Anda di halaman 1dari 3

Pada masa Orde Baru, pendidikan bukan menjadi tujuan utama.

Orde Baru memilih


perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh
kebijakannya melalui struktur administratif yang didominasi militer. Dalam pencapaian misi
tersebut, disiplin ilmu ekonomi (termasuk alat analisis ekonomi makro dan mikro) menjadi
ujung tombak, padahal di zaman Orde Lama ekonomi dianaktirikan.

Pendidikan Orde baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998, dan dapat dikatakan sebagai
era pembangunan nasional.Namun, yang disayangkan adalah pengaplikasian inpres ini hanya
berlangsung dari segi kuantitas tanpa diimbangi dengan perkembangan kualitas. Kurikulum-
kurikulum yang digunakan pada masa orde baru yaitu sebagai berikut:

a. Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis, mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang
dicitrakan sebagai produk Orde Lama. Dengan suatu pertimbangan untuk tujuan pada
pembentukan manusia Pancasila sejati. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan
organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus. Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan.
b. Kurikulum 1975
Pada kurikulum ini peran guru menjadi lebih penting, karena setiap guru wajib untuk
membuat rincian tujuan yang ingin dicapai selama proses belajarmengajar berlangsung.
Tiap guru harus detail dalam perencanaan pelaksanaan program belajar mengajar. Setiap
tatap muka telah di atur dan dijadwalkan sedari
c. Kurikulum 1984
Pada kurikulum ini siswa diposisikan sebagai subjek dalam proses belajar mengajar.
Siswa juga diperankan dalam pembentukkan suatu pengetahuan dengan diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapat, bertanya, dan mendiskusikan sesuatu
d. Kurikulum 1994
Pada kurikulum ini bentuk opresi kepada siswa mulai terjadi dengan beratnya beban
belajar siswa, dari muatan nasional sampai muatan lokal. Materi muatan lokal
disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya bahasa daerah kesenian,
keterampilan daerah, dan lain-lain.

Jadi Kebijakan Orde BaruYang lebih menyedihkan dari kebijakan pemerintahan orde
baru terhadap pendidikan adalah sistem doktrinisasi. Yaitu sebuah sistem yang
memaksakan paham-paham pemerintahan orde baru agar mengakar pada benak anak-
anak. Bahkan dari sejak sekolah dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi , diwajibkan
untuk mengikuti penetaran P4 yang berisi tentang hapalan butir-butir Pancasila. Proses
indoktrinisasi ini tidak hanya menanamkan paham-paham orde baru, tetapi juga sistem
pendidikan masa orde baru yang menolak segala bentuk budaya asing, baik itu yang
mempunyai nilai baik ataupun mempunyai nilai buruk. Paham orde baru yang membuat
kita takut untuk melangkah lebih maju

Kebijakan –kebijakan pemerintah tentang pendidikan ordebaruUpaya yang dijalankan :

. Pemberantasan buta Huruf

Tujuan pemerintah melakukan Pemberantasan buta huruf untuk meningkatakan kecerdasan


masyarakat guna meningkatkan taraf kehidupan social, ekonomi dengan cara kesempatan
bagi yang buta huruf memperoleh ketrampilan membaca, menulis, dan menghitung
. Pendidikan masyarakat dan pendidikan luar sekolah (PLS)

Pendidikan luar sekolah (PLS) yang siswanya berusia tua dibandingkan dengan usia
pendidikan formal yaitu umur 10-24 tahun . materi yang diajarkan pengetahuan bercocok
tanam, pemberantasan buta aksara dsb. Metode pngajaran dengan kursus, bahan bacaan,
radio, Tv,penyuluhan dan media lainnya. Pelaksanaannya dilakukan oleh departemen P dan
K, departemen dalam negeri, departemen tenaga kerja, departemen transmigrasi, departemen,
pertaniaan, koperasi, departemen kesehatan, social, penerangan, agama dan lembaga-lembaga
non pemerintah
.
Kegiatan Inovasi pendidikan

melakukan pemecahan masalah pendidikan dan pengembangan pemdidikan melalui kegiatan


inovasi pendidikan. Berbagai proyek inovasi meliputi semua jenis dan tingkat pendidikan di
dalam maupun luar sekolah

Pemerataan Pendidikan.

Sejak pelita I disadari pentingnya memberikan kesempatan yang sama dan lebih luas tentang
pendidikan untuk semua warga negara. Kebijakan pemerataan dan perluasan pendidikan
dilaksanakan melalui wajib belajar Sekolah Dasar.

. Peningkatan Mutu Guru atau Tenaga Kependidikan

pada tahun-tahun akhir 1970-an dan awal tahun 1980-an memberikan resep untuk
meningkatkan efektivitas pendidikan guru dengan merombak kurikulum IKIP yang semula
mirip kurikulum Universitas menjadi khas IKIP, Dari kebijakan ini hasilnya luar biasa, mutu
guru lulusan IKIP merosottajam. Guru menguasai berbagai pendekatan dan metodologi
mengajar

Dari sisi ideologi, pendidikan sebenarnya telah cukup mendapat tempat dari pendiri bangsa.
Terbukti dengan dimasukkannya pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam
Pembukaan UUD 1945, yang notabene tak dapat diubah dan dianggap sebagai landasan
perjuangan bangsa yang sakral.

dalam sejarah, berbagai macam pelajaran sejarah yang ada secara tumpang tindih diberikan
berkali-kali, dari SD, SMP, dan SMA, bahkan perguruan tinggi dalam bentuk P4.
Masalahnya, isi pelajaran sejarah yang ada tidak lebih dari justifikasi mengenai G30-S-PKI,
Serangan Fajar, atau berbagai pembenaran konstitusional terhadap kebijakan pemerintah saat
itu.
Tidak heran apabila sistem pendidikan yang adadi Indonesia amat tersentralisasi dengan 80
persen dari kurikulum yang ada ditentukan oleh pusat.

Kebijakan pendidikan islam pada masa orba

Perkembangan pendidikan agama di Indonesia pada masa Orde Baru ditandai dengan
selesainya bangsa Indonesia dalam menumpas G30 S/PKI (1965-1966).
Sejak saat itu pula pemerintah Indonesia semakin menunjukkan perhatiannya terhadap
pendidikan agama, sebab disadari dengan bermentalkan agama yang kuatlah bangsa
Indonesia akan terhindar dari paham komunisme. Untuk merealisasikan cita-cita tersebut,
sidang umum MPRS tahun 1966 berhasil menetapkan TAP MPRS No. XXVII/MPRS/1966
yang membahas tentang Agama, Pendidikan dan Kebudayaan pasal 1 menjelaskan
”Menetapkan pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah mulai dari sekolah dasar
sampai dengan universitas-universitas negeri

Keberhasilan-keberhasilan Pendidikan Islam pada Masa Orde Baru


Masa Orde Baru ini mencatat banyak keberhasilan, di antaranya adalah:
1. Pemerintah memberlakukan pendidikan agama dari tingkat SD hingga universitas (TAP
MPRS No.XXVII/MPRS/1966).
2. Madrasah mendapat perlakuan dan status yang sejajar dengan sekolah umum.
3. Pesantren mendapat perhatian melalui subsidi dan pembinaan.
4. Berdirinya MUI (Majelis Ulama Indonesia) pada tahun 1975.
5. Pelarangan SDSB (Sumbangan Dana Sosial Berhadiah) mulai tahun 1993 setelah berjalan
sejak awal tahun 1980-an.
6. Pemerintah memberi izin pada pelajar Muslimah untuk memakai rok panjang dan busana
jilbab di sekolah-sekolah negeri sebagai ganti seragam sekolah yang biasanya rok pendek dan
kepala terbuka.
7. Terbentuknya UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
8. Terbentuknya UU No. 7 tahun 1989 tentang peradilan agama.
9. Adanya Kompilasi Hukum Islam (KHI).
10. Dukungan pemerintah terhadap pendirian Bank Islam, Bank Muamalat Islam.

Anda mungkin juga menyukai