0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Mahasiswa bernama Ahmad Afisena dengan NIM 2005113180 yang mengambil mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pentingnya identitas bangsa dan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
3. Tantangan integrasi nasional Indonesia seperti globalisasi dan disorientasi sosial budaya
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Mahasiswa bernama Ahmad Afisena dengan NIM 2005113180 yang mengambil mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pentingnya identitas bangsa dan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
3. Tantangan integrasi nasional Indonesia seperti globalisasi dan disorientasi sosial budaya
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Mahasiswa bernama Ahmad Afisena dengan NIM 2005113180 yang mengambil mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pentingnya identitas bangsa dan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
3. Tantangan integrasi nasional Indonesia seperti globalisasi dan disorientasi sosial budaya
Identitas multak diperlukan bagi suatu bangsa, sebab identitas itulah yang akan membedakan bangsa satu dengan bangsa lainnya. Bahkan untuk sebuah makhluk hidup, identitas diperlukan untuk membedakan ini makhluk aoa dan memberi manfaat apa, apalagi untuk sebuah bangsa yang besar yang terus dinamis menyusuri kehidupan. seperti dulu, bangsa kita atau dikenal dengan bangsa timur memiliki identitas dengan ciri kerukunan, kesopanan, dan gotong royong. Identitas itu melekat berabad- abad dalam bangsa kita, namun, naasnya, identitas itu mulai dilupakan oleh bangsa itu sendiri, bukan bangsa lain yang melupakan. Bangsa ini lebih bangga mengenakan identitas bangsa lain yang hidup individualis, melupakan adat kesopanan, terutama dalam hal berpakaian. Semoga kelak vangsa ini kembali menemukan identitasnya yang hilang dan hidup dengan bangga atas identitas yang disematkan. 2. Berikan alasan anda mengapa Negara perlu menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) sangat penting dalam meningkatkan kesadaran kewarganegaraan mahasiswa, karena jika didasarkan pada tujuannya, PKn atau dalam istilah lain lebih dikenal sebagai civic education mempunyai fungsi dan peran sebagai pendidikan kewarganegaraan. “Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan subjek pembelajaran yang mengemban misi untuk membentuk keperibadian bangsa, yakni sebagai upaya sadar dalam “nation and character building”. PKn bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang baik (to be good and smart citizens) yang memiliki komitmen yang kuat dalam mempertahankan kebhinekaan di Indonesia dan mempertahankan integritas nasional. Selanjutnya menurut Budimansyah & Suryadi (Kariadi, 2017: 31) “PKn merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa”. 3. Berikan contoh tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan Identitas Nasional Secara sederhana, identitas nasional Indonesia mencakup semangat kebangsaan (nasionalisme) Indonesia, negara-bangsa (nation-state) Indonesia, dasar negara Pancasila, bahasa nasional, bahasa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya, semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika', bendera negara sang saka merah putih, konstitusi negara UUD 1945, integrasi Wawasan Nusantara, serta tradisi dan kebudayaan daerah yang telah diterima secara luas sebagai bagian integral budaya nasional setelah melalui proses tertentu yang bisa disebut sebagai 'mengindonesia', yang berarti proses untuk mewujudkan mimpi, imajinasi, dan cita-cita ideal bangsa Indonesia yang bersatu, adil, makmur, berharkat, dan bermartabat, baik ke dalam maupun ke luar dalam kancah internasional.
Identitas nasional jelas tidak statis. mendapat tantangan bukan hanya
secara eksternal, tetapi juga secara internal. a. Secara eksternal, arus globalisasi yang terus meningkat dalam berbagai bidang kehidupan; sejak dari ekonomi, politik, sampai budaya, secara signifikan telah mengubah lanskap Indonesia.
b. Akibatnya, secara internal terjadi perubahan yang tidak selalu
menguntungkan penguatan identitas nasional. Dalam dasawarsa terakhir, kita bisa menyaksikan terjadinya disorientasi dan dislokasi ekonomi, politik, dan sosial-budaya, baik pada tingkat nasional maupun lokal. Euforia politik dan demokrasi dengan berbagai eksesnya terus berlanjut, mengakibatkan menguatnya rasa kecewa dan frustasi di kalangan masyarakat. Rasa terpuruk akibatnya terus bertahan mengancam identitas nasional. 4. Strategi dan pendekatan apa yang harus dilakukan dalam pengembangan Integrasi Nasional a. Strategi Asimilasi Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya. b. Strategi Akulturasi Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut. c. Strategi Pluralis Paham pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang. 5. Berikan alasan anda bahwa dalam kehiduoan berbagngsa dan bernegara Indonesia perlu adanya konstitusi. fungsi konstitusi yang dilakukan dalam sebuah pemerintahan. Secara umum, fungsi konstitusi adalah memberikan batasan bagi penguasa negara dalam menjalankan dan menyelenggarakan pemerintahan. Hal ini dilakukan untuk menjamin hak-hak masyarakat dalam kehidupan bernegara Dari fungsi konstitusi tersebut, dapat dipahami bahwa konstitusi mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintah di suatu negara. Bahwa konstitusi menjadi suatu pedoman yang dapat membatasi hak penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang dan fokus mengedepankan kepentingan rakyat demi kebaikan. Dengan begitu, konstitusi menjadi alat yang dapat menyeimbangkan agar penyelenggaraan pemerintahan suatu negara dalam berjalan dengan baik dan adil.