Anda di halaman 1dari 110

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, STRATEGI OPERASI DAN

ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI


TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PADA SENTRA INDUSTRI
KERAJINAN KULIT DI MANDING BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :
NAMA : NEDI NUGROHO
NIM : 141060067

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2011

 
 
PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, STRATEGI OPERASI DAN
ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PADA SENTRA INDUSTRI
KERAJINAN KULIT DI MANDING BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :
NAMA : NEDI NUGROHO
NIM : 141060067

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2011

i
 
ii
 
PERSEMBAHAN

Skripsi ini Saya persembahkan untuk : 

9 My Jesus sebagai Sang Juru Selamat ku. 

9 Keluargaku (Alm. Bapak ku Sudiharjo, Ibuku Ny. Supadmi, 

Kakakku Sigit Purtono, S.Si) yang selalu memberikan cinta 

kasihnya dan dukungannya. 

9 My Honey “Isdarini” atas cintanya yang tulus dan dan setia serta 

dukungannya. 

9 Karyawan‐karyawan ku FC. Nugroho (Nur & Windi) dan Waroeng 

Internet Nugdotnet (Eko & Shodiq) serta Namo & Heri yang sudah 

banyak membantu. 

9 Yang tak terlupakan  Almamaterku  Universitas Pembangunan 

Nasional “Veteran” Yogyakarta. 

iii
 
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, September 2011

Penulis

NEDI NUGROHO

iv
 
ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, STRATEGI OPERASI DAN


ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PADA SENTRA INDUSTRI
KERAJINAN KULIT DI MANDING BANTUL YOGYAKARTA

Nedi Nugroho
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
2011

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui dan menganalisa peran


strategi operasi terhadap kinerja operasional, 2) untuk mengetahui dan
menganalisa peran adopsi teknologi dalam memperkuat pengaruh antara strategi
operasi terhadap kinerja operasional, dan 3) untuk mengetahui dan menganalisa
peran adopsi teknologi dalam memperkuat pengaruh antara strategi operasi
terhadap kinerja operasional.
Penelitian ini dilakasanakan pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2011
di Sentra Industri Kerajinan Kulit di Manding, Bantul, Yogyakarta. Jenis
penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif yang bersifat klausal.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 33 home industry dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh/sensus. Metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah Multivariate
Multiple Regression Analysis (MMRA) untuk mengetahui apakah lingkungan
bisnis berpengaruh signifikan terhadap strategi operasi dan Moderated Regression
Analysis (MRA) untuk mengetahui pengaruh strategi operasi terhadap kinerja
operasional serta mengetahui peran adopsi teknologi (soft technology) yang
memperkuat pengaruh strategi operasi terhadap kinerja operasional.
Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh signifikan lingkungan bisnis terhadap dimensi strategi operasi
yang meliputi : biaya rendah, strategi fleksibilitas, dan strategi pengiriman.
Namun tidak ada pengaruh signifikan lingkungan bisnis dengan dimensi
kualitas.
2. Ada pengaruh signifikan dimensi strategi operasi dengan kinerja operasional
yang dimoderasi oleh variabel adopsi teknologi (soft technology) sebagai
variabel bebas maupun variabel moderator yang memperkuat kinerja
operasional.

v
 
ABSTRACT

ENVIRONMENTAL EFFECT OF BUSINESS, OPERATIONS STRATEGY


AND ADOPTION OF TECHNOLOGY AS A VARIABLE PEMODERASI
OPERATING PERFORMANCE IN LEATHER CRAFT CENTER
INDUSTRY IN YOGYAKARTA MANDING BANTUL

Nedi Nugroho
Pembangunan Nasional University "Veteran" Yogyakarta
2011

The purpose of this study are: 1) to determine and analyze the role of
operating strategy on operational performance, 2) to assess and analyze the role of
technology adoption in strengthening the influence of the operating strategy of
operational performance, and 3) to determine and analyze the role of technology
adoption in strengthening the influence of between the operating strategy of
operational performance.
This implementation of the study in July to October 2011 in the Center of
Leather Industry in Manding, Bantul, Yogyakarta. This type of study is a
descriptive clause that is associative. The population in this study amounted to 33
home industry with the sampling technique using saturated sampling / census.
Methods of data collection using questionnaires. Analysis of the data used is the
Multivariate Multiple Regression Analysis (MMRA) to determine whether
significant effect on the business environment and operations strategy Moderated
Regression Analysis (MRA) to determine the effect of operating strategy on the
operational performance and to know the role of technology adoption (soft
technology) which strengthens the influence of strategy operation of operational
performance.
From the analysis of data it can be concluded as follows:
1. There was a significant influence on the business environment that includes
dimensions of operations strategy: low cost, flexibility strategies, and delivery
strategies. But there is no significant influence with the dimensions of quality
business environment.
2. There was a significant influence dimensions of operations strategy with
operational performance is moderated by variable adoption of technology (soft
technology) as independent variables and moderator variables that strengthen
operational performance.

vi
 
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Sang Juru Selamat “Tuhan

Yesus Kristus” yang telah melimpahkan berkatnya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS,

STRATEGI OPERASI DAN ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL

PEMODERASI TERHADAP KINERJA OPERASIONAL PADA SENTRA

INDUSTRI KERAJINAN KULIT DI MANDING BANTUL

YOGYAKARTA”.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan kurikulum dalam rangka

menempuh ujian tingkat akhir guna memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa dukungan dari

banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Dr. Heru Tri Sutiono, M.Si selaku Ketua Fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen

2. Dra. Yekti Utami, M. Si selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. Tugiyo, MM selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.

vii
 
4. Titik Kusmantini, SE, M.Si selaku dosen penguji I yang telah banyak

memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

5. Widhy Tri Astuti, SE, M.Si selaku dosen penguji II yang telah banyak

memberikan saran dan masukan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Hadi Surame (Ketua Kampung Manding), Bapak Suyono (Koordinator

Seksi Pengembangan Wisata dan Industri), Bapak Jumakir (Ketua Pokdarwis

Lintas Manding), Bapak RT 04 s/d RT 08, yang telah bersedia memberikan

informasi yang dibutuhkan dan sekaligus memberi ijin untuk mengadakan

penelitian di Sentra Industri Kerajian Kulit di Manding sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

7. Keluargaku (Alm. Bapak ku Sudihardjo, Ibu ku Ny. Supadmi, Kakakku Sigit

Purtono, S. Si) dan keluarga besar ku yang lain yang tidak bisa saya sebutkan

satu persatu yang telah memberikan cinta kasihnya dan dukungan penuh baik

moril maupun materil.

8. My Honey “Isdarini” dan keluargannya yang telah banyak membantu dan

selalu memberikan cintanya serta dukungan penuh sampai terselesaikannya

skripsi ini.

9. Karyawan-karyawan ku (Eko, Sdohiq, Nur, Windy) yang sudah banyak

membantu sampai terselesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman ku (Arman, Hesti, Sari, Patrick, Devi, Tyo, Gilang, Andre,

Kuma, Johan, Adi, Yusmanto, Anna, Angle, Puput, Endah, Diah, Wella, Evi,

Julfikar, Arlim, Ricky, Rendy, Nopel, Angga, Andi, Bagas, Ketut, Kadek,

Panji, Maiz, Bayu, Arie/Cumi2, Rudy, Ulin, Herdin, Diana, Endang, Pandu,

viii
 
Tari, Leny, Arif, Farid, Eko, Agus, Marwan, Henry, Sabar, Amy, Uut,

Dhiding, Abiemanyu, Nandha, Gika, Dodok, Ragil, Deby, Dimas, Sandy,

Handy, Hendri, Astrat, Deny, Yudi, dll) serta tidak ketinggalan sahabat-

sahabat dijurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Yogyakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah mendukung, membantu, dan menemani penulis sehingga penulisan ini

dapat terselesaikan.

11. Teman-Teman ku (Yuda, Yeyen, Arif, Arie, Dida, Erwin, Ucok, Rian, Lucky-

Sonny, Toyib, Taufik, Eko, Miko, Hany, Fatar, Iwan, Dion, Namo, Nila,

Debby, Zhu, Deska-Fadjar, Dika, Robin, Cahyo, Pugut, teman-teman

KOMPANA GKJ Patalan, dll) serta yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah mendukung, membantu, dan menemani penulis sehingga penulisan

ini dapat terselesaikan.

12. Semua pihak yang mendoakan dan mendukung penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga

masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan serta pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 23 September 2011

Penulis

ix
 
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR ........................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5

A. Landasan Teori ................................................................................ 5

1. Lingkungan Bisnis .................................................................... 5

x
 
2. Hubungan Lingkungan Bisnis dan Strategi Operasi................ 7

3. Strategi Operasi .......................................................................... 8

4. Hubungan Strategi Operasi dan Adopsi Teknologi ................... 11

5. Adopsi Teknologi ...................................................................... 14

6. Adopsi Teknologi Sebagai Pemoderasi Hubungan

Strategi Operasi dan Kinerja Operasional ................................. 16

7. Kinerja Operasional .................................................................. 17

8. Hubungan Lingkungan Bisnis, Strategi Operasi,

dan Kinerja Operasional ............................................................ 18

B. Penelitian Terdahulu …………………………………………….. 20

C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 21

D. Hipotesis …………………………………………………………… 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 23

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 23

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................... 23

C. Variabel Penelitian .......................................................................... 24

1. Jenis Variabel ............................................................................. 25

2. Definisi Operasional Variabel ................................................... 25

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 30

E. Skala Pengukuran Variabel ............................................................. 30

F. Instrumen Alat Ukur ....................................................................... 32

1. Uji Validitas ............................................................................... 32

xi
 
2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 35

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 38

A. Karakteristik responden................................................................... 38

B. Analisis Hasil ................................................................................. 39

C. Pembahasan .................................................................................... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 48

A. Kesimpulan ..................................................................................... 48

B. Saran ................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

LAMPIRAN
 

xii
 
DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Bisnis ..................................... 33

Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Variabel Strategi Operasi ......................................... 34

Tabel III.3 Hasil Uji Validitas Variabel Adopsi Teknologi ...................................... 34

Tabel III.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Operasional ................................... 35

Tabel III.5 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 36

Tabel IV.1 Profil Perusahaan Home Industri ............................................................ 38

Tabel IV.2 Hasil Pengujian Pengaruh Lingkungan Bisnis

Terhadap Strategi Operasi ........................................................................ 40

Tabel IV.3 Hasil Pengujian Pengaruh Strategi Operasi Terhadap Kinerja

Operasional ............................................................................................. 42

Tabel IV.4 Hasil Pengujian Peran Adopsi Teknologi (Soft Technology)

Memoderasi Antara Strategi Operasi Dengan Kinerja Operasional . ...... 43

xiii
 
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Yogyakarta merupakan kota yang kompleks, selain terkenal

sebagai kota pelajar, kota ini juga terkenal sebagai kota wisata. Banyak

wisatawan yang berkunjung ke kota tersebut tidak untuk sekedar berlibur atau

juga untuk studi banding, tetapi juga mempelajari daerah-daerah wisata yang

menyimpan banyak cerita didalamnya. Salah satu berkah yang muncul dengan

adanya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bantul adalah adanya

lapangan pekerjaan baru sebagai penjaja kerajinan-kerajinan daerah setempat.

Banyak kerajinan yang ada di wilayah Kabupaten Bantul, salah satunya yang

terkenal adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit yang ada di Manding, Bantul,

Yogyakarta.

Bagi para wisatawan yang hendak memiliki kenang-kenangan maka

tempat ini cocok untuk di kunjungi. Banyak produk yang berbahan baku kulit

dijual di sentra industri ini. Beberapa produk yang dijual, antara lain ; sepatu

kulit, tas kulit, ikat pinggang kulit, topi, sarung tangan, jaket kulit, koper, dll.

Pangsa pasar yang semakin menjanjikan inilah yang kemudian membulatkan

niat Sentra Industri Kerajinan Kulit di Manding untuk dapat semakin bersaing

dan dipilih oleh konsumen. Oleh karena itu, perusahaan ini dituntut untuk

semakin ketat dalam menjaga kualitas produknya serta kualitas layanan yang


 
2
 

baik. Selain mencari laba, sentra industri kerajinan kulit ini juga mempunyai

tujuan lain, yaitu : menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan kebutuhan

konsumen, dan menampung produk sejenis dari para pengusaha

Sentra industri kerajinan kulit ini secara konsisten mengembangkan

produknya dengan memfokuskan diri pada peningkatan pelayanan kepada

pelanggan serta peningkatan kinerja operasional perusahaan guna tercapainya

bisnis perusahaan secara keseluruhan. Langkah ini mencerminkan komitmen

perusahaan untuk menjaga reabilitas pelayanan kepada pelanggan. Beberapa

cara untuk menjaga komitmen perusahaan dapat dilakukan dengan

mengimplementasikan strategi operasi yang baik, penyerapan teknologi

modern, dan pertimbangan tentang lingkungan bisnis untuk mencapai

kesuksesan dalam persaingan. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja operasional yang ada dalam penelitian ini adalah lingkungan bisnis,

strategi operasi, dan adopsi teknologi.

Dengan mengimplementasikan strategi operasi yang baik, penyerapan

teknologi modern, dan pertimbangan tentang lingkungan bisnis maka

diharapkan sentra industri kerajinan kulit ini dapat bersaing dan tetap menjadi

pilihan bagi konsumen. Dengan adanya hal tersebut, maka dapat semakin

membuka lapangan pekerjaan baik bagi masyarakat sekitar atau pun di luar

wilayah.

Dengan demikian, maka semakin banyak penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, sentra industri kerajinan kulit yang ada di Manding ini juga dapat

memberikan sumbangsihnya dalam meningkatkan pendapatan daerah

 
 
3
 

Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini, salah satu permasalahan yang dialami

perusahaan adalah pada aspek pemasaran dan modal. Berdasarkan latar

belakang di atas dan pentingnya sebuah perusahaan dalam menjaga kinerja

operasionalnya, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

“Pengaruh Lingkungan Bisnis, Strategi Operasi Dan Adopsi Teknologi

Sebagai Variabel Pemoderasi Terhadap Kinerja Operasional Pada Sentra

Industri Kerajinan Kulit Di Manding Bantul Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh signifikan lingkungan bisnis terhadap strategi

operasi ?

2. Apakah ada pengaruh signifikan strategi operasi terhadap kinerja

operasional ?

3. Apakah ada peran adopsi teknologi dalam memperkuat pengaruh strategi

operasi terhadap kinerja operasional ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisa peran lingkungan bisnis terhadap

strategi operasi.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa peran strategi operasi terhadap kinerja

operasional.

 
 
4
 

3. Untuk mengetahui dan menganalisa peran adopsi teknologi dalam

memperkuat pengaruh antara strategi operasi terhadap kinerja operasional.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Sentra Industri Kerajinan Kulit Manding

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan

pertimbangan guna meningkatkan kinerja operasional perusahaan sehingga

dapat semakin berkembang.

2. Bagi Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Yogyakarta

Sebagai bahan referensi bagi para pembaca yang mengadakan penelitian

sejenis dan menambah kepustakaan khususnya bagi Fakultas Ekonomi

Jurusan Manajemen.

 
 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Lingkungan Bisnis

a. Pengertian Lingkungan Bisnis

Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi

aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

Dalam penelitian ini dimensi lingkungan bisnis yaitu biaya bisnis,

ketersediaan tenaga kerja, tingkat persaingan, dan dinamisme pasar.

b. Dimensi-Dimensi Lingkungan Bisnis

Lingkungan organisasi merupakan variabel yang sangat penting

dalam menentukan strategi bisnis perusahaan dan dipandang sebagai

trend perubahan yang dapat menciptakan kesempatan dan tantangan

bagi organisasi (Swamidass & Newell, 1987). Lingkungan bisnis

menjadi elemen kausal dalam hubungan strategi operasi dan kinerja

bisnis perusahaan sehingga organisasi perlu melakukan "scanning

environment" secara berkesinambungan untuk menjaga kelangsungan

hidup organisasi.

Literatur konseptual tentang lingkungan bisnis telah

dikembangkan dalam literatur manajemen (Dess & Beard, 1984;

Sharfanan & Dean, 1991 dikutip dalam Badri et al., 2000). Dimensi-

dimensi tersebut meliputi environmental munificence, environmental


 
6
 

dynamism, dan environmental complexity. Environmental munificence

merupakan tingkat dukungan lingkungan terhadap pertumbuhan

organisasi yang ada di dalamnya dan diukur melalui tiga hal yaitu

biaya bisnis, ketersediaan tenaga kerja, dan tingkat persaingan. Biaya

bisnis mewakiIi semua biaya produksi yang dibutuhkan perusahaan

dalam kegiatan operasional. Ketersediaan tenaga kerja mewakili fokus

pada pengurangan teknisi, clerical, dan pekerja produksi. Tingkat

persaingan mencakup fokus pada penurunan permintaan baik dalam

pasar lokal maupun pasar asing dan fokus pada profit margin yang

rendah dan standar kualitas permintaan.

Dinamisme lingkungan menunjukkan kondisi perubahan

lingkungan yang tidak dapat diprediksi (Dens & Beard, 1984 dikutip

dalam Ward et al, 1995). Kondisi ini mengukur tingkat produk dan

jasa dalam proses, dan tingkat perubahan selera, serta preferensi

konsumen. Lingkungan yang dinamis mengindikasikan suatu

lingkungan yang berubah cepat dan diskontinu dalam hal permintaan,

pesaing, teknologi, dan peraturan seperti informasi yang tidak akurat,

tidak tersedia, dan ketinggalan jaman. Kompleksitas lingkungan

mewakili heterogenitas dalam aktivitas organisasi. Bourgeouis (1980)

mengemukakan bahwa kompleksitas lingkungan merupakan fokus

yang lebih relevan untuk strategi perusahaan dari pada pada level

analisis unit bisnis. Penyebab ketidakpastian dan turbulensi lingkungan

bisnis terkait dengan kebutuhan, selera konsumen, peningkatan

 
 
7
 

kompetisi, perubahan teknologi, dan isu sosial ekonomi (Braglia &

Petroni, 2000).

2. Hubungan Lingkungan Bisnis dan Strategi Operasi

Beberapa peneliti telah memberikan bukti empiris atas pendapat

yang menyatakan tentang adanya hubungan kausal antara lingkungan yang

dipersepsikan oleh manajer dan strategi operasi. Lingkungan diperlakukan

sebagai variabel penentu (precursor variable) yang mempengaruhi pilihan

prioritas kompetitif (biaya, kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman)

perusahaan (Swammidass & Newell, 1987: Ward et al., 1995; Badri,

2000). Perusahaan mengembangkan strategi operasi yang berbeda-beda

untuk menghadapi tantangan lingkungan yang dihadapi dalam aktivitas

perusahaan, karena strategi operasi merupakan perencanaan perusahaan

untuk mengalolasikan sumber daya yang dimiiki dan menggunakan

kekuatan manufaktur untuk mencapai peningkatan kinerja perusahaan.

Perusahaan diharapkan mampu mengembangkan strategi yang

memungkinkan proses minimalisasi pengaruh lingkungan bisnis pada

produksi dan biaya bisnis (Amoako & Gyampah, 2003). Perbaikan

kualitas akan mempengaruhi peningkatan kinerja bisnis perusahaan (Badri

et al., 2000). Perbaikan kualitas juga akan mengurangi biaya karena

dengan melakukan sesuatu yang benar pada saat pertama kali akan dapat

mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Fleksibilitas

manufaktur merupakan kemampuan beradaptasi secara cepat dengan

perubahan yang ada dalam lingkngan bisnis. Braglia & Petroni (2000)

 
 
8
 

mengemukakakan bahwa akar kinerja manufaktur dalam perusahaan

terletak pada kapasitas perusahaan dalam merespon perubahan lingkungan

yang diindikasikan dengan ketidakpastian dan turbulensi. Oleh karena itu,

diharapkan bahwa dalam suatu lingkungan perusahaan manufaktur akan

mencakup fleksibilitas sebagai suatu pilihan strategi untuk merespon

perubahan lingkungan yang terjadi. Pengetahuan yang handal dan cepat

merupakan komponen penting untuk menciptakan loyalitas konsumen dan

dapat dijadikan sebagai senjata kompetitif perusahaan dalam persaingan

bisnis. Dalam kondisi lingkungan yang diindikasikan dengan peningkatan

kompetisi dan tantangan, perusahaan perlu mempertimbangkan strategi

pengiriman untuk membangun loyalitas konsumen yang sangat diperlukan

untuk mewujudkan kesuksesan perusahaan (Amoako & Gyampah, 2003).

3. Strategi Operasi

a. Pengertian Strategi Operasi

Strategi Operasi adalah suatu visi fungsi operasi yang

menetapkan keseluruhan arah atau daya dorong untuk pengambilan

keputusan. Strategi operasional adalah seperangkat sasaran, rencana,

dan kebijakan yang menjabarkan bagaimana fungsi operasi menunjang

strategi bisnis organisasi. Beberapa definisi strategi operasi telah

diberikan dalam kepustakaan yang membantu menjelaskan dan

mengembangkan definisi dari strategi operasi diatas, meliputi:

Schroeder, Anderson, dan Cleveland (1986) mendefinisikan bahwa

strategi operasi terdiri dari empat komponen : misi (mission), tujuan

 
 
9
 

(objectives), keunggulan khusus (djstinctive competence), dan

kebijakan (policies). Keempat komponen ini membantu menegaskan

tujuan apa yang akan dicapai dan bagaimana akan mencapai tujuan itu.

Hasil strategi akan membantu mengarahkan dalam pengambilan

keputusan pada seluruh tahap operasi.

Definisi lain telah diberikan oleh Hayes dan Wheelwright

(1984) yang mendefinisikan strategi operasi sebagai suatu pola yang

konsisten dalam keputusan operasi. Makin konsisten keputusan itu dan

makin besar tingkatan strategi operasi menujang strategi bisnis, maka

akan makin baik. Mereka lebih lanjut menegaskan bagaimana

keputusan utama dalam operasi dibaut dan dipadukan satu dengan

yang lain. Wickham skinner (1985) menegaskan strategi operasi

berkenaan dengan hubungan antara keputusan dalam operasi dan

strategi korporasi.

b. Dimensi- Dimensi Strategi Operasi

Strategi operasi dipandang sebagai kekuatan manufaktur yang

efektif yang merupakan senjata kompetitif untuk mendapai tujuan

bisnis dan perusahaan. Strategi operasi mempengaruhi tujuan dan

strategi bisnis yang memungkinkan fungsi-fungsi manufaktur untuk

memberikan kontribusi dalam meningkatkan daya saing perusahaan

dalam jangka panjang (Hayes & Wheelright, 1985 dikutip dalam

Ward & Duray, 2000) . Heizer & Render (2004) mengemukakan

bahwa strategi operasi yang sukses tidak hanya harus konsisten

 
 
10
 

dengan permintaan konsumen, melainkan juga siklus hidup produk.

Menurut beberapa peneliti, strategi operasi mewakili prioritas

kompetitif yang meliputi biaya, kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman

(Wheelrwright, 1984; Leong et al. 1990; Rothn & Van de Valde, 1991,

Burgess et al, 1998).

Stonebraker dan Leong, 1994 (dikutip dalam Badri et al.,

2000) mendefinisikan strategi biaya sebagai produksi dan distribusi

produk dengan biaya terendah dan sumber daya tersisa yang minimum.

Harga yang rendah dapat meningkatkan permintaan produk atau jasa

tapi juga mengurangi keuntngan perusahaan jika produk atau jasa

tidak dapat diproduksi pada harga yang lebih memadai. Untuk dapat

bersaing dalam lingkngan bisnis dengan berbasis pasar biaya, seorang

manajer manufacturer perlu menawarkan produk dan jasa pada biaya

per unit yang rendah baik biaya tenaga kerja, material, scrap, maupun

biaya overhead lainnya. Strategi kualitas didefinisikan sebagai

aktivitas perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan

spesifikasi atau memenuhi kebutuhan konsumen. Strategi kualitas

memfokuskan pada pentingnya memproduksi produk dan jasa yang

dpat memuaskan spesifikasi dan kebutuhan konsumen. Perusahaan

perlu memperhatikan perbaikan kualitas sehingga dapta mengurangi

biaya produksi, karena dengan melakukan seuatu dengan benar saat

pertama kali barang dan jasa diproduksi dapat mengeliminasi “waste”.

 
 
11
 

Perbaikan kualitas merupakan salah satu cara bagi organisasi untuk

memperbaiki kinerja bisnis (Ward et al., 1995).

Strategi pengiriman meliputi kemampuan dalam merespon

pemesanan konsumen. Leong et al. (1990) mendefinisikan strategi

pengiriman sebagai kemampuan pengiriman (dengan memenuhi

jadwal pengiriman maupun janji pengiriman) dan kecepatan

pengiriman (bertindak cepat atas pemesanan konsumen). Pengukuran

kinerja pengiriman menekankan pada aktivitas yang memfokuskan

pada peningkatan reliabilitas pengiriman misalnya pengiriman yang

tepat waktu, akurasi dalam status persediaan dan waktu tunggu

pengiriman. Strategi fleksibilitas didefinisikan sebagai kemampuan

untuk merespon perubahan cepat dalam produk, jasa dan proses.

Fleksibilitas mencakup mesin, proses, produk, volume, dan lay out

(Braglia & Petroni, 2000). Fleksibilitas manufaktur didefinisikan

sebagai kemapuan perusahaan manufaktur untuk mengalokasikan dan

mengalokasikan kembali sumber daya yang dimiliki secara efektif

dalam merespon perubahan lingkungan dan kondisi internal (Gerwin,

1993).

4. Hubungan Strategi Operasi dan Adopsi Teknologi

Literatur konseptual maupun empiris yang membahas tentang

hubungan antara strategi operasi dan teknologi telah ada sejak lama

(Skinner, 1974; Boyer & Pegell, 2000 ; Banerjee, 2000). Skinner (1974)

mengemukakan variasi prioritas strategik termasuk biaya, kualitas produk,

 
 
12
 

reliabilitas pengiriman, fleksibilitas dalam memproduksi produk baru

secara cepat dan fleksibilitas untuk merespon perubahan volume yang

dapat dicapai dengan menggunakan teknologi manufaktur. Efektivitas

strategi operasi perusahaan dapat diukur dengan menilai keterkaitan atau

konsistensi antara prioritas kompetitif yang menekankan dan merespon

perubahan lingkungan berdasarkan struktur dan infrastruktur operasi

(Boyer & Pregell, 2000). Tujuan utama dalam arsitektur strategi adalah

memberikan pedoman bagi strategi fungsional untuk mengembangkan

road map terkait dengan identifikasi kompetensi inti dan teknologi yang

diperlukan dalam memuaskan kebutuhan bisnis (Benerjee, 2000).

Beberapa studi empiris yang mengkaji tentang adanya hubungan

strategi operasi dan teknologi juga telah dilakukan beberapa peneliti

(Burgess et al., 1984; Cagliano dan Spina, 2000; Gordon & Sohal, 2000).

Burgess et al. (1998) mengeksplorasi aspek-aspek kunci perusahaan yang

mencakup prioritas kompetitif (strategi operasi), proses inovasi (adopsi

teknologi), dan kinerja perusahaan. Prioritas kompetitif mengindikasikan

area proses mana yang harus ditekankan untuk mencapai kinerja yang

sukses. Cagliano dan Spina (2000) mengeksplorasi basis empiris

keselarasan strategik pilihan strategi operasi yang merupakan prioritas

kompetitif perusahaan dalam menentukan pilihan program perbaikan.

Tujuan manufaktur dapat dicapai jika program perbaikan (sekelompok

keputusan structural dan infrastructural yang diturunkan dari pengalaman

beberapa leading companies yang telah dibuktikan kesuksesannya)

 
 
13
 

didasarkan pada prioritas kompetitif. Survei pada perusahaan manufaktur

di Australia dan Canada yang dilakukan oleh Gordon & Sohal (2000)

memfokuskan pada isu terkait dengan prioritas kompetitif perusahaan,

adopsi teknologi dan 22 dimensi kinerja. Hasil penelitian menemukan

bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan menetapkan

prioritas kompetitif dan mengadopsi serta mengimplementasikan

teknologi.

Chase et. al. (2001) mengemukakan beberapa alasan perlunya

mengadopsi teknologi untuk mencapai tujuan perusahaan yang terkait

dengan prioritas kompetitif, yaitu: Pertama, alasan biaya. Aplikasi

teknologi dalam perusahaan dapat menurunkan biaya dengan cara

menurunkan biaya material, tenaga kerja, biaya distribusi. Alasan kedua,

kualitas, aplikasi teknologi dapat meningkatkan kualitas produk dan

inovasi dengan cara meminimalkan tingkat kerusakan produk dan

mengeliminasi sumber daya terbuang. Alasan ketiga, fleksibilitas, aplikasi

teknologi bermanfaat untuk meningkatkan variasi produk dan pencapaian

extensive customization. Untuk memperoleh peningkatan pangsa pasar

dalam lingkungan kompetitif, perusahaan harus lebih fleksibel dalam

operasi dan memuaskan segmen pasar, sehingga aplikasi teknologi sangat

diperlukan untk mendukung pencapaian tujuan fleksibilitas perusahaan.

Alasan keempat, pengiriman, teknologi mendukung terciptanya kecepatan

pengiriman yang diukur melalui lead time (waktu tunggu) yang

diperlukan. Misalnya, aplikasi EDI (electronic data interchange) dan

 
 
14
 

mesin fax secara otomatis dapt menurunkan waktu yang diperlukan untk

mengirimkan informasi dari satu lokasi ke lokasi yang lain dan

menurunkan waktu tunggu untuk pelayanan maupun operasi.

Penelitian Sulaiman et al (2003) dilakukan dengan berdasarkan

kerangka contingency untuk membuktikan bahwa teknologi dan

lingkungan memoderasi hubungan antara strategi bisnis dan kinerja

perusahaan. Dari perspektif kontingensi, teknologi dipandang sebagai

moderating variable. Teknologi memberikan kesempatan bati perusahaan

untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Tetapi untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif, perusahaan perlu menyelaraskan teknologi dengan

manufacturing task untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Hasil studi

menunjukan bahwa teknologi dan lingkungan memoderasi hubungan

antara strategi bisnis dan kinerja perusahaan. Model penelitian Sulaiman et

al (2003) dikembangkan berdasarkan pendekatan contingency yang

menetapkan bahwa kesuksesan kinerja perusahaan dipengaruhi oleh

kapabilitas perusahaan terkait dengan contingency atau moderating

variable seperti teknologi dan lingkungan.

5. Adopsi Teknologi

Teknologi didefinisikan sebagai kemampuan mengenali masalah-

masalah teknis dan mengeksploitasi konsep-konsep yang dapat

memecahkan masalah teknis yang ada. Teknologi merupakan peralatan

atau perangkat, seperti equipment, software, dan hardware yang

 
 
15
 

digunakan untuk memecahkan masalah operasional secara efektif dalam

suatu organisasi (Autioe & Leimanen, 1995).

Kompetisi bisnis saat ini menuntut perusahaan untuk mengambil

tindakan penting, yaitu ; memilih satu atau lebih soft technology yang ada

yaitu JIT (Just In Time), TQM (Total Quality Management), MRP

(Material Requirement Planning), dan TPM (Total Productive

Maintenance). TQM adalah optimasi kinerja pada semua bagian dan

fungsi operasi, prosedur, system, pengendalian, struktur, dan kultur

organisasi (Warnock, 1996). TQM merupakan program perbaikan terus

menerus yang dilakukan secara bertahap dan tidak pernah berakhir (Sohal

& Terziovsky, 2000). JIT merupakan seperangkat metode atau teknik yang

diaplikasikan pada sitem pembelian fungsi pabrikasi dan fungsi

pengiriman . Filosofi JIT yaitu mengeliminasi semua aktivitas yang tidak

penting dan tidak memberikan nilai tambah dimanapun aktivitas itu berada

(Yasin & Wafa, 1997). MRP merupakan teknik permintaan dependen

yang menggunakan bill of material, persediaan , expected received, dan

MPS (master production schedule) untk menentukan kebutuhan material

(Heizer & Render, 2004). Sedangkan TPM adalah pendekatan inovatif

untuk perawatan peralatan (hardware atau software) dan mesin pabrik.

Implementasi TPM memerikan kontribusi dalam mengurangi work in

progress, meningkatkan kualitas produk, mengurangi waktu siklus

produks, dan sangat efektif untuk optimasi mesin dan peralatan (Tsang &

Chan, 2000).

 
 
16
 

6. Adopsi Teknologi Sebagai Pemoderasi Hubungan Strategi Operasi

dan Kinerja Operasional

Beberapa isu manufaktur yang menjadi tantangan perusahaan

selama ini adalah bagaimana mengurangi lead time untuk memuaskan

konsumen, pengenalan produk baru yang lebih cepat ke pasar, fleksibilitas

dalam beradaptasi dengan perubahan dalam pasar, memperbaiki kualitas

produk dan pelayanan konsumen (Sun, 2000). Penggunaan teknologi

menawarkan cara untk memperbaiki produk yang di desain,

dikembangkan dan dijual pada pasar industrial. Teknologi menjadi

senjata yang bernilai bagi perusahaan untk menghadapi peningkatan

tantangan dalam industry manufaktur (Hunt, 1989; Noori, 1990 dikutip

dalam Lagace & Bourgault, 2003). Melalui aplikasi teknologi, perusahaan

dapat mengurangi aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah yang

cenderung menjadi beban biaya produksi pada setiap aktivitas produksi.

Selain itu melalui aplikasi teknologi, proses fleksibel yang memungkinkan

perusahaan untuk menawarkan range produk dan melakukan perbaikan

efisiensi dapat ditingkatkan (Lagace & Baourgault, 2003).

Sulaiman et. al. (2003) juga mengemukakan perlunya

menyelaraskan teknologi dengan strategi perusahaan. Perusahaan yang

melakukan adopsi teknologi dengan strategi akan dapat memperbaiki

kinerja perusahaan. Teknologi dipandang sebagai variabel pemoderasi

yang penting dalam mempengaruhi hubungan strategi bisnis dengan

kinerja perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa adopsi teknologi

 
 
17
 

memoderasi hubungan strategi perusahaan dengan kinerja perusahaan.

7. Kinerja Operasional

Kinerja operasional adalah kesesuaian proses dan evaluasi kinerja

dari operasi internal perusahaan pada kondisi atau memenuhi persyaratan

dari segi biaya, pelayanan pelanggan, pengiriman barang kepada

pelanggan, kualitas, fleksibilitas dan kualitas proses produk/jasa (Brah dan

Lim, 2006). Kinerja perusahaan sangat terkait erat dengan sistem

pengendalian manajemen perusahaan yang bersangkutan. Ketepatan

ukuran kinerja yang digunakan dalam suatu penelitian tergantung pada

situasi dan keunikan kondisi dalam suatu studi. Sangat sulit untuk

menetapkan ukuran tunggal kesuksesan bisnis. Oleh karena itu,

keteerkaitan antara manufaktur dengan semua ukuran yang tersedia dan

diterima secara umum perlu dianalisa (Demeter, 2003). Dalam penelitian

ini kinerja operasional diukur melalui biaya produk per unit, kualitas

proses, kualitas produk, kemampuan menangani perubahan jumlah

permintaan, kemampuan memenuhi perubahan selera pelanggan,

pengiriman tepat pada waktunya, kemampuan pengiriman sebelum waktu

yang ditentukan (Leong et al., 1990).

 
 
18
 

8. Hubungan Lingkungan Bisnis, Strategi Operasi dan Kinerja

Operasional

Ward & Duray (2000) mengemukakan bahwa penelitian di bidang

manajemen operasi yang memfokuskan pada strategi operasi dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya, seperti lingkungan bisnis, dengan

menggunakan metode empiris mengalami peningkatan pada kinerja

operasional. Dalam berbagai penelitian tersebut, variabel lingkungan

diperlakukan sebagai precursor variable atau variabel penentu yang

mempengaruhi pilihan prioritas kompetitif perusahaan (Swammidas &

Newell, 1987; Ward et al., 1995; Badri et al. 2000; Ward & Duray, 2000).

Beberapa studi yang memfokuskan pada strategi operasi dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti ketidakpastian lingkungan

dilakukan oleh Swamidass & Newell (1987), Ward et al. (1995), Badri et

al. (2000), Amoako & Gyampah (2003). Swamidass& Newell (1987)

meneliti hubungan kausal antara ketidakpastian lingkungan dan strategi

operasi (secara spesifik pada strategi fleksibilitas) dan peran manajer

operasional dalam pengambilan keputusan strategik . Hasil penelitian

menunjukan bahwa kinerja perusahaan menurun seiring dengan

peningkatan ketidakpastian lingkungan.

Ward et al. (1995) dan Badri et al. (2000) menguji hubungan

faktor-faktor lingkungan dan pilihan strategi operasi diantara perusahaan-

perusahaan di Singapura dan Uni Emirat Arab. Secara spesifik penelitian

ini dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor-faktor lingkungan

 
 
19
 

(biaya bisnis, ketersediaan tenaga kerja, tingkat persaingan, dan

dinamisme pasar) dan pilihan strategi operasi yang meliputi pilihan

strategi biaya rendah, kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman. Hasil

penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara faktor-

faktor lingkungan terhadap pilihan strategi operasi (Ward et al., 1995).

Hasil penelitian Badri et al. (2000) menunjukkan bahwa pemisahaan

dengan kinerja tinggi akan menyesuaikan kompleksitas lingkungan

eksternal dengan menggunakan variabel lingkungan sebagai sumber

pengendalian yang efektf dalam organisasi.

Amoako & Gyampah (2003) menguji model keterkaitan faktor-

faktor lingkungan dengan pilihan strategi operasi untuk memberikan bukti

empiris bahwa model tersebut dapat diaplikasikan dalam kondisi

lingkungan yang berbeda pada negara sedang berkembang. Studi

dilakukan pada perusahaan manufaktur di Ghana, dan menguji pengaruh

faktor ukuran perusahaan dan kepemilikan modal terhadap keputusan

pilihan strategi operasi dalam lingkungan bisnis tersebut. Hasil studi

menunjukan bahwa faktor-faktor lingkungan bisnis mempengaruhi pilihan

strategi operasi. Pengaruh faktor-faktor lingkungan tergantung pada

ukuran perusahaan dan juga kepemilikan modal oleh perusahaan asing.

Berikut ini akan di bahas masing-masing variabel penelitian yang menguji

keterkaitan antara lingkungan bisnis, strategi operasi, adopsi teknologi dan

kinerja operasional.

 
 
20
 

B. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Lena Ellitan dan Lina

Anatan mengenai kinerja operasional perusahaan adalah “Pengaruh

Lingkungan Bisnis, Strategi operasi, Dan Teknologi Sebagai Variabel

Pemoderasi Terhadap Kinerja Operasional Perusahaan: Studi Pada

Perusahaan Manufaktur Di Indonesia” (Manajemen Strategi Operasi:

Teori dan Riset di Indonesia, 2000). Metode ini menggunakan deskriptif

asosiatif yang bersifat kausal (sebab-akibat) dengan alat uji Multivariate

Multiple Regression Analysis (MMRA) dan Moderated Regression Analysis

(MRA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan pertimbangan lingkungan

memainkan peran yang signifikan dalam menentukan strategi operasi dan

variabel adopsi teknologi (hard technology) memoderasi hubungan srategi

operasi dengan kinerja operasional, sedangkan adopsi teknologi (soft

technology) bukan merupakan variabel moderator, melainkan sebagai variabel

independent terhadap kinerja operasional.

a. Persamaan :

1. Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif asosiatif yang bersifat

kausal (sebab-akibat).

2. Metode Pengumpulan data menggunakan kuesioner.

3. Skala pengukuran variabel menggunakan skala likert.

4. Uji reliabilitas menggunakan Cronbach’s Alpha.

5. Uji Hipotesis menggunakan Multivariate Multiple Regression Analysis

dan Moderated Regression Analysis (MRA).

 
 
21
 

b. Perbedaan

1. Populasinya adalah Sentra Industri Kerajinan Kulit di Manding Bantul

Yogyakarta yang berjumlah 33 home industri.

2. Teknik pengambilan sampel menggunakan sensus/sampel jenuh.

3. Variabel penelitian yang digunakan adalah lingkungan bisnis, strategi

operasi, adopsi teknologi (soft techonlogy), dan kinerja operasional.

4. Uji validitas menggunakan Pearson Correlation dikarenakkan pada

penelitian sebelumnya menggunakan Confirmatory Factor Analysis

(CFA) yang mengharuskan sampel berjumlah 100-200.

C. Kerangaka Konseptual

VARIABEL STRATEGI
LINGKUNGAN OPERASI

BIAYA BISNIS BIAYA

KETERSEDIAAN KUALITAS
TENAKER KINERJA
FLEKSIBILI OPERASIONAL
TINGKAT TAS
PERAINGAN
PENGIRIMAN
DINAMISME
PASAR
ADOPSI TEKNOLOGI
SOFT TECHNOLOGY

Gambar II.1

Kerangka Konseptual

 
 
22
 

D. Hipotesis

Beberapa peneliti telah memberikan bukti empiris atas pendapat yang

menyatakan tentang adanya hubungan kausal antara lingkungan yang

dipersepsikan oleh manajer dan strategi operasi (Swammidass & Newell,

1987: Ward et al., 1995; Badri, 2000). Mengacu pada landasan teoritis ini,

maka dapat dikembangkan hipotesis bahwa :

Hipotesis 1 : Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap strategi

operasi.

Mengacu penelitian sebelumnya di bidang manajemen operasi yang

memfokuskan pada strategi operasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,

seperti lingkungan bisnis, dengan menggunakan metode empiris mengalami

peningkatan pada kinerja operasional (Ward & Duray, 2000). Mengacu pada

landasan teoritis ini, maka dapat dikembangkan hipotesis bahwa :

Hipotesis 2 : Strategi operasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

operasional.

Perlunya menyelaraskan teknologi dengan strategi perusahaan. Hasil

penelitian sebelumnya menunjukan bahwa adopsi teknologi memoderasi

hubungan strategi perusahaan dengan kinerja perusahaan (Sulaiman et. al,

2003). Mengacu pada landasan teoritis ini, maka dapat dikembangkan

hipotesis bahwa :

Hipotesis 3 : Peran adopsi teknologi dalam memperkuat pengaruh strategi

operasi terhadap kinerja operasional.

 
 
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif asosiatif yang bersifat

kausal. Metode penelitian ini adalah merupakan jenis penelitian dimana

hubungannya bersifat sebab akibat antara variabel independen dengan variabel

dependen. Penelitian deskriptif merupakan suatu rumusan masalah dimana

berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik

hanya pada satu variabel/lebih (variabel mandiri adalah variabel yang berdiri

sendiri, bukan variabel independen, karena kalau variabel independen selalu

dipasangkan dengan variabel dependen). Penelitian asosiatif adalah suatu

pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel/lebih (Sugiyono, 2009).

B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,

2009). Dalam penelitian ini populasinya adalah Sentra Industri Kerajinan

Kulit di Manding Bantul Yogyakarta yang berjumlah 33 home industri.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling

23
24
 

jenuh/sensus. Sampling jenuh/sensus adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan

bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau peneliti yang

ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain

sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel

(Sugiyono, 2009). Jadi, dalam penelitian ini seluruh populasi sebanyak 33

home industri digunakan sebagai sampel.

C. Variabel Penelitian

1. Jenis Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitan ini adalah :

a. Lingkungan bisnis sebagai variabel independen/variabel bebas (X1).

b. Strategi operasi sebagai variabel dependen/variabel terikat (Y1) dan

sebagai variabel independen/variabel bebas (X2). Strategi operasi dapat

dikatakan sebagai variabel dependen/variabel terikat ketika variabel ini

di uji dengan lingkungan bisnis sebagai variabel independen/variabel

bebas (X1) dalam pengujian hipotesis pertama menggunakan

Multivariate Multiple Regression (MMRA). Strategi operasi dikatakan

independen/variabel bebas (X2), ketika variabel ini di uji dengan

adopsi teknologi sebagai variabel moderator (M) dan kinerja

operasional sebagai variabel dependen/variabel terikat (Y2) dalam

pengujian hipotesis kedua menggunakan Moderated Regression

Analysis (MRA).
25
 

c. Adopsi teknologi sebagai variabel moderator (M).

d. Kinerja operasional sebagai variabel dependen/variabel terikat (Y2).

2. Definisi Operasional Variabel

a. Lingkungan bisnis

Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi

aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan.

Dalam penelitian ini dimensi lingkungan bisnis, terdiri dari : biaya

bisnis, ketersediaan tenaga kerja, tingkat persaingan, dan dinamisme

pasar. Indikator-indikator lingkungan bisnis dalam penelitian ini

adalah :

1) Biaya bisnis, meliputi :

a) Peningkatan biaya tenaga kerja

b) Peningkatan biaya material

c) Peningkatan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi

d) Peningkatan biaya telekomunikasi

e) Peningkatan biaya kegunaan

f) Peningkatan biaya penyewaan gedung

g) Peningkatan biaya perawatan kesehatan

2) Ketersediaan tenaga kerja, meliputi :

a) Pengurangan staf manajerial dan administrasi

b) Pengurangan teknisi

c) Pengurangan clerical dan pekerjaan yang terkait

d) Pengurangan karyawan yang terlatih


26
 

e) Pengurangan staf produksi

3) Tingkat persaingan, meliputi :

a) Tajamnya persaingan dalam pasar lokal

b) Margin profit yang rendah

c) Penurunan permintaan pada pasar luar negeri

d) Produksi untuk memenuhi standar kualitas

4) Dimensi pasar, meliputi :

a) Tingkat produk dan jasa menjadi ketinggalan dibanding

pesaing

b) Tingkat inovasi produk baru

c) Tingkat inovasi proses produksi baru

d) Tingkat perubahan selera dan pilihan pelanggan

Masing-masing pertanyaan diukur dengan mengunakan skala

likert 5 point untuk mengukur tingkat konsentrasi perusahaan terhadap

dinamisme lingkungan bisnis. Dalapan pertanyaan digunakan untuk

mengukur biaya bisnis, enam pertanyaan digunakan untuk mengukur

ketersediaan tenaga kerja, tujuh pernyataan digunakan untuk mengukur

tajamnya persaingan, dan empat pernyataan digunakan untuk

mengukur dinamisme pasar. Skor 1 mengindikasikan sangat rendah

sampai dengan skor 5 mengindikasikan sangat tinggi.

b. Strategi operasi

Strategi operasi adalah seperangkat sasaran, rencana, dan

kebijakan yang menjabarkan bagaimana fungsi operasi menunjang


27
 

strategi bisnis organisasi. Dalam penelitian ini dimensi strategi operasi,

terdiri dari: biaya, kualitas, fleksibilitas, dan pengiriman. Indikator-

indikator strategi operasi dalam penelitian ini adalah :

1) Strategi biaya rendah, meliputi :

a) Menurunkan biaya per unit

b) Menurunkan biaya material/bahan

c) Menurunkan biaya overhead

d) Menurunkan biaya persediaan

2) Strategi kualitas, meliputi :

a) Menurunkan tingkat kerusakan

b) Memperbaiki kinerja dan keandalan produk

c) Memperbaiki kualitas pemasok/vendor

d) Memperoleh sertifikasi kualitas tingkat internasional

e) Memperoleh sertifikasi kualitas tingkat lokal

3) Strategi Fleksibilitas, meliputi :

a) Menurunkan tenggang waktu pabrikasi

b) Menurunkan tenggang waktu perolehan bahan mentah dan

penerimaan

c) Menurunkan waktu pengembangan produk baru

d) Menurunkan waktu set up/change-over (waktu untuk

menyiapkan suatu mesin atau proses untuk produksi)

e) Meningkatkan model dan variasi produk


28
 

4) Strategi pengiriman, meliputi :

a) Meningkatkan keandalan pengiriman

b) Meningkatkan kecepatan pengiriman

c) Memperbaiki layanan sebelum penjualan dan pendukung yang

bersifat teknis

d) Memperbaiki bantuan pelayanan teknis kepada pelanggan

e) Memperbaiki pelayanan setelah penjualan

Masing-masing pertanyaan diukur dengan mengunakan skala

likert 5 point untuk mengukur tingkat mencerminkan tingkat

penekanan strategi pabrikasi perubahan. Empat pertanyaan digunakan

untuk mengukur strategi biaya, enam pertanyaan digunakan untuk

mengukur strategi kualitas, lima pertanyaan digunakan untuk

mengukur fleksibilitas, dan lima pertanyaan digunakan untuk

mengukur strategi pengiriman. Skor 1 mengindikasikan sangat tidak

penting sampai dengan skor 5 mengindikasikan sangat penting.

c. Adopsi teknologi

Teknologi didefinisikan sebagai kemampuan mengenali

masalah-masalah teknis dan mengeksploitasi konsep-konsep yang

dapat memecahkan masalah teknis yang ada. Teknologi merupakan

peralatan atau perangkat seperti ; equipment, software, dan hardware,

yang digunakan untuk memecahkan masalah operasional secara efektif

dalam suatu organisasi (Autioe & Leimanen, 1995). Dalam penelitian

ini peneliti hanya mengambil satu dimensi dari adopsi teknologi,


29
 

yakni; soft technology dikarenakan perusahaan yang diteliti hanya

mengadopsi soft technology dan tidak mengadopsi hard technology.

Indikator dalam soft technology, meliputi :

1) JIT (Just In Time)

2) TQM (Total Quality Management)

3) MRP (Material Requirements Planning)

4) TPM (Total Productive Manintanance).

Masing-masing pertanyaan diukur dengan mengunakan skala

likert 5 point yang digunakan untuk mengukur tingkat adopsi

teknologi. Skor 1 mengindikasikan sangat tidak mengadopsi sampai

dengan skor 5 mengindikasikan sangat tinggi.

d. Kinerja operasional

Ketepatan ukuran kinerja yang digunakan dalam suatu

penelitian tergantung pada situasi dan keunikan kondisi dalam suatu

studi. Sangat sulit untuk menetapkan ukuran tunggal kesuksesan

bisnis. Oleh karena itu, keterkaitan antara manufaktur dengan semua

ukuran yang tersedia dan diterima secara umum perlu dianalisa

(Demeter, 2003). Kinerja operasional sangat terkait erat dengan sistem

pengendalian menajemen perusahaan yang bersangkutan. Dalam

penelitian ini indikator-indikator dalam kinerja operasional perusahaan

dapat diukur melalui :

1) Produktifitas

2) Biaya
30
 

3) Kualitas

4) Fleksibilitas

5) Kemampuan pengiriman

Masing-masing pertanyaan diukur dengan mengunakan skala

likert 5 point yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional.

Skor 1 mengindikasikan sangat tidak penting sampai dengan skor 5

mengindikasikan sangat penting.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini,

sifat kuesioner bersifat tertutup sehingga pertanyaan/pernyataan beserta

jawabannya sudah disediakan oleh peneliti. Sasaran kuesioner ditujukan oleh

33 pemilik home industri.

E. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2005). Sesuai dengan hipotesis

dalam penelitian ini, maka ada 4 komponen utama dalam penelitian ini, yaitu :
31
 

variabel lingkungan, strategi operasi, adopsi teknologi, dan kinerja

operasional. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan

skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono, 2009). Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala

likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dengan

skala likert ini diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam penyusunan

daftar pertanyaan atau pernyataan kuesioner dengan terstruktur. Skala Likert

yang digunakan untuk mengukur dalam penelitian ini adalah:

a. Lingkungan bisnis

1. Sangat Rendah (SR) skor 1

2. Rendah (R) skor 2

3. Sedang (S) skor 3

4. Tinggi (T) skor 4

5. Sangat Tinggi (ST) skor 5

b. Strategi Operasi

1. Sangat Tidak Penting (STP) skor 1

2. Tidak Penting (TP) skor 2

3. Netral (N) skor 3


32
 

4. Penting (P) skor 4

5. Sangat Penting (SP) skor 5

c. Adopsi Teknologi

1. Tidak Mengadopsi (TM) skor 1

2. Mengadopsi (M) skor 2

3. Netral (N) skor 3

4. Tinggi (T) skor 4

5. Sangat Tinggi Mengadopsi (STM) skor 5

d. Kinerja Operasional

1. Sangat Tidak Penting (STP) skor 1

2. Tidak Penting (TP) skor 2

3. Netral (N) skor 3

4. Penting (P) skor 4

5. Sangat Penting (SP) skor 5

F. Instrumen Alat Ukur

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah instrumen yang dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2000). Validitas

digunakan untuk mengetahui kesamaan antara data yang terkumpul

dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti, sehingga

dapat diperoleh data yang valid. Instrumen dikatakan valid jika mampu
33
 

mengukur apa yang seharusnya diukur dan mampu mengungkap data yang

diteliti secara tepat.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson

Correlation, dihitung dengan menggunakan bantuan komputer pada

program SPSS for windows 16.0. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila

memiliki nilai probabilitas tingkat signifikansi <5% (0,05). Hasil

pengujian validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.1
Hasil Uji Validitas
Variabel Lingkungan Bisnis

Lingkungan Person Correlation Sign r hitung Keterangan


Bisnis
BB1 0.588 0.000 Valid
BB2 0.685 0.000 Valid
BB3 0.512 0.002 Valid
BB4 0.757 0.000 Valid
BB5 0.616 0.000 Valid
BB6 0.751 0.000 Valid
KTK1 0.838 0.000 Valid
KTK2 0.955 0.000 Valid
KTK3 0.917 0.000 Valid
KTK4 0.710 0.000 Valid
KTK5 0.716 0.000 Valid
TP1 0.832 0.000 Valid
TP2 0.609 0.000 Valid
TP3 0.415 0.016 Valid
TP4 0.748 0.000 Valid
TP5 0.617 0.000 Valid
DP1 0.436 0.011 Valid
DP2 0.824 0.000 Valid
DP3 0.894 0.000 Valid
DP4 0.865 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
34
 

Tabel III.2
Hasil Uji Validitas
Variabel Strategi Operasi

Strategi Person Correlation Sign r hitung Keterangan


Operasi
SBR1 0.962 0.000 Valid
SBR2 0.931 0.000 Valid
SBR3 0.949 0.000 Valid
SBR4 0.931 0.000 Valid
SK1 0.691 0.000 Valid
SK2 0.769 0.000 Valid
SK3 0.720 0.000 Valid
SK4 0.859 0.000 Valid
SK5 0.835 0.000 Valid
SF1 0.761 0.000 Valid
SF2 0.833 0.000 Valid
SF3 0.791 0.000 Valid
SF4 0.668 0.000 Valid
SF5 0.404 0.020 Valid
SP1 0.781 0.000 Valid
SP2 0.718 0.000 Valid
SP3 0.828 0.000 Valid
SP4 0.810 0.000 Valid
SP5 0.718 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Tabel III.3
Hasil Uji Validitas
Variabel Adopsi Teknologi

Adopsi Person Correlation Sign r hitung Keterangan


Teknologi
AT1 0.756 0.000 Valid
AT2 0.640 0.000 Valid
AT3 0.660 0.000 Valid
AT4 0.665 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
35
 

Tabel III.4
Hasil Uji Validitas
Variabel Kinerja Operasional

Kinerja Person Correlation Sign r hitung Keterangan


Operasional
KOP1 0.746 0.000 Valid
KOP2 0.686 0.000 Valid
KOP3 0.441 0.010 Valid
KOP4 0.742 0.000 Valid
KOP5 0.829 0.000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

2. Uji Relibilitas

Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan dari suatu alat ukur dalam

mengukur suatu gejala. Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

konsistensi hasil pengukuran bila dilakukan pengukuran data dua kali atau

lebih gejala yang sama. Hasilnya ditunjukan oleh sebuah indeks yang

menunjukan seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Uji ini juga diterapkan untuk mengetahui apakah responden

telah menjawab pertanyaan-pertanyaan secara konsisten atau tidak,

sehingga kesungguhan jawabannya dapat dipercaya. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas semakin reliabel jawaban yang diperoleh dari

responden.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s

Alpha, dihitung dengan menggunakan bantuan komputer pada program

SPSS for windows 16.0. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan

menghitung besarnya nilai Cronbach’s Alpha instrumen dari masing-

masing variabel yang diuji. Apabila nilai Coefficient Cronbach ' s Alpha
36
 

lebih besar dari 0,6, maka jawaban dari para responden pada kuesioner

sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan reliabel. Jika nilai Coefficient

Cronbach’s Alpha lebih kecil 0,6 maka jawaban dari para responden pada

kuesioner sebagai alat pengukur dinilai dinyatakan tidak reliabel. Hasil

pengujian reabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.5
Hasil Uji Reliabilitas

Item Variabel Koefisien Alpha Keterangan


Biaya Bisnis (BB) 0.709 Reliabel
Ketersediaan Tenaga Kerja (KTK) 0.881 Reliabel
Tingkat Persaingan (TP) 0.633 Reliabel
Dinamisme Pasar (DP) 0.748 Reliabel
Strategi Biaya Rendah (SBR) 0.958 Reliabel
Strategi Kulitas (SK) 0.828 Reliabel
Strategi Fleksibilitas (SF) 0.688 Reliabel
Strategi Pengiriman (SP) 0.628 Reliabel
Adopsi Teknologi (AT) 0.611 Reliabel
Kinerja Operasional Perusahaan (KOP) 0.728 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

G. Teknik Analisis Data

1. Hipotesis pertama, Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap

strategi operasi.

Untuk menguji hipotesis pertama mengenai lingkungan bisnis

berpengaruh signifikan terhadap strategi operasi digunakan metode

Multivariate Multiple Regression Analysis (MMRA) dikerjakan melalui

SPSS for windows 16.0.


37
 

2. Hipotesis kedua, Strategi operasi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja operasional

Untuk menguji hipotesis kedua mengenai strategi operasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional digunakan metode

Moderated Regression Analysis (MRA) dikerjakan melalui SPSS for

windows 16.0.

3. Hipotesis ketiga, Peran adopsi teknologi yang memperkuat pengaruh

strategi operasi terhadap kinerja operasional.

Pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk melihat peran

pemoderasian pada adopsi teknologi terhadap hubungan strategi operasi

dan kinerja operasional. Pengujian hipotesis ketiga dilakukan untuk

membuktikan adanya pengaruh pemoderasian soft technology terhadap

hubungan antara strategi operasi dan kinerja operasional. Untuk menguji

hipotesis tersebut menggunakan SPSS for windows 16.0 dengan metode

Moderated Regression Analysis (MRA).


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang

akan diteliti maka dilakukan pengolahan terhadap data kasar melalui

perhitungan statistik deskriptif dengan frekuensi tabel. Karakteristik

responden dalam penelitian ini, meliputi: umur perusahaan dan jumlah tenaga

kerja perusahaan secara umum. Dengan demikian, akan didapatkan suatu

gambaran tentang sampel perusahaan dalam penelitian ini. Berikut gambaran

deskriptif dari perusahaan yang terdiri dari 33 home industri manufaktur

adalah sebagai berikut :

Tabel IV.1
Profil Perusahaan Home Industri

Jumlah Persentase
Dimensi Kategori
Home Industri (%)
< 10 tahun 3 9.09
Umur > 10-20 tahun 10 30.3
Perusahaan > 20-30 tahun 13 39.4
> 30-40 tahun 7 21.2
Jumlah 33 100
< 10 tenaga kerja 29 87.9
Tenaga Kerja > 10-20 tenaga kerja 3 9.09
> 20 tenaga kerja 1 3.0
Jumlah 33 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

38
39
 

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sebanyak 33

responden. Jumlah kuesioner yang dibagikan sebanyak 33 kuesioner dan

disebar secara langsung oleh peneliti sehingga tingkat pengembalian kuesioner

(respon rate) sebesar 100%. Kriteria umur perusahaan dalam penelitian ini

adalah perusahaan yang sudah berumur minimal 2 tahun. Berdasarkan umur

perusahaan, responden dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu kategori <10

tahun sebanyak 9.09%, kategori >10-20 tahun sebanyak 30.3%, kategori >20-

30 tahun sebanyak 39.4%, dan kategori >30-40 tahun sebanyak 21.2%. Dari

keempat ketegori ini, responden yang paling banyak adalah kategori >20-30

tahun. Berdasarkan jumlah tenaga kerja, responden dikelompokkan menjadi 3

bagian yaitu kategori <10 tenaga kerja sebanyak 87.9%, kategori >10-20

tenaga kerja sebanyak 9.09%, dan kategori >20 tenaga kerja sebanyak 3.0%.

Dari keempat ketegori ini, responden yang paling banyak adalah pada kategori

<10 tenaga kerja.

B. Analisis Hasil

1. Hipotesis Pertama, Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap

strategi operasi.

Untuk mengetahui apakah lingkungan bisnis mempengaruhi

strategi operasi, digunakan metode Multivariate Multiple Regression

Analysis (MMRA) dikerjakan melalui regresi linear berganda dengan

menggunakan alat bantu SPSS 16.0 for windows dengan hasil pengujian

sebagai berikut :
40
 

Tabel IV.2
Hasil Pengujian Pengaruh Lingkungan Bisnis
Terhadap Strategi Operasi

Dependen Parameter B SE t test F test


Variable T Sign F Sign Adj R2
Tot_SBR Constant 4.788 4.428 1.081 0.289 3.088 0.032 0.207
Tot_BB 0.528 0.206 2.556 0.016
Tot_KTK 0.060 0.161 0.370 0.714
Tot_TP 0.291 0.206 1.414 0.168
Tot_DP -0.214 0.205 -1.043 0.306
Tot_SK Constant 13.043 4.076 3.200 0.003 1.811 0.155 0.092
Tot_BB 0.028 0.190 0.149 0.882
Tot_KTK 0.126 0.148 0.849 0.403
Tot_TP 0.234 0.189 1.236 0.227
Tot_DP 0.227 0.189 1.200 0.240
Tot_SF Constant 5.760 3.967 1.452 0.158 2.810 0.044 0.185
Tot_BB 0.231 0.185 1.251 0.221
Tot_KTK 0.136 0.144 0.939 0.356
Tot_TP 0.170 0.184 0.924 0.364
Tot_DP 0.282 0.184 1.536 0.136
Tot_SP Constant 6.429 3.958 1.624 0.116 4.976 0.004 0.332
Tot_BB 0.104 0.185 0.564 0.557
Tot_KTK 0.134 0.144 0.931 0.360
Tot_TP 0.504 0.184 2.742 0.011
Tot_DP 0.186 0.183 1.014 0.319
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Dari tabel di atas, dapat di lihat bahwa keempat model regresi yang

telah diuji dengan dimensi strategi biaya rendah, strategi kualitas, strategi

fleksibilitas, dan strategi pengiriman sebagai variabel terikat (dependen

variable), masing-masing memiliki nilai F test dengan tingkat signifikansi

sebesar 0.032 ; 0.155 ; 0.044 dan 0.004. Suatu variabel dikatakan

berpengaruh signifikan apabila memiliki nilai probabilitas tingkat

signifikansi <5% (0,05). Pada variabel pertama dapat dilihat dari nilai Adj

R2 sebesar 20.7% yang menunjukkan bahwa besarnya pengaruh


41
 

lingkungan bisnis terhadap dimensi strategi biaya rendah sebesar 20.7%,

sedangkan sisanya sebesar 79.3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar

model.

Pada variabel kedua, nilai Adj R2 sebesar 9.2% dapat menjelaskan

bahwa besarnya pengaruh lingkungan bisnis terhadap dimensi strategi

kualitas sebesar 9.2 %, sedangkan 90.8 % dijelaskan oleh faktor-faktor

lain diluar model. Pada variabel ketiga, nilai Adj R2 sebesar 18.5% dapat

menjelaskan bahwa besarnya pengaruh lingkungan bisnis terhadap

dimensi strategi fleksibilitas sebesar 18.5%, sedangkan 81.5 % dijelaskan

oleh faktor-faktor lain diluar model. Pada variabel keempat, nilai Adj R2

sebesar 33.2% dapat menjelaskan bahwa besarnya pengaruh lingkungan

bisnis terhadap dimensi strategi pengiriman sebesar 33.2%, sedangkan

66.9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model. Dari hasil pengujian

hipotesis pertama di atas, dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara lingkungan bisnis dengan dimensi strategi biaya rendah,

strategi fleksibilitas, dan strategi pengiriman. Namun tidak ada pengaruh

yang signifikan antara lingkungan bisnis dengan dimensi strategi kualitas.

2. Hipotesis kedua, Strategi operasi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja operasional

Untuk menguji hipotesis kedua mengenai strategi operasi

berpengaruh signifikan terhadap kinerja operasional digunakan metode

Moderated Regression Analysis (MRA) dikerjakan melalui alat bantu SPSS

16.0 for windows dengan hasil pengujian sebagai berikut :


42
 

Tabel IV.3
Hasil Pengujian Pengaruh Strategi Operasi
Terhadap Kinerja Operasional

Standardized
Model Coeffisien Uji t R2 Adj R2 ∆F Sign
B T Sign
1 Constant 3.471 0.002 0.555 0.491 8.719 0.000
TOT_SBR 0.056 0.426 0.674
TOT_SK -0.015 -0.112 0.911
TOT_SF 0.181 1.391 0.175
TOT_SP 0.666 4.634 0.000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada model 1 nilai R2

sebesar 0.555 dan Adj R2 sebesar 0.491 serta ∆ F sebesar 8.719. Hal ini

menunjukkan bahwa besarnya pengaruh dimensi strategi biaya rendah,

strategi kualitas, strategi fleksibilitas, dan strategi pengiriman terhadap

kinerja operasional perusahaan sebesar 49.1%, sedangkan sisanya sebesar

50.9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.

3. Hipotesis ketiga, Peran adopsi teknologi yang memperkuat pengaruh

strategi operasi terhadap kinerja operasional.

Hipotesis kedua dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

apakah ada pengaruh variabel adopsi teknologi (soft technology)

memoderasi hubungan antara strategi operasi dengan kinerja operasional

perusahaan. Untuk menguji hipotesis ini, digunakan metode Moderated

Regression Analysis (MRA) yang menggunakan alat bantu SPSS for

windows 16.0 dengan hasil pengujian sebagai berikut :


43
 

Tabel IV.4
Hasil Pengujian Peran Adopsi Teknologi (Soft Technology)
Memoderasi Antara Strategi Operasi Dengan Kinerja Operasional

Standardized
Model Coeffisien Uji t R2 Adj R2 ∆F Sign
B T Sign
2 Constant 1.083 0.290 0.636 0.494 4.474 0.002
TOT_SBR -0.653 -1.038 0.310
TOT_SK 0.071 0.075 0.941
TOT_SF -0.773 -0.947 0.353
TOT_SP 1.359 2.509 0.020
TOT_AT -0.933 -0.483 0.634
SBR vs AT 1.423 1.233 0.230
SK vs AT -0.084 -0.039 0.969
SF vs AT 1.881 1.250 0.224
SP vs AT -1.959 -1.355 0.189
Sumber : Data primer yang diolah, 2011.

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada model 2 ketika variabel

interaksi dimasukkan maka R2 meningkat sebesar 0.079 sehingga menjadi

0.636 dan Adj R2 meningkat sebesar 0.494 serta ∆ F turun menjadi 4.474.

Dari model 2 dapat dijelaskan bahwa sebesar 49.4% variasi variabel

kinerja operasional dapat dijelaskan oleh variabel strategi operasi dan

adopsi teknologi (soft technology), sedangkan sisanya sebesar 50.6% dapat

menjelaskan oleh faktor lain diluar model. Peningkatan tersebut signifikan

karena semua nilai signifikasinya lebih kecil dari 5% (sign <0.05).


44
 

C. Pembahasan

1. Lingkungan bisnis berpengaruh signifikan terhadap strategi

operasi.

Hasil pengujian pertama menyatakan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara lingkungan bisnis dengan dimensi strategi biaya

rendah, strategi fleksibilitas, dan strategi pengiriman. Namun tidak ada

pengaruh yang signifikan antara lingkungan bisnis dengan dimensi

strategi kualitas. Dalam hal pengujian antara dimensi strategi biaya

rendah dengan lingkungan bisnis terdapat pengaruh yang signifikan

karena sebagian besar perusahaan/home industri menganggap

pentingnya menurunkan biaya per unit, menurunkan biaya

material/bahan, menurunkan biaya overhead, dan menurunkan biaya

persediaan. Dari hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa

lingkungan bisnis memainkan peran dalam hal menentukan pilihan

kompetitif strategi operasi.

Namun dalam hal ini, khususnya pada Sentra Industri

Kerajinan Kulit di Manding untuk dimensi strategi kualitas tidak

memiliki peran yang signifikan terhadap lingkungan bisnis

dikarenakan perusahaan sudah dianggap mampu untuk menerapkan

standar kualitas yang diinginkan konsumen. Sehingga dalam hal

menurunkan tingkat kerusakan, memperbaiki kinerja dan kehandalan

produk, memperbaiki kualitas pemasok/vendor, memperoleh seftifikat

kualitas tingkat internasional serta memperoleh sertifikat kualitas


45
 

tingkat lokal dianggap tidak terlalu penting. Jadi, produk yang

dihasilkan perusahaan/home industri memiliki tingkat kehandalan yang

tinggi. Faktor lingkungan bisnis juga tidak memberi pengaruh dalam

hal perolehan sertifikat baik lokal maupun internasional karena para

pengrajin beranggapan bahwa sertifikat tersebut tidak terlalu dianggap

penting. Hal ini dikarenakan mereka menjual barang hasil produksi

tidak menggunakan merk.

Berbeda dengan dimensi strategi kualitas, lingkungan bisnis

juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dimensi strategi

fleksibilitas dan dimensi strategi pengiriman. Perusahaan dituntut

untuk semakin cekatan dalam mengirimkan barang kepada konsumen

dengan waktu tunggu yang pendek. Selain itu, perusahaan harus lebih

jeli dalam hal berkompetisi dengan perusahaan/home industri sejenis

sehingga dalam kondisi yang seperti ini, perusahaan/home industri

harus mengembangkan produk baru yang lebih inovatif sehingga dapat

bertahan dalam persaingan.

Secara umum perusahaan/home industri harus memperhatikan

tingkat persaingan yang ada. Hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh

bahwa tingkat persaingan bisnis memiliki pengaruh langsung yang

signifikan pada dimensi strategi biaya rendah, strategi flesibilitas dan

strategi pengiriman.
46
 

2. Strategi operasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

operasional

Hasil pengujian data kedua ini dapat dijelaskan bahwa ada

pengaruh signifikan antara variabel adopsi teknologi (soft technology)

yang memoderasi hubungan antara strategi operasi dengan kinerja

operasional perusahaan. Hasil penelitian untuk perusahaan manufaktur

menunjukan bahwa pengembangan dan implementasi strategi operasi

dengan dukungan soft technology akan berpengaruh signifikan pada

kinerja operasional. Hal ini dikarenakan aplikasi soft technology

memberikan kesempatan baru bagi perusahaan/home industri untuk

lebih mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam memperbaiki mutu

dari hasil produksi. Aplikasi soft technology dalam menjalankan usaha

di bidang Kerajinan Kulit di Manding memberi manfaat bagi home

industri/perusahaan untuk dapat memperbaiki kualitas, flekibilitas,

kapabilitas pengiriman bahkan pencapaian biaya produksi yang rendah

dengan menurunkan biaya overhead.

3. Peran adopsi teknologi yang memperkuat pengaruh strategi

operasi terhadap kinerja operasional.

Berdasarkan kriteria MRA, maka variabel adopsi teknologi

(soft technology) merupakan quase moderator. Baik sebagai variabel

bebas maupun variabel pemoderasi, variabel adopsi teknologi (soft

technology) secara signifikan mempengaruhi kinerja operasional

sebagai variabel terikat (dependen variable). Dengan demikian, dapat


47
 

dijelaskan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan variabel adopsi

teknologi (soft technology) memoderasi hubungan antara strategi

operasi dengan kinerja operasional terbukti. Dengan kata lain, ada

pengaruh antara strategi operasi dengan kinerja operasional yang

dimoderasi oleh variabel adopsi teknologi (soft technology).

Jika dikaitkan dengan hasil analisis pengaruh lingkungan bisnis

pada keputusan dimensi strategi operasi (strategi biaya rendah, strategi

fleksibilitas dan strategi pengiriman) dapat dijelaskan bahwa dalam

menghadapi kondisi lingkungan bisnis dengan tingkat persaingan yang

ada, perubahan kondisi pasar dan tuntutan konsumen dengan waktu

pengiriman dan waktu tunggu yang singkat. Aplikasi soft technology

jika diselaraskan dengan dimensi strategi operasi (strategi biaya

rendah, strategi fleksibilitas dan strategi pengiriman) yang tepat, maka

akan dapat memperbaiki kinerja operasional/home industri tersebut.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap 33 home

industry pada Sentra Industri Kerajinan Kulit di Manding Bantul Yogyakarta,

maka Penulis mengambil kesimpulan mengenai pengaruh lingkungan bisnis,

strategi operasi dan adopsi teknologi sebagai variabel pemoderasi terhadap

kinerja perasional perusahaan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh signifikan lingkungan bisnis terhadap dimensi strategi

operasi yang meliputi : biaya rendah, strategi fleksibilitas, dan strategi

pengiriman. Namun tidak ada pengaruh signifikan lingkungan bisnis

dengan dimensi kualitas.

2. Ada pengaruh signifikan dimensi strategi operasi dengan kinerja

operasional yang dimoderasi oleh variabel adopsi teknologi (soft

technology) sebagai variabel bebas maupun variabel moderator yang

memperkuat kinerja operasional.

48
 
49
 

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan diatas, maka penulis dapat

memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Perusahaan harus mampu mengelola biaya-biaya bisnis dengan efektif dan

efisien, tidak perlu adanya pengurangan beberapa staff, perlu adanya

inovasi-inovasi baru agar mampu bersaing dengan perusahaan lain yang

sejenis, mampu menjaga kualitas dengan baik, tingkat pengiriman harus

selalu diperhatikan untuk mempertahankan pelanggan.

2. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti perlu menambahkan variabel adopsi

teknologi (hard technology) sebagai variabel moderasi agar dapat di lihat

apakah variabel ini berperan sebagai variabel yang

memperkuat/memperlemah variabel lain.


DAFTAR PUSTAKA

Amoako, K. Gyampah, 2003. The Relationship among selected business


environment factors and operational strategy: insights from an emerging
economy. Omega, 31, 287-301.

Autioe, A., & Lemanen, T. (1995). Measurement and evaluation of technology


transfer. International Journal of Technology Management, 10, 643-664.

Badrie, M. A., Davis, D. & Davis, D. 2000. Operation strategy, environment


uncertainty, and performance: a path analytic model of industries in
developing country, Omega, International Journal of Management Science,
28, 155-173.

Bourgeois, L. J., 1980. Strategy and environment: a conceptual integration.


Academy of Management Review, 5 (1), 25-39.

Braglia, M., Petroni, A., 2000. Toward a taxonomy of search pattern of


manufacturing flexibility in small and medium sized firm. Omega. 28, 195-
213.

Cagliano, R & Spina, G., 2000. How improvement programs of manufacturing are
selected: the role of strategic priorities and past experience. International
Journal of Production and Operation Management, 20 (7), 772-791.

Demeter, K., 2003. Operational strategy and competitiveness. International


Journal of Production Economics, 81, 205-213.

Gerwin, D., 1993. Manufacturing flexibility: a strategic perspective. Management


science, 39, 395-410.

Gordon, J., Sohal., 2000. Manufacturing practice and competitive capability: an


Australian study. Technovation, 19, 295-304.

50
 
51
 

Heizer, J., & Render, B., 2004. Operation Management. Seventh Edition Pearson
Education International.

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan


Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, Oktober 2006.

Lagace, G. K., Bourgault, M., 2003. Linking manufacturing improvement


programs to competitive priorities of Canadian SMEs. Technovation 23,
705-715.

Lena Ellitan & Lina Anatan, Manajemen Strategi Operasi: Teori Dan Riset Di
Indonesia. Alfa Beta, Bandung, 2008, 147-180.

Sohal, A.S. & Terziovsky, M 2000. TQM in Australia manufacturing: factor


critical to success. International Journal of Quality and Reability
Management, vol. 17 (2). pp. 158-167.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Alfa Beta, Bandung.

Swamidass, PM., Newell, W.T., 1987. Operational strategy, environmental


uncertainty and performance: a path analytic model. Manegement Science,
33 (4), 509-524.

Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS. Universitas Atma


Jaya, Yogyakarta, 2009.

Warnock. I., 1996. Manufacturing and Business Excellence : Stretegies,


Techniques, and Technologies Prentiece Hall Europe.

Ward, P.T., Duray, R., 2000. Operational strategy in cuontex: envirnment,


competitive strategy, and operational strategy. Journal of Operation
Management, 18, 123-138.

http://reycca.wordpress.com/2009/11/08/pengertian-lingkungan-bisnis/
LAMPIRAN 1
KUISIONER

52 
 
KUISIONER

PENGARUH LINGKUNGAN BISNIS, STRATEGI OPERASI DAN


TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TERHADAP
KINERJA OPERASIONAL PADA SENTRA INDUSTRI KERAJINAN
KULIT DI MANDING BANTUL YOGYAKARTA

I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Perusahaan : ……………………………………………………..
2. Tahun Berdiri : ……………………………………………………..
3. Nama Pemilik : …………………………..… (jika tidak keberatan)
4. Jumlah Tenaga Kerja : ……………………………………………………..

II. PETUNJUK
1. Anda (pemilik perusahaan) di minta menjawab pertanyaan bagian :
A. Lingkungan Bisnis
1. Sangat Rendah (SR) skor 1
2. Rendah (R) skor 2
3. Sedang (S) skor 3
4. Tinggi (T) skor 4
5. Sangat Tinggi (ST) skor 5
B. Strategi Operasi
1. Sangat Tidak Penting (STP) skor 1
2. Tidak Penting (TP) skor 2
3. Netral (N) skor 3
4. Penting (P) skor 4
5. Sangat Penting (SP) skor 5
C. Adopsi Teknologi
1. Tidak Mengadopsi (TM) skor 1
2. Mengadopsi (M) skor 2
3. Netral (N) skor 3
4. Tinggi (T) skor 4
5. Sangat Tinggi Mengadopsi (STM) skor 5
D. Kinerja Operasional
1. Sangat Tidak Penting (STP) skor 1
2. Tidak Penting (TP) skor 2
3. Netral (N) skor 3
4. Penting (P) skor 4
5. Sangat Penting (SP) skor 5
2. Berilah tanda (√) untuk setiap jawaban yang anda anggap sesuai.
Bagian A
Lingkungan Bisnis
No Variabel Lingkungan Bisnis SR R S T ST
1 2 3 4 5
1 Biaya Bisnis
a. Peningkatkan biaya tenaga kerja.
b. Peningkatkan biaya material.
c. Peningkatkan biaya pengangkutan bahan mentah
dan barang jadi.
d. Peningkatkan biaya telekomunikasi.
e. Peningkatkan biaya penyewaan gedung.
f. Peningkatkan biaya perawatan kesehatan karyawan.
2 Ketersediaan Tenaga Kerja
a. Pengurangan staf manajerial dan administrasi.
b. Pengurangan teknisi.
c. Pengurangan clerical dan pekerjaan terkait.
d. Pengurangan karyawan yang terlatih.
e. Pengurangan staf produksi.
3 Tingkat Persaingan
a. Tajamnya persaingan dalam pasar lokal.
b. Margin profit yang rendah.
c. Penurunan permintaan dalam pasar dalam negeri.
d. Penurunan permintaan pada pasar luar negeri.
e. Produksi untuk memenuhi standar kualitas.
4 Dinamisme Pasar
a. Tingkat produk dan jasa menjadi ketinggalan
dibandingkan pesaing.
b. Tingkat inovasi produk baru.
c. Tingkat inovasi proses produksi baru.
d. Tingkat perubahan selera dan pilihan pelanggan.
Bagian B
Strategi Operasi
No Variabel Strategi Operasi STP TP N P SP
1 2 3 4 5
1 Strategi Biaya Rendah
a. Menurunan biaya per unit.
b. Menurunkan biaya material/bahan.
c. Menurunkan biaya overhead.
d. Menurunkan biaya persediaan.
2 Strategi Kualitas
a. Menurunkan tingkat kerusakan.
b. Memperbaiki kinerja dan kehandalan produk.
c. Memperbaiki kulitas pemasok/vendor.
d. Memperolah sertifikasi kualitas tingkat
internasional.
e. Memperolah sertifikasi kualitas tingkat lokal.
3 Strategi Fleksibilitas
a. Menurunkan tenggang waktu pabrikasi.
b. Menurunkan tenggang waktu perolehan bahan
mentah dan penerimaan.
c. Menurunkan waktu pengembangan produk baru.
d. Menurunkan waktu set up/change-over (waktu
untuk menyiapkan suatu mesin atau proses untuk
produksi).
e. Meningkatkan model dan variasi produk.
4 Strategi Pengiriman
a. Meningkatkan kehandalan pengiriman.
b. Meningkatkan kecepatan pengiriman.
c. Memperbaiki layanan sebelum penjualan dan
pendukung yang bersifat teknis.
d. Memperbaiki bantuan pelayanan teknis kepada
pelanggan.
e. Memperbaiki pelayanan setelah penjualan.
Bagian C
Adopsi Teknologi (Soft Technology)

Keterangan :
1. JIT (Just In Time) adalah seperangkat metode atau teknik yang diaplikasikan
pada system pembelian, fungsi pabrikasi, dan dan fungsi pengiriman. Filosofi
JIT yaitu mengeliminasi semua aktivitas yang tidak penting dan tidak
memberikan nilai tambah dimanapun aktivitas itu berada.
2. TQM (Total Quality Management) merupakan program perbaikan terus
menerus yang dilakukan secara bertahap dan tidak pernah berakhir.
3. MRP (Material Requirement Planning) merupakan teknik permintaan
dependen yang menggunakan bill of material, persediaan, expected received,
MPS (Master Production Schedule) untuk menentukan kebutuhan material.
4. TPM (Total Productive Maintenance) adalah pendekatan inovatif untuk
perawatan peralatan (hardware dan software) dan mesin pabrik. Implementasi
TPM memberikan kontribusi dalam mengurangi work in progress,
meningkatkan kualitas produk, mengurangi waktu siklus produksi, dan sangat
efektif untuk optimasi mesin dan peralatan.

No Variabel Adopsi Teknologi (Soft Technology) meliputi : TM M N T STM


1 2 3 4 5
1 JIT (Just In Time).
2 TQM (Total Quality Management).
3 MRP (Material Requirement Planning).
4 TPM (Total Productive Maintenance).
Bagian D
Kinerja Operasional Perusahaan

Keterangan :
1. Produktivitas merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu (barang atau
jasa) yang lebih tinggi atau lebih banyak.
2. Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
3. Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
4. Fleksibilitas manufaktur merupakan kemampuan perusahaan untuk merespon
secara efektif perubahan yang terjadi, baik yang terjadi di internal (operasi)
perusahaan maupun di eksternal lingkungan perusahaan.
5. Kemampuan pengiriman merupakan segala upaya yang dilakukan secara
sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memeberikan
pelayanan jasa berupa pengiriman barang.

No Peningkatan Kinerja Operasional Perusahaan melalui : STP TP N P SP


1 2 3 4 5
1 Produktifitas.
2 Biaya.
3 Kualitas.
4 Fleksibilitas.
5 Kemampuan pengiriman.
LAMPIRAN 2
Data
penelitian

58 
 
DATA PENELITIAN 1

LINGKUNGAN BISNIS
Biaya Bisnis Ketersediaan Tenaga Kerja Tingkat Persaingan Dinamisme Pasar
No BB1 BB2 BB3 BB4 BB5 BB6 TOT_LB KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TOT_KTK TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TOT_TP DP1 DP2 DP3 DP4 TOT_DP
1 3 5 2 3 1 3 17 1 1 1 1 1 5 2 3 2 1 4 12 3 2 3 3 11
2 3 5 3 3 1 3 18 2 2 2 5 1 12 1 2 1 1 3 8 3 3 1 4 11
3 3 4 3 4 3 4 21 1 1 1 1 1 5 3 3 3 4 3 16 4 4 3 4 15
4 3 4 3 3 1 3 17 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 4 16 2 4 4 4 14
5 3 5 3 3 1 3 18 1 1 1 1 1 5 1 2 4 1 3 11 3 4 4 5 16
6 3 5 3 3 1 3 18 1 1 1 1 1 5 5 3 3 3 5 19 5 5 5 5 20
7 4 5 1 4 4 4 22 1 1 1 1 1 5 2 3 2 2 5 14 3 4 4 4 15
8 3 3 3 3 1 3 16 1 1 1 2 2 7 5 3 4 3 4 19 2 3 3 3 11
9 3 4 3 3 1 3 17 2 1 1 2 1 7 3 3 3 3 4 16 2 5 5 5 17
10 3 4 3 3 1 3 17 2 1 1 1 1 6 3 3 3 3 3 15 2 4 4 4 14
11 3 4 3 3 1 3 17 3 2 2 3 2 12 3 3 3 3 4 16 2 5 5 5 17
12 4 5 4 3 1 4 21 1 1 1 1 1 5 5 3 4 4 5 21 2 5 5 5 17
13 4 5 4 3 1 4 21 1 1 1 1 1 5 5 3 4 4 5 21 2 5 5 5 17
14 4 5 4 3 1 4 21 1 1 1 1 1 5 5 3 4 4 5 21 2 5 5 5 17
15 3 3 3 1 1 3 14 1 1 1 1 1 5 3 2 4 1 3 13 4 3 3 3 13
16 3 4 3 3 1 3 17 2 1 1 1 1 6 3 3 2 2 4 14 2 4 4 4 14
17 2 2 2 2 1 2 11 1 1 1 1 1 5 5 3 5 1 4 18 5 5 5 5 20
18 3 3 3 3 1 3 16 3 3 3 3 3 15 1 3 3 3 3 13 3 4 4 2 13
19 3 5 3 3 3 3 20 1 1 1 1 1 5 5 3 4 4 5 21 5 2 5 5 17
20 3 5 3 3 1 3 18 1 1 1 1 1 5 4 3 2 2 5 16 2 5 5 5 17
21 3 3 3 3 1 3 16 1 1 1 1 1 5 3 3 2 2 5 15 3 5 5 5 18
22 3 5 3 3 1 3 18 1 1 1 1 1 5 3 3 4 1 3 14 1 1 1 1 4
23 4 5 3 4 1 3 20 1 1 1 1 1 5 5 5 4 3 3 20 3 5 5 5 18
24 4 5 4 3 3 3 22 1 1 1 1 1 5 5 3 4 1 4 17 3 4 4 5 16
25 4 5 4 4 3 4 24 1 1 1 1 1 5 2 2 5 1 3 13 4 4 5 4 17
26 5 3 3 3 1 3 18 2 2 2 2 2 10 1 3 4 4 5 17 3 3 3 3 12
27 4 5 4 4 4 4 25 1 1 1 1 1 5 5 4 5 5 5 24 5 5 5 5 20
28 3 5 4 5 2 4 23 4 3 4 1 1 13 5 3 2 5 5 20 2 5 5 5 17
29 3 4 3 3 2 1 16 2 3 3 2 3 13 3 3 3 4 4 17 2 5 4 4 15
30 3 3 5 3 3 3 20 1 3 3 3 1 11 5 3 3 3 3 17 4 4 4 4 16
31 3 4 3 3 3 3 19 1 1 1 1 1 5 4 3 1 3 4 15 3 2 2 4 11
32 3 5 4 5 2 4 23 4 3 4 1 1 13 5 3 2 5 5 20 2 5 5 5 17
33 3 3 3 3 3 3 18 2 2 3 2 2 11 3 3 3 3 3 15 3 4 4 4 15
DATA PENELITIAN 2

STRATEGI OPERASI
Strategi Biaya Rendah Strategi Kualitas Strategi Fleksibilitas Strategi Pengiriman
NO SBR1 SBR2 SBR3 SBR4 TOT_SBR SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 TOT_SK SF1 SF2 SF3 SF4 SF5 TOT_SF SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 TOT_SP
1 4 4 4 4 16 5 4 4 3 4 20 4 4 3 1 4 16 3 3 2 2 3 13
2 5 5 5 5 20 5 4 5 5 5 24 4 4 4 3 4 19 2 3 3 3 3 14
3 4 4 4 3 15 4 4 5 4 4 21 2 4 4 3 4 17 4 4 5 5 5 23
4 3 2 3 3 11 4 5 4 5 5 23 3 3 3 1 3 13 4 5 5 5 2 21
5 4 5 4 4 17 2 3 3 2 2 12 4 4 4 1 5 18 5 4 4 4 5 22
6 5 5 5 4 19 5 5 5 5 4 24 5 5 4 1 5 20 5 4 5 4 4 22
7 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 18 4 4 4 4 4 20 2 2 2 2 2 10
8 5 5 5 5 20 4 4 4 5 5 22 4 4 4 4 4 20 5 5 5 4 4 23
9 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 25 3 3 3 1 5 15 4 5 5 4 4 22
10 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 5 17 4 5 5 4 4 22
11 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 25 3 3 3 3 5 17 4 5 5 4 4 22
12 5 5 5 5 20 5 4 5 4 4 22 5 4 4 3 3 19 5 4 5 4 5 23
13 5 5 5 5 20 5 4 5 4 5 23 5 4 4 3 3 19 5 4 5 4 5 23
14 5 5 5 5 20 5 4 5 4 5 23 5 4 4 3 3 19 5 4 5 4 5 23
15 1 1 1 1 4 3 4 4 5 5 21 4 4 4 3 5 20 4 4 4 4 2 18
16 4 4 4 4 16 5 5 5 5 5 25 3 3 3 1 3 13 4 4 5 5 5 23
17 2 2 2 2 8 5 5 4 3 3 20 5 5 4 3 5 22 3 3 3 3 5 17
18 4 5 4 4 17 5 4 4 1 1 15 3 3 3 1 4 14 5 2 3 4 4 18
19 5 5 5 5 20 5 5 5 4 4 23 5 5 5 1 4 20 5 5 3 5 4 22
20 4 4 4 4 16 5 5 4 5 4 23 3 3 3 1 3 13 4 4 4 3 4 19
21 5 4 4 5 18 5 5 4 5 4 23 3 4 3 1 5 16 5 5 3 3 3 19
22 4 5 4 4 17 3 3 3 3 3 15 3 3 3 1 5 15 5 4 3 3 3 18
23 5 5 5 5 20 5 5 5 4 4 23 5 5 5 1 5 21 5 4 5 5 5 24
24 5 5 3 3 16 5 5 5 4 4 23 5 4 3 1 5 18 5 4 5 3 5 22
25 4 4 4 4 16 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 5 21 5 5 4 4 5 23
26 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 4 4 3 1 4 16 4 4 4 4 4 20
27 5 5 4 5 19 5 5 5 4 4 23 5 5 3 3 4 20 5 5 5 5 5 25
28 5 4 4 5 18 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 5 23
29 5 5 4 4 18 4 4 5 4 4 21 4 5 3 3 5 20 4 5 4 5 5 23
30 5 5 5 4 19 5 4 4 4 5 22 5 4 4 4 3 20 5 5 4 4 4 22
31 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20 2 2 3 3 3 13 3 3 3 3 3 15
32 5 4 4 5 18 5 5 4 5 5 24 5 5 5 5 5 25 5 4 4 5 5 23
33 3 3 3 3 12 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 20
DATA PENELITIAN 3

ADOPSI TEKNOLOGI KINERJA OPERASIONAL DAFTAR NAMA


JIT TQM MRP TPM PERUSAHAAN PENGERAJIN KULIT
No AT1 AT2 AT3 AT4 Tot_AT KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5 Tot_KOP DI MANDING
1 2 2 2 4 10 4 4 4 4 3 19 Bp. Suratman
2 1 2 2 1 6 4 3 5 1 3 16 Bp. Subandri
3 2 5 4 4 15 4 3 4 4 5 20 Bp. Joko Sudibyo
4 4 4 4 4 16 5 4 5 5 4 23 Bp. Supoyo
5 5 5 2 1 13 4 3 5 4 4 20 Bp. Purwadi
6 4 5 4 5 18 5 5 5 4 4 23 Bp. Wajiman
7 2 2 2 2 8 4 4 4 3 2 17 Bp. Haryanto
8 5 5 1 2 13 5 5 4 4 5 23 Bp. Sumardi
9 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 20 Bp. Wajiyo
10 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 20 Bp. Narofik
11 3 4 4 4 15 4 4 4 4 4 20 Bp. Rohadi
12 5 3 4 5 17 4 5 4 5 5 23 Ibu Adi Wikarto
13 5 3 4 5 17 4 5 4 5 5 23 Ibu Suprih
14 5 3 4 5 17 4 5 4 5 5 23 Ibu Hartini
15 1 2 2 5 10 4 4 4 5 4 21 Bp. Suyono
16 4 4 3 4 15 4 5 5 4 4 22 Bp. Isrohadi
17 5 5 2 2 14 4 4 4 4 4 20 Ibu Surtini
18 5 5 2 4 16 4 4 4 5 4 21 Bp. Ekwanto
19 4 5 4 5 18 4 5 4 4 5 22 Bp. Subardi
20 1 3 4 4 12 4 4 5 4 4 21 Bp. Jawadi
21 1 4 3 3 11 5 4 5 5 5 24 Bp. Poniman
22 5 4 3 3 15 5 5 5 3 5 23 Bp. Supriyanto
23 5 4 5 5 19 5 5 5 5 5 25 Bp. Subandiyono
24 5 4 5 4 18 5 5 4 4 5 23 Bp. Ponidjo
25 2 2 2 2 8 5 5 5 5 5 25 Bp. Suwandi
26 4 3 5 1 13 5 5 5 4 4 23 Bp. Sarjimin
27 4 5 5 3 17 4 4 5 5 5 23 Bp. Mujino
28 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 Ibu Siti Galwati
29 1 4 4 1 10 5 4 5 5 5 24 Bp. Subandi
30 2 5 5 2 14 4 4 5 5 4 22 Bp. Satidjan
31 4 4 4 3 15 3 4 4 3 3 17 Bp. Rusmanto
32 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25 Bp. Rusli
33 3 4 3 4 14 4 4 4 4 4 20 Bp. Danang
Multivariate Multiple Regression Analysis (MMRA)

Lingkungan Bisnis Strategi Operasi
No Total BB Total KTK Total TP Total DP Total SBR Total SK Total SF Total SP
1 17 5 12 11 16 20 16 13
2 18 12 8 11 20 24 19 14
3 21 5 16 15 15 21 17 23
4 17 15 16 14 11 23 13 21
5 18 5 11 16 17 12 18 22
6 18 5 19 20 19 24 20 22
7 22 5 14 15 16 18 20 10
8 16 7 19 11 20 22 20 23
9 17 7 16 17 16 25 15 22
10 17 6 15 14 16 25 17 22
11 17 12 16 17 16 25 17 22
12 21 5 21 17 20 22 19 23
13 21 5 21 17 20 23 19 23
14 21 5 21 17 20 23 19 23
15 14 5 13 13 4 21 20 18
16 17 6 14 14 16 25 13 23
17 11 5 18 20 8 20 22 17
18 16 15 13 13 17 15 14 18
19 20 5 21 17 20 23 20 22
20 18 5 16 17 16 23 13 19
21 16 5 15 18 18 23 16 19
22 18 5 14 4 17 15 15 18
23 20 5 20 18 20 23 21 24
24 22 5 17 16 16 23 18 22
25 24 5 13 17 16 23 21 23
26 18 10 17 12 20 25 16 20
27 25 5 24 20 19 23 20 25
28 23 13 20 17 18 24 25 23
29 16 13 17 15 18 21 20 23
30 20 11 17 16 19 22 20 22
31 19 5 15 11 16 20 13 15
32 23 13 20 17 18 24 25 23
33 18 11 15 15 12 20 20 20
Moderated Regression Analysis (MRA)

Strategi Operasi Total Total Moderator


No Total SBR Total SK Total SF Total SP AT KOP SBR vs AT SK vs AT SF vs AT SP vs AT
1 16 20 16 13 10 19 160 200 160 130
2 20 24 19 14 6 16 120 144 114 84
3 15 21 17 23 15 20 225 315 255 345
4 11 23 13 21 16 23 176 368 208 336
5 17 12 18 22 13 20 221 156 234 286
6 19 24 20 22 18 23 342 432 360 396
7 16 18 20 10 8 17 128 144 160 80
8 20 22 20 23 13 23 260 286 260 299
9 16 25 15 22 15 20 240 375 225 330
10 16 25 17 22 15 20 240 375 255 330
11 16 25 17 22 15 20 240 375 255 330
12 20 22 19 23 17 23 340 374 323 391
13 20 23 19 23 17 23 340 391 323 391
14 20 23 19 23 17 23 340 391 323 391
15 4 21 20 18 10 21 40 210 200 180
16 16 25 13 23 15 22 240 375 195 345
17 8 20 22 17 14 20 112 280 308 238
18 17 15 14 18 16 21 272 240 224 288
19 20 23 20 22 18 22 360 414 360 396
20 16 23 13 19 12 21 192 276 156 228
21 18 23 16 19 11 24 198 253 176 209
22 17 15 15 18 15 23 255 225 225 270
23 20 23 21 24 19 25 380 437 399 456
24 16 23 18 22 18 23 288 414 324 396
25 16 23 21 23 8 25 128 184 168 184
26 20 25 16 20 13 23 260 325 208 260
27 19 23 20 25 17 23 323 391 340 425
28 18 24 25 23 20 25 360 480 500 460
29 18 21 20 23 10 24 180 210 200 230
30 19 22 20 22 14 22 266 308 280 308
31 16 20 13 15 15 17 240 300 195 225
32 18 24 25 23 20 25 360 480 500 460
33 12 20 20 20 14 20 168 280 280 280
LAMPIRAN 3
Uji validitas
&
uji
reliabilitas

64 
 
CORRELATIONS
/VARIABLES=BB1 BB2 BB3 BB4 BB5 BB6 TOT_BB
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


BB1 3.2727 .57406 33
BB2 4.2424 .90244 33
BB3 3.1818 .72692 33
BB4 3.1818 .72692 33
BB5 1.6970 1.01504 33
BB6 3.1818 .63514 33
TOT_BB 18.7576 2.97941 33

Correlations

BB1 BB2 BB3 BB4 BB5 BB6 TOT_BB


* **
BB1 Pearson Correlation 1 .351 .252 .252 .200 .460 .588**
Sig. (2-tailed) .045 .157 .157 .265 .007 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
* ** ** **
BB2 Pearson Correlation .351 1 .169 .502 .151 .466 .685
Sig. (2-tailed) .045 .347 .003 .402 .006 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
**
BB3 Pearson Correlation .252 .169 1 .231 .119 .332 .512
Sig. (2-tailed) .157 .347 .196 .508 .059 .002
N 33 33 33 33 33 33 33
** * ** **
BB4 Pearson Correlation .252 .502 .231 1 .416 .535 .757
Sig. (2-tailed) .157 .003 .196 .016 .001 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
BB5 Pearson Correlation .200 .151 .119 .416* 1 .282 .616**
Sig. (2-tailed) .265 .402 .508 .016 .112 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
BB6 Pearson Correlation .460** .466** .332 .535** .282 1 .751**
Sig. (2-tailed) .007 .006 .059 .001 .112 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
TOT_BB Pearson Correlation .588** .685** .512** .757** .616** .751** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TOT_KTK
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


KTK1 1.5758 .90244 33
KTK2 1.4848 .79535 33
KTK3 1.5758 .96922 33
KTK4 1.5152 .93946 33
KTK5 1.3030 .63663 33
TOT_KTK 7.4545 3.52749 33

Correlations

KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5 TOT_KTK


** ** * ** **
KTK1 Pearson Correlation 1 .774 .824 .376 .448 .838
Sig. (2-tailed) .000 .000 .031 .009 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** ** **
KTK2 Pearson Correlation .774 1 .964 .575 .627 .955
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** ** **
KTK3 Pearson Correlation .824 .964 1 .453 .519 .917
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .002 .000
N 33 33 33 33 33 33
KTK4 Pearson Correlation .376* .575** .453** 1 .515** .710**
Sig. (2-tailed) .031 .000 .008 .002 .000
N 33 33 33 33 33 33
KTK5 Pearson Correlation .448** .627** .519** .515** 1 .716**
Sig. (2-tailed) .009 .000 .002 .002 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** ** **
TOT_KTK Pearson Correlation .838 .955 .917 .710 .716 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TOT_TP
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


TP1 3.5152 1.41689 33
TP2 2.9697 .52944 33
TP3 3.1818 1.07397 33
TP4 2.7879 1.29319 33
TP5 4.0303 .84723 33
TOT_TP 16.4848 3.43803 33

Correlations

TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TOT_TP


** * * **
TP1 Pearson Correlation 1 .480 .245 .437 .429 .832
Sig. (2-tailed) .005 .170 .011 .013 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** **
TP2 Pearson Correlation .480 1 .120 .447 .211 .609
Sig. (2-tailed) .005 .506 .009 .238 .000
N 33 33 33 33 33 33
*
TP3 Pearson Correlation .245 .120 1 .006 -.075 .415
Sig. (2-tailed) .170 .506 .973 .679 .016
N 33 33 33 33 33 33
* ** ** **
TP4 Pearson Correlation .437 .447 .006 1 .491 .748
Sig. (2-tailed) .011 .009 .973 .004 .000
N 33 33 33 33 33 33
TP5 Pearson Correlation .429* .211 -.075 .491** 1 .617**
Sig. (2-tailed) .013 .238 .679 .004 .000
N 33 33 33 33 33 33
TOT_TP Pearson Correlation .832** .609** .415* .748** .617** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .016 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=DP1 DP2 DP3 DP4 TOT_DP
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


DP1 2.9091 1.07132 33
DP2 4.0303 1.10354 33
DP3 4.0606 1.14399 33
DP4 4.2121 .99240 33
TOT_DP 15.2121 3.25728 33

Correlations

DP1 DP2 DP3 DP4 TOT_DP


*
DP1 Pearson Correlation 1 -.024 .158 .195 .436
Sig. (2-tailed) .894 .381 .277 .011
N 33 33 33 33 33
** ** **
DP2 Pearson Correlation -.024 1 .791 .707 .824
Sig. (2-tailed) .894 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
** ** **
DP3 Pearson Correlation .158 .791 1 .732 .894
Sig. (2-tailed) .381 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
DP4 Pearson Correlation .195 .707** .732** 1 .865**
Sig. (2-tailed) .277 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
TOT_DP Pearson Correlation .436* .824** .894** .865** 1
Sig. (2-tailed) .011 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=SBR1 SBR2 SBR3 SBR4 TOT_SBR
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


SBR1 4.2727 .94448 33
SBR2 4.2424 1.00095 33
SBR3 4.0606 .89928 33
SBR4 4.0909 .94748 33
TOT_SBR 16.6667 3.57654 33

Correlations

SBR1 SBR2 SBR3 SBR4 TOT_SBR


** ** ** **
SBR1 Pearson Correlation 1 .886 .863 .879 .962
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
** ** ** **
SBR2 Pearson Correlation .886 1 .851 .767 .931
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
** ** ** **
SBR3 Pearson Correlation .863 .851 1 .874 .949
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
SBR4 Pearson Correlation .879** .767** .874** 1 .931**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
TOT_SBR Pearson Correlation .962** .931** .949** .931** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 TOT_SK
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


SK1 4.5455 .75378 33
SK2 4.4545 .61699 33
SK3 4.4545 .61699 33
SK4 4.1818 .98281 33
SK5 4.1818 .95048 33
TOT_SK 21.8182 3.07667 33

Correlations

SK1 SK2 SK3 SK4 SK5 TOT_SK


** ** **
SK1 Pearson Correlation 1 .660 .593 .284 .337 .691
Sig. (2-tailed) .000 .000 .110 .055 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** * **
SK2 Pearson Correlation .660 1 .507 .581 .388 .769
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .026 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** * * **
SK3 Pearson Correlation .593 .507 1 .426 .441 .720
Sig. (2-tailed) .000 .003 .013 .010 .000
N 33 33 33 33 33 33
** * ** **
SK4 Pearson Correlation .284 .581 .426 1 .867 .859
Sig. (2-tailed) .110 .000 .013 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
SK5 Pearson Correlation .337 .388* .441* .867** 1 .835**
Sig. (2-tailed) .055 .026 .010 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
TOT_SK Pearson Correlation .691** .769** .720** .859** .835** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=SF1 SF2 SF3 SF4 SF5 TOT_SF
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


SF1 3.9697 .95147 33
SF2 3.9394 .78817 33
SF3 3.6667 .69222 33
SF4 2.4242 1.34699 33
SF5 4.2121 .81997 33
TOT_SF 18.2121 3.15988 33

Correlations

SF1 SF2 SF3 SF4 SF5 TOT_SF


** ** **
SF1 Pearson Correlation 1 .789 .601 .254 .089 .761
Sig. (2-tailed) .000 .000 .153 .624 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** * **
SF2 Pearson Correlation .789 1 .649 .260 .359 .833
Sig. (2-tailed) .000 .000 .143 .040 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** **
SF3 Pearson Correlation .601 .649 1 .458 .128 .791
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .476 .000
N 33 33 33 33 33 33
** **
SF4 Pearson Correlation .254 .260 .458 1 .001 .668
Sig. (2-tailed) .153 .143 .007 .996 .000
N 33 33 33 33 33 33
SF5 Pearson Correlation .089 .359* .128 .001 1 .404*
Sig. (2-tailed) .624 .040 .476 .996 .020
N 33 33 33 33 33 33
TOT_SF Pearson Correlation .761** .833** .791** .668** .404* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .020
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 TOT_SP
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


SP1 4.3030 .88335 33
SP2 4.0909 .84275 33
SP3 4.0909 .94748 33
SP4 3.9394 .86384 33
SP5 4.0909 .97991 33
TOT_SP 20.5152 3.48318 33

Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 TOT_SP


** ** ** ** **
SP1 Pearson Correlation 1 .508 .489 .516 .509 .781
Sig. (2-tailed) .003 .004 .002 .003 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** **
SP2 Pearson Correlation .508 1 .576 .523 .217 .718**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .002 .226 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** **
SP3 Pearson Correlation .489 .576 1 .618 .496 .828**
Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .003 .000
N 33 33 33 33 33 33
SP4 Pearson Correlation .516** .523** .618** 1 .487** .810**
Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .004 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** **
SP5 Pearson Correlation .509 .217 .496 .487 1 .718
Sig. (2-tailed) .003 .226 .003 .004 .000
N 33 33 33 33 33 33
** ** ** ** **
TOT_SP Pearson Correlation .781 .718 .828 .810 .718 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=AT1 AT2 AT3 AT4 TOT_AT
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


AT1 3.4848 1.50252 33
AT2 3.8788 1.05349 33
AT3 3.5152 1.17583 33
AT4 3.4848 1.37207 33
TOT_AT 14.3636 3.49838 33

Correlations

AT1 AT2 AT3 AT4 TOT_AT


** **
AT1 Pearson Correlation 1 .473 .208 .292 .756
Sig. (2-tailed) .005 .245 .100 .000
N 33 33 33 33 33
** **
AT2 Pearson Correlation .473 1 .304 .085 .640
Sig. (2-tailed) .005 .085 .637 .000
N 33 33 33 33 33
* **
AT3 Pearson Correlation .208 .304 1 .363 .660
Sig. (2-tailed) .245 .085 .038 .000
N 33 33 33 33 33
AT4 Pearson Correlation .292 .085 .363* 1 .665**
Sig. (2-tailed) .100 .637 .038 .000
N 33 33 33 33 33
TOT_AT Pearson Correlation .756** .640** .660** .665** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5 TOT_KOP
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


KOP1 4.3333 .54006 33
KOP2 4.3333 .64550 33
KOP3 4.4848 .50752 33
KOP4 4.2424 .86712 33
KOP5 4.3030 .76994 33
TOT_KOP 21.6970 2.35166 33

Correlations

KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5 TOT_KOP


** ** ** **
KOP1 Pearson Correlation 1 .478 .532 .289 .501 .746
Sig. (2-tailed) .005 .001 .103 .003 .000
N 33 33 33 33 33 33
** * ** **
KOP2 Pearson Correlation .478 1 .064 .354 .482 .686
Sig. (2-tailed) .005 .725 .044 .004 .000
N 33 33 33 33 33 33
** *
KOP3 Pearson Correlation .532 .064 1 .080 .172 .441
Sig. (2-tailed) .001 .725 .660 .338 .010
N 33 33 33 33 33 33
* ** **
KOP4 Pearson Correlation .289 .354 .080 1 .589 .742
Sig. (2-tailed) .103 .044 .660 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
KOP5 Pearson Correlation .501** .482** .172 .589** 1 .829**
Sig. (2-tailed) .003 .004 .338 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
TOT_KOP Pearson Correlation .746** .686** .441* .742** .829** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .000 .000
N 33 33 33 33 33 33
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
 
RELIABILITY
/VARIABLES=BB1 BB2 BB3 BB4 BB5 BB6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.709 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


BB1 3.2727 .57406 33
BB2 4.2424 .90244 33
BB3 3.1818 .72692 33
BB4 3.1818 .72692 33
BB5 1.6970 1.01504 33
BB6 3.1818 .63514 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
BB1 15.4848 7.195 .439 .676
BB2 14.5152 6.008 .465 .663
BB3 15.5758 7.189 .297 .710
BB4 15.5758 6.127 .617 .616
BB5 17.0606 6.184 .329 .724
BB6 15.5758 6.439 .631 .623

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.7576 8.877 2.97941 6
RELIABILITY
/VARIABLES=KTK1 KTK2 KTK3 KTK4 KTK5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.881 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


KTK1 1.5758 .90244 33
KTK2 1.4848 .79535 33
KTK3 1.5758 .96922 33
KTK4 1.5152 .93946 33
KTK5 1.3030 .63663 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KTK1 5.8788 7.922 .730 .852
KTK2 5.9697 7.718 .926 .808
KTK3 5.8788 7.110 .850 .820
KTK4 5.9394 8.621 .533 .902
KTK5 6.1515 9.633 .609 .881

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
7.4545 12.443 3.52749 5
RELIABILITY
/VARIABLES=TP1 TP2 TP3 TP4 TP5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.633 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


TP1 3.5152 1.41689 33
TP2 2.9697 .52944 33
TP3 3.1818 1.07397 33
TP4 2.7879 1.29319 33
TP5 4.0303 .84723 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
TP1 12.9697 5.718 .604 .442
TP2 13.5152 9.883 .498 .584
TP3 13.3030 9.905 .113 .704
TP4 13.6970 6.843 .488 .523
TP5 12.4545 8.943 .426 .571

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.4848 11.820 3.43803 5
RELIABILITY
/VARIABLES=DP1 DP2 DP3 DP4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.748 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


DP1 2.9091 1.07132 33
DP2 4.0303 1.10354 33
DP3 4.0606 1.14399 33
DP4 4.2121 .99240 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
DP1 12.3030 8.718 .118 .896
DP2 11.1818 5.903 .651 .626
DP3 11.1515 5.258 .771 .544
DP4 11.0000 6.000 .746 .581

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
15.2121 10.610 3.25728 4
RELIABILITY
/VARIABLES=SBR1 SBR2 SBR3 SBR4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.958 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


SBR1 4.2727 .94448 33
SBR2 4.2424 1.00095 33
SBR3 4.0606 .89928 33
SBR4 4.0909 .94748 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
SBR1 12.3939 7.184 .931 .934
SBR2 12.4242 7.127 .872 .953
SBR3 12.6061 7.496 .911 .941
SBR4 12.5758 7.377 .878 .950

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.6667 12.792 3.57654 4
RELIABILITY
/VARIABLES=SK1 SK2 SK3 SK4 SK5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.828 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


SK1 4.5455 .75378 33
SK2 4.4545 .61699 33
SK3 4.4545 .61699 33
SK4 4.1818 .98281 33
SK5 4.1818 .95048 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
SK1 17.2727 6.830 .525 .820
SK2 17.3636 6.926 .665 .791
SK3 17.3636 7.114 .599 .805
SK4 17.6364 5.239 .725 .765
SK5 17.6364 5.489 .690 .776

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
21.8182 9.466 3.07667 5
RELIABILITY
/VARIABLES=SF1 SF2 SF3 SF4 SF5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.688 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


SF1 3.9697 .95147 33
SF2 3.9394 .78817 33
SF3 3.6667 .69222 33
SF4 2.4242 1.34699 33
SF5 4.2121 .81997 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
SF1 14.2424 6.314 .578 .576
SF2 14.2727 6.455 .726 .534
SF3 14.5455 7.006 .682 .570
SF4 15.7879 6.110 .309 .749
SF5 14.0000 8.562 .156 .738

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.2121 9.985 3.15988 5
RELIABILITY
/VARIABLES=SP1 SP2 SP3 SP4 SP5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.828 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


SP1 4.3030 .88335 33
SP2 4.0909 .84275 33
SP3 4.0909 .94748 33
SP4 3.9394 .86384 33
SP5 4.0909 .97991 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
SP1 16.2121 8.110 .644 .788
SP2 16.4242 8.627 .565 .810
SP3 16.4242 7.564 .704 .770
SP4 16.5758 8.002 .693 .775
SP5 16.4242 8.189 .532 .823

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.5152 12.133 3.48318 5
RELIABILITY
/VARIABLES=AT1 AT2 AT3 AT4
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.611 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


AT1 3.4848 1.50252 33
AT2 3.8788 1.05349 33
AT3 3.5152 1.17583 33
AT4 3.4848 1.37207 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
AT1 10.8788 6.547 .447 .498
AT2 10.4848 8.633 .403 .540
AT3 10.8485 8.195 .395 .539
AT4 10.8788 7.735 .343 .579

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
14.3636 12.239 3.49838 4
RELIABILITY
/VARIABLES=KOP1 KOP2 KOP3 KOP4 KOP5
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE
/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 33 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 33 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.728 5

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


KOP1 4.3333 .54006 33
KOP2 4.3333 .64550 33
KOP3 4.4848 .50752 33
KOP4 4.2424 .86712 33
KOP5 4.3030 .76994 33

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
KOP1 17.3636 3.926 .613 .648
KOP2 17.3636 3.864 .493 .680
KOP3 17.2121 4.735 .244 .755
KOP4 17.4545 3.256 .487 .695
KOP5 17.3939 3.121 .668 .600

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
21.6970 5.530 2.35166 5
 
LAMPIRAN 4
Analisis data

85 
 
MMRA VARIABEL 1
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_SBR
/METHOD=ENTER TOT_BB TOT_KTK TOT_TP TOT_DP.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_DP,
TOT_KTK,
. Enter
TOT_BB,
TOT_TPa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_SBR

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .553a .306 .207 3.18493
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 125.308 4 31.327 3.088 .032
Residual 284.025 28 10.144
Total 409.333 32
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP
b. Dependent Variable: TOT_SBR

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.788 4.428 1.081 .289
TOT_BB .528 .206 .439 2.556 .016
TOT_KTK .060 .161 .059 .370 .714
TOT_TP .291 .206 .279 1.414 .168
TOT_DP -.214 .205 -.195 -1.043 .306
a. Dependent Variable: TOT_SBR
MMRA VARIABEL 2
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_SK
/METHOD=ENTER TOT_BB TOT_KTK TOT_TP TOT_DP.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_DP,
TOT_KTK,
. Enter
TOT_BB,
TOT_TPa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_SK

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .453a .206 .092 2.93158
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 62.273 4 15.568 1.811 .155
Residual 240.636 28 8.594
Total 302.909 32
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP
b. Dependent Variable: TOT_SK

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.043 4.076 3.200 .003
TOT_BB .028 .190 .027 .149 .882
TOT_KTK .126 .148 .145 .849 .403
TOT_TP .234 .189 .261 1.236 .227
TOT_DP .227 .189 .240 1.200 .240
a. Dependent Variable: TOT_SK

 
MMRA VARIABEL 3
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_SF
/METHOD=ENTER TOT_BB TOT_KTK TOT_TP TOT_DP.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_DP,
TOT_KTK,
. Enter
TOT_BB,
TOT_TPa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_SF

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .535a .286 .185 2.85352
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 91.522 4 22.881 2.810 .044
Residual 227.993 28 8.143
Total 319.515 32
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP
b. Dependent Variable: TOT_SF

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.760 3.967 1.452 .158
TOT_BB .231 .185 .218 1.251 .221
TOT_KTK .136 .144 .151 .939 .356
TOT_TP .170 .184 .185 .924 .364
TOT_DP .282 .184 .291 1.536 .136
a. Dependent Variable: TOT_SF

 
MMRA VARIABEL 4
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_SP
/METHOD=ENTER TOT_BB TOT_KTK TOT_TP TOT_DP.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_DP,
TOT_KTK,
. Enter
TOT_BB,
TOT_TPa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_SP

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .645a .416 .332 2.84683
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 161.317 4 40.329 4.976 .004
Residual 226.925 28 8.104
Total 388.242 32
a. Predictors: (Constant), TOT_DP, TOT_KTK, TOT_BB, TOT_TP
b. Dependent Variable: TOT_SP

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.429 3.958 1.624 .116
TOT_BB .104 .185 .089 .564 .577
TOT_KTK .134 .144 .136 .931 .360
TOT_TP .504 .184 .497 2.742 .011
TOT_DP .186 .183 .174 1.014 .319
a. Dependent Variable: TOT_SP
MRA MODEL 1
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_KOP
/METHOD=ENTER TOT_SBR TOT_SK TOT_SF TOT_SP.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_SP,
TOT_SF,
. Enter
TOT_SBR,
TOT_SKa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_KOP

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .745a .555 .491 1.67765
a. Predictors: (Constant), TOT_SP, TOT_SF, TOT_SBR, TOT_SK

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 98.163 4 24.541 8.719 .000
Residual 78.806 28 2.815
Total 176.970 32
a. Predictors: (Constant), TOT_SP, TOT_SF, TOT_SBR, TOT_SK
b. Dependent Variable: TOT_KOP

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.657 2.782 3.471 .002
TOT_SBR .037 .087 .056 .426 .674
TOT_SK -.012 .104 -.015 -.112 .911
TOT_SF .135 .097 .181 1.391 .175
TOT_SP .449 .097 .666 4.634 .000
a. Dependent Variable: TOT_KOP
MRA MODEL 2
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_KOP
/METHOD=ENTER TOT_SBR TOT_SK TOT_SF TOT_SP TOT_AT.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 TOT_AT, TOT_SF,
TOT_SK,
. Enter
TOT_SBR,
TOT_SPa
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_KOP

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .747a .557 .476 1.70306
a. Predictors: (Constant), TOT_AT, TOT_SF, TOT_SK, TOT_SBR, TOT_SP

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 98.659 5 19.732 6.803 .000
Residual 78.311 27 2.900
Total 176.970 32
a. Predictors: (Constant), TOT_AT, TOT_SF, TOT_SK, TOT_SBR, TOT_SP
b. Dependent Variable: TOT_KOP

a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.578 2.831 3.384 .002
TOT_SBR .034 .089 .052 .385 .703
TOT_SK -.009 .106 -.012 -.089 .930
TOT_SF .134 .098 .180 1.357 .186
TOT_SP .423 .117 .627 3.610 .001
TOT_AT .045 .108 .066 .413 .683
a. Dependent Variable: TOT_KOP
MRA MODEL 3
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT TOT_KOP
/METHOD=ENTER TOT_SBR TOT_SK TOT_SF TOT_SP TOT_AT M.SBR_AT M.SK_AT M.SF
_AT M.SP_AT.

Regression

Variables Entered/Removedb
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 M.SP_AT,
TOT_SF,
TOT_SK,
TOT_SBR,
TOT_SP, . Enter
M.SBR_AT,
M.SF_AT,
TOT_AT,
a
M.SK_AT
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: TOT_KOP

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .798a .636 .494 1.67249
a. Predictors: (Constant), M.SP_AT, TOT_SF, TOT_SK, TOT_SBR, TOT_SP,
M.SBR_AT, M.SF_AT, TOT_AT, M.SK_AT

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 112.633 9 12.515 4.474 .002a
Residual 64.336 23 2.797
Total 176.970 32
a. Predictors: (Constant), M.SP_AT, TOT_SF, TOT_SK, TOT_SBR, TOT_SP, M.SBR_AT, M.SF_AT,
TOT_AT, M.SK_AT
b. Dependent Variable: TOT_KOP
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 20.486 18.917 1.083 .290
TOT_SBR -.429 .414 -.653 -1.038 .310
TOT_SK .054 .721 .071 .075 .941
TOT_SF -.575 .607 -.773 -.947 .353
TOT_SP .918 .366 1.359 2.509 .020
TOT_AT -.627 1.299 -.933 -.483 .634
M.SBR_AT .039 .032 1.423 1.233 .230
M.SK_AT -.002 .052 -.084 -.039 .969
M.SF_AT .048 .038 1.881 1.250 .224
M.SP_AT -.045 .033 -1.959 -1.355 .189
a. Dependent Variable: TOT_KOP
 
LAMPIRAN 5
Surat
penelitian
 

94 
 
95 
 

 
 
96 
 

 
 

Anda mungkin juga menyukai