Anda di halaman 1dari 54

SALAM JUMPA

Disajikan dalam Pelatihan Bimbingan Konseling MTS


Angkatan I

LAYANAN PEMINATAN DAN


PERENCANAAN INDIVIDUAL
LAYANAN PEMINATAN
DAN PERENCANAAN
INDIVIDUAL
TANTANGAN INTERNAL THP PENDIDIKAN

1. Tahun 2020 – 2035, indonesia dikaruniahi


potensi usiam SDM produktif
2. Investasi melalui pendidikan
mempersiapkan sdm generasi emas :
- produktif
- inovatif
- kreatif
- afektif
- berkontribusi membangun masy, bangsa,
negara, dan peradaban dunia.
Pengertian Peminatan
 Peminatan berasal dari kata minat yang berarti
kecenderungan atau keinginan yang cukup kuat
berkembang pada diri peserta didik yang terarah
dan terfokus pada terwujudkannya suatu kondisi
dengan memepertimbangkan kemampauan
dasar, bakat, minat, dan kecenderungan pribadi
individu
SAMBUNGAN


Dalam dunia pendidikan,
peminatan peserta didik pertama-
tama terarah dan terfokus pada
peminatan studi atau akademik
dan karir atau pekerjaan atau
vokasional.
SAMBUNGAN
 Peminatan pada diri peserta didik dikembangkan
dan diwujudkan:
1. didasarkan pada potensi atau kondisi yang ada
pada diri individu itu sendiri (potensi kemampuan
dasar, bakat, minat, dan kecenderungan pribadi),
2. dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung
oleh kondisi lingkungan, baik yang bersifat natural,
kehidupan keluarga, kelompok dan masyarakat serta
budaya, maupun secara khusus fasilitas pendidikan
yang diperoleh peserta didik.
SAMBUNGAN

 Pelayanan peminatan peserta didik


merupakan upaya untuk membantu
mereka dalam memilih dan menjalani
program atau kegiatan studi dan
mencapai hasil sesuai dengan
kecenderungan hati atau keinginan
yang cukup atau bahkan sangat kuat
terkait dengan program pendidikan
yang sedang dan akan diikuti pada
satuan pendidikan dasar dan menengah
(SLTP dan SLTA).
sambungan

cakupan materi peminatan itu meliputi


segenap rentang peminatan, baik secara
horisontal, yaitu jenis-jenis arah
peminatan yang meliputi peminatan
akademik dan vokasional, dan juga
peminatan ekstrakurikuler, maupun secara
vertikal, yaitu kedalaman peminatan
dikaitkan dengan jenjang pendidikan yang
diikuti peserta didik, dari tingkat dasar,
yaitu SD/MI, menengah, yaitu SMP/MTs,
SMA/MA dan SMK/MAK, sampai
perguruan tinggi
PT

P SMA/SMK
E
M
I
N
A SMP/MTS
T
A
N
SD/MI
PENGORGANISASIAN PEMINATAN PESERTA
DIDIK
DI SD/MI

Arah peminatan pertama perlu dikembangkan sejak


peserta didik berada di SD/MI :
1. membantu siswa meminati semua mata
pelajaran yang harus dipelajari/diikuti.
2. yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Mereka dibantu untuk memperoleh informasi
dalam memilih SMP/MTs
SMP/MTs
Arah peminatan kedua perlu dibangun pada peserta didik
SMP/MTs:
1. memperkuat minatnya mempelajari semua mata
pelajaran di SMP/MTs.
2. siswa tidak melanjutkan sekolah: pemahaman ttg
pekerjaan, karir, kursus
/ 3. siswa melanjutkan studi ke SMA/ MA atau
SMK/MAK. Mereka dibantu untuk memperoleh
informasi yang cukup lengkap tentang jenis dan program
penyelenggaraan masing-masing SMA/MA/ SMK/MAK,
pilihan peminatan mata pelajaran dan arah karir yang
ada, serta kemungkinan studi lanjutannya.
DI SMA/MA

 Arah peminatan selanjutnya yang akan


dikembangkan pada peserta didik di SLTA, baik
umum maupun kejuruan untuk mengambil pilihan
peminatan akademik, pilihan dan pendalaman mata
pelajaran lintas peminatan, serta pilihan arah
pengembangan karir (lihat No. 3a dan 3b pada
diagram). Arah peminatan di SLTA ini selanjutnya
akan lebih dimantapkan lagi di perguruan tinggi.
(Bagi peserta didik SMA dilaksanakan di kelas XI dan
di SMK program penjurusan dilaksanakan
bersamaan dengan penerimaan siswa baru)
PELAKSANAAN PEMINATAN DI SMP/MTs

1. PENYUSUNAN PROGRAM BK
2. PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
Fungsi Pelayanan Peminatan
Fungsi ini berkitan dengan berkenaan dengan arah peminatan mata
pelajaran dan kelompok mata pelajaran yang diikuti, arah karir dan/atau
studi lanjutan, serta kegiatan ekstrakurikuler yaitu:
Fungsi Pemahaman, dipahaminya oleh peserta didik sendiri dan oleh
berbagai pihak terkait tentang potensi dan kondisi diri peserta didik serta
lingkungan.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, berkaitan dengan terpeliharanya
dan terkembangkannya potensi peserta didik secara optimal.
Fungsi Pencegahan, berkaitan dengan tercegahnya berbagai masalah yang
dapat mengganggu berkembangnya potensi peserta didik secara optimal.
Fungsi Pengentasan, berkaitan dengan terentaskannya masalah-masalah
peserta didik.
Fungsi Pembelaan, berkaitan dengan upaya terbelanya peserta didik dari
berbagai kemungkinan yang mencederai hak-hak mereka dalam
pengembangan potensi secara optimal .
lima aspek pokok sebagai dasar
pertimbangan bagi arah peminatan
 Bakat, minat, yang dan kecenderungan pribadi yang dapat diukur dengan tes
bakat dan/atau inventori tentang bakat/ minat.
 Kemampuan dasar umum (kecerdasan), yaitu kemampuan dasar yang biasanya
diukur dengan tes intelegensi.
 Kondisi dan kurikulum yang memuat mata pelajaran dan/atau praktik/latihan
yang dapat diambil/didalami siswa atas dasar pilihan, serta sistem Satuan
Kredit Semester (SKS) yang dilaksanakan.
 Prestasi hasil belajar, yaitu nilai hasil belajar yang diperoleh siswa di
sekolah/madrasah, baik (a) rata-rata pada umumnya, maupun (b) per mata
pelajaran, baik yang bersifat wajib maupun pilihan, dalam rangka peminatan
akademik, vokasional dan studi lanjutan.
 Ketersediaan fasilitas sekolah/madrasah, yaitu apa yang ada di tempat siswa
belajar yang dapat menunjang pilihan atau arah peminatan siswa.
 Dorongan moral dan finansial, yaitu kemungkinan penguatan dan berbagai
sumber yang dapat membantu siswa , seperti orang tua dan kemungkinan
bantuan dari pihak lain, dan beasiswa.
layanan peminatan peserta didik
diarahkan pada kegiatan meliputi
1. pemberian informasi program peminatan;
2. melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta
didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil
analisis data dan penetapan peminatan peserta didik);
3. layanan lintas minat;
4. layanan pendalaman minat;
5. layanan pindah minat;
6. pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal,
bimbingankelompok, konseling individual, konseling
kelompok, dan konsultasi,
7. pengembangan dan penyaluran;
8. evaluasi dan tindak lanjut.
Komponen layanan Bimbingan dan
Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup

a. layanan dasar;
b. layanan peminatan dan
perencanaan individual;
c. layanan responsif; dan
d. layanan dukungan sistem.
Strategi layanan Bimbingan
dan Konseling dibedakan atas

a. jumlah individu yang


dilayani;
b. permasalahan; dan
c. cara komunikasi layanan.
STRATEGI LAYANAN

Dilakukan berdasarkan:

1. jumlah individu yang dilayani :


layanan individual, layanan kelompok,
layanan klasikal, atau kelas besar.
2. permasalahan:
pembimbingan, konseling, atau advokasi.
3. cara komunikasi layanan:
dilaksanakan melalui tatap muka atau
media.
Strategi Pelaksanaan layanan
Peminatan
1. Layanan Klasikal
2. Layanan bimbingan kelompok
3. Layanan konseling kelompok
4. Layanan konseling individual
5. Layanan advokasi
6. Layanan menggunakan media
PEMINATAN STUDI LANJUT KE
SMA/MA, SMK/MAK

REKOMENDSI
PEMINATAN
PESERTA DIDIK
SMA: KLP PEMINATAN

1. MATEMATIKA DAN SAIN


2. ILMU-ILMU SOSIAL
3. BAHASA DAN HUMANIORA
REKOMENDASI PEMINATAN SEKOLAH LANJUT

Rekomendasi dari guru BK di SMP/MTs:


Deskripsi kecenderungan kekuatan peminatan
peserta didik terhadap mata pelajaran berdasarkan
pengukuran dan proses pemantapan peminatan
selam peserta didik mengikuti pendidikan di
SMP/MTs kepada pihak lain (dalam hal ini adalah
guru BK / konselor di SMA/MA, SMK/MAK.
Rekomendasi ini dimaksudkan sebagai bahan
pertimbangan dalam penetapan pilihan peminatn
peserta didik di sekolah yang dimasukinya.
MEKANISME PEMBUATAN
REKOMENDASI PEMINATAN
Rekomendasi dilakukan oleh guru BK / konselor
Pada kls IX. Dilakukan dg prosedur:
1. Pengumpulan data (dari angket, wawancara,
dokumentasi, obsevasi, tes)
2. Analisis data yang terkumpul
3. Pembuatan rekomendasi peminatan.
Komponen dlm penetapan
peminatan

1. PRESTASI BELAJAR
2. PRESTASI NON AKADEMIK
3. NILAI UJIAN NASIONAL
4. MINAT BELAJAR YG TINGGI
5. CITA-CITA
6. PERHATIAN ORANGTUA
7. DETEKSI POTENSI DAN MINAT
METODE PENELUSURAN PEMINATAN

1. DOKUMENTASI
2. WAWANCARA
3. ANGKET
4. OBSERVASI
5. TES PSIKOLOGI (INTELEGENSI DAN
MINAT)
DATA YANG DIKUMPULKAN

 Daftar nilai raport dari kelas/semester 1 – 6


 Hasil tes inteligensi
 Hasil tes bakat
 Hasil tes minat
 Prestasi akademik
 Prestasi non akademik
 Cita-cita
 Sekolah yang dipilih siswa
 Dukungan orangtua.
TES BAKAT: DAT

1. Verbal reasoning, tes yang dirancang untuk mengukur


kemampuan menggunakan kata-kata dan terdiri dari
latihan-latihan analogi verbal. Kosa kata memegang
peran yang cukup penting.
2. Numerical Ability,tes ini mengukur kemampuan untuk
memahami sitausi bermasalah yang berkaitan dengan
hal-hal yang bersifat angka. Masalah yang
dimaksudkan lebih banyak menuntut kemampuan
menghitung daripada kemampuan membaca masalah
tertulis dan menghitung jawabannya.

DAT

3. Abstract Reasoning, tes ini mengukur kemampuan bernalar


tanpa menggunakan kata-kata. Bentuk tesnya menggunakan
sejenis masalah spasial. Seperangkat gambar-gambar
geometrik dirubah sedemikian rupa sehingga mengikuti
prinsip-prinsip tertentu, yang dipikirkan oleh testee.
4. Space relation, tes ini menuntut kemampuan untuk mengotak-
atik bentuk dan membayangkan bagaimana suatu obyek akan
tampak dalam bentuk tiga dimensi jika posisinya dirubah.
5. Mechanical reasoning, testee diminta memikirkan bagaimana
suatu peralatan yang sederhana bekerja, dan pada titik
tertentu memperkirakan gerakannya atau menunjukkan
prinsip-prinsip fisika yang mendasarinya
DAT

 6.      Clerical Speed and Acuracy, tes ini


berusaha mengukur kecepatan dan
keakuratan dalam melihat dan menandai
kesamaan-kesamaan kombinasi huruf dan
angka.
 7.      Language Usage, tes ini trerdiri atas dua
sub tes yaitu ejaan dan kalimat. Sub tes
kalimat mengukur kemampuan penggunaan
bahasa, tanda baca dan sebagainya
DAT

1. SKOR MENGGUNAKAN PERSENTIL


2. SKOR: 00 – 49 : RENDAH
50 – 74 : SEDANG
75 – 100: TINGGI
MINAT (MINAT THP BERBAGAI
PROFESI)
RIASEK.
 R = REALISTIK (Realistic)
 I = INVESTIGATIF (investigative)
 A = ARTISTIK (artistic)
 S = SOSIAL (social)
 E = INTERPRISING (enterprising)
 K = KONVENSIONAL (convensional).
MINAT (MINAT THP BERBAGAI
PROFESI)

MINAT SESEORANG DILIHAT DARI:

1. 3 minat, dimulai dari skor tertinggi, kmd skor


berikutnya.
2. Dipakai 3 jenis minat saja.
misal: RIE, RIA, SEA dst.
Realistic

 yang preferensinya pada aktivitas-aktivitas yang


memerlukan manipulasi eksplisit, teratur, atau
sistematik terhadap obyek -obyek, alat-alat,
mesin-mesin, dan binatang-binatang. Tidak
menyukai aktivitas-aktivitas pemberian bantuan
atau pendidikan.
Investigative

memiliki preferensi untuk aktivitas


-aktivitas yang memerlukan penyelidikan
observasional, simbolik, sistema tik, dan kreatif
terhadap fenomena fisik, biologis, dan kultural agar
dapat memahami dan mengontrol fenomena
tersebut, dan tidak menyukai aktivitas-aktivitas
persuasif, sosial, dan repetitif.
Artistic

 lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang


ambiguous, bebas, dan tidak tersistematisasi
untuk menciptakan produk-produk artistic,
seperti lukisan, drama, karangan. Tidak
menyukai aktivitas -aktivitas yang sistematik,
teratur, dan rutin
Social

lebih menyukai aktivitas -aktivitas yang


melibatkan orang-orang lain dengan
penekanan pada membantu, mengajar, atau
menyediakan bantuan
Enterprising

 lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang


melibatkan manipulasi terhadap orang-orang
lain untuk perolehan ekonomik atau tujuan-
tujuan organisasi.
Conventional

 lebih menyukai aktivitas-aktivitas yang


memerlukan manipulasi data yang eksplisit,
teratur, dan sistematik guna memberikan
kontribusi kepada tujuan-tujuan organisasi.
IQ

Anda mungkin juga menyukai