Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Ahmad afisena

NIM : 2005113180

Kelas : PE-3B

1. Pendidikan tradisional (konsep lama) sangat menekankan pentingnya


penguasaan bahan pelajaran. Menurut konsep ini rasio ingatanlah (kognitif)
yang memegang peranan penting dalam proses belajar di sekolah (Dimyati
Machmud, 1979 : 3). Pendidikan tradisional telah menjadi sistem yang dominan
di tingkat pendidikan dasar dan menengah sejak paruh kedua abad ke-19, dan
mewakili puncak pencarian elektik atas ‘satu sistem terbaik’
2. Pendidikan dalam pandangan tradisional selama sekian decade dipahami
sebagai bentuk pelayanan sosial yang harus diberikan kepada masyarakat,
dalam konteks ini pelayanan pendidikan sebagai bagian dari public service atau
jasa layanan umum dari negara kepada masyarakat yang tidak memberikan
dampak langsung bagi perekonomian masyarakat, sehingga pembangunan
pendidikan tidak menarik untuk menjadi tema perhatian, kedudukannya tidak
mendapat perhatian menarik dalam gerak langkah pembangunan.
3. Konsep pendidikan sebagai sebuah investasi (education asinvestment) telah
berkambang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa
pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan
sektor-sektor pembangunan lainnya. Konsep tentang investasi sumberdaya
manusia (human capitalinvestment) yang dapat menunjangpertumbuhan
ekonomi (economicgrowth), sebenarnya telah mulai dipikirkan sejak zaman
Adam Smith(1776), Heinrich Von Thunen (1875)dan para teoritisi klasik lainya
sebelum abad ke 19 yang menekankan pentingnya investasi keterampilan
manusia.
4. Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan
sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern,
salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada
tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada
kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan
dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.
(Suryadi, Ace. 1999)
Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih
tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah
perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan
dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan
memasuki dunia kerja. Di negara-negara sedang berkembang umumnya
menunjukkan nilai balik terhadap investasi pendidikan relatif lebih tinggi dari
pada investasi modal fisik yaitu 20 % dibanding 15 %. Sementara itu di negara-
negara maju nilai balik investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi
modal fisik yaitu 9 % dibanding 13 %. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa
dengan jumlah tenaga kerja terdidik yang terampil dan ahli di negara berkembang
relatif lebih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan sehingga tingkat
upah lebih tinggi dan akan menyebabkan nilai balik terhadap pendidikan juga
tinggi (Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan: Isu, Teori
dan Aplikasi. Balai Pustaka: Jakarta, 1999, h.247).
Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi
teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya,
dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi
pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai
tingkat sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual pendidikan
membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik
dan membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal mungkin (Yin
Cheong Cheng, School Effectiveness and School-Based Management: A
Mechanism for Development, Washington D.C: The Palmer Press, 1996, h.7).
5. (education asinvestment)
6. Hubungan Pendidikan Sebagai Investasi sangat interaktif dengan pendidikan.
Dari keduanya saling bertimbal balik, Pendidikan Sebagai Investasi tentunya
sudah berkembang pesat dan semakin di yakini bahwa pembangunan sektor
pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan sektor-sektor
pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan bisa dipandang sebagai
faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, sebaliknya pembangunan
ekonomi dapat meningkatkan pembangunan pendidikan.
7. Tentunya lebih efektif, dalam konsep Pendidikan sebagai Investasi ini
menibulkan pertumbuhan bgi sektor sektor pembangunan lainnya. Konsep
tentang investasi sumber daya manusia (human capital investment) yang dapat
menunjang pertumbuhan ekonomi. Ini tentunya sangat penting untuk
keterampilan sumber daya manusia sebagai investasi di masa depan guna sektor
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai