Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Laporan Keuangan Pesantren Nurul Azhar

Disusun oleh:

Kelompok 7

Erlangga Dwi Atha 2102113220


Husnul Martian Syuraih 2102110607
Rio Kurnia 2102113056

Program Studi S1 Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Riau
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah SWT. Atas
rahmat dan hidayahnya, penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Laporan Keuangan Pesantren Nurul Azhar” dengan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Akuntansi Organisasi Nonlaba. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengelolaan keuangan
pesantren yang disajikan dengan bahasa sederhana yang diharapkan dapat dengan
mudah dipahami oleh para pendengar ataupun para pembaca nantinya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nur Azlina, S.E., M.Si.,
Ak. CA. Cert.IPSAS selaku dosen mata kuliah Akuntansi Organisasi Nonlaba
yang telah memberikan tugas ini sehingga menambah wawasan dan pemahaman
kami mengenai audit sesuai dengan judul makalah ini.

Kami menyadari, bahwa terdapat banyak kekurangan, sehingga makalah


ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini membuktikan bahwa kami adalah orang
yang masih butuh banyak asupan ilmu dan pengetahuan dari para penilai dan
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................... 3
BAB I....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Profil Pondok Pesantren Nurul Azhar.................................................................... 3
2.2 Visi dan MIsi Pondok Pesantren Nurul Azhar......................................................... 4
2.3 Pengelolaan Laporan Keuangan Pesantren.............................................................. 5
2.4 Pengelolaan Laporan Keuangan Pada Yayasan Tabung Wakaf Umat..................... 7
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 9
3.2 Saran...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pedoman Akuntansi Pesantren diterbitkan pertama kali bertepatan dengan
kegiatan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) yang ke-04 di Grand City
Convention Center Surabaya pada hari Rabu 08 November 2017 dan mulai efektif
per Mei 2018. Pondok Pesantren sebagai lembaga nonlaba, SAK yang digunakan
sebagai acuan adalah Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK ETAP). Pertimbangan SAK ETAP sebagai acuan dari Pedoman
Akuntansi Pesantren ini adalah aset yang dimiliki Pondok Pesantren nilainya
relatif besar dan sebagian besar aset dari Pondok Pesantren merupakan waqaf
permanen yang berupa tanah.
Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2020, penyusunan laporan keuangan
Entitas Non-Lab tidak lagi mengacu pada PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba melainkan beralih acuannya ke ISAK 35: Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi Nonlaba. PSAK 45 secara efektif telah dicabut dan tidak
dapat digunakan lagi melalui PPSAK 13: Pencabutan PSAK 45. Sebagai gantinya
DSAK IAI menerbitkan ISAK 35 yang secara bersamaan berlaku efektif tanggal 1
Januari 2020.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) bekerja sama dengan Bank Indonesia
(BI) menerbitkan Pedoman Akuntansi Pesantren dalam menyusun laporan
keuangan yang bersifat tidak mengikat serta memberikan dukungan terhadap
pemberdayaan ekonomi Pondok Pesantren. Pedoman Akuntansi Pesantren ini
hanya berlaku untuk entitas Pondok Pesantren yang berbadan hukum yayasan.
Sehingga penyajian laporan keuangan yang harus disusun Pesantren sesuai
dengan ISAK 35 tentang laporan keuangan organisasi Non-Laba.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pelaporan keuangan pada Pondok Pesantren Nurul Azhar?
b. Bagaimana penerapan Pedoman Akuntansi Pesantren dalam menyusun
laporan keuangan Pondok Pesantren Nurul Azhar?

1.3 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
mendalam mengenai penerapan penerapan Pedoman Akuntansi Pesantren dalam
menyusun laporan keuangan Pondok Nurul Azhar yang sesuai dengan ISAK 35.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Pondok Pesantren Nurul Azhar


Pesantren Nurul Azhar adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah
naungan Yayasan Tabung Wakaf Umat dan berhaluan i`tikad Ahlusunnah wal
jamaah al-Asy`ariyah, mengamalkan Mazhab Syafi`i, serta berakhlaq dengan
tasawuf sebagai pakaian kehidupan.
Pesantren Nurul Azhar hadir untuk berkontribusi pada aspek pendidikan
terutama tempat belajar yang bernuansa klasik dan diharapkan mampu
menghasilkan kader Ulama dengan kapasitas ilmu yang terstruktur dan terampil
sehingga dapat melahirkan generasi dengan modal keilmuan yang cukup untuk
mengembangkan diri dan mengabdi di tengah masyarakat dengan format
pendidikan 6 tahun masa belajar dan 1 tahun masa pengabdian yang fokus
mencetak para santri dari kalangan dhuafa menjadi para insan yang hafal
Al-Qur'an dengan hafalan yang mutqin (lancar), mahir membaca kitab kuning,
ahli zikir, memiliki life skill, dan terlatih berkhidmah kepada pesantren dan
masyarakat luas.
Pesantren Nurul Azhar berdiri di atas areal sekitar satu hektar yang berada
di jalan Tengku Mahmud Kelurahan Rantau Panjang Kecamatan Rumbai Barat
Kota Pekanbaru Provinsi Riau yang merupakan wakaf dari Bapak Edwar Sanger
dan telah dilegalkan sebagai aset wakaf dengan penandatanganan Akta Ikrar
Wakaf di kantor KUA Kecamatan Rumbai. Serta dibangun dengan dana umat
yang dihimpun oleh Yayasan Tabung Wakaf Umat. Yayasan Tabung Wakaf Umat
berupaya agar santri tidak dibebankan biaya pendidikan selama belajar. Upaya itu
ditempuh oleh Yayasan Tabung Wakaf Umat dengan optimalisasi pengelolaan
zakat, infaq, sedekah, dan wakaf jamaah untuk pembiayaan selama masa
pendidikan santri.
Yayasan Tabung Wakaf Umat juga membuka diri untuk menjalin
kemitraan dengan lembaga-lembaga filantrofi, seperti Baznas dan Laznas,
Dompet Dhuafa atau lembaga lainnya untuk ikut membiayai pendidikan santri

3
melalui skema pemanfaatan zakat kepada mustahik zakat dari ashnaf dhuafa
dalam bentuk program pendidikan. Yayasan Tabung Wakaf Umat juga membuat
program orang tua asuh bagi para santri penghafal alQur`an, program wakaf
mushaf al-Qur`an, program wakaf kitab, program infaq perlengkapan santri, dan
program Sedekah Pangan Bersama Ustadz Abdul Somad (SPBU) untuk
mensupport kebutuhan santri dan semua kebutuhan Pesantren.
Sebagai lembaga pendidikan yang fokus mencetak kaderisasi ulama,
konsep pendidikan di Pesantren Nurul Azhar Rumbai ini disusun oleh Tuan Guru
Ustadz Abdul Somad (UAS) yang merupakan pendiri sekaligus pembina Yayasan
Tabung Wakaf Umat bersama Tim Asatidz Yayasan Tabung Wakaf Umat, seperti;
Ustadz Alnof Dinar, Lc., Ustadz Ahmad Mukhlisin, Lc., MA., Ustadz Alfitri, Lc.
M.Pd.I, Ustadz Harif Supriyadi, Lc., Ustadz Ahmad Farhan Hamidi AlHafiz,
Ustadz Muhammad Hanafi, Lc., M.Sy., Ustadz Dr. Zul Ikromi, Ustadz Roni,
S.Pd., Ustadz Dr. Doni Putra, Lc., M.Hum, Ustadz Kurtubi, S.Ag., dan banyak
Ustadz lainnya yang berkomitmen untuk memberikan ide sekaligus bersedia
mengalokasikan waktu mereka untuk mewariskan ilmu kepada Santri. Dengan
demikian program pendidikan di Pesantren Nurul Azhar terumuskan dengan baik.

2.2 Visi dan Misi Pondok Pesantren Nurul Azhar


Visi
Menjadi lembaga pendidikan pencetak para ahli ilmu yang mampu
menggabungkan nash syariat dan rasional dengan pemahaman wasathi (moderat)
yang mempertimbangkan aspek orisinalitas dan kemodernan, menjadi pengayom
di tengah masyarakat dengan semangat berkhidmah kepada kaum sendiri dan
memajukan peradaban, dan menjadi rujukan ilmu-ilmu keislaman, serta menjadi
tempat ibadah yang aktif menebar manfaat.
Misi
1. Mempersiapkan para santri yang hafal al-Qur`an dengan hafalan yang
itqan dan mahir dalam memahami kitab kuning dengan kurikulum khas Pesantren
Nurul Azhar, serta memprioritaskan transmisi sanad dan ijazah sanad ilmu-ilmu
keislaman.

4
2. Membentuk santri yang memiliki life skill, mandiri, dan terampil dalam
berkhidmah kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Menjadikan Pesantren sebagai pusat kajian yang aktif mengkaji turats
(kitab klasik), melakukan mudzakarah (diskusi ilmiyah), dan menjawab
persoalan-persoalan yang menjadi dinamika masyarakat, serta mendakwahkan
pemahaman Ahlussunnah wal Jama`ah al-Asy`ariyah, Mazhab Syafi`i, dan
pengamalan Tasawuf.
4. Menjadikan pesantren sebagai mitra masyarakat dalam penguatan
akidah dan pedoman dalam melakukan amaliyah yang sahih.

2.3 Pengelolaan Laporan Keuangan Pesantren

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 November 2023,


pihak yang bertanggung jawab terhadap laporan keuangan pesantren, Ustadzah
Zubaidah mengatakan,

“laporan keuangan yang dibuat di pesantren hanya laporan kas kecil dan
saldo awal kas sebesar Rp. 5.000.000. Laporan keuangan yang lebih banyaknya
dibuat oleh Yayasan”.

Laporan keuangan kas kecil yang dibuat oleh Pesantren Nurul Azhar
menggunakan metode Imprest Fund System, yang mana jumlah kas pengisian
kembali selalu sama total akhirnya dengan saldo awal kas kecil. Saldo kas kecil
yang diterima Pesantren Nurul Azhar dari Yayasan Tabung Wakaf Umat adalah
sebesar Rp. 5.000.000. Sehingga setiap pengisian kembali selalu akan
menghasilkan saldo yang sama, yaitu Rp. 5.000.000. Misalnya, Pesantren Nurul
Azhar pada awal bulan mendapatkan kas kecil dari Yayasan sebesar Rp.
5.000.000 dan pada saldo kas sudah menipis, setelah digunakan untuk keperluan
pesantren, tersisa Rp. 47.000. Maka pengisian kembali saldo oleh Yayasan sebesar
Rp. 4.953.000. Pengajuan dana dilakukan setiap kas kecil sudah menipis, bukan
pada akhir bulan. Contoh laporan kas kecil dapat dilihat pada Gambar 2.1 di
bawah ini.

5
Gambar 2.1

Perlu diketahui bahwa jika ada pengeluaran di atas Rp. 1.000.000, maka
pihak pesantren harus melakukan pengajuan kepada Yayasan dengan form yang
sudah ditetapkan. Contohnya pada Gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2

6
2.4 Pengelolaan Keuangan Pada Yayasan Tabung Wakaf Umat

Pencatatan keuangan di pesantrennya hanya kas kecil saja dan laporan


keuangannya digabungkan di Yayasan Tabung Wakaf Umat. Pencatatan laporan
keuangan di Yayasan Tabung Wakaf Umat masih belum mengadopsi ISAK 35 dan
masih berbasis PSAK 45. Berdasarkan ISAK 35, laporan keuangan yang perlu
disusun ada 5 yaitu laporan posisi keuangan, laporan penghasilan komprehensif,
laporan perubahan aset neto, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Yayasan Tabung Wakaf Umat yang belum mengadopsi ISAK 35 dan masih
berpedoman pada PSAK 45.

Berdasarkan PSAK 45 laporan keuangannya terdiri atas neraca, laporan


aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Akan tetapi,
yayasan Tabung wakaf Umat ini hanya membuat laporan aktivitas dan laporan
posisi keuangan(neraca). Untuk laporan perubahan aset neto, laporan arus kas,
Catatan atas laporan keuangan tidak ada karena 2 alasan yaitu belum berpedoman
pada ISAK 35 dan masih berpedoman pada PSAK 45, dan sistem untuk
melakukan pencatatan yang masih belum ada.

penyusunan laporan keuangan yayasan dilakukan secara manual melalui


microsoft excel, hal ini dikarenakan yayasan masih belum memiliki sistem untuk
membantu pencatatan keuangannya. Berdasarkan keterangan dari penanggung
jawab bagian pencatatan keuangan, sistem untuk membantu mencatat
keuangannya masih sedang dalam tahap pembuatan.

Laporan keuangan yang disusun oleh yayasan Tabung Wakaf Umat ini
masih dibuat untuk digunakan oleh pihak internal dan masih belum untuk
dipublikasikan, hal ini dikarenakan sistem untuk mencatat keuangan yayasan
tersebut masih belum ada.

Pada laporan keuangan Yayasan Tabung Wakaf Umat untuk penyusutan


terhadap aset tetapnya tidak dilakukan, dikarenakan belum ada penetapan untuk

7
kebijakan penyusutan dan penetapan masa manfaat terhadap aset- aset tetap dari
yayasan Tabung Wakaf Umat.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesantren Nurul Azhar adalah lembaga pendidikan yang berada di bawah
naungan Yayasan Tabung Wakaf Umat dan berhaluan i`tikad Ahlusunnah wal
jamaah al-Asy`ariyah, mengamalkan Mazhab Syafi`i, serta berakhlaq dengan
tasawuf sebagai pakaian kehidupan.

Laporan keuangan yang dibuat di pesantren hanya laporan kas kecil dan

saldo awal kas sebesar Rp. 5.000.000. Laporan keuangan yang lebih banyaknya

dibuat oleh Yayasan. Laporan keuangan kas kecil yang dibuat oleh Pesantren

Nurul Azhar menggunakan metode Imprest Fund System, yang mana jumlah kas

pengisian kembali selalu sama total akhirnya dengan saldo awal kas kecil. Saldo

kas kecil yang diterima Pesantren Nurul Azhar dari Yayasan Tabung Wakaf Umat

adalah sebesar Rp. 5.000.000. Sehingga setiap pengisian kembali selalu akan

menghasilkan saldo yang sama, yaitu Rp. 5.000.000. Dan jika ada pengeluaran di

atas Rp. 1.000.000, maka pihak pesantren harus melakukan pengajuan kepada

Yayasan dengan form yang sudah ditetapkan.

Pencatatan laporan keuangan di Yayasan Tabung Wakaf Umat masih

belum mengadopsi ISAK 35 dan masih berbasis PSAK 45. Berdasarkan PSAK 45

laporan keuangannya terdiri atas neraca, laporan aktivitas, laporan arus kas dan

catatan atas laporan keuangan. Akan tetapi, yayasan Tabung wakaf Umat ini

hanya membuat laporan aktivitas dan laporan posisi keuangan(neraca). Untuk

laporan perubahan aset neto, laporan arus kas, Catatan atas laporan keuangan

tidak ada karena 2 alasan yaitu belum berpedoman pada ISAK 35 dan masih

berpedoman pada PSAK 45, dan sistem untuk melakukan pencatatan yang masih

belum ada.

9
3.2 Saran
Kami menyadari masih banyak kekurangan dari makalah kami ini baik
dari segi bahasa maupun tulisan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon beri
saran dan kritikan terhadap makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua baik yang membaca atau yang menjadikan makalah ini sebagai
referensi.

10
DOKUMENTASI

11
12

Anda mungkin juga menyukai