Anda di halaman 1dari 4

Nama: Alinda dita putri wahyu sagita

NPM:2010631080003
Nomer urut daftar hadir:03

B. Soal:
1. Historis pendidikan diwarnai pula oleh adanya perubahan kurikulum pendidikan dari masa ke masa.
a. Sebutkan perububahan kurikulum pendidikan itu sejak kemerdekaan Republik Indonesia sampai
sekarang baik nama kurikulumnya juga karakteristik/ substansi kurikulumnya.
b. Mengapa kurikulum pendidikan berubah? Hal/ subtsansi apa saja yang perlu dirubah dalam
kurikulum itu? Jelaskan!
2. Landasan sosiologis pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka
praktek, studi yang bersumber dari proses sosial dan pola interkasi sosial, di dalam sistem pendidikan
terangkum dalam UU Sisdikdinas nomor 20 Tahun 2003.
a.Uraikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sejalan dengan UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
b. Kemukan pendapat anda bahwa landasasan sosiologis pendidikan ada hubungannya dengan jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan!
3. Sebagai calon Guru perlu memperlajari landasan psikologi pendidikan khususnya dalam mempelajari
ilmu Psikologi Pendidikan, yaitu untuk mengetahui situasi dalam proses belajar mengajar dan penerapan
prinsisip prisip belajar. Lalu pada psikologi pendidikan dikenal adanya psikologi perkembangan.
a. jelaskan 4 tahap masa perkembangan anak menurut J. Rouseau.
b. Kemukakan alasan bahwa guru perlu memahami psikokogi pendidikan khususnya psikologi
perkembangan?
4. Landasan ekonomi pendidikan adalah bahasan cakupan pada peran ekonomi, fungsi produksi, efisiensi
dan efektivitas dalam pembiayaan pendidikan.
a. Bagai mana ekonomi dalam pendidikan?
b. Bagai mana funsgi ekonomi dalam pendidikan?
c. Jika anda jadi Kepala Sekolah bagai mana cara pemamfaatan dana pendidikan?
5. Landasan politik pendidikan adalah suatu kebijakan yang terangkum dalam tujuan pendidikan sesuai UU
Sikdiknas Nomor 20 Tahun 2003.
a. Bagai mana isi dari tujuan pendidikan?
b. Menurut anda bagai mana ranah politik dan kekuasan seperti apa yang dapat menjangkau tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien?
jawaban
1.(a) Kurikulum 1947 atau disebut Rentjana Pelajaran 1947
Ini adalah kurikulum pertama sejak Indonesia merdeka. Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis,
dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Saat itu mulai ditetapkan asas pendidikan
ditetapkan Pancasila. Kurikulum ini sebutan Rentjana Pelajaran 1947, dan baru dilaksanakan pada 1950.
Karena kurikulum ini lahir dikala Indonesia baru merdeka, maka pendidikan yang diajarkan lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia merdeka, berdaulat, dan sejajar dengan bangsa
lain di muka bumi ini. Fokus Rencana Pelajaran 1947 tidak menekankan pendidikan pikiran, melainkan
hanya pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
(b)karena mengikuti perubahan zaman, adanya faktor pergantian materi pendidikan. Semua yang
dilakukan sebenarnya baik, karena bertujuan untuk meningkatkan di indonesia menjelang konferensi
tingkat internasional agar pelajar indonesia tidak terbelakang dari bangsa luar karena perubahan ini agar
tidak monoton.
Hal yang perlu diubah dalam kurikulum mengubah seluruh sistem pendidikan karena mempunyai
wewenang penuh untuk mengadakan perubahan kurikulum secara total. Perubahan ini menyeluruh dan di
jalankan secara uniform di seluruh negara, kurikulum meliputi subtansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu.

2.(a)- Jalur pendidikan terdiri dari:


Pendidikan formal; adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Pendidikan non formal; adalah jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang.
Pendidikan informal; adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
-Jenjang pendidikan formal yang terdiri atas:
Pendidikan dasar; yang merupakan jenjang pendidikan yang menjadi dasar untuk melanjutkan ke pendidikan
tingkat menengah dapat berbentuk: Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang
sederajat.
Pendidikan menengah; merupakan kelanjutan dari pendidikan dasar yang terdiri dari pendidikan menengah
umum dan pedidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan
bentuk lainnya yang sederajat.
Pendidikan tinggi; merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
- Jenis pendidikan ini meliputi:
Pendidikan umum; merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan
yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pendidikan kejuruan; merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk
bekerja dalam bidang tertentu.
Pendidikan akademik; merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang diarahkan
terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi; merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
Pendidikan vokasi; merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana.
Pendidikan keagamaan; merupakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama
dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus; merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau
peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan
pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar atau menengah.
(b).karena pentingnya wajib belajar sebagai program pendidikan yang wajib di ikuti setiap warga negara
indonesia. Bidang ini karena sangat penting sebagai sarana untuk memahami system pendidikan dalam
kaitannya dengan keseluruahan dalam masyarakat.
3.(a).  Masa bayi/infancy (usia 0-2 tahun)
Menurut Jean Jacques Rousseau, usia antara 0-2 tahun adalah masa perkembangan fisik. Kecepatan
pertumbuhan fisik lebih dominan dibandingkan perkembangan aspek lain, sehingga anak disebut sebagai
binatang yang sehat.

2. Masa anak / childhood (usia 2-12 tahun)


Masa antara 2-12 tahun disebut masa perkembangan sebagai manusia primitive. Kecuali masih terjadi
pertumbuhan fisik secara pesat, aspek lain sebagai manusia juga mulai berkembang, misalnya kemampuan
berbicara, berfikir, intelektual, moral, dll.

3. Masa remaja awal / pubescence (usia 12-15 tahun)


Masa usia 12-15, disebut masa remaja awal / pubescence, ditandai dengan perkembangan pesat intelektual
dan kemampuan bernalar juga disebut masa bertualang.

4. Masa remaja / adolescence (usia 15-25 tahun)


Usia 15-25 tahun disebut maswa remaja / adolescence. Pada masa ini tejadi perkembangan pesat aspek
seksual, social, moral, dan nurani, juga disebut masa hidup sebagai manusia beradab.
(b). bagi seorang guru, memahami psikologi pendidikan adalah suatu keharusan karena berkaitan langsung
dengan proses perkembangan jiwa peserta didiknya. Salah satau indikator seseorang guru dikatakan
profesional jika ia dapat memahami kondisi siswanya baik secara pisik terlebih secara mental.
untuk menggetahui keadaan mahasiswa nya
Latar belakang siswa tersebut merupakan faktor yang membentuk kepribadian mereka masing-masing.
Dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru akan memahami keadaan dan kebutuhan siswanya
masing-masing. Dengan demikian, guru dapat menentukan pendekatan psikologi yang sesuai dengan setiap
siswanya.
Untuk Menentukan Pendekatan yang Cocok Dengan Siswa
Sebagai guru, ia harus bisa mengukur dan menganalisa tingkat perkembangan siswanya baik secara
kognitif maupun secara afektif atau sikap. Psikologi pendidikan akan memberikan gambaran kepada guru
terkait perkembangan siswa tersebut. Dengan memahami perkembangan siswa, guru akan mudah
menentukan treatmen atau pendekan yang cocok dengan masing-masing siswa.
4.(a) Ekonomi sebagai sumber pembiayaan pendidikan sangat penting,karena hal ini akan mendorong,
memicu, dan memacu etos bangsa menuju kualitas yang lebih baik. Ekonomi memiliki implikasi yang cukup
menentukan keberhasilan pendidik. Dengan ekonomi yang kuat, maka prasarana,sarana,media, alat
belajar,dan sebagainya dapat di penuhi. Proses belajar mengajar lebih intensif, motivasi, dan kegairahan
kerja personalia pendidikan akan meningkat.
Peranan ekonomi dalam dunia pendidikan cukup menentukan, tetapi bukan pemegang peranan utama.
Dunia pensisikan adalah lembaga yang berkewajiban mengembangkan individu manusia. Kearah mana
tujuan hidup seseorang dan hidup yang bagaimana diinginkannya banyak dipengaruhi oleh pendidikan yang
dia terima disekolah dan perguruan tinggi. Melihat kenyataan tersebut diatas, sudah tentu pendidikan tidak
akan membawa peserta didik kearah yang yang membingungkan, menyusahkan, dan sengsara, walaupun
bias mencari uang banyak. Ini berarti dunia pendidikan bukan dunia bisnis tempat mencari uang, melainkan
dunia pembinaan tempat peserta didikbelajar agar bias hidup wajar dan damai.
Sebagai tempat pembinaan, pendidikan tidak memandang ekonomi sebagai pemeran utama seperti halnya
didunia bisnis. Ekonomi hanya sebagai pemegang peran yang cuku menentukan.
(b) Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah menunjang kelancaran proses pendidikan, disini peran
ekonomi dalam sekolah juga merupakan salah satu bagian dari sumber pendidikan yang membuat anak
mampu mengembangkan kognisi, afeksi, psikomotor untuk menjadi tenaga kerja yang handal dan mampu
menciptakn lapangan kerja sendiri, memiliki etos kerja dan bisa hidup hemat. Selain sebagai penunjang
proses pendidikan ekonomi pendidikan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masalah ekonomi
dalam kehidupan manusia. Kegunaan ekonomi dalam pendidikan terbatas pada :
1. Untuk membeli keperluan pendidikan yang tidak dapat dibuat sendiri atau bersama siswa.
2. Membiayai segala perlengkapan gedung.
3. Membayar jasa semua kegiatan pendidikan.
4. Untuk mengembangkan individu yang berprilaku ekonomi.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia pendidikan
6. Meningkatkan motivasi kerja.
7. Membuat para personalia pendidikan lebih bergairah bekerja
(c)buat dana yang sangat di butuhkan misalnya alat pendidikan berupa komputer, buku
pelajaran,bangku,meja kalo ada lebih biaya sarana digunakan unuk merenovasi gedung sekolah,
menyalurkan atau membantu anak yg tidak mampu seperti yatim piyatu. Membantu kesejahteraaan guru
sebagai guru honor,
5. (a)UU No. 20 Tahun 2003
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
(b)setiap warga negara wajib sekolah tidak boleh putus karena untuk mencapai apa yang menjadi tujuan
pembelajaran secara efektif dan efesien pada proses pendidikan

Anda mungkin juga menyukai