Anda di halaman 1dari 4

Resume DDIP Pertemuan 13

Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan

Nama : Kurnia Hamidah


NIM : 21129235
Prodi : PGSD

A. Faktor Yang Mempengaruhi Permasalahan Pendidikan

Permasalahan pokok pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
sosial budaya dan masyarakat. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-
apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang
pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial di budaya sebagai suprasisstem tersebut
dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa
sehingga permasalahan interen sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya,
suatu permasalahan interen dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-
masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di
hadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu, pertama: Bagaimana semua
warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan, kedua: Bagaimana pendidikan
dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun
ke dalam kehidupan bermasyarakat.

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana pendidikan sistem dapat


menyediakan kesempatan yang luas kepada seluruh warga negara untuk memperoleh
pendidikan,sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber daya
manusia untuk menunjang pembangunan. Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila
masih banyak warga negara khusunya anak usia sekolah yang tidak dapat di tampung di
dalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.
Pada awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah di nyatakan di dalam
undang-undang No.4 Tahun 1950 sebagai dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di
sekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan yaitu:

1. Perkembangan Iptek dan seni perkembangan iptek terdapat hubungan yang erat
antara pendidikan dengan iptek ( ilmu pengetahuan dan teknologi ). Ilmu
pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai
alam semesta,dan teknologi adalah penerapan yang di rencanakan dari ilmu
pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.Perkembangan seni
kesenian merupakan aktifitas berkreasi manusia.secara individual ataupun kelompok
yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hidup
manusia. Melalui kesenian.manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi atau
mencipta yang bersifat orsinil( bukan tiruan ) dan dorongan spontanitas dalam
menemukan keindahan.
2. Laju pertumbuhan penduduk, masalah kependudukan dan kependidikan bersumber
pada dua hal,yaitu: pertambahan pertumbuhan, dan penyebaran penduduk.
3. Aspirasi masyaraakat,dalam banyak hal meningkat khususnya aspirasi terhadap
pendidikan hidup yang sehat aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini
mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang mulai melihat
bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang
menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang
layak dan menetap itu. Pendidikan di anggap memberikan jaminan bagi peningkatan
taraf hidup. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka
orang tua mendorong anaknya untuk sekolah,agar nantinya anak-
anaknyamemperoleh pekerjaan yang lebih baik dari pada orang tuanya sendiri.
Dorongan yang kuat ini juga terdapat pada anak-anak sendiri. Beberapa hal yang
tidak di kehendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa pada berbagai jenis dan
jenjang pendidikan menjadi kurang objektif, jumlah murid dan siswa perkelas
melebihi yang semestinya,jumlah kelas setiap sekolah membengkak,di adakanya
kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam
belajar,kekurangan sarana belajar,kekurangan guru dan seterusnya.
4. Keterbelakangan budaya, adalah suatu istilah yang di berikan oleh sekelompok
masyarakat yang merasa dirinya sudah maju ke pada masyarakat lain pendukung
suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya,kebudayaanya pasti di pandang
sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dan kenyataan apakah
kebudayaanya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan jaman. Karena itu
penilaian dari masyarakat luar itu di anggap subjektif.maupun dari lingkungan
masyarakat sendiri. Kebudayaan baru itu baik yang bersifat material seperti
peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga, transportasi, telekomunikasi, dan
yang bersifat nonmaterial seperti paham atau konsep baru tentang keluarga
berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu dan lain-lain.
Keterbelakangan budaya terjadi karena: letak geografis tempat tinggal suatu
masyarakat yang terpencil, penolakan masyarakat terhadap datangnyaunsur budaya
baru karena tidak di pahami atau karena di khawatirkan akan merusak sendi
masyarakat, ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur
kebudayaan tersebut.
5. Permasalahan pendidikan aktual, permasalahan pendidika aktual di indonesia selalu
menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang di
harapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan
aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa
mendesak untuk di tanggulangi. Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan di
kemukakan meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian
sasaran,kurikulum.peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan
teknologi pendidikan. Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada
yang mengenai pelaksanaanya. Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah
konsep. Masalah keutuhan pencapaian sasaran di dalam undang-undang No.2 tahun
1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab 11 pasal 4 telah di nyatakan bahwa
tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia indonesia seutuhnya.
Banyak hambatan yang harus di hadapi dalam pelaksanaan system pendidikan
antara lain: kurikulum sudah terlalu sarat, pendidikan afektif, sulit di programkan
secara eksplisit karena di anggap menjadi bagian dari kurikulum tersembunyi yang
keterlaksananya sangat tergantung kepada kemahiran dan pengalaman guru,
pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu,sehingga memerlukan
ketekunan dan kesabaran pendidik, menilai hasil pendidikan tidak mudah.
6. Masalah pendidikan 9 tahun, keberadan pendidikan 9 tahun mempunyai landasan
yang kuat. UU RI no 2 tahun 1989 pasal 6 mengatakan tentang hak warga negara
untuk mengikuti pendidikan sekurang kurangnya tamat pendidikan dasar. Kemudian
PP NO. 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar,pasal 2 mengatakan bahwa
pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun terdiri atas program pendidikan 6
tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuh
pendidikan dasar yaitu: memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik
untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,anggota masyarakat,warga
negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah. Dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun,
lebih-lebih pada tahap awal sudah pastibanyak hambatannya, hambatan tersebut
ialah: realisasi pendidikan dasar yang di atur PP no.28 tahun 1989masih harus di
carikan titik temunya dengan PP no 65 tahun 1951 yang mengatur sekolah dasar
sebagai bagian dari pendidikan dasar, karena PP tersebut belum di cabut, krikulum
yang belum siap.

B.Upaya Penanggulangan Masalah Pendidikan.


Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan yang sudah di
jelaskan sebelumnya maka upaya penanggulangannya adalah:

 Pendidikan harus senantiasa di perbaharui sesuai dengan perkembangan yang


terjadi di luar bidang pendidikan itu sendiri. Misalnya kurikulum harus fleksibel.jika
perlu di perbaharui. Kurikulum jangan mengakibatkan para pelakunya( siswa atau
anak didik ) selalu tertinggal di banding dengan kemajuan IPTEK di luar dunia
pendidikan tersebut.
 Pendidikan( bersama bidang terkait ) berusaha menahan laju pertumbuhan
penduduk atau pendidikan harus mencari sistem baru yang dapat melayani semua
orang yang memerlukan pendidikan.
 Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan di dukung dan di dorong terus agar lebih
meningkat lagi.
 Sistem pendidikan meningkatkan peran atau fungsinya sebagai pengembangan
kebudayaan di seluruh plosok tanah air.
 Membangun gedung sekolah seperti SD Inpres dan atau ruangan belajar
 Menggunakan gedung sekolah untuk double shift ( sistem bergantian pagi dan sore).
Ini merupakan cara konvensional dari masalah pemerataan pendidikan.
 Cara inovatif: sistem pamong ( pendidikan oleh masyarakat, orang tua, dan guru )
atau inpacts system ( instructional management by parent, community and
teacher). Sistem tersebut di rintis di solo dan di seminasikanke beberapa provinsi,
SD kecil pada daerah terpencil, sistem guru kunjung, kejar paket A,B,C ,belajar jarak
jauh seperti universitas terbuka.
 Pendidikan afektif perlu di tingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung
hanya secara insidental.
 Pelaksanaan ekstrakurikulier di kerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya di
perhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.
 Pemilihan siswa atas kelompok yang akan terjun kemasyarakat merupakan hal yang
prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di
perguruan tinggi.
 Pendidikan tenaga kependidikan perlu di beri perhatian khusus.
 Untuk pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun apalagi jika dikaitkan dengan gerakan
wajib belajar,perlu di adakan penelitian secara meluas pada masyarakat untuk
menemukan faktor penunjang dan utamanya faktor penghambatnya

Anda mungkin juga menyukai