Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM, PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CINA


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan

Oleh:

Prasetyo Laksono
NIM:12110194

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
SEMARANG
2023
SISTEM, PROBLEMATIKA DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI CINA
Prasetyo Laksono
Prasetyolaksono0@gmail.com
ABSTRAK
Kurikulum pendidikan dasar sampai menengah Cina mengalami
perubahan kurikulum sebanyak 7 kali sejak berdirinya Republik Rakyat Cina.
Perubahan kurikulum merupakan tuntutan yang dibutuhkan agar Cina
menyesuaikan dengan kebijakan ekonomi dan pasar kerja domestik maupun
global. Pada perubahan kurikulum ketujuh‐kali‐nya tahun 2007, pemerintah
sangat terbuka terhadap hasil penelitian di bidang pendidikan dan masukan dari
praktisi pendidikan, pengusaha dan orang tua serta masyarakat peduli pendidikan
baik dari tingkat kecamatan maupun tingkat nasional. Reformasi kurikulum
dimulai melalui survey studi secara nasional yang dilaksanakan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dengan subyek pengamatan
pada 16.000 siswa, 2000 guru dan kepala sekolah di 9 provinsi yang mewakili
peta demografi Cina. Selain itu, juga dilakukan studi komparatif dengan
kurikulum di negara )nggris, Amerika, Kanada, Australia, Korea Selatan,
Thailand, Rusia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, Jepang, )ndia, Brasil dan
Mesir. Upaya studi komparatif ini dilakukan untuk memperoleh wawasan yang
luas untuk para penyusun kurikulum dalam peningkatan kualitas kurikulum
pendidikan dasar‐menengah. Studi komparatif ini diyakini sebagai upaya yang
sangat bermakna untuk memfasilitasi pemahaman yang benar terhadap sistem
pendidikan di dunia dan keterkaitannya dengan sosial ekonomi dunia. Studi ini
juga memperluas wawasan para pengambil kebijakan akan kampanye di seluruh
belahan dunia tentang EFA (Education for All) yang mencakup kualitas
pendidikan di semua unit pendidikan.

Kata-kata kunci: Sistem pendidikan, perpaduan bangsa, problematika, kebijakan


pendidikan, dan masyarakat Cina.

2
EDUCATIONAL SYSTEM, PROBLEMATICS AND POLICY IN CINA
Prasetyo Laksono
Prasetyolaksono0@gmail.com
ABSTRACT
China's primary to secondary education curriculum has undergone
curriculum changes 7 times since the founding of the People's Republic of China.
Curriculum changes are a necessary requirement for China to adapt to domestic
and global economic policies and job markets. During its seventh curriculum
change in 2007, the government was very open to the results of research in the
field of education and input from educational practitioners, entrepreneurs and
parents as well as people who cared about education at both the sub-district and
national levels. Curriculum reform began through a national study survey carried
out by the Directorate General of Basic Education of the Ministry of Education
with observation subjects of 16,000 students, 2000 teachers and school principals
in 9 provinces representing China's demographic map. Apart from that,
comparative studies were also carried out with curricula in England, America,
Canada, Australia, South Korea, Thailand, Russia, Sweden, Finland, New
Zealand, Japan, India, Brazil and Egypt. This comparative study effort was
carried out to gain broad insight for curriculum developers in improving the
quality of the primary-secondary education curriculum. This comparative study is
believed to be a very meaningful effort to facilitate a correct understanding of the
world's education system and its relationship with the world's social economy.
This study also broadens the horizons of policy makers regarding campaigns
throughout the world regarding EFA (Education for All) which includes the
quality of education in all educational units.

Key words: Education system, national unity, problems, education policy, and
Cina society

3
A. PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam mebangun suatu
bangsa. Melalui Pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya
menjadi masyarakat dan abngsa yang maju. Karena melalui Pendidikan dapat
dikembangkan sumber daya yang berkualitas sesuai tuntutan.
Cina dalam beberapa tahun terakhir berhasil membuat prestasi yang sangat
mengagumkan. Yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya yang
tadinya hanya sebagai negara berkembang, kemudian berubah menjadi
masyarakat yang makmur. Pebubahan yang dialami cina merupakan perubahan
yang sangat berarti. Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami cina
sangat dikagumi dunia. Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor
Pendidikan sangat memuaskan.
Oleh karena itu, dalam mekalah ini akan dibahas tentang sitem dan
kebijakan Pendidikan di cina yang ungkin bisa diterapkan di Indonesia jika itu
relevan. Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran dari para pembaca.
B. PEMBAHASAN
1. Sistem Pendidikan di Cina
Cina adalah negara yang paling luas di dunia, dengan luas daerah sekitar
9,6 juta kilometer persegi. Dua pertiga dari daerah ini terdiri dari grun pasir
dan pegunungan. Pendududk cina 1989 berjumlah +540 juta jiwa, dan pada
tahun 2000 berjjumlah 1.246.871.951 jiwa, dengan komposisi 25,5% tediri
berusia di bawah 15 tahun dan 5% persen di atas 65 tahun. Bahasa resmi
adalah Bahasa mandarin.1
Sejak tahun 1980 an pemerintah cina menetapkan prinsip-prinsip dasar
pembangunan ekonomi sebagai tugas central Negara dengan tetap berperang
pada empat landasan, yaitu Sosialisme, komunisme, marxisme, dan leunisme.
Pada tahun 1985 melalui putusan komite petani komunis cina diadakan
reformasi struktur Pendidikan, dengan tegas menyatakan bahwa “Pendidikan

1 Ismail Eka Wijaya,”Studi Komparatif Pendidikan Di Kawasan Asia: RRC, Kore Selatan,
Jepang.”Educare.Vol 5,. No 1. Agustus 2007,49.

4
harus menjalankan tujuan pembangunan sosialis, dan pembangunan sosialis
harus tergantung pada Pendidikan”. Tujuan umum pembangunan Pendidikan
cina adalah untuk membangun kerangka dasar sistem Pendidikan yang dapat
dipakai dan disesuaikan dengan keperluan Gerakan modernisasi sosialis yang
di arahkan pada tujuan Pendidikan di abad 21 ini.
Sistem pendidikan Cina meliputi: pendidikan dasar, pendidikan teknik
dan kejuruan, pendidikan tinggi, dan pendidikan orang dewasa. Pendidikan
dasar meliputi TK,SD, dan SM dengan lama pendidikan yaitu: pra sekolah 3
tahun keatas, sekolah dasar 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun, dan
pendidikan sekolah menengah tingkat pertama 3 tahun dan tingkat atas 5 tahun.
Selain pendidikan formal di Cina juga berkembang pendidikan non formal
yang berupa pendidikan orang dewasa yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
a) Pendidikan Dasar
Anak-anak Cina memulai pendidikan formal usia 3 tahun dengan
masuk pra sekolah yang berlangsung selama 3 tahun. Dilanjutkan masuk
sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung 6 tahun
dengan mata pelajaran utama Bahasa China, Matematika, Sejarah,
Geografi, Sains, dan lain sebagainya.
b) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi dua bagian, yaitu pendidikan
menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan. Sekolah
menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior.
Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun.
Untuk masuk ke tingkat senior mereka harus lulus tes kelas kejuruan.
Level senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3
tahun.
c) Pendidikan Khusus
Cina juga memeiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak
dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak
dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas.

5
d) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan.
Sebenarnya ada banyak universitas dan college di Cina tetapi tingkatan
dan kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya
Beijing University dan Shanghai's University. Umumnya siswa harus
menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk
tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian.
2. Manajemen Pendidikan di Cina
Sistem pendidikan di China adalah transentralisasi, mulai dari level
pusat, propinsi, kotamadya, kabupaten, termasuk daerah-daerah otonomi
setingkat kotamadya. Adapun yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
pendidikan adalah komite pendidikan Negara (State education Commission
SEDC), adalah suatu organisasi profesional pemerintah dalam bidang
pembangunan pendidikan. Kemudian pada tahun 1985 pemerintah pusat.
mendelegasikan pendidikan dasar kepada kabupaten dan kota-kota kecil di
daerah-daerah pedalaman.
a) Biaya Pendidikan
Alokasi biaya pendidikan tersedia pada pemerintah pusat dan
daerah dengan distribusi, alokasi daerah untuk pendidikan yang dikelola
oleh daerah, dan dana pusat untuk lembaga pendidikan yang berada di
kementerian-kementerian. Besar anggaran pendidikan Cina pada tahun
1990 adalah sebesar 43,3 miliar RnB (Reuminbi) guan (13%,1 dari
anggaran Negara).
b) Personalia
Pada tahun 1990 Cina memiliki 13,45 juta guru, dengan perincian:
5,58 juta guru SD, 3,63 juta guru-guru sekolah menengah, dan 394500
adalah duru di pendidikan tinggi reguler. Adapun standar untuk menjadi
guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatab (Inservice Training)
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang biaya pendidikan
sepenuhnya ditanggung oleh Negara.

6
c) Kurikulum
Kurikulum dirumuskan oleh komisi pendidikan Negara (SEDC)
yang sangat fleksibel serta berfariasi atas dasar kemampuan dan
karakteristik wilayah kota dan desa dengan memberikan keleluasaan bagi
daerah atau pedesaan untuk menambahkan kurikulum lokal, dengan acuan
sebagai berikut:
1) SD memuat 10 mata pelajaran berbeda antara di perkotaan dan
pedesaan, untuk SD semisal memuat mata pelajaran pertanian
selain mta pelajaran inti, moral, matematika, dan bahasa Cina,
sedangkan untuk SD perkotaan diwajibkan mata pelajaran
olahraga.
2) Sekolah menengah pertama memberikan 13 mata pelajaran wajib.
termasuk diantaranya MA. Pendidikan moral, politik, Bahasa Cina,
Bahasa Asing, dan matematika.
3) Sedangkan untuk SLTA disesuaikan dengan keinginan siswa,
kenutuhan sosial masyarakat, serta kondisi lembaga setempat,
dengan bebebrapa pata pelajaran pilihan.
d) Sistem Ujian dan Sertfikasi
Sekolah dasar dan menengah melaksanakan empat macam ujian,
yaitu: ujian semester; ujian tahunan; ujian akhir sekolah, dan ujian masuk
SMP. Ujian-ujian ini terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan
matematika. Untuk masuk perguruan tinggi, dilakukan ujian seleksi
Nasional dengan pemisah antara pilihan science dan ilmu sosial.
e) Isu-isu Pendidikan Cina
Masalah pendidikan Cina tahun 2000, meliputi kualitas pendidikan,
profesionalisme personil pendidikan, isi dan metodologi pendidikan yang
belum memenuhi tuntunan pembangunan sosial nasional.2

2 Cepi Riyana. “Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea, dan Jepang”. (Bandug, 2008)

7
3. Kebijakan Pendidikan di Cina
Pada tahun 1993, tercatat guru memiliki gaji yang rendah. Kondisi ini
akan berpengaruh terhadap kinerja dan profesionalitas guru dalam
melaksanakan tugasnya. Bagaimana dapat menuntut guru melaksanakan tugas
dengan optimal, kalau dirinya menghadapi masalah dengan kesejahteraan diri
dan keluarganya. Pada tahun 1989, dana dari negara untuk pendidikan hanya
9,4 milyar yuan. Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang bisa dilakukan
untuk mengembangkan dunia pendidikan. Pendidikan di Cina sangat
bergantung pada alokasi dana dari pemerintah. Semua itu harus diatur dengan
Undang-Undang.
Beberapa inovasi lain telah digulirkan cina adalah diberlakukannya wajib
pendidikan dasar 9 tahun secara gratis. Pendidikan tinggi dikembangkan secara
cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran
dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti
mengembangkan karakter siswa, penggunaan teknologi informasi,
kesejahteraan dan status sosial guru. Pendidikan swasta berkembang cepat. Hal
ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran pendidikan dan
kerjasama dengan negara lain secara aktif dan luas memperkuat daya saing di
dunia.3

C. ANALISIS
1. Perbandingan Pendidikan di Indonesia Dan Cina
a. Pendidikan di Cina
Sistem pendidikan di Cina termasuk komprehensif dan merupakan
sistem pendidikan yang terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah
(sebelum usia 6 tahun), pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun,
sedangkan diwilayah pedesaan dimulai usia 5 tahun), pendidikan
menengah (3 tahun untuk menegah pertama, dan 3 tahun untuk
pendidikan lanjut), universitas (4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk

3 http://www.jamaahpaia.me?2018?06?makalahsistem-dan-kebijakan-pendidikan.html?
m=1 diakses pada tanggal 19 maret, pukul 15.30

8
nonsarjana), serta pendidikan pascasarjan (2-3tahun untuk magisterat 2-3
untuk doctoral).
Disisi lain, sistem pendidikan di Cina bukan sistem yang seimbang
walaupun hanyak sekolah diperkotaan yang bisa bersaing dengan
sekolah- sekolah swasta atau sekolah asing. Sebagian besar sekolah di
Cina berada di wilayah pedesaan dan pada umumnya sekolah di wilayah
pedesaan itu memiliki dana yang sedikit, pengajaran dan peralatan yang
tidak memadai. Banyak anak-anak di kawasan pedesaan yang
menghentikan pendidikannya walaupun belum menyelesaikan
pendidikan dasarnya karena alasan ekonomi. Sistem pendekatan atau
sistem pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi,
konsep, dan penguasaan keterampilan bagi para siswanya. Hal ini
ditempuh dengan proses belajar mengajar yang kondusif. Kurikulum
yang modern, sarana dan prasarana yang memadai, guru yang
berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi, dan budaya belajar yang
tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di dunia saat ini.
Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal konsep materi, namun siswa
diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan mengalami suatu hal yang
sedang dipelajarinya.
b. Sistem Pendidikan di Indonesia
Karakteristik kurikulum Indonesia yaitu mempunyai tujuan
Pendidikan Nasional mengandung filosofi pendidikan sebagai educare
yang berarti membimbing, menuntun, dan memimpin.
Filosofi pendidikan sebagai educare lebih mengutamakan proses
pendidikan yang tidak terjebak pada banyaknya materi yang dipaksakan
kepada peserta didik dan harus dikuasai. Proses pendidikan educare lebih
merupakan aktivitas hidup untuk menyertai, mengantar, mendampingi,
membimbing, memampukan peserta didik sehingga tumbuh berkembang
sampai pada tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Peran pendidik lebih
sebagai narasumber, pendorong, pemberi motivasi, dan fasilitator bagi

9
peserta didik sehingga dapat mengantar pada tumbuhnya kepercayaan
diri, kemandirian, kedewasaan dan kecerdasan peserta didik.
istem penyelenggaraan / penjenjangan pendidikan di Indonesia
terbagi menjadi beberapa jalur pendidikan yang kemudian teruari lagi
menjadi beberapa jenis dan bentuk pendidikan. Jalur pendidikan terdiri
atas:
1) Pendidikan Formal.
2) Pendidikan Non Formal.
3) Pendidikan Informal.
Sementara jenis pendidikan mencakup:
1) Pendidikan Umum.
2) Pendidikan Kejuruan.
3) Pendidikan Akademik.
4) Pendidikan Profesi.
5) Pendidikan Vocal.
6) Pendidikan Kegamaan.
7) Pendidikan Khusus.4

10
D. KESIMPULAN
1. Sistem pendidikan Cina meliputi: pendidikan dasar, pendidikan teknik dan
kejuruan, pendidikan tinggi, dan pendidikan orang dewasa.
2. dapun yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan adalah
komite pendidikan Negara (State education Commission, SEDC), yaitu
suatu organisasi profesional pemerintah dalam bidang pembangunan
pendidikan.
3. Beberapa inovasi lain telah digulirkan cina adalah diberlakukannya wajib
pendidikan dasar 9 tahun secara gratis. Pendidikan tinggi dikembangkan
secara cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran
dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti
mengembangkan karakter siswa, penggunaan teknologi informasi,
kesejahteraan dan status sosial guru. Pendidikan swasta berkembang cepat.
Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran
pendidikan dan kerjasama dengan negara lain secara aktif dan luas
memperkuat daya saing di dunia.
4. istem pendidikan di Cina termasuk komprehensif dan merupakan sistem
pendidikan yang terlengkap, terdiri dari pendidikan prasekolah (sebelum
usia 6 tahun). pendidikan dasar (bisa masuk pada usia 6 tahun, sedangkan
diwilayah pedesaan dimulai usia 5 tahun), pendidikan menengah (3 tahun
untuk menegah pertama, dan 3 tahun untuk pendidikan lanjut), universitas
(4 tahun untuk sarjana 2-3 tahun untuk nonsarjana), serta pendidikan
pascasarjan (2-3tahun untuk magisterat 2-3 untuk doktoral). Sedangkan
karakteristik kurikulum Indonesia yaitu mempunyai tujuan Pendidikan
Nasional mengandung filosofi pendidikan sebagai educare yang berarti
membimbing, menuntun, dan memimpin.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman Assegaf, Internasionalisasi pendidikan, (Yogyakarta : Gama Media,


2003), hlm 114
Wijaya, Ismail Eka. 2007. "Studi Komparatif Pendidikan Di Kawasan Asia: RRC,
Korea Selatan, Jepang". Educare. Vol 5. No 1. Agustus.
Riyana, Cepi. 2008. "Studi Perbandingan Kurikulum Cina, Korea, dan Jepang".
Bandung.
http://www.jamauhpuis.me/2018/06/makalahsistem-dun-kebijakan-
pendidikan.hind/m=1
Azahra,
May.http://googleweblight.com/i?re=http://maymayazzahra.blogspot.co
m/2016/01 /makalah perlindungan-pendidikan.html/m%3Dhl=id-ID

12

Anda mungkin juga menyukai