Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadya Octa Nanda

Nim : 0308193167

Mata Kuliah : Pendidikan MDTA

LANDASAN PENDIDIKAN MDTA DIINDONESIA

Defenisi Landasan Pendidikan Islam

Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education, berasal dari kata to


educate yang berarti mengasuh atau mendidik. Makna education adalah kumpulan semua
proses yang memungkinkan seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku
yang bernilai positif di masyarakat. Sedangkan dalam Islam, proses pendidikan merupakan
perjalanan yang tak pernah henti sepanjang hidup manusia dan merupakan hal yang sangat
signifikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan Islam yang dikembangkan di Indonesia
sendiri berpatok pada beberapa landasan,yaitu :

1. Landasan Filosofi

Landasan filosofis pendidikan Islam adalah asumsi filsafat yang menjadi titik tolak dalam
pendidikan Islam. Landasan filosofis berkenaan dengan tujuan filosofis praktik
pendidikan sebagai sebuah ilmu-. Oleh karena itu, kajian yang dapat dilakukan untuk
memahami landasan filosofis pendidikan adalah menggunakan pendekatan filsafat ilmu
yang meliputi tiga bidang kajian yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi.

2. Landasan Yuridis

Landasan yuridis adalahseperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang


menjadi titik tolak  system pendidikan. Pendidikan harus dilandasi dengan dasar yuridis
untuk sanksi. Dalam UUD ’45 pasal 31 ayat 5 dijelaskan bahwa “Pemerintah memajukan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Ada
beberapa jenis landasan yuridis, yaitu, landasan yuridis pelaksanaan pendidikan global,
landasan yuridis pelaksanaan

3. Landasan Sosiologis Budaya


Kajian sosiologi tentang pendidikan pada prinsipnya mencakup semua jalur
pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan di luar sekolah. Kebudayaan
dan pendidikan mempunyai  hubungan timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan
atau dikembangkan dengan dalam meariskan kebudayaan dari generasi ke generasi
penerus dengan jalan pendidikan, baik formal maupun informal.

pendidikan nasional, landasan yuridis pelaksanaan pendidikan daerah dan landasan


yuridis pelaksanaan pendidikan lokal.

4. Landasan Psikologis

Pada umunya, landasan psikologis pendidikan tertuju pada pemahaman manusia,


khususnya proses perkembangan dan proses belajar.

5. Landasan Ilmiah

Kemampuan dan sikap ilmiah sedini mungkin harus dikembangkan dalam diri
peserta didik. Pembentukan keterampilan dan sikap ilmiah sedini mungkin tersebut secara
serentak akan meletakan dasar terbentuknya masyarakat yang sadar akan iptek dan calon-
calon pakar iptek di kemudian hari.

6. Landasan Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan pada tingkat nasional mencakup usaha pendidikan untuk


mencerdaskan atau membangun bangsa, termasuk seluruh jenjang, jenis dan isinya.

7. Landasan Kurikulum Pendidikan

Kurikulum secara garis besarnya dapat diartikan dengan seperangkat matteri


pendidikan dan pengarjaran yang diberikan kepada murid sesuai dengan tujuan
pendidikan yang akan dicapai. Dalam dunia pendidikan, istilah kurikulum telah dikenal
sejak kurang lebih satu abad yang lampau dalam kamus Webster pada tahun 1856.

Landasan Hukum Dasar MDTA

1. Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional


(terutama pasall 15 dan 30)
2. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah
3. Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007 Tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan
4. Peraturan Pemerintah RI tahun 2005 Tentang standar Nasional Pendidikan
5. Keputusan Mentri Pendidikan Nasional No. 129a/2004 tentang Standar Pelayanan
Minimal

Kurikulum MDTA

Kurikulum Madrasah Diniyah Tamiliyah yang berlaku sekarang ini adalah kurikulum
Madrasah Diniyah Tahun 1983 yang diadaptasikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam PP
No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan PP No.55 Tahun 2007 Tentang
Pendidikan Agama dan Keagamaan. Kenyataan bahwa sejak semula masing-masing
Madrasah Diniyah Tamiliyah yang dikembangkan di berbagai daerah mempunyai
karakteristik dan kekhasan tersendiri menjadi kekuatan bagi penerapan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan lokal maupun nasional

Pentingnya Pendidikan MDTA

Pentingnya pendidikan agama islam, Madrasah Diniyah diharapkan mampu


menanggapi dan menyelesaikan polemik-polemik tersebut. Dengan kata lain, diharapkan
lembaga pendidikan non-formal ini dapat menarik banyak anak bangsa dan menanamkan
nilai-nilai akhalkul karimah dan budi pekerti yang luhur. Maka perlu kiranya pendidikan
Madrasah Diniyah ini dilestarikan dan dibudayakan dalam kehidupan dimasyarakat, dan
perlu kiranya perhatian dari pemerintah sehingga masyarakat akan merasa butuh dan ingin
untuk memasukan putra-putrinya kelembaga pendidikan agama khususnya Madrasah
Diniyah. Dengan hal seperti itu, mudah-mudahan terbentuklah generasi-generasi dan anak-
anak yang shalihin-shalihat , generasi yang pelopor bukan pengekor, generasi yang pengais
bukan pengemis, generasi yang perintis bukan pewaris, generasi yang berkarakter, generasi
yang beradab dengan mempunyai akhlakul karimah dan budi pekerti yang luhur, generasi
yang cerdas dan dibekali dengan pendidikan agama sehingga terbentuklah generasi dan anak-
anak yang bertakwa kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai