Anda di halaman 1dari 4

AKSI NYATA

TOPIK : KURIKULUM MERDEKA

Sukur Hartanto, S.Pd,.M.M.


SDN 1 Sarwogadung
Kecamatan Mirit
Kabupaten Kebumen

Assalamu`alaikum warohmatullohi wabarokatuh


Saya akan membuat artikel sebagai bentuk aksi nyata dari pelatihan mandiri yang saya ikuti di
Platform Merdeka Mengajar.
Saya akan mengunggah artikel aksi nyata dengan topik Kurikulun Merdeka yaitu tentang
Kurikulum.
Perlu diketahui bahwa aksi nyata yang dimaksud adalah, kita harus menyebarkan pemahaman
tentang materi dalam pelatihan tersebut. Aksi nyata untuk menyebarkan pemahaman ini bisa
berupa presentasi, video, poster, booklet, lagu, puisi dan lain-lain.
Saya lebih memilih aksi nyata berupa artikel karena menurut saya lebih praktis dan lebih mudah.

Apa itu Kurikulum dan Kurikulum Seperti Apa yang Semestinya digunakan?
Apa itu kurikulum dan bagaimana kaitannya dengan pembelajaran, ini penting agar kita dapat
lebih memahami peran dan fungsi kurikulum dalam pembelajaran.
Sebenarnya sampai hari ini belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal.
Meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid. Nyatanya
lebih dari sekedar itu. Kurikulum itu kompleks dan multidimensi.
Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai akhir pengalaman belajar murid. Kurikulum
juga diibaratkan jantungnya pendidikan. Jika jantungnya lemah maka proses penyaluran darah
tidak lancar dan bisa berakibat fatal.
Perkembangan pemikiran anak zaman sekarang sangat luar biasa. Terkadang guru dibuat
kuwalahan oleh pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anak. Banyak hal yang belum pernah
diajarkan, mereka sudah mengetahuinya. Hal ini dipengaruhi keadaan saat ini yang sudah sangat
maju.

Lalu keterampilan dan kompetensi apa yang dibutuhkan murid-murid kita untuk berkontribusi
dalam lingkup lokal, nasional dan global? Bagaimana cara mereka belajar? Kurikulum seperti
apa yang semestinya kita gunakan?

Komponen dalam Kurikulum


Ralph W. Tyler dalam bukunya the basic principles of curriculum mengungkapkan setidaknya
ada empat komponen dalam kurikulum yaitu:
1. Tujuan
2. Konten
3. Metode atau cara
4. Evaluasi

Umumnya beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tujuan pembelajaran atau konten,
2. Panduan pedagogi
3. Panduan asesmen.

Komponen itu dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan
kebutuhan murid. Mulai dari kompetensi apa yang akan dimiliki murid sampai proyeksi masa
depan dan bagaimana cara mewujudkannya.

Apa Peran dan Fungsi Kurikulum?

Peran dan fungsi kurikulum adalah sebagai salah satu komponen penting dalam sistem
pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.
Maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar murid.

Peran dan fungsi kurikulum dapat kita optimal dalam 3 kerangka, yaitu:
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial.

Murid-murid kita yang beragam suku budaya, bahasa, adat istiadat dan agama harus menjadi
pijakan awal dalam pengembangan kurikulum. Sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai
dengan konteks di mana satuan pendidikan itu berada.

Peran guru kita sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran. Kita
harus tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan.

Oleh sebab itu pengembangan kurikulum sangat diperlukan di setiap satuan pendidikan.
Disinilah peran kita sebagai pemilih dan pengembang kurikulum di satuan pendidikan. Kita
harus melakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik murid. Begitupun dengan
pembelajarannya.
Kitalah yang lebih mengetahui kebutuhan murid-murid kita, kompetensi apa yang dibutuhkan
dan bagaimana cara mewujudkannya.

Penguatan Kompetensi dan Materi Esensial

Proyeksi pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation
and Development), suatu organisasi internasional yang bergerak di bidang kerjasama ekonomi
dan pembangunan, mengarahkan bahwa kompetensi tidak hanya fokus pada kognitif, sikap dan
psikomotorik. Tetapi juga ada nilai yang melengkapi kompetensi murid.

Saat ini kualitas literasi dan numerasi kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan
pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid, untuk membangun kompetensi transformatif
dengan siklus belajar antisipasi, aksi, refleksi menuju pembelajaran sepanjang hayat.

Tranformasi pembelajaran dengan paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan
materi esensial atau bermakna. Bukan banyaknya materi atau konten yang didapatkan murid
melainkan konten materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam.

Mengembangkan Pembelajaran Inkuiri


Proses pembelajaran yang dilaksanakan salah satunya dapat menggunakan siklus
pembelajaran inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai dorongan belajar yang kuat
pada murid.

Ilustrasi Gambar langkah-langkah pembelajaran inkuiri:


Pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan
menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Gambarannya seperti ini:


-Pentingnya rasa ingin tahu murid perlu kita munculkan.
-Rasa ingin tahu tersebut digabungkan dengan obrolan atau percakapan yang menjadi bagian dari
pembelajaran.
-Pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti mengapa, apa dan bagaimana merupakan cara guru untuk
menstimulasi tujuan belajar murid.
-Mengeksplorasi apa yang telah mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang bermakna
dalam penyelidikan penyelidikan yang mereka lakukan.

Lalu seperti apa siklus pembelajaran inkuiri itu?


1. Menyalakan rasa ingin tahu murid perlu dilakukan agar membuat imajinasi mereka berjalan
dan bekerja dalam pikiran.
2. Mencari dan mengumpulkan data, fakta dan bukti dari eksplorasi apa yang mereka ketahui
serta menemukan informasi baru dengan beragam keterampilan yang mereka miliki.
3. Mengorganisasi, menganalisa, menerjemahkan dan mengomunikasikan apa yang dipelajari
dengan berfokus pada peningkatan keterampilan berpikir.
4. Membuat koneksi, mencoba menghubungkan dengan topik lain yang terkait dengan konteks
diri murid dan lingkungannya.
5. Menyelami, mendalami dan mendorong murid mengambil makna atau esensi dari kegiatan
belajarnya melalui pendidikan juga mendalami atau mengalami rasa ingin tahu lebih jauh dari
pertanyaan-pertanyaan yng belum terjawab
6. Merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan membuat aksi nyata dari pembelajaran
bermakna yang didapatkannya.

Yang terpenting juga bahwa transformasi pembelajaran murid berfokus pada pengembangan
karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila melalui
pembelajaran berbasis Project.

Dengan demikian diharapkan murid dapat memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya.

Wassalamu`alaikum worohmatullohi wabarokatuh


Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai