Anda di halaman 1dari 16

Perspektif Pendidikan SD PDGK 4104

Modul3

Tutor : DESRINA M.pd

Kelompok 1
Kartika Sari Dewi Tarigan
Lisnawati Simanjuntak
Erni Tunela
Ferlina Telambanua
Kegiatan Belajar 1
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar Di era orde baru
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait Pendidikan Di SD
Dalam era orde baru perkembangan pendidikan nasional termasuk
di dalamnya pendidikan dasar,khususnya sekolah dasar dipolakan
secara nasional dalam konteks Pembangunan Jangka Panjang I
(PJP I) tahun 1969/1970-1993/1994 dan bagian awal dari PJP II
tahun 1994/1995-2018/2019. Pendidikan pada era orde baru secara
historis,politis,dan sosial kultural merupakan kelanjutan dari
perkembangan pendidikan sebelumnya,yakni Pendidikan sejak
Indonesia merdeka tahun 1945 sampai dengan seluruh kurun waktu
pemerintahan presiden Soekarno
B. Berbagai Kebijakan Strategis Terkait Dan/Atau
Tentang Pendidikan SD
Kebijakan nasional dalam sektor Pendidikan pada era orde baru (ORBA)
dituangkan dalam Pembangunan Jangka Panjang 25 tahun,kesatu (PJPI)
Untuk kurun waktu tahun 1969/1970-1993/1994 yang dijabarkan dalam
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita I-V),dan pembangunan Jangka
Panjang Kedua (PJP II) awal, Repelita VI (1994/1995-1998/1999.
Selama pelaksanaan Repelita I Sampai dengan Repelita IV (1969/1970-
1989/1990) penyelenggaraan sistem pendidikan nasional masih mengacu pada
UU No.4 Tahun 1950 jo UU No.12 Tahun 1954,dan UU No.22 tahun1961.
Selama PJP I Pembangunan sektor pendidikan terutama diarahkan pada
perwujudan komitmen nasional bangsa Indonesia terhadap Pancasila dan
UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan akhir pendidikan.
Dengan diberlakukannya UU N0.2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pengembangan pendidikan nasional
pada Repelita V (1990/1991-1993/1994 secara keseluruhan
didasarkan pada UU tersebut. Dengan sistem pendidikan nasional
tersebut setiap warga negara RI Diharapkan “…..memperoleh
sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar yang
meliputi kemampuan membaca,menulis,dan berhitun,serta
menggunakan Bahasa Indonesia yang diperlukan oleh setiap warga
negara untuk dapat berperan serta dalam kehidupan
bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara
(Djojonegoro,1996:173)
c. Isi dan Proses Pendidikan SD
Isi dan proses Pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya
serta pengelolaan Pendidikan secara keseluruhan. Sebagai isi pendidikan dasar
ditetapkan sekurang-kurangnya 13 bidang kajian yang secara konseptual dirancang
untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian anak didik.
Dengan keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan N0.060/U/1993 ditetapkan
Kurikulum Pendidikan Dasar yang mencakup 10 mata pelajaran yakni :
1.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Pendidikan agama
3. Bahasa Indonesia (termasuk membaca dan menulis)
4. Matematika (termasuk berhitung)
5. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (termasuk Ilmu bumi,Sejarah nasional dan sejarah umum )
7. Kerajinan Tangan dan Kesenian
8. Pendidikan jasmani dan kesehatan
9. Bahasa inggris
10.Muatan lokal (sejumlah mata pelajaran). (Djojonegoro,1996:179)
Modul 2 Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar
di Era Reformasi
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait Pendidikan SD
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur Sistem Pendidikan Nasional
pada era Reformasi adalah Pasal 31 UUD 1945 sebelum dan sesudah di
amandemen yang dijabarkan secara legal formal ke dalam Undang –Undang
No.2 Tahun 1989,Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) yang
mengatur Pendidikan nasional dari tahun 2003 sampai dengan saat ini, dengan
Peraturan Pemerintah RI (PP RI) No.19 Tahun 2005 tentang Standar nasional
Pendidikan (SNP) sebagai salah satu ketentuan perundang-undangan turunanya
B. Berbagai kebijakan strategis Terkait Dan /Atau Tentang
Pendidikan SD DALAM Konteks Pembangunan Pendidikan
Nasional
Kebijakan nasional dalam sektor Pendidikan pada awal Era Reformasi
adalah lanjutan Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II) awal,
Repelita VI (1994/1995-1998/1999)yang merupakan kelanjutan dari
Repelita I sampai dengan Repelita V Orde baru. Selanjutnya
pembangunan Pendidikan pada awal Era Reformasi secara nasional
dilaksanakan berlandaskan pada Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Sebagai mana tertuang dalam ketetapan Majelis Permusywaratan
Rakyat (Tap MPR) Nomor II/MPR/1998. GBHN tersebut memuat
kerangka nasional-sistemik tentang Pembangunan Jangka Panjang
Kedua (PJP II) (1908-2023)
Untuk mewujudkan sasaran Nasional Pendidikan dalam kurun waktu
1998-2003,ditetapkan Kebijaksanaan Nasional Pembangunan
ketujuh (1998-2003) atau pelita VII.
Pada tahun 2004 diundangkan UU RI No.25 tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (RPJMN) menggantikan GBHN
Yang sebelumnya selalu ditetapkan oleh MPR . Dalam UU tersebut
diatur tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk
kurun waktu 20 Tahun ,Rencana pembangunan menengah Nasional
(RPJMN) untuk kurun waktu 5 tahun, Rencana pembangunan jangka
menengah (RPJM) kementrian /Lembaga yang selanjutnya disebut
Rencana strategis Kementrian/Lembaga untuk kurun waktu 5 tahun,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) satuan kerja
Perangkat daerah yang selanjutnya disebut renstra SKPD
untuk kurun waktu 5 tahun
C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Dalam perwujudan paradigma Pendidikan nasional yang desentralistik,
Pendidikan nasional memerlukan adanya Standar Nasional Pendidikan
sebagai sarana penjamin mutu Pendidikan Nasional, pengembangan
dan pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional
Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu diperlukan Standar Nasional
Pendidikan yang mencakup Standar Komptetensi Lulusan (SKL),
standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan
tenaga kependidikan ,standar pendanaan, standar pengelolaan
dan pengawasan, standar sarana dan prasarana
D. Bagaimana VISI dan MISI Pendidikan Nasional?
Merujuk pada penjelasan UU Sisdiknas 20./2003, Pendidikan nasional
mempunyai visi “terwujudnya sistem Pendidikan nasional sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia yang berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah
Misi Pendidikan Nasional :
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan
memperoleh Pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat
Indonesia
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa
secara utuh sejak usia dini hingga akhir hayat
Dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses Pendidikan
untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral
4. Meningkatkan keprofrsionalan dan akuntabilitas Lembaga
Pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan,
keterampilan ,pengalaman,sikap,dan nilai berdasarkan standar
nasional yang global
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
Pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara
Kesatuan RI
E. Apakah Esensi dari SISDIKNAS tersebut ?
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agat menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha ESA,berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. Esensial Pendidikan
nasional Indonesia merupakan system Pendidikan yang berwawasan
keagamaan , sebagaimana tersurat dalam tujuan peningkatan
keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa
F. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Warga Negara,
Orang tua,Masyarakat dan Pemerintah?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakan melalui system
pendidikan yang dijamin secara konstutisional sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 5 UU Sisdiknas 20/2003 sebagai berikut:
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
memperroleh Pendidikan yang bermutu
2. Warga negara yang memiliki kelainan
fisik,emosional,mental,intelektual,dan /atau sosial berhak
memperroleh Pendidikan khusus
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta
masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh Pendidikan
layanan khusus
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa
berhak memperoleh Pendidikan khusus
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
Pendidikan sepanjang hayat

G.Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional?


Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur Pendidikan
yang bersifat nasional-sistemik yang tercakup dalam jalur, jenjang,
dan jenis pendidikan. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal,dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya,
yang dapat diselenggrakan dengan system terbuka melalui tatap muka
atau jarak jauh
Isi Dan Proses pendidikan SD
Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum
dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan pendidikan
secara keseluruhan. Sebagai isi kurikulum pendidikan dasar
ditetapkan sekurang-kurangnya 10 bidang kajian (pasal 37)
yang secara konseptual dirancang untuk mengembangkan
kemampuan dan kepribadaian anak didik
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai