Oleh:
Prasetyo Laksono
NIM:12110194
ASTRACT
General educational psychology when looking at nature, heredity and
environment developed into four streams, namely empiricism, naturalism,
nativism, and convergence. Islam emerged in theory fithrah, where children have
the potential of religious inborn potential in the form of Islam. In addition, the
physical potential of children also follow the descendants of that parent.
Conditions such learners difference will affect the learning undertaken by
educators, both in determining the learning model, learning approaches, learning
strategies, teaching methods, the selection of instructional media and so forth,
even attitudes or interaction in conducting learning.
ABSTRAK
Psikologi pendidikan, ketika melihat alam, faktor keturunan dan lingkungan
berkembang menjadi empat aliran, yaitu empirisme, naturalisme, nativisme, dan
konvergensi. Islam muncul dalam teori fithrah, di mana anak-anak memiliki
potensi potensi bawaan agama dalam bentuk Islam. Selain itu, potensi fisik anak
juga mengikuti keturunan orang tua. Kondisi perbedaan peserta didik tersebut
akan mempengaruhi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, baik dalam
menentukan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pengajaran, pemilihan media pembelajaran dan sebagainya,
bahkan sikap atau interaksi dalam melakukan pembelajaran.
2
A. PENDAHULUAN
Dalam ilmu psikologi, pemahaman terhadap faktor keturunan memiliki
peran yang sangat penting dalam menjelaskan berbagai aspek perilaku
manusia. Faktor keturunan merujuk pada warisan genetik yang diterima
seseorang dari orangtuanya melalui materi genetik yang terdapat dalam DNA.
Faktor ini menjadi salah satu elemen kunci yang membentuk dasar biologis
dari kepribadian, kecerdasan, dan sejumlah karakteristik psikologis lainnya.
Pentingnya memahami faktor keturunan terletak pada kontribusinya
terhadap penjelasan mengapa individu memiliki kecenderungan tertentu
dalam berpikir, merasa, dan berperilaku. Meskipun pengaruh lingkungan juga
memiliki peran signifikan, faktor keturunan membentuk dasar biologis yang
menjadi landasan bagi interaksi antara gen dan lingkungan.
Dalam materi ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana
faktor keturunan dapat memengaruhi berbagai aspek psikologis, mulai dari
aspek kognitif hingga emosional. Melalui pemahaman mendalam terhadap
keterkaitan antara genetika dan psikologi, kita dapat mengeksplorasi sejauh
mana warisan genetik dapat membentuk potensi, sifat-sifat tertentu, serta
bagaimana faktor lingkungan turut berinteraksi dengan faktor keturunan
dalam membentuk kepribadian dan perilaku manusia.
Selain itu, pembahasan ini juga akan mencakup penelitian terkini dan
temuan ilmiah yang membantu menggambarkan kompleksitas interaksi antara
faktor keturunan dan lingkungan. Pemahaman yang lebih baik terhadap peran
faktor keturunan ini tidak hanya memperkaya wawasan kita tentang manusia
sebagai makhluk biologis dan psikologis, tetapi juga memiliki implikasi
penting dalam konteks pengembangan diri, diagnosis, dan pengelolaan
berbagai tantangan psikologis.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan
Dalam ilmu psikologi, lingkungan disebut dengan environment
(Milieu). Jadi bukan surrounding yang berarti keadaan sekeliling saja.
Karena kata envieronent mecakup semua faktor di luar diri manusia yang
mempunyai arti bagi diri sendiri, dalam arti memungkinkan untuk
3
memberikan reaksi pada diri manusia tersebut. Jadi antara kita (manusia)
dan lingkungan terjadi interaksi yang terus menerus.
2. Macam-macam Lingkungan
b) Lingkungan Biologis
Yaitu Lingkungan yang berupa makhluk hidup, lingkungan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan tumbuh-tumbuhan dan
lingkungan hewan.
c) Lingkungan Abstrak
Semua hal abstrak juga bisa dimasukkan dalam lingkungan, jika hal
tersebut telah menyatu dengan manusia. Termasuk semua hal yang
abstrak, misalnya: pengetahuan, kesenia, kebudayaan, nilai
kehidupan seperti aturan-aturan pergaulan, tata krama, sopan
santun dan sebagainya.
4
b) Lingkungan dalam (internal environment)
Lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk
lingkunan luar/alam.
1) Faktor Endogen
Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh
individu sejakdalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor
endogen merupakan faktorketurunan atau faktor bawaan. Sebagai
faktor keturunan yang merupakan penlaran dari gen yang
5
diturunkan, maka tidaklah mengherankan kalau faktorendogen
yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti
orangtuanya. Ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak
itu tidak meninggalkansifat-sifat dari orang tuanya
6
2) Faktor Eksdogen
Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri
individu, merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam
sekitar, pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh
lingkungan bersifat pasif dalam arti bahwa lingkungan
tidakmemberikan pengaruhnya secara paksa kepada individu.
Lingkungan hanyamenyediakan kemungkinan-kemungkinan atau
kesempatan-kesempatan kepadaindividu. Apakah individu
mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikanoleh
lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada individu yang
bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang bersifat aktif,
penuh tanggung jawab, dan secara sistematik
4. Teori-teori Lingkungan
1) Aliran Nativisme
2) Aliran Empirisme
7
merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi
manusia. Teori ini sering dengan “Tabularasa” yang memandang
bahwa keturunan itu mempunyai peranan.
3) Aliran Konvergensi
8
2) Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat,
dimanaterjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lain.
Kondisimasyarakat ini juga akan memberikan pengaruh terhadap
perkembanganindividu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:
9
Individu itu senantiasa berusaha untuk “menyesuaikan diri”
(daralm arti luas) dengan lingkungannya. Dalam arti luas
menyesuaikan diri itu berarti:
C. ANALISIS
D. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10