Anda di halaman 1dari 12

BI

SQ3R
PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD
MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Disusun oleh:

ANFELYA RIAFERLI : 85620539


DEWI RAHMA SARI : 856205277

UNIVERSITAS TERBUKA
2020
SQ3R

I. SURVEY
1. Judul BMP : Perspektif Pendidikan SD
2. Nama Penulis BMP : IG.A.K. Wardani, dkk.
3. Jumlah SKS : 4 SKS
4. Jumlah Modul : 12 Modul
5. Jumlah Modul yang akan dibaca : 1 Modul
6. Jumlah halaman : 55 halaman
7. Judul-judul kegiatan pada modul yang dibaca :
a. Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
b. Perkembangan Pendidikan Sedolah Dasar di Era Reformasi

II. QUESTION
1. Bagaimana ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD di
Era Orde Baru?
2. Apa saja kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD?
3. Bagaimana isi dan proses pendidikan SD di Era Orde Baru?
4. Bagaimana ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD di
Era Reformasi?
5. Apa saja kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD
dalam konteks pembangunan pendidikan nasional
6. Mengapa diperlukan standar nasional pendidikan?
7. Bagaimana visi dan misi pendidikan nasional?
8. Apakah esensi dari sisdiknas tersebut?
9. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah?
10. Bagaimana kelembagaan sistem pendidikan nasional?
11. Bagaimana isi dan proses pendidikan SD di Era Reformasi?
III. Read
MODUL 3
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru

Pemerintahan di bawah Presiden Soekarno (1945-1965) yang kemudian


secara politik disebut Era Orde Lama, kemudian dilanjutkan pada pemerintahan
Soeharto (1967-1998) atau lebih dikenal dengan Era Orde Baru. Era Orde Baru
berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie (21 Mei 1998) yang dikenal
sebagai Era Reformasi.
A. Ketentuan Perundang-Undangan Terkait Pendidikan SD
Ketentuan perundang-undangan pertama yang mengatur sistem
pendidikan nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O,
Tanggal 1 Maret 1946 tentang pembentukan Panitia Penyelidik
Pengajaran RI di bawah Ki Hajar Dewantara.
2. UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan (PKK) .
3. UU No.12 Tahun 1954 tentang Dasar-dasar Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan (PKK), yang merupakan pemberlakuan UU No.4 Tahun
1950 di seluruh RI.
4. Keputusan Presiden No.145 Tahun 1965 tentang perumusan Tujuan
Pendidikan sesuai dengan Manipol-USDEK.
5. Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966, tentang Agama, Pendidikan
dan Kebudayaan, yang mengganti rumusan Tujuan Pendidikan Nasioal.
6. UU No. 22 Tahun 1961, khusus mengatur tentang Perguruan Tinggi,
mewadahi dinamika pemikiran tentang arah dn tujuan pndidikan nasional
dan manajemennya.
7. UU No 2 Tahun 1989, aturan sistem pendidikan nasional (SISDIKNAS).
B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait Dan/Atau Tentang Pendidikan SD
Strategic policy atau kebijakan strategi artinya kebijakan atau
keputusan manajemen/politik yang bersifat mendasar dan menyeluruh dari
sebuah organisasi, dalam hal ini negara yang merupakan organisasi tertinggi
yang memiliki kekuatan dan alat-alat untuk memaksa warganya.
Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (ideologi, politik,
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama.
Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-
1993/1994) secara keseluruhan, didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap
warga negara RI diharapkan “...memperoleh sekurang-kurangnya
pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca,
menulis, dan behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang diperlukan
oleh setiap warga negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Isi Dan Proses Pendidikan SD


Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan
perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara
keseluruhan. Dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
060/U/1993 ditetapkan Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10
mapel (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Kerajinan
Tangan dan Kesenian, PJOK, Bahasa Inggris, dan Muatan Lokal). Sistem
Pendidikan Nasional berdasarkan UU No. 2 Tahun 1989 dikenal sebagai
Sistem Pendidikan yang sangat Sentralistik.
Untuk mewujudkan program wajib belajar, ditetapkan tiga kriteria
daerah penyebaran, yaitu:
1. Daerah terpencil secara geografis karena letaknya berjauhan dengan
daerah lain dan komunikasi yang sulit.
2. Daerah dengan penduduk yang padat.
3. Daerah normal.
Untuk daerah terpencil perluasan program wajar dikdas dilakukan
melalui pengembangan SD Kecil, yakni SD yang terdiri atas dua atau tiga
guru untuk melayani murid pada 6 kelas dengan diterapkan pembelajaran
kelas rangkap melalui program satuan bakti guru daerah terpencil seperti di
Kepulauan Riau. Daerah dengan penduduk yang padat, di daerah perkotaan
dikembangkan gedung bertingkat dengan ruang belajar lebih dari 6 ruangan
agar dapat menampung murid lebih dari 300 orang. Daerah normal, daerah
yang memiliki tingkat kepadatan penduduk di bawah 1000 orang per
kilometer persegi, sehingga dibangun gedung SD dengan enam ruangan untuk
enam kelas.
SD Tradisional (Konvensional) merupakan SD biasa yang memiliki
tempat belajar atau gedung yang dibangun dengan biaya pemerintah melalui
program Inpres. Madrasah Ibtidaiyah (MI) merupakan lembaga pendidikan
formal setingkat SD yang dalam proses pendidikannya mengajarkan bidang
studi agama Islam dengan beban belajar lebih banyak dari SD biasa.
SD Pamong merupakan program pendidikan SD kolaborasi dengan
masyarakat. Program Kejar (Paket A) merupakan program pendidikan luar
sekolah yang bermakna bekerja sambil belajar (Kejar). Sekolah Luar Biasa
(SLB) merupaka lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi anak
berkebutuhan khusus. Sekolah Terpadu merupakan lembaga pendidikan yang
bersifat inklusif, yakni pendidikan yang menggabungkan anak yang normal
dan mengalami ketunaan untuk belajar secara bersama dan gurunya terdiri
atas guru biasa dan guru pembimbing khusus untuk anak yang memiliki
ketunaan tersebut.
Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Reformasi

B. Ketentuan Perundang-Undangan Terkait Pendidikan SD


Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan
Nasional pada Era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan
sesudah amandemen yang terjabar atas:
1. UU No.2 Thn.1989 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan
nasional sampai dengan tahun 2003
2. UU No.20 Thn.2003 tentang SISDIKNAS yang mengatur pendidikan
nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini .
3. PPRI No.19 Thn.2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai
salah satu ketentuan perundang-undangan turunannya.
Perlu dikemukakan bahwa proses pendidikan nasional termasuk
pendidikan SD tetap dikelola secara nasional dalam bingkai politik NKRI,
namun dalam paradigma yang berbeda yakni semula menerapkan paradigma
sentralisasi pendidikan yang ditandai dengan peran Pemerintah Pusat yang
sangat besar, sekarang menjadi Paradigma desentralisasi pendidikan yang
menekankan pada otonomi daerah, melalui peran pemerintah daerah.

C. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait Dan/Atau Tentang Pendidikan SD


Dalam Konteks Pembangunan Pendidikan Nasional
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era Reformasi
adalah lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal Repelita
VI (1994/1995 – 1998/1999) yang merupakan kelanjutan Repelita I hingga
Repelita V era Orde Baru. hal ini diarahkan pada perwujudan komitmen
nasional terhadap Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir
pendidikan. Rincian prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai
berikut :
1. Penyelenggaraan Wajar Dikdas 9 tahun
2. Penyelenggaraan Pendidikan nonformal yang bermutu
3. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK
4. Pengembangan pendidikan Kewarganegaraan, multikultural, budi pekerti
dan lingkungan hidup
5. Penyediaan pendidik yang profesional
6. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
7. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik
8. Mengembangkan TIK
9. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan sertifikasi
10. Menyempurnakan manajemen pendidikan
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
12. Menata sistem pembiayaan pendidikan
13. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD
14. Meningkatkan penelitian dan pengembangan untuk mendukung
pelaksanaan Wajar Dikdas 9 tahun.

D. Mengapa Diperlukan Standar Nasional Pendidikan?


Sebagai sarana penjaminan mutu pendidikan nasional, yang
pengembangan dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi
Nasional Pendidikan sehingga diperlukan Standar Nasional Pendidikan yang
mencakup :
1. SKL
2. Standar isi
3. Standar proses
4. Standar penilaian
5. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
6. Standar pendanaan
7. Standar pengelolaan dan pengawasan
8. Standar sarana prasarana.
E. Bagaimana Visi Dan Misi Pendidikan Nasional?
Visi Pendidikan Nasional “ Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga
negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga
mampu dan proaktif menjawab tantangan zamn yang selalu berubah”
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan
sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahun, keterampilan, pengalaman,
sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI

F. Apakah Esensi Dari Sisdiknas Tersebut?


Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan sebagai “
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mampu secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”
G. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua,
Masyarakat Dan Pemerintah?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakn melalui sistem
pendidikan yang dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut:
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.
2. Warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental,
intelektual, dan/ sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat
yang tepencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak untuk memperoleh pendidikan khusus.
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan kesempatan
meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.
Namun demikian mereka juga dituntut untuk melaksanakan kewajiban
“Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses
dan keberhasilan pendidikan dan ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

H. Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional?


Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur pendidikan
yang bersifat nasional-sistematik, yang tercakup dalam suatu jalur
( pendidikan formal, nonformal, dan informal), jenjang (pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi), dan jenis pendidikan ( umum, kejuruan, akademik,
profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus.

I. Isi Dan Proses Pendidikan SD


Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat
pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain
tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka
dasar kurikulum, dikemukakan beberapa prinsip pengembangan kurikulum.
Prinsip-prinsip tersebut dikemukankan sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

IV. Recite
1. Era Orde Baru, yakni era Pemerintahan di bawah Presiden Suharto
(1967-1998) secara politik dimulai tahun 1967, ketika rezim
pemerintahan Presiden Soekarno diganti oleh rezim pemerintahan
Presiden Suharto sampai tahun 1998, saat tumbangnya rezim
pemerintahan Orde Baru.
2. Era reformasi, yakni saat mundurnya Presiden Soeharto dan dilantiknya
BJ Habibie, yang pada saat itu berkedudukan sebagai wakil presiden,
menjadi Presiden RI ketiga, pada tanggal 21 Mei 1998.

V. Review
1. Pertanyaan apa saja yang sudah terjawab?
a. Bagaimana ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD
di Era Orde Baru?
b. Apa saja kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan
SD?
c. Bagaimana isi dan proses pendidikan SD di Era Orde Baru?
d. Bagaimana ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD
di Era Reformasi?
e. Apa saja kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD
dalam konteks pembangunan pendidikan nasional
f. Mengapa diperlukan standar nasional pendidikan?
g. Bagaimana visi dan misi pendidikan nasional?
h. Apakah esensi dari sisdiknas tersebut?
i. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat
dan pemerintah?
j. Bagaimana kelembagaan sistem pendidikan nasional?
k. Bagaimana isi dan proses pendidikan SD di Era Reformasi?

2. Konsep apa saja yang sudah dipahami?


a. Era Orde Baru dan Era Reformasi
b. Ketentuan perundang-undangan terkait pendidikan SD di Era Orde
Baru dan Era Reformasi
c. Kebijakan strategis terkait dan/atau tentang pendidikan SD di Era
Orde Baru dan Era Reformasi
d. Isi dan proses pendidikan SD di Era Orde Baru dan Era Reformasi
e. Standar nasional pendidikan
f. Visi dan misi pendidikan nasional
g. Esensi dari sisdiknas
h. hak dan kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah
i. Kelembagaan sistem pendidikan nasional

3. Konsep apa yang belum dipahami?


-
MODUL 3.
Ketentuan Perundang- PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH
Undangan Terkait
Pendidikan SD

KB 1. Isi Dan Proses


Perkembangan Pendidikan Sekolah Pendidikan SD
Berbagai Kebijakan Strategis
Terkait Dan/Atau Tentang Dasar di Era Orde Baru
Pendidikan SD

Ketentuan Perundang- KB 2. F. Bagaimana Hak Dan


Undangan Terkait Perkembangan Pendidikan Sekolah Kewajiban Warga Negara,
Pendidikan SD Dasar di Era Reformasi Orang Tua, Masyarakat Dan
Pemerintah?

Berbagai Kebijakan Strategis Terkait


Dan/Atau Tentang Pendidikan SD G. Bagaimana Kelembagaan
Dalam Konteks Pembangunan Bagaimana Visi Dan Misi
Pendidikan Nasional? Sistem Pendidikan
Pendidikan Nasional
Nasional?

Mengapa Diperlukan Apakah esensi Dari H. Isi Dan Proses


Standar Nasional Sisidiknas Tersebut? Pendidikan SD
Pendidikan?
D.A. Berbagai
B. Mengapa DiperlukanC.
Kebijakan Berbagai Kebijakan
StandarTerkait
Strategis Nasional Strategis Terkait
Pendidikan?
Dan/Atau Tentang Dan/Atau Tentang
Pendidikan SD Dalam Pendidikan SD Dalam
Konteks Konteks

Anda mungkin juga menyukai