Anda di halaman 1dari 7

ASESMEN PEMINATAN BELAJAR DI SMA

Nama : Nanda Andyta Pattiwael


NIM : 1203151072
Kelas : BK REG E 2020

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan umumnya terdapat banyak kendala dan masalah
yang dinilai dalam tingkat praksis, seperti permasalahan pada kurikulum yang
akan diimplementasikan, pendidik yang mengajar peserta didik, lingkungan
pendidikan serta sarana dan prasarana yang disediakan. Kendala-kendala tersebut
umumnya dapat menghambat tercapainya visi dan misi serta tujuan dari
pendidikan yang seharusnya dapat dirasakan manfaatnya oleh peserta didik.
Eksistensi dari mutu pembelajaran dan daya saing merupakan penyebab terjadinya
hal ini. Pendidikan yang bermutu serta berdaya saing merupakan wujud dari
pendidikan yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan banyak
manfaat bagi para peserta didik dan lingkungan sekitar.
Adanya kendala terkait konsepsi substansi pendidikan yang sampai saat ini
belum jelas, menyebabkan timbulnya kecenderungan segala yang dianggap
penting untuk dimasukkan ke dalam kurikulum pembelajaran sehingga terjadilah
beban berlebihan pada peserta didik dan ketidakjelasan bagi peserta didik dalam
mendapatkan sesuatu yang seharusnya dari kegiatan pendidikan yang diikuti.
Sehingga hal ini haruslah diatasi dengan memikirkan apa yang sudah seharusnya
dijadikan pembelajaran wajib dan arah pembelajaran terfokus bagi para peserta
didik agar mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa Indonesia. Berkenaan
dengan hal ini, maka mempersiapkan manusia Indonesia masa depan sebagai
Generasi Emas 2045 merupakan suatu kewajiban negara dan harus disiapkan
sedini mungkin. Hal ini bukanlah suatu hal yang mudah karena prinsip pendidikan
modern memandang peserta didik sebagai subyek sehingga mereka dapat
mengembangkan potensi dirinya mencapai kualitas pengetahuan, kemampuan
intelektual, kemampuan psikomotorik, nilai dan sikap yang ditetapkan serta aspek
lainnya dari pendidikan.

Rumusan Masalah
Yang menjadi ruang lingkup permasalahan dalam paper ini yaitu:
1. Bagaimana prosedur asesmen secara keseluruhan?
2. Bagaimana komponen-komponen peminatan peserta didik yang menjadi
standar penilaian asesmen ini?
3. Apakah asesmen peminatan belajar di SMA ini dapat mendorong peserta didik
untuk lebih mampu menggali dan mengembangkan pengetahuannya?
4. Bagaimana kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian asesmen
tersebut?

Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
dari penulisan paper ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai prosedur asesmen secara
keseluruhan dan secara kompleks.
2. Untuk memahami komponen peminatan apa saja yang dijadikan standar
penilaian asesmen bagi peserta didik.
3. Untuk mengerti dampak positif dari asesmen peminatan belajar bagi peserta
didik dalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.
4. Untuk mengetahui kendala serta permasalahan yang umum dihadapi dalam
mengimplementasikan asesmen ini.

KAJIAN PUSTAKA
Hakikat Asesmen
Asesmen dapat dimaknai sebagai proses mengumpulkan data bukti dan
menelaah kebutuhan, keunggulan, kemampuan atau abilitas dan deskripsi
pencapaian perkembangan dan belajar anak didik. Jika berbicara terkait asesmen,
maka pasti akan berkaitan dengan tujuan umum dari asesmen sendiri. Terdapat
beberapa tujuan dilaksanakannya asesmen, yaitu untuk: menentukan kemajuan
perkembangan prestasi anak, membuat keputusan tentang penempatan dan
promosi, mendiagnosis masalah belajar dan guru, membantu sebagai dasar untuk
laporan kepada orang tua, membantu siswa dengan penilaian terhadap
kemajuannya, dan mengidentifikasi siswa dengan kebutuhan khusus.

Tes Inteligensi, Minat dan Bakat

Kesalahan penjurusan dapat menimbulkan beberapa masalah, yakni: problem


psikologis dimana timbulnya perasaan tidak nyaman saat menerima pelajaran
sehingga mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan
merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi jika itu bukan
kemauan / pilihan sendiri, akan tetapi desakan orang tua; problem akademis, yang
bisa terjadi jika salah mengambil jurusan yaitu seperti prestasi yang tidak
optimum, banyak mengulang pelajaran yang berdampak bertambahnya waktu dan
biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan,
ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya
nilai indeks prestasi; dan problem selanjutnya yaitu problem relasional
dimana salah memilih jurusan membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri.
Selanjutnya mengenai tes intelegensi, dimana tes intelegensi bertujuan untuk
mengetahui tingkat kecerdasan individu yang merupakan potensi dasar
keberhasilan pendidikan. Sehingga kedua tes ini saling berkaitan satu sama lain
dalam menentukan peminatan belajar peserta didik karena umumnya peserta didik
yang mahir berhitung dan suka bermain dengan angka akan lebih berminat dan
berbakat jika dimasukkan ke jurusan IPA, begitupun sebaliknya.

PEMBAHASAN
Mata Pelajaran pada semua peserta didik merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan terintegrasi dalam program pelayanan BK pada satuan pendidikan
dimana artinya, program pelayanan BK pada satuan pendidikan harus memuat
kegiatan Peminatan peserta didik. Upaya ini mengacu kepada manajemen satuan
pendidikan dan program pelaksanaan kurikulum, khususnya terkait dengan
peminatan akademik, peminatan penjurusan, peminatan pendalaman mata
pelajaran dan lintas mata pelajaran, dan peminatan studi lanjutan. Program
bimbingan dan konseling dengan Peminatan peserta didik sepenuhnya berada di
bawah tanggung jawab Guru BK/Konselor di setiap satuan pendidikan. Guru
BK/Konselor melalui pelayanan BK membantu peserta didik menentukan arah
minat kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran berdasarkan kekuatan dan
kemungkinan keberhasilannya. Oleh karena itu Guru BK/Konselor harus dapat
membantu peserta didik untuk menemukan kekuatannya, yang berupa
kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat, kemampuan akademik, minat, dan
kecenderungan peserta didik, serta dukungan moral dari orang tua. Sedangkan
pelayanan pendalaman materi mata pelajaran bagi peserta didik sepenuhnya
tanggung jawab Guru Mata Pelajaran terkait dengan bidang studinya atau mata
pelajaran yang diampunya. Minat merupakan perasaan suka, rasa tertarik,
kecenderungan dan gairah atau keinginan yang tinggi seseorang terhadap suatu
objek. Dalam kaitannya dengan peminatan belajar peserta didik dalam satuan
pendidikan SMA, objek yang dimaksudkan adalah bidang peminatan belajar yang
meliputi peminatan matematika dan sains, sosial dan bahasa. Minat dipengaruhi
oleh faktor dalam diri peserta didik dan juga dapat dari luar diri peserta didik.
Komponen pokok yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pemilihan dan
penetapan minat belajar secara tepat bagi peserta didik SMA dapat meliputi
prestasi belajar, prestasi non akademik, pernyataan minat peserta didik, perhatian
orang tua dan deteksi potensi peserta didik.
Kemudian dalam prosedur penentuan peminatan peserta didik dapat
dilaksanakan dengan mengimplementasikan beberapa alternatif asesmen dan
berikut akan saya paparkan 4 alternatif, seperti: Alternatif pertama mengacu pada
lima komponen, yaitu prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang
diperoleh di SMP/MTs, prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs, prestasi non
akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs, minat belajar peserta didik
yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/pendataan, serta perhatian dan
harapan orang tua akan perminatan belajar putra/putrinya; Alternatif kedua
mengacu pada enam komponen, yaitu prestasi belajar peserta didik kelas VII,
VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs, prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs,
prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs, minat belajar
peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/pendataan, data deteksi
potensi/rekomendasi guru BK SMP/MTs, perhatian dan harapan orang tua akan
perminatan belajar putra/putrinya; Alternatif ketiga mengacu pada enam
komponen, yaitu prestasi belajar peserta didik kelas VII, VIII, IX yang diperoleh
di SMP/MTs,prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs, prestasi non akademik
yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs, minat belajar peserta didik yang
diperoleh dari angket saat pendaftaran/pendataan, data deteksi potensi peserta
didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di SMA/SMK, perhatian
dan harapan orang tua akan perminatan belajar putra/putrinya; Alternatif keempat
mengacu pada tujuh komponen, yaitu, prestasi belajar peserta didik kelas VII,
VIII, IX yang diperoleh di SMP/MTs, prestasi UN yang diperoleh di SMP/MTs,
prestasi non akademik yang diperoleh dari SD/MI s/d SMP/MTs, minat belajar
peserta didik yang diperoleh dari angket saat pendaftaran/pendataan, data deteksi
potensdi peserta didik menggunakan tes peminatan yang dilaksanakan di
SMP/MTs, data deteksi potensi peserta didik menggunakan tes peminatan yang
dilaksanakan di SMA/SMK, dan perhatian dan harapan orang tua akan perminatan
belajar putra/putrinya.
Upaya peminatan kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran merupakan
bagian penting dari upaya peningkatan mutu lulusan sehingga berdampak pada
penyiapan generasi penerus bangsa. Peminatan dimaksudkan untuk memenuhi
kepentingan peserta didik dalam rangka perkembangan dan kesuksesan mereka
secara optimal, sesuai dengan kemampuan dasar umum (kecerdasan), bakat,
minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik, khususnya
berkenaan dengan peminatan akademik, kejuruan, dan studi lanjutan, terutama
pada peserta didik pada jenjang pendidikan SMA. Oleh karena itu, diperlukan
profesionalisme dari para guru BK/konselor untuk memahami lebih jauh esensi
peminatan dalam hubungannya dengan asesmen kemampuan dasar umum
(kecerdasan), bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta
didik, khususnya berkenaan dengan peminatan akademik, kejuruan, dan studi
lanjutan, terutama pada peserta didik pada jenjang pendidikan SMA. Berkenaan
dengan hal tersebut, maka semua pihak yang berkepentingan dan
bertanggungjawab dalam hubungannya dengan peningkatan profesionalisme guru-
guru BK/konselor di sekolah perlu membuat grand design peningkatan kualitas
profesionalisme guru-guru BK/konselor dalam mengimplementasikan kurikulum
pembelajaran.
Keuntungan dalam mengimplementasikan tes peminatan bagi para peserta
didik yaitu: peserta didik mampu mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik
sehingga mampu mengetahui kelebihan dan kekurangannya; mampu mengenal
dan mengembangkan bakat peserta didik salah satunya dengan program
ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah; membantu peserta didik untuk
menemukan jurusn yang tepat sehingga hal ini akan berpengaruh pada jurusan
kuliah yang akan diambil oleh peserta didik; kemudian juga dapat memotivasi dan
meningkatkan semangat peserta didik untuk membangun dan mengembangkan
masa depannya. Upaya pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan
peminatan kelompok mata pelajaran serta keahlian merupakan bagian pelayanan
unggul yang menjadi kewajiban satuan pendidikan melaksanakannya untuk
memfasilitasi pengembangan potensi semua peserta didik secara optimal.
Pelayanan unggul tersebut merupakan jaminan bagi diraihnya mutu yang tinggi
bagi upaya pendidikan yang dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK


Komprehensif. Jakarta: PT Indeks.
Winkel. 2005. Bimbingan dan konseling di institut pendidikan. Edisi Revisi.
Jakarta : Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai