Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN DI


FINLANDIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbandingan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Nanik Nur H, M.Pd.

Disusun oleh :
1. Ajeng Ayu Wulandari
2. Annisa khoirush Shoumiah
3. Hendrawan Subagyo

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MADIUN


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Sistem pendidikan dan kebijakan di Finlandia
dengan nikmat-Nya maka sempurnalah segala kebaikan. Shalawat dan salam
semoga terlimpah selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
pemimpin para makhluk, dan kepada keluarganya yang suci serta segenap para
sahabat, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh
alam.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
terutama kepada Ibu Dr. Nanik Nur H, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Perbandingan Pendidikan beserta teman-teman yang telah memberikan
dukungannya yang begitu besar. Semoga semua ini dapat menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi.
Penulis menyadari kemungkinan adanya kekurangan ataupun kesalahan
dalam penyusunan makalah ini dan jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
bentuk penulisannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Madiun, ........... 2023


Penyusun

Team
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................................
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................
A. Sejarah singkat Negara Finlandia................................................................
B. Sistem Pendidikan di Negara Finlandia.......................................................
C. Keunggulan Sistem Pendidikan di Negara Finlandia ...................................
D. Kelemahan Sistem Pendidikan di Negara Firlandia .....................................
E. Inovasi yang Dapat di Ambil bagi Negara Indonesia...................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................................
A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat pada suatu Negara memiliki pedoman hidup yang berbeda-
beda yaitu menyesuakian dengan sistem Negara. Setiap Negara di dunia
memiliki system yang dianut, hal tersebut berdasarkan pada paham-paham
dominan, budaya serta kondisi demografi Negara. Dalam sector pendidikan
terdapat system yang akan menjadi pedoman bagi pemerintah untuk
menjawab kebutuhan masyarakat, system tersebut dibuat berdasarkan pada
tujuan nasional serta prinsip-prinsip yang dianut oleh suatu Negara dan
system pendiidkan ini mencakup pada skala nasional.
Negara Finlandia termasuk salah satu Negara di benua Eropa dengan luas
total 338.424 km dan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 5.477.359 juta
jiwa. Sehingga pemerintah Finlandia bisa memebentuk system pendidikan
yang fleksibel dengan prinsip sedikit menagajar banyak belajar. Hal tersebut
menjadikan pendidikan di Negara Finlandia mencetak lulusan berkualitas dan
memiliki daya saing tinggi. Salah satu lulusan dari Finlanndia yang terkenal
yaitu Linus Torvalds sebagai perekayasa software karena menciptakan system
operasi open-source kernel Linux.
B. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat Negara Finlandia.
2. Bagaimana system pendidikan Negara Finlandia.
3. Bagaimana keunggulan dan kelemahan system pendidikan di Negara
Finlandia.
4. Apa inovasi yang dapat diambil bagi Negara Indoenesia.
C. Tujuan Pembahasan
Beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah singkat dari Negara Finlandia
2. Untuk memahami Sistem pendidikan di Negara Finlandia
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan system pendidikan di
Negara Finlandia.
4. Untuk mengetahui Inovasi yang dapat diambil bagi Negara Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah singkat Negara Finlandia


Revolusi sistem pendidikan Finlandia dimulai sejak tahun 1968,
ketika pemerintah memutuskan untuk menghapus sistem pendidikan
berjenjang (parallel school system/PSS) dan menggantikannya dengan
sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun. PSS merupakan sistem
pendidikan yang mengutamakan pendidikan berjenjang bagi seluruh siswa.
Sistem ini dinilai tidak efektif karena pada kenyataannya terdapat
perbedaan kemampuan murid dalam menerima dan mencerna ilmu yang
diberikan. Hal tersebut menimbulkan fenomena pemberian peringkat dan
labelisasi ”siswa berprestasi” dan ”siswa tidak berprestasi”, serta ”sekolah
favorit” dan ”sekolah tidak favorit”. Kedua fenomena tersebut
menimbulkan dampak buruk terhadap mentalitas murid, guru dan institusi
pendidikan. Dengan fenomena tersebut, setiap murid tidak menerima
kualitas pendidikan yang merata. Ada murid yang dapat mengikuti
pendidikan percepatan, dan ada murid yang kerap kali terpaksa mengulang
kelas. Oleh karena itu, pemerintah Finlandia beralih menggunakan sistem
pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun, di mana seluruh anak pada usia
7-15 tahun menerima materi dan kualitas pendidikan yang sama dan
seragam.1
Di Negara ini sudah tidak lagi mengejar nilai selama pembelajaran
9 tahun ini, namun lebih pada pemahaman dan penerapan ilmu yang
diberikan sesuai dengan kurikulum pendidikan dasar nasional. baik dari
system peringkat (rangking) maupun peringkat sekolah., serta evaluasi
melalui ujian nasional di tiap jenjang pendidikan dasar 9 tahun sydah

1
Mahmud. Konsep Pendidikan di Finlandia. Jakarta. CV Grafika Medika
(2013).
dihapus. Pendidikan disana lebih di fokuskan pada pendidikan karakter
pada setiap siswanya.
Pada tahun 1974, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan
kompetensi tenaga pengajar dan pendidik di seluruh jenjang
pendidikan.Sebelum tahun 1974, persyaratan untuk menjadi seorang guru
sekolah dasar adalah seseorang yang telah memperoleh ijasah sarjana
strata-1 (Bachelor of Arts). Namun dimulai sejak tahun 1979, seorang guru
untuk dapat mengajar di jenjang pendidikan wajib dasar 9 tahun haruslah
seorang sarjana strata-2 (magister) di bidang pendidikan (Master of Arts
on Education). Saringan seleksi para guru diperketat guna memperoleh
guru dan tenaga pendidik yang handal dan berkompeten dalam
memberikan ilmu kepada seluruh siswa. Guru dan tenaga pendidik serta
pengajar diberikan kebebasan dan otonomi dalam menerapkan metode
pengajaran dalam menyampaikan materi pelajaran kepada murid. Selain
itu, meskipun tidak menawarkan gaji yang tinggi, profesi guru merupakan
profesi yang sangat diminati dan dihormati di Finlandia.
Setelah memutuskan untuk menerapkan sistem pendidikan wajib
dasar nasional 9 tahun dan meningkatkan kompetensi dan otomomi para
guru dan tenaga pendidik serta pengajar, Pemerintah Finlandia juga
memutuskan untuk melakukan desentralisasi pendidikan.Tahun 1985
merupakan kulminasi penerapan sistem desentralisasi pendidikan di
Finlandia. Pendidikan nasional tidak lagi menjadi wilayah eksklusif
Pemerintah.
Pemerintah daerah diberikan kekuasaan yang luas dalam
melaksanakan dan mengorganisasi administrasi pendidikan di wilayah
kekuasaan administratifnya. Pemerintah Daerah diberikan kekuasaan
untuk menetapkan kurikulum pendidikan yang akan dilaksanakan oleh
tiap-tiap sekolah yang berada di wilayah kekuasaan administratifnya.
Namun demikian, kurikulum pendidikan yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah wajib merujuk dan berpegang teguh pada garis-garis besar
kebijakan pendidikan nasional, dan kurikulum inti sekolah yang telah
ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Badan Pendidikan Nasional
Finlandia (Finnish National Board of Education), yang tertuang dalam
berbagai legislasi nasional di bidang pendidikan.
Kurikulum pendidikan di daerah diterapkan secara seragam dengan
sedikit penambahan materi pendidikan yang disesuaikan dengan keahlian
(skill) dan kompetensi khusus (competence) yang dibutuhkan oleh tiap-tiap
daerah.
Pada tahun 1990-an, Pemerintah Finlandia tidak lagi menerapkan
sistem inspeksi pendidikan (education inspection system) ke setiap
sekolah.Kementerian Pendidikan pun menghapuskan lembaga inspektorat
jenderal dalam tubuh organisasinya. Sebagai pengganti sistem inspeksi
pendidikan, Pemerintah Finlandia menerapkan sistem evaluasi pendidikan
(education evaluation system).
Pemerintah menganggap bahwa evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dalam seluruh bangunan kebijakan pendidikan.
Kebijakan penerapan sistem evaluasi pendidikan merupakan suatu metode
dalam metodologi kebijakan pendidikan. Sistem evaluasi juga diharapkan
mampu menyediakan pilihan kebijakan pendidikan. Dalam praktek
evaluasi pendidikan nasional Finlandia, guru bertanggung jawab kepada
pemerintah daerah, bukan kepada pemerintah pusat.
Sejak pertengahan tahun 1990, Badan Nasional Pendidikan
Finlandia telah melakukan berbagai penilaian nasional (national
assessments) dari hasil pembelajaran yang dilakukan terhadap seluruh
murid sekolah dasar kelas 9 di seluruh sekolah di Finlandia. Penilaian rutin
dilakukan terhadap mata pelajaran matematika, bahasa ibu (baik bahasa
Finlandia, maupun Swedia), sastra, dan beberapa mata pelajaran pilihan
lainnya. Penilaian nasional tersebut menyediakan informasi tentang
kualitas dan hasil pendidikan dan pelatihan yang dicapai untuk kemudian
dipadankan dengan tujuan pendidikan yang tertuang dalam kurikulum
dasar nasional.
Badan Nasional Pendidikan Finlandia, secara reguler, setiap tahun,
melakukan penilaian nasional pendidikan, dengan mengambil sample nilai
dari sekolah yang mewakili daerahnya secara acak. Nilai sample yang
diperoleh kemudian diolah untuk menghasilkan suatu laporan evaluasi
pendidikan nasional (national evaluation report) dan laporan dan masukan
individual sekolah (individual feedback report).
Laporan dan masukan individual sekolah tidak diterbitkan secara
umum. Badan Pendidikan Nasional Finlandia tidak akan menampilkan
data performa pendidikan yang dihasilkan tiap-tiap pemerintah daerah,
atau sekolah per sekolah. Hal ini diterapkan guna menghindari fenomena
stratanisasi peringkat sekolah dan siswa yang hanya akan menimbulkan
dampak negatif naming and shaming.

B. Sistem Pendidikan Di Negara Finlandia


Sistem pendidikan di Finlandia memiliki tujuan utama yaitu
mewujudkan pendidkan dengan kualitas terbaik. Guru di Negara inipun
harus memnuhi syarat yang berbeda seperti di Indonesia, salah satunya
adalah guru harus memiliki gelar master dan mengajar sesuai bidang
ahlinya. Di Finlandia sangat menghargai hasil kerja seorang guru, terbukti
dari segi pendapatan, per guru disana bisa mencapai lebih dari 40 juta per
bulan.
Di Negara inipun juga jarang sekali mengganti kurikulum seperti
yang dilakukan di Negara kita, karena perencanaan kurikulum adalah
tanggung jawab seorang guru karena menyesuaikan dengan kultur yang
ada di Negara tersebut. Dalam system pendidikan global terdapat GERM
yang berfungsi sebagai acuan bagi setiap Negara dalam menjalankan
system pendidikan. GERM menekankan prinsip bahwa keberhasilan
pendidikan dapat diukur melalui test atau kompetisi yang dapat melihat
kualitas dari setiap individu, namun dalam hal ini Negara Finlandia
memiliki pertentangan dengan adanya system global tersebut. Hal tersebut
disebabkan oleh kondisi masyarakat yang bertentangan dengan system
kerja GERM. Masyarakat Finlandia cenderung khawatir ketika mereka
tidak bisa mendapatkan kesetaraan pendidikan dari Pemerintah.
Peserta didik di Finlandia ini mempunyai jam belajar yang relative
singkat yaitu hanya sekitar 4 jam. Mereka tidak lagi dibebani oleh
pekerjaan rumah (PR) juga ujian terstandart tinggi maupun system ranking
yang kesemuanya menitik beratkan pada aspek nilai pendidikan semata
Pembiayaan pendidikan di Negara ini semuanya di tanggung oleh
Negara dengan dana yang bersumber dari publik, mulai dari jenjang
sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. Karena mereka mulai sadar
pentingnya pendidikan, maka dari itu timbul timbul rasa khawatir jika
tidak bias mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Lalu pemerintah
Finlandia megusung pendidikan tanpa di kenakan biaya hingga pada
pendidikan tinggi untuk menjawab permasalaahan yang timbul dalam
masyarakat.
Pendidikan di Negara Finlandia ini dikenal dengan system
pendidikan terbaik di dunia. Remaja Finlandia berhasil menempati
peringkat pertama di literasi membaca, keempat di matematika, dan ketiga
di ilmu alam. Keberhasilan tersebut berhasil menarik sekitar lebih dari 100
delegasi dari 40-45 negara di seluruh dunia.
System pendidikan di Finlandia ini tidak memberlakukan
pemeringkatan institusi pendidikan karena mereka menggunakan system
inklusif dimana semua siswa dianggap setara dalam haknya untuk
mendapatkan pendidikan.
Terdapat pula tingkat pendidikan di Negara finlandia pada tingkat
ini terbagi menjadi 6 bagian yaitu sebagai berikut :

1. Pendidikan pra sekolah


Pendidikan di finlandia ini terbagi menjadi 2 yaitu pendidikan usia
dini (usia 0-5tahun) ini bersifat pilihan, dan pendidikan pra dasar (usia 6
tahun) yang bersifat wajib. Semua fasilitas mulai dari buku, makanan
harian, dan ntransportasi ditanggung oleh pemerintah.
2. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar di Finlandia merupakan fase wajib belajar
Sembilan tahun bagi setiap anak yang berusia 7-16 tahun. Setiap siswa
masuk ke sekolah dekat rumah yang ditunjuk oleh pemerintah setempat,
walaupun di beberapa kota besar orangtua dapat memilih sekolah untuk
anaknya dalam batasan tertentu.

3. Pendidikan Menengah Atas


Pendidikan menengah atas di firlandia terdiri dari 2 jenis yakni
pendidikan umum dan pendidikan vokasi. Fasilitas umum (sekolah dan
makan) disediakan gratis oleh pemerintah namun mungkin murid harus
membeli buku sekolahnya sendiri.proses penerimaan siswa dipendidikan
menengah atas ini tergantung pada hasil evaluasi siswa selama ditingkat
pendidikan dasar serta nilai yang tercantum disertifikat pendidikan dasar.

4. Pendidikan Umum
Agensi Kependidikan Nasional Finlandia menentukan sasaran dan
target pembelajaran serta modul pembelajaran masing-masing mata
pelajaran. Dengan panduan dari kerangka kurikulum nasional, masing-
masing institusi pendidikan berhak meramu kurikulumnya masing-masing.
Silabus pendidikan umum dirancang untuk pembelajaran selama tiga
tahun, tetapi fleksibilitas sistem pembelajaran memungkinkan silabus ini
untuk diselesaikan dalam waktu 2-4 tahun.
Pembelajaran bersifat moduler tanpa tingkat kelas sehingga
memungkinkan siswa untuk mencampur mata pelajaran pemdidikan
umum dan dari pendidikan vokasi.

5. Pendidikan Vokasi
Pendidikan vokasi terdiri dari 3 tahun pembelajaran yang
mencakup penempatan kerja selama minimal 1,5 tahun. Kerangka
kualifikasi pendidikan vokasi di Firlandia berdasarkan pada kerangka yang
telah ada sejak awal tahun1990an yang bergantung banyak kerja sama dari
pihak industri.

6. Pendidikan Tinggi
Finlandia memiliki 2 jenis universitas yaitu universitas umum dan
universitas ilmu terapan (applied sciences). Universitas umum
mengedepankan riset dan intruksi ilmiah, sedangkan universitas ilmu
terapan memprioritaskan penerapan ilmu secara praktis.
Universitas di Finlandia merupakan organisasi andiri yang diatur
oleh hukum. Setiap universitas bekerjasama dengan kementrian
pendidikan dan kebudayaan untuk menentukan target operasinal dan
kualitatif kebutuhan sumber daya setiap universitas bekerjasama dengan
kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk menentukan target
operasinal dan kualitatif kebutuhan sumber daya setiap tiga tahun.

C. Keunggulan system pendidikan di Negara Finlandia


Terdapat keunggulan dari sistem pendidikan di Finlandia, yaitu
sebagai berikut:
1. Sistem pendidikan dengan kesetaraan serta keadilan bagi seluruh
masyarakat.
2. Pendidikan berbasis inklusi sudah diterapkan.
3. Biaya pendidikan yang ditanggung oleh pemerintah.
4. Kurikulum pendidikan yang bersifat konsisten dan fleksibel.

D. Kelemahan Sistem Pendidikan di Negara Finlandia


Dari keunggulan sistem pendidikan Finlandia, terdapat
kekurangan, yaitu sebagai berikut:
1. Hanya bisa diterapkan pada negara kecil.
2. Tidak adanya standar ukuran yang pasti untuk melihat
perkembangan anak secara berkala, hal ini dikarenakan tidak
adanya tes secara berkala.
E. Inovasi yang Dapat Diambil bagi Negara Indonesia
Terdapat inovasi-inovasi yang dilakukan Finlandia dalam
mengembangkan sistem pendidikan (Kasali, 2006), yaitu sebagai berikut:2
1. Anak-anak di Finlandia tak diperkenankan masuk sekolah dasar
kalau umur mereka belum genap 7 tahun.
2. Guru-guru Finlandia punya sistem lain untuk menilai siswa, bukan
dari ujian dan pekerjaan rumah.
3. Tak seperti di Indonesia, di Finlandia, anak tak diukur dari 6 tahun
pertama mereka mengenyam bangku pendidikan.
4. Hanya ada satu tes standar wajib di Finlandia, yakni ketika mereka
berusia 16 tahun.
5. Semua anak, pintar atau tidak, belajar di kelas yang sama.
6. 30 persen anak-anak di Finlandia memperoleh beasiswa selama 9
tahun untuk sekolah.
7. 66 persen anak di Finlandia mengenyam pendidikan hingga
perguruan tinggi.
8. Tak ada jurang yang terlalu lebar yang membedakan siswa yang
terpandai dan paling tertinggal di kelas.
9. Kelas sains di Finlandia diisi maksimal 16 siswa sehingga mereka
dapat praktik dan melakukan penelitian.
10. 93 persen orang Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi.
11. Siswa SD memiliki waktu istirahat 75 menit
12. Guru hanya menghabiskan 4 jam di kelas. Sementara itu, 2 jam
seminggu guru memperoleh pendidikan pengembangan profesi.
13. Di Finlandia, jumlah guru dan murid sepadan.
14. Biaya sekolah 100 % didanai negara.
15. Semua guru di Finlandia harus bergelar master dan sepenuhnya
disubsidi pemerintah.

2
Kasali, R Change. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum (2006).
16. Kurikulum Nasional hanya sebagai pedoman. Sisanya fleksibel.
17. 10 % guru dipilih dari 10 perguruan tinggi ternama dan dipilih
yang merupakan lulusan terbaik di universitas mereka.
18. Di Finlandia, tidak ada gaji yang tak pantas untuk guru.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada kajian teori yang sudah diuraikan, dapat
disimpulkan mengenai sistem pendidikan di Finlandia, yaitu sebabagi
berikut:
1. Sistem pendidikan di FInlandia bersifat fleksibel memudahkan
seluruh komponen pendidikan untuk mengembangkan metode serta
teknik mengajar. Dan memacu peserta didik untuk lebih leluasa
dalam memahami pengetahuan.
2. Pendidikan secara menyeluruh untuk semua. Bantuan pendidikan
secara finansial oleh pemerintah serta tidak dipungut biaya dalam
belajar menjawab permasalahan masyarakat yang membutuhkan
pendidikan sebagai cara untuk meningkatkan taraf hidup.
3. Pendidikan berbasis inklusi. Peserta didik dengan berkebutuhan
khusus tetap mendapatkan pendidikan yang sama dan bantuan yang
sama oleh pemerintah maupun komponen-komponen pendidikan.
4. Pekerjaan sebagai pendidik yang sangat dihargai dan memiliki
seleksi yang baik membuat kinerja mengajar dianggap baik.
5. Terkenal dengan hasil riset yang banyak dilakukan oleh peserta
didik serta komponen lainnya, membuat pengetahuan selalu
mengalami perkembangan.
DAFTAR PUSTAKA

Kasali, R. (2006). Change. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Masykur, Mahmud. (2013). Konsep Pendidikan di Finlandia. Jakarta. CV Grafika


Medika.

Anda mungkin juga menyukai