Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI NEGARA CHINA

Disusun Oleh :
Aji Rahmat Hidayat
22020012

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PRINGSEWU LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha ESA, karena atas rahmat dan karunianya,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Makalah ini .

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari


berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa penyusunan makal ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata penulis berharap
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca
pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i
KATAPENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan China...........................................................2
B. Sistem Pendidikan China...............................................................3
C. Prestasi Pendidikan China.............................................................4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu
masyarakat bangsa. Melalui pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan
masyarakatnya menjadi masyarakat dan bangsa yang maju. Karena melalui
pendidikan akan dapat dikembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ingin
dikembangkanya. Semua keberhasilan itu, tidak terlepas dari upaya yang
dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi dalam
berbagai aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan.

Cina, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil membuat prestasi yang sangat
mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang
tadinya hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu menyediakan
kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk ke tahap awal
menjadi masyarakat yang makmur. Perubahan yang dialami Cina merupakan
perubahan yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang
dialami Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak kalangan.
Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor pendidikan terlihat
dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980
sampai awal tahun 1990. Selama periode ini, pendidikan terus mengalami
kemajuan secara cepat, dan banyak inovasi selama dekade tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana landasan pendidikan di Cina?
2. Bagaimana sistem pendidikan Cina?
3. Bagaimana prestasi pendidikan di Cina?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Pendidikan Cina


Sejak pertengahan tahun 1980‐an telah dihasilkan produk hukum yang
memayungi pelaksanaan pendidikan di Cina. Pemerintah menggunakan
produk hukum ini untuk mengalokasikan dana pendidikan, perencanaan
pendidikan, evaluasi penyelenggaraan pendidikan, pengaturan kebijakan
pendidikan, pelayanan informasi, dan pengawasan pelayanan pendidikan.
Produk hukum yang dimaksud adalah seperti:
1. School Act
2. Educational Examination Act
3. Educational Investment Act
4. Lifelong Learning Act
5. Compulsory Education Law
6. Education Law
7. Teacher Act
8. Higher Education Act
9. Academic Degrees Regulations
10. Private and Non‐Governmental Education Promotion Act
11. National Act on Language and Scrip System
12. Regulation on China‐Foreign Joint Education Institutions and
Programmes

Beberapa peraturan perundangan merupakan hasil dari diskusi mendalam


antara pemerintah pusat dengan para pemangku kepentingan, pengambil
kebijakan, ahli, dosen universitas, dan guru sekolah.

2
B. Sistem Pendidikan China
Manajemen pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat,
propinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat
kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic
education, technical dan vocational education, higher education dan adult
education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang
materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi,
pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari.

Pendidikan teknik dan vokasional memperoleh tempat dalam masyarakat.


Pendidikan ini merupakan indikator penting bahwa Cina mengarah pada
proses modernisasi. Kemudian, pendidikan bagi orang dewasa merupakan
komponen penting dalam sistem pendidikan Cina. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas orang-orang dalam masyarakat dan secara langsung
akan menumbang pada pengembangan sosio ekonomis penduduk.

Untuk memperoleh guru-guru yang bermutu maka pemerintah mendorong


lulusan sekolah menengah yang berbakat untuk memasuki lembaga
pendidikan guru. Hal ini juga terdapat perbedaan persepsi dimana kalau di
Indonesia, para pelajar, apalagi yang berotak cerdas, kurang terosebsi untuk
menjadi guru, kecuali berlomba untuk memperoleh pendidikan di universitas
bergengsi di Pulau Jawa.

Pendidikan di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap


harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku pelajaran. Selepas
tingkat Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya.
Ini membuat banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk
bersekolah.

3
1. Jenjang Pendidikan
a. Pendidikan Dasar
Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun
dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selama 3 tahun.
Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar
berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bahasa
China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya.
Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar. Dukungan
besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.

b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan
menengah akademis dan pendidikan menengah
kejuruan/khusus/teknik. Sekolah menengah akademis dibagi
menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level junior dimulai
pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk
ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan
apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas
kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung
selama 2 atau 3 tahun.

c. Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak
dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang.
Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk
melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan
diarahkan untuk mencapai kemampuan standar minimum.

4
d. Pendidikan Tinggi
Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan
Juli dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains.
Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes. Siswa yang
mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih.
Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.

Selain dari sisi pendidikan, sukses kebangkitan ekonomi China mungkin


juga tak lepas dari pengaruh semangat entrepreneurship warganya.
Masrayakat China selalu aktif dalam kegiatan ekonomi. Menjadi pegawai
atau pekerja kantoran, sedapat mungkin mereka hindari. Berbeda dengan
kita yang sangat menghargai pekerjaan kantoran dan kebanyakan
menganggap entrepreneur adalah pekerjaan beresiko tinggi.[4]

2. Kurikulum
Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung
mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan
potensi yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi
potensi yang dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina tidak
terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian
(kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR
yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, yang kesemuanya dapat
membebani siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem
sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga
selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain
seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus
dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.

5
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah
Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian
semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/
SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan
Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan
dengan ujian akhir SMP. Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn
Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan
ilmu sosial.
a. Struktur mata pelajaran
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum di Cina adalah kurikulum
untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
 Kelompok mata pelajaran Cina dan Moral;
 Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta
Matematika;
 Kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik;
 Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
 Kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
b. Jumlah mata pelajaran
 SD memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata
pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina.
 SMP memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata
pelajaran Moral, Moral, Cina, Asing, dan Politik.
 SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena
mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata
pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat
serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran
pilihan. Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian
Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi
menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.

6
c. Satuan Waktu / Pembagian Alokasi Waktu
 Jumlah hari sekolah / tahun : 180 – 200
 Jumlah menit di sekolah/ tahun : 68.400
 Jumlah menit 1 jam pelajaran : 45
 Jumlah jam pelajaran / minggu : 36
 Jumlah menit jam pelajaran / minggu : 1.620
 Pembagian tahun ajaran : 2
 Jumlah hari sekolah / minggu : 5
d. Sistem Penjamin Mutu Program (Lembaga)
Sistem penjamin mutu program Cina diantaranya :

 NOCFL (National Office for Teaching Chinese as a Foreign


Language) yaitu lembaga yang menyediakan tempat ujian yang
berskala internasional.
 CEAIE (Chinese Education Association for International
Exchange); yaitu lembaga yang menyediakan sekolah unggulan
dalam bidang teknologi dan kreativitas.
 CSE (Chinese Society of Education); yaitu lembaga
eksperimental pendidikan moral pada sekolah – sekolah swasta.
 CNIER (Cina National Institute for Educational Research); yaitu
lembaga eksperimental pendidikan kualitas.[5]

3. Tenaga Pengajar
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru dikelompokan berdasarkan
kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif, mulai
dari guru berkompeten sampai guru yang tidak qualified. Adapun standar
untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan
(inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan
biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.

7
Cina memang menempatkan guru sebagai prioritas dalam sistem
pendidikan mereka. Ini terlihat dari komitmen Pemerintah dengan
ungkapan, ‘Kunci keberhasilan pembangunan nasional terletak pada
pendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan terletak pada guru”.[6]
Selama lebih dari 100 tahun, pendidikan guru secara sistematis telah
dilakukan di Cina dan telah berkontribusi pada terciptanya korps guru di
negeri itu. Pendidikan guru di Cina saat ini menekankan pada perubahan
pemikiran tentang pendidikan, konsep, materi dan metode pembelajaran,
terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan sebagai jawaban atas
permintaan akan pentingnya mudernisasi pendidikan, orientasi global,
dan masa depan.

4. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi,
konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya. Siswa tidak
dituntut untuk terlalu menghafal konsep / materi, namun siswa diajarkan
dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang sedang
dipelajarinya. Dengan pendekatan pembelajaran seperti ini siswa lebih
dapat dengan mudah mencerna pelajaran dan pemahaman yang telah
didapatnya sehingga dapat terinternalisasi sepenuhnya dalam diri. Selain
di dalam kelas, proses belajar mengajar juga dilakukan bervariasi di
laboratorium atau di alam bebas. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang
kemampuan afektif dan psikomotorik siswa.

C. Prestasi Pendidikan Di Negara China


Di China, perbedaan antara menjalani hidup seperti seorang rakyat jelata dan
seorang bangsawan ditentukan dari kemampuan seseorang dalam
mengerjakan tes ini. Sejak usia dini, anak-anak di sana disortir menjadi
beberapa level di tahap TKA/B, SD, SMP, SMA, sarjana (S1), dan
pascasarjana (S2) — Semua melalui tumpukan tes yang telah distandarisasi.

8
Meskipun ada perbedaan yang signifikan pada perkembangan ekonomi, tetapi
ketika harus mengikuti ujian, anak-anak yang berusia 15 tahun di China akan
jauh lebih unggul jika dibandingkan anak-anak lainnya di seluruh dunia.

Setiap tiga tahun sekali, OECD akan mengadakan tes yang sudah
distandarisasi untuk semua anak 15 tahun di seluruh dunia yang biasa dikenal
dengan nama Programme for International Student Assessment(PISA).Pada
tahun 2012, mereka memutuskan untuk menguji Tiongkok Daratan (Daerah
RRC, tetapi mengecualikan Hong Kong, Macau, dan Taiwan).

Bukan hanya remaja di China berhasil meraih peringkat pertama di semua


kategori (Math, membaca, dan IPA), tetapi mereka juga benar-benar menang
dengan skor yang telak. Perbedaan skor antara China dengan juara ke-2
kasarnya sama seperti perbedaan skor juara ke-2 dengan juara ke-20 !

Jadi.. bagaimana murid-murid di China bisa sangat hebat dalam mengerjakan


ujian?Mereka selalu hebat dalam mengerjakan ujian.Sepanjang sejarah di
China, kemampuan untuk lulus sebuah ujianlah yang membedakan seorang
rakyat biasa dengan seorang bangsawan.

Pada tahun 605, selama Dinasti Sui, pemerintah China meresmikan


berdirinyaUjian Kenegaraan (Seperti CPNS jika dibandingkan di Indonesia).
Tes ini diadakan setiap 3 tahun sekali, dan terbuka untuk hampir seluruh pria.
Sehingga, para sarjana dan petani pun bisa duduk untuk mengerjakan ujian
ini. Dan jika mereka berhasil lulus dari ujian ini, mereka bisa naik ke posisi
pemerintahan yang strategis.Untuk lulus dari ujian ini membutuhkan hafalan
karya sastra klasik yang sangat banyak.

9
Dengan hadiah yang menggiurkan seperti itu, tidak aneh jika banyak orang
yang berusaha untuk menyontek.
Sebelum masuk ke 72-jam ujian kenegaraan, banyak peserta ujian yang
memakai celana dalam khusus - Celana dalam mencontek
Tradisi kuno menghafal dengan paksa (cramming) masih ada dan tetap
dilakukan.

Pelajar SMP di China setelah pulang sekolah sedang menghafal paksa


matematika, Bahasa mandarin, Bahasa Inggris, dan apa pun yang mungkin
akan diuji.

Rata-Rata murid SMA di China pergi ke sekolah 12 jam sehari, 6 hari


seminggu. Hari Minggu biasanya hanya setengah hari.

Apa yang mereka lakukan selama waktu tersebut? Mempelajari matematika,


menghafal kosakata Inggris, dan mengingat ribuan fakta yang mungkin akan
berguna di masa depan ketika kita tidak memiliki Google, Wikipedia, atau
Wolfram Alpha di genggaman kita.

Namun, untuk mereka, ini adalah hal yang sangat serius. Jika anda gagal
dalam ujian ini, anda akan berakhir bekerja di pabrik. Atau yang lebih buruk
— berusaha bertahan hidup dengan bertani di pinggiran kota.
Mampu untuk mengerjakan ujian yang distandarisasi juga lumayan berguna
di luar China.

Data statistik orang yang menerima F-1 Visa, sebuah visa untuk
seseorang yang ingin belajar di Amerika.
Kebanyakan pelajar internasional yang datang ke Amerika berasal dari
China, dibandingkan negara manapun, dan jumlah mereka tetap bertumbuh
setiap tahun.

10
Mendapat penerimaan dari Universitas elite di Amerika kebanyakan masih
berdasarkan pada performa anda di tes ini. Meskipun ada faktor lain seperti
rata-rata nilai rapot dan aktivitas eskul, hasil tes ini tetaplah yang paling
mudah, cara paling objektif dalam menyaring para pelamar.

Jadi, jangan heran jika murid-murid dari China semakin dominan di Ivy
League (Sebuah asosiasi dari 8 universitas ternama yang terkenal
"sempurna", contoh : Harvard, Princeton, dll) dan program pascasarjana
bergengsi lainnya. Inti dari sistem pendidikan di China adalah persaingan
yang ketat.

Ratusan juta murid-murid di China akan bersaing untuk kursi yang langka di
universitas bergengsi, dan perbedaan dari kehidupan yang keren dan payah
tergantung dari kemampuan anda untuk menghafal lebih banyak dari saingan
anda.Sistem seperti ini akan memastikan bahwa murid di China akan
mengalahkan murid-murid dari negara manapun dalam tes yang
distandarisasi. Anda boleh mengkritik sistem pendidikan mereka sebanyak
yang anda mau, tetapi itu telah berhasil menciptakan peserta ujian terbaik di
dunia. Dan di dunia yang sangat kompetitif, kemampuan tersebut memang
berguna.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya tela
melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan dan pendidikan
ini telah lama menjaga kekuasaan Cina begitu lama, sampai pada masuknya
bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di
Cina. Tradisi pemikiran falsafah di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada
masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze
dan Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas falsafah Cina

Manajemen pendidikan di Cina ialah tersentralisasi, mulai dari level pusat,


propinsi, kotamadya, kabupaten dan termasuk derah otonomi setingkat
kotamadya. Pendidikan di Cina terdiri atas empat sektor yaitu basic
education, technical dan vocational education, higher education dan adult
education. Di samping itu juga terdapat pendidikan prasekolah yang
materinya meliputi permainan, olah raga, kegiatan kelas , observasi,
pekerjaan fisik, serta aktivitas sehari-hari.

Reformasi yang dilakukan Cina di dunia pendidikan secara langsung


mengubah kurikulum sekolah dimana ditekankan pada pengembangan potensi
yang dimiliki siswa, kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi potensi yang
dimiliki siswa agar berkembang optimal. di Cina tidak terlalu menekankan
kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap
dapat membunuh karakter anak.

DAFTAR PUSTAKA

12
Said , Muhammad dan Affan , Junimar. 1987. Mendidik Dari Zaman ke Zaman.

Bandung: Jemmars.

Nur, Agustiar Syah. 2001. Perbandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung:

Lubuk Agung

http://ideguru.wordpress.com/2010/05/19/potret-pola-pendidikan-di-china/

Dyah Patra N., 2010, Pendidikan Kompartif Cina,:

http://blog.unsri.ac.id/dyahpatra/pendidikan-komparatif-china/sr/6699/

http://intanrumapea.wordpress.com/2012/08/05/kurikulum-cina/

http://jari-jarikaki.blogspot.com/2012/03/sistem-pendidikan-cina.html
http://adetaytay.blogspot.com/2012/12/sistem-pendidikan-di-cina.html

13

Anda mungkin juga menyukai