Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN SARANA PRASARANA

“MANAJEMEN LINGKUNGAN SEKOLAH”

Dosen Pengampu : E. I. Maahury, S.Pd., M.Pd

Kelompok V :

1. Kayla Syarkiah Ismail (202245006)


2. Welna Sihasale (202245004)
3. Irdayanti Umafagur (202245016)
4. Yuniyati Lukaraja (202245011)
5. Amami Ohinol (202245024)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Manajemen Sarana Prasarana Pendidikan dengan judul “Manajemen
Lingkungan Sekolah”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak demi membangun makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dalam dunia
pendidikan.

Ambon, 01 Juni 2023

Kelompok V
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Lingkungan Sekolah...............................................................6
B. Tujuan Manajemen Lingkungan Sekolah.....................................................................6
C.Fungsi-Fungsi Manajamen Lingungan Sekolah............................................................7
D. Upaya-Upaya dalam Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Kondusif....................9
E. Program yang Mendukung Manajemen Lingungan Sekolah........................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tahun-tahun terakhir ini, semakin didasari bahwa pendidikan tidak hanya
merupakan sektor penyedia layanan umum (public goods), melainkan yang lebih penting adalah
sebagai suatu investasi produktif (productive invesment) yang memacu pertumbuhan dalam
berbagai bidang dan sektor pembangunan. Untuk itu, diperlukan konsepsi, kebijakan, dan
program-program pendidikan yang tepat, terarah, dan aplikabel.

Pendidikan merupakan persoalan strategis bagi suatu bangsa. Pendidikan yang


berkualitas bukan hanya penting bagi upaya melahirkan individu dan masyarakat terpelajar, akan
tetapi juga menjadi bekal utama sebagai persiapan memasuki kompetisi global, suatu persaingan
antar bangsa yang demikian ketat dan berpengaruh terhadap semua dimensi kehidupan.
Pendidikan yang berkualitas juga menentukan kualitas suatu bangsa, serta berpengaruh sangat
signifikan dalam mendorong proses transformasi sosial menuju kehidupan yang maju, modern,
dan bermartabat.

Saat ini tuntutan akan kualitas pendidikan begitu tinggi sehingga manusia memerlukan
pendidikan yang telah diberdayakan secara optimal dan secepat mungkin, serta terus
dikembangkan dengan semangat kemitraan bersama stakeholders. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan antara lain diperlukan manajemen sekolah yang berkualitas, integritas kepala sekolah
yang tinggi, dan lingkungan sekolah baik internal maupun eksternal yang kondusif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen lingkungan sekolah?
2. Apa saja tujuan manajemen lingkungan sekolah?
3. Apa saja fungsi manajemen lingkungan sekolah?
4. Bagaimana upaya dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif?
5. Apakah ada program yang mendukung manajemen lingkungan sekolah?
C. Tujun
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen lingkungan sekolah
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen lingkungan sekolah
3. Untuk mengetahui fungsi manajemen lingkungan sekolah
4. Untuk mengetahui upaya dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif
5. Untuk mengetahui program yang mendukung manajemen lingkungan sekolah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Lingkungan Sekolah


Manajeme Lingkungan Sekolah adalah suatu pendekatan politik yang bertujuan untuk
merancang kembali pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada Kepala Sekolah
dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup
guru, siswa, kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Manajemen Sekolah
merubah sistem pengambilan keputusan dan manajemen ke setiap pihak yang berkepentingan di
tingkat lokal (local stakeholders).

Pakar menyatakan, Manajemen Lingkungan Sekolah merupakan suatu bentuk upaya


pemberdayaan sekolah dan lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan efektif
melalui optimalisasi peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan
bersama. Diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran, dengan mendayagunakan segala
sumber yang ada dilingkungan sekolah.

Manajemen Sekolah adalah penataan sistem pendidikan yang memberikan keleluasaan


penuh kepada kepala sekolah, atas kesiapan seluruh staf sekolah, untuk memanfaatkan semua
sumber dan fasilitas belajar yang ada untuk menyelenggarakan pendidikan bagi siswa serta
memiliki akuntabilitas atas segala tindakan tersebut.

B. Tujuan Manajemen Lingkungan Sekolah


Ada berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam proses manajemen lingkungan sekolah,
diantaranya:
1. Meningkatnya citra positif lembaga pendidikan (sekolah/kampus), karena memiliki program
pengelolaan mutu lingkungan sekolah,
2. Meningkatnya mutu pendidikan, karena memiliki lingkungan pendidikan yang kondusif untuk
terjadinya proses pembelajaran.
3. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan efektif,
menyenangkan dan bermakna bagi peserta didik dan juga pendidik.
4. Terbentuknya peserta didik yang aktif dalam pengembangan potensi dirinya agar memiliki
kekuatan spiritual, pengendalian diri, kecerdasan intelektual, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan agar dapat bermanfaat di masyarakat

C. Fungsi-Fungsi Manajemen Lingkungan Sekolah


1. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses menetapkan tujuan, kegiatan, sumber daya, waktu,
tempat dan prosedur penyelenggaraan komponen manajemen berbasis sekolah. Syarat-syarat
perencanaan dalam manajemen sekolah meliputi: (1)tujuan yang jelas, (2) sederhana, (3)
realistis, (4) praktis, (5) terinci, (6) fleksibel, (7) menyeluruh, dan (8) efektif dan efisien.
Perencanaan menuju sekolah yang menanamkan nilai-nilai karakter serta kesadaran
lingkungan berkelanjutan harus dilakukan sejak awal tahun pembelajaran, hal ini di lakukan
dengan membuat visi misi yang berbasis lingkungan dengan mengeluarkan kebijakan
berwawasan lingkungan dan dapat juga membuat jargon sekolah seperti “Sekolah Bersih,
Sekolah Sehat, Sekolah Hijau” kepada stakeholder sekolah khususnya pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik.

Dalam membuat perencanaan, kebijakan berwawasan lingkungan terdapat dua standar


yang perlu diperhatikan:
a). Kurikulum sekolah yang memuat kebijakan upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, dan
b). Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan proses kegiatan memilih, membentuk hubungan kerja,
menyusun deskripsi tugas serta wewenang orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
komponen manajemen sekolah tertentu sehingga terbentuk kesatuan tugas dan struktur
organisasi yang jelas dalam upaya pencapaian tujuan peningkatan mutu sekolah. Memilih
orang-orang yang dilibatkan dalam kegiatan tertentu mempertimbangkan karakteristik serta
latar belakang yang bersangkutan, antara lain: karakteristik fisik dan psikis (minat,
kemampuan, emosi, kecerdasan, dan kepribadian); serta latar belakang (pendidikan,
pengalaman, dan jabatan sebelumnya). Membentuk hubungan kerja menjadi satu kesatuan
berarti bahwa penempatan orang-orang dalam kegiatan tertentu dibentuk berupa susunan dan
struktur organisasi, lengkap dengan deskripsi tugas dan wewenangnya.

Dalam mengorganisasikan sekolah menuju kurikulum berbasis lingkungan terdapat dua


standar yang harus dipersiapkan, yaitu:
a) Tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
lingkungan hidup, dan
b) Peserta didik mampu melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan serta
pengelolaan lingkungan hidup disekitar.

3.Pelaksanaan
Pelaksanaan berarti implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan perlu diberikan motivasi, supervisi, dan pemantauan. Pemberian
motivasi merupakan upaya mendorong pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah agar
selalu meningkatkan mutu kegiatan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Supervisi
yaitu pemberian bantuan perbaikan serta pengembangan dalam kegiatan implementasi
komponen manajemen sekolah yang bertujuan agar lebih efektif serta efisien dalam mencapai
tujuan peningkatan mutu sekolah. Supervisi di sekolah meliputi supervisi manajerial dan
akademik, yang dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh kepala sekolah, atasan
dan pemangku kepentingan lainnya. Pemantauan dilakukan untuk menilai efisiensi, efektifitas,
dan akuntabilitas penyelenggaraan komponen manajemen sekolah sudah sesuai atau belum.

Dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan berbasis partisipatif terdapat dua standar yaitu:
a) Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana
bagi warga sekolah, dan
b) Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan
berbagai pihak/stakeholder.

4. Pengawasan
Pengawasan diartikan sebagai proses dalam kegiatan yang bertujuan untuk
membandingkan antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil pelaksanakan kegaiatan.
Pengawasan berguna untuk mengukur keberhasilan dan penyimpangan, memberikan laporan
dan menerapkan sistem umpan balik bagi keseluruhan kegiatan komponen manajemen
sekolah. Pengawasan meliputi kegiatan evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil
pengawasan. Kegiatan pengawasan juga didasarkan atas kegiatan pemberian motivasi,
pengarahan, supervisi, dan pemantauan.

D. Upaya-Upaya dalam Mewujudkan Lingkungan Sekolah yang Kondusif


1. Penataan Lingkungan Sekolah
Tidak dapat dipungkiri jika kelas yang nyaman dan sesuai dengan harapan siswa diyakini
dapat menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran. Dalam masalah penataan ruang kelas ini
beberapa hal yang perlu mendapatkan pembahasan adalah masalah pengaturan tempat duduk,
pengaturan alat-alat pengajaran, penataan keindahan dan kebersihan kelas, dan ventilasi serta
cahaya. Penyusunan dan pengaturan ruang kelas hendaknya memungkinkan anak duduk
berkelompok dan memudahkan guru bergerak leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.

2. Kebersihan Lingkungan Sekolah


Selain penataan kelas yang sesuai, yang juga tidak kalah penting adalah pemeliharaan
kebersihan kelas. Kebersihan kelas hendaknya menjadi tanggung jawab bersama seluruh
warga kelas. Sehingga ada proses yang dapat mengajarkan pentingnya tanggung jawab.
Ketersediaan sarana pembelajaran yang memadai juga perlu dipenuhi. Kebersihan kelas dan
ketersediaan sarana pembelajaran yang memadai berdampak terhadap kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih nyaman sehingga menjadikan siswa lebih konsentrasi untuk menerima
pelajaran.

3. Ketersediaan Sarana Prasarana yang Dibutuhkan.


Ketersediaan sarana prasarana yang memadai dalam kegiatan pembelajaran merupakan
hal vital, karena berkaitan langsung dengan kegiatan pembelajaran. Sarana prasarana adalah
komponen yang paling berpengaruh terhadap efektivitas kegiatan pembelajaran dikelas
maupun di luar kelas (ekstrakurikuler). Sarana prasarana juga dibutuhkan dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada seluruh sivitas akademika. Keterbatasan sarana prasarana dapat
berakibat pada terganggunya proses pendidikan yang bermutu sehingga akan mengancam
tercapainya tujuan pendidikan.

4. Guru/Dosen Mengajar Sesuai Acuan Kurikulum.


Peran guru dalam memberikan materi dikelas menjadi sangat penting untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Dikarenakan belum semua sekolah sudah mampu
menerapkan kurikulum terbaru secara menyeluruh. Pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran yang diterapkan guru dikelas sangat berperan besar untuk menghadirkan
suasana kelas yang kondusif.

E. Program yang Mendukung Manajemen Lingkungan Sekolah


Program yang mendukung manajemen lingkungan sekolah yaitu program Adiwiyata.
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian
lingkungan hidup. Dalam program ini diharapakan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam
kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang
negatif. Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk
menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga
sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan bagi
sekolah dasar, menengah, dan atas di Indonesia.

Pelaksanaan program Adiwiyata yaitu kegiatan setiap hari tanpa plastik, pengolahan
IPAL sederhana sekolah, kantin sehat, program kegiatan JUMSIH (jumat bersih), pengolahan
bank sampah, program pengolahan kompos, komposter dan daur ulang 3R (reuse, reduce dan
recycle) dll.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen Lingkungan Sekolah merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan sekolah
dan lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan efektif melalui optimalisasi
peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan bersama. Manajemen
lingkungan sekolah perlu dilakukan karena untuk membantu mengembangkan situasi belajar
mengajar karena lingkungan merupakan hal penting yang dapat menunjang proses belajar. Jika
lingkungan sekolah bersih, tertata dengan baik, sarana dan prasarana yang dibutuhkan lengkap,
maka proses belajar mengajar di sekolah pun dapat berjalan dengan baik.

B. Saran
Dari penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masi banyak kekurangan, baik dari
segi penulisan maupun isi makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesemapurnaa makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sari, E. 2019. Manajemen Lingkungan Pendidikan.
Jakarta: Uwais Press

Safitri, N dkk. Manajemen Lingkungan Berbasis Sekolah Dalam Penanaman Karakter


Dan Kesadaran Lingkungan Hidup Berkelanjutan Di Sekolah Dasar. Diakses pada
08 Juni 2023 dari https://media.neliti.com/media/publications/479013-none-1a0b88e0.pdf

Gusliana, E. 2017. BAB II LANDASAN TEORI Fungsi-Fungsi Manajemen Lingkungan


Sekolah. Diakses pada 08 Juni 2023 dari http://repository.radenintan.ac.id/144/5/Bab_II.pdf

Cessara, E dkk. 2014. Manajemen Lingkungan Sekolah. Diakses pada 08 Juni 2023
dari https://dokumen.tips/documents/manajemen-lingkungan-sekolah.html?page=1

Pradini, IK dkk. 2017. IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH ADIWIYATA


DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN TANAH
TINGGI 3 KOTA TANGERAN. Diakses pada 08 Juni 2023 dari
file://7811-Article%20Text-19252-1-10-20190101.pdf

Anda mungkin juga menyukai