Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah : Kurikulum Pai Di Sekolah
Di susun oleh :
Pertama-tama kami panjatkan segala puji syukur kehadirat Allah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu melimpahkan rahmat serta nikmat-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang membawa syafaat bagi seluruh alam, kepada keluarganya,
para sahabat dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya, Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan,
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan dating. Dalam
pasal 1 ayat 1 Undang-undang no.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional,
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dari generasi tua untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki generasi muda yang mencakup pengetahuan,
pengalaman, kecakapan serta keterampilan untuk mempersiapakan mereka agar dapat
menjalani fungsi hidupnya serta mampu bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Implementasi kurikulum PAI di sekolah ?
C. Tujuan
1. untuk menngetahui implementasi kurikulum PAI di sekolah
PEMBAHASAN
Dalam kerangka penerapan kurikulum PAI pada sekolah umum, para guru agama
diperlukan mampu membaca "visi" sebuah kurikulum, yakni ide-ide pokok yang terkandung
di dalam tujuan-tujuan kurikulum. Ide pokok tersebut dibentuk dari filsafat, teori serta
kebijakan- kebijakan formal yang melandasinya. Di samping kemampuan mereka dalam
menganalisis struktur kurikulumnya, guru juga harus mampu membaca visi kurikulum PAI,
terutama agar persepsi yang dibentuk dalam pemikiran guru agama itu terdapat relevansi
dengan visi kurikulum yang secara prinsip terkandung dalam tujuan-tujuan kurikulumnya.
1
Majid, dkk. 2005, 176
Pemahaman yang relevan terhadap kurikulum mata pelajaran PAI, penting sekali bagi
para guru Agama Islam, sebab selanjutnya akan dijadikan pedoman bagi mereka, dalam sistem
pengembangan atau penerapan kurikulumnya secara sistemik dan sistematis. Pendidikan
Agama Islan diharapakan dapat menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan
iman, taqwa dan akhlak, serta aktif membangun peradaban keharmonisan kehidupan,
khususnya dalam memajukan peradaban.
Faktor guru
Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Para pakar
menyatakan bahwa, betapa bagusnya sebuah kurikulum hasilnya sangat bergantung pada
apa yang dilakukan guru di dalam ataupun diluar kelas. Kualitas pembelajaran yang sesuai
dengan rambu-rambu PAI dipengaruhi pula oleh sikap guru yang kreatif untuk melilih dan
melaksanakan berbagai pendekatan dan model pembelajaran.
b) Faktor siswa
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap
perkembangannya. Perkembangan anak adalah seluruh aspek kepribadiannya, akan tetapi
tempo dan irama perkembangan masing-masing anak pada setiap aspek tidak selalu sama
Seperti halnya guru, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dilihat
aspek siswa meliputi aspek latar belakang siswa (pupil formative experience) serta faktor
sifat yang dimilki siswa (pupil properties)
c) Faktor sarana dan prasarana sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran pr proses pembelajaran, misalnya media pembelajaran,
alat pembelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya. Sedangkan prasana
adalah sesuatu secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses
pembelajaran misalnya, jalan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil dan lain
sebagainya Kelengkapan sarana dan prasana akan membantu guru dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran, dengan demikian sarana dan prasana merupakan
komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
d) Faktor lingkungan
Iklim sosial-psikologis secara internal adalah hubungan antara orang yang terlibat
dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara siswa dengan siswa, antara siswa
dengan guru, antara guru dan guru bahkan guru dengan pimpinan sekolah. Iklim-piskologis
eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia luar, misalnya
sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat
dan lain sebagainya.
Di dalam GBPP mata pelajaran pendidikan Agama Islam kurikulum 1994 pada
dasarnya mencakup tujuh unsur pokok yaitu, al-Qur'an dan al-Hadits, Keimanan atau
Aqidah, Akhlak, Figh (hukum Islam), dan Tarikh (sejarah) yang menekankan pada
perkembangan politik. Pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur pokok,
yaitu al-Qur'an, Aqidah, Akhlak, Fiqh, dan bimbingan ibadah serta Tarikh atau sejarah yang
lebih menekankan pada perkembangan ajaran agama, ilmu pengetahuan dan kebudayaan .2
Meskipun masing-masing aspek tersebut dalam praktiknya saling terkait (mengisi dan
melengkapi), tetapi jika dilihat secara teoritis masing-masing memiliki karakteristik sendiri.
Menurut ahli Ahmad Sanusi bahwa mengajar adalah salah satu bentuk usaha
pendidikan, mengajar dalam arti luas diartikan proses pendidikan atau pembelajaran peserta
2
Muhaimin 2005, 259).
didik yang diasumsikan mempunyai fungsi seperti membantu, menumbuhkan dan
mestranformasikan nilai-nilai positif sambil memberdayakan serta mengembangkan
potensi-potensi kepribadian peserta didik3. Para ahli lain sebagaimana diungkapklan oleh
Tafsir bahwa makna pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar PAI dalam kaitan
menanamkan keimanan dan ketaqwaan bukan saja dalam bentuk mengajar, melainkan
harus diikuti oleh bentuk lain, seperti membimbing, melatih, serta memberikan contoh yang
baik.4
a) Tujuan
Dalam GBPP mata pelajaran pendidikan agama Islam pada jenjang SMP
memuat tujuan kurikulum PAI yaitu agar siswa memahami, menghayati, meyakini dan
mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi muslim yangberiman dan bertaqwa kepada
Allah Swt dan berakhlak mulia.
b) Matri pelajaran
3
Ahmad Sanusi,Strategi Kurikulum Menuju Iman dan Taqwa, Makalah IAIN, SGD,Bandung, hlm. 2 4
Ahmad Tafsir,Ilmu Pendidikan Islam dalam Persepektif Islam, Remaja Rosda Karya,Bandung, 1992, hlm.
74.
secara gampang dikatakan bahwa isi atau materi itu sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai, namun dalam operasinya tidaklah semudah itu, diperlukan pakar yang
benarbenar ahli dan menguasaiperencanaan isi atau materi pembelajaran
c) Metode mengajar
Kebijakan di sini didefinisikan sebagai pelatihan atau metode kegiatan yang telah
dipilih baik oleh lembaga, kelompok, atau individu dari sekian alternatif yang ada, dan
dalam kondisi yang diberikan untuk membantu dan menentukan keputusan saat ini dan
di masa depan. Kebijakan umum dalam belajar mengajar dibuat berdasarkan
aspekaspek tertentu yang memberikan jawaban atas pertanyaan spesifik berikut.4
b) Program kegiatan
4
sholikah, 2017
Strategi program kegiatan digunakan untuk memfasilitasi implementasi kebijakan
dan monitoring. Tujuan dari program ini adalah memfasilitasi implementasi oleh
pengambil satu kebijakan dan membuatnya fokus pada seluruh kegiatan sekolah selama
periode kegiatan belajar 5.
e) Skema kerja
Skema kerja mempresentasikan apa yang telah dibuat dalam penentuan keputusan
tentang struktur dan organisasi kurikulum. Setiap skema harus merefleksikan fakta
bahwa pada masa ini siswa harus mempunyai kemampuan yang progresif dan
memahami sistem informasi.
f) Penilaian, perekaman, dan pelaporan
Komponen keenam ini terdiri atas keseluruhan kebijakan sekolah untuk penilaian,
koordinator penilaian sendiri, yang menjadi kunci utama dalam kegiatan penilaian. g)
Petunjuk teknis
5
Mahrus, 2021
pertanyaan yang muncul. Arsip guidelines tersebut kemudian didokumentasikan untuk
membantu memudahkan guru dalam proses belajar-mengajar.
i) Strategi monitoring
6
Arrosyid et al., 2021
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFATAR ISI
Hafizh, M., Hidayat, Y. N., & Arifmiboy, A. (2023). Konsep Desain Pengembangan
Kurikulum dan Relevansinya pada Pendidikan Islam. ANTHOR: Education and Learning
Journal, 2(5), 600-606.