Anda di halaman 1dari 2

LKM 4 PEDAGOGIK BAB IV

KEWIBAWAAN DAN TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN

Nama : Firdhaniaty Rachmania


NIM : 2001775
Kelas : 2B
Jurusan/Prodi : Psikologi
Semester :2
Tahun perkuliahan : 2021

A. Menjodohkan
NO KELOMPOK A KELOMPOK B JAWABAN
1. Syarat mutlak pendidikan. a. Kasih Sayang. 1. c
2. Dasar Pendidikan. b. Simpati. 2. a
3. Syarat teknik pendidikan. c. Kewibawaan. 3. d
4. Suatu proses meniru yang
dilakukan anak terhadap d. Kepercayaan. 4. e
pendidiknya.
5. Keikutsertaan merasakan
e. Imitasi. 5. b
perasaan orang lain.

B. Isian
1. Dalam pergaulan antara anak dengan anak yang belum dewasa tak mungkin muncul
situasi pendidikan, sebab di dalam pergaulan tersebut tidak akan terdapat hubungan
kewibawaan.
2. Yang dimaksud kewibawaan adalah kekuatan pribadi pendidik yang diakui dan
diterima secara sadar dan tulus oleh anak didik, sehingga dengan kebebasannya anak
didik mau menuruti pengaruh positif dari pendidiknya.
3. Lima faktor penentu kewibawaaan pendidik dalam hubungannya dengan anak didik:
(1) Kasih sayang terhadap anak didik;
(2) Kepercayaan bahwa anak akan mampu dewasa;
(3) Kedewasaan;
(4) Identifikasi terhadap anak didik;
(5) Tanggung jawab pendidikan.
4. Lima faktor penentu kepenurutan anak didik kepada pendidik dalam hubungan
kewibawaan:
(1) Kemampuan anak didik dalam menyadari “diri/aku” dan memahami bahasa;
(2) Kepercayaan anak didik kepada pendidik;
(3) Identifikasi;
(4) Imitasi dan simpati;
(5) Kebebasan anak untuk menentukan sikap,perbuatan, dan masa depannya.
5. Pergaulan orang dewasa dengan anak yang berlangsung tanpa hubungan kewibawaan
bukanlah pergaulan pendidikan. Jelaskan alasannya!
(1) Bila kewibawaan tidak ada, maka suatu perintah, ajakan, petunjuk, dan tindakan-
tindakan lainnya dari pendidik dituruti oleh ana katas dasar “pengaruh keterikatan
anak kepada pendidiknya”. Karena itu, anak didik tidak akan pernah menjadi
dewasa, ia akan tetap tak terdidik.
(2) Bila kewibawaan tidak ada, maka kepenurutan anak akan terjadi berkat
pemahamanan anak atas pengalamannya sendiri. Jika demikian, berarti anak
sudah mampu berdiri sendiri (sudah dewasa), dan ini bertentangan dengan
keadaan anak yang sebenarnya.
6. Batas bawah saat pendidikan dapat dimulai adalah saat anak berusia sekitar 3,5 tahun,
yaitu saat ia sudah mengenal kewibawaan yang ditandai oleh kesadarannya akan
“diri/aku” dan pemahamannya akan bahasa,
7. Batas atas (akhir) pendidikan adalah saat anak mencapai kedewasaan sebagai tujuan
akhir pendidikan.
8. Menurut M.J. Langeveld, pergaulan yang bersifat positif antara orang dewasa dengan
orang dewasa tidak disebut pendidikan, melainkan disebut bildung, yaitu suatu upaya
pembinaan diri sendiri atas tanggung jawab sendiri.
9. Dalam pendidikan anak, tanggung jawab pendidikan berada di pihak pendidik sebagai
orang yang sudah dewasa.
10. Kewibawaan adalah syarat mutlak pendidikan, sebab: jika dalam pergaulan tidak ada
pengemban kewibawaan, maka dalam pergaulan tersebut tidak mungkin terjadi situasi
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai