Anda di halaman 1dari 18

Resume Pelatihan Mandiri

Nama : Dian Lutfiana, M.Pd


NIP :-
Unit Kerja : SMK Diponegoro Banyuputih
Topik : Kurikulum Merdeka

1. Modul 1_Kurikulum

2. Kurikulum
Tentang Kurikulum
Apa Itu Kurikulum
Sejatinya kurikulum itu sebenarnya sampai hari ini belum ada pengertian kurikulum yang
mengikat secara universal meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan
pengalaman belajar murid nyatanya lebih dari sekedar itu kurikulum itu kompleks dan
multidimensi belum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai the akhir pengalaman belajar
murid kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan jika jantungnya lemah maka
proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal ras Taylor dalam bukunya the
basic principle of Creation mengungkapkan setidaknya ada empat komponen dalam
kurikulum yaitu tujuan konten metode atau cara dan evaluasi umumnya beberapa negara
mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian tujuan pembelajaran atau
konten panduan pedagogi dan panduan assessment komponen itu dapat kita gunakan dalam
mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan mulai dari kompetensi apa
yang yang dimiliki murid sampai proyeksi masa depan dan bagaimana cara mewujudkan
atau mencapai kompetensi tersebut dengan begitu sangat jelas bahwa murid menjadi acuan
atau corr dari kurikulum itu sendiri maka kemerdekaan murid dalam belajar lah jantung dari
pengembangan kurikulum lalu apa sih peran dan fungsi kurikulum kurikulum adalah salah
satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional kurikulum berperan sebagai
pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk
memandu dalam proses belajar mengenai peran dan fungsi kurikulum dapat kita optimalisasi
dalam kerangka yang pertama mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan
dengan masa ini kedua mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
dan yang ketiga menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol
sosial murid-murid kita yang beragam suku budaya bahasa adat istiadat dan agama harus
menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum sehingga kurikulum dapat digunakan
sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada ibu dan bapak guru sesuai Peran
kita sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran kita harus
tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan
Oleh sebab itu pengembangan kurikulum diperlukan di setiap satuan pendidikan disinilah
Peran kita sebagai pemilik dan pengembang kurikulum di satuan pendidikan kita harus
melakukan anda kasih sesuai dengan konteks dan karakteristik murid begitupun dengan
pembelajarannya Kitalah yang lebih mengetahui kebutuhan murid-murid kita kompetensi
Apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mewujudkannya proyeksi pendidikan 20-30 yang
dilakukan oleh OECD mengarahkan bahwa kompetensi tidak hanya fokus pada kognitif
sikap psychomotor it tetapi juga ada value atau nilai yang melengkapi kompetensi mulut saat
ini kualitas literasi dan numerasi kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan
fondasi atau prasyarat yang diperlukan murid ini untuk membangun kompetensi
transformatif dengan siklus belajar antisipasi aksi refleksi menuju pembelajar sepanjang
Hayat tolong ngasih pembelajaran dengan paradigma baru menekankan pada penguatan
kompetensi dan materi esensial atau bermakna bukan banyaknya materi atau konteks yang
didapatkan murid melainkan konten materi yang esensial dalam pembelajaran yang
dilaksanakan secara mendalam proses pembelajaran tersebut salah satunya dapat
menggunakan siklus pembelajaran inkuiri yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai
dorongan belajar yang kuat pada mulut pentingnya rasa ingin tahu murid perlu kita
Munculkan kemudian digabungkan dengan obrolan atau percakapan yang menjadi bagian
dari pembelajaran pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti Mengapa apa dan bagaimana
merupakan cara guru untuk menstimulasi tujuan belajar murid mengeksplorasi apa yang
telah mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalam penyelidikan
penyelidikan yang mereka lakukan Lalu seperti apa siklus pembelajaran inkuiri itu yang
pertama menyalahkan rasa ingin tahu murid perlu dilakukan agar membuat imajinasi mereka
berjalan dan bekerja dalam pikirannya yang kedua mencari tahu mengumpulkan data fakta
dan bukti dari eksplorasi apa yang murid telah ketahui serta menemukan informasi baru
dengan beragam keterampilan yang mereka yang ketiga memilah mengorganisasi
menganalisa menerjemahkan dan mengomunikasikan apa yang murid pelajari dengan
berfokus pada peningkatan keterampilan berpikirnya yang keempat membuat koneksi
mencoba menghubungkan dengan topik lain yang terkait dengan konteks diri murid dan
lingkungannya yang kelima kami mendalami mendorong murid mengambil makna atau
esensi dari kegiatan belajarnya melalui penyelidikan juga murid mendalami Apa menyalami
rasa ingin tahu lebih jauh dari pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dalam diri
mereka yang keenam aksi atau tindakan merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan
membuat aksi nyata dari pembelajaran bermakna yang didapatkannya aksi ini muncul
karena inovasi internal dari dalam diri murid dan yang juga tidak kalah penting transformasi
pembelajaran murid berfokus pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila
untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila Melalui pembelajaran berbasis proyek Dengan
demikian diharapkan murid dapat memberikan dampak positif bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya.
Mengapa Kurikulum Perlu Diubah
Saat ini berbagai isu baru menuntun satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang
membantu murid untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan dari materi
sebelumnya kita mempelajari bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai
dengan zamannya kurikulum saat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai
konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka kini
dan masa depan. jika mengingat kata-kata Ki Hajar Dewantara maksud pendidikan adalah
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada Hai agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai
anggota masyarakat maka demi menuntun kodrat murid-murid kita pembelajaran termasuk
kurikulum yang kita selenggarakan juga harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan
mereka sebagai guru kita harus belajar terus untuk mengikuti dan memahami tren kehidupan
murid kita yang tergolong generasi z dan Alfa berbagai penelitian menyampaikan bahwa
mereka sulit dipisahkan dengan media sosial keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh guru untuk
tujuan pembelajaran misalnya dengan meminta murid membuat dan mengumpulkan tugas
Melalui aplikasi digital ibu dan bapak guru ada pepatah yang mengatakan itix velg rays acak
butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak Bagaimana ibu dan bapak guru
memaknai pepatah tersebut pepatah ini menyiratkan perlunya peran orangtua masyarakat
dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada monyet merekalah yang
disebut sebagai tiga pilar pendidikan Oleh sebab itu ketika kita merancang kurikulum kita
harus menempatkan kebutuhan pendapat pengalaman hasil belajar serta kepentingan murid
sebagai rujukan utama sejatinya kurikulum dirancang untuk murid agar dapat mewujudkan
seluruh kompetensi yang diharapkan dan kurikulum semua pihak harus berkolaborasi
maksimal misalnya guru belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai orang tua Terus
memahami perkembangan dan kebutuhan murid Begitu juga dengan pemerintah daerah dan
pusat serta semua yang bergerak dibidang pendidikan juga harus terus mengikuti
perkembangan kebutuhan murid.
Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi
Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah perubahan juga terus terjadi disekitar kita hal-
hal itulah yang menjadi alasan mengapa kurikulum di pemerintah pusat harus melalui proses
adaptasi terlebih dahulu bentuk adaptasi kurikulum harus sesuai dengan kebutuhan murid-
murid di sekolah ini bisa diterjemahkan dalam kurikulum operasional satuan pendidikan
agar memudahkan kita singkat saja kosp. Melakukan adaptasi kurikulum caranya adalah
dengan merancang kaos bisa jadi penterjemahan kurikulum tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor geografis tetapi juga faktor budaya dan sosiologis kurikulum operasional untuk
murid-murid di daerah pertanian berbeda dengan kurikulum operasional Dida pariwisata kyb
adalah dokumen hidup sehingga kfpb dapat disesuaikan dengan kebutuhan murid tentunya
setelah proses refleksi sudah dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan ibu dan bapak
guru ternyata dokumen kurikulum dekat dengan kehidupan kita sehari-hari bahkan kita bisa
turut mengembangkan dan menyesuaikan demi mencapai tujuan pendidikan Kita juga bisa
memenuhi kebutuhan murid-murid yang memiliki keunikannya masing-masing
keanekaragaman latar belakang dan kemampuan murid adalah pelaku kur adaptasi ksbk
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat murid akan berkembang sesuai
dengan zamannya.

Kurikulum dalam Pembelajaran


Setiap satuan pendidikan sudah diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mengembangkan
kurikulum operasionalnya itu berarti kurikulum sifatnya dinamis yang artinya kurikulum
dapat mengikuti perubahan zaman dan kebutuhan sekolah maka seharusnya secara berkala
kita evaluasi. komponen yang akan dibahas dalam rapat kurikulum operasional satuan
pendidikan satu visi ini sebagai tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang
mendasari pembelajaran agar murid mencapai profil pelajar Pancasila ya dua misi sebagai
cara sekolah dalam dijual, evaluasi Tujuan akhir dari kurikulum sekolah berhubungan
dengan rencana jangka panjang sekolah lalu Bagaimana dengan komponen yang
berhubungan dengan rencana jangka pendeknya seperti rencana pembelajaran. Kurikulum
operasional satuan pendidikan ini juga termasuk rencana pembelajaran karena setiap sekolah
mempunyai kewenangan untuk mengatur alur tujuan pembelajaran modul ajar media ajar
sampai ke asesmennya kita diskusikan selama satu tahun ajaran kedepan perencanaan dan
alur pembelajarannya mau seperti apa juga program prioritas satuan pendidikan selain
perencanaannya pengorganisasian pembelajaran juga dievaluasi, evaluasi kembali muatan
kurikulum kita sesuai dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan anak termasuk beban
belajar murid lihat kembali capaian pembelajaran per fase dan juga profil pelajar Pancasila
untuk menyelaraskan kurikulum kita dengan yang sudah dibuat oleh pemerintah. muatan
kurikulum berarti sesuai struktur pembelajaran dalam paradigma baru evaluasi program
intrakurikuler sekolah yaitu yang bersihkan muatan mata pelajaran dan muatan lokal lalu
kita akan evaluasi program Project hingga Project penguatan profil pelajar Pancasila dan
juga program ekstra kurikuler untuk ekstra kurikuler. Sebelumnya kita dapat melakukan
survey kepada murid-murid kita bisa melibatkan murid dalam menentukan jenis
ekskrakurikuler yang dapat kita tawarkan jadi kita bisa tahu apa yang sedang mereka gemari
kita juga dapat bekerjasama dengan alumni sebagai pelatih narasumber atau mungkin dapat
memberikan pelatihan ke guru-guru supaya kita juga punya bekal dalam membimbing di
extrakurikuler. pentingnya pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan kita
dapat menyesuaikan rencana dan pengorganisasian pembelajaran sesuai dengan keadaan
kontekstual satuan pendidikan sehingga memberi makna bagi pembelajaran murid kita dan
berarti sistem pendampingan evaluasi dan pengembangan profesional sekolah juga harus
kita diskusikan nah jika programs bagus maka sistem monitoring dan pengembangan profesi
guru juga harus untuk itu sebelumnya monitoring secara internal dan bertahap sesuai dengan
kemampuan sekolah kita coba Pak saya lihat catatannya jadi tadi komponen kurikulum
operasional satuan pendidikan adalah satu visi misi dan tujuan 2 perencanaan pembelajaran
yang mencakup alur tujuan pembelajaran assessment modul ajar media ajar juga program
prioritas satuan pendidikan 3 pengorganisasian pembelajaran yang mencakup muatan
kurikulum beban belajar program Intra dan ekstrakurikuler serta Project penguatan profil
pelajar Pancasila 4 sistem pendampingan evaluasi dan pengembangan profesional foya satu
Lagi patch ini semua Mari kita coba lihat dan evaluasi kembali karakteristik satuan
pendidikan kita agar kita dapat menganalisis konteks sekolah melihat kebutuhan zaman dan
perubahan yang terjadi dengan demikian kita mengetahui apa yang unik dari sekolah kita
baik itu dari segi murid sosial-budaya guru dan tenaga kependidikan lainnya ini adalah
modal dasar evaluasi visi misi dan tujuan karakteristik satuan pendidikan sebagai moderator
kegiatan rapat nanti saya akan Ingatkan Kembali prinsip pengembangan kurikulum
operasional satuan pendidikan yaitu berpusat pada murid lalu kontekstual esensial juga
akuntabel dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Ada lima prinsip krikulum yang
sesuai dengan konteks sekolah kita sebenarnya ini jadi memudahkan kita dalam pelaksanaan
ya kita dapat menentukan metode modul ajar dan asesmen terlebih lagi sumber belajar
bukan hanya berasal dari buku teks Namun kita juga dapat menggunakan media yang lain
sekolah mempunyai kewenangan untuk mengembangkan kurikulum yang telah ditentukan
oleh pemerintah sesuai dengan konteks sekolah

2.Modul 2_Kurikulum Merdeka

Prinsip Umum Pembelajaran


pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di kelas sebagai pelaksana kurikulum
guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang
dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid apa saja prinsip pembelajaran yang berpihak
kepada murid. ada lima prinsip pembelajaran dengan paradigma baru yang dapat diperankan
oleh satuan pendidikan dan guru untuk mendukung proses pembelajaran yang berkualitas
pertama mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini pembelajaran
dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan capaian setiap murid yaitu
kebutuhan belajar dan perkembangannya harapannya perbedaan kompetensi dan potensi
setiap murid dapat difasilitasi sehingga murid mendapatkan hak belajarnya dengan baik
untuk memahami kebutuhan dan kemampuan murid guru dapat melakukan evaluasi sebelum
proses pembelajaran salah satunya adalah assessment diagnostik dari hasil asesmen
diagnostik guru memahami kebutuhan setiap murid kemudian guru memutuskan
menggunakan pendekatan pembelajaran terdiferensiasi untuk mengakomodir kebutuhan
murid yang beragam kedua membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar
sepanjang Hayat murid mempunyai fisik mental dan pikiran yang akan terus tumbuh dan
berkembang oleh sebab itu diperlukan pembelajaran yang mengembangkan pada pikir
tumbuh grout mindset murid mengetahui apa yang dipelajari tentangan dan melakukan
refleksi atas pengalaman belajarnya dalam konteks kelas misalnya guru melibatkan murid
dalam perencanaan pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan membuka dialog
dengan murid guru membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta
kepercayaan dirinya untuk menjadi pembelajar sepanjang Hayat ketiga mendukung
perkembangan kognitif dan karakter murid keseimbangan kognitif dan sosial emosional
menjadi penting bagi murid untuk menumbuhkan budi pekerti maka diperlukan perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran yang mempertimbangkan perkembangan karakter dan
kompetensi murid contohnya guru mengembangkan kecakapan berpikir murid dengan
penguatan literasi melalui teks guru menumbuhkan kecakapan sosial emosional Hai dengan
mengapresiasi proses belajar berempati bekerjasama dan Sikap saling membantu antar murid
keempat menyesuaikan konteks kehidupan murid-murid tumbuh dan berkembang
berdasarkan konteks kebudayaan disekitarnya oleh karenanya perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran harus sesuai dengan konteks kebudayaan dan kehidupan dimana murid berada
dan ini selaras dengan fungsi satuan pendidikan yang salah satunya adalah untuk
memelihara warisan budaya yang hidup di masyarakat sebagai contoh guru membantu murid
mengenal konteks diri dan lingkungannya murid berpartisipasi dalam kegiatan adat atau
budaya sebagai proses belajar murid guru menghubungkan murid dengan sumber belajar
disekitarnya misalnya komunitas sebagai Mitra belajar kelima mengarah pada masa depan
ya berkelanjutan murid merupakan generasi penerus masa depan yang akan menjaga dan
mengisi keberlanjutan kehidupan isu-isu dan tantangan seperti perubahan iklim kerusakan
lingkungan pelanggaran HAM dan lain-lain dapat menjadi konten materi ia mendorong
Murid memiliki beberapa kompetensi untuk turut berkontribusi menghadapi isu dan
tantangan tersebut maka penting bagi guru untuk membangun kesadaran murid pada masa
depan yang berkelanjutan misalnya guru membantu murid menemukan pemahaman
bermakna dan relevan bagi dirinya saat ini dan untuk masa depannya ibu dan bapak guru
kelima prinsip tersebut muncul sebagai respons atas perubahan yang terjadi begitu cepat di
dunia dan fakta keberagaman yang kita miliki dengan lima prinsip pembelajaran paradigma
baru guru dan satuan dan diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung beragamnya kebutuhan bakat minat dan potensi murid.
Capaian Pembelajaran
Kurikulum prototipe mengusung konsep Merdeka belajar sehingga capaian pengejaran pun
disusun dengan memperhatikan tahapan-tahapan perkembangan murid sesuai usianya capai
pembelajaran dirancang berdasarkan fase bukan pertahun satu fase memiliki rentang 1-3
tahun dengan begitu rentang waktu untuk murid mencapai penguasaan kompetensi lebih
lama murid dan guru punya waktu yang lebih leluasa untuk mengembangkan kompetensi
dan memperdalam pemahaman pada kurikulum prototipe capaian pembelajaran dibagi
menjadi enam fase dimulai dari jenjang SD fase ah untuk kelas 1-2 SD fase B untuk kelas
3-4 SD fase C untuk kelas 5 sampai 6 SD pada jenjang SMP murid akan berada pada fase
di jenjang SMA terbagi menjadi 2 fase yaitu fase eu0 kelas 10 dan fase F untuk kelas 11
dan 12 PAUD menjadi fase pondasi untuk mempersiapkan murid siap memasuki fase
capaian pembelajaran setiap fase membuat kompetensi murid yang ingin dicapai di airfast
sebut misalnya capaian pembelajaran fase ah akan berakhir pada kelas 2 SD sehingga
Murid memiliki waktu 2 tahun untuk menguasai kompetensi yang ada dalam capaian
pembelajaran di fase tersebut capaian pembelajaran fokus memuat dua hal utama yaitu
kompetensi inti dan konten esensial pertimbangannya ketika kurikulum memuat konten isi
yang terlalu rinci proses pembelajaran berpotensi menjadi terlalu padat akibatnya pelajaran
disampaikan secara terburu-buru untuk menyelesaikan konten isi yang terperinci tersebut
jadinya guru cenderung berfokus pada ketersampaian konten isi dibanding pencapaian
kompetensi murid dengan terbatasnya waktu proses belajar menjadi seragam dan kurang
memperhatikan kebutuhan dan karakteristik murid pembelajaran pun menjadi tidak
mengerti sang dan terkesan mengejar penuntasan konten pada kurikulum prototipe capaian
pembelajaran hanya memuat kompetensi inti dan kompetensi esensial dengan tujuan
mendorong proses pembelajaran yang mendalam pada murid jadi penyederhanaan gini
bukan berarti standar capai yang ditetapkan menjadi lebih rendah dengan mengacu pada
kompetensi dan konten esensial guru memiliki ruang untuk mengembangkan kompetensi
Setiap anak walaupun kompetensi awal mereka berbeda-beda pembelajaran pun menjadi
tidak seragam karena berfokus pada mengembangkan kompetensi bukan penuntasan
konten seberapa dalam konten isi yang akan disampaikan dapat disesuaikan dengan
kompetensi awal murid capaian pembelajaran disusun sesuai tahapan perkembangan murid
kita ambil contoh capaian pembelajaran dalam mata pelajaran tematika dalam matematika
terdapat elemen konten isi dan kecakapan matematika sebagai sebuah kesatuan elemen
konten isi dan kecakapan inilah yang akan menjadi dasar pengembangan kompetensi pada
setiap fase kita lihat contoh pada elemen geometri mengenai bangun datar di akhir fase a4n
si murid berada pada kemampuan untuk mempresentasikan apa yang dilihatnya melalui
kata-kata jika dikaitkan dengan konten isi maka murid mengenal dan mendeskripsikan
berbagai bentuk bangun datar pada akhir fase B kompetensi murid meningkat pada
kemampuan untuk membandingkan namun pada hal-hal yang masih konkret seperti
membandingkan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar lebih dan pada akhir jenjang SD
yaitu fase kompetensi murid naik dari membandingkan menjadi mengklasifikasikan namun
tetap untuk hal-hal yang konkret jika dikaitkan dengan konten isi maka murid dapat
mengklasifikasikan berbagai bentuk bangun datar sesuai dengan ciri-cirinya naik ke
jenjang SMP kompetensi murid pada fase the meningkatkan konsep abstrak dan
pembuktian seperti membuktikan teorema Pythagoras dengan berbagai cara di awal
jenjang SMA yaitu fase e-kompetensi murid meningkat ke kemampuan memecahkan
persoalan yang abstrak jika dikaitkan dengan konten isi maka Murid memiliki kompetensi
untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan segitiga siku-siku dan di akhir jenjang
SMA yaitu fase F kompos si mengarahkan ke tahap penerapan untuk konsep yang abstrak
seperti menerapkan teorema tentang lingkaran tahapan pembelajaran ini disesuaikan
dengan empat tahapan perkembangan kognitif anak menurut teori Hiace menurutnya pada
usia 0-2 tahun bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui pengalaman
melihat mendengar menggapai juga menyentuh ketika masuk pada usia 2-7 tahun anak
mulai mempresentasikan dunianya dengan kata dan gambar mereka mulai menggunakan
bahasa serta gambar simbol untuk menggambarkan suatu konsep yang konkret di usia 7
Hingga sebelas tahun anak mulai dapat berpikir secara logis yang dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah yang konkret anak pun memiliki kemampuan untuk mengurutkan
mengklasifikasikan dan menganalisis Hai dan ketika masuk usia sebelas tahun keatas anak
sudah bisa berpikir secara abstrak lebih logis sehingga memiliki kemampuan memecahkan
masalah ia lebih abstrak dan menarik kesimpulan dari ragam informasi dan pengalaman
jadi setiap fase memiliki tingkatan kompetensi yang bertahap dan disesuaikan dengan
tahapan perkembangan murid selain menggunakan teori peace konsep dasar penyusunan
capaian pembelajaran juga menggunakan teori belajar konstruktivisme yaitu teori yang
memandang bahwa belajar merupakan proses membangun pengetahuan baru dan dilakukan
sendiri oleh murid pengetahuan baru ini dibangun dari kemampuan awal pengalaman
belajar dan interaksi sosial yang dimiliki murid Konsep ini mengarahkan murid untuk aktif
menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan ke tangan kognitifnya tentunya setiap
Murid memiliki kemampuan awal dan pengalaman yang beragam sehingga hasilnya setiap
murid di kelas pun akan membangun pemahaman masing-masing secara unik tujuan dari
pendekatan konstruktivisme adalah untuk membangun pemahaman dengan menciptakan
sebuah karya dimana dalam menciptakan sebuah karya tersebut murid perlu memiliki
pengetahuan dan keterampilan seperti yang kita tahu kemampuan menciptakan ada di
puncak Taksonomi Bloom ketika murid maupun menciptakan sebuah karya misalnya
membuat denah rumahnya artinya murid sudah memahami dan menguasai kompetensi
yang diharapkan memahami cara mengukur ruangan menghitung skala dan sebagainya
maka jika mengacu kepada teori konstruktivisme sebenarnya kemampuan memahami ada
di level yang paling tinggi berbeda dengan belum yang berada di level C2 jadi saat ini
Bapak membaca kompetensi dalam capaian pembelajaran ingat ya bahwa kompetensi di
sini memakai pendekatan konstruktivisme bukan Taksonomi Bloom ibu dan bapak guru
Sebelum kita akhiri videonya ini Mari kita kembali mengingat bahwa capaian
pembelajaran berfokus pada kompetensi inti dan konten esensial yang ingin dicapai
capaian pembelajaran dibagi dalam fase untuk memberikan rentang waktu yang lebih luas
kepada murid untuk menguasai kompetensi hal ini juga memberikan waktu yang lebih
fleksibel kepada ibu dan bapak guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan murid denganmu tekan CP sebagai acuan utama ibu dan bapak guru
memiliki ruang yang cukup luas untuk memfasilitasi pembelajaran yang mendalam dan
bermakna kepada muridnya dengan demikian murid dan guru terdorong untuk menjadi
pembelajar sepanjang Hayat.
Proses Belajar dalam Mencapai Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum


Kurikulum prototipe dalam struktur kurikulum prototipe capaian pembelajaran atau CP
menjadi acuan yang kita pakai untuk pembelajaran intrakurikuler kompetensi-kompetensi
pada capaian pembelajaran kita turunkan menjadi tujuan pembelajaran yang tersusun
sebagai sebuah alur untuk satu fase ini kita sebut sebagai alur tujuan pembelajaran atau
ATP kemudian kita menyusun rencana dan strategi pembelajaran atas dasar KTP tersebut
ATP digunakan untuk menentukan modul ajar yang kita kembangkan maupun yang kita
pilih seperti yang juga Ibu dan Bapak pelajari di topik perencanaan pembelajaran
kompetensi pada pembelajaran intrakurikuler sebelumnya mencakup pada ranah sikap
pengetahuan dan keterampilan yang masing-masing berdiri sendiri Kompetensi
merupakan sebuah kesatuan tidak sepatutnya dipisahkan ini menjadi salah satu dasar
dalam merumuskan kompetensi pada capaian pembelajaran kompetensi adalah rangkaian
dari proses belajar konsep ilmu pengetahuan mulai dari memahami suatu konsep ilmu
pengetahuan juga sikap dalam belajar seperti motivasi belajar rasa ingin tahu dan lain
sebagainya sampai akhirnya dapat menggambarkan pengetahuan dan keterampilannya
untuk mencapai tuntutan kognitif yang lebih tinggi seperti misalnya mengajukan solusi
kreatif bukan sekedar menjawab pertanyaan jadi saat ibu dan bapak guru Melakukan
asesmen untuk mengukur penguasaan kompetensi maka secara langsung assessment
tersebut meliputi ketiga ranah diatas yaitu sikap pengetahuan dan keterampilan jadi tidak
perlu kita pisahkan assessment cukup melihat pada kompetensi yang ada pada capaian
pembelajaran seperti yang sudah kita pelajari di materi sebelumnya capaian pembelajaran
disusun dengan memperhatikan tahapan perkembangan murid sesuai usianya hal ini
merupakan hindari konsep teaching At The Raid level atau mengajar Pada tahapan
pembelajaran yang sesuai Konsep ini menjadi salah satu semangat dalam Merdeka belajar
melalui konsep tersebut pula murid mendapatkan pembelajaran yang disesuaikan dengan
tingkat capaian atau kemampuan awalnya untuk membantu teaching At The Raid level ini
guru dapat Melakukan asesmen diagnostik untuk melakukan pemetaan profil murid
setelah itu murid dapat dikelompokkan sesuai dengan kompetensi awalnya dengan
demikian guru dapat menyusun pembelajarannya sesuai kompetensi awal tersebut bukan
hanya melihat dari usia dan kelasnya guru dapat membedakan aktivitas pembelajaran
maupun konten isi untuk menjamin setiap Murid memiliki kesempatan untuk lebay
kompetensi yang diharapkan serta menjadi individu yang berkembang kondisi seperti ini
disebut pembelajaran berdiferensiasi salah satu penerapan prinsip teaching At The Raid
level misalnya jika misalnya ditemukan kondisi murid kelas 8 SMP yang kemampuan
dasarnya belum sampai pada level kemampuan jenjang tersebut maka guru perlu
memberikan intervensi yang sesuai dengan kemampuan murid saat itu tidak perlu
menunggu sampai akhir tahun intervensi dilakukan untuk menuntaskan kebutuhan
belajarnya agar siap menerima pengajaran yang ada di level kelas 8 smp atau contoh lain
ada kondisi dimana murid VCD kelas 5 SD dengan kemampuan membaca masih di fase
B guru dapat melakukan penyesuaian pembelajaran sesuai dan kemampuan membaca
murid namun tetap memberikan intervensi yang sesuai agar kemampuan membaca murid
dapat meningkat sesuai tahapannya ibu dan bapak guru capaian pembelajaran adalah
kompetensi dan karakter yang ingin dicapai kompetensi yang dirumuskan pun
digambarkan sebagai sebuah kesatuan capaian pembelajaran menjadi acuan kita untuk
menyusun tujuan pembelajaran dikelas proses pembelajaran yang dilakukan perlu
memberikan kesempatan murid untuk belajar sesuai dengan kompetensi awal mereka

Kompetensi, Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan
terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap
individu untuk mewujudkan cita-cita profil pelajar Pancasila diperlukan kerjasama dari
seluruh komponen satuan pendidikan profil pelajar Pancasila dijabarkan melalui enam
dimensi yaitu beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Mandiri bernalar kritis kreatif bergotong-royong berkebhinekaan Global keenam
dimensi ini harus dibangun terus menerus secara konsisten sejak fase pondasi di PAUD
sampai air fase f atau setelah lulus dari SMA atau SMK profil pelajar Pancasila
merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fokus sistem pendidikan nasional
merumuskannya adalah langkah pertama yang sangat penting dalam penyusunan
strategi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia termasuk dalam perencanaan
kurikulum ibu dan bapak guru untuk membangun keenam dimensi profil pelajar
Pancasila satuan pendidikan Harus memastikan bahwa kegiatan dan pengalaman belajar
sehari-hari murid terkait dengan keenam dimensi tersebut keenam dimensi ini menjadi
rujukan bagi guru saat menurunkan capaian pembelajaran menjadi alur tujuan
pembelajaran maupun modul ajar di samping itu juga saat membangun lingkungan
belajar yang nyaman kita bisa menganggap proses mewujudkan profil pelajar Pancasila
sebagai proses menanam benih untuk tumbuh tanaman perlu tanah yang subur dan juga
matahari yang cukup lingkungan tempat tanaman ini dapat kita anggap sebagai
lingkungan belajar namun tanaman setiap harinya juga memerlukan air juga pupuk agar
mendapatkan nutrisi yang lebih baik air dan nutrisi tambahan ini dapat kita analogikan
sebagai kegiatan dan pengalaman belajar sehari-hari di kelas jika benih memiliki
lingkungan tumbuh yang baik mendapat air yang cukup dan nutrisi yang baik setiap
harinya efeknya benih dapat tumbuh dengan baik menjadi tanaman dewasa yang kuat
dan kokoh Lalu bagaimana menanamkan profil pelajar Pancasila pada pembelajaran di
kelas Mari kita simak contoh pembelajaran IPS yang dilakukan ibu Sari di jenjang SMP
Ibu Sari dan muridnya sedang belajar mengenai konsep mengelola keuangan sederhana
di era digital ia mengajak muridnya untuk menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam
perilaku murid ketika membeli sesuatu mengumpulkan data mengenai usaha manusia
dalam memenuhi kebutuhan di lingkungan sekitarnya secara berkelompok
mewawancarai narasumber langsung mengenai kemajuan teknologi dalam pengelolaan
keuangan seperti dompet digital dan membuka rekening secara daring menganalisis
risiko dari membeli dengan kredit atau Cicil baik secara langsung maupun Melalui
aplikasi digital Di akhir pembelajaran muridnya diajak untuk membuat sebuah tujuan
yang dinyatakan berdasarkan nilai uang atau finansial Goals misalnya tujuan untuk
membeli sebuah tas seharga 100.000 dalam waktu 1 bulan kemudian muridnya
melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan tersebut apa saja pengeluaran
yang berkaitan dengan kebutuhannya sehari-hari berapa banyak yang ia bisa tabung
setiap minggunya dan sebagainya lalu mereka mencatat arus kas pada lembar kerja
Melalui pembelajaran itu Ibu Sari menanamkan dimensi Mandiri muridnya diajarkan
untuk mencari informasi sendiri tidak bergantung pada gurunya juga belajar untuk
mengelola keuangannya secara mandiri bernalar kritis melalui kegiatan diskusi
menganalisis konsep serta menganalisis resiko bergotong-royong melalui kegiatan-
kegiatan berkelompok Ibu Sari menanamkan dimensi-dimensi ini kepada muridnya
melalui capaian pembelajaran yang diturunkan menjadi kegiatan dan pengalaman
belajar sehari-hari ibu dan bapak guru setiap guru mata pelajaran apapun itu memiliki
peran dalam mewujudkan keenam dimensi pada profil pelajar Pancasila jadi saat
membuat perencanaan pembelajaran cobalah renungkan Bagaimana mata pelajaran saya
dapat menanamkan keenam dimensi profil pelajar Pancasila Dengan begitu kita dapat
memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang bermakna dan sekaligus
membangun kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila
Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan paradigma baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar
sepanjang Hayat yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila proses pembelajaran dengan
paradigma baru dilaksanakan melalui kurikulum prototipe yang memuat program
intrakurikuler ekstra kurikuler dan program penguatan profil pelajar Pancasila
Bagaimanakah pelaksanaannya pada setiap jenjang apa saja perubahan utama pada struktur
pembelajaran kali ini yuk kita langsung saja pada pembahasannya intrakurikuler berisi
muatan atom pelajaran dan muatan tambah lainnya seperti muatan lokal jika memang ada
di satuan pendidikannya berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk membantu murid
mencapai kompetensi yang diharapkan rancanglah kegiatan ia menarik membangun rasa
ingin tahu murid dan dihubungkan dengan kehidupan atau lingkungan sekitarnya sehingga
menjadi bermakna dalam proses pembelajaran ibu dan bapak guru memfasilitasi murid
untuk mengamati bertanya dan mengumpulkan informasi dari lingkungan nyata menalar
kritis mengasosiasi dan mengkomunikasikan temuannya dalam setiap tahapan tersebut
murid melakukan refleksi terhadap proses belajarnya semua proses ini dilakukan dalam
suasana aman nyaman saling menghargai dan sesuai kebutuhan murid apa yang dapat kita
lakukan untuk membantu murid dalam mengumpulkan informasi lingkungan nyata berikut
adalah beberapa contoh yang bisa dilakukan misalnya memberikan kesempatan pada murid
untuk ke halaman sekolah dan belajar tentang tanah pada pelajaran IPA atau ke pasar untuk
observasi dan mewawancarai pedagang dan pembeli saat belajar tentang proses jual-beli
pada pelajaran Ekonomi wah seru sekali ya lebih lanjut Ibu dan Bapak dapat melihat
beberapa perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum prototipe ini apa
saja ya pertama pada fase pondasi yaitu PAUD pada jenjang ini murid akan belajar melalui
kegiatan bermain yang mencakup antara lain literasi numerasi agama dan moral dan
sebagainya pendidikan PAUD mempersiapkan murid untuk jenjang pendidikan berikutnya
yaitu Sekolah Dasar atau SD selanjutnya pada jenjang SD pada dan IPA dan IPS dilebur
menjadi Ipas hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa anak usia SD masih dalam tahap
berpikir konkrit sederhana holistik komprehensif dan tidak detail meskipun Ipas belum
diajarkan secara spesifik di fase ah tetapi bukan berarti mereka tidak belajar IPA dan IPS
muatan pelajaran IPA semester integrasi pada mata pelajaran lain pada jenjang SMP mata
pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib pada jenjang SMA murid lebih
dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan pendidikan pada jenjang berikutnya
sehingga pembelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan
program peminatan dimulai di kelas 11 pada program peminatan di SMA murid
diperbolehkan mengambil beberapa Opa mata pelajaran pilihan sesuai minat bakat dan
aspirasinya meskipun pelajaran itu lintas jurusan dalam program peminatan apabila
sumberdaya memungkinkan sekolah juga dapat membuka Kelas Mata pelajaran baru
misalnya kelas bahasa Jerman kelas tata boga kelas budidaya kopi dan lain-lain untuk
jenjang SMK sekolah dapat mengambil kelompok mata pelajaran vokasi dan prakarya
yang berkolaborasi dengan masyarakat industri sekitar sehingga pembelajaran disesuaikan
dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya terakhir untuk sekolah luar
biasa atau SLB penggunaan capaian pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung
pada hasil analisis usia mental murid karena meskipun usia kronologisnya sama tapi bisa
saja usia mentalnya yang berbeda untuk kegiatan ekstra kurikuler kegiatannya tetap
diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe pelaksanaannya dapat
dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik
murid selanjutnya Mari kita bahas mengenai pembelajaran Project program ini merupakan
pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk penguatan profil pelajar Pancasila
Melalui tema yang telah ditetapkan yaitu gaya hidup berkelanjutan kearifan lokal Bhinneka
Tunggal Ika bangunlah jiwa dan raganya suara demokrasi merekayasa dan berteknologi
untuk membangun NKRI kewirausahaan dalam pelaksanaannya kegiatan ini mempunyai
alokasi waktu sendiri dan tidak terikat dengan mata pelajaran apapun assessment ya
lakukan pun berfokus pada keenam dimensi profil pelajar Pancasila Project penguatan
profil pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual mengasah kemampuan
berpikir dan pemecahan masalah kepada murid-murid akan belajar mengaplikasikan ilmu
lintas disiplin pada program ini sekarang kita bahas tentang assessment sebenarnya apa sih
assessment itu Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian hasil belajar kita mempunyai
kewenangan untuk merancang menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan dalam hal ini assessment berperan memberikan informasi
sebagai umpan balik bagi guru murid dan orangtua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya hasil cuman juga menjadi bahan refleksi
untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan demikian asesmen yang dilakukan dikelas
bukan hanya memberikan data perkembangan belajar murid tetapi juga upaya untuk terus
meningkatkan kualitas pembelajaran ini akan dipelajari lebih lanjut pada topik assessment
ibu dan bapak guru Pada pelaksanaan kurikulum prototipe satuan pendidikan juga memiliki
kebebasan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran ada tiga alternatif model
pembelajaran yang dapat diadaptasi yaitu model reguler blog dan model kolaborasi model
reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan setiap pembelajaran
dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya pada model blog waktu
pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu misalnya 61 semester mata pelajaran IPA
diajarkan dalam tiga bulan pertama kemudian tiga bulan selanjutnya digunakan untuk mata
pelajaran IPS pada model kolaborasi guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk
merencanakan melaksanakan dan Melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang
terpadu misalnya kolaborasi antara bahasa Indonesia dan seni musik murid membuat lirik
puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut dalam menentukan alokasi waktu ini
pertimbangkanlah sarana-prasarana jam mengajar guru atau strategi lainnya agar
pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar ibu dan bapak guru selain keleluasaan
dalam menentukan alokasi waktu kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan
memberikan perangkat ajar kepada murid Selama masih ada dalam prinsip pembelajaran
dengan paradigma baru jadi perangkat ajar bukan ndak melalui buku teks tetapi bisa
menggunakan media lain seperti modul ajar modul Project buku nonteks video media cetak
atau media digital ibu dan bapak guru sampai di sini materi struktur pembelajaran dalam
kurikulum prototipe ibu dan bapak diharapkan untuk selalu ingat bahwa struktur ini
didesain dengan prinsip pendidikan yang berpusat pada murid Sehingga dalam
pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa masing-masing satuan pendidikan dapat
menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.

Banyuputih, 1 November 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah

BADRUDIN, ST

Anda mungkin juga menyukai