Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

LILIK CHRISTIANINGSIH
NIM 859141971

UPBJJ UT MATARAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
TUGAS TUTORIAL 1
PROGRAM PENDAS UPBJJ-UT MATARAM
MASA REGISTRASI 2021.2

Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan SD

Dosen : Rudi Hartono, M.Pd

N Uraian Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas


O Maksimal Tutorial
1 1. Sosiologis-Antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar BMP
dari fungsi proses pendidikan dasar dalam proses sosialisasi atau PDGK4104/Modu
pendewasaan peserta didik dalam konteks kehidupan
25 l 1 KB1
bermasyarakat dan proses enkulturasi atau pewarisan nilai-nilai
dan kebuduyaan. Bagaimana penerapan yang anda lakukan
untuk menjaga eksistensi nilai-nilai dan kebudayaan dan cara
yang anda tawarkan seperti apa? Jelaskan !
2 2. Sebutkan dan Jelaskan jalur, jenjang dan jenis pendidikan yang BMP
ada di Indonesia? 25 PDGK4104/Modu

l 2 KB2
3 3. Jelaskan tiga perbedaan mendasar antara perkembangan BMP
Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru dengan Era 25 PDGK4104/Modu
Reformasi?
l 3 KB 1 dan 2
4 4. Jelaskan karakteristik perkembangan emosional anak, sosial, BMP
intelektual, bahasa dan moral anak dan berikan contoh 25 PDGK4104/Modu
bimbingan yang Anda berikan sebagai guru untuk masing-
l 4 KB2
masing perkembangan tersebut !

Jawaban
1. Penerapan yang dilakukan untuk menjaga eksistensi nilai-nilai dan kebudayaan dan cara yang
ditawarkan:
Penerapan untuk menjaga eksistensi nilai-nilai dan kebudayaan adalah
a. Dengan cara memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.
b. Perlunya pembudayaan nilai-nilai Pancasila tidak sekedar memahami saja, namun harus
dihayati dan diwujudkan dalam pengalamannya oleh setiap diri pribadi dan seluruh
masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan untuk melaksanakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila.
c. Mempelajari dan mempraktekan budaya Indonesia pada kehidupan sehari-hari.
Cara yang ditawarkan : bangsa Indonesia harus bersatu dalam wadah NKRI untuk
menwujudkan kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara yang bersarkan Pancasila. Oleh karena
itu harus dijaga dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat, bangsa dan Negara.

2. Jalur, jenjang dan jenis pendidikan di Indonesia


a. Jalur Pendidikan
Pengertian jalur pendidikan menurut ketentuan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah wahana yang dilalui oleh peserta
didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan
tujuan pendidikan. Jalur pendidikan terdiri dari:
1. Pendidikan formal; adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri
atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal; adalah jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
3. Pendidikan informal; adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
b. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang di kembangkan.
Jenjang pendidikan formal yang terdiri atas:
1. Pendidikan dasar, yang merupakan jenjang pendidikan yang menjadi dasar untuk
melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah dapat berbentuk: Sekolah Dasar (SD),
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
2. Pendidikan menengah; merupakan kelanjutan dari pendidikan dasar yang terdiri dari
pendidikan menengah umum dan pedidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menegah
Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan bentuk lainnya yang sederajat.
3. Pendidikan tinggi, merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
c. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan
pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis pendidikan ini meliputi:
1. Pendidikan umum; merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
2. Pendidikan kejuruan; merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
3. Pendidikan akademik; merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan profesi; merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
5. Pendidikan vokasi; merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program
sarjana.
6. Pendidikan keagamaan; merupakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus; merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan
secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar atau
menengah.

3. Tiga perbedaan mendasar antara perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di Era Orde Baru
dengan Era Reformasi
N Perbedaan
Perkembangan Era Orde Baru Era Revormasi
o
1 Perundang- Semua ketentuan perundang- Ketentuan Perundang-undangan yaitu
undangan berdasar pada pasal 31 Pasal 31 UUD 1945, yang terjabar
undangan
UUD 1945, jadi Pendidikan atas:
Nasional merupakan produk a. UU No.2 Thn.1989 tentang
SISDIKNAS
sejarahdalam pemikiran bangsa
b. UU No.20 Thn.2003 tentang
Indonesia untuk mewujudkan salah SISDIKNAS
satu tujuan pemerintahan negara c. PPRI No.19 Thn.2005 tentang
Indonesia, seperti yang tertuang Standar Nasional Pendidikan
d. PP No.32 Thn.2013 tentang SNP
dalam Pembukaan UUD 1945 alenia
Selain itu, dengan diterapkannya
keempat
Paradigma desentralisasi pendidikan
yang menekankan pada otonomi
daerah, melalui peran pemerintah
daerah.

2 Kebijakan Dengan pelaksanaan Pembangunan Pembaharuan sistem pendidikan


strategis Jangka Panjang I, dengan jangka meliputi penghapusan diskriminasi
waktu 25 tahun mulai Repelita I antara pendidikan yang dikelola
hingga Repelita V. hal ini diarahkan pemerintah dan pendidikan yang
pada perwujudan komitmen nasional dikelola masyarakat, sera
terhadap Pancasila dan UUD 1945 pembedaan antara pendidikan
sebagai landasan dan tujuan akhir agama dan pendidikan umum.
pendidikan. Ditandai dengan lahirnya Standar
Nasional Pendidikan, yang terdiri
atas:
a.    Standar isi
b.    Standar Proses
c.     Standar Kelulusan
d.    Standar Pendidik dan Tenaga
Pendidik
e.    Standar Sarana dan Prasarana
f.     Standar Pengelolaan
g.    Standar Pembiayaan
h.    Standar Penilaian

3. Isi dan proses a. Kurikulum dan perangkat a. Kurikulum dan perangkat


pendidikan pendidikan
Isi pendidikan dasar diterapkan Menggunakan kurikulum KTSP,
sekurang-kurangnya 13 bidang dengan ketentuan sebagai berikut:
kajian, yaitu ; Pendidikan  Menggunakan pendekatan
Pancasila,Agama, tematik untuk kelas I,II dan III,
Kewarganegaraan, bahasa dan pendekatan mata pelajaran
Indonesia,Membaca dan Menulis, untuk kelas IV,V dan VI
Matematika,Pengantar Sains dan  Silabus dan RPP dikembangkan
Teknologi, Ilmu Bumi, SNSU, oleh lembaga sekolah atau guru
KTK, PenJaskes, Menggambar, dan disesuaikan dengan kondisi
Bahasa Inggris. tingkat satuan pendidikan.
b. Pengolahan  Mewajibkan ekstra kurikuler
Dengan melaksanakan program pramuka
perluasan dan pemerataan  Stuktur kurkulum terdiri atas:
kesempatan belajar yang kita kenal 1. Mata pelajaran, yaitu:
Wajib Belajar SD ,yaitu : Pendidikan Agama, PKN,
 Untuk daerah terpencil, Bahasa Indonesia,
dikembangkan SD Kecil dengan Matematika, IPA, IPS, SBK,
menerapkanpembelajaran kelas PENJASKES.
rangkap. 2. Muatan Lokal, Yaitu Bahasa
 Untuk daerah penduduk Daerah, Bahasa Inggris
padat,dengan pembangunan 6 3. Pengembangan Diri
ruangan untuk 6 kelas.  Jam mengajar terdiri atas:
 Untuk daerah normal, melalui SD 1. Kelas I : 26 jam + 4
Tradisional ( Konvensional), SD jam = 30 jam
Pamong, Program Kejar Paket A, 2. Kelas II : 27 jam + 4
SLB, SDLB, Sekolah Terpadu. jam = 31 jam
3. Kelas III : 28 jam + 4
jam = 32 jam
4. Kelas IV : 32 jam + 4
jam = 36 jam
5. Kelas V : 32 jam + 4
jam = 36 jam
6. Kelas VI : 32 jam + 4
jam = 36 jam
b. Pengolahan
Pengelolaan pendidikan,
pengembangan dan penerapan MBS
diterapkan secara bertahap untuk
mewadahi konsep si otonomi
pendidkan pada tingkat satuan
pendidikan.

4. Karakteristik perkembangan emosional anak, sosial, intelektual, bahasa dan moral anak dan
contoh bimbingannya :
a. Karakteristik perkembangan emosianal anak
Anak usia SD sudah mampu mengendalikan emosinya karena mereka sadar bahwa emosi
yang tak terkendali dapat menimbulkan perilaku yang tidak diterima oleh teman-teman atau
orang lain di sekitarnya.
Contoh bimbingan: guru memperhatikan pola perkembangan emosi siswa, dan
membimbing siswa dengan menanamkan pengertian perlunya menahan luapan emosi yang
sangat berlebihan, karena akan membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
Diharapkan dengan bimbingan tersebut emosi siswa bisa terkendali.
b. Karakteristik perkembangan sosial anak
Perkembangan sosial dapat terlihat dari keinginan anak SD untuk berkelompok dengan
teman sebaya. Mereka lebih senang berkumpul dengan teman-teman sebaya dibandingkan
dengan anggota kelurga yang lain. Hubungan sosial anak SD terbagi atas tiga tahap yaitu
pemenuhan kebutuhan, tahap balas jasa dan tahap teman akrab.
Contoh bimbingannya: guru membangun kehidupan sosial siswa melalui teknik sosiometri.
Dengan teknik tersebut akan terlihat siapa yang banyak temannya atau siapa yang tidak
mempunyai teman. Apabila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam pergaulannya, guru
akan membantu sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa tersebut. Jadi melalui sosiometri
guru dapat mengetahui tingkat kegiatan siswanya sesuai dengan kebutuhan kelompok dan
dapat dijadikan penggerak kearah penyesuaian sosial.
c. Karakteristik perkembangan intelektual anak
Perkembangan intektual disebut juga perkembangan intelegensi untuk anak SD termasuk
pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini kemempuan intelektual anak meliputi
desentralisasi dan konservasi, seriasi, pemikiran rasional, dan inklusi kelas.
Contoh bimbingannya: guru memberikan kegiatan pada siswa untuk menunjang
pengembangan intelegensinya, contonya bermain tebak gambar, mengisi teka-teki, bermain
catur dan lain sebagainya. Guru menggunakan metode pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk berkativitas baik di kelas maupun diluar kelas untuk
memberikan pengetahuan dan penagalaman belajar yang lain.
d. Karakteristik perkembangan bahasa anak
Perkembangan bahasa dimulai dari tangisan bayi , berceloteh, sampai kemampuan
mengobrol. Bahasa berfungsi untuk mengekspresikan perasaan, mempengaruhi orang lain
dan untuk menyampikan informs kepada orang lain.
Contoh bimbingannya : membimbing siswa secara terus menerus agar dapat memotivasi
dan melatih siswa untutk berbicarabengan baik. Karena siswa yang selalu dapat motivasi
positif akan terpacu mengembangkan potensi berbicaranya.
e. Karakteristik perkembangan moral anak
Perkembangan moral pada masa anak-anak masih berada pada tingkat yang rendah.
Perkembangan moral anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, teman sebaya dan faktor intelegensi serta jenis kelamin.
Contoh bimbingannya: guru mengajarkan bagaimana cara bertingkah laku yang baik, sesuai
dengan norma yang berlaku dan mengajari nilai-nilai moral yang berlaku di rumah, di
sekolah, selanjutnya setelah siswa bergaul akan menyesuaikan dengan norma kelompoknya.

Anda mungkin juga menyukai