Anda di halaman 1dari 6

RESUME DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

NAMA: MARTAPOLI ZULVA


NIM: 20045053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan di
Indonesia

1. Perkembangan Iptek dan Seni

a.       Perkembangan Iptek

Terdapat hubungan yang eras antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan
dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan
terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang
direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.

Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu,
misalnya sering suatu teknologi baru yang dugunakan  dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja,
dan mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan
bahan-bahan varu, sistem pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup
baru, kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan
metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga
sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut
tentu membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya.

b.      Perkembangan Seni

Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun


kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan
hisup manusia. Malalui kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi
(mencipt) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan spontanitas dalam
menemukan keindahan. Seni membutuhkan pengembangan.

Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seyogianya jika dunia


seni dikembangkan melalui sistem pendidikan secara terstruktur  dan terprogram.
Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana
pendidikan. Disinilah timbulnya masalah pendidikan kesenian yang mempunyai
fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah saat ini menduduki kelas dua.
Pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi
pelayanannya. Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak termasuk ebtanas,
disamping juga sulit menyediakan  tenaga pendidiknya. Lagi pula sarana
penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai karena mahal.

2.  Laju Pertumbuhan Penduduk

            Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:

a.       Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran


pertambahan penduduk adalah sebagai berikut:

      Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi
pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena
tingkat kematian menurun labih cvepat yaitu sebesar  4.5 % dari turunnya tinggi
kelahiran, yait6u sebesar 3,5 %. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya
susunan umur  penduduk. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka
penyedian prasarana dan sarana pendidikan serta komponen penunjang
terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan
nasional menjadi bertambah. Dan juga terjadi pergeseran permintaan akan fasilitas
pendidikan, yaitu untuk sekolah lanjutan cenderung lebih meningkat dibanding
dengan permintaan akan fasilitas sekloah dasar. Sebagai akibat lanjutan,
permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga meningkat, khusus untuk
penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu disediakan pendidikan
nonformal.

b.      Penyebaran Penduduk

      Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air  tidak merata. Ada daerah


yang dapat penduduk, terutama dikota-kota besar dan daerah yang padat penduduk,
terutama dikota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu didaerah
pedalaman khususnya didaerah terpencil yang berlokasi dipegunungan dan pulau-
pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam
hal penyediaan dan penempatan guru. Disamping sebaran penduduk seperti
digambarkan itu dengan pols yang static (di kota padat, di desa jarang) juga perlu
diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi)
yang terusw menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan
labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola
yang labil ini juga merusak pola pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan
dalam pengadaan acuan dalam pengadaan tenaga kerja.

c.      Aspirasi Masyarakat

            Dalam dua warsa terakhir ini, aspirasi masyarakat dalam banyak hal
meningkat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi
terhadap pekerjaan , kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap
pendidikan. Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf
hidup dan pendakian ditangga social. Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi
terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar
nantinya anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang
tuanya sendiri. Apa akibat yang timbul dari perubahan social tersebut? Gejala yang
timbul ialah membanjinya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi
meningkat. Di kota-kota, di samping pendidikan formal mulia bermunculan
beraneka ragam penidikan nonformal.

d.      Keterbelakang Budaya dan Sarana Kehidupan

            Keterbelakang budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok


masyarkat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain
pendukung suatu budaya, kebudayaanya dipadang sebagai sesuatu yang bernilai
dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau
sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu dianggap
subjektif. Semestinya masyarakat luar bukan harus menilainya hanya melihat
bagaimana kesesuaia n kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman.  Dan
bukankah pendidikan mempunyai misi sebagai transformasi budaya (dalam hali ini
adalah kebudayaan nasional). Sebab sebagai system pendidikan yang tangguh
adalah yang bertumpu pada initnya sehingga tidak pernah ketinggalan zaman. Jika
system pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang kebudayaannya
berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan.
2.2.    Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penaggulangannya

1.      Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia

Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara


apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat dari proses pendidikan.
Permasalahan aktual berupa kesenjangan –kesenjangan yang pada saat ini kita
hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi. Beberapa masalah aktual
pendidikan yang akan dikemukakan meliputi masalah-masalah keutuhan
pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru pendidikan dasar 9 tahun, dan
pendayagunaan teknologi pendidikan. Dahulu sebuah sekoplah sudah dapat
beroperasi jika ada murid , guru,dan ruangan tempat belajar dengan beberapa
sarana seperlunya. Guru merupakan satu-satunya sumber , ia menjadi pusat tempat
bertanya. Tugas guru memberikan ilmu pengetahuan kepada murid. Cara demikian
dipandang sudah memadai karena ilmu pengetahuan guru dalam berkembang.
Cakupannya masih terbatas.

Guru mendudukan dirinya hanya sebagai bagian dari sumber belajar. Beraneka
ragam sumber belajar yang hanya justru dapat ditemukan diluar diri guru seperti
perpustakaan, taman bacaan, museum, toko buku, berbagai  media massa,
lembaga-lembaga sosial, orang-orang pintar, kebun binatang, alam dan lingkungan
sekitar, dan lain-lain. Sebagaimana Comenius pernah mengingatkan bahwa alam
ini adalah buku besar yang sangat lengkap isinya.

2.      Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun

Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI


Nomor 2 Tahun 1989 Pasa; 6 menyatakan tentang hak warga negara untuk
mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, dan Pasal 13
menyatakan tujuan pendidikan dasar, Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan 6
tahun di SD dan program  pendidikan 3 tahundo SLTP, pasal 3 memuat tujuan
pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik
untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggita masyarakat, warga
negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah.

3.      Upaya Penanggulangan
Beberpa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah
aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1, anatara lain sebagai berikut:

a.       Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup


berlangsung hanya secara insidental.

b.      Pelaksanaan Ko dan ekstrakulikuler dipekerjakan dengan penuh kesungguhan


dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.

c.       Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan


tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip karena
pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan
tinggi.

d.      Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap untuk itu. Misalnya
anatara lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanayak denagn berbagai
jenisnya . di segi lain pendirian perguruan tinggi swasta dibatasi dan akreditasi
terhadap PTS diperketat.

e.       Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberi


perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi
penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk
pembanguanan.

Anda mungkin juga menyukai