Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SELF EFFICACY DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

ORANG TUA MELALUI PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT


MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI

(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)

ARTIKEL HASIL PENELITIAN

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

APRILIA KUSUMA DEWI


172165107

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SELF EFFICACY DAN STATUS SOSIAL EKONOMI


ORANG TUA MELALUI PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT
MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI

(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)

ARTIKEL HASIL PENELITIAN

APRILIA KUSUMA DEWI

172165107

Disetujui Oleh,
Pembimbing I,

H. Yoni Hermawan, M.Pd.


NIDN 0414026201
PENGARUH SELF EFFICACY DAN STATUS SOSIAL EKONOMI
ORANG TUA MELALUI PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT
MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI

(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)

Aprilia Kusuma Dewi1), H. Yoni Hermawan2), Rendra Gumilar3)


1Jurusan Pendidikan Ekonomi
2Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi, No.24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115
e-mail: 172165107@student.unsil.ac.id1, Yonihermawan@unsil.ac.id2,
rendragumilar@unsil.ac.id3

*Aprilia Kusuma Dewi

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari self
efficacy dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan
pendidikan tinggi secara langsung maupun melalui prestasi belajar. Sampel yang
digunakan sebanyak 155 orang. Hasil Pengolahan data menunjukan: 1) Terdapat
pengaruh positif dan signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar dengan nilai
signifikansi 0,000. 2) Tidak terdapat pengaruh secara signifikan status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar dengan nilai signifikansi 0,914. 3)
Terdapat pengaruh positif dan signifikan self efficacy terhadap minat melanjutkan
pendidikan tinggi dengan nilai signifikansi 0,000. 4) Tidak terdapat pengaruh
signifikan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan
tinggi dengan nilai signifikansi 0,081. 5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
prestasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi dengan nilai
signifikansi 0,000. 6) Terdapat pengaruh signifikan self efficacy terhadap minat
melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar dengan nilai t hitung > t tabel
(4,52 > 1,97). 7) Tidak terdapat pengaruh signifikan status sosial ekonomi terhadap
minat melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar dengan nilai t hitung
< t tabel (0,067 < 1,97).

Kata Kunci : Self Efficacy, Ekonomi, Minat, Prestasi


THE EFFECT OF SELF EFFICACY AND PARENTS' SOCIO-ECONOMIC
STATUS THROUGH LEARNING ACHIEVEMENT ON INTEREST IN
CONTINUING HIGHER EDUCATION

(Survey on Class XII Students of SMA Negeri 10 Tasikmalaya)

Aprilia Kusuma Dewi1), H. Yoni Hermawan2), Rendra Gumilar3)


1 Department of Economic Education
2 Faculty of Teacher Training and Education
3 Siliwangi University

Jl. Siliwangi, No.24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115
e-mail: 172165107@student.unsil.ac.id1, Yonihermawan@unsil.ac.id2,
rendragumilar@unsil.ac.id3

*Aprilia Kusuma Dewi

ABSTRACK

The purpose of this study was to determine the effect of parental self-efficacy and
socioeconomic status on the interest in continuing higher education directly or
through learning achievement. The sample used as many as 155 people. The results
of data processing show: 1) There is a positive and significant effect of self-efficacy
on learning achievement with a significance value of 0.000. 2) There is no
significant effect of parents' socioeconomic status on learning achievement with a
significance value of 0.914. 3) There is a positive and significant effect of self-
efficacy on the interest in continuing higher education with a significance value of
0.000. 4) There is no significant effect of parents' socioeconomic status on the
interest in continuing higher education with a significance value of 0.081. 5) There
is a positive and significant influence on learning achievement on interest in
continuing higher education with a significance value of 0.000. 6) There is a
significant effect of self efficacy on the interest in continuing higher education
through learning achievement with a t count > t table (4.52 > 1.97). 7) There is no
significant effect of socioeconomic status on the interest in continuing higher
education through learning achievement with a value of t count < t table (0.067 <
1.97).
Keywords: Self Efficacy, Economy, Interests, Achievements
PENDAHULUAN
Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi khususnya pada Sekolah
Menengah Atas yang sedang duduk dibangku kelas XII seharusnya sudah
mempersiapkan atau sudah mempunyai rencana untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.129a/U/2004
Bab IV Pasal 4 Ayat 2 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Menengah,
ada 10 SPM yang harus dipenuhi oleh Sekolah Menengah Atas (SMA), salah satu
SPM yang harus dipenuhi adalah 25% dari lulusan SMA melanjutkan ke perguruan
tinggi yang terakreditasi. Namun dilihat dari beberapa sekolah terutama sekolah
yang jauh dari kota dan menyampingkan pendidikan, sampai jenjang SMA saja
sudah dirasa cukup dan memilih untuk bekerja.
Seperti pada SMA yang lokasinya jauh dari kota dan tepatnya ada di daerah
pemukiman penduduk, yang rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai petani dan
buruh. Melihat kondisi tersebut ini dapat membuat peserta didik tak jarang ingin
membantu orang tua dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Seperti halnya
pada salah satu sekolah yaitu SMAN 10 Tasikmalaya, yang masih jarang peserta
didiknya melanjutkan ke perguruan tinggi dengan jumlah lulusan SMA Negeri 10
Tasikmalaya yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih di bawah SPM 25%.
Rendahnya minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ada
beberepa faktor yaitu faktor intern (dari dalam) dan ekstren (dari luar). Menurut
oleh Harnanik (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan
pendidikan tinggi terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor dari dalam berupa
faktor psikologis dan faktor kebutuhan jasmani. Sedangkan faktor dari luar berupa
faktor keluarga dan sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat
peserta didik melanjutkan ke perguruan tinggi dalam penelitian ini yaitu faktor
internal atau faktor dari dalam dan faktor eksternal atau faktor dari luar. Faktor
internalnya yaitu Self Efficacy atau efikasi diri, peserta didik menganggap bahwa
kemampuan yang mereka miliki kurang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sehingga rendahnya minat melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi dipengaruhi oleh faktor self efficacy, sedangkan faktor eksternalnya yaitu
status sosial ekonomi orang tua, Kondisi sosial ekonomi orang tua yang rendah akan
menyampingkan kebutuhan belajar anaknya dan mengutamakan kebutuhan hidup
sehari-hari. Sehingga dapat menimbulkan kurangnya minat melanjutkan
pendidikan tinggi yang diketahuinya biaya yang dikeluarkan tidak murah.
Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai peserta
didik setelah melakukan proses belajar selama waktu yang ditentukan. Prestasi
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor self efficacy dan status sosial ekonomi yang baik akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Self Efficacy dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua
melalui Prestasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi”
(Survei pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022).
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif survei. Menurut
Creswell (2015:752) “rancangan penelitian survey adalah prosedur dalam
penelitian kuantitatif dimana peneliti mengadministrasikan survey pada suatu
sampel atau pada seluruh populasi orang untuk mendeskripsikan sikap, pendapat,
perilaku atau ciri khusus populasi”.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang digunakan yaitu variabel
independen meliputi self efficacy dan status sosial ekonomi orang tua, variabel
dependen yaitu minat melanjutkan pendidikan tinggi, dan variabel intervening yaitu
prestasi belajar.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey
Eksplanatory. Menurut Creswell (2015:669) “rancangan penelitian eksplanatori
adalah suatu rancangan korelasional yang menarik bagi peneliti terhadap sejauh
mana dua variabel (atau lebih) itu berkovariasi, artinya perubahan yang terjadi pada
salah satu variabel itu terefleksi dalam perubahan pada variabel lainnya”. Dalam
penelitian ini mengukur dan menjelaskan pengaruh “Literasi ekonomi dan media
sosial terhadap gaya hidup hedonis serta implikasinya terhadap perilaku
konsumtif”.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XII SMAN 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 252 orang peserta didik.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling dengan
menggunakan propotional random sampling. Untuk penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% sehingga menghasilkan
jumlah sampel yaitu 155 orang peserta didik.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, angket (kuesioner) dan studi kepustakaan. Observasi digunakan untuk
memperoleh data awal mengenai variabel yang akan diteliti. Angket (kuesioner)
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai apa yang sedang
diteliti. Studi kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mempelajari
literatur dari berbagai sumber untuk memperdalam pembahasan dan untuk
kesempurnaan penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes dan
angket/kuesioner. Soal tes digunakan untuk mengukur sejauh mana literasi
ekonomi mahasiswa. Adapun skala pengukuran yang digunakan yaitu skala likert
yang mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Teknik Pengolahan Data
Uji Validitas
Uji validitas ini dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya butir-
butir pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Hasil uji validitas yang
dilakukan menunjukkan bahwa dari 90 butir pernyataan yang teruji kevalidannya
sebanyak 76 butir.
Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabel
dapat diartikan sebagai kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab
pertanyaan yang merupakan suatu dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner. Hasil uji reliabilitas terhadap semua variabel penelitian berada
pada kategori sangat reliabel.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan propotional random
sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 155 orang. Adapun pengisian kuesioner pada penelitian ini
menggunakan media google form.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang ada pada setiap
variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Suatu penelitian
dikatakan baik apabila data tersebut memiliki distribusi normal. Salah satu uji
normalitas untuk mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan uji kolmogrov smirnov dengan membuat hipotesis. Berdasarkan
hasil perhitungan uji normalitas di atas, uji normalitas X1, X2 terhadap Z, diperoleh
nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,858 dan uji normalitas X1, X2, Z terhadap Y
diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,146 dengan memiliki tingkat
kepercayaan lebih besar dari (α = 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Uji Linieritas
Tujuan dari uji linearitas adalah untuk mengetahui apakah variabel X
dengan variabel Y memiliki hubungan linear atau tidak. Kriteria pengujiannya
adalah jika nilai Deviation from Linearity (sig.) > 0.05 maka dapat disimpulkan ada
hubungan yang linear antara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan
perhitungan uji linieritas pada penenlitian ini menunjukkan bahwa nilai Deviation
From Linierity (Sig) dari masing-masing variabel menghasilkan lima hubungan
yang saling berkaitan masing-masing adalah 0,083, 0,832, 0,041, 0,557 dan 0,453
semuanya mempunyai nilai > 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
linier secara signifikan antara variabel - variabel penelitian.
Uji Multikolinearitas
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji adanya korelasi
antara variabel independen. Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel
independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Cara untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat diindikasikan dari nilai VIP (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance
lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan uji
multikolinieritas antara variabel X1, X2 terhadap Z, kemudian X1, X2 terhadap Y
dan variabel X1, X2, Z terhadap Y semuanya menunjukkan nilai Tolerance > 0,10
dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar
variabel independen pada penelitian.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika
variance dari residual satu kepengamatan lain tetap maka disebut homokedastis,
model inilah yang diharapkan terjadi. Jika variance dari residual satu pengatamatan
ke pengamatan lainnya berbeda, maka terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian
ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai sig X1, X2 terhadap Z yaitu 0,704, 0,834 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat secara langsung maupun tidak langsung pada
setiap variabel, sebagai variabel independen terhadap variabel lainnya yang
merupakan variabel dependen. Adapun ringkasan hasil uji analisis jalur pengaruh
langsung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Path Analysis (Pengaruh Langsung)
No Variabel Sig. Beta R2 Keterangan

Self Efficacy Prestasi Ho ditolak


1 0,000 0,731 0,538
(X1) Belajar (Z)
Status Sosial
Ekonomi Prestasi Ho diterima
2 0,914 0,006 0,538
Orang Tua Belajar (Z)
(X2)
Minat
Self Efficacy Melanjutkan
3 0,000 0,382 0,572 Ho ditolak
(X1) Pendidikan
Tinggi (Y)
Status Sosial Minat
Ekonomi Melanjutkan
4 0,081 0,099 0,572 Ho diterima
Orang Tua Pendidikan
(X2) Tinggi (Y)
Minat
Prestasi Belajar Melanjutkan
5 0,000 0,390 0,572 Ho ditolak
(Z) Pendidikan
Tinggi (Y)
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2021
Berdasarkan tabel hasil uji Path Analysis di atas, dapat diketahui bahwa nilai
siginifikansi (Sig.) dari ke empat variabel yang saling berhubungan tersebut,
masing-masing adalah 0,914, 0,000, dan 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa:
Hipotesis 1 : Self Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Prestasi Belajar peserta didik kelas XII SMA Negeri 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022
Hipotesis 2 : Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Prestasi belajar peserta didik kelas XII
SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022
Hipotesis 3 : Self Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Minat Melanjtkan Pendidikan Tinggi peserta didik kelas XII
SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022
Hipotesis 4 : Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Minat Melanjtkan Pendidikan Tinggi
peserta didik kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun
Ajaran 2021/2022
Hipotesis 5 : Prestasi belajar berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik
kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022
Tabel 2
Ringkasan Hasil Uji Analisis Jalur Pengaruh Tidak Langsung
Variabel t Keterangan
No t tabel Beta
Independen Intervening hitung
Self
Prestasi Ho ditolak
1 Efficacy 4,52 1,97 0,285
Belajar (Z)
(X1)
Status
Sosial
Prestasi Ho diterima
2 Ekonomi 0,067 1,97 0,002
Belajar (Z)
Orang Tua
(X2)
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2021
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui t hitung (Sig) dari variabel yang
saling berhubungan masing-masing adalah 4,52 dan 0,067 sehingga dapat
disimpulkan sebagai berikut:
Hipotesis 6 : Self Efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan Tinggi melalui Prestasi Belajar peserta
didik kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022
Hipotesis 7 : Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi melalui
Prestasi Belajar peserta didik kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya
Tahun Ajaran 2021/2022
Pengaruh Self Efficacy terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa self efficacy berpengaruh positif secara
signifikan terhadap prestasi belajar. Terbukti dari hasil perhitungan dengan
menggunakan Path Analysis diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t tabel (12,494
> 1,97) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05). Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara self efficacy
dengan prestasi belajar, artinya semakin tinggi self efficacy peserta didik maka
semakin tinggi prestasi belajar yang dimiliki peserta didik. Begitupun sebaliknya
jika self efficacy peserta didik semakin rendah prestasi belajar yang dimiliki peserta
didikpun rendah.
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa status sosial ekonomi orang tua tidak
berpengaruh positif secara signifikan terhadap prestasi belajar. Terbukti dari hasil
perhitungan dengan menggunakan Path Analysis diperoleh nilai t hitung lebih kecil
dari t tabel (0,108 < 1,97) dengan nilai signifikansi sebesar 0,914 atau lebih besar
dari 0,05 (0,914 > 0,05). Maka dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan positif
antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar, artinya semakin
tinggi status sosial ekonomi orang tua peserta didik maka semakin tinggi prestasi
belajar yang dimiliki peserta didik. Begitupun sebaliknya jika status sosial ekonomi
orang tua peserta didik semakin rendah prestasi belajar yang dimiliki peserta
didikpun rendah.
Pengaruh Self Efficacy terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa self efficacy berpengaruh positif secara
signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi. Terbukti dari hasil
perhitungan dengan menggunakan Path Analysis diperoleh nilai t hitung lebih besar
dari t tabel (4,738 > 1,97) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara
self efficacy dengan minat melanjutkan pendidikan tinggi, artinya semakin tinggi
self efficacy peserta didik maka semakin tinggi minat melanjutkan pendidikan
tinggi yang dimiliki peserta didik. Begitupun sebaliknya jika self efficacy peserta
didik semakin rendah minat melanjutkan pendidikan tinggi yang dimiliki peserta
didikpun rendah.
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Minat Melanjutkan
Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa status sosial ekonomi orang tua tidak
berpengaruh positif secara signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan
tinggi. Terbukti dari hasil perhitungan dengan menggunakan Path Analysis
diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (1,759 < 1,97) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,081 atau lebih besar dari 0,05 (0,081 > 0,05). Maka dapat
disimpulkan tidak terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua
dengan minat melanjutkan pendidikan tinggi, artinya semakin tinggi status sosial
ekonomi orang tua peserta didik maka semakin tinggi minat melanjutkan
pendidikan tinggi yang dimiliki peserta didik. Begitupun sebaliknya jika status
sosial ekonomi orang tua peserta didik semakin rendah minat melanjutkan
pendidikan tinggi yang dimiliki peserta didikpun rendah.
Pengaruh Prestasi Belajar terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa prestasi belajar berpengaruh positif
secara signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi. Terbukti dari hasil
perhitungan dengan menggunakan Path Analysis diperoleh nilai t hitung lebih besar
dari t tabel (4,982 > 1,97) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara
prestasi belajar dengan minat melanjutkan pendidikan tinggi, artinya semakin tinggi
prestasi belajar peserta didik maka semakin tinggi minat melanjutkan pendidikan
tinggi yang dimiliki peserta didik. Begitupun sebaliknya jika prestasi belajar peserta
didik semakin rendah minat melanjutkan pendidikan tinggi yang dimiliki peserta
didikpun rendah.
Pengaruh Self Efficacy melalui Prestasi Belajar terhadap Minat Melanjutkan
Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan self
efficacy terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar.
Terbukti dari hasil perhitungan dengan menggunakan Path Analysis (pengaruh
tidak langsung) dengan menggunakan Sobel Test diperoleh nilai t hitung lebih besar
dari t tabel (4,52 > 1,97) maka dapat disimpulkan self efficacy berpengaruh secara
signifikan terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar.
Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua melalui Prestasi Belajar terhadap
Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada peserta didik kelas XII
SMAN 10 Tasikmalaya menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh secara
signifikan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan
tinggi melalui prestasi belajar. Terbukti dari hasil perhitungan dengan
menggunakan Path Analysis (pengaruh tidak langsung) dengan menggunakan
Sobel Test diperoleh nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,067 < 1,97) maka dapat
disimpulkan status sosial ekonomi orang tua berpengaruh secara signifikan
terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Self Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Prestasi
Belajar peserta didik kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022 dengan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (12,494 > 1.97).
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Prestasi Belajar peserta didik kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun
Ajaran 2021/2022 dengan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (0,108 < 1,97).
3. Self Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik kelas XII SMA Negeri 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 dengan t hitung lebih besar dari t tabel
(4,738 > 1.97).
4. Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik kelas XII SMA Negeri 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 dengan nilai t hitung lebih kecil dari t
tabel (1,759 < 1,97).
5. Prestasi Belajar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat
Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik kelas XII SMA Negeri 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 dengan nilai t hitung lebih besar dari t
tabel (4,982 > 1,97).
6. Self Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan melalui Prestasi Belajar
terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik kelas XII SMA
Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 dengan nilai t hitung lebih
besar dari t tabel (4,52 > 1,97).
7. Status Sosial Ekonomi Orang Tua tidak berpengaruh secara signifikan melalui
Prestasi Belajar terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi peserta didik
kelas XII SMA Negeri 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 dengan nilai
t hitung lebih kecil dari t tabel (0,067 < 1,97)
Saran
1. Variabel Self Efficacy
Berdasarkan deskripsi data penelitian, peserta didik yang memiliki self
efficacy berada pada kategori sedang. Peserta didik yang masuk pada kategori
ini sudah memiliki tingkat kepercayaan pada dalam dirinya, mereka sudah
yakin dan bertanggung jawab namun belum maksimal karena adanya beberapa
faktor baik internal maupun eksternal, misalnya malas mengerjakan tugas
karena belum mendekati batas waktu pengumpulan. Oleh karena itu, peserta
didik diharapkan dalam mengerjakan sesuatu hendaknya yakin pada dirinya,
dan tidak mengikuti orang lain, sehingga hal ini dapat meningkatkan prestasi
peserta didik.
2. Variabel Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi
Berdasarkan deskripsi data penelitian, kecenderungan peserta didik dalam
minat melanjutkan pendidikan tinggi berada pada kategori sedang. Peserta
didik yang masuk pada kategori ini sudah memiliki minat atau keinginan untuk
melanjutkan pendidikan tinggi dengan baik, namun belum maksimal yang
dapat diakibatkan pengaruh sekitar misalnya tidak adanya dukungan orang tua
dan tidak memiliki informasi mengenai perguruan tinggi tersebut dari sekolah.
Oleh karena itu, peserta didik diharapkan lebih memperhatikan pada saat guru
memberikan informasi tentang perguruan tinggi. Mencari informasi tentang
perguruan tinggi dan berusaha meningkatkan prestasi belajar agar mampu
bersaing dengan peserta didik yang lain untuk masuk ke perguruan tinggi.
Peserta didik juga harus menanmkan keyakinan pada dirinya bahwa mereka
bisa melanjutkan pendidikan perguruan tinggi karena saat ini banyak beasisiwa
yang diselenggarakan oleh pemrintah maupun di sekolah.
3. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Berdasarkan deskripsi data penelitian, kecenderungan status sosial
ekonomi orang tua peserta didik berada pada kategori sedang. Peserta didik
yang masuk pada kategori ini memiliki latar belakang sosial ekonomi orang tua
yang cukup, dilihat dari pendidikan, pekerjaan, penghasilan maupun
kepemilikan barang, namun belum maksimal yang dapat diakibatkan dari
penagruh pekerjaan misalnya dari pekrjaan yang kurang mennetu dikarenakan
pada saat pandemi seperti ini kerjapun tidak menentu sehingga penghasilanpun
berkurang, dan akibatnya kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah pada
anak-anak pun kurang terpenuhi. Oleh karena itu, peran orang tua sangat
dibutuhkan dalam memberikan dorongan dan mendukung setiap kegiatan yang
diikuti oleh peserta didik serta menanyakan kepada anak tentang minat minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga pendidikan anak akan
lebih baik lagi, dan tidak perlu khawatir mengkhawatirkan terkait besarnya
biaya pendidikan di perguruan tinggi dan karena adanya program beasiswa.
Diharapkan peserta didik yang keadaaan ekonomi orang tua kurang mampu
untuk membiayai studi diharapkan agar mencari beasiswa studi ke perguruan
tinggi yang diinginkan, dan selalu bertanya dan konsultasi dengan guru di
sekolah.
4. Variabel Prestasi Belajar
Berdasarkan deskripsi data penelitian, kecenderungan prestasi belajar
peserta didik berada pada kategori sedang. Mahasiswa yang masuk pada
kategori ini mempunyai kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi
verbal, sikap dan keterampilan yang cukup. Namun belum maksimal karena
adanya beberapa faktor baik internal maupun eksternal, misalnya peserta didik
tidak mengerjakan tugas karena malas dan mementingkan bermain dengan
teman. Oleh karena itu, diharapkan peserta didik dapat mengatur waktu dengan
baik anatar waktu belajr dan waktu kegiatan lain, selanjutnya dapat mengikuti
kegiatan belajar mengajar dengan penuh semangat, aktif dan kreatif dalam
setiap pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. (2015). Riset pendidikan (Perencaan, pelaksaan, dan evaluasi riset
kualitatif & kuantitatif. Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS.
Yogyakarta:ANDI
Bandura, A. (Ed.). (1995). Self - Efficacy In Changing Societies. Cambridge
University Press.
Ghodang, H. (2020). PATH ANALYSIS (Analisis Jalur). Medan: PT. Penerbit
Mitra Grup.
Janie, D. N. A. (2012). Statistik Deskripstif dan Regresi Linier Berganda dengan
viii SPSS. In Statistik Deskripstif dan Regresi Linier Berganda dengan
SPSS. Semarang: Semarang University Press.

Anda mungkin juga menyukai