SARIWULAN 857442627
Proses pembelajaran yang ideal agar pembelajaran PKn dapat membentuk siswa menjadi warga negara yang baik
yang sadar akan hak dan kewajibannya sebagai berikut :
Dalam pembelajaran PKN minimal tiga hal yang harus di kembangkan guru yaitu pengetahuan kewarganegaraan
(Civic Knowledge), keterampilan kewarganegaraan (Civic Skill) dan keterampilan kewarganegaraan (Civic Disposition)
Model pembelajaran yang ideal memang tidak ada, hanya saja yang di anggap cocok tergantung dari karakteristik
tujuan pembelajaran, karakter/kualifikasi butiran materi, situasi dan lingkungan belajar, tingkat perkembangan dan
kemampuan belajar siswa, waktu tersedia dan kebutuhan siswa itu sendiri.
Maka menurut A. Kosasih Djahiri (1992) model pembelajaran yang di anggap cocok untuk di terapkan dalam PKN
diantaranya VCT (Value Clarification Technique /Teknik Pengungkapan Nilai)
Pola pembelajaran VCT menurut A. Kosasih Djahiri (1992) dianggap unggul untuk pembelajaran afektif karena hal-
hal berikut.
Pertama, mampu membina dan mempribadikan (personalisasi) nilai-moral.
Kedua, mampu mengklarifikasi dan mengungkapkan isi pesan nilai-moral yang disampaikan.
Ketiga, mampu mengklarifikasi dan menilai kualitas nilai-moral diri siswa dan nilai moral dalam kehidupan nyata.
Keempat, mampu mengundang, melibatkan, membina dan mengembangkan potensi diri siswa terutama potensi
afektualnya.
Kelima, mampu memberikan pengalaman belajar berbagai kehidupan.
Keenam, mampu menangkal, meniadakan, mengintervensi dan menyubversi berbagai nilai-moral naif yang ada
dalam sistem nilai dan moral yang ada dalam diri seseorang.
Ketujuh, menuntun dan memotivasi hidup layak dan bermoral tinggi.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dipertimbangkan untuk materi Pancasila dan UUD 1945 adalah
VCT percontohan dan VCT Analisis Nilai.
Referensi
BMP Materi dan Pembelajaran PKn SD karya Udin S. Winataputra, dkk
Mata pelajaran PKn sebenarnya mata pelajaran yang sangat penting untuk di ajarkan dan dimantapkan kepada siswa
mulai dari sekolah dasar hingga pendidikan atas. karena dengan mapel PKn ini sangat berkaitan dengan nilai-nilai
luhur pancasila. karena dasar negara kita yaitu Pancasila yang sangat berhubungan dengan pembelajaran PKn di
sekolah. kalau jiwa Pancasila tidak tertanam dengan baik kepada siswa semenjak dini, dapat kita lihat pada saat
sekarang ini banyaknya kasus kenakalan remaja seperti perkelahian/tauran antar pelajar, balapan liar, kasus
narkoba, perundungan dan masih banyak kasus-kasus yang lainnya yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai
Pancasila.
Maka dari itu kita sebagai calon guru Sekolah Dasar, yang mana mapel PKn pertama kali diajarkan oleh guru SD, oleh
sebab itu kita sebagai calon seorang guru harus bisa membelajarkan anak didik dengan cara mengembangkan
kecerdasan warga negara (civic intelligence) dalam dimensi spiritual, rasional, emosional dan sosial,
mengembangkan tanggung jawab warga negara (civic participation) guna menopang tumbuh dan berkembangnya
warga negara yang baik.
Agar warga negara dapat berpartisipasi secara efektif, diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan, pengalaman
praktis, dan pemahaman tentang pentingnya partisipasi warga negara. maka dari itu merupakan tugas pokok
kependidikan, baik pendidikan persekolahan maupun pendidikan luar sekolah. Khusus dalam pendidikan
persekolahan, PKn memegang peranan yang sangat strategis dalam mempersiapkan dan membina warga negara.
Dengan pembelajaran PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai
serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi. oleh karena itu ada dua hal
perlu mendapat perhaitan kita sebagai calon seorang guru dalam mempersiapkan pembelajaran PKn di kelas, yakni
bekal pebgetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran. Pembelajaran partisipatif yang
berbasis portofolio (portofolio-based learning) merupakan alternatif utama guna mencapai tujuan PKn tersebut.
Silakan yang lain untuk memberikan masukan, khususnya untuk alternatif perbaikan yang aka
Ipa
Diskusi. 2
Pada kelas 4 SD dengan materi Upaya pelestarian sumber daya alam, manusia tidak hanya mencegah dan
mengolah sumber daya alam, tetapi juga mencari energi alternatifnya.
Uraikan dengan lengkap apakah materi pelajaran tesebut kesesuaiannya mendekati kurikulum 2013 atau KTSP!
Copy paste utuh dari internet atau mengcopy dari teman, nilainya tidak di proses
NURHAYATI 858401434
Berdasarkan Uraian materi pelajaran pada kelas 4 SD dengan materi uoaya pelestarian sumber daya alam , manusia
tidak hanya mencegah dan megolah sumber alam tetapi juga mencari energi alternatif yang diberikan, dapat
disimpulkan bahwa materi tersebut lebih mendekati kurikulum 2013 dari pada KTSP.
Pada kurikulum 2013, terdapat tema pembelajaran yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan sumber daya
alam, serta penggunaan energi alternatif. Hal ini sejalan dengan materi pelajaran yang disebutkan, yang membahas
mengenai upaya pelestarian sumber daya alam dan mencari energi alternatif.
Sementara itu, pada KTSP, materi pelajaran lebih bersifat urutan materi yang berisi daftar kompetensi atau indikator
pencapaian siswa. Materi pelestarian sumber daya alam dan penggunaan energi alternatif mungkin termasuk dalam
daftar tersebut, tetapi tidak ditekankan secara spesifik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa materi pelajaran tersebut lebih sesuai dengan kurikulum 2013 dari pada
KTSP.
SUNENI NOFIASIH 857065188
Assalamualaikum wr.wb.
menurut saya ketahui materi pelajaran tersebut lebih cocok dengan Kurikulum 2013 daripada KTSP. Hal ini karena
Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan pembelajaran yang lebih tematik dan integratif, yang memungkinkan
pengajaran sains tidak hanya meliputi konsep dan fakta, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan
budaya.
Pada kurikulum 2013, salah satu fokus pembelajaran pada tingkat Sekolah Dasar adalah pengembangan karakter dan
sikap positif melalui pendekatan tematik. Materi pelestarian sumber daya alam termasuk dalam tema lingkungan
hidup dan keanekaragaman hayati. Dalam tema ini, siswa diharapkan dapat memahami dan mempelajari tentang
pelestarian sumber daya alam, termasuk energi alternatifnya.
Sedangkan pada KTSP, pembelajaran lebih menitikberatkan pada materi pelajaran tertentu dan lebih terpisah satu
sama lainnya. Oleh karena itu, kurikulum 2013 lebih cocok dalam mendukung pembelajaran materi pelestarian
sumber daya alam dengan pendekatan yang lebih holistik dan menyeluruh.
PKR
SULASIH 821013332
ijin menanggapi
peran guru dalam merancang kurikulum adalah sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenangan dalam
mendesain kurikulum. Tujuan, isi pembelajaran, strategi serta mengukur keberhasilan guru dapat menentukannya.
Dan untuk mengembangkan kurikulum guru harus harus mencapai kegiatan di bawah ini : merencakan,
mengimplementasikan serta mengevaluasi kurikulum, dengan perencanaan guru akan mudah mencapai tujuan
pembelajaran
Matematika
Berilah contoh peristiwa pembelajaran matematik dengan menerapkan teori pembelajaran konstruktivisme (teori
Ausubel, teori brunner, teori van Hill, teori Polya)
Selamat berdiskusi
Izin menanggapi 🙏
Berikut adalah contoh peristiwa pembelajaran matematik dengan penerapan teori pembelajaran konstruktivisme :
1. Teori Ausubel
Menurut Ausubel, pada tahap pertama belajar, informasi dapat dikomunikasikan kepada siswa dalam bentuk belajar
penerimaan dengan menyajikan informasi dalam bentuk final atau mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri
materi yang akan diajarkan. Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi tersebut pada
pengetahuan yang telah dimilikinya, dalam hal ini terjadi proses belajar bermakna. Pada teori Ausubel, pembelajaran
dapat dimulai dengan mengaitkan materi sebelumnya sehingga memudahkan guru untuk menanamkan konsep baru.
Kemudian, penenaman konsep baru dimulai dengan membahas konsep secara umum dan berkembang menuju
konsep-konsep khusus dan lebih spesifik.Kemudian dari konsep-konsep tersebut peserta didik dapat menggunakan
peta konsep untuk menghubungkan konsep satu dengan lainnya sehingga setiap konsep terhubung dan
teridentifikasi dengan jelas. Teori ini dapat diterapkan pada materi bangun datar segi empat dengan menggunakan
langkah-langkah tersebut dan menugaskan peserta didik membuat peta konsep baik berupa tugas individual atau
kelompok.
2. Teori Brunner
Pembelajaran dimulai dari model konkret yaitu menggunakan benda-benda nyata. Contohnya kita menggunakan
kata pensil maka yang kita sampaikan adalah “Budi memiliki 2 pensil, kemudian dipinjamkan kepada Bayu 1 pensil,
berapakah sisa pensil Budi?”. Langkah berikutnya adalah membuat model semi konkret yang dapat berupa gambar
atau diagram atau lainnya yang sesuai dengan materi. Diagram yang dimaksudkan adalah tanda-tanda tertentu
sebagai turus atau bundaran dan sebagainya. Berikutnya adalah pembelajaran dilakukan dengan simbol-simbol
abstrak sebagai wujud dari bahasa matematika. Peserta didik sudah dapat mengeri arti dari “satu” atau “dua” tanpa
bantuan apa-apa. Tahap ini merupakan wujud dari pembelajaran matematika sebagai bahasa simbol yang padat arti
dan bersifat abstrak.
Van Hiele mengusulkan 5 tahapan berurutan sebagai penerapan teori dalam pembelajaran. Sunardi (2012:42)
menyatakan mengenai tahap-tahap belajar geometri Van Hiele sebagai berikut :
1) Tahap 1 Informasi
Pada tahap ini, siswa mengenal domain yang dikerjakan misalnya menguji contoh dan bukan contoh guru dan siswa
mengupayakan pembicaraan dan aktivitas tentang objek-objek yang dipelajari. Pengamatan harus dibuat,
pertanyaan harus dimunculkan dan perbendaharaan untuk tingkat ini harus dikenalkan. Guru mendorong siswa
untuk berbicara, mengarahkan siswa untuk meneliti bagaimana objek-objek itu sama dan mengapa objek-objek itu
berbeda.
3) Tahap 3 Penegasan/Uraian
Warkop ini guru mengenalkan terminologi tentang geometri mewajibkan siswa untuk menggunakannya dalam
percakapan dan dalam mengerjakan tugas. Siswa menjadi sadar tentang hubungan konsep-konsep geometri,
mencoba mengekspresikan dengan bahasanya sendiri, dan belajar bahasa teknis yang sesuai dengan materi. Guru
mendorong siswa untuk saling berbagi persepsi tentang struktur media mati menggunakan bahasanya sendiri.
Berdasarkan pengalaman siswa, siswa mengkreasikan dan mengubah pandangan tentang struktur yang diamati.
5) Tahap 5 Integrasi
Pada tahap ini pembelajaran dirancang untuk membuat ringkasan. Siswa membuat ringkasan terhadap apa yang
telah dipelajari. Maksud dari tahap ini bukan meneliti suatu ide baru, tetapi mencoba untuk mengintegrasikan apa
yang telah didiskusikan ke dalam jaringan yang logis, sehingga mudah dideskripsikan dan diterapkan. Bahasa dan
konseptualisasi matematika digunakan untuk mendeskripsikan jaringan tersebut.
4. Teori Polya
Model Polya merupakan model penyelesaian masalah matematika yang dibina oleh George Polya. Menurut polio
pemecahan masalah adalah suatu proses menemukan penyelesaian dari sebuah permasalahan matematika untuk
mendapatkan suatu hasil yang tidak dapat dicapai dengan segera (Ruyhana, 2016:108) penerapan teori
pembelajaran Polya atau pemecahan masalah dapat dilakukan dengan guru memberikan soal atau masalah kepada
kelas contohnya susunan bilangan yang acak.
2, 5, 8, 11,14,... , 29
Kemudian guru meminta setiap siswa untuk mencari paling sedikit tiga keadaan atau sifat yang dimiliki susunan
bilangan acak tersebut. Soal semacam ini merupakan soal tidak rutin atau tidak biasa yang dibuat oleh guru,
sehingga pada awalnya tentu guru juga mengalami kesulitan tentang "keinginan" yang tersirat dalam soal ini. Dari
pertanyaan tersebut akan muncul beberapa jawaban dan pemikiran yang luas.
Sebagai contoh beberapa jawaban yang benar dari peserta didik antara lain adalah :
Dari beberapa jawaban tersebut menunjukkan bahwa banyak konsep muncul menyertai pikiran siswa. Potensi ini
tumbuh dan berkembang dari pemberian kesempatan yang seluas-luasnya kepada masing-masing menjadi sumber
belajar. Masalah ini bisa diperluas atau diperdalam antara lain dengan menanyakan tiga bilangan berikutnya atau
menanyakan bilangan ke-50 jika susunan bilangan itu ditambah. Siswa juga dapat diberi kesempatan mencari contoh
lain dan menyelesaikan/menjawab atau mengerjakan pertanyaan-pertanyaan serupa.
Sumber dan referensi :
https://www.amongguru.com/teori-belajar-bermakna-ausubel-dan-prinsip-penerapannya-dalam-pembelajaran/
https://www.gurnulis.id/2021/04/teori-belajar-bruner-matematika-SD.html
https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/97759/Farisia%20Pratiwi%20Umami%20-
%20150210204051.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Buku Modul PDGK 4406 Pembelajaran Matematika SD
LIZA SA 856218241
Pembelajaran matematika dalam persfektif konstruktisme tidak lagi memandang siswa sebagai subjek yang pasif,
melainkan siswa lah yang membangun (konstruksi) pengetahuan tersebut hingga Zone Proximal Development (ZPD),
Peserta didik mampu menemukan hal - hal baru.
Contoh peristiwa pembelajaran matematik dengan menerapkan teori pembelajaran konstruktivisme adalah :
* Seorang guru matematika memasuki materi nilai rata- rata. Beliau membuat suatu instruksi agar para peserta didik
bisa mulai menerapkan teori belajar konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata, peserta didik
diminta mengikuti langkah berikut.
Lingkungan hidup
LIZA SA 856218241
Pengertian Energi
Pengertian energi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melakukan usaha. Usaha yang dimaksud adalah
aktivitas makhluk hidup itu sendiri, misalnya berlari, berjalan, memasak, mencuci baju, mengejar mangsa, dan
masih banyak lainnya.
Bagi manusia, energi utama berasal dari makanan. Mengapa demikian? Makanan yang masuk ke dalam tubuh
akan mengalami proses metabolisme secara mekanik dan kimiawi sedemikian rupa sehingga menghasilkan energi
bagi tubuh. Nah, energi itulah yang bisa membuat Quipperian selalu bugar setiap hari.
Bentuk-Bentuk Energi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan, tetapi hanya bisa berubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
Contohnya pada kipas angin terjadi perubahan energi dari listrik menjadi gerak, pada setrika terjadi perubahan
dari energi listrik menjadi panas, pada tubuh terjadi perubahan dari energi kimia menjadi gerak, dan sebagainya.
Nah, setelah membahas apa itu pengertian energi di atas, sekarang simak yuk apa saja bentuk-bentuk energi,
Quipperian!
1. Energi potensial
Energi potensial merupakan energi yang dihasilkan benda karena kedudukannya. Secara umum, energi potensial
dibagi menjadi dua yaitu energi potensial gravitasi dan energi potensial elastis. Apa perbedaan antara keduanya?
Buah kelapa yang jatuh dari pohonnya pasti akan berbunyi “debuk” saat menyentuh tanah. Hal itu disebabkan
buah kelapa menyimpan energi karena posisinya yang cukup tinggi.
Nah, energi yang dimiliki sebuah benda—seperti kelapa—karena ketinggiannya disebut energi potensial gravitasi.
Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Semakin tinggi suatu benda dari permukaan tanah, semakin besar energi potensialnya.
Energi potensial elastis adalah energi yang dimiliki benda karena proses peregangan. Contohnya saat kamu
menarik ketapel. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Dari persamaan di atas, semakin besar peregangan pegas, semakin besar pula energi potensial elastis yang
dihasilkan.
2. Energi kinetik
Energi kinetik merupakan energi yang dihasilkan dari benda bergerak. Semakin besar kecepatan benda, semakin
besar pula energi kinetiknya.
Contohnya energi kinetik mobil yang melaju dengan kecepatan 40 km/jam lebih besar daripada mobil yang melaju
dengan kecepatan 30 km/jam. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
3. Energi kimia
Energi kimia adalah energi yang dihasilkan oleh suatu bahan akibat interaksi kimiawi di dalamnya, contohnya
makanan. Jika diuraikan, makanan terdiri dari beberapa senyawa kimiawi seperti karbohidrat, protein, dan
lemak.
Nah, senyawa-senyawa itulah yang nantinya akan mengalami proses metabolisme di dalam tubuh dengan
menghasilkan energi.
Setiap bahan makanan memiliki kadar energi tertentu, misalnya brokoli menyimpan energi sebesar 34.000 kalori,
daging sapi 250.500 kalori, serta tomat 23 kalori.
Contoh lain energi kimia adalah penggunaan bensin pada kendaraan bermotor, mekanisme kerja baterai untuk
menyalakan peralatan elektronik, dan penggunaan baking soda yang dicampur cuka untuk membersihkan kerak.
4. Energi listrik
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh pergerakan muatan listrik di dalam kawat penghantar akibat
perbedaan tegangan. Pergerakan itu akan menghasilkan arus listrik.
Nah, keberadaan arus listrik inilah yang nantinya bisa menyalakan berbagai macam peralatan elektronik di rumah.
Jika arus listrik diputus, semua kerja peralatan elektronik di rumah akan mati.
5. Energi panas
Energi panas atau biasa disebut kalor adalah energi yang dihasilkan oleh adanya perbedaan suhu. Energi panas
merupakan salah satu energi yang penting bagi bumi.
Tanpa adanya panas, bumi akan membeku. Jika membeku, apakah bumi masih bisa ditinggali makhluk hidup?
Energi panas yang diterima bumi sebagian besar berasal dari sinar matahari.
6. Energi cahaya
Tanpa ada cahaya, bumi akan gelap gulita. Itulah mengapa keberadaan cahaya sangat penting bagi kehidupan.
Lantas, apa sebenarnya energi cahaya itu?
Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh sumber cahaya. Contohnya energi cahaya matahari, energi yang
dihasilkan oleh laser, energi cahaya lampu, energi dari senter, dan sebagainya.
7. Energi nuklir
Energi nuklir adalah energi yang terbentuk akibat reaksi di dalam inti atom. Reaksi di dalam inti atom bisa berupa
pembelahan inti (fisi) dan penggabungan inti (fusi).
Di dalam inti matahari, berlangsung reaksi fisi dan fusi ini sehingga matahari bisa selalu berpijar dengan segudang
energi yang tersimpan di dalamnya.
Keberadaan energi nuklir ini juga dimanfaatkan oleh para ilmuwan pada perang dunia ke-2 untuk menciptakan
bom atom yang meluluhkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.
Kini, energi ini dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti batu bara. Namun, hanya negara tertentu saja
yang sudah menerapkannya.