Petunjuk Bagian I: Jodohkanlah nomor dan huruf identitas setiap pernyataan pada kelompok A dengan pernyataan pada kelompok B sehingga memiliki makna yang benar.
KELOMPOK A KELOMPOK B JAWABAN
1. Sistem pengetahuan yang a. Fenomena dihasilkan melalui metode ilmiah. pendidikan 1. B (situasi pendidikan) 2. Konsep pendidikan yang tersurat b. Ilmu dalam al-Qur’an. 2. C 3. Objek formal pedagogik c. Revealed knowledge. 3. A 4. Salah satu metode penelitian d. Preskriptif. 4. E kualitatif yang digunakan dalam riset pedagogik. 5. Pedagogik berfungsi memberikan e. Fenomenologi. petunjuk tentang apa dan bagaimana 5. D seharusnya mengenai pendidikan anak.
Petunjuk bagian II:
Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat dan benar pada ruang yang telah disediakan.
1. Tiga kriteria (syarat) ilmu yang otonom :
(1) Memiliki objek studi (objek formal) tersendiri yang membendakannya dari objek studi disiplin ilmu yang lainnya. (2) Metodis, yaitu menggunakan metode (metode penelitian ilmiah) tertentu yang tepat dalam rangka mempelajari objek studinya. (3) Sistematis, artinya bahwa hasil studinya merupakan satu kesatuan pengetahuan mengenai objek studinya yang tersusun saling berhubungan secara terpadu. 2. Deskripsikan lima fungsi pedagogik : (1) Fungsi menyatupadukan temuan hasil studi Suatu ilmu merupakan suatu sistem pengetahuan yang teratur. (2) Fungsi deskriptif dan preskriptif Bahwa pedagogik, selain berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan mengenai apa, mengapa dan bagaimana sesungguhnya pendidikan anak (deskriptif), juga berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang siapa seharunya pendidik dan bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak (preskriptif). (3) Fungsi memprediksi Penggambaran atau penjelasan mengenai pendidikan anak sebagai suatu hasil studi, dalam pedagogik mengimplikasikan bahwa pedagogik dapat memberikan prediksi-prediksi tertentu tentang apa yang mungkin terjadi dalam rangka pendidikan anak. (4) Fungsi mengontrol Dengan pedagogik itu dapat dilakukan kontrol (pengendalian) agar sesuatu yang baik/yang diharapkan berkenaan dengan pendidikan anak dapat terjadi, sedangkan sesuatu yang tidak baik/yang tidak diharapkan yang berkenaan dengan pendidikan anak tidak terjadi. (5) Fungsi mengembangkan Pedagogik mempunyai fungsi untuk melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan berupaya untuk menghasilakan temuan-temuan yang baru.
3. Pedagogik dipandang sebagai ilmu empiris, sebab
Bahwa objek formal Pedagogik adalah fenomena pendidikan (situasi pendidikan) yang berada dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang berlangsung di berbagai lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Fenomena pendidikan tersebut jelas terdapat di dalam dunia pengalaman empiris. Bersumber dari fenomena yang berada dalam pengalaman empiris itulah konsep-konsep dan teori-teori pedagogik dibangun.
4. Pedagogik dinyatakan ilmu yang bersifat normatif/preskriptif, artinya
Pedagogik berfungsi mempelajari fenomena pendidikan (situasi pendidikan) dengan maksud untuk memahami situasi pendidikan (fenomena pendidikan) tersebut sebagai objek studinya. Selain itu, pedagogik juga sekaligus berfungsi untuk mempelajari tentang bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalma rangka mendidik anak. Sebab itu, pedagogik tidak hanya berisi deskripsi pemahaman tentang situasi pendidikan apa adanya, melainkan juga berisi tentang bagaimana seharusnya (sebaiknya) tentang pendidikan, bagaimana seharusnya pendidik dan bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak. Dalam hal ini dapat dipahami bahwa pedagogik tidak bebas dari nilai-nilai tertentu. Pedagogik didasarkan pada pemilihan yang membedakan antara mana yang baik dan mana yang baik dalma rangka mendidik anak. Pedagogik berbeda dengan ilmu-ilmu yang menganut asumsi bebas nilai, yang hanya mendekripsikan sesuatu objek apa adanya.
5. Pedagogik digolongkan sebagai ilmu praktis, sebab
Bahwa pedagogik merupakan suatu ilmu untuk diamalkan, suatu ilmu yang memberikan pemahaman dan arahan untuk bertindak atau untuk dipraktikkan. Sebab itu, pedagogik tergolong ke dalam ilmu yang bersifat praktis atau ilmu praktis.
6. Pedagogik teoritis adalah
Pedagogik Teoretis meurpakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk menyusun pengetahuan yang bersifat teoretis mengenai pendidikan anak.
7. Pedagogik praktis adalah
Pedagogik praktis merupakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk menyusun sistem pengetahuan mengenai cara-cara bertindak dalam praktik mendidik anak. Pedagogik praktis didasari oleh pedagogik teoretis dan sekaligus tertuju untuk mrealisasikan konsep-konsep (teori) ideal yang tersusun dalam pedagogik teoretis.
8. Contoh cabang dari pedagogik teoritis:
Pedagogik Teoretis, terdiri atas: (1) Pedagogik Sistematis dan (2) Pedagogik Historis. Pedagogik Historis terdiri atas: Sejarah Pendidikan dan Pedagogik Komparatif. Adapun Sejarah Pendidikan dibedakan menjadi Sejarah Teori Pendidikan dan Sejarah Praktik Pendidikan.
9. Contoh cabang dari pedagogik praktis:
Pedagogik Praktis, terdiri atas: (1) Pedagogik di Keluarga; (2) Pedagogik di Sekolah; dan (3) Pedagogik di Masyarakat. Adapun Pedagogik di Sekolah terdiri atas: administrasi sekolah, didaktik/metodik dan kurikulum.
10. Pedagogik tergolong ilmu yang otonom, sebab
Para ilmuan menyatakan bahwa pedagogik berstatus sebagai suatu ilmu yang otonom. Menurut banyak ahli pandangan ilmiah tentang gejala pendidikan itu (pedagogik) merupakan ilmu tersendiri, sejajar dengan ilmu-ilmu tentang humanisme seperti ekonomi, hukum, sosiologi, dsb. Keilmuan berkenaan dengan objek studinya, metode studinya, dan sifat sistematis dari hasil studinya.