Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP INDIVIDU


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Oleh:

Prasetyo Laksono
NIM:12110194

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
SEMARANG
2023
MAKALAH
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP INDIVIDU
Prasetyo Laksono

ASTRACT
General educational psychology when looking at nature, heredity and
environment developed into four streams, namely empiricism, naturalism,
nativism, and convergence. Islam emerged in theory fithrah, where children have
the potential of religious inborn potential in the form of Islam. In addition, the
physical potential of children also follow the descendants of that parent.
Conditions such learners difference will affect the learning undertaken by
educators, both in determining the learning model, learning approaches, learning
strategies, teaching methods, the selection of instructional media and so forth,
even attitudes or interaction in conducting learning.

Keyword: Innate, Heredity, Environment

ABSTRAK
Psikologi pendidikan, ketika melihat alam, faktor keturunan dan lingkungan
berkembang menjadi empat aliran, yaitu empirisme, naturalisme, nativisme, dan
konvergensi. Islam muncul dalam teori fithrah, di mana anak-anak memiliki
potensi potensi bawaan agama dalam bentuk Islam. Selain itu, potensi fisik anak
juga mengikuti keturunan orang tua. Kondisi perbedaan peserta didik tersebut
akan mempengaruhi pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik, baik dalam
menentukan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pengajaran, pemilihan media pembelajaran dan sebagainya,
bahkan sikap atau interaksi dalam melakukan pembelajaran.

Kata Kunci: Pembawaan, Keturunan, Lingkungan

2
A. PENDAHULUAN
Dalam ilmu psikologi, pemahaman terhadap faktor keturunan memiliki
peran yang sangat penting dalam menjelaskan berbagai aspek perilaku
manusia. Faktor keturunan merujuk pada warisan genetik yang diterima
seseorang dari orangtuanya melalui materi genetik yang terdapat dalam DNA.
Faktor ini menjadi salah satu elemen kunci yang membentuk dasar biologis
dari kepribadian, kecerdasan, dan sejumlah karakteristik psikologis lainnya.
Pentingnya memahami faktor keturunan terletak pada kontribusinya
terhadap penjelasan mengapa individu memiliki kecenderungan tertentu
dalam berpikir, merasa, dan berperilaku. Meskipun pengaruh lingkungan juga
memiliki peran signifikan, faktor keturunan membentuk dasar biologis yang
menjadi landasan bagi interaksi antara gen dan lingkungan.
Dalam materi ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana
faktor keturunan dapat memengaruhi berbagai aspek psikologis, mulai dari
aspek kognitif hingga emosional. Melalui pemahaman mendalam terhadap
keterkaitan antara genetika dan psikologi, kita dapat mengeksplorasi sejauh
mana warisan genetik dapat membentuk potensi, sifat-sifat tertentu, serta
bagaimana faktor lingkungan turut berinteraksi dengan faktor keturunan
dalam membentuk kepribadian dan perilaku manusia.
Selain itu, pembahasan ini juga akan mencakup penelitian terkini dan
temuan ilmiah yang membantu menggambarkan kompleksitas interaksi antara
faktor keturunan dan lingkungan. Pemahaman yang lebih baik terhadap peran
faktor keturunan ini tidak hanya memperkaya wawasan kita tentang manusia
sebagai makhluk biologis dan psikologis, tetapi juga memiliki implikasi
penting dalam konteks pengembangan diri, diagnosis, dan pengelolaan
berbagai tantangan psikologis.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan
Dalam ilmu psikologi, lingkungan disebut dengan environment
(Milieu). Jadi bukan surrounding yang berarti keadaan sekeliling saja.
Karena kata envieronent mecakup semua faktor di luar diri manusia yang
mempunyai arti bagi diri sendiri, dalam arti memungkinkan untuk

3
memberikan reaksi pada diri manusia tersebut. Jadi antara kita (manusia)
dan lingkungan terjadi interaksi yang terus menerus.

Lingkungan (environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi


dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah
laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life process kita kecuali gen-
gen.

2. Macam-macam Lingkungan

Lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

a) Lingkungan Fisik (physical environment)


Yaitu lingkungan / segala sesuatu di sekitar kita yang berupa benda
mati, misalnya: rumah, kendaraan, udara, air dan sebagainya.

b) Lingkungan Biologis
Yaitu Lingkungan yang berupa makhluk hidup, lingkungan ini
dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan tumbuh-tumbuhan dan
lingkungan hewan.

c) Lingkungan Abstrak
Semua hal abstrak juga bisa dimasukkan dalam lingkungan, jika hal
tersebut telah menyatu dengan manusia. Termasuk semua hal yang
abstrak, misalnya: pengetahuan, kesenia, kebudayaan, nilai
kehidupan seperti aturan-aturan pergaulan, tata krama, sopan
santun dan sebagainya.

Dan menurut Sertain lingkungan itu dapat dibagi menjadi 3 bagian


sebagai berikut:

a) Lingkungan alam/luar (ekternal or phsycal environment)


Lingkungan alam/luar adalah segala sesuatu yang ada dalam
dunia ini yang bukan manusia: rumah, tumbuh-tumbuhan, air,
iklim, hewan dan sebagainya.

4
b) Lingkungan dalam (internal environment)
Lingkungan dalam adalah segala sesuatu yang termasuk
lingkunan luar/alam.

c) Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)


Lingkungan sosial/masyarakat adalah semua orang/manusia lain
yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada
yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung.
Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan sehari-hari
dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman kita,
kawan sekolah, sepekerjaan dan sebagainya.

Jadi, menurut penulis lingkungan terbagi menjadi dua yaitu


lingkungan langsung dan lingkungan tidak langsung, lingkungan
langsung adalah lingkungan yang dilakukan dengan kontak langsung
oleh individu. Sedangkan lingkungan tidak langsung yaitu lingkungan
yang tidak melalui kontak langsung oleh individu yaitu: melalui radio
dan televisi, dengan membaca buku-buku, majalah-majalah, surat-surat
kabar, dan sebagainya, dengan berbagai cara yang lain. Pada dasarnya
jiwa manusia terdiri dua aspek, yaitu aspek kemampuan yang meliputi
inteligensi dan bakat, sedangkan aspek kepribadian meliputi watak,
sikap, sifat, dan minat. Faktor lingkungan yang paling berperan dalam
pembentukan pribadi menusia adalah rumah, sekolah dan teman sebaya.

3. Faktor-Faktor Dalam Lingkungan

Menurut Sugardo dan Sudarno (1976:140) Pembawaan dapat terjadi


dengan dua faktor yaitu:

1) Faktor Endogen
Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh
individu sejakdalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor
endogen merupakan faktorketurunan atau faktor bawaan. Sebagai
faktor keturunan yang merupakan penlaran dari gen yang

5
diturunkan, maka tidaklah mengherankan kalau faktorendogen
yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti
orangtuanya. Ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak
itu tidak meninggalkansifat-sifat dari orang tuanya

Kita mengenal bahwa faktor-faktor endogen yang nampak


pada saatindividu itu dilahirkan, adalah adanya sifat-sifat tertentu
yang berhubungandengan faktor kejasmanian, misalnya warna
kulit, warna dan jenis rambut, rupawajah, golongan darah, dan
sebagainya. Faktor pembawaan yang berhubungandengan keadaan
jasmani pada umumnya tidak dapat diubah begitu saja,
danmerupakan faktor dasar dalam ciri fisik individu.

Disamping itu individu juga mempunyai sifat-sifat


pembawaan psikologikyang erat hubungannya dengan keadaan
jasmani yaitu temperamen. Temperamenmerupakan sifat-sifat
pembawaan yang erat hubungannya dengan strukturkejasmanian
seseorang, yang berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik
sepertidarah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain, yang terdapat
dalam diri manusia. Temperamen berbeda dengan karakter atau
watak. Karakter atau watakmerupakan keseluruhan dari sifat
seseorang yang nampak dalam perbuatannyasehari-hari, sebagai
hasil bawaan maupun lingkungan. Temperamen padaumumnya
bersifat konstan, sedangkan watak atau karakter lebih bersifat
tidakkonstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh
lingkungan.

Selain itu individu masih mempunyai sifat-sifat pembawaan


yang berupa bakat (aptitude). Bakat bukanlah sesuatu yang telah
jadi dan terbentuk pada padawaktu individu dilahirkan, tetapi baru
merupakan potensi-potensi saja. Supaya potensi tersebut
teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untuk
mengaktualisasikan bakat-bakat tersebut. Disinilah dukungan
lingkungan yang baik diperlukan dalam perkembangan individu.

6
2) Faktor Eksdogen
Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri
individu, merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam
sekitar, pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh
lingkungan bersifat pasif dalam arti bahwa lingkungan
tidakmemberikan pengaruhnya secara paksa kepada individu.
Lingkungan hanyamenyediakan kemungkinan-kemungkinan atau
kesempatan-kesempatan kepadaindividu. Apakah individu
mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikanoleh
lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada individu yang
bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang bersifat aktif,
penuh tanggung jawab, dan secara sistematik

4. Teori-teori Lingkungan

1) Aliran Nativisme

Aliran ini berpendapat bahwa segala perkembangan


manusia itu telahditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak
lahir. Pendidikan tidak bisamengubah sifat-sifat pembawaan.
Salah satu perbedaan dasar individu adalah latar belakang
hereditas masing-masing individu. Hereditas dapat diartikan
sebagai pewaris atau pemindah biologis, karakteristik individu
dari pihak orang tuanya.

2) Aliran Empirisme

Aliran ini mempunyai pendapat bahwa dalam


perkembangan anak menjadi dewasa, itu sama sekali ditentukan
oleh lingkungannya. Sejak atau oleh pendidik dan pengalamannya
sejak kecil, manusia dapat dididik apa saja/kearah yang lebih baik
maupun kearah yan buru.

Aliran teori ini dalam lapangan pendidik menimbulkan


pandangan yang otomistis yang memandang bahwa pendidik

7
merupakan usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi
manusia. Teori ini sering dengan “Tabularasa” yang memandang
bahwa keturunan itu mempunyai peranan.

3) Aliran Konvergensi

Hukum ini berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman


bernama William Stern. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan
lingkungan kedua-duanyamenentukan perkembangan manusia,
dari dua buah faktor perkembangan danlingkungan. Kedua hal
tersebut itu kita renungkan benar-benar, belum tepatlahkiranya hal
itu diperuntukkan bagi perkembangan manusia, hasil dari proses
alam, yaitu pembawaan dan lingkungan belaka.

5. Hubungan Individu dengan Lingkungan

Kepribadian adalah organisasi dinamis daripada sistem psikofisik


dalamindividu yang turut menentukan cara-caranya yang unik (khas).
Dari rumusan /definisi tersebut jelas bahwa kepribadian manusia tidak
dapat dirumuskan sebagaisuatu keseluruhan atau kesatuan individu saja,
tanpa sekaligus meletakkanhubungannya dengan lingkungannya.

Seperti yang dikemukakan dalam teori konvergensi bahwa


lingkunganmempunyai peranan yang penting dalam perkembangan
individu. Lingkungandisini secara umum dapat dibedakan:

1) Lingkungan fisik, yaitu lingkungan alam, misalnya keadaan tanah,


iklim, musim dan sebagainya. Perbedaan lingkungan alam dimana
individu berada akan memberikan perbedaan pengaruh pula
terhadap perkembangan individu. Sebagai misal daerah pantai,
pegunungan ataupun pedalaman akan memberikan pengaruh
berbeda kepada individu. Begitu pula dengan daerah dua musim
atau empat musim akan memberikan pengaruh berbeda pada
individu.

8
2) Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat,
dimanaterjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lain.
Kondisimasyarakat ini juga akan memberikan pengaruh terhadap
perkembanganindividu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:

a. Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial dimana


terdapathubungan yang erat antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain, antar anggota saling mengenal dengan
baik, dan memiliki hubungan yangerat. Sehingga pengaruh
lingkungan sosial primer ini akan lebih kuat.

b. Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial dimana


hubunganantara anggota yang satu dengan anggota yang lain
agak longgar. Padaumumnya antar anggota kurang atau tidak
saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan
sosial sekunder ini tidak kuat.

Pengaruh lingkungan sosial baik lingkungan sosial primer


maupunsekunder sangat kompleks dalam perkembangan individu.
Disamping ituhubungan antara individu dengan lingkungannya
merupakan hubungan yangsaling timbal balik, yaitu lingkungan
dapat mempengaruhi individu, dansebaliknya individu juga dapat
mempengaruhi lingkungan.

Menurut Woodworth, sebagaimana Abu Ahmadi (1991)


cara-cara individu itu berhubungan dengan lingkungan dapat
dibedakan menjadi 4 macam:

1) Individu bertentangan dengan lingkungannya.

2) Individu menggunakan lingkungannya.

3) Individu berpartisipasi dengan lingkungannya, dan

4) Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

9
Individu itu senantiasa berusaha untuk “menyesuaikan diri”
(daralm arti luas) dengan lingkungannya. Dalam arti luas
menyesuaikan diri itu berarti:

1) Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan


(penyesuaian autoplastis)

2) Mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan)


diri penyesuaian diri alloplastis.

6. Peran Lingkungan dalam Perkembangan

Dalam hal ini memang peran pembawaan dan lingkungan dalam


perkembangan individu seseorang sangatlah penting sekali. Ada beberapa
poin penting yang bisa kita jadikan acuan.

C. ANALISIS
D. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai