Diajukan Oleh:
Isna Ardyani Putri
A210150009
Diajukan Oleh:
Isna Ardyani Putri
A210150009
Proposal skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dilanjutkan menjadi
skripsi.
B. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan
kemampuan sumber daya manusia yang berkualitas, sebab pendidikan
merupakan salah satu instrumen yang membebaskan manusia dari
keterbelakangan. Pendidikan mampu menanamkan kapasitas baru dalam
mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh
manusia yang produktif. Dengan kemampuan inilah manusia terus membuat
perubahan untuk mengembangkan hidup dan kehidupan dirinya sebagai
manusia.
Pendidikan yang tinggi memang bukan suatu syarat untuk mencapai
kesuksesan. Tetapi, paling tidak pendidikan dapat memberikan jaminan bagi
kehidupan seseorang. Perguruan tinggi dapat berbentuk universitas, institute,
sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Minat untuk melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi hendaknya diberi arahan sejak siswa memasuki Sekolah
Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena
pada dasarnya minat itu akan tumbuh melalui berbagai cara misalnya, dengan
cara memberikan informasi yang terkait dengan perguruan tinggi, menciptakan
siswa agar minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan
kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan
seseorang untuk menjadi anggota masyarakat yang benar-benar professional di
bidangnya dan mampu terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmu yang di
perolehnya.
Serangkaian usaha yang dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan
pendidikan, salah satunya dengan pengembangan lembaga pendidikan tinggi
yaitu lembaga Perguruan Tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta.
Menurut Markum (2007: 19) “perguruan tinggi dapat diartikan sebagai satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, yaitu pendidikan diatas
jenjang pendidikan menengah, yang mencakup program pendidikan diploma,
sarjana, magister, spesialis dan doktor”.
Pada hakekatnya setiap siswa memiliki suatu kecenderungan atau minta
untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi, karena mereka ingin
mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Menurut Slameto (2013: 180) “minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh”.
Berdasarkan wawancara beberapa orang yang melaksanakan observasi
awal magang 2 dan 3 di SMA Batik 2 Surakarta, menunjukkan bahwa motivasi
belajar siswa masih kurang. Motivasi belajar siswa yang kurang maksimal
menyebabkan belum optimalnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan
tinggi. Rendahnya motivasi belajar peserta didik dilihat dari kurangnya respon
dan antusias peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Pada
saat pembelajaran berlangsung, peserta didik tidak memperhatikan penjelasan
guru, mereka terlalu asyik mengobrol dengan teman lainya, bermain
handphone secara diam-diam dan suasana yang ramai dan tidak kondusif. Hal-
hal tersebut menunjukan motivasi belajar masih rendah dan belum maksimal.
Maslow sebagai tokoh motivasi dalam buku Uno (2011 : 7) mengatakan
bahwa “Motivasi memiliki suatu konsep motivasi instrinsik yang
mengidentifikasikan tingkah laku seseorang yang merasa senang terhadap
sesuatu dalam melakukan aktivitas atau kegiatan”. Motivasi juga dikatakan
sebagai perbedaan antara dapat melaksanakan dan mau melaksanakan.
Motivasi sebagai kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong
seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sangat berbeda dengan orang tua yang kurang mampu pendapatannya,
meskipun mempunyai keinginan agar anaknya mencapai pendidikan yang
tinggi, namun tidak cukup untuk membiayai anaknya melanjutkan studinya
kejenjang yang lebih tinggi. Hal ini yang menjadikan siswa
mempertimbangkan langkah yang terbaik bagi dirinya dan keluarganya.
Tingkat pendapatan orang tua menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang
lebih tinggi. Menurut Maftukhah dalam Nurasiyah (2011:9) “pendapatan orang
tua adalah penghasilan orang tua siswa berupa uang yang diterima sebagai
balas jasa dari kegiatan baik dari sektor formal dan informal selama satu bulan
dalam satuan rupiah”.
Di era yang semakin modern ini banyak tersedianya sarana atau tempat
melanjutkan studi keperguruan tinggi. Banyak pilihan pendidikan seperti saat
ini menyebabkan siswa lebih selektif untuk memilih pendidikan mana yang
sesuai dengan kemampuan diri dan yang sesuai dengan tingkat pendapatan
orang tua. Namun demikian untuk memperoleh pendidikan tersebut diperlukan
biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi kadang
menjadi suatu kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang
mampu. Banyak dari mereka terpaksa putus sekolah, atau tidak dapat
melanjutkan studi jenjang pendidikan yang lebih tinggi, karena keterbatasan
biaya.
Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
lebih lanjut untuk mengetahui minat siswa melanjutkan studi di SMA Batik 2
Surakarta. Penelitian ini berjudul “Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke
Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Tingkat Pendapatan Orang Tua Dan Motivasi
Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2018/2019”.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan di atas, maka masalah-
masalah yang teridentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Kurang optimalnya minat siswa kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta
dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Adanya anggapan bahwa kuliah di perguruan tinggi tidak langsung
mendapatkan pekerjaan.
c. Motivasi belajar siswa yang masih belum optimal.
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan
masalah. Hal tersebut dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang diteliti,
agar lebih terfokus dan mendalam mengingat luasnya permasalahan yang ada.
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Sesuai dengan judul yang diajukan, penelitian ini hanya membahas tentang
minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, tingkat pendapatan
orang tua, dan motivasi belajar siswa.
b. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
c. Tingkat pendapatan orang tua adalah tingkat penghasilan orang tua siswa
berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan baik dari sektor
formal dan informal selama satu bulan dalam satuan rupiah.
d. Obyek penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas XI IPS SMA Batik 2
Surakarta.
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah sebagian yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Adakah pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Batik
2 Surakarta tahun ajaran 2018/2019?
b. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta tahun
ajaran 2018/2019?
c. Adakah pengaruh tingkat pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara
bersama-sama terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi
pada siswa kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2018/2019?
5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap minat
siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA
Batik 2 Surakarta tahuna ajaran 2018/2019.
b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Batik
2 Surakarta tahun ajaran 2018/2019.
c. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendapatan orang tua dan motivasi
belajar secara bersama-sama terhadap minat siswa melanjutkan studi ke
perguruan tinggi pada siswa kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta tahun
ajaran 2018/2019.
6. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
informasi baru mengenai minat siswa untuk melanjutkan studi ke
perguruan tinggi ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua dan motivasi
belajar.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Siswa
a) Sebagai gambaran siswa dalam menentukan pilihan melanjutkan
studi ke pendidikan yang lebih tinggi walaupun terkadang
terkendala oleh tingkat pendapatan orang tua yang rendah.
b) Memberikan kontribusi petunjuk dan paduan yang dapat
meningkatkan motivasinya untuk minat melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
c) Memberikan wawasan dan harapan serta cita-cita sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
2) Bagi Sekolah
a) Sebagai bahan pertimbangan untuk mengarahkan siswa kelas XI
dalam memilih perguruan tinggi.
b) Sebagai masukan yang bersangkutan dengan usaha sekolah untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
c) Sebagai acuan untuk meningkatkan kinerja guru di sekolah dalam
kegiatan belajar mengajar.
3) Bagi Peneliti
Memperoleh informasi lebih luas dan dapat mengetahui secara
mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa melanjutkan
studi ke perguruan tinggi ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua dan
motivasi belajar.
4) Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk
pengembangan penelitian selanjutnya.
C. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
a. Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
1) Pengertian Minat
Minat merupakan pencapaian suatu tujuan, dengan dilihat dari
adanya kecenderungan untuk memperhatikan beberapa hal dari kegiatan
yang diminati seseorang dengan rasa senang. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia “minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Menurut Slameto (2013: 180) “minat adalah suatu rasa lebih suka
dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi
minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar
selanjutnya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat diartikan bahwa minat
sebagai kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada sesuatu
obyek atau menyenangi suatu obyek, semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukan
melalui pernyataan yang menunjukan lebih menyukai suatu hal dan dapat
dinyatakan juga dalam bentuk partisipasi dalam aktivitas yang
diminatinya. Jadi, dapat dikatakan bahwa indikator dari minat antara lain
adanya perasaan senang, usaha, kecenderungan, dan perhatian. Jadi,
minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah kecenderungan
mengandung unsur perasaan senang, usaha, perhatian untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi setelah lulus sekolah menengah,
yaitu Perguruan Tinggi.
Apabila seseorang siswa tertarik pada perguruan tinggi maka siswa
akan dengan sendirinya memberikan perhatian terhadap perguruan tinggi
dan tentu saja disertai dengan usaha yang kuat untuk dapat
mewujudkannya. Jadi seorang siswa yang berminat untuk melanjutkan
studi ke perguruan tinggi akan memberikan perhatian pada perguruan
tinggi. Hal ini dilakukan karena merasa bahwa perguruan tinggi sesuai
dengan kebutuhannya.
2) Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang
diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademi atau professional yang
menerapkan, mengembangkan, atau menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan
Tinggi Pasal 19, dinyatakan: “Perguruan Tinggi adalah satuan
pendidikan formal yang mengelola pendidikan tinggi berupa perguruan
tinggi negeri yang didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah serta
perguruan tinggi swasta yang didirikan dan diselenggarakan oleh
masyarakat”.
Sebagai satu sistem tersendiri, meskipun bagian dari sistem
pendidikan nasional yang cakupannya lebih luas. Perguruan tinggi di
Indonesia harus merupakan sistem dengan mudah mampu menyesuaikan
diri dengan kebutuhan masyarakat, bangsa dan Negara yang senantiasa
mengalami suatu perkembangan, terlebih lagi sebagai perwujudan
pembangunan nasional. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 2
tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa “Perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat” (UU Sisdiknas: 2003). Menurut jenisnya perguruan
tinggi dibagi dua, yaitu:
a) Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaannya
dilakukan oleh Negara.
b) Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang pengelolaanya
dilakukan oleh swasta.
Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2007: 5) pergurusn tinggi menurut
macamnya dibagi menjadi lima, yaitu:
a) Universitas adalah jenis perguruan tinggi yang memiliki jenis
program studi yang beragam, baik ilmu pendidikan , ekonomi,
bahasa, kesenian, hukum, psikologi, tekhnik, dll.
b) Institut adalah jenis perguruan tinggi yang khusus menyelenggarakan
program ilmu sejenis.
c) Sekolah tinggi adalah jenis perguruan tinggi yang hanya
menyelenggarakan satu bidang atau program studi.
d) Akademi adalah perguruan tinggi yang memberi porsi ketrampilan
lebih banyak dibanding teori. Dan waktu yang ditempuh relatif lebih
singkat. Satu sampai tiga tahun (D1, D2, D3)
e) Politeknik merupakan perguruan tinggi yang hampir sama dengan
akademi, hanya mengkhususkan dalam mencetak tenaga professional
dibidang tekhnik.
3) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan
tinggi
Menurut Dimyati (2009: 165) mengatakan bahwa “Minat seseorang
dipengaruhi oleh keadaan jasmani, status mental, dan perasannya serta
lingkungan sosialnya”. Berikut uraiannya:
a) Faktor Keadaan Jasmani
Keadaan jasmani yang sehat dan kuat mempunyai
kecenderungan minat terhadap segala sesuatu lebih tinggi dibanding
keadaan jasmani yang lemah dan kurang sehat, serta jasmani yang
cacat dan dapat disembuhkan.
b) Faktor Status Mental
Mental yang berhubungan dengan batin, perasaan dan pikiran.
Seseorang yang pikirannya kacau, menghadapi masalah yang tak
terpecahkan akan mempengaruhi minat pada hal-hal yang
sebenarnya menjadi kesenangannya.
c) Faktor Perasaan
Perasaan sebenarnya didefinisikan sebagai gejala psikis yang
bersifat subyektif, seseorang yang perasaannya sedang terganggu,
misalnya hatinya sedang sedih minatnya akan berkurang atau hilang
terhadap hal-hal yang ketika dia dalam keadaan suasana senang.
d) Faktor Lingkungan Sosial
Seseorang yang mempunyai minat terhadap bidang tertentu yang
sifatnya positif dan bermanfaat maka orang tersebut harus dapat
menjaga keadaan jasmani, status sosial, perasaan dan lingkungan
sosialnya.
Berdasarkan faktor minat melanjutkan ke perguruan tinggi, motivasi
belajar dan tingkat pendapatan berpengaruh terhadap minat untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi. Seperti contoh di atas motivasi belajar
yang tinggi dapat mendorong seseorang mempunyai minat untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan tingkat pendapatan juga
berpengaruh terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi. Jika
tingkat pendapatannya tinggi, seseorang mempunyai keinginan utuk
melanjutkan ke perguruan tinggi sedangkan tingkat pendapatannya
rendah, orang tua akan memungkinkan si anak belajar seadanya dan ada
pula fasilitas belajar anak juga sangat rendah.
2) Fungsi Pendapatan
a) Bidang Ekonomi
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan esensial yang semampu
mungkin harus dipenuhi oleh suatu rumah tangga agar mereka bisa
hidup dengan wajar. Kebutuhan manusia dibedakan menjadi dua
yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer
adalah kebutuhan yang paling utama untuk mempertahankan hidup,
seperti minuman, makanan, pakaian dan perumahan. Sedangkan
kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang diperlukan untuk
melengkapi kebutuhan primer.
b) Sosial
Dalam masalah sosial, fungsi pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh dimasyarakat
tempat tinggal kita, sekarang ini terdapat pembangunan masjid atau
tempat ibadah, maka sebagai makhluk sosial yang tinggal
dilingkungan tersebut, mau tidak mau kita harus ikut membantu
memberikan sumbangan demi suksesnya pembangunan tersebut.
Yang kedua dari fungsi pendapatan yaitu menaikkan status sosial
dalam masyarakat. Dimana dalam masyarakat pada umumnya secara
tidak disadari terdapat penggolongan status sosial, yaitu mereka yang
berpendapatan tinggi atau kaya mempunyai status sosial yang lebih
tinggi dalam masyarakat, begitu pula sebaliknya mereka yang
berpendapatan rendah mempunyai status sosial yang rendah pula.
Selain itu pada umumnya mereka yang berpendapatan tinggi
cenderung lebih dihormati dan disegani dalam masyarakat daripada
mereka yang berpendapatan rendah.
c) Pendidikan
Mereka yang berpendapatan tinggi mempunyai kesempatan yang
lebih besar untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, memang
tidak selalu bahwa yang berpendapatan tinggi saja yang mempunyai
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke pendidikan tinggi,
akan tetapi kalau kita bandingkan mereka yang berpendapatan tinggi
dan yang berpendapatan rendah, maka kita akan mendapatkan bahwa
mereka yang berpendapatan tinggi, pada umumnya lebih mempunyai
kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke pendidikan tinggi
dari pada mereka yang berpendapatan rendah.
3) Indikator Pendapatan
Berdasarkan Badan Pusat Statistik BPS (2008: 25), pendapatan
dibagi menjadi 4 golongan antara lain:
a) Pendapatan sangat tinggi yaitu ≥ Rp. 3.500.000 perbulan.
b) Pendapatan tinggi yaitu antara Rp. 2.500.000 s/d Rp 3.500.000
perbulan.
c) Pendapatan sedang yaitu antara Rp. 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000
perbulan.
d) Pendapatan rendah yaitu < Rp. 1.500.000 per bulan.
3. Kerangka Berpikir
a. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan Minat Siswa Melanjutkan
Studi ke Perguruan Tinggi
Tingkat pendapatan orang tua memegang peranan yang sangat penting
dalam mengarahkan, membimbing, mendidik dan menumbuhkan minat
siswa. Menurut Boeree (2010: 128) menyebutkan tingkatan-tingkatan
ekonomi dalam masyarakat, setiap tingkatan diisi oleh kelompok tertentu.
Orang tua dengan tingkatan pendidikan tinggi biasanya dapat memenuhi
kebutuhan yang diperlukan anaknya, sebaliknya orang tua dengan tingkat
pendapatan rendah cenderung tidak bisa memenuhi kebutuhan anaknya.
b. Hubungan Motivasi Belajar Siswa dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi
ke Perguruan Tinggi
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dan
berkaitan dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Menurut Oemar Hamalik (2004: 158) berpendapat bahwa “Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Maka dari itu untuk
memotivasi siswa dibutuhkan kesabaran, perhatian yang besar dengan
memberikan pengarahan, petunjuk, dan dukungan dalam belajar serta
menggerakkan usahanya agar siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Hubungan Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa
dengan Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Munculnya minat dipengaruhi oleh beberapa faktor dan keadaan,
diantaranya adalah tingkat pendapatan orang tua dan motivasi belajar. Siswa
yang mempunyai minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi harus
mempunyai motivasi belajar yang kuat dan tinggi dalam dirinya sekaligus
didukung pendapatan orang tua yang baik. Tingkat pendapatan orang tua
mempunyai hubungan terhadap keputusan untuk melanjutkan atau tidaknya
siswa ke perguruan tinggi sebab segala kebutuhan anak yang berkenaan
dengan pendidikan akan menghabiskan biaya yang cukup tinggi. Sesuai
dengan pendapat Sadulloh (2010: 191) menyatakan bahwa “Salah satu fungsi
keluarga adalah fungsi ekonomi, fungsi tersebut memberikan pemenuhan
kebutuhan ekonomi, fisik, dan material”. Apabila status sosial ekonomi
orang tua tinggi maka peluang minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi semakin besar karena adanya dukungan materi serta perhatian yang
penuh dari orang tua siswa.
Agar lebih mudah memahami kerangka berpikir diatas, maka penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Tingkat Pendapatan
Orang Tua (X1)
Minat Siswa Melanjutkan Studi
ke Perguruan Tinggi (Y)
Motivasi Belajar Siswa
(X2)
4. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H1 : Tingkat Pendapatan Orang Tua berpengauh terhadap Minat Siswa
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.
H2 : Motivasi Belajar Siswa berpengaruh terhadap Minat Siswa
Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi.
H3 : Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa
berpengaruh terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan
Tinggi.
D. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Arikunto (2012: 12) menyatakan bahwa “penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan
hasilnya”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
tingkat pendapatan orang tua dan motivasi belajar siswa terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2010: 91) mengatakan bahwa “Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Apabila populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
IPS SMA Batik 2 Surakarta dengan jumlah siswa 129 dengan taraf
kesalahan 5%, maka sampelnya sebanyak 95 siswa kelas XI IPS SMA
Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2018/2019. Berikut contoh tabel
penentuan jumlah sampel:
Tabel Krecjie
N 1% 5% 10%
110 94 84 78
120 102 89 83
130 109 95 88
140 116 100 92
c. Sampling
Menurut Sugiyono (2010:118), “Sampling adalah teknik
pengambilan sampel”. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan
dalam penelitian terdapat teknik sampling yang digunakan agar diperoleh
sampel yang tepat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan cara
undian. Dalam random sampling setiap kelas dalam populasi memiliki
kesempatan untuk menjadi sampel. Proporsional digunakan untuk
menentukan jumlah sampel pada masing-masing kelas. Rumus yang
digunakan untuk menentukan jumlah sampel dari populasi adalah sebagai
berikut:
𝑛
Rumus: 𝑘 𝑥 jumlah sampel
Keterangan:
n = jumlah siswa tiap kelas
k = jumlah seluruh siswa (populasi)
Distribusi sampel dengan menggunakan Proportional Random
Sampling yaitu:
Tabel Distribusi sampel dengan menggunakan Proportional Random
Sampling
No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel
1 XI-IPS 1 33
𝑥 95 = 24,3
129
2 XI-IPS 2 32
𝑥 95 = 23,6
129
3 XI-IPS 3 32
129
𝑥 95 = 23,6
4 XI-IPS 4 32
𝑥 95 = 23,6
129
Jumlah 95
Dimana:
Rxy = korelasi product moment pearson item dengan soal
𝜎𝑥 = total nilai keseluruhan subjek per item
𝜎𝑦 = total nilai per subjek
𝑁 = jumlah subjek
3) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat
memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran
dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan
dengan menggunakan rumus:
𝑘 ∑ 𝜎𝑏 2
𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝜎𝑡 2
Dimana:
r11 = reabilitas instrument
k = Banyaknya item pertanyaan
2
∑ 𝜎𝑏 = Jumlah varian butir
𝜎𝑡 2 = Varian total
Dimana:
Rxy = korelasi product moment pearson item dengan soal
∑𝑥 = total nilai keseluruhan subjek per item (x)
∑𝑦 = total nilai per subjek (y)
∑𝑥2 = total nilai kuadrat variabel x
∑𝑦2 = total nilai kuadrat variabel y
𝑁 = jumlah subjek
b. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Sederhana
a) Membuat persamaan garis regresi satu preditor
Menurut Sutrisno Hadi (2004: 1) rumus yang digunakan analisis
regresi satu preditor yaitu:
𝑌 =𝑎𝑋+𝑘
Keterangan:
Y = Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
a = Bilangan koefisien
X = Tingkat pendapatan orang tua / Motivasi belajar
K = Bilangan konstanta
b) Mencari koefisien korelasi antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y
Menurut Sutrisno Hadi (2004: 4) rumus yang digunakan untuk
mencari koefisien korelasi antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y
yaitu:
∑𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
√(∑𝑥2 ) (∑𝑦2 )
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara X1 dan X2 dengan Y
X = Tingkat pendapatan orang tua / Motivasi belajar
Y = Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi
∑𝑥2 = total nilai kuadrat variabel x
∑𝑦2 = total nilai kuadrat variabel y
∑xy = total antara X dan Y
Telah diketahui bahwa:
(∑𝑥)(∑𝑦)
∑xy = ∑xy - 𝑁
(∑𝑥)2
∑𝑥2 = ∑𝑥2 −
𝑁
(∑𝑦)2
∑𝑦2 = ∑𝑦2 −
𝑁
c) Mencari Koefisien Determinasi (R2) antara variabel bebas (X1 dan
X2) dengan variabel Y. Rumus:
𝑅2 = (𝑅)2
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
R = Koefisien korelasi ganda
Menurut Darwyan Syah (2009: 94) menyatakan bahwa:
Jika hubungan variabel bebas (X1 dan X2) dengan variabel
terikat (Y) sebesar kuadrat koefisien korelasi ganda. Selanjutnya
hasil koefisien determinasi dikalikan 100% untuk mengetahui
tingkat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dalam
bentuk persentase.
d) Menguji signifikan dengan uji t
Menurut Sugiyono (2010: 259) “Uji t digunakan untuk menguji
signifikansi antar variabel”. Rumus yang digunakan yaitu:
𝑟 (√𝑛 − 2)
𝑡=
(√1 − 𝑟 2 )
Keterangan:
t = t hitung
r = koefidien korelasi
n = jumlah responden
r2= koefisien korelasi kuadrat
K = Bilangan Konstanta
b) Mencari koefisien korelasi ganda antara variabel bebas (X1 dan X2)
dengan variabel terikat (Y). Menurut Sutrisno Hadi (2004: 22) rumus
yang digunakan:
𝑎1 ∑𝑥1 𝑦 + 𝑎2 ∑𝑥2 𝑦
𝑅𝑦(1,2) = √
∑𝑦2
Keterangan:
Motivasi Belajar.
Tinggi
N = Cacah kasus
M = Cacah prediktor
B. Uno, Hamzah. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksana.
Badan Pusat Statistik. 2008. Analisis dan Penghitungan Tingkat Kemiskinan Tahun
2008. Jakarta.
Rahayu, Sri. 2015. “Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau
dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar dan Status Sosial Ekonomi Orang
Tua Pada Siswa Keela XI IPS SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran
2012/2013”. Skripsi. UMS Surakarta
Sardiman, AM. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Edisi revisi.
Jakarta: Rineka cipta.
Tri Wahyuni, Endah. 2016. Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Orang Tua
Terhadap Kemandirian Siswa Kelas IV di SD Negeri I Donorojo Tahun
Ajaran 2014/2015. Skripsi. UMS Surakarta.
Winarni, Wiwin. 2012. “Minat Melajutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari
Prestasi Belajar dan Status Ekonomi Orang Tua pada Kelas XII SMA
Negeri 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi, Surakarta:
FKIP.UMS.
Windarti. 2014. “Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Dan Pendapatan Orang
Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SD Negeri Tawang Rejo 01 Tahun
Pelajaran 2013/2014”. Skripsi. UMS Surakarta.