(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)
172165107
Disetujui Oleh,
Pembimbing I,
(Survei Pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022)
Jl. Siliwangi, No.24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115
e-mail: 172165107@student.unsil.ac.id1, Yonihermawan@unsil.ac.id2,
rendragumilar@unsil.ac.id3
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari self
efficacy dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan
pendidikan tinggi secara langsung maupun melalui prestasi belajar. Sampel yang
digunakan sebanyak 155 orang. Hasil Pengolahan data menunjukan: 1) Terdapat
pengaruh positif dan signifikan self efficacy terhadap prestasi belajar dengan nilai
signifikansi 0,000. 2) Tidak terdapat pengaruh secara signifikan status sosial
ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar dengan nilai signifikansi 0,914. 3)
Terdapat pengaruh positif dan signifikan self efficacy terhadap minat melanjutkan
pendidikan tinggi dengan nilai signifikansi 0,000. 4) Tidak terdapat pengaruh
signifikan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat melanjutkan pendidikan
tinggi dengan nilai signifikansi 0,081. 5) Terdapat pengaruh positif dan signifikan
prestasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan tinggi dengan nilai
signifikansi 0,000. 6) Terdapat pengaruh signifikan self efficacy terhadap minat
melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar dengan nilai t hitung > t tabel
(4,52 > 1,97). 7) Tidak terdapat pengaruh signifikan status sosial ekonomi terhadap
minat melanjutkan pendidikan tinggi melalui prestasi belajar dengan nilai t hitung
< t tabel (0,067 < 1,97).
Jl. Siliwangi, No.24 Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 330634 Tasikmalaya 46115
e-mail: 172165107@student.unsil.ac.id1, Yonihermawan@unsil.ac.id2,
rendragumilar@unsil.ac.id3
ABSTRACK
The purpose of this study was to determine the effect of parental self-efficacy and
socioeconomic status on the interest in continuing higher education directly or
through learning achievement. The sample used as many as 155 people. The results
of data processing show: 1) There is a positive and significant effect of self-efficacy
on learning achievement with a significance value of 0.000. 2) There is no
significant effect of parents' socioeconomic status on learning achievement with a
significance value of 0.914. 3) There is a positive and significant effect of self-
efficacy on the interest in continuing higher education with a significance value of
0.000. 4) There is no significant effect of parents' socioeconomic status on the
interest in continuing higher education with a significance value of 0.081. 5) There
is a positive and significant influence on learning achievement on interest in
continuing higher education with a significance value of 0.000. 6) There is a
significant effect of self efficacy on the interest in continuing higher education
through learning achievement with a t count > t table (4.52 > 1.97). 7) There is no
significant effect of socioeconomic status on the interest in continuing higher
education through learning achievement with a value of t count < t table (0.067 <
1.97).
Keywords: Self Efficacy, Economy, Interests, Achievements
PENDAHULUAN
Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi khususnya pada Sekolah
Menengah Atas yang sedang duduk dibangku kelas XII seharusnya sudah
mempersiapkan atau sudah mempunyai rencana untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.129a/U/2004
Bab IV Pasal 4 Ayat 2 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Menengah,
ada 10 SPM yang harus dipenuhi oleh Sekolah Menengah Atas (SMA), salah satu
SPM yang harus dipenuhi adalah 25% dari lulusan SMA melanjutkan ke perguruan
tinggi yang terakreditasi. Namun dilihat dari beberapa sekolah terutama sekolah
yang jauh dari kota dan menyampingkan pendidikan, sampai jenjang SMA saja
sudah dirasa cukup dan memilih untuk bekerja.
Seperti pada SMA yang lokasinya jauh dari kota dan tepatnya ada di daerah
pemukiman penduduk, yang rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai petani dan
buruh. Melihat kondisi tersebut ini dapat membuat peserta didik tak jarang ingin
membantu orang tua dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Seperti halnya
pada salah satu sekolah yaitu SMAN 10 Tasikmalaya, yang masih jarang peserta
didiknya melanjutkan ke perguruan tinggi dengan jumlah lulusan SMA Negeri 10
Tasikmalaya yang melanjutkan ke perguruan tinggi masih di bawah SPM 25%.
Rendahnya minat peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi ada
beberepa faktor yaitu faktor intern (dari dalam) dan ekstren (dari luar). Menurut
oleh Harnanik (2015) faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan
pendidikan tinggi terdapat faktor internal dan eksternal. Faktor dari dalam berupa
faktor psikologis dan faktor kebutuhan jasmani. Sedangkan faktor dari luar berupa
faktor keluarga dan sekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat
peserta didik melanjutkan ke perguruan tinggi dalam penelitian ini yaitu faktor
internal atau faktor dari dalam dan faktor eksternal atau faktor dari luar. Faktor
internalnya yaitu Self Efficacy atau efikasi diri, peserta didik menganggap bahwa
kemampuan yang mereka miliki kurang cukup untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sehingga rendahnya minat melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi dipengaruhi oleh faktor self efficacy, sedangkan faktor eksternalnya yaitu
status sosial ekonomi orang tua, Kondisi sosial ekonomi orang tua yang rendah akan
menyampingkan kebutuhan belajar anaknya dan mengutamakan kebutuhan hidup
sehari-hari. Sehingga dapat menimbulkan kurangnya minat melanjutkan
pendidikan tinggi yang diketahuinya biaya yang dikeluarkan tidak murah.
Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai peserta
didik setelah melakukan proses belajar selama waktu yang ditentukan. Prestasi
belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor self efficacy dan status sosial ekonomi yang baik akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Self Efficacy dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua
melalui Prestasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Tinggi”
(Survei pada Peserta Didik Kelas XII SMAN 10 Tasikmalaya Tahun Ajaran
2021/2022).
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif survei. Menurut
Creswell (2015:752) “rancangan penelitian survey adalah prosedur dalam
penelitian kuantitatif dimana peneliti mengadministrasikan survey pada suatu
sampel atau pada seluruh populasi orang untuk mendeskripsikan sikap, pendapat,
perilaku atau ciri khusus populasi”.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang digunakan yaitu variabel
independen meliputi self efficacy dan status sosial ekonomi orang tua, variabel
dependen yaitu minat melanjutkan pendidikan tinggi, dan variabel intervening yaitu
prestasi belajar.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey
Eksplanatory. Menurut Creswell (2015:669) “rancangan penelitian eksplanatori
adalah suatu rancangan korelasional yang menarik bagi peneliti terhadap sejauh
mana dua variabel (atau lebih) itu berkovariasi, artinya perubahan yang terjadi pada
salah satu variabel itu terefleksi dalam perubahan pada variabel lainnya”. Dalam
penelitian ini mengukur dan menjelaskan pengaruh “Literasi ekonomi dan media
sosial terhadap gaya hidup hedonis serta implikasinya terhadap perilaku
konsumtif”.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XII SMAN 10
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 252 orang peserta didik.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling dengan
menggunakan propotional random sampling. Untuk penentuan jumlah sampel
menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 5% sehingga menghasilkan
jumlah sampel yaitu 155 orang peserta didik.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
observasi, angket (kuesioner) dan studi kepustakaan. Observasi digunakan untuk
memperoleh data awal mengenai variabel yang akan diteliti. Angket (kuesioner)
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai apa yang sedang
diteliti. Studi kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mempelajari
literatur dari berbagai sumber untuk memperdalam pembahasan dan untuk
kesempurnaan penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:102) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes dan
angket/kuesioner. Soal tes digunakan untuk mengukur sejauh mana literasi
ekonomi mahasiswa. Adapun skala pengukuran yang digunakan yaitu skala likert
yang mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Teknik Pengolahan Data
Uji Validitas
Uji validitas ini dapat digunakan untuk mengetahui layak tidaknya butir-
butir pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Hasil uji validitas yang
dilakukan menunjukkan bahwa dari 90 butir pernyataan yang teruji kevalidannya
sebanyak 76 butir.
Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabel
dapat diartikan sebagai kestabilan dan konsistensi dari responden dalam menjawab
pertanyaan yang merupakan suatu dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk kuesioner. Hasil uji reliabilitas terhadap semua variabel penelitian berada
pada kategori sangat reliabel.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Tasikmalaya. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan propotional random
sampling, sehingga didapatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sebanyak 155 orang. Adapun pengisian kuesioner pada penelitian ini
menggunakan media google form.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data yang ada pada setiap
variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Suatu penelitian
dikatakan baik apabila data tersebut memiliki distribusi normal. Salah satu uji
normalitas untuk mengetahui apakah berdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan uji kolmogrov smirnov dengan membuat hipotesis. Berdasarkan
hasil perhitungan uji normalitas di atas, uji normalitas X1, X2 terhadap Z, diperoleh
nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,858 dan uji normalitas X1, X2, Z terhadap Y
diperoleh nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,146 dengan memiliki tingkat
kepercayaan lebih besar dari (α = 0,05), sehingga dapat diartikan bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Uji Linieritas
Tujuan dari uji linearitas adalah untuk mengetahui apakah variabel X
dengan variabel Y memiliki hubungan linear atau tidak. Kriteria pengujiannya
adalah jika nilai Deviation from Linearity (sig.) > 0.05 maka dapat disimpulkan ada
hubungan yang linear antara variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan
perhitungan uji linieritas pada penenlitian ini menunjukkan bahwa nilai Deviation
From Linierity (Sig) dari masing-masing variabel menghasilkan lima hubungan
yang saling berkaitan masing-masing adalah 0,083, 0,832, 0,041, 0,557 dan 0,453
semuanya mempunyai nilai > 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
linier secara signifikan antara variabel - variabel penelitian.
Uji Multikolinearitas
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji adanya korelasi
antara variabel independen. Asumsi multikolinearitas menyatakan bahwa variabel
independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Cara untuk mengetahui ada
tidaknya gejala multikolinearitas dapat diindikasikan dari nilai VIP (Variance
Inflation Factor) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance
lebih dari 0,10 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas. Berdasarkan uji
multikolinieritas antara variabel X1, X2 terhadap Z, kemudian X1, X2 terhadap Y
dan variabel X1, X2, Z terhadap Y semuanya menunjukkan nilai Tolerance > 0,10
dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar
variabel independen pada penelitian.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain. Jika
variance dari residual satu kepengamatan lain tetap maka disebut homokedastis,
model inilah yang diharapkan terjadi. Jika variance dari residual satu pengatamatan
ke pengamatan lainnya berbeda, maka terjadi heteroskedastisitas. Pada penelitian
ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glesjer. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa nilai sig X1, X2 terhadap Z yaitu 0,704, 0,834 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui hubungan sebab akibat secara langsung maupun tidak langsung pada
setiap variabel, sebagai variabel independen terhadap variabel lainnya yang
merupakan variabel dependen. Adapun ringkasan hasil uji analisis jalur pengaruh
langsung dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1
Hasil Uji Path Analysis (Pengaruh Langsung)
No Variabel Sig. Beta R2 Keterangan