Permasalahan pokok pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
sosial budaya dan masyarakat. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunyai arti apa-
apa jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang
pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial di budaya sebagai suprasisstem tersebut
dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa
sehingga permasalahan interen sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya,
suatu permasalahan interen dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-
masalah di luar sistem pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang di
hadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu, pertama: Bagaimana semua
warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan, kedua: Bagaimana pendidikan
dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun
ke dalam kehidupan bermasyarakat.
1. Perkembangan Iptek dan seni perkembangan iptek terdapat hubungan yang erat
antara pendidikan dengan iptek ( ilmu pengetahuan dan teknologi ). Ilmu
pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai
alam semesta,dan teknologi adalah penerapan yang di rencanakan dari ilmu
pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.Perkembangan seni
kesenian merupakan aktifitas berkreasi manusia.secara individual ataupun kelompok
yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hidup
manusia. Melalui kesenian.manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi atau
mencipta yang bersifat orsinil( bukan tiruan ) dan dorongan spontanitas dalam
menemukan keindahan.
2. Laju pertumbuhan penduduk, masalah kependudukan dan kependidikan bersumber
pada dua hal,yaitu: pertambahan pertumbuhan, dan penyebaran penduduk.
3. Aspirasi masyaraakat,dalam banyak hal meningkat khususnya aspirasi terhadap
pendidikan hidup yang sehat aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini
mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang mulai melihat
bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang
menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang
layak dan menetap itu. Pendidikan di anggap memberikan jaminan bagi peningkatan
taraf hidup. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka
orang tua mendorong anaknya untuk sekolah,agar nantinya anak-
anaknyamemperoleh pekerjaan yang lebih baik dari pada orang tuanya sendiri.
Dorongan yang kuat ini juga terdapat pada anak-anak sendiri. Beberapa hal yang
tidak di kehendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa pada berbagai jenis dan
jenjang pendidikan menjadi kurang objektif, jumlah murid dan siswa perkelas
melebihi yang semestinya,jumlah kelas setiap sekolah membengkak,di adakanya
kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam
belajar,kekurangan sarana belajar,kekurangan guru dan seterusnya.
4. Keterbelakangan budaya, adalah suatu istilah yang di berikan oleh sekelompok
masyarakat yang merasa dirinya sudah maju ke pada masyarakat lain pendukung
suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya,kebudayaanya pasti di pandang
sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dan kenyataan apakah
kebudayaanya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan jaman. Karena itu
penilaian dari masyarakat luar itu di anggap subjektif.maupun dari lingkungan
masyarakat sendiri. Kebudayaan baru itu baik yang bersifat material seperti
peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga, transportasi, telekomunikasi, dan
yang bersifat nonmaterial seperti paham atau konsep baru tentang keluarga
berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu dan lain-lain.
Keterbelakangan budaya terjadi karena: letak geografis tempat tinggal suatu
masyarakat yang terpencil, penolakan masyarakat terhadap datangnyaunsur budaya
baru karena tidak di pahami atau karena di khawatirkan akan merusak sendi
masyarakat, ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur
kebudayaan tersebut.
5. Permasalahan pendidikan aktual, permasalahan pendidika aktual di indonesia selalu
menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang di
harapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan
aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa
mendesak untuk di tanggulangi. Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan di
kemukakan meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian
sasaran,kurikulum.peranan guru, pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan
teknologi pendidikan. Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada
yang mengenai pelaksanaanya. Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah
konsep. Masalah keutuhan pencapaian sasaran di dalam undang-undang No.2 tahun
1989 tentang sistem pendidikan nasional Bab 11 pasal 4 telah di nyatakan bahwa
tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan manusia indonesia seutuhnya.
Banyak hambatan yang harus di hadapi dalam pelaksanaan system pendidikan
antara lain: kurikulum sudah terlalu sarat, pendidikan afektif, sulit di programkan
secara eksplisit karena di anggap menjadi bagian dari kurikulum tersembunyi yang
keterlaksananya sangat tergantung kepada kemahiran dan pengalaman guru,
pencapaian hasil pendidikan afektif memakan waktu,sehingga memerlukan
ketekunan dan kesabaran pendidik, menilai hasil pendidikan tidak mudah.
6. Masalah pendidikan 9 tahun, keberadan pendidikan 9 tahun mempunyai landasan
yang kuat. UU RI no 2 tahun 1989 pasal 6 mengatakan tentang hak warga negara
untuk mengikuti pendidikan sekurang kurangnya tamat pendidikan dasar. Kemudian
PP NO. 28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar,pasal 2 mengatakan bahwa
pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun terdiri atas program pendidikan 6
tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuh
pendidikan dasar yaitu: memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik
untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,anggota masyarakat,warga
negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah. Dalam pelaksanaan pendidikan dasar 9 tahun,
lebih-lebih pada tahap awal sudah pastibanyak hambatannya, hambatan tersebut
ialah: realisasi pendidikan dasar yang di atur PP no.28 tahun 1989masih harus di
carikan titik temunya dengan PP no 65 tahun 1951 yang mengatur sekolah dasar
sebagai bagian dari pendidikan dasar, karena PP tersebut belum di cabut, krikulum
yang belum siap.