Anda di halaman 1dari 9

2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)

©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

PENINGKATAN KUALITAS UBUDIYAH BAGI JAMAAH MASJID DALILUL


FALIHIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN ABCD
(ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT ) DESA PESAWAHAN
KECAMATAN TIRIS

Inayah Robbil Izzah1, Indra Dwi Irmawati Setiawan Putri2, Rizqy Amalia3, Abd.
Ghafur4, Nura Safira5, Sofiatul Asaroh6, Ulifatus Zuhroh7, Siti Patima Ayu8,
Hikmatul Hasanah9
1,2,3,4,5,6,7,8,9
Universitas Islam Zainul Hasan Genggong, Kraksaan Probolinggo
*Corresponding author. Address, Postal code, City, Country. (9pt)
E-mail: inayahrbl15@gmail.com 1)
indradwiirmawatisetiawanputri@gmail.com 2)
rizqyamalia57@gmail.com 3)
Abdghafur1987@gmail.com 4)
nurasafira18@gmail.com 5)
sofiatulasaroh279@gmail.com 6)
ulifatuzzuhroh@gmail.com 7)
fatimahayu257@gmail.com 8)
hikmatulhasanah2000@gmail.com 9)

Received dd Month yy; Received in revised form dd Month yy; Accepted dd Month yy (9pt)

Abstrak
Artikel ini di tulis untuk memberikan gambaran tentang peningkatan kualitas ubudiyah
masyarakat Dusun Sumanbito Desa Pesawahan dalam kegiatan PKM Berbasis Masjid. PKM ini bertujuan
untuk mengajak dan membiasakan masyarakat Dusun Sumanbito Desa Pesawahan untuk melaksanakan
sholat berjamaah di Masjid Dalilul Falihin. Kegiatan ini menggunakan pendekatan ABCD dengan definisi
operasional pemetaan dan analisis yang terkait dengan inventarisasi asset yang terdapat di dalam
masyarakat yang dipandang mendukung pada kegiatan pemberdayaan masyarakat. Hasil PKM ini
menunjukan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya shalat bejamaah telah meningkat. Walaupun
pada awalnya pembiasaan shalat berjamaah ini terkesan memaksa, namun seiring waktu hal ini benar-
benar menjadi pembiasaan. Beberapa kegiatan lainnya sebagai bentuk pengembangan dari pembiasaan
shalat berjamaah ini adalah terciptanya manajemen Masjid yang baik seperti adanya jadwal imam shalat,
jadwal adzan dan iqomah, adanya petugas kebersihan Masjid, adanya layanan informasi dan komunikasi
bagi masyarakat sekitar Masjid.

Kata kunci: Masjid Dalilul Falihin; Pendekatan ABCD; Sholat Berjamaah.

Abstract
This article was written to provide an overview of improving the quality of ubudiyah for the
people of Sumanbito Hamlet, Pesawahan Village in Mosque-Based PKM activities. This PKM aims to
invite and familiarize the people of Sumanbito Hamlet, Pesawahan Village, to carry out congregational
prayers at the Dalilul Falihin Mosque. This activity uses the ABCD approach with an operational
definition of mapping and analysis related to the inventory of assets in the community that are seen as
supporting community empowerment activities. The results of this PKM show that public awareness of
the importance of congregational prayers has increased. Although at first the habit of praying in
congregation seemed forced, over time this really became a habit. Several other activities as a form of
developing the habit of praying in congregation are the creation of good mosque management such as the
schedule of prayer priests, adhan and iqomah schedules, the existence of mosque cleaners, the existence
of information and communication services for the community around the mosque.

UNZAH Publishing 1
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Keywords: Dalilul Falihin Mosque; ABCD approach; Congregational Prayer.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

PENDAHULUAN
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu komponen akademik yang
diharapkan mampu menjadi penyambung yang baik antara perguruan tinggi dan
masyarakat. Lembaga pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi memiliki
peran penting dalam pengabdian dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga
akselerasi pembangunan bangsa di berbagai bidang. Secara organisatoris PkM adalah
sebuah lembaga yang berfungsi sebagai wadah bagi sivitas akademik dalam
menyalurkan pemikiran, penelitian karya ilmiah yang dapat digunakan untuk
menunjang kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Masjid merupakan salah satu instrumen pemberdayaan masyarakat atau ummat
yang memiliki peran sangat strategis dalam upaya peningkatan kualitas masyarakat.
Namun, hal ini harus didukung dengan manajemen masjid yang baik dan terpadu.
Masjid tidak hanya menjadi tempat atau sarana bagi masyarakat muslim untuk
melaksanakan ibadah sholat, namun masjid juga berfungsi sebagai pusat pemberdayaan
berbagai aspek kehidupan masyarakat sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW
dalam kehidupannya.
Memakmurkan masjid dengan menghidupkan kembali salat berjamaah adalah
bagian dari misi Islam. Kondisi masjid dulu dan sekarang sangat jauh berbeda. Dulu
masjid Dalilul Falihin ramai dengan berbagai kegiatan, namun sekarang masjid ini
sangat sepi karena tidak ada jemaah. Ada banyak masjid yang terlihat begitu megah
namun jemaahnya sangat sedikit. Jika kita amati saat ini, banyak yang berlomba-lomba
membangun masjid secara fisik dengan memperlihatkan kemegahan dan ketinggian
menaranya. Kondisi tersebut memang pernah terjadi di Masjid Dalilul Falihin, Desa
Pesawahan, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Dimana setiap waktu sholat tiba,
hanya beberapa warga sekitar yang berkumpul di dalamnya. Sehingga Masjid sepi,
remaja atau anak muda pun sekarang jarang mau berjamaah di mesjid dan lebih memilih
nongkrong di jalanan.
Membangun masjid tidak hanya harus fisik tetapi juga mental dari masyarakat
sekitar masjid. Agar masjid tidak kehilangan fungsinya sebagai tempat ibadah bagi
setiap muslim. Karena dalam sejarah Nabi Muhammad menggunakan masjid tidak
hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga untuk berdakwah. Hal ini menunjukkan bahwa
masjid memiliki kedudukan yang penting bagi masyarakat muslim. Untuk itu, mari kita
ramaikan masjid sebagai salah satu bentuk syiar agama dengan mengadakan sholat
berjamaah.
Pahala shalat berjamaah 25 derajat lebih besar dari shalat sendirian. Sehingga
shalat fardhu lebih utama dilaksanakan berjamaah daripada sendirian. Saat ini banyak
umat Islam yang mengabaikan shalat fardhu berjamaah, padahal jika seseorang sudah
mengetahui begitu banyak manfaat dan hikmah dalam shalat fardhu berjamaah. Maka
dengan gembira dan ikhlas melaksanakan shalat berjamaah. Kondisi ini juga terjadi di
Dusun Sumanbito, Desa Pesawahan, Kecamatan Tiris.
Masjid Daliul Falihin yang terletak di Dusun Sumanbito Desa Pesawahan
merupakan masjid yang masih sepi jamaahnya. Karena sebagian besar masyarakat
berkebun setiap hari dan ada juga yang merantau. Hal ini menyebabkan masjid sepi dari

UNZAH Publishing 2
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

jamaah. Namun, masjid ini banyak dikunjungi jamaah hanya pada saat sholat Jumat.
Ada yang melaksanakan sholat maghrib dan subuh berjamaah, tidak sampai memenuhi
tempat yang tersedia melainkan hanya 2-4 orang. Dilihat dari ukuran masjidnya
memang besar tapi ternyata minus jemaah, apalagi saat sholat subuh jemaah bahkan
tidak satu baris pun. Hal ini menggerakkan kami untuk mendampingi dan mengajak
masyarakat untuk mencintai Shalat berjamaah di Masjid.

METODE
Untuk berhasil menanamkan kebiasaan Sholat berjamaah dan membangun jiwa
kemasyarakatan, diperlukan suatu metode yang tepat. Dalam PKM berbasis masjid ini
kami menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang
mengutamakan pemanfaatan aset dan potensi yang ada di sekitar yang dimiliki oleh
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat berbasis aset atau sumber daya merupakan salah
satu model pembangunan masyarakat yang dalam arus besar berusaha mewujudkan
tatanan kehidupan sosial dimana masyarakat menjadi pelaku dan penentu upaya
pembangunan di lingkungannya. Pendekatan ABCD digunakan sebagai upaya
peningkatan kualitas hidup manusia dengan pola pembangunan yang menempatkan
manusia sebagai pelaku utama yang selama ini dilakukan di Indonesia. Mengingat pola
ini masih bersifat percontohan, maka diperlukan dukungan berbagai pihak, apalagi
perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis
dalam ikut serta dalam upaya tersebut. Kami menggunakan metode ABCD karena
metode ini mengajak kita untuk melihat pertama sebagai hadiah untuk masyarakat dari
apa yang mereka inginkan, pengetahuan dan keterampilan serta sumber daya lainnya
yang kadang-kadang dapat disembunyikan, namun sering terabaikan atau diberhentikan
karena tidak signifikan.1
Pendekatan berbasis aset merupakan perpaduan antara metode bertindak dan cara
berpikir tentang pembangunan. Pendekatan ini merupakan pergeseran penting dan
radikal dari pandangan pembangunan saat ini dan menyentuh setiap aspek bagaimana
kita terlibat dalam pelaksanaan pembangunan. Melihat metode lain yang
mengembangkan masyarakat melalui permasalahan yang nantinya akan diatasi melalui
proses interaksi dengan analisis pohon masalah, pendekatan berbasis aset ini
menitikberatkan pada sejarah keberhasilan yang telah dicapai; menemukan
mengidentifikasi orang-orang yang telah sukses dan menghargai potensi untuk
memobilisasi dan menghubungkan kelemahan dan aset yang ada.
Kami menerapkan Asset Community Development (ABCD) dalam rangka
pemberdayaan masyarakat. Prinsip pendekatan ini adalah: a) mengutamakan fokus pada
konten yang dimiliki, pendekatan ini bercita-cita memaksimalkan upaya memajukan
aset dibandingkan berjuang menggali akar permasalahan yang dihadapi masyarakat. b)
mencari aset, harus dipahami semua mampu berbagi peran sekecil apapun. c)
partisipasi, yaitu peran serta masyarakat. d) kemitraan, yaitu menggunakan jaringan
kerja sama yang memiliki semangat saling mendukung antar individu. e) belajar dari ide
atau kegiatan yang berbeda atau tidak terduga tetapi tetap memberikan efek positif. f)
mengutamakan segala sesuatu yang murni bersumber dari masyarakat itu sendiri. g)
Berpacu pada kekuatan, rencana, orang secara alami memiliki keinginan untuk tumbuh
dan mendapatkan kekuatan positif untuk mencapai hal-hal positif dalam hidup.
1
Al Barrett, Asset-Based Community Development: A Theological Reflection, (Birmingham Vicar Of
Hodge Hill Church, 2013), Hal.2

UNZAH Publishing 3
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Pemberdayaan ini dilaksanakan melalui beberapa tahap. Prosedur yang


dilaksanakan mengarah kepada 5 tahapan utama pada pendekatan ABCD yaitu
Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny. Pada konsepnya, pendekatan
ABCD adalah pilihan pemberdayaan masyarakat yang fokus di pendayagunaan
aset. Asset yang dikehendaki merupakan seluruh potensi serta yang dimiliki oleh
lembaga dan bisa dimanfaatkan pada proses pemberdayaan. Potensi tersebut dapat
berbentuk kekayaan yang dimiliki pada diri lembaga, baik berupa kepintaran,
perhatian, bahu-membahu, kekompakan, ataupun dapat berupa kesiapan sumber
daya alam.2 Berikut merupakan gambar proses AI yang ditunjukkan pada gambar
dibawah ini :

Dream
Discovery (Komunikasi Design (Merancang
(Identifikasi
awal) Mimpi)
Langkah)

Destiny
Define (Tentukan
Inti (Implementasi
Tujuan)
Positif Langkah )

Siklus dan Tahapan Perancangan Program Berdasarkan 4-D

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pemberdayaan dilakukan dengan mengacu pada 5 tahap pokok
dari pendekatan ABCD yaitu Discovery, Dream, Design, Define, dan Destiny yang
kemudian diadaptasi pada bentuk rangkaian berupa: 1) komunikasi awal, 2)
identifikasi mimpi, 3) merancang langkah, 4) tentukan tujuan, dan 5) implementasi
langkah. Kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam bagan berikut:

KEGIATAN 1 KEGIATAN 2 KEGIATAN 3

-Komunikasi -Merancang
Awal Langkah -Implementasi
Langkah
-Identifikasi -Tentukan
Mimpi Tujuan

Kegiatan 1
Hal Pertama yang kami lakukan komunikasi awal dengan Kepala Desa dan para
tokoh masyarakat Desa Pesawahan. (Gambar 1. Meminta izin Kepala Desa untuk
melakukan kegiatan KKN-PKM di Desa Pesawahan) Untuk meminta izin melakukan
kegiatan KKN-PKM di Desa Pesawahan. Dan juga kami mengunjungi Ta’mir Masjid
2
Mirza, Maulana, “ASSET-BASED COMMUNITYDEVELOPMENT : Strategi Pengembangan
Masyarakat di Desa Wisata Ledok Sambi Kaliurang,” EMPOWER : Jurnal Pengembangan Masyarakat
Islam 4, no. 2 (2019) : 259-78, https://core.ac.uk/download/pdf/2765413.pdf

UNZAH Publishing 4
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

agar dapat membantu kelancaran PKM Berbasis Masjid ini. (Gambar 2. Konfirmasi
kepada Ta’mir masjid untuk melakukan kegiatan di masjid dalilul falihin) Kemudian
kami melakukan wawancara bersama warga sekitar masjid tentang masjid yang akan
kami tempati, Masjid Dalilul Falihin di Dusun Sumanbito Desa Pesawahan. Mereka ada
keinginan untuk kedepannya adalah ruang masjid yang penuh dengan para jamaah
sholat fardhu 5 waktu dan sholat sunnah. Dan juga kegiatan sarwah dan sebagainya
dapat dilaksanakan di masjid.
Yang menjadi permasalahan di masjid dalilul falihin sebab dari sepinya masjid
adalah Masyarakat sekitar yang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kesibukannya
masing-masing, Kurangnya kesadaran akan pentingnya Sholat Berjamaah, Banyak
masyarakat yang lebih memilih shalat dirumah dibanding shalat berjamaah di masjid,
Kurangnya kepedulian antar sesama untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

Kegiatan 2
Pada kegiatan kedua ini, memang dilihat ada banyak sekali tujuan dan impian
yang ingin dicapai dan menentukan prioritas kegiatan yang bisa dilakukan. Setelah kami
melakukan wawancara bersama warga, dapat disimpulkan bahwa masjid yang akan
kami tempati adalah masjid yang sepi jama’ah. Kami harus memfasilitasi dan
mendampingi warga agar impian mereka tercapai. Anggota PKM mengajak diskusi
dengan melibatkan tokoh masyarakat, Ta’mir, RT/RW beserta warga sekitar, bagaimana
cara membangun minat warga untuk sholat berjamaah di Masjid? Jadi tujuan pkm kami
adalah memfasilitasi dan mendampingi masjid yang awalnya sepi dari jamaah menjadi
ramai sholat fardhu 5 waktu serta sholat sunnah.
Memberdayakan fungsi masjid baik dari aspek Pendampingan keagamaan
maupun sosial dan dari segi fisik seperti pemanfaatan ruang-ruang Masjid, tempat dan
lahan yang ada dilingkungan masjid dengan hal-hal yang dapat memberikan bermanfaat
untuk kepentingan memakmurkan masjid maupun untuk kepentingan jamaah masjid
dan masyarakat disekitarnya.
Upaya yang dapat dilakukan dalam konsolidasi jamaah musholah tersebut antara
lain:
a. Memberikan pemahaman bahwa Masjid bagi kaum muslim sebagai tempat
ibadah, tempat pendidikan.
b. Pengurus atau pengelola masjid perlu melakukan pendekatan individual atau
bersifat pribadi untuk menyentuh hati jamaah guna berpartisipasi aktif dalam
kegiatan masjid. Oleh karena itu pengurus musholah tidak hanya sekedar
melakukan pendekatan formal dalam menginformasikan kegiatan musholah
seperti melalui undangan tertulis dan pengumuman, tetapi juga dengan menemui
jamaah secara langsung sehingga bisa berbicara dari hati ke hati tentang
program kerja dalam memakmurkan musholah.
c. Melakukan pembinaan terhadap pengelolahan masjid dengan menyelenggarakan
peningkatan ekonomi.

Kegiatan 3
Sebagai tindak lanjut dari pkm kegiatan awal dilakukan langkap pertama dalam
memakmurkan masjid adalah dengam memberikan contoh langsung untuk
melaksanakan sholat berjamaah di masjid tersebut. Dengan memberikan contoh
langsung ini diharapkan dapat mengundang simpati dan kesadaran masyarakat sekitar
untuk menunaikan sholat berjamaah di Masjid Dalilul Falihin. Selain itu cara lain dalam

UNZAH Publishing 5
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

mengundang simpati dan kesadaran akan pentingnya sholat berjamaah adalah dengan
melalui pendekatan-pendekatan dan bersilaturahmi mendatangi masyarakat sekitar
masjid. Tentunya silaturahmi ini bertujuan mensosialisasikan akan pentingnya shalat
berjamaah.3
Bentuk sosialisasi yang diilakukan antara lain sebagai berikut: a. Shalat
berjamaah di masjid untuk mengetahui keadaan masjid ketika shalat berjamaah
(Gambar 3. Sholat berjamaah di masjid sebelum banyak jamaah) b. Mengadakan
mengaji/tadarus di masjid (Gambar 4. Rutinitas Tadarus pagi di masjid) c. Interaksi
langsung dengan warga RT dusun Sumanbito dan warga sekitarnya (Gambar 5.
Interaksi dengan RT Dusun Sumanbito dan inkulturasi warga sekitar) d. Himbauan dan
ajakan shalat berjamaah di masjid Dalilul Falihin e. Menjaga dan merawat kebersihan
masjid (Gambar 6. Bersih-berish masjid dan sekitarnya) f. Mengumandangkan puji-
pujian setelah adzan yang bertujuan mengundang jamaah dan memberikan pesan
spiritual, bahwa masjid ramai jamaah.
Hasil dari PKM selama satu bulan adalah peningkatan kualitas ubudiyah sholat
berjamaah di Masjid Dalilul Falihin Dusun Sumanbito, Desa Pesawahan, Kecamatan
Tiris.

Gambar 1. Meminta izin Kepala Desa untuk melakukan kegiatan KKN-PKM di Desa Pesawahan.

Gambar 2. Konfirmasi kepada Ta’mir masjid untuk melakukan kegiatan di masjid dalilul falihin

3
Budiani, N., Amilastri, T., Listiani., Andini, R., Cahwati, D., Rokim., Rokib., Widyasiti, F.A.,
Ayuningsih, U., Nurlaela, S., & Deni. (2020). Pembiasaan Sholat Berjamaah pada Masyarakat sekitar RT
005/RW 001 di Musholah Al-Falah Desa Jalaksana Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Etos :
Jurnal Pengabdian Masyarakat (bungabangsacirebon.ac.id)

UNZAH Publishing 6
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Gambar 3. Sholat berjamaah di masjid sebelum banyak jamaah

Gambar 4. Rutinitas Tadarus pagi di masjid

Gambar 5. Interaksi dengan RT Dusun Sumanbito dan inkulturasi warga sekitar

UNZAH Publishing 7
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Gambar 6. Bersih-berish masjid dan sekitarnya

KESIMPULAN DAN SARAN


Masjid Dalilul Falihin adalah masjid yang sepi jama’ah. Anggota PkM
mengajak diskusi dengan melibatkan tokoh masyarakat, Ta’mir, RT/RW beserta warga
sekitar, bagaimana cara membangun minat warga untuk sholat berjamaah di Masjid?
Tujuan pkm kami adalah memfasilitasi dan mendampingi masjid yang awalnya sepi dari
jamaah menjadi ramai sholat fardhu 5 waktu serta sholat sunnah.
Memberdayakan fungsi masjid baik dari aspek Pendampingan keagamaan
maupun sosial dan dari segi fisik seperti pemanfaatan ruang-ruang Masjid, tempat dan
lahan yang ada dilingkungan masjid dengan hal-hal yang dapat memberikan bermanfaat

UNZAH Publishing 8
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282
2th Conference on Community Empowerment and Engagement (CONCERN)
©Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

untuk kepentingan memakmurkan masjid maupun untuk kepentingan jamaah masjid


dan masyarakat disekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA
Al Barrett, Asset-Based Community Development: A Theological Reflection,
(Birmingham Vicar Of Hodge Hill Church, 2013)
Mirza, Maulana, "ASSET-BASED COMMUNITY DEVELOPMENT: Strategi
Pengembangan Masyarakat di Desa Wisata Ledok Sambi Kaliurang,"
EMPOWER : Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 4, no. 2 (2019).
https://core.ac.uk/download/pdf/2765413.pdf
Tim Penyusun, Buku Panduan Teknis KKN PKM berbasis Masjid dengan Pendekatan
Asset-Based Community-Development (ABCD), Universitas Islam Zainul Hasan
Genggong (UNZAH) Tahun 2022, (Kraksaan : PKM UNZAH Genggong 2023).
Budiani, N., Amilastri, T., Listiani., Andini, R., Cahwati, D., Rokim., Rokib., Widyasiti,
F.A., Ayuningsih, U., Nurlaela, S., & Deni. (2020). Pembiasaan Sholat Berjamaah
pada Masyarakat sekitar RT 005/RW 001 di Musholah Al-Falah Desa Jalaksana
Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan. Etos : Jurnal Pengabdian Masyarakat
(bungabangsacirebon.ac.id)
Sa'diyin, M., Mubin, K., Rahman, A., Rozih, A. F. N., Maghfiroh, M., Hidayah, N., &
Nasrullah, M. Q.(2022). Pemberdayaan Santri Melalui Pembelajaran Fiqih
Ubudiyah di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi'in Wedi Kapas Bojonegoro.
Jumhan, A., Wijaya, I., & Mardiah. (2019). Menghidupkan Sholat Berjamaah di Masjid
Nurul Jannah Serikembang III Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir.
Universitas Muhammadiyah Palembang.

UNZAH Publishing 9
Jl. PB Sudirman No. 360 Kraksaan
Jawa Timur - 67282

Anda mungkin juga menyukai