DISUSUN OLEH
Kelompok 4
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Perebutan
Hegemoni Negara-Negara Asia Tenggara sebagai bentuk penyelesaian tugas
dalam mengikuti Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara.
Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat memperluas ilmu pengetahuan
pembaca mengenai pokok bahasan makalah ini yaitu Perebutan Hegemoni
Negara-Negara Asia Tenggara. Makalah ini kami buat dan kami sajikan
berdasarkan berbagai sumber bacaan dan referensi baik buku, jurnal, artikel
maupun web internet yang relefan dengan pembahasan materi kami.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan
bermanfaat guna mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
1. Kata pengantar........................................................................................i
2. Daftar Isi...................................................................................................ii
3. BAB I Pendahuluan.................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................2
4. BAB II Pembahasan................................................................................3
2.1. Pengertian Hegemoni.....................................................................3
2.2. Bentuk dan Fungsi Hegemoni........................................................4
2.3. Kolonialisasi Sebagai Bentuk Awal Perebutan Hegemoni di Asia
Tenggara........................................................................................5
2.4. Perebutan Hegemoni Negara-Negara Asia Tenggara Pada Masa
Perang Dingin................................................................................7
2.5. Pembentukan SEATO di Asia Tenggara.......................................15
6. Daftar Pustaka
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Krisis keamanan di Asia Tenggara terjadi pada masa Perang Dingin Antara
dua negara adikuasa yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Keinginan
menyebarkan paham kedua negara menyebabkan dunia seperti terbelah
menjadi dua blok. Blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok
timur yang dipimpin oleh Uni soviet. Ketegangan ini pun samapai terasa di
Asia Tenggara. Perebutan kekuasaan dan pengaruh kedua negara ini yang
menjadi bentuk perebutan hegemoni negara-negara di Asia Tenggara.
Perebutan hegemoni negara-negara Asia Tenggara sebenarnya sudah terjadi
sejak masa kolonialisme di Asia Tenggara, yang pada saat itu dilakukan
oleh bangsa-bangsa Kolonial yang datang untuk mencari sumber rempah-
rempah.
2
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti apa yang sudah dibahas di atas, hegemoni adalah kelompok yang
mendominasi berhasil mempengaruhi kelompok yang didominasi untuk
menerima moral-moral, politik, dan budaya dari kelompok dominan.
Dengan kata lain, hegemoni adalah bentuk dominasi suatu kelompok dalam
upaya menguasai kelompok yang lain dengan tujuan untuk dijadikan alat
guna mencapai kepentingan kelompok tersebut. Kelompok di sini kita kita
maksudkan dengan negara, yaitu sebagai bentuk dominasi suatu negara
yang ada di Asia Tenggara.
Negara Eropa yang dapat digolongkan sebagai negara yang paling awal
dalam melakukan upaya untuk melakukan penguasaan hegemoni dalam
kaitannya dengan perdagangan di Asia Tenggara adalah Portugis. Dengan
dilandasi oleh semangat 3-G (Gold, Glory, and Gospel). Awalnya Portugis
mencari rute pelayaran menuju tempat-tempat penghasil rempah-rempah.
Mereka memiliki keyakinan bahwa tempat-tempat tersebut adalah India.
Namun ternyata India hanyalah tempat penjualan rempah-rempah saja,
bukan produsen utama. Produsen utama rempah-rempah ternyata adalah
wilayah Hindia Timur yang berada di Asia Tenggara. Karenanya, seketika
Portugis di bawah pimpinan Alfonso de Albeqorque mencapai Malaka yang
6
menjadi bandar dagang dan tempat transit utama di Asia Tenggara, Portugis
berusaha untuk melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah.
Lika-liku politik dan ekonomi Portugis di Malaka tidak luput dari perhatian
Spanyol. Bermula dari ekspedisi yang dilakukan oleh Ferdinand Magellan
ke arah barat, Spanyol pada akhirnya langsung menemukan tempat yang
menjadi sumber utama rempah-rempah yaitu Maluku. Namun ternyata
Spanyol terlambat karena Portugis sudah berada di sana lebih dulu.
Akhirnya Spanyol harus meninggalkan Maluku dan mendirikan basis di
tempat yang tidak jauh dari Maluku yaitu Pulau Luzon di Filipina dijadikan
basis utama yang sangat kuat baik secara politik maupun ekonomi. Elemen
militer dan misionaris Katholik dikirim ke Luzon dan pulau-pulau
sekitarnya untuk membantu pemerintahan.
Inggris dan Belanda juga tidak tinggal diam dengan aktivitas Portugis dan
Spanyol di Asia Tenggara. East India Company (EIC) dan Verenidge Oost
Indisch Compangie (VOC) segera bergerak dan mulai melakukan
persaingan dagang. Sebenarnya daerah yang menjadi fokus operasi mereka
adalah Hindia Timur (Indonesia). Hal tersebut berlangsung pada awal abad
ke-17. Tujuan Inggris dan Belanda yang lain adalah menyingkirkan
pengaruh Portugis dan Spanyol dari Asia Tenggara. Hal tersebut dapat
dicapai oleh Belanda pada tahun 1641 dengan terusirnya Portugis dari
Malaka.
Perang Dingin (Cold War) adalah ketegangan yang secara politis tampak
saling bermusuhan karena adanya persaingan kepentingan yang dimulai
setelah berakhirnya Perang Dunia II. Latar Belakang terjadinya perang
dingin adalah sebagai berikut:
Posisi komunisme di Cina semakin kuat karena bantuan senjata dari Uni
Soviet yang berasal dari Jepang. Pada awalnya Cina merupakan negara
nasionalis dibawah pimpinan Sun Yat Sen. Namun pada pemerintahan
Chiang Kai Shek, Mao Tse Dong dengan komunis mampu mengambil alih
Cina. Kuatnya komunisme di Cina menyebabkan berkembangnya
komunisme di Asia Tenggara. Cina berusaha menghalangi propaganda
imperialisme yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Inggris. Cina
semakin mengembangkan komunismenya adapun alasannya adalah karena
adanya keinginan untuk mengembalikan daerah kekuasaan Cina di zaman
kuno meliputi Korea, Funan, Birma, India, bahkan lebih jauh termasuk
10
daerah di Asia Tenggara. Selain alasan historis juga adanya alasan geografis
dan kekayaan alam di Asia Tenggara guna memperkuat posisi ekonominya
dalam dunia internasional. Karena alasan tersebutlah maka Cina semakin
melibatkan diri di Asia Tenggara.
dan Kamboja adalah pertandingan dari jauh antara Cina dan Uni Soviet di
Asia Tenggara sementara Vietnam dan Kamboja menjadi pion-pion yang
bertempur di medan perang.
4) Konflik di Indonesia
5) Krisis di Filipina
itu hanya berpihak pada satu sisi dan tidak menyentuh rakyat kecil.
Pemerintahan ala Marcos menciptakan kroni-kroni ekonomi yang
korup yang pada akhirnya membuat negara bangkrut dan membuat
pemerintah merampok sendiri uang yang disimpan sehingga cadangan
negara habis dan neraca perdagangan tidak stabil. Hal ini yang
membuat rakyat Filipina banyak memutuskan bekerja di luar negeri.
Keadaan yang demikian juga diperparah dengan penampilan sang ibu
negara, Imelda Marcos, yang gemar berbelanja sangat mahal di tengah
penderitaan rakyatnya. Pada akhirnya, 1986, pemerintahan Marcos
pun lengser oleh gerakan rakyat dan ia pun digantikan oleh Corazon
Aquino.
Perjanjian antara RRC dan Uni Soviet tahun 1950 mengenai kerja sama
dianatara kedua negara guna menghadapi kemungkinan agresi Jepang.
Asia Tenggara pada masa Perang Dingin memang tidak lepas dari pengaruh
dua blok, Barat dan Timur yang masing-masing digawangi Amerika Serikat
dan Uni Soviet. Keinginan beberapa negara merdeka di kawasan ini untuk
memilih demokrasi ala Barat yang disodorkan Amerika Serikat sebagai
pemimpin Blok Barat lebih sebagai upaya untuk membendung komunisme
Blok Timur yang tengah menggejala di Asia Tenggara. Kedua blok memang
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Negara Eropa yang dapat digolongkan sebagai negara yang paling awal
dalam melakukan upaya untuk melakukan penguasaan hegemoni dalam
kaitannya dengan perdagangan di Asia Tenggara adalah Portugis yang
kemudian disusul oleh kedatangan Spanyol yang dilandasi oleh semangat 3-
G (Gold, Glory, and Gospel).
Inggris dan Belanda juga tidak tinggal diam dengan aktivitas Portugis dan
Spanyol di Asia Tenggara. East India Company (EIC) dan Verenidge Oost
Indisch Compangie (VOC) segera dibentuk dan mulai melakukan
persaingan dagang. Tujuan Inggris dan Belanda adalah menyingkirkan
pengaruh Portugis dan Spanyol dari Asia Tenggara. Hal tersebut dapat
19
dicapai oleh Belanda pada tahun 1641 dengan terusirnya Portugis dari
Malaka.
Asia Tenggara pada masa Perang Dingin memang tidak lepas dari pengaruh
dua blok, Barat dan Timur yang masing-masing digawangi Amerika Serikat
dan Uni Soviet. Pembentukan South East Asian Treaty Organization
(SEATO) pada 8 September 1954 di Bangkok, Thailand menjadi penanda
dimulainya usaha untuk menegakkan hegemoni satu blok dan
memarjinalkan blok lainnya supaya keluar dari Asia Tenggara. Organisasi
yang diketuai AS ini di dalamnya terdapat empat negara Asia Tenggara
yang memang sekutu dekat Paman Sam, yaitu Thailand, Filipina, Vietnam
Selatan, dan Laos.
20
3.2. Saran