Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH HAKIKAT DAN PROSES

MANAJEMEN SEKOLAH

Disusun oleh :

1. Wahid Ilham Fikroh Musa'id 2101421145


2. Endrat Wasiatiningsih 2201421002
3. Avril Lavinia Putri 2201421003
4. Dhea Ariesta Pramayshella Pradani 2201421014
5. Neva Lauren 2201421038
6. Icha Setiya Annisa 2201421046
7. Fadilah Damayanti 2201421081

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2022


Sekaran, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50229
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyusun makalah sederhana ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
"Manajemen Sekolah". Disamping itu makalah ini diharapkan dapat menjadikan sarana
pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Disamping itu kami juga menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan,
baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi di masa mendatang.

Semarang, 13 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. 2
2.1 Pengertian Manajemen Sekolah……………………………………………….. 2
2.2 Tujuan Manajemen Sekolah…………………………………………………… 2
2.3 Fungsi Manajemen Sekolah…………………………………………………… 3
2.4 Prinsip - Prinsip Manajemen Sekolah…………………………………………. 5
2.5 Ruang Lingkup Manajemen Sekolah…………………………………………. 5
2.6 Istilah - Istilah dalam Bidang Manajemen……………………………………. 5
2.7 Kegiatan Manajerial………………………………………………………….. 7
2.8 Kegiatan Operasional………………………………………………………… 8

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 13


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………. 13
3.2 Saran…………………………………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan tentunya melibatkan banyak komponen
dalam menjalankannya. Agar tercapainya suatu tujuan dengan maksimal secara efektif dan
efisien. Tentunya semua pihak yang dilibatkan dan fasilitas yang perlu digunakan sedemikian
rupa demi keberhasilan pendidikan di sekolah tersebut perlu diorganisir dengan baik. Proses
pendayagunaan semua komponen sekolah dasar itulah yang disebut dengan kegiatan manajemen
sekolah. Pada dasarnya manajemen sekolah merupakan aplikasi dari ilmu manajemen dalam
kegiatan persekolahan. Kegiatan persekolahan akan berjalan dengan baik jika diatur atau
dikelola dengan tepat dan benar. Kemampuan dan penguasaan manajemen sekolah akan
mengantarkan sekolah mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Dalam mengelola sekolah
tentu diperlukan landasan-landasan yang dapat dijadikan dasar dalam proses pengelolaan demi
tercapainya tujuan. Proses manajemen dalam sekolah memainkan peranan yang amat penting
dalam mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Manajemen amat
penting karena proses penataan sumber daya perlu dimenej secara profesional dengan
memaksimalkan segala komponen yang ada didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan manajemen sekolah?
b) Apa tujuan dari manajemen sekolah?
c) Apa fungsi dari manajemen sekolah?
d) Apa saja prinsip - prinsip manajemen sekolah?
e) Bagaimana ruang lingkup dari manajemen sekolah?
f) Apa saja istilah yang berkaitan dengan manajemen sekolah?
g) Bagaimana proses kegiatan manajerial dilakukan dalam lingkup sekolah?
h) Bagaimana proses kegiatan operasional dilakukan dalam lingkup sekolah?

1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui pengertian manajemen sekolah.
b) Untuk mengetahui tujuan dari manajemen sekolah.
c) Untuk mengetahui fungsi dari manajemen sekolah.
d) Untuk mengetahui prinsip - prinsip manajemen sekolah.
e) Untuk mengetahui ruang lingkup dari manajemen sekolah.
f) Untuk mengetahui istilah yang berkaitan dengan manajemen sekolah.
g) Untuk mengetahui proses kegiatan manajerial dilakukan dalam lingkup sekolah.
h) Untuk mengetahui proses kegiatan operasional dilakukan dalam lingkup sekolah

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Sekolah


Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien
untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan nasional
dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai indikator kinerja
yang berhasil dicapai oleh sekolah. Manajemen sekolah memiliki dua aspek, yaitu aspek
manajemen eksternal dan manajemen internal. Manajemen internal sekolah meliputi
perpustakaan, laboratorium, bangunan dan saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan
evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid. sedangkan manajemen eksternal meliputi
hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat, dewan pendidikan, dinas pendidikan
maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi sekolah.
Pengertian manajemen sekolah menurut para ahli :
1. Menurut Henry Fayol, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan terhadap sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.
2. Menurut George R. Terry, manajemen adalah proses yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

2.2 Tujuan Manajemen Sekolah


Menurut Supriono Subakir tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah adalah untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan di sekolah, dengan
adanya wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi sekolah untuk mengelola urusannya
sendiri.
Menurut E. Mulyasa, tujuan Manajemen Sekolah adalah:
a. Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
b. Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas
pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
c. Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi
masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.
Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui pemberian
otonomi kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif. Secara rinci, Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan
Nasional adalah :
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.

2
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah
tentang mutu sekolah.
4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.
Pakar ilmu pendidikan menyatakan bahwa Manajemen Sekolah bertujuan untuk
memberdayakan sekolah, terutama sumber daya manusianya, seperti kepala sekolah, guru,
karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Pemberdayaan sumber daya
manusia ini melalui pemberian kewenangan, fleksibilitas, dan pemberian tanggung jawab untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh sekolah yang bersangkutan.
Secara lebih terperinci tujuan khusus dilaksanakannya manajemen sekolah yang baik
agar: pertama, pada setiap jenis dan jenjang pendidikan terjadi adanya efektivitas produksi. Para
lulusannya dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan di atasnya, dapat bekerja sesuai dengan
pengetahuan dan keterampilannya. Kedua, tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya, dan
dana, tidak terjadi pemborosan baik waktu, tenaga maupun uang dan yang lainnya. Ketiga, para
lulusannya mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat serta yang terakhir
terciptannya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. Untuk itu perlu dibangun suatu
iklim organisasi sekolah yang sehat.

2.3 Fungsi Manajemen Sekolah


Fungsi Manajemen Sekolah adalah mengoptimalkan kemampuan membuat rencana dan
anggaran sekolah. Sekolah dikelola berdasarkan rencana sekolah dan anggaran. Masyarakat juga
didorong untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sekolah. Fungsi manajemen sekolah dilihat dari
aktivitas atau kegiatan manajemen meliputi:
A. Kegiatan Manajerial biasanya kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer. Fungsi
Manajerial ini meliputi:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Fungsi perencanaan merupakan suatu kegiatan untuk menetapkan suatu tujuan
agar berjalan sesuai dengan alurnya. Dengan kata lain, perencanaan manajemen
sekolah merupakan suatu kegiatan proses menetapkan tujuan alat, persyaratan,
perkiraan, target, kebijakan, dan kesepakatan untuk terus mengembangkan
program sekolah.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Menurut G.R. Terry fungsi pengorganisasian merupakan suatu tindakan untuk
mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antar sesama untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang tepat dalam sebuah organisasi.
3. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)
George R. Terry mengemukakan bahwa "actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka

3
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut."
Dengan demikian, Fungsi Pelaksanaan merupakan bentuk nyata dari perencanaan.
Dengan artian, fungsi Pelaksanaan merupakan bentuk kegiatan langsung yang ada
dalam perencanaan agar berjalan sesuai dengan tujuan awalnya.
Fungsi Pelaksanaan merupakan fungsi paling utama dalam manajemen sekolah.
Dalam fungsi pelaksanaan lebih menekankan bentuk kegiatan langsung dalam
manajemen sekolah sedangkan dalam fungsi perencanaan hanya menekankan
bentuk aspek-aspek abstrak yang akan dilakukan dalam manajemen sekolah.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan juga tidak kalah pentingnya dengan fungsi yang lain. Fungsi
pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan tujuan
organisasi tercapai dengan tepat. Apabila ada penyimpangan, fungsi pengawasan
akan mencari masalah penyimpangan tersebut dan mencari solusi dari
penyimpangan tersebut.
B. Kegiatan yang bersifat operatif merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana.
kegiatan ini dilakukan guna untuk mencapai tujuan. Fungsi operatif ini meliputi:
1. Ketatausahaan
2. Perbekalan
3. Kepegawaian
4. Keuangan
5. Humas
Fungsi manajemen sekolah dilihat sebagai kegiatan kepemimpinan lebih menekankan
pada cara manajer dapat mempengaruhi, mengajak orang lain serta mengatur hubungan dengan
orang lain agar dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Melalui penerapan fungsi
manajemen sekolah yang efektif dan efisien diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Menurut Percy E. Burrup fungsi-fungsi manajemen pendidikan di sekolah adalah:


1. Merencanakan cara dan langkah-langkah mewujudkan tujuan program sekolah.
2. Mengalokasikan baik sumber daya maupun kegiatan mengajar sehingga masing-
masing tahu tugas dan tanggung jawab.
3. Memotivasi dan mengoptimalkan kegiatan staf pengajar sehingga mereka dapat
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
4. Mengkoordinir kegiatan anggota staf pengajar dan setiap satuan tugas di sekolah
sehingga tenaga dapat digunakan seefektif mungkin.

4
5. Menilai efektivitas program dan pelaksanaan tugas pengajaran dan tujuan-tujuan
sekolah yang ditentukan sudah tercapai apa belum. Dan menilai pertumbuhan
kemampuan mengajar tiap guru.

2.4 Prinsip - Prinsip Manajemen Sekolah


Prinsip prinsip manajemen sekolah :
1. Efisiensi , artinya penggunaan sumber daya modal dan hasil dapat berimbang sehingga
lebih efisien.
2. Efektifitas tercapainya sasaran sesuai tujuan.
3. Pengolahan, prinsip manajerial dan pemanfaatan sumber daya.
4. Pengutamaan tugas pengelolaan sumber daya.
5. Kerja sama membangun, kerja sama yang baik baik secara horizontal maupun vertikal.
6. Kepemimpinan yang efektif memungkinkan seorang manajer untuk memberikan
pengaruh atau ajakan guna mencapai tujuan bersama.

2.5 Ruang Lingkup Manajemen Sekolah


Ruang lingkup manajemen sekolah meliputi:
1. Bidang kurikulum yang membahas dan mengurus mengenai kurikulum yang digunakan
dalam proses belajar mengajar di sekolah
2. Bidang kesiswaan berfokus pada permasalahan-permasalahan siswa selama menempuh
masa studi di sekolah tersebut
3. Bidang personalia yang meliputi orang-orang yang terlibat dalam kegiatan edukasi dan
administrasi
4. Bidang sarana meliputi segala hal yang menunjang langsung pencapaian tujuan dari
sekolah bersangkutan
5. Bidang humas berkaitan langsung dengan bagaimana sekolah berinteraksi secara sosial
dengan masyarakat di sekitarnya.

2.6 Istilah - Istilah dalam Bidang Manajemen

A. Administrasi

Administrasi merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh administrator


secara tersusun dan disusun melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
untuk mencapai tujuan akhir yang sudah ditetapkan. Dengan kata lain, administrator
adalah seseorang yang melakukan administrasi sementara administrasi sendiri adalah
kegiatan penyelenggaraan secara tersusun untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dalam melaksanakan tugasnya, administrator dibantu oleh organisasi.

B. Manajemen

5
Manajemen adalah suatu kegiatan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian menjadi satu kesatuan kegiatan pengambilan keputusan
yang bersifat menyeluruh. Pengelolaan manajemen dilakukan untuk memanfaatkan
sumberdaya yang dimiliki suatu organisasi secara integritas dan terkoordinasi untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Maka dari itu, manajemen harus dilaksanakan dalam
seluruh tingkat organisasi dari tingkat paling atas sampai tingkat paling bawah.

C. Organisasi

Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat orang bekerjasama melakukan


rangkaian kegiatan dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Malinowski
(1961), mendefinisikan organisasi sebagai ”suatu kelompok orang yang bersatu dalam
tugas-tugas atau tugas umum, terikat pada lingkungan tertentu, menggunakan alat
teknologi dan patuh pada peraturan”. Sementara James D. Mooney (1937), mengatakan
bahwa ”organisasi timbul bilamana orang-orang bergabung dalam usaha mereka untuk
mencapai tujuan bersama”. Organisasi memiliki ciri-ciri, diantaranya :

1. Anggota anggota organisasi

2. Terdapat kerja sama

3. Memiliki tujuan

D. Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu usaha dari pemimpin untuk mempengaruhi tingkah


laku orang-orang lain supaya mau mengikuti apa yang di ingini pemimpin tersebut dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Maka dari itu kepemimpinan menjadi titik berat atau
kunci keberhasilan manajemen.

Berdasarkan uraian di atas dapatlah disimpulkan hubungan antara administrasi,


manajemen, organisasi, dan kepemimpinan, yaitu organisasi dan manajemen merupakan sarana
dari administrasi sementara kepemimpinan adalah suatu sikap sebagai pemimpin untuk
memotivasi orang orang di dalam organisasi tersebut dengan harapan mencapai tujuan bersama
dengan kata lain kepemimpinan merupakan inti dari manajemen. Melalui manajemen, semua
kegiatan dikoordinasikan dan diarahkan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan, maka dari
itu manajemen selalu ada pada setiap tingkat organisasi. Organisasi adalah merupakan wadah
atau tempat dilakukannya kegiatan-kegiatan administrasi. dan inti dari seluruh kegiatan tersebut
adalah pengambilan keputusan dan pengambilan keputusan itu harus manusiawi. Artinya, bahwa
pengambilan keputusan yang dilakukan harus dapat diterima oleh manusia pada umumnya.
Yakni, manusia yang memiliki kekuatan, kelemahan, manusia sebagai makhluk sosial sekaligus
yang juga memiliki kepentingan individu dan seterusnya.

6
2.7 Kegiatan Manajerial

Kegiatan Managerial

Kegiatan managerial adalah kegiatan untuk memanage (mengelola) suatu tugas atau
tujuan dengan tepat. Dengan kata lain kegiatan managerial merupakan suatu proses yang
digunakan untuk mencapai tujuan agar kegiatan dalam komponen manajemen pendidikan dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Kegiatan managerial memiliki tahapan proses
yang dapat dilakukan secara berulang mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan. Pelaku kegiatan managerial disebut dengan manager. Dalam mencapai tujuan
seorang manager harus melakukan serangkaian aktifikas yang saling berhubungan dan memiliki
tahapan yang disebut sebagai proses. Menurut Terry (1990 : 15) Proses manajemen meliputi (a)
planning, (b) organizing, (c) actuating, dan (d) controlling.

A. Perencanaan (planning)

Perencanaan (planning) merupakan kegiatan yang menentukan proses untuk menetapkan


tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kegiatan
managerial perencanaan (planning) memiliki kedudukan yang penting karena dapat memberikan
transparansi dan keterbukaan arah bagi setiap kegiatan sehingga dapat berjalan dengan efektif
dan efisien. Perencanaan juga dapat disebut juga dengan jembatan yang dapat menghubungkan
masa yang terjadi saat ini dengan keadaan yang diharapkan di masa depan. Setiap perencanaan
selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
Kegiatan yang dimaksud meliputi (a) perumusan tujuan yang ingin dicapai; (b) pemilihan
program untuk mencapai tujuan itu dan (c) identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya
selalu terbatas (Fattah, 1996 : 49).

Perencanaan umumnya berisi tentang sasaran, prioritas, strategi, struktur formal, alokasi,
sumber-sumber daya, hal- hal yang menunjukkan tangung jawab, dan pengaturan kegiatan-
kegiatan.

T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa terdapat empat tahap dalam perencanaan,
yaitu :

a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;

b. Merumuskan keadaan saat ini;

c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;

d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan

7
B. Pengorganisasian (organizing)

Menurut Handoko (1992:168) menyatakan bahwa pengorganisasian merupakan suatu


proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi
tugastugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien. Dalam pengorganisasian sekolah kemampuan kepala sekolah bersama tenaga
kependidikan dan tenaga kerja lainnya menjadi hal yang penting karena mereka berperan penting
untuk mewujudkan hasil yang direncanakan dengan menentukan sasaran, struktur tugas,
wewenang dan tanggung jawab.

C. Pelaksanaan (actuating)

Pelaksanaan (actuating) merupakan rangkaian dari proses manajemen yang paling


penting. Menurut (Siagian, 1992:128); Pelaksanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan
usaha, cara, teknik, dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan ikhlas
bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien, efektif dan
ekonomis (Siagian, 1992:128);

D. Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk
mengendalikan dan memastikan bahwa rencana pelaksanaan berjalan dengan benar. Dengan
adanya pengawasan (controlling) kita akan dengan mudah mengetahui apabila terjadi
penyimpangan dan dengan mudah bertindak untuk menyelesaikannya. Terdapat tiga tahap dalam
pengawasan yaitu:

1. Penentuan standar hasil karya

2. Pengukuran hasil atau prestasi pekerjaan

3. Koreksi terhadap penyimpangan

2.8 Kegiatan Operasional


Kegiatan operasional meliputi :
A. Pengadaan
Pengadaaan adalah segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang,
benda, atau jenis barang bagi keperluan pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan
pendidikan. Dalam pengadaan barang sebenarnya tidak lepas dari perencanaan pengadaan
yang dibuat sebelumnya baik mengenai jumlah maupun jenisnya (Arum, 2006:46).
Adapun fungsi dari pengadaan sarana dan prasarana pendidikan mengatur dan
menyelenggarakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan baik menyangkut jenis, jumlah,
kualitas, tempat, dan waktu yang dikehendaki (Arum, 2006:47).

8
Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut (Barnawi, 2012:60-63):
1) Pembelian
2) Produksi Sendiri
3) Penerimaan Hibah
4) Penyewaan
5) Peminjaman
6) Pendaurulangan
7) Penukaran
8) Rekondisi/rehabilitasi.
Pengadaan sarana dan prasarana dapat juga dilakukan dengan usaha-usaha yang
ada di sekolah itu sendiri, ataupun sumbangan dari pemerintah masyarakat. Pengadaan
sarana dan prasarana atas usaha sendiri bisa dilakukan oleh sekolah yang disesuaikan
dengan daftar kebutuhan yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga barang-barang
yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di awal perencanaan. Proses
pengadaan berbagai jenis sarana dan prasarana sekolah, seperti:
1) Buku, Yang dimaksud dengan buku disini adalah buku pelajaran, buku bacaan,
buku perpustakaan dan buku-buku lainnya. Buku yang dapat dipakai oleh sekolah
meliputi buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik fisik maupun
non fiksi, buku sumber dan sebagainya.
2) Alat, Pengadaan alat-alat sekolah dapat dilakukan dengan cara membeli, membuat
sendiri dan menerima bantuan. Alat-alat yang dibutuhkan sekolah berupa alat
kantor dan alat pendidikan. Alat kantor ialah alat-alat yang biasanya digunakan di
kantor, misalnya komputer, alat hitung, alat penyimpan uang, alat pendeteksi uang
palsu, dan alat pembersih. Sementara alat pendidikan lainnya yang biasa
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, misalnya alat peraga, alat praktik, alat
kesenian, dan alat olahraga (Barnawi, 2012:67).
3) Perabot, Perabot merupakan sarana pengisi ruangan, misalnya kursi, lemari, rak,
filing cabinet, dan lain-lain.
4) Bangunan, Pengadaan bangunan dapat dilakukan dengan membangun bangunan
baru, membeli bangunan, menerima hibah bangunan, menyewa bangunan, dan
menukar bangunan (Barnawi, 2012:64).
5) Tanah, Pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara yaitu : membeli tanah,
menerima bantuan/hadiah. Menukar.
6) Kendaraan, Pengadaan kendaraan tersebut untuk studi banding dan
mempermudah transportasi murid dalam melakukan kegiatan. Pengadaan sarana
tersebut untuk menunjang kegiatan pendidikan. Adapun pengadaan kendaraan
dapat dilaksanakan dengan pembelian secara lelang, pembelian melalui proses
penunjukan langsung (Arum, 69-70).

9
Ada tiga hal pendistribusian perlengkapan sekolah dalam pengadaan sarana
prasarana sekolah yaitu (Bafadal, 2003:38):
a) Ketepatan barang yang disampaikan, baik jumlah maupun jenisnya.
b) Ketepatan sasaran penyampaiannya.
c) Ketepatan kondisi barang yang disalurkan.

B. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan
pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap
untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan pendidikan.
Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang,
sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup segala
daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan
baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara hati-hati dalam
menggunakannya. Pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang
mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.
1. Tujuan pemeliharaan
a) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan
penggantian dalam waktu yang singkat.
b) Untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
c) Untuk menjamin ketersediaan peralatan yang diperlukan melalui pengecekan secara rutin
dan teratur.
d) Untuk menjamin keselamatan orang atau siswa yang menggunakan alat tersebut.

2. Manfaat pemeliharaan
a) Jika peralatan terpelihara baik, umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan
penggantian dalam waktu yang singkat.
b) Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya
perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.
c) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga
menghindar kehilangan.
d) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka enak dilihat dan dipandang,
e) Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.

C. Pencatatan
Salah satu aktivitas dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah adalah
mencatat semua perlengkapan yang dimiliki oleh sekolah. Lazimnya, kegiatan pencatatan semua
perlengkapan itu disebut dengan istilah inventarisasi perlengkapan pendidikan. Inventarisasi
sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah

10
ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara
yang berlaku. Barang inventaris sekolah adalah semua barang milik negara (yang dikuasai
sekolah) baik yang diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah, DPP maupun diperoleh sebagai
pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di sekolah guna menunjang
kelancaran proses belajar mengajar. Tiap sekolah wajib menyelenggarakan inventarisasi barang
milik negara yang dikuasai/diurus oleh sekolah masing-masing secara teratur, tertib dan lengkap.
Kepala sekolah melakukan dan bertanggung jawab atas terlaksananya inventarisasi fisik dan
pengisi an daftar inventaris barang milik negara yang ada di sekolahnya.
1. Tujuan Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan
Secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan
pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh suatu sekolah. Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai
berikut:
● Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
● Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk
pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
● Sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam
bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
● Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang
dimiliki oleh suatu sekolah.
2. Pencatatan Perlengkapan Pendidikan
Baik barang inventaris maupun barang bukan inventaris yang diterima sekolah
harus dicatat di dalam buku penerimaan dalam rangka inventarisasi. Setelah itu, khusus
barang-barang inventaris dicatat di dalam buku induk inventaris dan buku golongan
inventaris. Sedangkan khusus barang-barang bukan inventaris dicatat di dalam buku
induk bukan inventaris dan kartu (bisa juga berupa buku) stok barang. Dalam kegiatan ini.
ada beberapa hal yang biasanya dilakukan guna memudahkan kegiatan inventaris,
diantaranya:
● Pembuatan kode barang
● Kode kepemilikan
● Kode setiap jenis barang atau perlengkapan pendidikan
● Kode lokasi
Landasan hukum yang mendasari kegiatan inventarisasi perlengkapan sekolah, yaitu:
● Instruksi Presiden RI Nomor 3 Tahun 1971, tertanggal 30 Maret 1991
● Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep. 225/MK/V/4/197, tertanggal 13
April 1971
● Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 1971, tertanggal
23 Oktober 1971

11
● Instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4/M/1980, tertanggal 24
Mei 1980
3. Cara Menginventarisasikan Sarana Prasarana Sekolah
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 16
Januari 1979 No. 20/MPK/1979, pengurusan barang-barang di sekolah dasar dilakukan
oleh kepala sekolah sendiri.
Namun, dalam pelaksanaan sehari-hari kepala sekolah sebagai administrator dapat
menunjuk stafnya atau guru-guru untuk mengerjakan tugas dan tanggung jawab tersebut
(Stoop & Johnson, 1969). Kegiatan inventarisasi perlengkapan pendidikan meliputi dua
kegiatan, yaitu
● Kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan dan pembuatan kode barang
perlengkapan
● Kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan laporan.

D. Pertanggungjawaban
Kegiatan ini dapat dilakukan dalam bentuk pelaporan, laporan ini dapat dilakukan setiap
saat. Namun secara resmi biasa dilakukan dalam triwulan, semester atau tahunan.

E. Penghapusan
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana
dari pertanggungjawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, karena
sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan
terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Penghapusan sarana dan
prasarana dilakukan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Penghapusan
sebagai salah satu fungsi manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan harus
mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Oleh karena muara
berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan efisiensi kegiatan
persekolahan.
Penghapusan sarana dan prasarana pada dasarnya bertujuan untuk:
1. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian/pemborosan biaya
pemeliharaan sarana dan prasarana yang kondisinya semakin buruk, berlebihan atau
rusak dan sudah tidak dapat digunakan lagi.
2. Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris.
3. Membebaskan ruangan dari penumpukan barang-barang yang tidak dipergunakan lagi.
4. Membebaskan barang dari tanggung jawab pengurusan kerja.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
● Manajemen Sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien
untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan baik tujuan
nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilihat dari beberapa faktor sebagai
indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah.
● Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah, terutama sumber daya
manusianya, seperti kepala sekolah, guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan
masyarakat sekitarnya.
● Fungsi Manajemen Sekolah adalah mengoptimalkan kemampuan membuat rencana dan
anggaran sekolah. Sekolah dikelola berdasarkan rencana sekolah dan anggaran.
● Prinsip prinsip manajemen sekolah, yaitu : Efektif, efektifitas, pengolahan, pengutamaan
tugas pengelolaan sumber daya, kerja sama, kepemimpinan.
● Ruang lingkup manajemen sekolah meliputi: bidang kurikulum, kesiswaan, personalia,
sarana, humas.
● Istilah - istilah yang terdapat dalam bidang manajemen, seperti administrasi, manajemen,
organisasi, dan kepemimpinan.
● Kegiatan managerial adalah kegiatan untuk memanage (mengelola) suatu tugas atau
tujuan dengan tepat.
● Kegiatan operasional meliputi : pengadaan, pemeliharaan, pencatatan,
pertanggungjawaban, dan penghapusan.

3.2 Saran
Makalah ini jauh dari sempurna, baik dari tulisan maupun dari bahasan yang kami sajikan.
Oleh karena itu, kami sebagai penyusun mohon diberikan saran dan kritiknya agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi. Selebihnya semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan kita semua.

13
Daftar Pustaka

ARIF, MIRRIAN SJOFJAN. Hubungan Antara Administrasi, Organisasi, dan Manajemen.


http://repository.ut.ac.id/3959/1/ADPU4217-M1.pdf

AKHMAD, YANUAR.2016. Peran Manajemen Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Dan Prestasi
Sekolah Di Sdit Muhammadiyah Cipete Kecamatan Cilongok.

Ragil, dkk. 2013. "Makalah Hakikat Manajemen Sekolah". Ragil-ws.blogspot.com. Diakses pada
10 Februari 2023 melalui http://ragil-ws.blogspot.com/2013/09/makalah-hakekat-manajemen-
sekolah.html#
Roni, dkk. 2019. "Makalah Proses Manajemen Sekolah". Kumpulan Karya Ilmiah. Diakses pada
08 Februari 2023 melalui https://serbailmiah2.blogspot.com/2019/01/makalah-proses-
managemen-sekolah.html?m=1
Unknown. 2018."Hakikat, Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan Persekolahan". AsikBelajar.Com. Diakses pada 08 Februari 2023 melalui
https://www.asikbelajar.com/hakikat-tujuan-manfaat-pemeliharaan-sarana-prasarana/

14

Anda mungkin juga menyukai