Anda di halaman 1dari 2

Nama: Muhammad Aldin Nur Zen

NIM: 1902598
RESUME BAB IX: LANDASAN YURIDIS PENDIDIKAN
A. Pengertian Landasan Yuridis Pendidikan
Yuridis menurut KBBI, didefinisikan sebagai “suatu hal yang ditinjau secara hukum”. Sedangkan
dalam kamus hukum, Yuridis berasal dari kata Yuridisch yang berarti menuruti hukum yang telah
diakui oleh pemerintah. Yuridis bersifat memaksa dan mengikat. Yuridis memiliki dua bentuk
aturan, yaitu berbentuk tertulis (Undang-Undang) dan juga lisan (hukum adat). Indonesia memiliki
dua landasan yuridis yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
B. Urgensi Landasan Yuridis Pendidikan
Landasan Yuridis Pendidikan memberikan banyak pengetahuan tentang peraturan/hukum
konstitusional dan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan praktik pendidikan di Indonesia.
C. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 atay 1,2,3,4 dan 5 Tentang Pendidikan dan
Kebudayaan
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis (basic law) konstitusi pemerintahan negara Republik
Indonesia saat ini. Pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat disebutkan bahwa cita-cita
pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang dibahas dalam UUD pasal 31 ayat
1,2,3,4 dan 5 tentang Pendidikan dan Kebudayaan.
Pasal 31 ayat 1 berbunyi : “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”.
Pasal 31 ayat 2 berbunyi : “Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan Dasar dan pemerintah
wajib membiayainya”.
Pasal 31 ayat 3 berbunyi : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang”.
Pasal 31 ayat 4 berbunyi : “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua
puluh persen dari anggaran pendidikan dan belanja negara serta anggaran dari anggaran dan
pendapatan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional”.
Pasal 31 ayat 5 berbunyi: “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsan untuk kemajuan peradaban serta
kesejahteraan umat manusia”.
D. UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
UU RI No. 20 Tahun 2003 mengandung beberapa poin penting yang merepresentasikan
pelaksanaan sistem pendidikan nasional secara sistematik, yaitu: definisi pendidikan dan
pendidikan nasional; sistem pendidikan nasional; dasar sistem pendidikan nasional; fungsi dan
tujuan pendidikan nasional; visi dan misi; prinsip penyelenggaraaan pendidikan; hak dan
kewajiban warga negara, orang tua, masyarakat dan pemerintah; peserta didik; bahasa pengantar;
wajib belajar; pendidik dan tenaga kependidikan; sarana dan prasarana pendidikan; pendanaan
pendidikan; pengelolaan pendidikan; dan peran serta masyarakat dalam pendidikan.
Nama: Muhammad Aldin Nur Zen
NIM: 1902598
E. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005, No. 32 Tahun 2013, dan No. 13 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan
PP RI No. 19 Tahun 2005 sampai saat ini telah mengalami dua kali perubahan yaitu pada PP RI
No. 32 Tahun 20013 dan PP RI No. 13 Tahun 2015. Perubahan ini didasarkan pada perkembangan
dinamika masyarakat lokal, nasinal, dan global dalam rangka mecerdaskan kehidupan bangsa.
Pasal 3 dan 4 membahas tentang fungsi dan tujuan Standar Nasional Pendidikan. Adapun pasal-
pasal yang terdapat dalam PP RI No. 13 Tahun 2015 sebagai berikut: Standar isi (pasal 5), standar
proses (Pasal 19), standar kompetesi lulusan (pasal 25,26, dan 27), standar pendidik dan tenaga
kependidikan (pasal 28-35, pasal 38 dan 39 kriteria menjadi Kepsek dan Pengawas), standar sarana
dan prasarana pendidikan (Pasal 42-48), standar pengelolaan (pasal 49-58), standar pembiayaan
(pasal 62), standar penilaian pendidikan (pasal 63-72).
F. Kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Program Guru Pembelajar
Program peningkatan kualitas guru, yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia. Salah
satunya adalah melalui program guru pembelajar. Guru pembelajar adalah guru yang senantiasa
terus belajar selama dia mengabdikan dirinya di dunia pendidikan. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi guru sebagai aktor pendidikan dengan berlandaskan undang-undang.
Skenario program peningkatan kompetensi guru pembelajar dimulai dari perubahan sikap guru
sebagai guru pembelajar, penguasaan kompetensi profesional, dan penguasaan kompetensui
pedagogik, sehingga hasilnya adalah peningkatan kompetensi dan kinerja guru.
G. Kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Penguatan Pendiidikan
Karakter (PPK)
Penguatan pendidikan karakter merujuk pada lima nilai utama, yaitu religius, nasionalis, mandiri,
gotong royong, dan integritas. Implementasi PPK dilakukan dengan tiga pendekatan utama yaitu
berbasi kelas, berbasi budaya sekolah, dan berbasis masyrakat.
H. Kebijakan Kemendikbud tentang Program Gerakan Literasi Nasional (GLN)
GLN merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan public
dalam pengembangan budaya literasi. Tujuannya yaitu untuk menumbuhkembangkan budaya
literasi pada ekosistem pendidikan dimulai dari keluarga, sekolah dan masyakat. Dimensi literasi
GLN mencakup: literasi baca dan tulis, numerisasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan.
Ranah GLN mencakup ruang lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat. Strategi GLN, yaitu
kapasitas fasilitator, jumlah dan ragam sumber belajar bermutu, akses terhadap sumber belajar dan
cakupan peserta belajar, perlibatan publik, serta tata kelola.

Anda mungkin juga menyukai