Anda di halaman 1dari 12

Modul 3

kb.2 Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar di


Era Reformasi

Nama : Ayu Puspita Dewi


Nim : (856971471)
A. Ketentuan Perundang-undangan Terkait Pendidikan SD
Bahwa tumbangnya rezim pemerintahan orde baru
yang ditandai dengan mundurnya presiden Soeharto dan
dilantiknya BJ.Habibie, yang saat ini itu berkedudukan
sebagai wakil presiden, menjadi presiden RI. Ketiga, pada
tanggal 21 mei 1998, merupakan tonggak sejarah dimulainya
suatu era dalam sejarah politik kontemporer indonesia. Sejak
saat itulah sebagai simbol mulainya gerakan reformasi
nasional menyeluruh, dikenal sebagai era reformasi.
Ketentuan perundang-undangan yang mengatur sistem
pendidikan nasional pada era reformasi adalah pasal 31 UUD
1945 sebelum dan sesudah amandemen yang terjabar atas :

• UU No. 2 Tahun 1989 tentang SISDIKNAS yang


mengatur pendidikan nasional sampai dengan tahun 2003.
• UU No. 20 Tahun. 2003 tentang SISDIKNAS yang
mengatur pendidikan nasional dari tahun 2003 sampai
dengan saat ini.
• PPRI No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan sebagai salah satu ketentuan perundang-
undangan turunanya.
B. Berbagai Kebijakan Strategi Terkait dan / atau Tentang Pendidikan SD
Dalam Konteks Pembangunan Pendidikan Nasional
Kebijakan nasional dalam sektor pendidikan pada awal era reformasi adalah lanjutan
pembangunan jangka panjang kedua (PJP II) awal Repelita VI (1995/1995-1998/1999) yang
merupakan kelanjutan Repelita I hingga Repelita V era order baru. Hal ini diarahkan pada
perwujudan komitmen nasional terhadap pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dan tujuan
akhir pendidikan.
Rincia prioritas yang terkait pendidikan SD adalah sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan wajar Dikdas 9 Tahun.
2. Penyelenggaran pendidikan nonformal yang bermutu.
3. Pengembangan kurikulum SD yang disesuaikan dengan IPTEK.
4. Pengembangan pendidikan kewarganegaraan, multikultular, budi pekerti, dan lingkungan
hidup.
5. Penyediaan pendidik yang profesional.
6. Penyedian sarana dan prasarana yang memadai.
7. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi pendidik.
8. Mengembangkan sistem evaluasi, akreditasi dan serifikasi guru SD/MI.
9. Mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan.
10. Menyempurnakan manajemen pendidikan dengan meningkatkan otonomi dan
desentralisasi pendidikan.
11. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
12. Menata sistem pembiyaan pendidikan yang bersifat adil, efisien dan efektif,
transparan dan akuntabel.
13. Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% dari APBN dan APBD.
14. Meningkatkan penelitian dan pembangunan untuk mendukung pelaksanaan
wajar Dikdas 9 tahun.
C. Mengapa Diperlukan Standar Nasional Pendidikan
Pendidikan nasional memerlukan adanya standar nasional pendidikan, sebagai sarana
penjaminan mutu pendidikan nasional, yang pengembangan dan pemantaunnya dilakukan oleh
Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena diperlukan standar nasional
pendidikan. Yang mencakup standar kompetensi lulusan (SKL), standar isi, standar proses,
standar penilaian, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar pendaan, standar
pengelolaan dan pengawasan, dan standar sarana dan prasarana.
Agar kurikulum pendidikan dasar lebih fleksibel dan adaptif terhadap kehidupan
masyarakat, sebagaimana dituntut oleh UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, diperlukan
strategi pengembangan kurikulum yang bersifat sistemik atas dasar kajian komprehensif
mengenai kebutuhan dan prospek kehidupan masyarakat indonesia dan tuntunan kehidupan
global.
Untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan baik, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan
pendidikan nasional, telah dikembangkan standar kompetensi lulusan, standar sarana dan
prasarana,
D. Bagaimana Visi dan Misi Pendidikan Nasional
Visi Pendidikan Nasional “Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial
yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah”.
Misi Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat indonesia.
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara atuh sejak
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar.
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral.
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilatas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai
berdasarkan standar nasional dan global.
5. Memberdayakan peserta serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks NKRI.
E. Apakah Ensisi dari Sisdiknas tersebut ?

Pasal 1 UU Sisdiknas 20/2003 yang mengartikan pendidikan


sebagai “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mampu secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketarampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”.
F. Bagaimana hak dan kewajiban warganegara, orangtua masyarakat dan
pemerintah ?
Proses pencerdasan warga negara dilaksanakan melalui sistem pendidikan yang
dijamin secara konstitusional sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 5 UU Sisdiknas
20/2003 sebagai berikut.
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu.
2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang
terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewah berhak
memperoleh pendidikan khusus.
5. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatan pendidikan
sepanjang hayat.
G. Bagaimana Kelembagaan Sistem Pendidikan Nasional ?

Pendidikan nasional diselenggarakan dalam suatu struktur


pendidikan yang bersifat nasional – sistematik, yang tercangkup
dalam suatu jalur (pendidikan formal, nonformal, dan informasi),
jenjang (pendidikan dasar, menengah, dan tinggi), dan jenis
pendidikan (umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,
keagamaan, dan khusus).
H. Isi dan proses pendidikan SD
Isi dan proses pendidikan mencakup kurikulum dan perangkat pendidikan lainya
serta pengelolaan pendidikan secara keseluruhan. Selain tujuan dan cangkupan
kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka dasar kurikulum, dikemukakan
beberapa prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip-prinsip tersebut dikemukakan
sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan .
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasioanal dan kepentingan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai