Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI DI SEKOLAH

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah : Kurikulum Pai Di Sekolah

Dosen pengampu : Hamid sakti wibowo M.SI.

Di susun oleh :

Muhammad Arief Hidayat (22106011159)


Kavin Maulana (22106011138)
Sulistia Ramadani (22106011104)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG


KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu melimpahkan rahmat serta nikmat-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang membawa syafaat bagi seluruh alam, kepada keluarganya,
para sahabat dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya, Amin.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, syukur


alhamdulillah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang “implementasi
kurikulum pai di sekolah”. Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, semoga menjadi suatu ibadah dan semoga
Allah SWT membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik, amin. Kami menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Semarang, 6 maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... 3
BAB I .......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 4
A.Latar belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ............................................................................................................... 5
C. Tujuan ................................................................................................................................. 5
BAB II ........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6
A.Implementasi kurikulum PAI di sekolah ............................................................................. 6
B. Proses Pembelajaran PAI di sekolah ................................................................................. 8
C. Pengembangan Kurikulum PAI ........................................................................................ 10
BAB III ..................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 14
DAFATAR ISI........................................................................................................................... 15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan,
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan dating. Dalam
pasal 1 ayat 1 Undang-undang no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional,
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dari generasi tua untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki generasi muda yang mencakup pengetahuan,
pengalaman, kecakapan serta keterampilan untuk mempersiapakan mereka agar dapat
menjalani fungsi hidupnya serta mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

Kurikulum telah merancang segala yang berkaitan dengan proses pembelajaran,


baik dari segi materi, metode, tujuan dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar pendidikan bisa
mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai hasil maksimal, penerapan kurikulum PAI dapat
diterapkan melalui dua model pendekatan, yaitu pendekatan mikro dan pendekatan makro.
Kedua pendekatan tersebut digunakan untuk mengefektifkan penerapan kurikulum
pendidikan agama Islam yang memiliki nuansa faturistik dan penuh dengan harapan dari
semua pihak.

Salah satu bentuk implementasi kurikulum merupakan pelaksanaan pembelajaran.


Pelaksanaan pembelajaran ini berdasarkan pada program pembelajaran yang telah disusun
guru, di antaranya dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Dalam
pengimplementasian kurikulum diperlukan komitmen pada semua pihak yang terlibat
dalam instansi pendidikan, seperti dukungan kepala sekolah, guru maupun dukungan
internal dalam kelas. Peran guru dalam implementasi kurikulum di sekolah sangat
menentukan. Jika guru dan semua pihak tidak mendukung berjalannya pengimplementasian
maka impelementasi kurikulum tidak akan berhasil secara maksimal.

Implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan


program, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi. Pengemb-angan program mencakup
program pembelajaran, program bimbingan dan konseling atau remedial. Pelaksanaan
pembelajaran meliputi proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga
terjadi perubahan prilaku yang lebih baik. Sementara evaluasi adalah proses penilaian yang
dilakukan sepanjang pelaksanaan kurikulum.
Melihat begitu pentingnya implementasi kurikulum PAI, maka dalam implementasi
kurikulum PAI mestilah harus benar-benar terukur dan tidak merugikan peserta didik di
masa yang akan datang. Oleh karenanya dalam implementasi kurikulum PAI mestilah harus
dilakukan dengan tujuan, isi atau materi, metode dan evaluasi yang benar-benar tepat.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Implementasi kurikulum PAI di sekolah ?

2. Proses pembelajaran PAI di sekolah .

3. pengembangan kurikulum PAI

C. Tujuan
1. untuk menngetahui implementasi kurikulum PAI di sekolah

2. memahami proses pembelajaran PAI di sekolah

3. memahami komponen” pengembangan kurikulum PAI


BAB II

PEMBAHASAN

A. Implementasi kurikulum PAI di sekolah


Kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Kurikulum memang diperuntukkan untuk anak didik seperti
yang diungkapkan Murray Print dalam Wina Sanjaya, (2010:3) yang mengatakan bahwa
kurikulum meliputi: “planned learning experiences, offered within an educational
institution/program, represented as a document and includes experiences resulting from
implementing that document”.Print memandang bahwa sebuah kurikulum meliputi
perencanaan pengalaman belajar, program sebuah lembaga pendidikan yang diwujudkan dalam
sebuah dokumen serta hasil dari implementasi dokumen yang telah disusun.

Hilda Taba menyebutkan a Curriculum is a plan for learning: therefore, what is


known about the learning process and the development of the individual has bearing on
the shaping of a curriculum. Kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran
anak, maka pembentukan kurikulum direncanakan untuk proses pembelajaran dan
pengembangan individu.

Penerapan kurikulum Pendidikan Agama Islam, memiliki sifat kebergantungan yang


sangat tinggi, ia sangat dipengaruhi oleh fasilitas serta potensi yang tersedia di sekolah,
lingkungan, masyarakat, serta lingkungan pergaulan para siswa, latar belakang keluarga,
dipengaruhi pula oleh bagaimana persepsi guru yang bersangkutan terhadap kurikulum.1

Dalam kerangka penerapan kurikulum PAI pada sekolah umum, para guru agama
diperlukan mampu membaca "visi" sebuah kurikulum, yakni ide-ide pokok yang terkandung
di dalam tujuan-tujuan kurikulum. Ide pokok tersebut dibentuk dari filsafat, teori serta
kebijakan- kebijakan formal yang melandasinya. Di samping kemampuan mereka dalam
menganalisis struktur kurikulumnya, guru juga harus mampu membaca visi kurikulum PAI,
terutama agar persepsi yang dibentuk dalam pemikiran guru agama itu terdapat relevansi
dengan visi kurikulum yang secara prinsip terkandung dalam tujuan-tujuan kurikulumnya.

1
Majid, dkk. 2005, 176
Pemahaman yang relevan terhadap kurikulum mata pelajaran PAI, penting sekali bagi
para guru Agama Islam, sebab selanjutnya akan dijadikan pedoman bagi mereka, dalam sistem
pengembangan atau penerapan kurikulumnya secara sistemik dan sistematis. Pendidikan
Agama Islan diharapakan dapat menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan
iman, taqwa dan akhlak, serta aktif membangun peradaban keharmonisan kehidupan,
khususnya dalam memajukan peradaban.

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan bentuk nyata pelaksanaan


Kurikulum PAI dalam kelas yang melibatkan unsur-unsur personal kepala sekolah dan guru,
siswa, sumber belajar serta sarana dan prasarana keberhasilan suatu pelaksanaan.

Proses pembelajaran Kurikulum Pendidikan Agama Islam sebagai rencana yang


memiliki komponen-komponen yang teridiri dari: tujuan,materi pelajaran,proses atau metode
serta penilaian.

Adapun fakor-faktor pendukung implementasi kurikulum PAI sebagai berikut : a)

Faktor guru

Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Para pakar
menyatakan bahwa, betapa bagusnya sebuah kurikulum hasilnya sangat bergantung pada
apa yang dilakukan guru di dalam ataupun diluar kelas. Kualitas pembelajaran yang sesuai
dengan rambu-rambu PAI dipengaruhi pula oleh sikap guru yang kreatif untuk melilih dan
melaksanakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran.

b) Faktor siswa

Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi
tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama
Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat
aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa (pupil formative experience) serta faktor
sifat yang dimilki siswa (pupil properties)

c) Faktor sarana dan prasarana sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran pr proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran,
alat pembelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasana
adalah sesuatu secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain
sebagainya Kelengkapan sarana dan prasana akan membantu guru dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasana merupakan
komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

d) Faktor lingkungan

Iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat
dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa, antara siswa
dengan guru, antara guru dan guru bahkan guru dengan pimpinan sekolah. Iklim-piskologis
eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, misalnya
sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat
dan lain sebagainya.

Di dalam GBPP mata pelajaran pendidikan Agama Islam kurikulum 1994 pada
dasarnya mencakup tujuh unsur pokok yaitu, al-Qur'an dan al-Hadits, Keimanan atau
Aqidah, Akhlak, Figh (hukum Islam), dan Tarikh (sejarah) yang menekankan pada
perkembangan politik. Pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur pokok,
yaitu al-Qur'an, Aqidah, Akhlak, Fiqh, dan bimbingan ibadah serta Tarikh atau sejarah yang
lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan .2
Meskipun masing-masing aspek tersebut dalam praktiknya saling terkait (mengisi dan
melengkapi), tetapi jika dilihat secara teoritis masing-masing memiliki karakteristik sendiri.

B. Proses Pembelajaran PAI di sekolah


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bentuk nyata
implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kelas yang melibatkan
unsur-unsur personal (kepala sekolah dan guru) siswa, sumber belajar, serta sarana dan
prasarana pendukung lainnya. Keberhasilan dalam pembelajaran menjadi indikator
keberhasilan sutau implementasi.

Menurut ahli Ahmad Sanusi bahwa mengajar adalah salah satu bentuk usaha
pendidikan, mengajar dalam arti luas diartikan proses pendidikan atau pembelajaran peserta

2
Muhaimin 2005, 259).
didik yang diasumsikan mempunyai fungsi seperti membantu, menumbuhkan dan
mestranformasikan nilai-nilai positif sambil memberdayakan serta mengembangkan

potensi-potensi kepribadian peserta didik3. Para ahli lain sebagaimana diungkapklan oleh
Tafsir bahwa makna pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar PAI dalam kaitan
menanamkan keimanan dan ketaqwaan bukan saja dalam bentuk mengajar, melainkan
harus diikuti oleh bentuk lain, seperti membimbing, melatih, serta memberikan contoh yang
baik.4

Kaitannya dengan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam meningkatkan


ketaqwaan, maka dapat diartikan bahwa pembelajaran PAI sebagai perlakuan profesional
guru agama terhadap peserta didiknya sehingga menghasilkan siswa yang mempunyai
kemampuan untuk mengetahui, menghayati, dan mengembangkan pengetahuan, untuk
dipedomi dan dilaksanakan dalam kehidupannya sebagai seorang muslim yang beriman dan
bertaqwa dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Proses pembelajaran kurikulum pendidikan agama Islam sebagai rencana memiliki


komponen-komponen yang terdiri dari tujuan, materi pelajaran, proses atau metode, serta
penilaian. Berikut ini akan dikemukakan penjelasan dari masing-masing komponen sebagai
berikut:

a) Tujuan

Dalam GBPP mata pelajaran pendidikan agama Islam pada jenjang SMP
memuat tujuan kurikulum PAI yaitu agar siswa memahami, menghayati, meyakini dan
mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi muslim yangberiman dan bertaqwa kepada
Allah Swt dan berakhlak mulia.

b) Matri pelajaran

Materi bahan bahan pelajaran sangat menentukan terhadap pelaksanaan kurikulum


Hal ini mewujudkan bahwa pentingnya bahan pelajaran untuk dilaksanakan. Dalam
menentukan materi pembelajaran harus relevan denga ntujuan pengajaran. Memang

3
Ahmad Sanusi,Strategi Kurikulum Menuju Iman dan Taqwa, Makalah IAIN, SGD,Bandung, hlm. 2 4
Ahmad Tafsir,Ilmu Pendidikan Islam dalam Persepektif Islam, Remaja Rosda Karya,Bandung, 1992, hlm.
74.
secara gampang dikatakan bahwa isi atau materi itu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, namun dalam operasinya tidaklah semudah itu, diperlukan pakar yang
benarbenar ahli dan menguasaiperencanaan isi atau materi pembelajaran

c) Metode mengajar

Berbagai hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metodemengajar


Ahmad Tafsir menjelaskan ada beberapa hal yang harusdiperhatikan sebelum
memilih suatu metode mengajar, kondisi murid, tujuanyang ingin dicapai, lingkungan,
ketersediaan alat-alat yang mempengaruhinya,kondisi guru, dan sifat bahan pengajaran.
Berbagai metode mengajar yangdapat digunakan pada pembelajaran PAI, diantaranya
metode ceramah, tanyajawab, diskusi, memberi tugas, karya wisata. e) Penilaian

salah satu fingsi penilaian dalam pembelajaran adalah sebagai formatif,sedangkan


fungsi lainnya sebagai sumatif. Fungsi formatif evaluasi yangdilakukan apabila hasil
yang diperoleh dalam kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu
sedangkan fungsi sumatif evaluasi diarahkan pada perhatian terhadap hasil suatu
kurikulum.

C. Pengembangan Kurikulum PAI


Desain pengembangan kurikulum bertujuan untuk membuat proses, implementasi,
dan pengawasan (monitoring) kurikulum agar lebih mudah dikelola. Kegiatan ini
terdiri dari 9 komponen yaitu:

a) Kebijakan umum dalam kegiatan belajar-mengajar

Kebijakan di sini didefinisikan sebagai pelatihan atau metode kegiatan yang telah
dipilih baik oleh lembaga, kelompok, atau individu dari sekian alternatif yang ada, dan
dalam kondisi yang diberikan untuk membantu dan menentukan keputusan saat ini dan
di masa depan. Kebijakan umum dalam belajar mengajar dibuat berdasarkan
aspekaspek tertentu yang memberikan jawaban atas pertanyaan spesifik berikut.4

b) Program kegiatan

4
sholikah, 2017
Strategi program kegiatan digunakan untuk memfasilitasi implementasi kebijakan
dan monitoring. Tujuan dari program ini adalah memfasilitasi implementasi oleh
pengambil satu kebijakan dan membuatnya fokus pada seluruh kegiatan sekolah selama
periode kegiatan belajar 5.

c) Rencana pengembangan sekolah

Rencana pengembangan sekolah berhubungan dengan kebijakan belajar-mengajar


dan program kegiatan yang merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, diharapkan
adanya program kegiatan yang berkenaan dengan kebutuhan perencanaan
pengembangan sekolah.

d) Organisasi dan struktur kurikulum

Struktur dan organisasi dokumen kurikulum menampilkan respon sekolah sebagai


berikut. a). Jumlah waktu yang ditetapkan dalam perbedaan atau kombinasi subjek.
Analisis waktu ini harus dilakukan secara hati-hati. b). Bagaimana perbedaan subjek
diterapkan dalam organisasi kurikulum. c). Bagaimana memutuskan struktur kurikulum
yang telah disetujui untuk disebarkan kepada guru.

e) Skema kerja
Skema kerja mempresentasikan apa yang telah dibuat dalam penentuan keputusan
tentang struktur dan organisasi kurikulum. Setiap skema harus merefleksikan fakta
bahwa pada masa ini siswa harus mempunyai kemampuan yang progresif dan
memahami sistem informasi.
f) Penilaian, perekaman, dan pelaporan

Komponen keenam ini terdiri atas keseluruhan kebijakan sekolah untuk penilaian,

perekaman, dan pelaporan perkembangan siswa. Banyak sekolah yang memiliki

koordinator penilaian sendiri, yang menjadi kunci utama dalam kegiatan penilaian. g)

Petunjuk teknis

Petunjuk teknis atau “guidelines” berfungsi dalam menjawab pertanyaan


“bagaimana”. Pembuatan guidelines bertujuan untuk memberikan respon pertama pada

5
Mahrus, 2021
pertanyaan yang muncul. Arsip guidelines tersebut kemudian didokumentasikan untuk
membantu memudahkan guru dalam proses belajar-mengajar.

h) Perencanaan jangka pendek dan menengah

Perencanaan jangka pendek dan menengah sering digunakan kelompok tim


tahunan, yang didukung oleh manajer mata pelajaran. Skema ditransfer dalam suatu
rencana detail yang mempunyai tujuan belajar yang luas, sumber diidentifikasi serta
dialokasikan, dan dikonfirmasi diabuat agar kurikulum dapat diorganisasi dalam kurun
waktu tertentu yang disetujui.

i) Strategi monitoring

Komponen ini adalah komponen terakhir desain penngembangan kurikulum.


Outline strategi monitoring yang akan diadopsi di sekolah harus mengacu pada
implementasi kebijakan belajar-mengajar dan memperhatikan kualitas monitoring 6.

6
Arrosyid et al., 2021
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFATAR ISI

Azhari, Z. (2020). Implementasi Kurikulum PAI di Sekolah. AL-KABIR: Jurnal Program


Studi Pendidikan Agama Islam, 1(1).

Hafizh, M., Hidayat, Y. N., & Arifmiboy, A. (2023). Konsep Desain Pengembangan
Kurikulum dan Relevansinya pada Pendidikan Islam. ANTHOR: Education and Learning
Journal, 2(5), 600-606.

Hatim, M. (2018). Kurikulum pendidikan agama Islam di sekolah umum. EL-HIKMAH:


Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam, 12(2), 140-163.

Helmi, J. (2016). Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Sistem


Pembelajaran Full Day School. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 8(1), 69-88.

Ma'rufah, A. (2020). Implementasi kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam


(upaya mewujudkan budaya religius di sekolah). Edukasia: Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran, 1(1), 125-136.

Anda mungkin juga menyukai