Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 2

PERSPEKTIF PENDIDIKAN

OLEH:

NAMA : HASRIANTI
NIM : 859752139
KLS : BI
POKJAR : TONGGONI

UNIVERSITAS TERBUKA
KENDARI
2021.1
RANGKUMAN MODUL 3 DAN 4

MODUL 3: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


KB 1 : PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA ORDE BARU

Era orde baru berawal dari pemerintahan orde lama dibawah kepemimpinan Ir.Soekarno
(1945-1965), yang kemudian dilanjutkan pada pemerintahan Soeharto (1967-1998) atau
lebih dikenal dengan era orde baru. Era orde baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ
Habibie (21 Mei 1998) yang merupakan simbol dari reformasi.
3 hal penting dalam perkembangan pendidikan sekolah dasar pada era orde baru yaitu:
A. Ketentuan Perundang-Undangan Terkait Pendidikan SD
Semua ketentuan perundang-undangan berdasar pada pasal 31 UUD 1945, jadi
Pendidikan Nasional merupakan produk sejarahdalam pemikiran bangsa Indonesia untuk
mewujudkan salah satu tujuan pemerintahan negara Indonesia, seperti yang tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait dan/atau Tentang Pendidikan SD
Yaitu dengan pelaksanaan Pembangunan Jangka Panjang I, dengan jangka waktu 25
tahun mulai Repelita I hingga Repelita V. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir pendidikan.
C. Isi dan Proses Pendidikan SD
a. Kurikulum dan perangkat pendidikan
Isi pendidikan dasar diterapkan sekurang-kurangnya 13 bidang kajian, yaitu ; Pendidikan
Pancasila,Agama, Kewarganegaraan, bahasa Indonesia,Membaca dan Menulis,
Matematika,Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu Bumi, SNSU, KTK, PenJaskes,
Menggambar, dan Bahasa Inggris.
b. Pengolahan
Dengan melaksanakan program perluasan dan pemerataan kesempatan belajar yang kita
kenal Wajib Belajar SD ,yaitu :
 Untuk daerah terpencil, dikembangkan SD Kecil dengan menerapkanpembelajaran
kelas rangkap.
 Untuk daerah penduduk padat,dengan pembangunan 6 ruangan untuk 6 kelas.
 Untuk daerah normal, melalui SD Tradisional ( Konvensional), SD Pamong,
Program Kejar Paket A, SLB, SDLB, Sekolah Terpadu.

KB 2: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI ERA REFORMASI

Hal- hal penting dalam perkembangan pendidikan SD di era reformasi, Yaitu:


A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait Pendidikan SD
Ketentuan Perundang-undangan yaitu Pasal 31 UUD 1945, yang terjabar atas:
a. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS
b. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS
c. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
d. PP No.32 Thn.2013 tentang SNP
Selain itu, dengan diterapkannya Paradigma desentralisasi pendidikan yang menekankan
pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.

B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait dan/atau Tentang Pendidikan SD Dalam Konteks


Pembangunan Pendidikan Nasional
Pembaharuan sistem pendidikan meliputi penghapusan diskriminasi antara pendidikan
yang dikelola pemerintah dan pendidikan yang dikelola masyarakat, sera pembedaan antara
pendidikan agama dan pendidikan umum.
Ditandai dengan lahirnya Standar Nasional Pendidikan, yang terdiri atas:
a) Standar isi
b) Standar Proses
c) Standar Kelulusan
d) Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik
e) Standar Sarana dan Prasarana
f) Standar Pengelolaan
g) Standar Pembiayaan
h) Standar Penilaian
SNP merupakan sarana penjamin mutu pendidikan nasional yang pengembangan dan
pemantauan dilakukan oleh Badab Standarisasi Nasional Pendidikan ( BNSP).
Selain itu berkembangnya tahapan atau go;ongan pendidikan, yaitu:
a) In formal, contohnya pendidikan didalam keluarga
b) Formal, contohnya pendidikan di sekolah
c) Non Formal, contohnya pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, seperti
kursus.
C. Mengapa Diperlukan Standar Nasional Pendidikan?
Dalam perwujudan paradigma pendidikan nasional yang desentralistrik, pendidikan
nasional memerlukan adanya standar nasional pendidikan, sebagai sarana penjaminan mutu
pendidikan nasional, yang pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).

D. Bagaimana Visi dan Misi Pendidikan Nasional?


Merujuk kepada penjelasan UU Sisdiknas 20/.2003, pendidikan nasional mempunyai visi
“terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga negara indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tentang zaman yang selalu berubah”.
E. Apakah Esensi dari Sisdiknas Tersebut?
Pendidikan diartikan sebagai “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memilih kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara”, sedangkan pendidikan nasional dimaknai sebagai “pendidikan yang
berdasarkan pancasiladan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar dari
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan
Zaman.”
F. Bagaimana Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat dan
Pemerintah?
Pendidikan nasional dibangun dan diselenggarakan tidak lain adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
G. Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional?
Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan yang bersifat
nasional-sistemik, yang tercakup dalam jalur jenjang dan jenis pendidikan.

H. Isi dan proses


a. Kurikulum dan perangkat pendidikan
Menggunakan kurikulum KTSP, dengan ketentuan sebagai berikut:
 Menggunakan pendekatan tematik untuk kelas I,II dan III, dan pendekatan mata
pelajaran untuk kelas IV,V dan VI
 Silabus dan RPP dikembangkan oleh lembaga sekolah atau guru disesuaikan dengan
kondisi tingkat satuan pendidikan.
 Mewajibkan ekstra kurikuler pramuka
 Stuktur kurkulum terdiri atas:
a) Mata pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Matematika,
IPA, IPS, SBK, PENJASKES.
b) Muatan Lokal, Yaitu Bahasa Daerah, Bahasa Inggris
c) Pengembangan Diri
 Jam mengajar terdiri atas:
1. Kelas I : 26 jam + 4 jam = 30 jam
2. Kelas II : 27 jam + 4 jam = 31 jam
3. Kelas III : 28 jam + 4 jam = 32 jam
4. Kelas IV : 32 jam + 4 jam = 36 jam
5. Kelas V : 32 jam + 4 jam = 36 jam
6. Kelas VI : 32 jam + 4 jam = 36 jam

b. Pengolahan
Pengelolaan pendidikan, pengembangan dan penerapan MBS diterapkan secara
bertahap untuk mewadahi konsep si otonomi pendidkan pada tingkat satuan pendidikan.

MODUL 4: KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


KB 1: KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN FISIK, MOTORIK, EMOSI, DAN SOSIAL ANAK
A. Karakteristik perkembangan fisik, motorik, emosi, dan sosial anak
Apa itu Perkembangan? Tentu saja kita sangat sering mendengar kata Perkembangan
sekaligus mknanya, setiap kita pasti berpikiran berbeda tentang pengertian dan arti dari
perkembangan tersebut. Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat
yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung arti bahwa perkembangan
merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan
penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.
Dalam menumbuh kembangkan kualitas peserta didik, yang perlu dilakukan oleh
tenaga pendidik adalah mengenali peserta didik dengan sebaik-baiknya. Mengenali disini
diartikan seperti mengenal psikolog anak, bagaimana pribadi si anak, dan bagaimana cara
menghadapi watak atau karakteristik anak yang berbeda-beda. Dengan mengenali karakter
si anak, maka pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi ajar pada si anak.
Sehingga anak akan lebih mudah menerima apa yang disampaikan oleh gurunya.
Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan prosedur
pendidikan sepanjang hayat, sedangkan peserta didik dalam arti sempit adalah setiap siswa
yang belajar disekolah. Departemen Pendidikan nasional (2003) menegaskan bahwa
peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Peserta didik pada usia SD/MI adalah semua anak yang
memiliki rentang usia 7-12 atau 13 tahun.
Kesimpulannya, peserta didik yaitu semua komponen mayarakat yang belajar
danmengembangkan diri melalui prosedur– prosedur, baik prosedur formal maupun
nonformal. Sedangkan tenaga pendidik adalah semua orang yang mengamalkan ilmu dan
pengalamannya dengan cara memberikan bekal dan pengajaran sebagai pengabdian
terhadap masyarakat.
Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Antara lain seperti, ada
peserta didik yang cepat menerima materi, dan ada yang harus diulangi sehingga ia
mengerti suatu materi. Ada yang sifatnya cepat menghafal, dan ada yang sulit menghafal.
Oleh karena beragamnya karakteristik setiap peserta didik, yang harus diperhatikanoleh
pendidik adalah harus pandai-pandai mengenal karakteristik setiap peserta didik.
Misalnya dengan cara memberikan suatu permasalahan, dan bagaimana peserta
didikmenyelesaikan dengan solusinya sendiri.Perkembangan peserta didik merupakan
bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus
mempelajarai aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah
dan sekolah menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta
didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya.
Karakteristik perkembangan fisiknya dipengaruhi oleh : (1) Pengaruh keluarga atau
keturunan, anak akan mewarisi gen dari orang tuanya. (2) Gizi, anak yang dalam
pertumbuhannya dibesarkan dengan gizi maupun perawatan yang serba berkecukupan,
akan terlihat lebih besar, lebih tinggi dan sehat untuk seumurnya. (3) Tingkat Sosial
Ekonomi anak yang dibesarkan oleh keluarga dengan tigkat sosial ekonomi sosial yang
lebih tingg biasanya akan lebih terpenuhi semua kebutuhan hidupnya, terutama kebutuhan
fisik. (4) Faktor emosional, anak yang sering mengalami gangguan emosional akan
menyebabkan berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan. (5) Jenis Kelamin,
Sekitar umur 11-12 tahun anak perempuan lebih cepat tinggi dan berat daripada anak laki-
laki. (6) Kesehatan anak yang sehat dan jarang sakit, akan terlihat sehat dan segar
penampilannya, aktif bergerak seakan tidak mengenal lelah. Suku Bangsa atau Ras,
keadaan anak dapat juga dipengaruhi oleh suku bangsa atau ras yang diwarisi dari nenek
moyangnya.
Karakteristik Perkembangan Motorik yang memiliki arti gerakan-gerakan tubuh
yang terkoordinasi karena adanya kerja sama antara otot, otak dan saraf. Keterampilan
motorik akan berkembang dengan baik bila dipelajari dan adanya bimbingan.
Keterampilan anak menggunakan jari-jarinya, seperti menulis, atau memegang
sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan keterampilan anak
berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta menjaga keseimbangan badannya
disebut sebagai keterampilan motorik kasar.
Maka semakin bertambah usia anak, maka semakin sempurna gerakan motoriknya,
seperti gerakan-gerakan berikut.
(1) Cara memegang sesuatu
Anak-anak yang masih kecil, cara memegang sesuatu masih asal-asalan saja,
setelah lebih dewasa, cara memegang sesuatu sudah sempurna dan siap untuk
melakukan segala aktivitas tanganya dengan baik.
(2) Cara berjalan
Anak kecil yang berjalan, seolah-olah seluruh tubuhnya ikut bergerak. Namun, pada
anak yang lebih dewasa, mereka hanya mempergunakan otot yang perlu saja, karena
mereka sudah dapat mengoordinasi anggota badanya.
(3) Cara memegang
Anak kecil yang menendang bola, kedua belah tangannya mengayun ke depan
dengan berlebihan, seakan seluruh anggota badannya ikut bergerak. Namun, pada
anak yang lebih dewasaakan menendang bola dengan menggunakan kakinnya dengan
menempatkan pada objek sasaran dengan tepat.
Karakteristik Perkembangan Emosi anak usia Sekolah Dasar sudah mulai tahu
bahwa ungkapan emosi terutama emosi yang kurang baik, secara sosial tidak diterima oleh
teman sebaya atau orang lain, sehingga anak mulai berusaha mengendalikan ungkapan-
ungkapan emosinya tersebut.
Cara mendidik anak yang bersifat demokratis dan permisif akan meninjang ekspresi
emosi yang menyenangkan. Anak akan lebih terbuka, santai, dan mudah bergaul.
Usia Sekolah Dasar merupakan masa peralihan antara masa anak dan menjelang
remaja, sehingga emosi anak kadang-kadang kurang stabil. Dengan menanamkan
pengertian perlunya menahan luapan emosi yang sangat berlebihan. Hal tersebut akan
membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain. Melalui bimbingan tersebut,
emosi anak bisa terkendali.
Karakteristik Perkembangan Sosial b erarti suatu gambaran tentang perilaku anak
dalam kehidupan sosialnya. Pada usia Sekolah Dasar perkembangan sosial anak dapat
disebut sebagai usia berkelompok. Pada usia ini ditandai dengan adanya minat anak
terhadap aktivitas bersama teman-teman Mereka merasa puas dengan perilaku hidup
berkelompok dan bahagia apabila dapat diterima menjadi anggota dalam suatu kelompok
tersebut.
Agar anak dapat bersosialisasi dengan baik, perlu belajar mengenal, menafsirkan
dan melakukan reaksi secara tepat terhadap situasi sosial yang mereka hadapi. Motivasi
berteman pada anak Sekolah Dasar dapat dibedakan dalam tiap tahap, yaitu: tahap
pemenuhan kebutuhan, tahap balas jasa, dan tahap teman akrab.
Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat
menentukan kualitas sosial mereka setelah dewasa. Guru memegang peran untuk
membangun kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui hubungan antar siswa dalam
satu kelas, guru dapat mempergunakan teknik sosiometri. Dalam hal ini, guru dapat
mempergunakan teknik sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial mereka. Sosiometri
adalah suatu teknik untuk menggambarkan struktur hubungan yang ada dalam bentuk
sosiogram. Adapun kegunaan sosiometri bagi guru atau konselor adalah dengan sosiometri
tersebut dapat diidentifikasi siswa mana yang memerlukan bantuan dalam menyesuaikan
dirinya teerhadap kelompok.

B. Karakteristik Perkembangan Intelektual, Bahasa, Moral, dan Spiritual Anak


Karakteristik memiliki arti bahwa kehidupan individu yang utuh, lengkap, dan
memiliki cirri khusus atau unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek.
Aspek perkembangan anak yang berupa perkembangan intelektual, bahasa, moral dan
spiritual saling berhubungan erat satu sama lain. Perubahan dalam satu aspek
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek lain.
Perkembangan dalam satu aspek dapat membatasi atau memfasilitasi
perkembangan pada aspek-aspek lainnya. Anak yang secara fisik berkembangsehat, akan
cendrung menunjukkan konsepsi diri yang positif, dan konsepsi diri yang positifakan
berpengaruh positif terhadap perkembangan belajarnya dan sebaliknya.
Disebabkan oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu sama
lain,maka pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini
untukmengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak
berkembangsecara optimal dalam semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai
pendidik, misalnya,kesadaran akan adanya hubungan antar semua bagian perkembangan
ini, bermanfaat untuk perencanaan kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Untuk
anak-anak usia sekolahdasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha
untuk membantu anak- anakmengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang
dapat diaplikasikan pada mata pelajaran yang dipelajari.
Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di
manakemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-
pengetahuan lanjutanak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-
keterampilan, dan pengetahuan- pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset
perkembangan manusia menunjukkan bahwatahapan-tahapan pertumbuhan dan
perubahan anak usia 9 tahun pertama rentang kehidupanrelatif stabil dan dapat
diprediksikan tahapannya
Karakteristik perkembangan intelektual, pada adasarnya mempunyai arti yang
sama, dalam hal ini intelek maksudnya ialah pikir, sedang intelektual adalah kemampuan
kecerdasan. Berpikir merupakan perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan,
menghubungkan, sampai pada akhirnya mengambil keputusan. Sedang kecerdasan
merupakan kemampuan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan
cepat. Adapun karakteristik perkembangan intelektualnya terdiri dari : 1. Desentrasi dan
konservasi, anak punya konsep bahwa perubahan pada satu dimensi, dapat
dikompensasikan dengan perubahan dari dimensi lain. 2. Seriasi, karakteristik lain dari
tahap operasional konkret adalah kemampuan utuk mengatur benda sesuai dengan
beberapa dimensi kuantitatif, seperti berat atau ukuran. 3. Pemikiran rasional Anak
dapat membandingkan dua benda atau lebih atau suatu kejadian. Dalam hal ini anak dapat
berpikir secara rasional sesuai dengan yang mereka lihat. 4. Inklusi kelas, anak pada
tahap operasi konkret dapat berpikir secara bersamaan tentang bagian dan keseluruhan.
Karakteristik perkembangan bahasa anak, manusia mempunyai kemampuan
berbahasa lebih tinggi derajatnya daripada binatang. Karena manusia mempunyai akal
dan pikiran, juga mempunyai ragam bahasa. Nilai-nilai moral harus diberikan sedini
mungkin, agar tertanam dalam diri anak tentang hal-hal yang baik dan buruk, yang boleh
dan tidak boleh dilakukan, bagaimana bersikap, bertutur kata yang baik terhadap orang
lain.
1. Perkembangan Bahasa
Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa. Bahasa yang
digunakan dapat dalam bentuk percakapan, tulis, isyarat tangan, gerak tubuh,
ekspresi wajah, ungkapan musik, dan sebagainya.
2. Fungsi Bahasa
a. Untuk mengekspresikan perasaan
b. Untuk memengaruhi orang lain
c. Untuk menyampaikan informasi
3. Tahap-tahap Berbicara seperti : menangis, berceloteh, dan mengobrol.
4. Faktor-faktor yang Memacu Anak Cepat Berbicara yaitu keluarga, sekolah, dan media
elektronik.
Perkembangan Moral dalam pergaulan sehari-hari kita sering mendengar kata
moral yang dihubungkan dengan tingkah laku orang. Tingkah laku yang bermoral adalah
tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai tata cara/adat yang terdapat dalam kelompok
atau masyarakat. Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir, melainkan
sesuatu yang diperoleh dari luar. Pada mulanya anak mempelajari nilai-nilai moral yang
beerlaku di rumah, kemudian di sekolah, dan selanjutnya setelah mereka bergaul dan
menyesuaikan dengan dengan norma kelompoknya.
1. Perkembangan Moral Menurut Pakar
a. Menurut Piaget : Anak usia 5 tahun mempunyai konsep bahwa benar salah masih
dipahami dengan kaku.
b. Menurut Kohlberg menamakan moralitas anak baik untuk tinngkat pertama
pekembangan moral anak-anak.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi moral yaitu lingkungan rumah, lingkungan
sekolah, teman sebaya dan ktivitasnya, serta intelegensi dan jenis kelamin
Perkembangan Agama menjadi pengarah dan penentu dalam siap dan perilaku
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama terkandung nilai-nilai moral dan etika
yang harus dipakai sebagai pedoman hidup yang universal dan abadi sifatnya. Selain itu,
agama mengajarkan untuk bertingkah laku dan berakhlak yang baik, seperti kejujuran
maupun keadilan. Pendidikan agama di sekolah meliputi dua aspek, yaituaspek
pembentukan kepribadian (ditujukan kepada jiwa) dan pengajaran agama (ditujukan
kepada pikiran).
Belajar agama dengan mencontoh, melalui pendengaran, penglihatan dan berbagai
panca indera lainnya. Selanjutnya dengan semakin bertambahnya usia, anak mampu
berpikir secara abstrak, sehingga dapat mencerna pendengaran dan penglihatan yang
diterimanya dan menjalankan agama dengan penuh kesadaran.
Metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran agama, antara lain.
a) Metode Bercerita
b) Metode Bermain
c) Metode Karyawisata
d) Metode Demonstrasi
e) Metode Pemberian Tugas
f) Metode Diskusi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai