Di Susun Oleh :
MOH. RINALDI GUDE
Setiap individu dilahirkan kedunia dengan membawa hereditas (nature) tertentu. Ini
berarti bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orangtuanya.
Karakteristik tersebut menyangkut fisik (seperti struktur tubuh, warna kulit dan bentuk
rambut) dan psikis dan sifat-sifat mental (seperti emosi, kecerdasan, dan bakat).
Hereditas (nature) merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki
potensi untuk berkembang. Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan
meliputi fisik, psikis, sosial, dan religius. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan
3. Bagaimana determinasi faktor nature dan nurture dalam perkembangan serta
Faktor nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang
tergantung pada faktor dasar atau pembawaan. Tokoh aliran ini yang terkenal adalah
schopenhauer. 1[1]
Aliran filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang
segala sesuatu dengan kaca mata hitam. Maksudnya penganut ini berkeyakinan bahwa
pendidikan tidak berpengaruh apa-apa. Dalam ilmu pendidikan pandangan ini disebut
“pesimisme pedagogis”. Contohnya harimau pun hanya akan melahirkan harimau, tak
akan pernah melahirkan domba atau bahkan burung. Jadi pembawaan selalu berpengaruh
perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik
individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik fisik maupun
psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari pihak orang tua
melalui gen-gen.
Setiap individu memulai kehidupannya sebagai organisme yang bersel tunggal yang
bentuknya sanagat kecil, garis tengahnya kurang lebih 1/200 inci (1/80 cm). Sel ini
merupakan perpaduan antara sel telur (ovum) yang berasal dari ibu dan sperma yang
berasal dari ayah. Didalam rahim, sel benih ini terus bertambah besar dengan jalan
2
pembelahan sel menjadi organisme yang bersel dua, empat, delapan, dan seterusnya
sehingga setelah kurang lebih 9 bulan menjadi organisme yang sempurna. Setiap sel benih
memiliki 48 kromosom yaitu benda seperti benang, yang berpasangan sebanyak 24 pasang.
dasar dalam pembawaan). Gen-gen inilah yang akan menentukan sifat-sifat individu, baik
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan atau disebut juga dengan
aliran ‘empirisme’, kaum empiris ini berpendirian bahwa perkembangan anak itu
sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan. Pendapat ini terkenal dengan nama teori
tabularasa. Dengan teori tabularasa ini john locke telah mengungkapkan kekuasaan
lingkungan sebab manusia dapat di didik menjadi apa saja (kearah baik maupun buruk)
dan kondisi) fisik atau sosial yang mempengaruhi perkembangan siswa. Lingkungan
perkembangan siswa yang akan dibahas yaitu menyangkut lingkungan keluarga, sekolah,
pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-
nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan merupakan faktor yang
kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat.
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.melalui perawatan dan perlakuan yang baik dari
maupun sosio psikologisnya. Apabila anak telah memperoleh rasa aman, penerimaan
sosial dan harga dirinya, maka anak dapat memenuhi kebutuhan tertingginya, yaitu
Keluarga yang bahagia merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perkembangan emosi para anggotanya (terutama anak). Kebahagiaan ini diperoleh apabila
keluarga dapat memerankan fungsinya secar baik. Fungsi dasar keluarga adalah
memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan membangun hubungan yang baik
diantara anggota keluarga. hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan,
akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, pehatian, pemahaman,
respek dan keinginan untuk menumbuh kembangkan anak yang dicintainya. Keluarga
yang hubungan antar anggotanya tidak harmonis, penuh konflik, atau gap communication
Sedangkan dari sudut pandang sosiologis, fungsi keluarga ini dapat diklasifikasikan
Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan legalitas, kesempatan dan
Keluarga ( dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban untuk menafkahi anggota
dengan cara yang baik. Seorang (suami) tidak dibebani (dalam memberi nafkah),
Keluarga merupakan buaian atau penyampaian bagi masyarakat masa depan dan
Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi para anggota keluarganya dari gangguan,
anggotanya.
Untuk melaksanakan fungsinya ini, keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang
Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka”
program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengemankan potensiya, baik menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional
maupun sosial.
anak (siswa), baik dalam cara berfikir, bersikap maupun cara berperilaku. Sekolah
dalam membantu para siswa mencapai tugas perkembangannya. Sehubungan dengan hal
ini, sekolah seyogianya berupaya menciptakan iklim yang kondusif, atau kondisi yang
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja (siswa) memiliki
Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja adalah memberikan untuk belajar
tentang: (1) bagaimana berinteraksi dengan orang lain, (2) mengontrol tingkah laku sosial,
(3) mengembangkan ketrampilan dan minat yang relevan dengan usianya, (4) saling
bertukar perasaan dan masalah. Uraian tersebut, menunjukkan bahwa kelompok teman
sebaya itu mempunyai kontribusi yang sangat positif terhadap perkembangan kepribadian
remaja. Namun di sisi lain, tidak sedikit remaja yang berperilaku menyimpang, karena
pengaruh teman sebayanya. Keadaan ini seperti terungkap dari hasil-hasil penelitian
berikut:
a. Healy dan Browner menemuan bahwa 67% dari 3.000 anak nakal di Chicago, ternyata
nakal lainnya..
Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap remaja itu ternyata berkaitan dengan
iklim keluarga remaja itu sendiri. Remaja yang memiliki hubungan yang baik dengan
orangtuanya (iklim keluarga sehat) cenderung dapat menghindarkan diri pengaruh negatif
kurang baik. Judith Brook dan kolegnya menemukan, bahwa hubungan orangtua dan
remaja yang sehat dapat melindungi remaja tersebut dari penaruh teman sebaya yang tidak
sehat.
Anak dilahirkan belum bersifat sosial. Dalam arti, dia belum memliki kermampuan
untuk bergaul dengan orang lain untuk mencapai kematangan sosial, anak harus belajar
tentang cara-cara menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh anak
dilingkungannya baik orang tua, saudara, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya.
bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial,
hari.
Melalui pergaulan atau hubungan sosial baik dengan orang tua, anggota keluarga,
orang dewasa lainnya maupun teman bermain, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk
tingkah laku sosial. Pada usia anak bentuk-bentuk tingkah laku sosial anak sebagai berikut
d. Menggoda
e. Persaingan
i. Simpati
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang
perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosial
secara matang.
C. Determinasi Faktor Nature dan Nurture dalam Perkembangan serta Implikasinya
dalam Pendidikan
Pendidikan keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama adalah modal utama bagi
perkembangan anak kedepannya. Selanjutnya sekolah sebagai lembaga kedua yang formal
mengembangankan potensi yang ada pada anak serta masyarakat sebagai pendidikan
ketiga sesudah keluarga dan sekolah mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan
ruang lingkup dengan batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan
sosial serta berjenis-jenis budayanya yang tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai sosial
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual atau daya fikir
merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau
lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan
Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor bawaan dan lingkungan (nature vs
nulture). Dalam hal ini daat dipengaruhi berbagai faktor lingkungan keluarga terhadap
perkembangan awal anak sangat penting karena disinilah awal mula dari pendidikan anak
yang mana orang tua sebagai guru, anak akan mencontoh apa yang dilakukan.
Anastasi mengatakan bahwa adanya interaksi saling mempengaruhi antara Nature dan
1. Nature dan nurture keduanya menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan tingkah
laku.
2. Nature dan nurture tidak dapat berfungsi secara terpisah satu sama lain, tetapi harus saling
3. Interaksi dapat dikonseptualisasi sebagai suatu bentuk dari interelasi yang majemuk, yaitu
suatu hubungan yang terjadi mempengaruhi hubungan-hubungan yang lain akan terjadi.
Demikian juga Hebb meyakini bahwa Nature dan nurture merupakan jalinan yang
tidak bisa dipisahkan dan terlibat sepenuhnya dalam setiap proses perkembangan. Bahkan
menurut Hebb, perilaku ditentukan 100% oleh faktor keturunan dan 100% oleh faktor
lingkungan. Faktor keturunan yang sama memperlihatkan perilaku yang berbeda dalam
lingkungan yang berbeda. Demikian juga lingkungan yang sama menunjukkan efek yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor nature adalah faktor bawaan yang diwariskan orang tua kepada anaknya yang
tergantung pada faktor dasar atau pembawaann. Tokoh aliran ini yang terkenal adalah
mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas
karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi baik
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi sebagai pewarisan dari
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan atau disebut juga dengan
aliran ‘empirisme’, kaum empiris ini berpendirian bahwa perkembangan anak itu
sepenuhnya tergantung pada faktor lingkungan. Pendapat ini terkenal dengan nama teori
tabularasa. Dengan teori tabularasa ini john locke telah mengungkapkan kekuasaan
lingkungan sebab manusia dapat di didik menjadi apa saja (kearah baik maupun buruk)
siswa adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi dan kondisi)fisik atau sosial yang
masyarakat
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral, dan agama perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual atau daya fikir
merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau
lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan
dan selalu memerlukan manusia lainnya. Perkembangan seseorang adalah hasil dari faktor
bawaan dan lingkunagn (nature vs nulture). Dalam hal ini dapat dipengaruhi berbagai
faktor lingkungan keluarga terhadap perkembangan awal anak sangat penting karena
disinilah awal mula dari pendidikan anak yang mana orang tua sebagai guru, anak akan
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Kami menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaannya makalah kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA