Anda di halaman 1dari 4

LKM 2 KULIAH KE 3

STATUS DAN KARAKTERISTIK


KEILMUAN PEDAGOGIK

Petunjuk Bagian I:
Jodohkanlah nomor dan huruf identitas setiap pernyataan pada kelompok A dengan
pernyataan pada kelompok B sehingga memiliki makna yang benar.

KELOMPOK A KELOMPOK B JAWABAN


1. Sistem pengetahuan yang a. Fenomena
dihasilkan melalui metode ilmiah. pendidikan 1. B
(situasi
pendidikan)
2. Konsep pendidikan yang tersurat b. Ilmu
dalam al-Qur’an. 2. C
3. Objek formal pedagogik c. Revealed
knowledge. 3. A
4. Salah satu metode penelitian d. Preskriptif. 4. E
kualitatif yang digunakan dalam
riset pedagogik.
5. Pedagogik berfungsi memberikan e. Fenomenologi.
petunjuk tentang apa dan bagaimana 5. D
seharusnya mengenai pendidikan
anak.

Petunjuk bagian II:


Jawablah soal-soal di bawah ini secara singkat dan benar pada ruang yang telah
disediakan.

1. Tiga kriteria (syarat) ilmu yang otonom :


(1) Memiliki objek studi (objek formal) tersendiri yang membendakannya dari objek
studi disiplin ilmu yang lainnya.
(2) Metodis, yaitu menggunakan metode (metode penelitian ilmiah) tertentu yang
tepat dalam rangka mempelajari objek studinya.
(3) Sistematis, artinya bahwa hasil studinya merupakan satu kesatuan pengetahuan
mengenai objek studinya yang tersusun saling berhubungan secara terpadu.
2. Deskripsikan lima fungsi pedagogik :
(1) Fungsi menyatupadukan temuan hasil studi
Suatu ilmu merupakan suatu sistem pengetahuan yang teratur.
(2) Fungsi deskriptif dan preskriptif
Bahwa pedagogik, selain berfungsi untuk menggambarkan atau menjelaskan
mengenai apa, mengapa dan bagaimana sesungguhnya pendidikan anak
(deskriptif), juga berfungsi untuk memberikan petunjuk tentang siapa seharunya
pendidik dan bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik
anak (preskriptif).
(3) Fungsi memprediksi
Penggambaran atau penjelasan mengenai pendidikan anak sebagai suatu hasil
studi, dalam pedagogik mengimplikasikan bahwa pedagogik dapat memberikan
prediksi-prediksi tertentu tentang apa yang mungkin terjadi dalam rangka
pendidikan anak.
(4) Fungsi mengontrol
Dengan pedagogik itu dapat dilakukan kontrol (pengendalian) agar sesuatu yang
baik/yang diharapkan berkenaan dengan pendidikan anak dapat terjadi,
sedangkan sesuatu yang tidak baik/yang tidak diharapkan yang berkenaan
dengan pendidikan anak tidak terjadi.
(5) Fungsi mengembangkan
Pedagogik mempunyai fungsi untuk melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan
berupaya untuk menghasilakan temuan-temuan yang baru.

3. Pedagogik dipandang sebagai ilmu empiris, sebab


Bahwa objek formal Pedagogik adalah fenomena pendidikan (situasi
pendidikan) yang berada dalam pergaulan antara orang dewasa dengan anak yang
berlangsung di berbagai lingkungan, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat. Fenomena pendidikan tersebut jelas terdapat di dalam dunia
pengalaman empiris. Bersumber dari fenomena yang berada dalam pengalaman
empiris itulah konsep-konsep dan teori-teori pedagogik dibangun.

4. Pedagogik dinyatakan ilmu yang bersifat normatif/preskriptif, artinya


Pedagogik berfungsi mempelajari fenomena pendidikan (situasi pendidikan)
dengan maksud untuk memahami situasi pendidikan (fenomena pendidikan) tersebut
sebagai objek studinya. Selain itu, pedagogik juga sekaligus berfungsi untuk
mempelajari tentang bagaimana seharusnya pendidik bertindak dalma rangka
mendidik anak. Sebab itu, pedagogik tidak hanya berisi deskripsi pemahaman tentang
situasi pendidikan apa adanya, melainkan juga berisi tentang bagaimana seharusnya
(sebaiknya) tentang pendidikan, bagaimana seharusnya pendidik dan bagaimana
seharusnya pendidik bertindak dalam rangka mendidik anak.
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa pedagogik tidak bebas dari nilai-nilai
tertentu. Pedagogik didasarkan pada pemilihan yang membedakan antara mana yang
baik dan mana yang baik dalma rangka mendidik anak. Pedagogik berbeda dengan
ilmu-ilmu yang menganut asumsi bebas nilai, yang hanya mendekripsikan sesuatu
objek apa adanya.

5. Pedagogik digolongkan sebagai ilmu praktis, sebab


Bahwa pedagogik merupakan suatu ilmu untuk diamalkan, suatu ilmu yang
memberikan pemahaman dan arahan untuk bertindak atau untuk dipraktikkan. Sebab
itu, pedagogik tergolong ke dalam ilmu yang bersifat praktis atau ilmu praktis.

6. Pedagogik teoritis adalah


Pedagogik Teoretis meurpakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk
menyusun pengetahuan yang bersifat teoretis mengenai pendidikan anak.

7. Pedagogik praktis adalah


Pedagogik praktis merupakan cabang dari pedagogik yang bertugas untuk menyusun
sistem pengetahuan mengenai cara-cara bertindak dalam praktik mendidik anak.
Pedagogik praktis didasari oleh pedagogik teoretis dan sekaligus tertuju untuk
mrealisasikan konsep-konsep (teori) ideal yang tersusun dalam pedagogik teoretis.

8. Contoh cabang dari pedagogik teoritis:


Pedagogik Teoretis, terdiri atas: (1) Pedagogik Sistematis dan (2) Pedagogik
Historis. Pedagogik Historis terdiri atas: Sejarah Pendidikan dan Pedagogik
Komparatif. Adapun Sejarah Pendidikan dibedakan menjadi Sejarah Teori
Pendidikan dan Sejarah Praktik Pendidikan.

9. Contoh cabang dari pedagogik praktis:


Pedagogik Praktis, terdiri atas: (1) Pedagogik di Keluarga; (2) Pedagogik di Sekolah;
dan (3) Pedagogik di Masyarakat. Adapun Pedagogik di Sekolah terdiri atas:
administrasi sekolah, didaktik/metodik dan kurikulum.

10. Pedagogik tergolong ilmu yang otonom, sebab


Para ilmuan menyatakan bahwa pedagogik berstatus sebagai suatu ilmu yang
otonom. Menurut banyak ahli pandangan ilmiah tentang gejala pendidikan itu
(pedagogik) merupakan ilmu tersendiri, sejajar dengan ilmu-ilmu tentang
humanisme seperti ekonomi, hukum, sosiologi, dsb. Keilmuan berkenaan dengan
objek studinya, metode studinya, dan sifat sistematis dari hasil studinya.

Anda mungkin juga menyukai