ANALISIS GRAVIMETRI Fe
Tanggal: Senin, 1 Maret 2021
Dosen Pengampu:
Wiwi Siswaningsih
Hokcu Suhanda
B. Dasar Teori
Analisis gravimetri, atau analisis kuantitatif berdasarkan bobot adalah
proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu
dari unsur tersebut, dalam bentuk semurni mungkin. Unsur atau senyawa itu
dipisahkan dari suatu porsi zat yang sedangan diselidiki, yang telah ditimbang.
Sebagian besar penetapan-penentapan pada analisis gravimetri menyangkut
pengubahan unsur atau radikal yang akan ditetapkan menjadi senyawa yang
murni dan stabil, yag dapat dengan mudah diubah menjadi satu bentuk yang
sesuai untuk ditimbang. Lalu bobot unsur atau radikal itu dengan mudah dapat
dihitung dari pengetahuan kita tetntang rumus senyawanya serta bobot atom
unsur-unsur penyusunnya (Basset, 1994: 472).
Prinsip dasar penetapan kadar besi dengan cara gravimetri adalah
pengubahan besi menjadi bentuk senyawa yang mengendap, yang mempunyai
rumus kimia tertentu. Salah satu pereaksi pengendap yang seringkali
digunakan adalah senyawa hidroksida. Langkah penting dalam analisis ini
adalah mengubah bentuk besi (II) menjadi besi (III) hidroksida dalam keadaan
panas. Langkah terakhir adalah mengubah besi (III) hidroksida menjadi
bentuk senyawa yang mudah ditimbang, yaitu bentuk oksidanya melalui
proses pemijaran. (Tim Praktikum Kimia Analitik Dasar, 2021)
Dalam analisa gravimetri penentuan jumlah zat didasarkan pada
penimbangan hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa pada penimbangan
hasil reaksi setelah bahan yang dianalisa direaksikan. Hasil reaksi ini didapat
sisa bahan suatu gas yang terjadi, atau suatu endapan yang dibentuk dari
bahan yang di analisa. Dalam pengendapan, zat yang ditimbang setelah zat di
reaksikan menjadi endapan. Atas dasar membentuk endapan, maka gravimetri
dibedakan menjadi dua macam : 1. endapan dibentuk dengan reaksi antara zat
dengan suatu pereaksi. 2. endapan dibentuk secara elektrokimia. Pengendapan
dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pemisahannya.
Aspek yang penting dan perlu diperhatikan adalah endapannya mempunyai
kelarutan yang kecil sekali dan dapat dipisahkan dari larutannya dengan
Filtrasi, dapat dicuci untuk menghilangkan pengotor ukuran partikelnya cukup
besar serta endapan dapat diubah menjadizat murni dengan komposisi kimia
tertentu. (Khopkar, 1990: 25)
C. Alat dan Bahan
Alat
• Cawan krus • Pipet volum 10 mL
• Tang Krus • Gelas ukur 10 mL
• Neraca analitik • Kasa
• Gelas kimia 400 mL • Plat tetes
• Kaki tiga • Batang pengaduk
• Pipet tetes • Furnische
• Segitiga porselen • Botol semprot
• Pembakar Bunsen • Corong
• Desikator • Ball Pipet
Bahan
• Larutan Fe2+ • Larutan K4[Fe(CN)6] atau
• HNO3 pekat larutan K3[Fe(CN)6]
• Larutan ammonia 1:1 • Aquades
(dibuat dari ammonia pekat) • Larutan Pb(CH3COO)2
• Larutan HCl 1:1 • Kertas saring bebas abu
D. Spesifikasi Bahan
No Nama Bahan Sifat Fisika Sifat Kimia
1 Larutan Fe2+ Berwujud cair Memiliki tingkat
0 berwarna kuning oksidasi 2+ dan 3+
3 1 Titik Leleh = Terurai saat
2750 dipanaskan.
Titik Didih = Teroksidasi saat
1535 terkena udara.
Densitas =
7,86 g/
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Menyebabkan iritasi Bila terkena kulit dan
pada saluran mata bilas dengan air
pencernaan , kulit dan segera hubungi
terbakar yang parah, dokter
dan kerusakan mata.
Sumber : LabChem. (2018). Material Safety Data Sheet. Zelienople: Labchem.Inc.
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Bahaya Penanggulangan
Menyebabkan kulit Bila terkena kulit dan
terbakar yang parah, mata bilas dengan air
peradangan, dan segera hubungi
pencemaran pada air dokter. Buang pada
dan lingkungan tempat yang disediakan.
Sumber : LabChem. (2018). Material Safety Data Sheet. Zelienople: Labchem.Inc.
Cawan Krus
Dipanaskan sampai pijar
Didinginkan dalam
desikator kemudian
menimbang.
Dilakukan pendinginan
dalam desikator
F. Persamaan Reaksi
(NH4)SO4FeSO4.6H2O(s) + H2O(l) → (NH4)SO4FeSO4.6H2O(l)
Tidak Berwarna Tidak Berwarna Tidak Berwarna
H. Data Pengamatan
Massa Cawan Krus Kosong 26,8611 gram
Massa Cawan Krus + endapan 27,7923 gram
Massa endapan 0,9312 gram
I. Perhitungan
Massa endapan Fe2O3 = (endapan+krus) - (krus kosong)
= (27,7923 gram) – (26,8611 gram)
= 0,9312 gram
= 0,9312 g
= 0,6518 gram
= x 100%
= 16,29%
= 0,8163 g
= 0,5714 gram
–
Kesalahan Relatif = 100%
= 8,04 %
J. Pembahasan
Praktikum gravimetri penentuan kadar Fe sebagai Fe2O3 berujuan untuk
mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar penentuan kadar Fe secara gravimetri dan
menentukan kadar Fe dalam Fe2O3. Percobaan ini dilakukan berdasarkan prinsip
dasar gravimetri yaitu analisis berdasarkan atas pengukuran massa analit atau
senyawa yang mengandung analit. Gravimetri terdiri dari beberapa metode yaitu
metode pengendapan, metode penguapan, elektrogravimetri, dan termogravimetri.
Metode gravimetri yang digunakan pada penentuan kadar Fe adalah metode
gravimetri pengendapan. Prinsip kerja metode gravimetri pengendapan yaitu
senyawa yang akan dianalisis diendapkan dengan menambahkan pereaksi yang
sesuai dan selanjutnya dipisahkan endapannya lalu endapannya ditimbang.
Bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Larutan Fe2+ dan
K4[Fe(CN)6] yang berwarna kuning, serta HNO3 pekat, Larutan ammonia,
Larutan HCl, Larutan Aquades, dan Larutan Pb(CH3COO)2 yang tidak berwarna.
Terdapat beberapa istilah dalam percobaan ini, diantaranya yaitu sampel, analit,
dan matriks. Sampel adalah satu atau lebih bagian yang diambil dari suatu sistem
dan dimaksudkan untuk memperoleh informasi, sebagai dasar untuk mengambil
keputusan terhadap sistem tersebut. Analit adalah zat yang akan ditentukan
konsentrasi atau kadarnya. Matriks adalah semua komponen atau substansi yang
ada didalam bahan kecuali analit. Dalam percobaan ini yang menjadi sampel
adalah larutan HCl, yang menjadi analit adalah Fe dalam endapan Fe2O3,dan
matriksnya adalah H2O dan larutan NH3.
Cawan dipindahkan dengan tang krus dan tidak boleh disentuh langsung
oleh tangan karena dapat mengakibatkan penimbangan tidak akurat. Pemijaran
cawan krus bertujuan untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang terdapat pada
cawan yang akan menyebabkan ketidakakuratan penimbangan. cawan krus harus
didinginkan terlebih dahulu Sebelum ditimbang didalam desikator karena di
dalam desikator terdapat silica gel yang akan menyerap uap air dari cawan krus
sehingga massanya akan konstan karena tidak menyerap udara dari luar.
Penimbangan cawan dilakukan ketika cawan sudah dingin karena cawan akan
memuai sehingga massa yang diperoleh pun akan berbeda dan dapat
menyebabkan kerusakan pada neraca analitik saat panas,. Pemanasan dan
penimbangan dilakukan beberapa kali sampai diperoleh selisih massa ≤ 0.02 gram
agar diperoleh massa yang konstan atau disebut juga presisi, yaitu pengukuran
yang memiliki nilai yang hampir sama untuk setiap pengukuran sehingga massa
yang diperoleh akan lebih akurat. Diperoleh data penimbangan Massa Cawan
Krus Kosong yaitu 26,8611 gram dan Massa endapan dalam Cawan Krus yaitu
27,7923 gram sehingga ditemukan Massa endapan yaitu 0,9312 gram
K. Kesimpulan
Analisis gravimetri penentuan kadar Fe sebagai Fe2O3 dapat mempelajari
prinsip-prinsip dasar penentuan kadar Fe secara gravimetri yaitu
mengendapkan Fe dalam bentuk yang stabil sehingga diperoleh massa Fe dari
endapan Fe2O3 dengan faktor gravimetri dan menentukan kadar Fe sebesar
0,9312 gram dalam Fe2O3 sebesar 0,9312 gram yaitu 16,29% persen.
L. Daftar Pustaka
Basset, J. et al . (1994). Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC.
Khopkar S. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas
Indonesia.
LabChem. (2018). Material Safety Data Sheet. Zelienople: Labchem.Inc.
Tim Praktikum Kimia Analitik Dasar. (2021). Gravimetri-1 Penentuan kadar
Cu sebagai Fe2O3. Bandung: Departemen Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI.
Tim Praktikum Sekolah Vokasi ITB. (2021). Analisis Kuantitatif : Penentuan
Kadar Besi Metode Gravimetri Pengendapan. [Online].
https://youtu.be/etXSWLxjoJs
M. Post Lab
Hitung kadar Fe dalam cuplikan milligram per liter (ppm)
Ppm = 10
= 10
= 10
= 3.259 10 ppm