Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MODUL 3

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
KELOMPOK 3
1.MUHAMMAD SOPIAN NIM859895735
2.NURHASANAH NIM 859887942
3.SARA SULASTRI NIM 859887974
4.WALNA SOPA HARIKA NIM.859888034
5.RAYANI NASUTION NIM.859887967
MODUL 3
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN SEKOLAH
DASAR

KB 1. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH


DI ERA ORDE BARU
Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar
di Era Orde baru

Era orde baru berawal dari pemerintahan orde lama dibawah


kepemimpinan Ir.Soekarno (1945-1965), yang kemudian dilanjutkan
pada pemerintahan Soeharto (1967-1998) atau lebih dikenal dengan era
orde baru. Era orde baru berakhir pada masa kepemimpinan BJ Habibie
(21 Mei 1998) yang merupakan simbol dari reformasi.
Ada 3 hal penting dalam perkembangan pendidikan sekolah
dasar pada era orde baru yaitu:
A. PERUNDANG-UNDANGAN
Semua ketentuan perundang-undangan berdasar pada pasal 31 UUD 1945, jadi
Pendidikan Nasional merupakan produk sejarah dalam pemikiran bangsa Indonesia untuk
mewujudkan salah satu tujuan pemerintahan negara Indonesia, seperti yang tertuang
dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.
Ketentuan perundang-undangan pertama yg mengatur sistem pendidikan
nasional sesuai Pasal 31 UUD 1945 adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran Nomor 104/Bhg O, Tanggal 1
Maret 1946 tentang Pembentukan Pengajaran Penyelidik Pengajaran RI. Di bawah Ki
Hajar Dewantara;
2. UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
(PPK);
3. UU No. 12 tahun 1954 tentang Dasar –dasarPendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
(PPK), yg merupakan pemberlakuan UU No. 4 tahun 1950 tentang Dasar-dasar
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PPK) diseluruh RI bekas RIS;
B. KEBIJAKAN STRATEGIS

 Kebijakan strategis artinya keputusan manajemen yang bersifat mendasar dan menyeluruh dari sebuah
organisasi , dalam hal ini negara merupakan organisasi tertinggi yang memiliki kekuatan dan alat-alat
untuk memaksa warganya.
 Kebijakan strategi bersifat nasional yang mencakup seluruh sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara (ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan, dan agama.
 Pengembangan pendidikan nasional pada Repelita V (1990/1991-1993/1994) secara keseluruhan,
didasarkan pada UU tersebut, sehingga setiap warga negara RI diharapkan “...memperoleh sekurang-
kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, dan
behitung, serta menggunkan Bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat
berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN
SD
Secara singkat isi dan proses pendidikan mencakup
kurikulum dan perangkat pendidikan lainnya serta pengelolaan
pendidikan secara keselurahan.
a. Kurikulum dan perangkat pendidikan
Isi pendidikan dasar diterapkan sekurang-kurangnya 13
bidang kajian, yaitu ; Pendidikan Pancasila,Agama,
Kewarganegaraan, bahasa Indonesia,Membaca dan Menulis,
Matematika,Pengantar Sains dan Teknologi, Ilmu Bumi, SNSU,
KTK, PenJaskes, Menggambar, dan Bahasa Inggris.
MODUL 3 KB 2
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR DI ERA
REFORMASI

A.KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT


PENDIDIKAN SD
PERKEMBANGAN PENDIDIDKAN NASIONAL PADA ERA
REFORMASI TIDAK BISA DILEPASKAN DARI
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MASA ORDE BARU (ORBA).
PADA MASA ORBA DIBINGKAI SECARA KOMPREHENSIF
DALAM PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG I (PJP I)
1969/1970 – 1993/1994 DAN BAGIAN AWAL DARI PJP II TAHUN
1994/1995 -2018/2019.
PERUNDANGAN YANG MENGATUR SISDIKNAS PADA ERA
REFORMASI ADALAH PASAL 31 UUD 45 SEBELUM DAN
SESUDAH DIAMANDEMEN YANG DIJABARKAN DALAM UU
NO.2 TAHUN 1989
UU NO 20 TAHUN 2003 DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
RI (PP RI NO 19 TAHUN 2005) TENTANG STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)
B. BERBAGAI KEBIJAKAN STRATEGI
TERKAIT DAN ATAU TENTANG
PENDIDIKAN SD DALAM KONTEKS
PEMBAGUNAN PENDIDIKAN
NASIONAL.
 Pembangunan Pendidikan Nasional berdasarkan GBHN yang tertuang dalam Tap
MPR No II/MPR/1998. GBHN memeuat tentang kerangka nasional tentang (PJP
II) (1998-2023) sektor pendidikan digariskan sbb:
“ Terwujudnya masyarakat yang makin sejahtera lahir batin secara adil dan
merata, terselenggaraanya pendidikan nasional dan pelayanan kesehatan yang
makin bermutu dan meratayang mampu mewujudkan yang beiman dan
bertakwa tentang Tuhan YM,berbudi
luhur,sehat,cerdas,patriotik,berdisiplin,kreatif ,produktif dan profesioanal;
makin mantapnya budaya bangsa yang tercermin dalam meningkatnya
peradapan ,harkat martabat manusia Indonesia dan memperkuat jati diri dan
kepribadian bangsa”
 Untuk sektor Pendidikan digariskan sejumlah prinsip pembangunan, (GBHN,1998:
124-128) yang secara singkat dapat dikemukakan bahwa pendidikan nasional :
C. MENGAPA DIPERLUKAN STANDAR
NASIONAL PENDIDIKAN

 Perwujudan desentralisasi pendidikan Nasional memerlukan adanya Standar Nasional


Pendidikan sebagai sarana penjaminan mutu,yang pengembangannya dan
pemantauannya dilakukan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan.(BSNP)
 Mulai dari kurikulum 1946 s/d kurikulum 1994 sarat isi dan hanya menekankan
pengusaan pengetahuan. Agar lebih fleksibel sesuai UU No 20 Tahun 2003,
diperlukan strategi pengembangan kurikulum yang bersifat sistemik atas dasar kajian
komprehensif mengenai kebutuhan dan kehidupan masyarakat Indonesia dan tututan
kehidupan global.
 Untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan baik dikembangkan,Standar
Kompetensi Lulusan(SKL),Standar Isi (SI),Standar Proses Pembelajaran, Standar
Tendik,Standar Sarpras. Proses Pembelajaran yang mendidik dan mencerdaskan
menjadi tuntutan baru.
D. Bagaimana Visi dan Misi Pendidikan Nasional

Pada Penjelasan UU Sisdiknas 20/2003, pendidikan nasional mempunyai visi “terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.”

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dijabarkan misi pendidikan nasional yaitu :

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pedidikan


 E. Apakah Esensi dari Sisdiknas
Ada empat prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional yang digariskan dalam
Pasal 4 UU Sisdiknas 20/2003, antara lain :
 Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa
 Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna
 Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
 Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran
F. Bagaimana Hak dan Kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan
pemerintah
UU Sisdiknas 20/2003 (Pasal 6 ayat 2) menegaskan bahwa Setiap warga negara yang
berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan
setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaran
pendidikan.
Dalam Pasal 7 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa orang tua berhak berperan serta
dalam memilih satuan pendidikan dan memperoleh informasi tentang perkembangan
pendidikan anaknya, dan orang tua dari anak usia wajib belajar berkewajiban
memberikan pendidikan dasar kepada anaknya.
Pasal 8 dinyatakan bahwa masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan dan dalam Pasal 9
digariskan bahwa masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
Sementara itu dalam Pasal 10 diatur tegas bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi dan dalam Pasal
11, pemerintah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan
bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun.
G. KELEMBAGAAN SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL DI ERA REFORMASI

• Menurut pasal 13 bahwa pendidikan diselenggarakan dalam


struktur pendidikan yang bersifat nasional-sistemik
tercakup dalam jalur,jenjang, dan jenis pendidikan.
• Secara konstitusional menurut pasal 16 yaitu jalur, jenjang
dan jenis pendidikan dapat diwujudkan dalam bentuk
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
H. ISI DAN PROSES PENDIDIKAN
SD

1. Kerangka Dasar Kurikulum


 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
 kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
 kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
 kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
 kelompok mata pelajaran estetika;
 kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai