Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PERTEMUAN 8

Morfologi Pantai

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Oseanografi yang


diampu oleh: Widya Prarikeslan, S.Si,. M.Si

DISUSUN OLEH :
MartaPoli Zulva 20045053

FAKULTAS ILMU SOSIAL (FIS)


JURUSAN GEOGRAFI
PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Morfologi Pantai

Menurut Djauhari Noor (2014) lebih menjelaskan pada morfologi pantai hasil aktivitas
pesisir merupakan bentuk bentuk bentang alam yang proses terjadinya sangat dipengaruhi
oleh aktivitas daratan dan lautan.Pengertian pantai dan pesisir dapat diketahui dari beberapa
pendapat para ahli, antara lain menurut, Menurut Ginting (2004), pantai adalah wilayah yang
menjadi batas antara daratan dan lautan. UU No.27 Tahun 2007 pantai adalah daratan
sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai,
minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat. Sementara itu menurut Robert J.
Kodoatie dan Roestam Sjarief (2010) pantai adalah daerah yang berada yang berada di tepi
laut sebatas antara surut terendah dan pasang tertinggi.Di mana daerah pantai ini terdiri atas
daratan dan perairan. Pada daerah pantai ini masing masing wilayahnya dipengaruhi oleh
aktivitas darat (dilakukan di daerah perairan) serta aktivitas marin (di lakukan di daerah
daratan) sehingga saling mempengaruhi.

Faktor Pembentuk Pantai

Bentuk-bentuk pantai berbeda-beda karena terjadi proses yang beragam, seperti pengikisan,
pengangkutan dan pengendapan oleh adanya gelombang, arus dan angin yang berlangsung
secara terus menerus. Pesisir adalah wilayah antara batas tertinggi saat air laut pasang
hingga batas terendah saat air laut surut. Pesisir, yang sangat dipengaruhi oleh gelombang
air laut, merupakan zona yang menjadi tempat pengendapan hasil pengikisan air laut.
Menurut Djauhari Noor (2014) pantai adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu.
Pantai berupa daratan yang sempit atau lebar dimana pengaruh air laut berpengaruh dalam
cara pembentukannya.

Tingkat Perubahan (degree of modification)

 Primer (primary) di mana tidak banyak berubah oleh aksi gelombang


 Sekunder (secondary) di mana sangat banyak mengalami perubahan oleh aksi
gelombang.

Sejarah Pembentukan (history)


 Pantai timbul (emergent) yaitu daratan naik atau penurunan muka air laut
 Pantai tenggelam (submergent) tatkala daratan turun atau penaikan muka air laut

Proses yang Dominan (dominant process)

 Erosi
 Deposisi

Pengaruh pembentukan dan pencairan es Jaman Pleistocene

 Level permukaan air laut telah naik paling sedikit 100 m selama 18000 tahun terakhir.
 Secara global sebagian besar garis pantai adalah submergent atau mengalami
kemunduran.
 Garis pantai primer sangat umum

Jenis-jenis Pantai

Jenis Pantai Berdasarkan Proses Terbentuknya

1. Pantai Spit

Jenis pantai yang satu ini merupakan salah satu jenis pantai yang cukup menarik dan cukup
unik. Hal ini dikarenakan jenis pantai yang satu ini sangat berhubungan erat dengan proses
sedimentasi. Proses dan bentuk sedimentasi yang terjadi pun sangat bermacam-macam
dengan karakteristik yang saling berbeda satu sama lain. Namun, ciri utama pantai spit adalah
salah satu ujung dari pantai tersebut bersambung langsung dengan daratan. Hal ini dapat
diartikan bahwa konsentrasi sedimentasi sangat besar pada bagian ujung yang bersatu dengan
daratan. Dalam hal ini sedimentasi tersebut biasanya berupa pasir pantai atau beberapa jenis
bahan yang terbawa arus air.

2. Pantai Baymouth

Pantai yang satu ini bisa dikatakan cukup unik dan menarik, hal tersebut dikarenakan
bentukan dari pantai ini yang cukup berbeda. Meskipun proses yang menyebabkannya masih
tak jauh berbeda yaitu akibat adanya sedimentasi. Pada pantai baymouth bentuk yang dimiliki
oleh sedimen tersebut adalah berbukit-bukit. Kemudian bentukan dari pantai ini cukup
menarik karena seolah-olah memotong kawasan teluk dengan dengan lautan. Tentu saja
dengan kondisi seperti ini akan sangat berpengaruh besar terhadap ekosistem pantai ada.
Teluk yang terpisah tersebut, kemudian akan terlihat seperti danau yang seolah-olah berdiri
sendiri.

3. Pantai Tombolo

Jenis pantai yang satu ini satu ini masih merupakan pantai yang terbentuk akibat adanya
endapan pada kawasan lautan. Endapan yang terjadi pada pantai Tombolo ini memang cukup
berbeda. Hal tersebut dikarenakan endapan yang muncul berada di antara dua daratan yang
terpisah. Pantai Tombolo sendiri adalah sebuah endapan sedimentasi pasir yang
menghubungkan sebuah pulau dengan daratan utama. Namun, bisa juga kedau pulau tersebut
bukanlah daratan utama. Sehingga jenis pantai Tombolo ini sendiri seakan-akan seperti
sebuah jembatan penghubung antara kedua daratan. Meskipun dalam beberapa kondisi
kadang jenis pantai Tombolo ini hanya dapat terlihat ketika laut sedang surut.

Jenis Pantai Berdasarkan Bentuk Geografi

1. Pantai Landai

Sebagaimana yang telah disebutkan, bahwa pantai yang satu ini cenderung memiliki bentuk
yang landai. Jika kita mengunjungi pantai ini maka bentukan permukaan dari setiap ujung
pantai akan sama tanpa ada perubahan sedikit pun. Meskipun begitu ada juga beberapa
kawasan pantai landai yang tidak landai secara penuh. Meskipun begitu terkadang terdapat
beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam penyebutan karakteristik pantai landai
ini. Jenis pantai landai ini sendiri dapat kita temukan pada Pantai Mangrove, Pantai Delta,
dan Juga Pantai Estuari.

2. Pantai Curam

Pantai curam ini memiliki bentukan yang mungkin sedikit banyak berbeda dengan pantai-
pantai yang lain. Hal tersebut dikarenakan pantai curam adalah sebuah kawasan pantai yang
terdiri dari perbukitan. Sehingga kita akan sangat sedikit menemukan bibir pantai, jika kita
memahami dan mengerti mengenai beberapa pengertian dataran pantai maka tak akan terlalu
susah untuk mengerti tentang kondisi dari pantai curam. Jika berbicara mengenai pantai
curam yang ada di Indonesia maka kita bisa menemukannya di kawasan pantai selatan Pulau
Jawa, atau ada juga beberapa dapat ditemukan pada kawasan Pulau Bali.

3. Pantai Bertebing

Salah satu jenis panti yang cukup sering kita temukan adalah jenis pantai bertebing. Jenis
pantai ini sendiri kadang disebut juga sebagai jenis pantai Flaise. Mungkin dalam beberapa
hal kadang jenis pantai yang satu ini cukup sulit untuk dibedakan dari pantai curam. Namun,
pada pantai bertebing ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pantai bertebing
terjal dan juga pantai bertebing bergantung. Penyebab dari pantai bertebing ini sendiri
memiliki beberapa penyebab yang bermacam-macam. Salah satu penyebab utama dari
terbentuknya pantai ini adalah adanya endapan tebing yang tekikis karena abrasi. Sehingga
pada pantai bertebing ini kadang kita masih dapat menemukan beberapa bagian yang
memiliki pantai. Namun, ada juga yang selebihnya tak memiliki pantai berpasir.

4. Pantai Karang

Pantai yang satu ini bisa dikatakan merupakan salah satu jenis pantai yang akan memiliki
ekosistem cukup unik dan menarik. Hal tersebut dikarenakan jenis pantai yang satu ini akan
sangat berhubungan erat dengan kondisi di bawah laut itu sendiri. Sebuah pantai disebut
sebagai pantai karang apabila kawasan sepanjang pantai tersebut banyak tersusun dar
terumbu karang. Pada kawasan pantai yang satu ini banyak sekali ditemukan di Pulau
Sulawesi, Nusa Tenggara dan juga Maluku. Maka tak mengherankan jika kawasan-kawasan
tersebut banyak sekali memiliki lokasi objek wisata pantai dengan pemandangan bawah laut
yang menakjubkan.

Anda mungkin juga menyukai