Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU KULIAH KERJA NYATA (KKN)

REGULER ANGKATAN KE-76 MODERASI BERAGAMADAN


PENGEMBANGAN BUDAYA ISLAM MELAYAU 2022

PENERAPAN ILMU MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN


PEMBANGUNAN MASJID DI DESA SAKO KECAMATAN RAMBUTAN
KABUPATEN BANYUASIN

Disusun Oleh:
Tiara mandini (1820504091)

Dosen Pembimbing Lapangan:


Muzaiyanah. M. Pd.

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN
2021
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ARTIKEL ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tiara mandini
NIM : 1830504091
Jurusan/Program Studi : Manajemen Dakwah
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Menyatakan bahwa:

Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekan/plagiat, dan belum
pernah dipublikasikan di jurnal manapun

Salinan pernyataan di atas


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Palembang, ………………… 2022

Mengetahui,
DPL KKN Reguler Angkatan ke-76 Yang membuat pernyataan

(Muzaiyanah. M. Pd ) (Tiara mandinj)


NIP. 197209212006041002 NIM. 1830504091

PENERAPAN ILMU MANAJEMEN DALAM MEWUJUDKAN


PEMBANGUNAN MASJID BAITULLROHIM DI DESA SAKO
KECAMATAN RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN

2
Oleh : Tiara mandini1Muzaiyanah. M. Pd2, Dolla Sobari, M.Ag3
1
Prodi Manajemen Dakwah, UIN Raden Fatah Palembang, 2Prodi Jurnalistik,
UIN Raden Fatah Palembang, 3LP2M, UIN Raden Fatah Palembang

Email: tesyamelia26@gmail.com

Abstrak
Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan ilmu
manajemen yang ada pada Masjidb Baiturrohim di Desa Sako, dan untuk
mewujudkan pembangunan Masjid Baiturrohim sebagai pusat peribadatan
masyarakat di Desa Sako. Hasil pengabdian menunjukkan gambaran mengenai
profil Masjid Baiturrohim, program masjid yang telah berjalan dan yang belum
terlaksana, pengelolaan anggaran Masjid, serta kondisi masyarakat sebagai jemaah
Masjid Baiturrohim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
kualitatif yaitu hasil observasi yang dilakukan peneliti selama satu bulan
melaksanakan pengabdian di Desa Sako. Melalui pengabdian ini dapat
disimpulkan bahwa penerapan ilmu manajemen yang ada di Masjid Baiturrohim
masih belum cukup efektif, dengan adanya sosialisasi mengenai bagaimana
memanajemen masjid yang baik kepada pengurus masjid, dan sosialisasi
mengenai pentingnya melaksanakan ibadah sholat di masjid kepada masyarakat,
serta keikutsertaan kami dalam program masjid dapat meminimalisir kesalahan
ataupun kekurangan dalam hal manajemen pada Masjid Baiturrohim. Setelah
adanya sosialisasi tersebut, pengurus masjid menjadi lebih memahami tentang
bagaimana manajemen masjid yang efektif, dan jumlah masyarakat yang menjadi
jemaah masjid juga mulai bertambah. Kata Kunci: Ilmu Manajemen,
pembangunan, Masjid

3
Abstract
This service aims to know how the implementation of management functions in the
Baiturrohim Mosque in sako village, and to realize the construction of the
Baiturrohim Mosque as a center of community worship in Sako Village. The
results of the service show an overview of the profile of the Baiturrohim Mosque,
the mosque programs that have been running and those that have not been
implemented, the management of the mosque's budget, and the condition of the
community as members of the Baiturrohim Mosque. The research method used is
a qualitative descriptive method, namely the results of observations made by
researchers for one month carrying out service in Sako Village. Through this
service, it can be concluded that the implementation of the existing management
functions at the Baiturrohim Mosque is still not effective enough, with the
socialization of how to manage a good mosque to the mosque management, and
socialization about the importance of praying in the mosque to the community, as
well as our participation in the mosque program can minimize errors or
shortcomings in terms of management at the Baiturrohim Mosque. After the
socialization, mosque administrators become more aware of how effective mosque
management is effective, and the number of congregations in the mosque began to
increase.
Keyword: management science, development, mosque

PENDAHULUAN
Setiap organisasi yang ada di dunia pasti memerlukan pengelolaan yang
strategis untuk merumuskan dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk itulah
diperlukan yang namanya manajemen dalam suatu organisasi untuk
mewujudkannya. Ilmu manajemen dapat diterapkan bagi semua bentuk organisasi,
seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial, politik, keagamaan, dan
lainnya (Muhfizar et.al., 2021:1). Masjid sebagai salah satu bentuk organisasi
keagamaan tentunya juga memerlukan suatu manajemen yang baik demi
mewujudkan pembangunan masjid, seperti yang ada pada Masjid Baiturrohim .
Masjid Baiturrohim merupakan masjid yang terletak di Desa Sako
kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin , dan merupakan satusatunya masjid
di desa tersebut sehingga menjadikannya sebagai pusat peribadatan umat Islam

4
disana. Dalam hal penerapan ilmu manajemen pada Masjid Baiturrohim di Desa
Sako masih belum dilaksanakam dengan optimal. Kurangnya sarana prasarana
maupun pelaksanaan program masjid yang belum bisa terlaksana dengan baik,
serta antusias masyarakat sebagai jemaah masjid yang masih kurang
menjadikannya sebagai aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
manajemen pada MasjidBaiturrohim.
Dengan dilakukannya kegiatan sosialisasi terhadap pengurus masjid dalam
upaya menambah wawasan mengenai bagaimana manajemen yang baik dan dapat
diterapkan sebagai patokan dalam menentukan program masjid maupun hal
lainnya, serta sosialisasi kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat
lima waktu di masjid meskipun hanya untuk sholat Maghrib dan Isya dapat
membantu dalam upaya memakmurkan Masjid Baiturrohim.

METODE
Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung
saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau
pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi
apa adanya (Febri Endra, 2017:76). Sedangkan menurut Nasir, metode deskriptif
adalah suatu metode dalam penelitian status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang (Ajat Rukajat, 2018:1). Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan suatu peristiwa atau kondisi
yang ada pada sekelompok manusia sesuai dengan kondisi yang sebenarnya tanpa
melakukan perubahan terhadap kondisi tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Konteks


Masjid Baiturrohim merupakan satu-satunya masjid yang ada di Desa
Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin sehingga menjadi pusat

5
peribadatan masyarakat Desa Sako. Akan tetapi, masih banyak masyarakat Desa
Sako yang jarang datang ke masjid untuk melaksanakan ibadah disana kecuali
untuk perayaan hari-hari besar Islam, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha
maupun Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini dikarenakan mayoritas
masyarakat Desa Sako bekerja sebagai petani sawah dan buruh dari pagi hingga
sore hari sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk melaksanakan ibadah sholat
lima waktu di masjid. Selain itu, kurangnya sarana prasarana masjid dan
pelaksanaan program masjid yang tidak terlaksana semua dapat mempengaruhi
usaha pengurus masjid dalam upaya pembanguna Masjid Baiturrohim sehingga
diperlukan suatu manajemen untuk menanggulanginya.

Evaluasi input
Manajemen merupakan rangkaian-rangkaian aktivitas yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian untuk mencapai suatu
tujuan tertentu yang telah ditargetkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya (Haris Nurdiansyah dan Robbi Saepul Rahman,
2019:3).
Dalam hal ini, yang menjadi aspek penting dalam ilmu manajemen di
Masjid Baiturrohim Desa Sako ialah dari sumber daya manusianya berupa
pengurus masjid dan masyarakat Desa Sako serta sarana prasarana yang telah
disediakan oleh masjid, dan pelaksanaan program ibadah di Masjid Baiturrohim
Masjid Baiturrohim memiliki tiga takmir atau petugas masjid, diantaranya
bapak Abdul Rahman sebagai ketua, bapak Bakrun Kharso sebagai sekretaris, dan
bapak Nazori Usman sebagai bendahara. Mereka bertugas dalam memanajemen
program-program Masjid Baiturrohim, seperti penentuan jadwal petugas sholat
Jum'at, dan program perayaan hari-hari besar Islam demi mewujudkan
pembangunan masjid sebagai pusat peribadatan umat Islam. Akan tetapi, dalam
hal petugas sholat lima waktu, pengurus masjid masih belum membuat jadwal
petugas sholat lima waktu sehingga pelaksanaan ibadah sholat di masjid bisa
terhambat karena harus mencari jemaah yang bersedia menjadi petugas sholat
terlebih dahulu.
Selain itu, masjid Baiturrohim juga mempunyai sarana prasarana yang
cukup lengkap seperti sejadah, sound, mukena, dan sebagainya. Akan tetapi,

6
terdapat satu masalah yaitu mengenai sound masjid yang sering dipinjam
perangkat desa untuk keperluan program desa seperti untuk pelaksanaan acara di
balai maupun lapangan sehingga jika sound masjid sedang dipinjam, maka
kumandang adzan tidak bisa terdengar dari luar masjid karena tidak menggunakan
sound. Hal ini bisa menyebabkan warga desa menjadi tidak tahu apakah sudah
adzan ataukah belum.
Sedangkan untuk jemaah masjid berupa masyarakat Desa Ulak Psako
untuk yang sudah bekerja masih jarang yang melaksanakan sholat lima waktu di
Masjid kecuali pada hari besar Islam. Hal ini dikarenakan mayoritas mereka
bekerja dari pagi hingga sore hari sebagai petani sawah maupun buruh sehingga
tidak sempat ke masjid untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu.
Melalui ketiga masalah tersebut, dapat diketahui bahwa pengurus masjid
masih belum bisa memanajemen program maupun sarana prasarana masjid dengan
baik sehingga dengan adanya sosialisasi dan keikutsertaan kami dalam program
masjid diharapkan setidaknya bisa sedikit mengoptimalkan penerapan ilmu
manajemen pada Masjid Baiturrohim dan membantu para pengurus masjid dalam
memanajemen program masjid.

Evaluasi Proses
Dalam proses sosialisasi mengenai penerapan ilmu manajemen pada
program Masjid Baiturrohim di Desa Sako, kami mengajak pengurus masjid untuk
mempelajari bagaimana memanajemen pelaksanaan program masjid dengan baik,
dan tidak hanya terfokus pada hari besar Islam, tetapi juga pada hari biasa karena
ibadah di masjid itu dilakukan setiap hari. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat
daftar petugas sholat lima waktu supaya setiap pelaksanaan ibadah sholat lima
waktu di Masjid Baiturrohim memiliki petugas sholatnya. Selain itu, kami juga
ikut andil menjadi petugas sholat lima waktu, terutama untuk mahasiswanya yang
bisa berperan sebagai imam, khatib, pembaca doa dan sebagainya.
Sementara untuk sarana prasarana, kami mengajak pengurus masjid untuk
mempelajari bagaimana memanajemen dana masjid dengan benar serta mencatat
semua pemasukan dan pengeluarannya supaya anggaran yang ada dapat terpakai
dengan jelas dan bermanfaat dalam pelaksanaan program masjid. Pemanfaatan
dana ini seperti dengan membeli satu sound lagi sebagai cadangan jika sound

7
masjid dipinjam perangkat desa. Pengumpulan dana masjid tersebut dapat
diperoleh dengan meletakkan kotak amal di warung-warung desa, ataupun
membuat proposal pengajuan dana kepada instansi tertentu.
Dalam hal jemaah masjid, melalui proses sosialiasi dengan masyarakat
Desa Sako terutama yang sudah bekerja untuk setidaknya melaksanakan sholat di
masjid meskipun hanya sholat maghrib atau sholat isya saja jika mereka telah
selesai bekerja. Sedangkan untuk anak usia dini dan remaja, kami mengadakan
kegiatan belajar bahasa arab dan inggris dari waktu ashar sampai maghrib,
kemudian belajar mengaji di antara waktu sholat maghrib dengan sholat isya
sehingga dapat menarik minat mereka dalam hal belajar sekaligus ikut
melaksanakan sholat di masjid. Kami selaku peserta kkn juga ikut menjadi jemaah
sholat lima waktu di masjid sebagai contoh kepada masyarakat.
Dengan adanya proses sosialisasi ini, pengurus masjid dapat mengetahui
bagaimana memanajemen program masjid maupun dana masjid untuk
mengoptimalkan rencana pelaksanaan program ibadah di Masjid Baiturrohim.
Selain itu, jumlah masyarakat Desa Sako sebagai jemaah di Masjid Baiturrohim
juga bertambah terutama anak-anak dan remaja. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya anak-anak dan remaja yang ikut dalam proses belajar mengaji maupun
kegiatan belajar bahasa arab dan bahasa inggris.

8
9
Evaluasi Output
Berdasarkan hasil dari kegiatan sosialisasi kepada masyarakat Desa Ulak
Petangisan dan pengurus Masjid Baiturrohim, serta program masjid yang telah
dilakukan dalam pengabdian ini, dapat diketahui bahwa pengurus masjid sudah
mulai memahami bagaimana cara memanajemen program masjid dan anggaran

10
Masjid Baiturrohim dengan benar agar dapat dikelola dan direncanakan dengan
baik sehingga dapat mewujudkan pembangunan Masjid Baiturrohim. Jumlah
Masyarakat Desa Sako sebagai jemaah masjid juga perlahan mulai bertambah
terutama untuk anak-anak dan remajanya. Meskipun untuk masyarakat yang
bekerja masih sedikit yang ikut menjadi jemaah sholat lima waktu di masjid.
Melalui kegiatan sosialisasi dan pengadaan program masjid di Desa Sako
ini diharapkan dapat membantu pengurus masjid dalam mengoptimalkan
penerapan ilmu manajemen dalam upaya memakmurkan Masjid Baiturrohim.
Selain itu, diharapkan juga agar masyarakat Desa Sako dapat ikut serta sebagai
jemaah di masjid, serta dengan ini juga dapat membantu menambah wawasan
anak-anak dan remaja yang ikut dalam kegiatan belajar di Masjid Baiturrohim.

KESIMPULAN
Dengan dilaksakannya kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan program
masjid pada pengabdian ini dalam kaitannya dengan penerapan ilmu manajemen
dalam mewujudkan pembangunan Masjid Baiturrohim di Desa Sako, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan ilmu manajemen yang ada di Masjid Baiturrohim
masih belum efektif sehingga diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai
bagaimana manajemen masjid yang baik dengan memperhatikan beberapa hal
berikut seperti faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan ilmu manajemen
Masjid Baiturrohim terdiri atas tiga macam antara lain pengurus masjid, sarana
dan prasarana masjid, serta masyarakat Desa Sako selaku jemaah masjid. Selain
itu, terdapat beberapa hal yang menjadi acuan dalam penerapan manajemen di
Masjid Baiturrohim ialah mengenai perencanaan program masjid seperti
pelaksanaan sholat lima waktu di masjid dan program mengajar anak dan remaja
yang dilaksanakan di dalam masjid antara sholat masgrib dan isya serta
pengelolaan anggaran masjid untuk keperluan membeli sarana prasarana di dalam
masjid. Melalui kegiatan sosialisasi baik itu kepada pengurus masjid maupun
masyarakat serta dengan adanya penambahan program masjid dapat membantu
dalam mengoptimalkan penerapan ilmu manajemen pada Masjid Baiturrohim.
.

11
REFERENSI
Endra, Febri. (2017). Pedoman Metodologi Penelitian. Jakarta: Penerbit Zifatama
Jawara.
Muhfizar dkk.. (2021). Pengantar Manajemen (Teori dan Konsep). Bandung:
Penerbit Media Sains Indonesia.
Nurdiansyah, Haris dan Robbi Saepul Rahman. (2019). Pengantar Manajemen.
Yogyakarta: Diandra Kreatif (Kelompok Penerbit Diandra).
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.

12

Anda mungkin juga menyukai