Anda di halaman 1dari 9

Firdausi Ramadhan 170321612560

Fradinsa Yanirum P.A. 170521626022


Mira Mardiana 160351606441
Muti’atul Lailiyah 160351606447

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar hal di dunia ini mengalami perkembangan. Begitu pula
dengan manusia, tidak hanya mengalami perkembangan fisik, namun juga
mengalami perkembangan psikologi. Laju perkembangan psikologi tidak selalu
sama dengan laju perkembangan fisik. Untuk menciptakan masa depan yang baik,
perlu adanya pembangunan psikologi agar pikiran dari penerus masa depan dapat
berkembang dengan baik dan terarah. Sebagai calon guru kita perlu mengetahui
bagai mana cara mengarahkan dan membangun psikologi murid yang akan kita
ajar agar berhasil. Pada makalah ini akan dijelaskan mengenai perkembangan,
psikologi perkembangan, factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan serta
tujuan pembangunan psikologi.

1.2 Tujuan
Pada makalah ini, diharapkan agar pembaca mengetahui:
a. Arti dari perkembangan
b. Arti dari psikologi perkembangan
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
d. Tujuan psikologi pembangunan

1.3 Metode dan Sistematika


Pada penyusunan makalah ini, materi didapat dari beberapa sumber berupa
buku online, buku perpustakaan, buku teks, dan referensi lain. Susunan isi
makalah ini yaitu pendahuluan yang melingkupi latar belakang, tujuan pembuatan
makalah, metode dan sistematika; pembahasan yang melingkupi pengertian
perkembangan, pengertian psikologi perkembangan, faktor-faktor yang
memperngaruhi perkembangan dan tujuan psikologi pmbangunan; penutup yang
berisi penegasan dan kesimpulan.

Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Perkembangan.
Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang
bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikolog
manusia. Seperti misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek
pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakian agama, kecerdasan dan
sebagiannya. Sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin baik
sifat sosial, moral, keyakinan agama dan sebagiannya.
Definisi perkembangan menurut para ahli:
a) menurut kamus lengkap psikologi (J.P.Chaplin, 2004: 134) perkembangan
adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkat laku
yang tidak dipelajari.
b) menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128)
perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari
proses pematangan daru fungsi-fungsi psikik dan fisis dari anak yang
ditunjang dari faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu
tertentu, menuju kedewasaan.
c) Bijou dan Bear (Sunarto dan B. Agung Hartono, 2002:39) mengemukakan
perkembangan adalah perubahan progresif yang menentukan cara
organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkungan.
d) menurut Syamsu Yusuf, perkembangan adalah perubahan-perubahan yang
dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau
kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
kesinambungan menyangkut fisik maupun psikis.
e) menurut Monks, dkk menyatakan perkembangan merupakan suatu proses
menuju kesempurnaan yang tidak bisa terulang kembali. Perkembangan
diartikan sebagai suatu perubahan yang bersifat tetap dan tidak bisa
kembali, misalnya perkemangan secara fisik, perubahan bentuk dan fungsi
fisiologis akan berubah sejak anak-anak dan terus tumbuh ke arah menjadi
manusia dewasa.
f) Desminta mengartikan bahwa perkembangan mencakup perubahan fisik
dan didalamnya perubahan terjadi secara terus menerus dari fungsi
jasmaniah dan rohaniahnya menuju tahap yang lebih matang.
g) Arnold Gisel perkembangan merupakan proses pendewasaan atau
kematangan secara fisiologi. Arnold membagi tahapan perkembangan
pada anak ke dalam lima tahap.
h) Kasiram perkembangan dipandang sebagai sifat-sifat baru yang muncul
pada individu dan berbeda dengan sifat yang sebelumnya. Hal ini dilalui
individu untuk menyempurnakan dan mengevaluasi sifat-sifat sebelumnya.
Proses ini juga didukung dengan faktor-faktor pengalaman.

2.2 Pengertian Psikolog Perkembangan.


Psikolog perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
individu dalam perkembangan dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam
ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi
perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkat laku individu.
Richard M. Lerner merumuskan psikologi perkembangan sebagai
pengetahuan yang mempelajari persamaan dan perbedaan fungsi-fungsi psikologi
sepanjang hidup. Psikologi perkembangan anak misalnya, mempelajari bagaimana
proses berfikir pada anak umur satu, dau atau lima tahun menunjukan persamaan
atau perbedaan atau bagaimana kepribadian seseorang berubah dan berkembangan
dari anak-anak, remaja sampai dewasa.
Ada beberapa manfaat mempelajari psikologi perkembangan, diantaranya
yaitu:
a) untuk mengetahui tingkat laku individu itu sesuai atau tidak dengan
tingkat usia atau perkembangan
b) untuk mengetahui tingkat kemampuan individu pada setiap fase
perkembangannya
c) untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat
perkembangan tertentu
d) agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan
yang akan dihadapi anak
e) khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberi materi dan metode
yang sesuai dengan kebutuhan anak

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan


Perkembangan tiap individu berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya:
a) Faktor internal
1) Bakat dan pembawaaan, anak dilahirkan dengan membawa bakat-bakat
tertentu. Apabila bakat dan pembawaan itu dibina dengan baik maka akan
mudah mencapai kecakapan-kecakapan yang berhubungan dengan bakat
dan pembawaannya. Dengan demikian bakat dan pembawaan
mempengaruhi perkembangan individu.
2) Sifat-sifat keturunan, sifat yang diturunkan dari orang tua atau nenek
moyang dapat berupa fisik dan mental. Kondisi fisik individu ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
 Asupan gizi
Kesehatan individu sangat tergantung pada pemberian gizi yang
baik dan berimbang. Hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam
merangsang tumbuh kembang individu dan merangsang perkembangan
otak dan sistem sarafnya yang merupakan bagian paling penting dalam
menentukan tumbuh dan kembang individu. Bertambah matangnya otak,
dikombinasikan dengan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang dengan baik, akan menyumbang besar bagi perkembangan
kognitif individu (Santrock, 2002).
 Cacat atau penyakit
Kondisi ini dapat diperoleh karena adanya pengaruh genetik,
dimana terdapat penyimpangan pada kromosom. Selain itu, kondisi ibu
juga dapat mempengaruhi perkembangan suatu individu. Ibu yang
memiliki penyakit atau kekurangan gizi atau mengonsumsi alkohol/obat-
obatan terlarang atau labilnya emosi juga akan menyebabkan kecacatan
pada individu.
Kondisi fisik dan psikis individu sangat berkaitan. Ranah
perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif
dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang tidak sempurna
atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan
dirinya. Begitupun dengan ketidakmampuan intelektual yang diulas
sebelumnya dapat disebabkan karena kerusakan sistem syaraf , kerusakan
otak atau mengalami retardasi mental. Sifat ini tentu saja mempengaruhi
perkembangan individu, namun dengan pendidikan dan lingkungan yang
bagus, maka sifat-sifat jelek yang diturunkan dapat dihambat dan sifat-
sifat yang baik dapat dikembangkan. (Eka.dkk,2007)
3) Dorongan dan insting, dorongan adalah kodrat hidup yang mendorong
manusia melaksanakan sesuatu atau bertindak pada saatnya. Sedangkan
insting atau naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang
menyuruh atau membisikkan kepada manusia bagaimana cara-cara
melaksankan dorongan batin. (Desmita,2009)
a) Faktor eksternal
1) Lingkungan fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan
geografis, sanitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang
meliputi ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian. Semua kondisi di atas
sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses
kehidupannya. Sebagai contoh, kondisi daerah yang tidak aman karena
adanya pertikaian dapat menyebabkan tekanan tersendiri bagi individu dan
proses imitasi atau peniruan perilaku kekerasan yang dapat berpengaruh
dalam pola perilaku individu. Sementara itu kondisi yang jelek pada faktor
cuaca, kurangnya sanitasi atau kebersihan lingkungan, keadaan rumah
yang tidak menunjang hidup sehat, serta keadaan geografis yang sulit,
misalnya karena di daerah terpencil yang jauh dari informasi, sulit
dijangkau, serta rawan akan bencana alam, selain dapat mempengaruhi
tekanan psikis juga mempengaruhi faktor kesehatan karena pengobatan
yang sulit didapatkan.
2) Lingkungan non fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu
keluarga, pendidikan, dan masyarakat. Adapun beberapa faktor yang
berkenaan dengan faktor non fisik ini adalah:
 Faktor psikososial
Ada beberapa hal yang termasuk faktor psikososial yaitu stimulasi,
motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari
orang tua:
 Stimulasi
Hal ini merupakan faktor yang penting dalam menunjang
perkembangan individu. Individu yang mendapat stimulasi atau
rangsangan yang terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu
karena lebih cepat berkembang dibandingkan individu yang tidak
mendapatkan banyak stimulasi. Individu akan berkembang pola-pola
berfikir, merasakan sesuatu, dan bertingkah laku, bila banyak diberi
rangsangan yang berupa dorongan dan kesempatan dari lingkungan
disekitarnya. Walaupun mungkin ada individu yang berbakat, namun bila
lingkungannya tidak mendukung, potensinya untuk berkembangpun dapat
terhambat. Sebaliknya, bila ada individu yang belum terlihat potensi pada
dirinya, namun rangsangan dan kesempatan bereksplorasi diberikan secara
maksimal dan sesuai dengan kebutuhan usianya, maka individu tersebut
dapat berkembang jauh lebih baik. Sebagai contoh, individu yang sejak
dini diajarkan bagaimana memecahkan permasalahannya akan lebih
mudah menyelesaikan masalah lain karena adanya pengalaman belajar.
 Motivasi dalam mempelajari sesuatu
Motivasi dalam mempelajari sesuatu yang ditimbulkan dari sejak
usia awal akan memberikan hasil yang berbeda pada individu dalam
menguasai sesuatu. Dorongan yang bersifat membangun daya fikir dan
daya cipta individu, akan membuat individu termotivasi untuk melakukan
yang lebih baik lagi. Pemberian kesempatan pada individupun dalam
mengeksplorasi sesuatu merupakan salah satu cara dalam memotivasi
individu belajar. Hal ini dapat dilakukan oleh pihak institusi pendidikan
maupun dari pihak keluarga. Individu dimotivasi utnuk menjelajah,
meneliti, berkarya atau memegang sesuatu untuk memuaskan rasa ingin
tahunya merupakan hal yang dibutuhkan individu.
 Pola asuh dan kasih sayang dari orang tua
Orang tua merupakan area terdekat pada individu. Individu sangat
memerlukan kasih sayang, perlindungan, rasa aman, sikap dan perlakuan
yang adil dari orangtua. Bagaimana gaya pengasuhan orangtua yang
diberikan pada individu; apakah permisif atau serba boleh, otoriter yang
tidak membolehkan individu berbuat apapun, ataukah bersifat otoritatif
yang merupakan perpaduan dari keduanya, semuanya akan memberikan
dampak yang berbeda pada individu. Pola asuh ini sangat dipengaruhi oleh
kualitas interaksi antara individu dan orangtua. Bagaimana individu
terbentuk tentunya didapat dari pembiasaan-pembiasaan yang terjadi pada
situasi rumah.
Hal inilah yang terkadang mendasari individu untuk
mengembangkan dirinya. Sebagai contoh, individu yang mendapat gaya
pengasuhan otoriter yang bercirikan semua diatur oleh orangtua individu
tersebut akan menjadi individu yang selalu bergantung serta memiliki daya
kreativitas yang rendah karena adanya pembatasan-pembatasan dalam
berfikir dan berperilaku. Sebaliknya individu yang selalu mendapatkan
kebebasan berperilaku semaunya akan mengembangkan sikap dan perilaku
yang sulit memahami dan menerima keadaan yang berbeda dengan
dirinya. (Eka.dkk,2007)

2.4 Tujuan Psikologi Pembangunan


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sehingga
dengan terciptanya sikap tersebut dapat membawa seseorang pada pembangunan
pendidikan yang lebih baik. Sedangkan tujuan dari pembangunan pendidikan
sangat berhubungan dengan fungsi pendidikan nasional yaitu:
a) Perkembangan normatif
Perubahan perkembangan yang menjadi ciri sebagian atau seluruh anggota
suatu spesies, pola khas pembangunan.
b) Perkembangan ideologi
Perbedaan dan persebaran individu dalam tingkat, perkembangan, ataupun
arah pembangunan. Sehingga ideologi setiap individu berkembang karena
adanya perbedaan yang saling mendukung dan saling melengkapi
c) Tujuan penjelasan
Tujuan penjelasan disini menyangkut tiga tujuan ilmu pengetahuan yaitu
untuk mengenalkan, menjelaskan, dan mengoptimalkan pembangunan.
Dengan pengenalan, penjelasan, dan penoptimalan pembangunan tersebut
maka psikologi setiap individu akan terbangun dengan baik dan semakin
baik kedepannya. Dalam mengejar tujuan ini, perkembangan manusia
dengan cermat mengamati perilaku setiap individu dari berbagi macam
usia, daerah, adat, dan kebiasaan, sehingga berusaha menentukan
bagaimana orang berubah dari berbagai karakter, waktu, serta daerah dan
adat istiadat.
Kaum developmentalis berharap dapat menentukan bahwa mengapa orang
berkembang seperti biasanya dan mengapa beberapa orang berkembang secara
berbeda dari yang biasanya. Penjelasan ini berpusat pada perubahan normatif pada
setiap individu, variasi serta persebaran dalam perkembangan antar individu.
Untuk membantu orang berkembang dalam arah yang positif, berikut
adalah sisi praktis untuk mempelajari perkembangan manusia yang telah
menyebabkan terobosan seperti itu sebagai cara untuk:
a) meningkatkan hubungan kuat antara bayi yang rewel dan tidak responsif
dan orang tua mereka yang frustrasi
b) membantu anak-anak dengan kesulitan belajar untuk sukses di sekolah
c) membantu anak-anak dan remaja yang tidak memiliki keterampilan sosial
untuk mencegah kesulitan emosional yang diakibatkan oleh tidak memiliki
teman dekat dan ditolak oleh teman sebayanya.

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan
Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Psikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu
dalam perkembangan dan latar belakang yang mempengaruhinya. Perkembangan
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal berupa bakat
dan pembawaaan, sifat-sifat keturunan, dorongan dan insting, faktor eksternal
berupa faktor lingkungan fisik dan non fisik.
3.2 Saran
Sebagai calon guru perlu memahami perkembangan psikologi peserta
didik, untuk itu perlu mengerti pengertian dan dasar dari psikologi pembangunan.
Perlu adanya pendekatan yang baik antara guru dan siswa.

Daftar Pustaka
Alisuf Sabri. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Eka,Rita, dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
(online), (http://bsnp-indonesia.org/id/wp-
content/uploads/proses/Permen_41_Th-2007.pdf), diakses 27 Januari 2018
Shaffer, David R. dan Katherine Kipp. 2010. Developmental Psychology 8th
Edition. Kanada: Wadsworth
Sumantri, Mulyani. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas
Terbuka
Santrock, J.W. 2002. Life-Span Development Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Sumadi Suryabrata. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai