SEKOLAH DASAR
Nama Kelompok :
• Alfrida Nur Hasana 857818412
• Eka Jayanti 857818175
• Lina Tri Astuti 857817324
• Meidini Martiningsih 857824494
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
KB 1 KB 2
Tatanan Organisasi dan
Fungsi, Tujuan dan Ciri-ciri Bentuk-bentuk
Pendidikan Sekolah Dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Sekolah Dasar
A. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
a. Siswa SD c. Kurikulum
Siswa SD adalah anak – anak yang Kurikulum SD merupakan bagian dari
berusia antar 6-12 tahun. Anak – kurikulum Pendidikan Dasar, yang
anak SD mempunyai kemampuan mempunyai tujuan yang khas yaitu
yang berbeda dari satuan mengembangkan kemampuan dasar anak
pendidikan lainnya. SD.
b. Guru d. Pembelajaran
Tugas guru adalah mengajar, tugas guru Seiring dengan berkembangnya
SD adalah mengajakan semua maple kemampuan bernalar, cara pandang
kecuali agama dan PJOK. Selain itu guru holistik tersebut akan berkembang menuju
sangat bertanggung jawab penuh dalam pada pemahaman tentang adanya saling
kelasnya. ketergantungan.
Dinas Pendidikan
Kecamatan Ranting
Dinas
SD / MI
Komite
Sekolah
BENTUK-BENTUK PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN SD
UU yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional adalah Pasal 31 UUD 1945 yang dijabarkan secara legal
formal ke dalam:
1. SK Menteri Pendidikan dan Pengajaran No. 104/Bhg O, Tanggal 1 Maret 1946 tentang
2. UU No. 4 Tahun 1950 tentang Dasar-Dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK)
3. UU No. 12 Tahun 1954 tentang Dasar-Dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di seluruh RI
bekas RIS
4. Keppres No. 145 Tahun 1965 tentang perumusan tujuan pendidikan sesuai dengan Manipol –
USDEK
5. Ketetapan MPRS No. XXVII/MRS/1966, tentang agama, pendidikan, dan kebudayaan yang
mengganti rumusan tujuan pendidikan nasional menurut Keppres No. 145 Tahun 1965
Jumlah SD
01.
60.023
USAHA DAMPAK
• Pembangunan gedung baru • Repelita III daya tampung SD
untuk mengakomodasikan meningkat menjadi 20,9 juta orang
sebanyak 720.000 orang anak • Repelita V daya tampung 29,6 juta
usia SD selama Repelita II • Artinya bertambah sekitar 16 juta orang
• Pengangkatan guru baru selama PJP I
• Penghapusan secara bertahap • Kondisi ini menjadi landasan yang kuat
Sumbangan Pembinaan bagi pencanangan wajib belajar SD
Pendidikan (SPP)
Program Wajib Belajar SD
• Dicanangkan pada tanggal 2 Mei 1984 bertepatan dengan Hari
Pendidikan Nasional
• Didukung dengan pembangunan unit gedung baru dan rehabilitasi
gedung lama
• Hal tersebut telah mendorong pemerintah untuk memperluas
kesempatan belajar pada tingkat SLTP sebagai langkah persiapan
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
3 Daerah Penyebaran Program Wajib
Belajar
1. Daerah terpencil secara geografis (letak berjauhan dan komunikasi yang sulit)
Contoh: Kepulauan Riau, pedalaman Kalimantan
Pengembangan SD Kecil dengan penerapan pembelajaran kelas rangkap
3. Daerah normal
Contoh: Ibu kota Kabupaten pada umumnya
Tingkat kepadatan penduduk di bawah 1.000 orang per kilometer persegi
Dibangun SD dengan gedung yang memiliki 6 ruangan untuk 6 kelas
Pelaksanaan Wajib Belajar SD di Daerah
Normal
SD Tradisional SD Pamong
(Konvensional)
• Pendidikan Anak oleh Masyarakat,
• SD Biasa Orang Tua dan Guru
• Madrasah Ibtidaiyah (MI) • Program Kejar (Paket A)
• Sekolah Luar Biasa (SLB)
• Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
• SD Terpadu
KB 2
Perkembangan Pendidikan Sekolah
Dasar di Era Reformasi
A. KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT PENDIDIKAN SD
Ada enam prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional yang digariskan dalam Pasal 4 UU
Sisdiknas 20/2003.
• Prinsip Pertama, "Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa".
• Kedua. "Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan
sistem terbuka dan multimakna.“
• Ketiga. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
• Keempat, "Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
• Kelima. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
• Keenam. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.
F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA,
ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH?
• UU Sisdiknas 20/2003 (Pasal 6 Ayat (2)) juga menegaskan bahwa: Setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, dan Setiap
warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
• Dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan bahwa Orang tua berhak berperan serta dalam
memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan
anaknya, dan orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya.
• Sedang dalam Pasal 8 dinyatakan bahwa "Masyarakat berhak berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan", dan dalam Pasal 9
digariskan bahwa "Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan."
• Dalam pasal 10 Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing,
membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sementara itu kewajiban pemerintah juga diatur dengan tegas bahwa
"Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan. serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi," dan "wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi
setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun." (Pasal 11)
F. BAGAIMANA HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA,
ORANG TUA, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH?
• UU Sisdiknas 20/2003 (Pasal 6 Ayat (2)) juga menegaskan bahwa: Setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, dan Setiap
warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
• Dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan bahwa Orang tua berhak berperan serta dalam
memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan
anaknya, dan orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya.
• Sedang dalam Pasal 8 dinyatakan bahwa "Masyarakat berhak berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan", dan dalam Pasal 9
digariskan bahwa "Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan."
• Dalam pasal 10 Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing,
membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sementara itu kewajiban pemerintah juga diatur dengan tegas bahwa
"Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan. serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi," dan "wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi
setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun." (Pasal 11)
G.BAGAIMANA KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL
Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta
pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Sebagai isi kurikulum pendidikan dasar
ditetapkan sekurang-kurangnya 10 bidang kajian (Pasal 37) yang secara konseptual
dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak didik. Ke-10 bidang
kajian tersebut adalah; pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa;
matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan
jasmani dan olah raga; keterampilan/kejuruan; dan muatan lokal. Setiap bidang kajian,
kecuali pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan, dapat dikembangkan menjadi
satu atau lebih mata pelajaran atau lebih dari satu bidang kajian dapat dikembangkan
menjadi satu mata pelajaran. Pada dasarnya kesemua bidang kajian itu merupakan wahana
pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak didik dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Mengenai isi pendidikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 6 Ayat (1) dinyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas
kelompok mata pelajaran:1. agama dan akhlak mulia;2 kewarganegaraan dan kepribadian;3.
ilmu pengetahuan dan teknologi;4. estetika;5. jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Terima Kasih
Have a good day