BOAWAE”
OLEH:
NIM: 1601160083
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
sesuai dengan minat dan harapan. Saat ini setiap individu memiliki minat dan
kesukaan terhadap berbagai macam hal. Karena pada dasarnya setiap manusia
memiliki minat dan bakat, sehingga antara individu yang satu dengan
juga bagi siswa, mereka memiliki banyak kegemaran seperti kegiatan sehari-
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang paling awal dan wajib
peserta didik perlu disiapkan dan dibina antara lain untuk mengikuti
1
yang ditujukan kepada pengembangan dan pembinaan pribadi peserta didik
pendidikan tinggi.
siswa baru. Istilah penjurusan peserta didik tidak tertuang dalam kurikulum
sebatas pemilihan dan penetapan saja, namun juga termasuk adanya langkah
lanjut. Peserta didik dapat memilih secara tepat tentang peminatannya apabila
dalam arti bahwa upaya yang dilakukan untuk penyaluran dan pengembangan
diperlukan kerjasama yang baik antara sekolah dan pihak lain yang terkait.
2
Fenomena dalam melanjutkan atau memilih program studi
belum semuanya didasarkan atas peminatan yang didukung oleh potensi dan
minat dan kondisi fisik serta sosial budaya dan minat karier mereka.
Peminatan merupakan program kurikuler sebagai salah satu bagian dari upaya
sekolah dan mata pelajaran atau jurusan pada sekolah lanjutan atas (jenjang
pendidikan menengah, maka sejak dini peserta didik SMP perlu dipersiapkan
3
Pelayanan peminatan peserta didik di SMP merupakan bagian yang
minat dan pendalaman mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program
peserta didik secara terpadu, dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional
dan kesulitan diantara para siswa yang sedang menekuni studinya dan akan
4
Walgito: 2010). Hal ini didukung dengan pengamatan penulis waktu PPL di
yang melanjutkan dari jenjang SMP ke SLTA banyak yang belum didasarkan
pada potensi yang dimiliki peserta didik. Pemilihan dan keputusan untuk
melanjutkan juga belum didukung oleh kondisi peserta didik secara memadai
dasar umum (kecerdasan), bakat, minat, dan kondisi fisik serta sosial dan
kegagalan studi, bahkan kondisi lain yang tidak diharapkan seperti depresi
atau penerangan tentang dirinya. Informasi yang cukup memadai dan tepat
tentang pribadinya sendiri merupakan suatu bahan yang berguna bagi dirinya
5
Dalam peminatan, peran guru bimbingan dan konseling sangat besar
konteks belajar, pekerjaan, rumah ataupun dalam pendidikan. Hal utama yang
kepribadian, informasi dunia kerja, pendidikan, dan sosial budaya. Hal ini
upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memberikan layanan informasi
6
literasi informasi karier perlu diberikan kepada siswa untuk menyaring serta
B. RUMUSAN MASALAH
adalah:
SMP?
peminatan di SLTA?
1. Tujuan penelitian
peminatan di SLTA.
7
2. Manfaat penelitian
bimbingan karier.
1. Untuk sekolah
2. Untuk guru BK
minatnya.
3. Untuk siswa
SLTA.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi informasi
1. Pengertian
tahun. 2016).
can be called information literate. They are learned techniques and skill
for utilizing the wide range of information tools as well as primary sources
9
sumber-sumber informasi dalam menyelesaikan tugas mereka yang
e. Mengomunikasikan pengetahuan
10
meyusun, menciptakan, menggunakan, dan mengomunikasikan informasi
kepada orang lain untuk menyelesaikan dan mencari jalan keluar suatu
11
menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi yang
Septiyantono (2017:58)
hidup yang akan menjadi bekal seseorang dalam mencari informasi, bukan
12
informasi, semakin terbukalah kesempatan kita untuk selalu melakukan
pembelajaran.
dimiliki seseorang, terutama dalam dunia pendidikan, karena pada saat ini
13
a. Memberikan keterampilan seseorang agar mampu mengakses dan
kehidupan mereka.
masyarakat.
14
dimiliki sehingga memudahkannya dalam pengambilan keputusan ketika
belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru karena
dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan kegiatan mereka di
lingkungan belajar. Peserta didik yang literat juga akan berusaha belajar
sumber informasi.
B. Informasi Karier
karier. Menurut Farlex (dalam Hartono, 2016) karier adalah the general
ragam kerja, kondisi aktivitas kerja, jaminan hari tua atau pensiun, besar
pekerjaan, dan yang terkait dengan itu, disebut sebagai informasi karier.
fakta atau ide yang diperoleh lewat penyelidikan, pengalaman atau praktik.
15
pengalaman maupun praktik pelayanan bimbingan karier akan
karier yang berupa data statistik dan tren pekerjaan adalah contoh
pekerjaan.
16
diri. Informasi karier diperlukan siswa/konseli khususnya untuk
Menurut Stoss dan Parris (dalam Hartono, 2016) apa yang diinginkan,
dimiliki, dan apa yang dilakukan individu dalam karier merupakan tiga hal
a. Pemahaman karier
yang baik dan ditunjang dengan tingkat pemahaman dirinya juga baik
b. Perencanaan karier
17
Untuk dapat membuat perencanaan karier diperlukan berbagai
informasi karier yang sahih, andal (dapat dipercaya), baru, rinci dan
dari yang lain, bahkan tidak ada seorang pun di seluruh dunia ini
18
yang tepat bagi potensi dirinya. Jadi, dengan demikian teori
1) Kecerdasan
dirumuskan sebagai:
untuk belajar.
situasi baru.
19
aspek yang berbeda dari inteligensi, namun sebenarnya ketiga
inteligensinya.
2) Bakat
a) Penalaran verbal
b) Kemampuan numerikal
c) Penalaran abstrak
20
d) Relasi ruang
e) Penalaran mekanik
g) Pemakaian bahasa
h) Bakat skolastik
3) Minat
pekerjaan ialah unsur penunjang kedua dari teori trait and factor.
21
Peran konselor adalah membantu konseli untuk mengumpulkan
1) Jenis pekerjaan
perikanan
22
2) Tugas dari pekerjaan
b) Manajer
23
manusia dan keuangan untuk melaksanakan kebijakan dan
c) Profesional
mengajar teori dan praktek dari satu atau lebih disiplin ilmu
24
d) Teknisi dan asisten profesional
25
menyediakan informasi yang diminta oleh klien dan
26
membiakkan, membesarkan, merawat atau berburu hewan
27
kayu, tekstil, kulit dan bahan-bahan terkait. Pengawasan
j) Pekerja kasar
28
atau barang-barang; membawa tas dan menangani bagasi dan
dimasukkan.
sukarela atau atas dasar yang lain dan yang tidak sepenuhnya
29
melakukan pekerjaan sipil. Yang termasuk dalam golongan
b) Manajer
30
kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan dan organisasi, atau
departemen.
c) Profesional
kemanusiaan.
kembali informasi.
31
perorangan, dan untuk menjual barang dagangan di tiki atau
di pasar.
dan perikanan.
diharapkan.
32
industri dan pertanian serta peralatannya serta kemampuan
dalam ISCO
j) Pekerja kasar
terbatas.
c. Pendidikan
33
Pendidikan kerja merupakan persiapan bagi sebuah karier di suatu
sekelompok pekerjaan
34
2) Menyiapkan berbagai informasi tentang karir dan pasar kerja
secara luas.
d. Sosial budaya
yang telah lebih maju itu terutama dalam bidang ilmu dan
35
didik mengenai informasi sosial-budaya diantarnya: (1) problem
pria dan wanita; (4) pengenalan dan pemahaman norma agama, adat,
digunakan oleh siswa/ konseli terlibat atau dilibatkan secara aktif dalam
dua yaitu:
a. Metode online
karier yang bukan internet seperti sumber informasi: guru BK, guru
mata pelajaran, kepala sekolah, orang tua, teman sebaya, siaran radio,
36
penelaahan atau pengkajian pada semua informasi karier yang hendak
kognisi. Cara yang bisa dilakukan adalah menelaah atau melakukan kajian
yang telah diperoleh dengan kriteria tertentu. Beberapa kriteria yang dapat
ada tidaknya informasi karier yang cukup memadai dan sesuai dengan
a. Ketepatannya
keputusan karier. Maka dari itu ketepatan suatu materi informasi karier
37
b. Kebaruannya
Apakah bahan informasi itu up to date atau apakah informasi itu masih
tepat atau benar sekarang? Maka dari itu kebaruan suatu bahan
arti bahwa bahan-bahan informasi itu masih tepat atau benar sekarang.
Apabila informasi itu masih tepat dan baru maka masih bisa dipakai
c. Berlangsungnya penawaran
38
d. Minat terhadap pekerjaan
para siswa. informasi karier yang diberikan kepada siswa akan lebih
yang kedua harus selalu bertanya pada dirinya sendiri (siswa) tentang
dan ide mengenai karier yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, kualitatif,
yang tersebar itu tersedia dalam berbagai media (online dan tidak
online/offline)
39
2. Sumber referensi yang tersedia
orang lain
40
9. Bagaimana menyimpan informasi
E. Peminatan
1. Pengertian
keinginan yang cukup kuat berkembang pada diri individu yang terarah
penulis, cukup banyak siswa yang memilih jurusan studi di SMA/MA dan
memilih jurusan yang dianggap populer. Namun, hal ini tentu saja
oleh pendapat teman atau orang lain di sekitarnya, sehingga apa yang
pertama-tama terarah dan terfokus pada peminatan studi dan karir atau
41
diwujudkan pertama-tama didasarkan pada potensi atau kondisi yang ada
pada diri individu itu sendiri (yaitu potensi kemampuan dasar mental,
atau kegiatan studi dan mencapai hasil sesuai dengan kecenderungan hati
atau keinginan yang cukup atau bahkan sangat kuat terkait dengan
karir, dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan dan karir
pilihan dan keputusan oleh peserta didik dalam bidang keahlian yang
didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang ada. Peminatan
42
a. Suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan
nasional.
dan tindak lanjut. Peserta didik dapat memilih secara tepat tentang
maupun kelemahannya.
43
konselor perlu menyusun kelengkapan berupa format laporan pelaksanaan
2. Tujuan
mata pelajaran yang diikuti pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh
dan pilihan karier. Secara khusus pelayanan peminatan peserta didik pada
44
kelompok mata pelajaran dan pilihan mata pelajaran di SLTA. Jadi,
pelajaran dan pilihan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/ atau
mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau studi lanjutan yang
dipilihnya.
45
pilihan mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/ atau studi lanjutan
yang dipilihnya.
meliputi:
46
2) Memiliki nilai rata-rata matapelajaran ilmu pengetahuan sosial
meliputi:
kebutuhan sekolah)
47
3) Memiliki nilai rata-rata matapelajaran matematika dan bahasa
kebutuhan sekolah)
kebutuhan sekolah)
48
3) Memiliki nilai rata-rata matapelajaran ilmu pengetahuan alam
kesehatan.
kebutuhan sekolah)
49
2) Hasil tes fisik dan kesehatan yang normal (menyesuaikan
kebutuhan sekolah)
kebutuhan sekolah)
50
2) Hasil tes fisik dan kesehatan yang normal (menyesuaikan
kebutuhan sekolah)
teknologi pariwisata.
kebutuhan sekolah)
51
i. Peminatan bidang Seni Pertunjukan
kebutuhan sekolah)
seni pertunjukan.
a. Pengumpulan data
berbagai macam data atau informasi tentang diri peserta didik. Data
dan data khusus tentang pribadi peserta didik. Teknik yang digunakan
52
digunakan teknik tes dan teknik nontes. Teknik non tes yang dapat
b. Informasi peminatan
masyarakat umum dan calon peserta didik baru. Disamping itu juga
dan sarana dan prasarana belajar yang ada di SMP, peminatan lintas
SMP meliputi : 1) Kelas VII fokus pada aspek pemahaman diri dan
53
Kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jenderal guru dan
prestasi non akademik yang telah diperoleh, cita-cita, minat belajar dan
orang tua, maka peserta didik dan/atau orang tua dapat berkonsultasi
nilai raport kelas VII, VIII dan IX, nilai UN di SMP dan prestasi non
54
mata pelajaran. Bila tersedia data lain seperti deteksi potensi peserta
d. Penyesuaian
peserta didik. Apabila peserta didik masih bimbang, ragu atau khawatir
tersedia, tetapi dukungan moral dan financial orang tua tidak ada,
pembahasan dengan oran tua peserta didik untuk mencari solusi yang
55
mengatasi dan mengentaskan masalah yang dihadapinya sehingga akan
F. Kerangka Berpikir
Penelitian ini terdiri dari dua (2) variabel, yaitu variabel bebas (X)
literasi informasi karier dan variabel terikat (Y) peminatan. Literasi informasi
(X) (Y)
1. Pemahaman 1. SMA/MA
2. Pengaksesan 2. SMK/MAK
3. Pengorganisasian
4. penggunaan
56
G. Hipotesis
Ha= Ada korelasi positif yang signifikan, antara variabel X (Literasi informasi
57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
atau tidak hubungan itu. Korelasi (correlation) berarti hubungan dan saling
hubungan timbal balik. Korelasi dalam ilmu statistik adalah hubungan antar
ini merupakan salah satu jenis statistik inferensial yang lazim digunakan
B. Lokasi penelitian
8 Kota Kupang tepatnya di Jln. S. K. Lerik, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa
Tenggara Timur.
dalamnya diajarkan berbagai macam disiplin ilmu bagi siswa untuk mengasah
58
C. Populasi dan sampel
1. Populasi
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek yang diteliti itu
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Ket:
S= Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
59
P = Peluang benar (0,5)
Jadi, sampel yang diambil pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IX
D. Variabel Penelitian
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah literasi informasi
karier.
E. Defenisi Variabel
informasi yang dibutuhkan secara cepat, mudah dan relevan. Dapat memilih
dan membedakan informasi mana yang benar dan meragukan atau tidak benar
60
Peminatan adalah kecenderungan atau keinginan yang cukup kuat
pada diri individu yang terarah dan terfokus pada terwujudnya suatu kondisi
dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang tersaji dalam bentuk
Responden diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban dari yang
tersedia sesuai dengan apa yang dialami dan dirasakan. Pada penelitian ini,
jawaban angket diberikan dalam bentuk skala likert dengan empat kategori ,
yaitu:
61
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai
dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan kriteria
Rumus:
n ( Σ XY )−(Σ X )(Σ Y )
r hitung =
√ {n . Σ X 2−¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Jumlah responden
X = Nilai variabel X
Y = Nilai variabel Y
2. Reliabilitas
sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk mengahasilkan skor yang
ajek, relatif tidak berubah walaupun digunakan pada situasi yang berbeda-
dilakukan dengan internal consistensy dengan teknik belah dua atau split
62
2 rb N ∑ XY −∑ X ∑ Y
r i¿ rb =
1+ r b
√{ N ∑ x −(∑ X ) }{ N ∑ Y −(∑ Y ) }
2 2 2 2
keterangan:
N = Banyaknya responden
X = Belahan pertama
Y = Belahan kedua
analisis korelasi. Uji korelasi memiliki fungsi untuk mencari arah dan
kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat
1. Asumsi Klasik
uji coba asumsi dasar sebagai prasyarat untuk dapat menggunakan analisis
korela sebagai teknik analisis datanya. Uji asumsi dasar yaitu uji
a. Uji normalitas
63
mengetahui nilai normalitas adalah dengan rumus Kolmogrov
berdistribusi normal.
b. Uji linearitas
keputusannya yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
c. Uji homogenitas
mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari
(tidak homogen).
64
2. Uji hipotesis
analisis korelasi
a. Analisis korelasi
Teknik ini merupakan salah satu jenis statistik inferensial yang lazim
variabel dengan variabel yang lain atau antar sejumlah variabel. Untuk
bila data variabel berbentuk interval dan ratio, dan sumber data dari
rxy¿ ∑ xy−¿ ¿
Ket:
n= Banyaknya data
x= variabel independen
y= variabel dependen
r √n−2
t=
√ 1−r 2
Ket:
65
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Besarnya nilai t tabel untuk taraf signifikansi adalah 5%, hasil t hitung
ditolak.
66
Daftar Pustaka
67
Kusri, A. Muhammad. (2016). Pengaruh layanan informasi peminatan terhadap
kematangan pilihan sekolah lanjutan.
Nurul Widiyasari. (2014). Literasi Informasi Lulusan Program EAP (English For
Academi Purpose, vol: 3, no: 1- diakses 06 juli 2019.
Purwanto, dkk. (2007). Kuliah ke luar negeri dan pilihan karier. Jakarta: PT.
Gramedia.
Priyatni, Endah & Nurhadi. (2017). Membaca kritis dan Literasi kritis.
Tangerang: TIRA SLTART.
Walgito, Bimo. (2010). Bimbingan dan Konseling: Studi dan Karier. Yogyakarta:
CV. ANDI OFFSET.
68