasa Islamic School Pati
E-mail: Albabulil001@gmail.com

Abstract
This article describes financial management in improving education management
in schools and madrasahs. The results found include: first, the feasibility of
infrastructure, facilities, human resources, as well as facilities and infrastructure
because the availability of qualified financing at SMP Negeri 1 Juwana, Pati is
directly proportional to the quality of education. Regular students achieve
academic and non-academic achievements. Many of the graduates of SMP Negeri
1 Juwana are also scattered in high schools which are in the favorite category;
Secondly, high motivation from various elements in MTs Roudlatul Falah, Sitiluhur
Village, Gembong District, Pati, especially school principals and educators also
has a major effect on the quality of education. Given, a number of madrasah
graduates are also able to compete to enter secondary schools which are classified
as favorites.
Keywords: financing management, education

Abstrak:
Artikel ini menjelaskan tentang manajemen pembiayaan dalam meningkatkan
pengelolaan pendidikan di sekolah dan madrasah. Hasil yang ditemukan antara
lain: pertama, kelayakan infastruktur, fasilitas, sumber daya manusia, serta
sarana dan prasarana karena ketersediaan pembiayaan yang mumpuni di SMP
Negeri 1 Juwana, Pati berbanding lurus dengan mutu pendidikannya. Siswa
langganan meraih prestasi akademik maupun non-akademik. Lulusan SMP
Negeri 1 Juwana juga banyak tersebar di sekolah lanjutan yang masuk kategori
favorit; keduan, motivasi tinggi dari berbagai unsur di MTs Roudlatul Falah Desa
Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Pati, terutama kepala sekolah dan tenaga
pendidik juga berpengaruh besar pada mutu pendidikan. Mengingat, sejumlah
lulusan madrasah tersebut juga mampu bersaing untuk masuk ke sekolah lanjutan
yang tergolong favorit.
Kata Kunci: manajemen pembiayaan, pendidikan

PENDAHULUAN
Pendidikan berperan penting
dalam kehidupan manusia. Dalam karena dapat turut mendukung kemajuan
konteks berbangsa dan bernegara, dari berbagai aspek. Mengingat,
pendidikan menjadi perhatian utama pendidikan mengemban misi untuk

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 41


mengembangkan sumber daya manusia dinamis, diselaraskan dengan
yang berpengaruh pada peradaban perkembangan masyarakat lokal,
bangsa. nasional, dan global. Penetapan SNP
Penyelenggaraan pendidikan sebagai bentuk komitmen nasional atas
yang mengarah pada tujuan ideal upaya peningkatan mutu dan daya saing
memerlukan seperangkat kelengkapan bangsa.
yang saling mendukung. Mulai dari Namun, tidak selamanya
infrastruktur, sarana dan prasarana, pembiayaan yang memadai berbanding
sumber daya manusia, hingga lurus dengan kualitas pendidikan.
pembiayaan. Terdapat komponen lain yang dapat
Penyelenggara pendidikan bukan dapat mengangkat kualitas pendidikan,
sebatas pemerintah daerah, tetapi juga seperti motivasi tinggi dari pendidik dan
berbasis masyarakat. Sumber tenaga kependidikan. Fataknya, di
pembiayaan untuk pemenuhan fasilitas sejumlah sekolah/madrasah, sarana dan
pendidikan beragam, baik dari anggaran prasarana yang terbatas tidak
negara maupun masyarakat. Dukungan mengendurkan semangat
anggaran penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang
penyelenggaraan pendidikan. memenuhi SNP dan menghasilkan
Ketersediaan dana berpengaruh pada lulusan yang berkualitas.
kualitas pelayanan pendidikan. Negara Identifikasi Isu
pun telah mendorong peningkatan Dari penelitian sederhana di dua
kualitas bagi setiap penyelenggara sekolah/madrasah, setidaknya penulis
pendidikan melalui sejumlah bantuan. dapat menemukan dua isu sentral hasil
Tujuannya agar penyelenggaraan pengamatan dan identifikasi
pendidikan dapat memenuhi standar problematika sebagai berikut:
nasional pendidikan (SNP). Bagaimana pembiayaan
SNP merupakan kriteria minimal pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
tentang sistem pendidikan di seluruh (MTs) Roudlatul Falah Desa Sitiluhur,
wilayah hukum Negara Kesatuan Kecamatan Gembong, Pati dan SMPN 1
Republik Indonesia. Standar nasional Juwana, Pati.
pendidikan terdiri atas; standar Sejauhmana pengaruh
kompetensi lulusan, standar isi, standar pembiayaan pendidikan terhadap
proses, standar pendidik dan tenaga motivasi lembaga di Madrasah
kependidikan, standar sarana dan Tsanawiyah (MTs) Roudlatul Falah
prasarana, standar pembiayaan Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong,
pendidikan, standar pengelolaan, serta Pati dan SMPN 1 Juwana, Pati.
standar penilaian pendidikan. Manfaat Penulisan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Dari identifikasi isu tersebut
tahun 2013 tentang Perubahan atas dapat ditentukan manfaat penulisan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun sebagai berikut:
2005 tentang Standar Nasional Untuk mengetahui sumber
Pendidikan menyebutkan, SNP bersifat pembiayaan penyelenggaraan

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 42


pendidikan di Madrasah Tsanawiyah atas program wajib belajar yang
Roudlatul Falah Desa Sitiluhur, diselenggarakan oleh lembaga
Kecamatan Gembong, Pati dan SMPN 1 pendidikan pemerintah, pemerintah
Juwana, Pati. daerah, dan masyarakat.
Untuk mengungkap Kewajiban itu membawa
implementasi pembiayaan pendidikan konsekuensi pengalokasian anggaran
dan pengaruhnya terhadap motivasi di pendidikan paling sedikit 20 persen dari
Madrasah Tsanawiyah Roudlatul Falah APBN, di luar gaji pendidik dan biaya
Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, pendidikan kedinasan. Pengalokasian
Pati dan SMPN 1 Juwana, Pati. anggaran tersebut berorientasi pada
Pembiayaan Pendidikan jaminan ketersediaan layanan
Pendidikan menjadi urusan pendidikan, keterjangkauan layanan
penting bagi negara untuk tujuan pendidikan, kualitas dan relevansi
menciptakan sumber daya manusia layanan pendidikan, kesetaraan layanan
bertakwa kepada Tuhan, berakhlak pendidikan, dan kepastian memperoleh
mulia, berkualitas, berkarakter, dan layanan pendidikan.
berdaya saing tinggi. Mengingat, tingkat Dana pendidikan yang bersumber
pendidikan masyarakat berpengaruh dari APBN sebesar 20 persen menyentuh
pada kemajuan dan peradaban bangsa. banyak aspek. Bantuan Operasional
Jaminan pendidikan bagi warga Sekolah (BOS) menjadi bagian dari
Indonesia, berikut kewajiban pemerintah komponen alokasi yang masuk dalam
dalam penyelenggaraannya telah diatur alokasi dana transfer khusus kategori
dalam regulasi. Secara tegas Undang- Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik.
Undang Dasar (UUD) Republik Pada 2019, besaran alokasi dana
Indonesia 1945 (Amandemen IV) BOS tidak berbeda dengan tahun
menyebutkan, setiap warga negara sebelumnya. Berdasar Permendikbud
berhak mendapat pendidikan, setiap Nomor 3 tahun 2019 tentang Juknis BOS
warga negara wajib mengikuti SD, SMP, SMA, SMK tahun 2019,
pendidikan dasar dan pemerintah wajib satuan biaya BOS reguler sebagai
membiayainya. berikut:
Berdasar Undang-Undang 1. SD sebesar Rp 800.000 per satu
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem peserta didik setiap satu tahun.
Pendidikan Nasional, pemerintah dari 2. SMP sebesar Rp 1.000.000 per satu
level pusat hingga daerah memiliki peserta didik setiap satu tahun.
kewajiban menjamin ketersediaan dana 3. SMA sebesar Rp 1.400.000 per satu
guna terselenggaranya pendidikan bagi peserta didik setiap satu tahun.
setiap warga negara yang berusia tujuh 4. SMK sebesar Rp 1.600.000 per satu
sampai lima belas tahun. Mengingat, peserta didik setiap satu tahun.
warga negara yang masuk dalam 5. SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB
kategori sasaran program wajib belajar sebesar Rp 2.000.000 per satu peserta
pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI didik setiap satu tahun.
dan SMP/MTs). Tanggung jawab negara

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 43


Pembiayaan merupakan salah Adapun fungsi motivasi bagi manusia,
satu sumber daya yang menunjang menurut Hadari Nawawi dalam bukunya
efektifitas dan efisiensi pengelolaan Badrudin (Badrudin: 2013), yaitu
pendidikan. Selain pemerintah, sumber sebagai energi atau penggerak bagi
pembiayaan pada suatu sekolah juga manusia, pengatur memilih alternatif di
didukung dari sumber lain, seperti orang antara dua atau lebih kegiatan yang
tua/peserta didik dan masyarakat. bertentangan, dan pengatur arah atau
Pembiayaan pendidikan terdiri tujuan dalam melakukan aktivitas.
atas biaya investasi, biaya operasi, dan Tujuan motivasi adalah untuk
biaya personal. Biaya investasi satuan menggerakkan atau menggugah
pendidikan meliputi biaya penyediaan seseorang agar timbul keinginan dan
sarana dan prasarana, pengembangan kemauannya untuk melakukan sesuatu
sumber daya manusia, dan modal kerja sehingga dapat memperoleh hasil atau
tetap. Adapun biaya personal meliputi mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang
biaya pendidikan yang harus dikeluarkan manajer, tujuan motivasi ialah untuk
oleh peserta didik untuk dapat mengikuti menggerakkan pegawai atau bawahan
proses pembelajaran secara teratur dan dalam usaha meningkatkan prestasinya
berkelanjutan. Sedangkan biaya operasi sehingga tercapai tujuan organisasi yang
satuan pendidikan terdiri atas: a) gaji dipimpinnya. Bagi seorang guru, tujuan
pendidik dan tenaga kependidikan serta motivasi adalah untuk mengerakkan atau
segala tunjangan yang melekat pada gaji; memacu para siswanya agar timbul
b) bahan atau peralatan pendidikan habis keinginan dan kemauannya untuk
pakai; dan c) biaya operasi pendidikan meningkatkan prestasi belajarnya
tak langsung berupa daya, air, jasa sehingga tercapai tujuan pendidikan
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan sesuai dengan yang diharapkan dan
prasarana, uang lembur, transportasi, ditetapkan dalam kurikulum sekolah
konsumsi, pajak, asuransi, dan lainnya (Purwanto, 2002:73).
(Sulistyoningrum, 2010:35). Penerapan motivasi dalam
Motivasi Pengelolaan Sekolah menggerakkan sumber daya lain dalam
Peran motivasi dalam pengelolaan sekolah juga dibutuhkan
pengelolaan satuan pendidikan relatif agar memenuhi tujuan pendidikan.
penting. Mengingat, motivasi menjadi Upaya mengoptimalkan potensi yang
bagian dari unsur manajemen ada, terutama pembiayaan menjadi
pendidikan. keniscayaan guna mendukung
Dalam bukunya Ismail Solihin penyelenggaraan pendidikan ideal.
(Ismail Solihin, 2009), Kanfer Selain pemerintah, sejumlah
mengatakan, motivasi merupakan elemen yang menjadi potensi dalam
kekuatan psikologis yang akan mendukung pembiayaan pendidikan
menentukan arah dari perilaku adalah orang tua siswa dan masyarakat.
seseorang, tingkat upaya dari seseorang, Penyediaan dana dari pemerintah
dan tingkat ketegaran pada saat orang itu untuk mendukung kebijakan pendidikan
dihadapkan pada berbagai rintangan. gratis pada jenjang pendidikan dasar

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 44


negeri maupun swasta memiliki dampak Pendekatan dan Jenis Penelitian
beragam, terutama dalam implementasi Dalam melakukan penelitian
pengelolaan sekolah melalui manajemen tentang implementasi pembiayaan
berbasis sekolah (MBS). MBS, yang pendidikan di di Madrasah Tsanawiyah
merupakan konsep pengelolaan sekolah Roudlatul Falah Desa Sitiluhur,
dengan tujuan meningkatkan mutu Kecamatan Gembong, Pati dan SMPN 1
pendidikan di era desentralisasi Juwana, Pati ditempuh pendekatan
pendidikan, memberi otonomi luas pada pendekatan kualitatif.
sekolah untuk mengelola sumber daya Penelitian kualitatif sering
dan sumber dana sesuai prioritas disebut juga penelitian naturalistik
kebutuhan. Pasal 51 Undang-Undang karena penelitiannya dilakukan pada
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem kondisi yang alamiah (natural setting)
Pendidikan Nasional menyebutkan, (Sugiyono, 2014:8). Kualitatif
pengelolaan satuan pendidikan anak usia merupakan proses eksplorasi dan
dini, pendidikan dasar, dan pendidikan memahami makna perilaku individu dan
menengah dilaksanakan berdasarkan kelompok, menggambarkan masalah
standar pelayanan minimal dengan sosial atau masalah kemanusiaan
prinsip manajemen berbasis (Sugiyono, 2014:8). Pendekatan dalam
sekolah/madrasah. penelitian ini adalah penelitian lapangan
MBS bertujuan memberdayakan (Field Research). Adapun teknik dalam
sekolah, terutama sumber daya manusia pengumpulan data menggunakan
(kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, wawancana dan observasi.
orang tua siswa, dan masyarakat) Lokasi dan Waktu Penelitian
melalui pemberian kewenangan, Penelitian tentang implementasi
fleksibilitas, dan sumber daya lain untuk tentang implementasi pembiayaan
memecahkan persoalan yang dihadapi pendidikan dan pengaruh pembiayaan
sekolah. Dengan MBS, sekolah pendidikan terhadap motivasi lembaga di
mendapat otonomi luas dan tanggung Madrasah Tsanawiyah Roudlatul Falah
jawab dalam menggali, memanfaatkan, Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong,
serta mengarahkan berbagai sumber Pati dan SMPN 1 Juwana, Pati. Adapun
daya, baik internal maupun eksternal waktu penelitian dilakukan pada awal
untuk kelancaran proses belajar Juli hingga pertengahan Juli 2019.
mengajar di sekolah (Dally, 2010:7). Data dan Sumber Data
Karena itu, sebagai sebuah Subyek penelitian merupakan
organisasi, sekolah dituntut untuk pihak-pihak yang relevan dengan isu
merencanakan, melaksanakan, dan penelitian.
mengevaluasi, serta 1. Subyek Penelitian
mempertanggungjawabkan pengelolaan Subyek penelitian pada dasarnya
dana secara transparan kepada adalah yang akan dikenai kesimpulan
masyarakat dan pemerintah. dari hasil penelitian. Menurut Saifuddin
METODE PENELITIAN yang dikutip oleh Abdul Hanaf, subyek
penelitian adalah: sesuatu yang diteliti

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 45


baik orang, benda, ataupun lembaga data dilakukan pada natural setting
(organisasi), di dalam subjek (kondisi yang alamiah), sumber data
penelitian inilah terdapat objek primer dan teknik pengumpulan data
penelitian (Hanaf, 2012).. Sedangkan lebih banyak pada observasi,
menurut Tatang Amirin, subjek wawancara mendalam, dan dokumentasi
penelitian merupakan orang-orang yang (Sugiyono, 2009:309). Dalam penelitian
menjadi sumber informasi yang dapat ini ditempuh pengumpulan data sebagai
memberikan data sesuai dengan maslah berikut:
dalam penelitian (Amirin, 1998:135). 1. Observasi
Dalam penelitian tentang Observasi adalah metode
implementasi pembiayaan pendidikan pengumpulan data yang dilakukan
dan pengaruh pembiayaan pendidikan dengan cara mengamati dan mencatat
terhadap motivasi lembaga di Madrasah secara sistematik gejala-gejala yang
Tsanawiyah (MTs) Roudlatul Falah diselidiki (Narkubo, 2003:70).
Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Observasi juga dapat diartikan dengan
Pati dan SMPN 1 Juwana, Pati, subyek pengamatan dan pencatatan dengan
penelitiannya adalah Kepala MTs sistematik fenomena-fenomena yang
Roudlatul Falah AH. Husain dan Kepala diteliti (Mantra, 2004:82). Artinya,
SMPN 1 Juwana Mashuri. observasi sebagai alat pengumpul data
2. Obyek Penelitian yang dimaksud adalah dengan
Menurut Afdhol Abdul Hanaf, malakukan observasi secara sistematis
objek penelitian adalah sifat keadaan bukan hanya sekedarnya saja.
dari suatu benda, orang, atau yang Dalam pelaksanaan observasi ini,
menjadi pusat perhatian dan sasaran peneliti dengan segala kemampuan dan
penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa persiapanya berusaha mengamati hal
berupa sifat kuantitas, dan kualitas yang yang wajar dan yang sebenarnya terjadi
bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, tanpa usaha disengaja untuk
pandangan penilaian, sikap pro-kontra, mempengaruhi, mengatur, atau
simpati-antipati, keadaan batin, dan bisa memanipulasikannya (Nasution,
juga berupa proses (Hanaf, 2012). 2007:70). Mengadakan observasi harus
Dengan demikian yang dilakukan sesuai kenyataan, melukiskan
dimaksud obyek penelitian dalam secara tepat dan cermat terhadap apa
penelitian ini adalah pokok persoalan yang diamati, mencatatnya, dan
yang hendak diteliti untuk mendapatkan kemudian mengolahnya dengan baik.
data secara terarah, yaitu implementasi Dalam penelitian ini
pembiayaan pendidikan dan pengaruh menggunakan teknik pengumpulan data
pembiayaan pendidikan terhadap observasi partisipatif pasif, yakni
motivasi lembaga. peneliti hanya mengamati kegiatan
Teknik Pengumpulan Data orang yang diamati tetapi tidak terlibat
Teknik pengumpulan data langsung dalam kegiatan tersebut
merupakan cara memperoleh data (Sugiyono, 2009:315). Teknik ini dipilih
dalam sebuah penelitian. Pengumpulan dikarenakan setting penelitian adalah

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 46


lingkungan sekolah dan madrasah PEMBAHASAN
sehingga peneliti mudah keluar dan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
masuk ke dalam lokasi penelitian. Roudlatul Falah
Observasi ini peneliti gunakan Madrasah Tsanawiyah (MTs)
untuk memperoleh data yaitu tentang Roudlatul Falah merupakan madrasah
motivasi pengelolaan sekolah/madrasah. formal yang berstatus swasta di lereng
2. Wawancara Gunung Muria, tepatnya Dukuh Boro
Wawancara merupakan metode RT 4 RW 4 Desa Sitiluhur, Kecamatan
untuk mengumpulkan data dengan jalan Gembong, Kabupaten Pati. MTs
tanya jawab sepihak yang dilakukan didirikan oleh sejumlah tokoh
secara sistematis dan berlandaskan pada masyarakat setempat pada 1985.
penyelidikan, pada umumnya dua orang Lokasi MTs Roudlatul Falah
atau lebih dan hadir secara fisik dalam masuk wilayah puncak Desa Sitiluhur.
proses tanya jawab (Sutrisno, 1981:136). Madrasah berjarak lebih dari tujuh
Dalam penelitian ini kilometer dari pusat desa sehingga tidak
menggunakan teknik wawancara tampak dari jalan utama desa. Bagi
mendalam dan tak terstruktur, di mana orang luar Sitiluhur, mencapai lokasi
dalam wawancara ini biasanya tidak madrasah relatif sulit, mengingat tidak
tersusun sebelumnya, disesuaikan banyak tersedia penunjuk arah. Akses
dengan keadaan dan ciri yang unik dari jalannya pun berkelok dan naik turun,
responden serta mengalir apa adanya khas wilayah pegunungan.
(Moleong, 2014:191). Kondisi itu menjadikan MTs
Wawancara dilakukan kepada Roudlatul Falah tidak dikenal luas
kepala sekolah/madrasah, yang menjadi masyarakat Pati. Kendati berada tidak
subyek. Pertanyaan seputar sumber dan menjadi kendala madrasah untuk
implementasi pembiayaan di Madrasah mendapatkan peserta didik. Setiap tahun
Tsanawiyah (MTs) Roudlatul Falah ajaran baru, siswa yang masuk ke MTs
Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Roudlatul Falah hampir memenuhi
Pati dan SMPN 1 Juwana, Pati. Baik batas maksimal rombongan belajar
sumber pembiayaan dari pemerintah (Rombel). Tidak sebatas warga
berupa Bantuan Operasional Sekolah Sitiluhur, siswa berasal dari desa lain di
(BOS) maupun dana dari orang tua Kecamatan Gembong. Bahkan, terdapat
siswa, masyarakat, maupun pihak lain. pula sejumlah siswa yang datang dari
3. Dokumentasi luar kecamatan, bahkan kabupaten lain.
Dokumentasi merupakan data Upaya pengelola MTs Roudlatul
mengenai berupa catatan, transkip, buku, Falah dalam memenuhi fasilitas
surat kabar, majalah, prasasti, notulen pendidikan agak layak tidak pernah
rapat, legger, agenda, dan sebagainya putus. Fasilitas yang hampir tidak
(Arikunto, 2013:274). Penggunaan dimiliki madrasah swasta di Kecamatan
metode dokumentasi merupakan Gembong, seperti laboratorium
pelengkap dari metode observasi dan komputer dan jaringan internet telah
wawancara dalam penelitian ini. tersedia lama di MTs Roudlatul Falah.

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 47


Madrasah yang dipimpin AH yang mereka terima jauh di bawah upah
Husain, S.Pd.I itu, kini memiliki 91 minimum kabupaten (UMK). Jaringan
siswa yang terbagi dalam tiga rombel yang kerap dimanfaatkan antara lain,
untuk jenjang kelas VII, VIII, dan IX. alumni dan warga lokal yang kini telah
Terdapat 11 tenaga pendidik yang sukses dan perguruan tinggi.
melayani siswa MTs Roudlatul Falah, Universitas Negeri (Unnes) Semarang
termasuk kepala madrasah. Dari jumlah merupakan mitra yang selama ini sering
guru tersebut, kebanyakan telah dimanfaatkan untuk peningkatan
memiliki kualifikasi pendidikan sesuai kapasitas guru melalui sejumlah
bidang mengajarnya. Namun, baru dua program pelatihan.
guru yang telah mengantongi sertifikasi Berkat berbagai upaya, kondisi
pendidik, salah satunya kepala MTs Roudlatul Falah yang relatif
madrasah, yang juga masih aktif terbatas tidak terlalu menjadi persoalan
mengajar. yang menjadikan situasi tidak kondusif.
Dengan jumlah siswa yang ada, Bahkan, tenaga pendidik termotivasi
praktis sumber pembiayaan dari untuk turut mengangkat madrasah
pemerintah melalui bantuan operasional sebagai ladang jihad. Kedisiplinan dan
sekolah (BOS) relatif terbatas. MTs keseriusan mereka dalam mengahar
Roudlatul Falah hanya menerima BOS siswa tidak goyah karena kepala
Rp 91.000,- setiap tahunnya. Guna madrasah merupakan figur yang dapat
memenuhi kebutuhan operasional saja, memberi manfaat masyarakat.
nilai BOS yang diterima tidak mampu Di daerahnya, bahkan lingkup
mencukupi, apalagi untuk peningkatan kabupaten, Husain dikenal sebagai kiai
sarana dan prasarana. yang memiliki jaringan luas. Itu tidak
Kepala madrasah tidak hanya terlepas dari kiprahnya di salah satu
berpangku tangan. Upaya mencari partai politik besar. Dia juga dikenal
sumber dana lain ditempuh, mengingat kiai muda penghafal Alquran yang
dana bantuan dari masyarakat relatif ringan tangan, terutama membantu
kecil. Apalagi, MTs Roudlatul Falah pihak-pihak yang kesulitan
tidak memungut infaq bagi siswanya. mengembangkan atau mendirikan
Pengelola sekolah memanfaatkan sekolah berbasis agama.
jaringan untuk mendapatkan donasi atau Potensi itu menjadikan MTs
bantuan dalam bentuk uang dan barang Roudlatul Falah perlahan tetapi pasti
guna memenuhi fasilitas pendukung bergerak maju, meskipun dengan
proses belajar mengajar. standar yang relatif belum setara dengan
Menurut Kepala MTs Roudlatul sekolah/madrasah di perkotaan.
Falah Husain, kondisi tersebut tidak Penyelenggaraan pendidikan yang
menyurutkan guru dan tenaga mengandalkan motivasi sumber daya
kependidikan resah. Mereka justru manusia di dalamnya menjadikan out
memanfaatkan potensi masing-masing put pendidikan MTs Roudlatul Falah
untuk andil dalam memperjuangkan tidak buruk. Selalu ada lulusan MTs
madrasah, meskipun honor (bisyarah) Roudlatul Falah yang masuk ke

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 48


sekolah/madrasah unggulan di Pati, menunjukkan tingkat kesejahteraan
seperti SMA Negeri 1 Pati, MAN 1 layak sehingga memotivasi kinerja
Pati, MAN 2 Pati, dan sekolah lain. mereka. Apalagi, lebih dari separo guru
SMP Negeri 1 Juwana telah tersertifikasi sebagai pendidik
SMP Negeri 1 Juwana sejauh ini sesuai kompetensinya, tentu lebih
dikenal sekolah favorit di Kecamatan menjadikan mereka profesional.
Juwana, Kabupaten Pati. Bahkan, di Tidak sebatas itu, pembiayaan
level kabupaten, SMP Negeri 1 Juwana yang dikelola SMP Negeri 1 Juwana di
prestasi akademiknya selalu berada satu atas rata-rata. Setiap tahun, pihaknya
tingkat di bawah SMP Negeri 3 Pati, menerima alokasi BOS yang bersumber
yang berpredikat SMP terbaik se- dari APBN mencapai Rp 928.000.000,-.
Kabupaten Pati. Prestasi itu dapat Jumlah itu, masih ditambah dengan
dilihat dari nilai hasil ujian nasional kucuran bantuan pendidikan dari APBD
(UN) setiap tahunnya. Kabupaten Pati senilai Rp 79.808.000,-,
Kualitas SMP Negeri 1 Juwana dengan perincian setiap siswa per tahun
diakui kepala sekolah Mashuri, M.Pd dijatah Rp 86.000,-.
karena fasilitas serta sarana dan Bagi SMP Negeri 1 Juwana,
prasarana yang memadai. SMP Negeri 1 ketersediaan fasilitas, sarana dan
Juwana yang berlokasi di Jalan prasarana, serta pembiayaan memadai
Silugonggo 46 Juwana, masuk Desa dan sumber daya manusia mumpuni
Kudukeras, Kecamatan Juwana, membuat pihaknya tidak kesulitan
Kabupaten Pati kini memiliki 928 siswa memacu kinerja semua unsur, yang
yang terbagi dalam 29 rombel. Praktis pada gilirannya kualitas pendidikan
rata-rata satu rombelnya terdiri atas 32 tercapai. Lulusan SMP Negeri 1 Juwana
siswa. sejauh ini tidak kesulitan mencari
Untuk mendukung proses belajar sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
mengajar, SMP Negeri 1 menyediakan Mereka banyak diterima di SMA/SMK
29 ruang kelas, empat laboratorium, dan favorit di Kabupaten Pati.
satu gedung perpustakaan, serta akses Tidak hanya bidang akademik,
internet tak terbatas. Semua fasilitas kelayakan fasilitas serta sarana dan
SMP Negeri 1 Juwana berdiri di atas prasarana juga memacu prestasi non-
tanah seluas 12.428 meter persegi. akademik, baik di bidang olahraga
Saat ini, sekolah yang telah (karate) maupun kesenian tradisional
berdiri 60 tahun itu, memiliki 53 guru. (tari, karawitan) dan kontemporer (band
Dari jumlah guru tersebut, sebanyak dan orkestra).
71,7 persen telah berstatus PNS dan PENUTUP
58,49 persen merupakan guru Berdasar penelitian tersebut,
sertifikasi. dapat disimpulkan dua hal:
Data tersebut menunjukkan, dari 1. Kelayakan infastruktur, fasilitas,
sisi tenaga pendidik telah mumpuni sumber daya manusia, serta sarana
untuk bekerja maksimal. Mayoritas dan prasarana karena ketersediaan
guru yang telah menyandang status PNS pembiayaan yang mumpuni di SMP

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 49


Negeri 1 Juwana, Pati berbanding Hanaf, Afdhol Abdul. “Subjek dan
lurus dengan mutu pendidikannya. Objek Penelitian” Artikel,
Siswa langganan meraih prestasi 2012,
akademik maupun non-akademik. http://afdholhanaf.blogspot.com/
Lulusan SMP Negeri 1 Juwana juga 2012/03/subjek-dan-objek-
banyak tersebar di sekolah lanjutan penelitian.html (diakses 23 Juli
yang masuk kategori favorit. 2019).
2. Namun, di sisi lain, motivasi tinggi Mantra, Ida Bagus. Filsafat Penelitian
dari berbagai unsur di MTs dan Metode Penelitian
Roudlatul Falah Desa Sitiluhur, Sosial.Yogyakarta: Pustaka
Kecamatan Gembong, Pati, terutama Pelajar. 2004.
kepala sekolah dan tenaga pendidik Moleong, Lexi J. Metode Penelitian
juga berpengaruh besar pada mutu Kualitatif Edisi Revisi,
pendidikan. Mengingat, sejumlah Bandung: PT. Remaja
lulusan madrasah tersebut juga Rosdakarya. 2014.
mampu bersaing untuk masuk ke Narkubo, Cholid, et. al.. Metodologi
sekolah lanjutan yang tergolong Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara.
favorit. 2003.
Nasution, S. Metode Research:
DAFTAR PUSTAKA Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Aksara. 2007.
Penelitian Suatu Pendekatan Purwanto, Ngalim. Psikologi
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Pendidikan. Bandung: Remaja
2013. Rosdakarya. 2002.
Amirin, Tatang. Menyusun Rencana Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian. Jakarta: PT Raja Kualitatif dan R&D, Bandung:
Grafindo Persada. 1998. Alfabeta. 2014.
Dally, D. Balance Score Card Suatu Sugiyono. Metode Penelitian
Pendekatan dalam Implementasi Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Manajemen Berbasis Sekolah, 2014.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Sulistyoningrum, Nining. Standar
2010. Pembiayaan Pendidikan.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Yogyakarta: Andi Ofset. 1981. 2010.

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 50

Anda mungkin juga menyukai