Anda di halaman 1dari 13

Contoh Proposal Skripsi

disini devamelodica akan sedikit share tentang proposal skripsi, yang kebetulan ini adalah
proposal skripsi saya yang sudah lolos dan di acc oleh dosen saya, proposal saya mengangkat
judul “Hubungan antara tingkat pendapatan orang tua, fasilitas belajar dan komunitas
teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi pada siswa kelas XII
SMK Muhammadiyah Kulon progo tahun ajaran 2011/2012”. silahkan di baca dan
dipelajari, mungkin bisa sedikit membantu pembaca fans devamelodica dalam menentukan
ide dan minimal sudah bisa menerawang tentang penyusunan sebuah proposal skripsi.

BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting sebagai ujung tombak dalam menentukan masa
depan bangsa, tanpa pendidikan tidak akan ada penerus cita-cita luhur untuk mencapai
kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Melalui pendidikan yang berkualitas maka masyarakat
mempunyai peranan dalam melakukan perubahan dan pembangunan bangsa. Pendidikan
berkualitas bisa ditempuh melalui Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas sampai Perguruan Tinggi. Pendidikan berguna untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan teknologi hanya bisa dilakukan
oleh mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang baik dan memadai.

Minat untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi hendaknya selalu dipupuk sejak
siswa mulai memasuki Sekolah Menengah Atas maupun Sekolah Menengah Kejuruan karena
pada dasarnya minat itu akan tumbuh melalui serangkaian proses. Minat itu harus senantiasa
dipupuk melalui berbagai cara, misalnya dengan cara memberikan informasi yang terkait
tentang perguruan tinggi, adanya pendekatan efektif yang bisa dilakukan oleh keluarga
maupun pihak sekolah untuk membangkitkan minat siswa serta adanya lingkungan sekitar
yang kondusif untuk menciptakan minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut harjono
notodiharjo terdapat beberapa pertimbangan yang bersifat sosial ekonomi serta memiliki
hubungan dengan variabel seperti umur, jenis kelamin, tahun terakhir di Sekolah Menengah
Atas, jumlah anak dan teman-teman diluar sekolah.(Hardjono notodiharjo, 1990:18).

Salah satu faktor yang berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
adalah tingkat pendapatan orang tua. Kondisi keuangan sangat menentukan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup seperti pangan, sandang, papan, kesehatan maupun pendidikan.
Asumsi dasar terkait dengan pendapatan adalah semakin tinggi tingkat pendapatan semakin
tinggi pula tingkat kesejahteraannya. siswa dalam rangka melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Orang tua yang memiliki pendapatan yang mencukupi secara finansial sangat
menentukan siswa dalam memperoleh kemudahan dalam belajar. Hal ini sangat diperlukan
dalam rangka menumbuhkan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Selain faktor tingkat pendapatan orang tua fasilitas belajar juga sangatmenentukan
kenyamanan dan semangat belajar siswa.Menurut Sadirman (2001: 6), fasilitas belajar adalah
segala sesuatu yang dapat mempermudah dan memperlancar hasil belajar yang dicapai.
Sedangkan menurut The Liang Gie (2002:33) untuk belajar yang baik hendaknya tersedia
lain. Sehingga sangat jelas bahwa fasilitas belajar dapat menunjang tercapainya mutu
pendidikan yang baik. Jadi pada prinsipnya fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang
memudahkan untuk belajar. Dengan tersedianya fasilitas yang memadai diharapkan siswa
akan memperoleh kenyamanan, semangat belajar dan prestasi yang baik.

Selain faktor tingkat pendapatan orang tua dan fasilitas belajar faktor lain yang berhubungan
dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah faktor komunitas
teman sebaya. Komunitas teman sebaya terdiri dari sekelompok anak yang emiliki umur
relatif sama dan memiliki kesukaan maupun hobi yang sama. Faktor komunitas teman sebaya
di lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan sekolah sangat menentukan memberikan
dorongan positif untuk kelanjutan studinya, karena dalam penentuan sebuah keputusan
biasanya anak remaja masih cenderung dipengaruhi/mengikuti pendapat teman-temannya.

Maka berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut
dengan judul “Hubungan antara tingkat pendapatan orang tua, fasilitas belajar dan
komunitas teman sebaya dengan minat melanjutkan studi perguruan tinggi pada siswa
kelas XII SMK Muhammadiyah Kulon progo tahun ajaran 2011/2012”.

1. B. Identifikasi Masalah
1. Pendidikan mempunyai andil besar dalam menentukan masa depan bangsa.
2. Minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi belum optimal.
3. Komunitas teman sebaya kurang memberikan mendukung yang baik bagi
kelanjutan studi.
4. Informasi, bimbingan dan konseling mengenai kelanjutan studi ke perguruan
tinggi belum optimal.
5. Adanya perbedaan tingkat pendapatan orang tua antar siswa.
6. Adanya perbedaan fasilitas belajar yang dimiliki siswa.

1. C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas ruang lingkupnya dan banyaknya faktor
yang berhubungan dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, maka penulis
membatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor tingkat pendapatanorang tua,
fasilitas belajar, komunitas teman sebayadan minat melanjutkan ke perguruan tinggi pada
siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Kulon progo tahun ajaran 2011/2012.
1. D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanahubungan tingkat pendapatan orang tua siswa kelas XII SMK


Muhammadiyah Kulon progo denganminat melanjutkan ke perguruan tinggi?
2. Bagaimana hubungan fasilitas belajar siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Kulon
progo dengan minat melanjutkan ke perguruan tinggi?
3. Bagaimana hubungankomunitas teman sebaya siswa kelas XII SMK Muhammadiyah
Kulon progodengan minat melanjutkan ke perguruan tinggi?
4. E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui Hubungan tingkat pendapatan orang tua siswa dengan minat
siswa SMK Muhammadiyah Kulon progo melanjutkan ke perguruan tinggi.
2. Mengetahui Hubungan fasilitas belajar siswa dengan minat siswa SMK
Muhammadiyah Kulon progo melanjutkan ke perguruan tinggi.
3. Mengetahui Hubungan komunitas teman sebaya dengan minat siswa SMK
Muhammadiyah Kulon progo melanjutkan ke perguruan tinggi.
5. F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, mendapatkan informasi tentang pentingnya melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi dan dapat menumbuhkan semangat belajar.
2. Bagi guru, mendapat informasi data pendukung untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa yang dapat diperhatikan dalam dukungan orang tua, fasilitas
belajar dan komunitas belajar siswa sebagai pertimbangan untuk melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Bagi sekolah, dapat melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses
pembelajaran, informasi dan fasilitas untuk meningkatkan Prestasi belajar
siswa dalam upaya menghasilkan lulusan SMK yang kompeten dan
mempunyai minat yang tinggi untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi.

Contoh Proposal Skripsi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. A. Deskripsi Teori
1. 1. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Minat menunjukkan adanya suatu ketertarikan terhadap sesuatu. Menurut Crow and row
dalam djaali mengatakan bahwa “ minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.(Djaali, 2007:121) Minat ini dapat ditunjukkan
dengan lebih menyukai sesuatu hal daripada yang lainnya ataupun dapat ditunjukkan dengan
melakukan suatu aktivitas yang disenanginya.

1. 2. Tingkat pendapatan Orangtua

Tingkat pendapatan Orang tua merupakan salah satu tolok ukur faktor pendukung minat
siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Orang tua turut bertanggung jawab
terhadap masyarakat, karena anak-anak hari ini akan menjadi penduduk dikemudian hari, jika
generasi hari ini memperoleh pendidikan yang keliru, maka bisa dipastikan masyarakat
dikemudian hari akan menjadi buruk. Tanggung jawab inilah yang membuat orang tua
menyiapkan anggaran untuk pendidikan anaknya. Orang tuaadalah orang yang pertama dan
utama yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya (
Hasbullah, 2001 : 39 ). Oleh karena itu, sebagai orang tua harus dapat membantu dan
mendukung terhadap segala usaha yang dilakukan oleh anaknya serta dapat memberikan
pendidikan informal guna membantu pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut serta
untuk mengikuti atau melanjutkan pendidikan pada program pendidikan formal di sekolah.

Untuk memenuhi kebutuhan materiil siswa tentunya berkaitan dengan pendapatan di dalam
keluarga itu sendiri.Keluarga yang memiliki pendapatan tinggi akan dengan mudah
memenuhi biaya kebutuhan pendidikan anak yang meliputi sumbangan BP3, peralatan
sekolah, transportasi, sarana belajar dirumah, baju seragam, biaya ekstra kurikuler, dan tidak
terkecuali uang saku anak. Dan sebaliknya, keluarga yang memiliki pendapatan rendah akan
kesulitan dalam memenuhikebutuhan anak.

Berdasarkan uraian tersebut di atas mengenai material yang diberikan oleh orang tua kepada
anaknya, dapat disimpulkan bahwa potensi seorang anak itu akan dapat berkembang dengan
baik apabila terrpenuhi semua kebutuhan belajar akan lebih mudah dalam meraih prestasi
dibandingkan dengan siswa yang tidak pernah mendapat perhatian, bimbingan dan dukungan
dari orang tuanya.

1. 3. Fasilitas Belajar

Dalam bukunya, Arikunto, S. (1987:6) berpendapat bahwa fasilitas adalah segala sesuatu
yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Jadi yang dimaksud
dengan fasilitas belajar adalah segala alat yang dirancang untuk memudahkan pelaksanaan
proses dan pencapaian tujuan serta hasil belajar. Berdasarkan penjelasan di atas dapat
disimpulkan mengenai fasilitas belajar, yaitu segala peralatan atau bentuk lain yang
direncanakan dan dirancang untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan dan dapat
menunjang keberhasilan belajar secara optimal.

Fasilitas dapat dikelompokan kedalam dua jenis, yaitu : 1) fasilitas fisik dan 2) fasilitas uang.
Jenis fasilitas fisik inilah yang akan menjadi bahan telaah dalam bab ini. Fasilitas fisik adalah
segala sesuatu yang berupa benda atau yang dapat dibendakan. Yang termasuk fasilitas
belajar bisa berupa perpustakaan, buku pelajaran, modul, alat-alat pelajaran, papan tulis,
white board, OHP, dan lain sebagainya. Sedangkan fasilitas uang adalah segala sesuatu yang
bersifat mempermudah suatu kegiatan sebagaiakibat bekerjanya nilai uang.Fasilitas
merupakan penunjang tercapainyatujuan pendidikan. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas
sekolah yangmeliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakandalam
proses pendidikan di sekolah.

1. B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dimaksudkan unutk memberikan gambaran tentang hubungan antar
dukungan orangtua, fasilitas belajar dan proses belajar terhadap prestasi belajar dari peneliti
sebelumnya. Berikut hasil-hasil penelitian yg relevan:

1. Tarik Widayanti (2005) menyimpulkan penelitiannya bahwa ada pengaruh positif


antara motivasi dan dukungan orangtua terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi pada siswa kelas II MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang
tahun ajaran 2004/2005.
2. Amin Amruloh (2011) menyimpulkan penelitiannya bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara minat, fasilitas dan proses belajar terhadap hasil belajar pada mata
pelajaran PDTM.
3. Yali sularsa (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “ Hubungan antara tingkat
pendapatan orang tua dan motivasi belajar dengan minat melanjutkan studi
keperguruan tinggi pada siswa kelas III SMA I Godean tahun ajaran 2006/2007”.
1. C. Hipotesisi Penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah:

1. Terdapat hubungan positif antara tingkat pendapatan orangtua denganminat siswa


SMK Muhammadiyah Kulon progo untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
1. Terdapat hubungan positif antara fasilitas belajar dengan minat siswa SMK
Muhammadiyah Kulon progo untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
2. Terdapat hubungan positif antara komunitas teman sebaya belajar dengan
minat siswa SMK Muhammadiyah Kulon progo untuk melanjutkan ke jenjang
perguruan tinggi.
BAB III

METODE PENELITIAN

1. A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menggunakan pendekatan kuantitatif


yaitu semua informasi diwujudkan dalam angka dan dianalisis berdasarkan analisis statistik.
Selain itu penelitian ini bersifat expost facto. Penelitian expost facto adalah penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya kejadian tersebut (Sugiyono,
2005:7). Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dengan cara
mencari besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

1. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka definisi operasional masing-masing


variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Minat siswa melanjutkan ke jenjang
perguruan tinggi (Y).

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan minat yang dimiliki oleh siswa yang
membuat dirinya mempunyai perasaan senang, tertarik dan mendorong dirinya untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Minat ini ada ketika adanya keinginan dari siswa
untuk mendapatkan keterampilan dan mengasah kemampuannya yang kelak sangat
dibutuhkan di dunia kerja yang mempunyai tingkat persaingan tinggi seperti saat ini.

1. Variabel bebas dalam penelitian ini tingkat pendapatan orang tua siswa (X1), Fasilitas
belajar (X2) dan Komunitas teman sebaya (X3)adalah :
1. Tingkat pendapatan orangtuaadalah pendapatan bersih rata-rata perbulan yang
diperoleh oleh ayah maupun ibu yaitu meliputi pendapatan pokok dan
pendapatan tambahan. Dalam penilitian ini pendapatan orang tua diperoleh
dari pendapatn bersih orang tua.
2. Fasilitas belajar adalah segala peralatan atau bentuk lain yang direncanakan
dan dirancang untuk mencapai prestasi belajar yang diharapkan dapat
menunjang keberhasilan belajar secara optimal.
3. Komunitas teman sebaya merupakan komunitas dimana didalamnya terdiri
dari kumpulan anak-anak yang memiliki umur relatif sama, minat yang sama,
memiliki kebiasaan yang relatif sama dan memiliki interaksi yang bisa
memberikan pengaruh yang kuat terhadapnya. Dalam penilitian ini komunitas
teman sebaya diukur menggunakan angket berdasarkan indikator interaksi
sosial yang dilakukan di lingkungan tempat tinggal dan lingkungan teman
belajar, keterlibatan individu dalam berinteraksi dan dukungan teman sebaya.
4. C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Kulon progo dengan waktu penelitian bulan
April-Juni 2012.

1. D. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XII SMK Muhammadiyah Kulon
progo yang jumlahnya 144 orang.

1. Sampel

Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Probability Sampling jenis
Stratified Random Sampling. Peserta didik yang akan dijadikan sasaran sampel penelitian
menggunakan taraf kesalahan 5% dengan bantuan Nomogram Hary King.

1. E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:222) metode pengumpulan data adalah cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk teknik mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Angket (kuesioner)

Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui
(Suharsimi Arikunto, 2006:151). Angket dalam penelitian ini terdiri dari daftar butir-butir
pertanyaan yang dibagikan kepada responden dan dipergunakan untuk mengumpulkan data
yang berkaitan dengan variabel tingkat pendapatan Orang Tua siswa, Fasilitas Belajar dan
komunitas teman sebaya.

1. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Suharsimi
Arikunto (2006: 158) menyatakan bahwa “Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”. Teknik ini digunakan untuk
mengetahui Minat siswa Kelas XIISMK Muhammadiyah Kulon progo Tahun Ajaran
2011/2012 untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang telah menempuh pelajaran
dengan melihat nilai ulangan harian yang dimiliki guru.

1. F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini
menggunakan angket tertutup (kuesioner) dan dokumentasi sebagai instrumen utama guna
mengukur variabel-variabel yang akan diukur. Pada angket menggunakan skala Likert dengan
4 alternatif jawaban yang tersedia, dimana jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif. Pengisian angket ini dengan cara setiap responden
harus memilih satu di antara 4 alternatif jawaban yang ada dari masing-masing item, tidak
ada jawaban benar atau salah, setiap jawaban mempunyai skor berbeda. Melalui skala Likert
variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator.

Adapun kisi-kisi penyusunan instrumen angket adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Kisi-Kisi instrumen

No. Variabel Indikator Item Sumber


data
1 Minat melanjutkan - Adanya perasaan senang. Siswa
studi ke perguruan
tinggi - Adanya keinginan. Siswa

2 Tingkat pendapatan - Adanya perhatian. Siswa


orang tua
3 - Adanya dorongan dan Siswa
Fasilitas belajar kemauan.
4
Komunitas Teman - Adanya harapan.
sebaya
- Penghasilan pokok

- Penghasilan tambahan.

- Fasilitas fisik

- Fasilitas uang

- Interaksi dengan linkungan

( tempat tinggal dan sekolah)

- Keterlibatan individu dalam


interaksi

- Pengaruh dan dukungan teman


sebaya

Adapun skor untuk masing-masing alternatif jawaban adalah:

1. Variabel tingkat pendapatan Orang Tua

Angket terbuka dengan memberikan alternatif jawaban tingkat penghasilan pokok dan
penghasilan tambahan.
1. Komunitas teman sebaya

1) Skor 1 untuk alternatif jawaban Tidak Sesuai

2) Skor 2 untuk alternatif jawaban Kurang Sesuai

3) Skor 3 untuk alternatif jawaban Sesuai

4) Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Sesuai

1. Variabel Fasilitas Belajar

1) Skor 1 untuk alternatif jawaban Kurang Baik

2) Skor 2 untuk alternatif jawaban Cukup Baik

3) Skor 3 untuk alternatif jawaban Baik

4) Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Baik

1. Validitas Instrumen

Suharsimi Arikunto (2006:168)mengemukakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang


menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas butir pertanyaan dalam penelitian ini
akan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

Keterangan:rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y

N : Jumlah responden

Σ X : Jumlah skor butir pertanyaan

Σ Y : Jumlah skor total pertanyaan

Σ XY : Total perkalian X dan Y

(Σ X2) : Total kuadrat skor butir

(Σ Y2) : Total kuadrat skor total

(Suharsimi Arikunto, 2006: 170)

Harga r hitung kemudian akan dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Jika
nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka butir dari instrumen yang dimaksud
adalah valid. Begitupun sebaliknya jika diketahui nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka
instrumen tersebut tidak valid.

1. Reliabilitas Instrumen

Syarat kedua dari suatu instrumen yang baik adalah harus reliabel. Suatu instrumen dikatakan
reliabel jika intrumen tersebut ketika dipakai untuk mengukur suatu gejala yang sama dalam
waktu yang berlainan akan menunjukkan hasil yang sama. “Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga” (Suharsimi
Arikunto, 2006: 178).

Menguji reliabilitas instrumen dipergunakan rumus Alpha, rumus ini digunakan karena
angket atau kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang
bernilai salah atau nol. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Suharsimi Arikunto
(2006:196) “Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 atau 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Rumus Alpha adalah sebagai
berikut:

Keterangan:

: reliabilitas instrumen.

: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

: jumlah varians butir

: varians total

(Suharsimi Arikunto, 2006:196)

Selanjutnya hasil perhitungan r11 yang diperoleh diinterpretasikan dengan tabel pedoman
untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi. Tabel pedoman yang digunakan
adalah tabel pedoman menurut Sugiyono (2007: 231) berikut ini:

Tabel 4. Interpretasi Nilai r

Interval Koefisien Interpretasi


0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat


0,40 – 0,599 Sedang

0,20 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien Alpha sama dengan atau lebih besar dari
0,600.

1. G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data agar dihasilkan
suatu kesimpulan yang tepat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisa
deskriptif dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis korelasi ganda melalui
media alat analisis SPSS guna mengetahui taraf signifikansi hubungan antara tingkat
pendapatan orang tua, fasilitas belajar dan komunitas teman sebaya dengan minat siswa untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi..

DAFTAR PUSTAKA

Amin Suprapto, ( 2007 ). “Minat masuk perguruan tinggi siswa kelas III program keahlian
teknik instalasi listrik pada SMK di Purworejo”, Skripsi , FT UNS

Arikunto, S (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Rrevisi). Jakarta:

Bumi Aksara.

Arikunto,S.(2006).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.Jakarta: RinekaCipta.

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kurjono. (2010). Proses belajar Mengajar dengan Aspek-aspeknyna Panduan bagiPara


Pendidik, Mahasiswa dan Para Praktisi Pendidikan. Bandung: ProgramStudi Pendidikan
Akuntansi: Tidak diterbitkan.

Muhibbin Syah. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Sugiyono (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.


Yari Sularsa, (2007). “Hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dan motivasi belajar
dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas III SMA Godean
Tahun ajaran 2006/2007”, Skripsi.FISE UNY

Anda mungkin juga menyukai