Anda di halaman 1dari 17

KONSEP MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

D
I
S
U
S
U
N

Oleh Kelompok : 3 ( tiga)


Nama Anggota : 1. Via siahaan (2001010013)
2. Elisabeth Ronauli manullang(2001010006)
3. Ramson Butar butar(2001010036)

DOSEN PENGAMPUH:DESI SIJABAT ,S.pd,M.pd


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna berkat rahmatNya kami
dapat menyusun makalah kami susun mengenyang berjudul “Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran Berbasis Sekolah” ini dapat selesai pada waktunya. Dengan segala kerendahan
hati, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta memiliki
keterbatasan dan juga banyak kekurangan – kekurangan dalam menyusun makalah ini. Baik
dalam teknik penulisan maupun isi pembahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dan membangun sangat kami harapkan, untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan dampak
positif bagi semua teman teman yang membacanya.

Pematangsiantar, Oktober 2022

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1Latar Belakang Penyusunan Makalah.....................................................................................1
1.2 Rumusan Makalah................................................................................................................2
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah.................................................................................................2
1.4 Manfaat pembuatan makalah................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Konsep Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran...............................................................3
2.2 Tujuan Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran..............................................................3
2.3 Prinsip Prinsip Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran...................................................4
2.4 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran..................................................5
2.5 Fungsi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran.................................................................6
2.6 Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran..........................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12

2
BAB I

1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penyusunan Makalah
Tuntutan sekolah pada jaman sekarang telah mengalami banyak pergeseran.
Dulunya masyarakat cukup datang kesekolah dan pasrah akan apapun hasil yang
disampaikan pihak sekolah, baik itu guru maupun kepala sekolah. Padahal bukan kali ini
saja kesadaran akan pentingnya pendidikan dasar dan menengah dalam pembentukan
karakter siswa (character building). Kegiatan pembelajaran dapat diperoleh melalui salah
satu lembaga pendidikan formal yang disebut sekolah. Kegiatan pembelajaran di sekolah
merupakan interaksi dua arah, yaitu interaksi antara guru dan siswa (Rahayu & Susanto,
2018).
Pendidikan dasar dan menengah merupakan salah satu tujuan pendidikan dasar
wajib yang diselenggarakan dalam format wajib belajar 9 tahun sesuai dengan PP N0. 28
tahun 2003. Dengan demikian sudah menjadi kewajiban lembaga pendidikan untuk
memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal dalam pembentukan manusia yang
berkualitas dengan ditandai out put pendidikan yang berkualitas sehingga dapat
mewujudkan sekolah yang efektif. Manajemen pendidikan merupakan faktor terpenting
dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilanya
diukur oleh prestasi input dan out put sekolah (Sulaiman Bakri, Cut Zahri Harun, 2017).
Sayangnya out put yang baik didukung dengan adanya SDM pengajar dan
pengelola yang berkualitas pula. Di Indonesia sendiri, gagasan penerapan pendekatan
MBS muncul sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah. Selama ini, sekolah hanyalah
kepanjangan tangan birokrasi pemerintah pusat untuk menyelenggarakan urusan politik
pendidikan. Para pengelola sekolah sama sekali tidak memiliki banyak kelonggaran
untuk mengoperasikan sekolahnya secara mandiri. Semua kebijakan tentang
penyelenggaran pendidikan di sekolah dikelola di tingkat pusat, tidak heran muatan
kurikulum sering kurang mengena atau bahkan terlalu mengada – ada terlebih bagi
peserta didik yang tinggal di daerah.

2
Perubahan inilah kemudian mengubah Sistem Pendidikan Nasional yang
sentralistik menjadi sistem desentralisasi untuk memperbaiki mutu pendidikan di
Indonesia secara merata dengan mengeluarkan peraturan perundangundangan yakni
Undang-Undang No.25 tahun 2000 tentang Rencana Strategis Pembangunan Nasional
Tahun 2000-2004. Di dalam Undang-Undang tersebut tertuang Undang-Undang nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 51 ayat 1 yang di dalamnya pula
termuat dengan jelas konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yaitu, “Pengelolaan
satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah/madrasah”.
Kurikulum merupakan sekumpulan rencana, tujuan, dan materi pembelajaran.
Termasuk cara mengajar yang akan menjadi pedoman bagi setiap pengajar supaya bisa
mencapai target dan tujuan pembelajaran dengan baik. Jika dilihat secara etimologis,
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu “curir” yang berarti pelari, serta “curere”
yang berarti tempat berpacu. Dulu, istilah ini dipakai dalam dunia olahraga.

Jadi, Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah jarak yang mesti ditempuh
seorang pelari supaya mendapat medali atau penghargaan lainnya. Kemudian, istilah
Kurikulum tersebut diadaptasi dalam dunia pendidikan. Jadi pengertian Kurikulum dalam
dunia pendidikan kemudian menjadi sekumpulan mata pelajaran yang harus ditempuh
dan dipelajari oleh peserta didik supaya mendapatkan ijazah atau penghargaan.

1.2 Rumusan Makalah


Adapun yang menjadi rumusan makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian Manajemen Kurikulum ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum ?
3. Apa Prinsip-prinsip Manajemen Kurikulum ?
4.Bagaimana konsep dasar manajemen kurikulum?
5.Bagaimana implementasi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Sekolah

3
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang :
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen kurikulum.
4.untuk mengetahui konsep dasar manajemen kurikulum.
5.Untuk mengetahui implementasi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis
Sekolah

1.4 Manfaat pembuatan makalah


1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi sekolah
yang bersangkutan sehingga sekolah dapat lebih mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya yang ada
2. Penggunaan dana lebih efektif dan efesien sesuai dengan skala prioritasnya
3.  Keputusan bersama lebih menciptakan transparasi dan demokrasi
4.  Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab
5. Menumbuhkan persaingan sehat sehingga diharapkan adanya upaya inovatif.

4
BAB II
ISI PEMBAHASAN

2.1 Konsep Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran


Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem kurikulum yang kooperatif,
komprehensif, sistematik, dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan
konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum yang berlaku (Kurikulum
2013 /K13). Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan dalam
mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan
ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan tidak mengabaikan
kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya manajemen pembelajaran merupakan pengaturan semua kegiatan
pembelajaran, baik dikategorikan berdasarkan kurikulum inti maupun penunjang
berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh Departemen Agama atau
Departemen Pendidikan Nasional.

2.2 Tujuan Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran


Tujuan manajemen berhubungan dengan arah atau hasil yang ingin diharapkan.
Dalam skala makro rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan filsafat atau system
nilai yang dianut oleh masyarakat. Tujuan pendidikan mempunyai klasifikasi, dari tujuan
yang sangat umum sampai tujuan yang sangat khusus yang bersifat spesifik dan dapat
diukur yang kemudian dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan
menjadi seperti berikut.
 Tujuan Pendidikan Nasional (TPN): Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) adalah
tujuan yang besifat paling umum dan merupakan sasaran yang harus dijadikan
pedoman oleh setiap usaha pendidikan. Tujuan pendidikan umum biasanya
dirumuskan dalam bentuk perilaku yang ideal sesuai dengan pandangan hidup dari
filsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-
undang. Tujuan pendidikan nasional merupakan sumber dan pedoman dalam usaha
penyelenggaraan pendidikan.
5
 Tujuan Instusional (TI): Tujuan Instusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain tujuan ini dapat didefinisikan sebagai
kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka menempuh
pendidikan di suatu lembaga tertentu.
 Tujuan Kurikuler (TK): Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap bidang studi. Oleh sebab itu tujuan kurikuler dapat didefinisikan sebagai
kualifikasi yang harus dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu
bidang studi tertentu dalam suatu lembaga pendidikan.
 Tujuan Pembelajaran: Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan
kurikuler, dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak
didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu
dalam sekali pertemuan. Menurut Bloom, bentuk perilaku sebagai tujuan yang
harus dirumuskan dapat digolongkan ke dalam tiga klasifikasi atau tiga domain
(bagian), yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotor

2.3 Prinsip Prinsip Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran


Prinsip dan fungsi kurikulum yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kruikulum adalah beberapa hal sebagai berikut, yaitu :
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manajemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana
agar peserta didik dapat mencapai tujuan hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum
harus menjadi sasaran manajemen kurikulum.
2. Demokratisiasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan pada demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggungjawab untuk mencapai
tujuan kurikulum
3. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
4. Efektifitas dan Efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektifitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum,

6
sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna
dengan biaya, tenaga dan waktu yang relatif singkat.
5. Mengarahkan Visi, Misi, dan Tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan
tujuan kurikulum.
Selain prinsip-prinsip tersebut juga perlu mempertimbangkan kebijaksanaan
pemerintah maupun Departemen Pendidikan Nasional, seperti UUSPN No. 20 tahun
2003, kurikulum pola nasional, pedoman penyelenggaraan program, kebijaksanaan
penerapan Manajemen Berbasis Sekolah, kebijaksanaan penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), keputusan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan
lembaga pendidikan atau jenjang / jenis sekolah yang bersangkutan. Dalam proses
pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum untuk memberikan hasil kurikulum
yang lebih efektif, efesien dan optimal dalam memdayakan berbagai sumber maupun
komponen kurikulum

2.4 Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran


Ruang lingkup kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum nasional
(standar/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah yang
bersangkutan sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang intergritas dengan
peserta didik maupun dengan lingkungan.
Dalam perencananaan kurikulum terdapat empat model perencaanaan kurikulum
berdasarkan pada asumsi rasioanalitas, yaitu asumsi tentang pemrosesan informasi secara
cermat yang berkaitan dengan mata pelajaran, peserta didik, lingkungan dan hasil belajar.
Berikut model model perencanaan kurikulum :
1. Model perencanaan rasioanal dedukatif atau rasional tyler model ini di titik
beratkan perencanaan program kurikulum dan bertitik tolak dari speksifikasi tujuan.
model ini dapat diterapkan pada semua tingkat pembuatan keputusan dan tepat pada
pendidikan sentralistik.
2. Model interatif rasional, model ini menitik beratkan pada perencanaan atay
planning. Perencanaan ini bersifat situsioanal atau fleksibel serta tepat
7
bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan kurikulum berbasis
sekolah.
3. The disciplines model, model ini menitik beratkan guru sebagai model yang
merencanakan kurikulum bagi siswa. Model ini dikembangkan sesuai dengan
perkembangan sistematik dengan relevansi antara pengetahuan filosofi, sosilogis,
dan psikologis.
4. Model tanpa perencanaan model ini dikembangkan berdasarkan inisiatif guru di
dalam ruang kelas sebagai pengambil keputusan dalam menentukan strategi
pembelajaran pemilihan media pembelajaran dan sebagainya.
Pelaksanaan kurikulum merupakan interaksi belajar mengajar yang setidaknya melalui
tiga tahap yaitu :
 Tahap persiapan pembelajaran, adalah kegiatan yang dilakukan guru sebelum
melakukan proses pembelajaran.
 Tahap pelaksanaan pembelajaran, adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dan murid mengenai pokok bahasan yang harus di sampaikan. Dalam
tahap ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan, pelajaran inti, dan
evaluasi.
 Tahap penutupan, adalah kegiatan yang dilakukan setelah penyampaian materi.

2.5 Fungsi Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran


Adapun fungsi manajemen kurikulum dan pembelajaran yaitu :
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber
maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang
terencana dan efektif.
2. Meningkatakan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat di capai peserta didik tidak hanya
melalui kegiatan intrakulrikuler,tetapi juga perlu melalui kegiatan ekstra dan
kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik, kurikulum yang dikelola

8
secara efektifdapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, dengan pengelolaan kurikulum yang professional, efektif dan
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
belajar.
5. Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses pembelajaran
selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain yang telah
direncanakan dengan pelaksanaan pembalajaran. Dengan demikian ketidak sesuaian
antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan. Disamping itu, guru maupun
siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efesien,
karena adanya dukungan kondisi positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan
kurikulum.
6. Meningkatakan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat khususnya
dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan
kebutuhan pembangunan daerah setempat.

2.6 Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran

1. Profil Sekolah
Profil adalah data berupa nama, alamat, kota, tanggal berdirinya atau dilahirkannya
sekolah tersebut. Pendataan profil sekolah berisi: data, yang berisikan nama sekolah,
alamat sekolah, sekolah dibangun, rehab sekolah, nomor sertifikat tanah, akreditasi
sekolah. Pembelajaran, yang berisikan menyangkut kurikulum berapa saja yang
dipakai pada sekolah tersebut, jumlah rombongan belajar, jumlah siswa dalam 3

tahun terakhir, yang berisikan pendataan berapa jumlah siswa yang


terdapat di sekolah tersebut

2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan


Standar sarana dan prasarana yang berisikan pendataan ruang belajar, kantor,
ruang guru, ruang perpustakaan, ruang uks, gudang, dan wc

9
3. Struktur kurikulum
Pola dan susunan mata pelajaran yang baru ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada
setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai pesserta
didik sesuai dengan pengorganisasian kompetensi inti. mata pelajaran, beban belajar,
kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran yang tercantum dalam struktur
kurikulum. Dengan adanya struktur kurikulum bertujuan untuk mengembangkan
kurikulum yang dilaksanakan pada kemampuan dan keterampilan tersebut.
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan Pendidikan. Dan adapun beban belajar yang merupakan
keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu
semester, dan satu tahun pembelajaran.

4. Keungggulan kurikulum sekolah


Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi penentu masa depan anak
bangsa. Ada beberapa hal yang sangat penting untuk perubahan atau penyempurnaan
kurikulum tersebut, yaitu:
 Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah yang merata hadapi di sekolah.
 Adanya penilaian dari semua aspek.
 Penentuan nilai bagi siswa.
 Standar penilaian mengarah kepada penilaian berbasis kompetensi seperti
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
 Guru berperan sebagai fasilitator
5. Pengembangan muatan lokal
Pendidikan berbasis muatan local merupakan bagian-bagian dari semua mata
pelajaran dan menjadi mata pelajaran muatan local.
Adapun contoh pendidikan berbasis muatan local yaitu sebagai berikut:
a. Kesenian:
 Seni Musik
 Seni Tari, mampu menarikan salah satu tari tradisional.

10
b. Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarrta (PLBJ), mampu mengetahui dan
memahami tentang kebudayaan yang ada di Jakarta.
c. Keterampilan Komputer, mampu mengoperasikan program Microsoft
word.
d. Pendidikan Bahasa Inggris, mampu melakukan percakapan sederhana
berbahasa inggris.
e. Kegiatan Ekstrakurikuler, mampu melakukan hal dan kegiatan yang ada di
sekolah.
6. Pengembangan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup (life skill), yang mencakup kecakapan pribadi,
kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional, secara terpadu.
Tujuan dari kecakapan : hidup ini untuk memberikan pengalaman, menumbuhkan
pengetahuan, dan memberikan keterampilan, sebagai bekal keterampilan dasar
bersosialisasi dalam hidup bermasyarakat. Kurikulum berbasis kecakapan hidup
(life skill) adalah kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan
pada kecakapan hidup setiap wilayah atau sekolah itu berada. Berdasarkan data
dilapangan diperoleh hasil bahwa penerapan kurikulum berbasis kecakapan hidup
(life skill) disekolah dasar belum secara optimal dilaksanakan, karena masih
rendahnya tingkat pemahaman guru tentang pelaksanaan kurikulum berbasis
kecakapan hidup (life skill),
7. Pengembangan karakter
Pengembangan karakter berkaitan dengan akhlak dan budi pekerti. Tujuan
Pendidikan karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya anak-anak yang
baik. Tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik akan mendorong peserta
didik tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal
yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar serta memiliki tujuan hidup.
Masyarakat juga berperan membentuk karakter anak melalui orang tua dan
lingkungannya. Pnegembangan karakter berarti adalah cara berpikir dan berprilaku
yang menjadi ciri khas setiap individu.

8. Model pembelajaran

11
Pengembangan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan menghasilkan
suatu peningkatan hasil pembelajaran tersebut. Model-model pembelajaran yang
terkait antara lain :
 Information Processing, yaitu pengembangan kemampuan intelektual
pemecahan masalah, berpikir produktif.
 Personal, yaitu pengembangan pribadi, emosi.
 Social, yaitu pengembangan kemampuan mengadakan hubungan sosial,
mewujudkan proses demokrasi.
 Behavioral, yaitu pengembangan perilaku dalam berbagai bidang.
Program Kerja Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Untuk menjamin
efektivitas pengembangan kurikulum dan program pengajaran dalam MBS,
kepala sekolah sebagai pengelola program pengajaran bersama dengan guru-
guru harus menjabarkan isi kuriulum secara lebih rinci dan operasional ke dalam
program tahunan, catur wulan dan bulanan. Adapun program mingguan atau
program satuan pelajaran, wajib dikembangkan guru sebelum melakukan
kegiatan belajar-mengajar dengan beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
tujuan yang dikehendaki harus jelas, makin operasional tujuan, makin mudah
terlihat dan makin tepat program-program yang dikembangkan untuk mencapai
tujuan.
 Program itu harus sederhana dan fleksibel.
 Program-program yang disusun dan dikembangkan harus sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
 Program yang dikembangkan harus menyeluruh dan harus jelas
pencapaiannya.
 Harus ada koordinasi antar komponen pelaksana program di
sekolah.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan pendayagunaan beberapa Sumber Daya Manusia dari
suatu institusi yang pelaksanaannya didukung oleh sarana prasarana yang ada.
Pelaksanaannya tidak lepas pada perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
evaluasi atau flash back terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan. Prinsip-prinsip
manajemen kurikulum, yaitu produktivitas, demokratisasi, kooperatif, efektifitas dan
efisiensi, dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan. Fungsi manajemen kurikulum, yaitu
Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, Meningkatakan keadilan
(equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, Meningkatkan
relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan sekitar peserta didik, Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, Meningkatkan efesiensi dan efektivitas
proses belajar mengajar, Meningkatakan partisipasi masyarakat untuk membantu
mengembangkan kurikulum.
B. Saran
Saran yang di sampaikan penulis agar dengan membaca makalah ini disarankan
pada pembaca agar mengetahui tentang pentingnyan kurikulum dalam sistem
pembelajaran di sekolah. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, Lia. 2009. Manajemen Pendidika.Yogyakarta: Aditya Media
Yogyakarta
Eliadiana, “pengertian manajemen, kurikulum, manajemen kurikulum, dan konsep manajemen
kurikulum,http://eliadian.blogspot.com,
Hamalik Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
Hamalik,Oemar. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ibrahim Bafadhal, Dasar – Dasar Manajemen & Supervisi Taman Kanak – Kanak, (Jakarta:
Bumi Akasara, 2006),
Mulyasa,E. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Bandung: Alfabeta, 2008),
Nanang Fattah, Landasan manajemen pendidikan (Bandung: Remaja rosdakarya, 2009),
Nasution, Asas – Asas Kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: Rajawali Press, 2009),
Sudjana, Nana. 1996. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung : Sinar
Baru Algerindo.
Tim dosen administrasi pendidikan UPI. 2010. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Undang-Undang Republik Indonesia No.XX Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional.

14

Anda mungkin juga menyukai