Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI

“LAPORAN HASIL IMPLEMENTASI TELAAH KURIKULUM PADA


YAYASAN PONDOK PESANTREN ISLAMIYAH AL - INTISHOR“

Dosen Pengampu:

Dr. Nurhilaliati, M.Ag

Kelompok 12

LALU IRFAN SATRIA (210101203)

LALU TATAS ABDUL MUHYI (210101210)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Pertama dan yang utama, penulis memanjatkan puji dan sykur kepada Allah SWT. karena
berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan Observasi ini sesuai
waktu yang telah di tentukan. Penulis juga sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang
telah mengizinkan kami untuk melakukan observasi ini di sekolah tersebut , khususnya bagi
Kepala Sekolah dan guru agama yang kami observasi, karena atas kerja sama yang baik kami
bisa mengerjakan laporan ini. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak terkait
dan anggota kelompok observasi yang ikut melaksanakan tugas observasi, mudah-mudahan
tugas serta laporan observasi ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan khusus
bagi penyusun umum bagi pembaca. Laporan ini disusun dalam rangka untuk memenuhi
tugas mata kuliah telaah kurikulum .

Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari laporan ini bukanlah
karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun
sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Mataram, 8 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar… .................................................................................................................... 2

Daftar Isi .................................................................................................................................. 3

BAB 1 Pendahuluan

A. Latar belakang ....................................................................................................... 4


B. Rumusan masalah .................................................................................................4
C. Tujuan .................................................................................................................... 4

BAB II Pembahasan

A. Profil Sekolah dan Narasumber. ............................................................................ 6


B. Hasil Observasi ...................................................................................................... 6

BAB III Penutup

A. Kesimpulan… ..................................................................................................... 10
B. Saran…................................................................................................................10

Lampiran .............................................................................................................................. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pondok pesantren, sebagai lembaga pendidikan tradisional di Indonesia, memiliki


peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan spiritualitas peserta didiknya.
Salah satu aspek krusial yang menjadi landasan dalam proses pendidikan di pondok
pesantren adalah kurikulum. Kurikulum di pondok pesantren tidak hanya sekadar
seperangkat mata pelajaran, tetapi mencerminkan filosofi dan nilai-nilai keislaman yang
menjadi dasar pengembangan diri santri.

Kurikulum pondok pesantren secara umum melibatkan pembelajaran agama Islam,


tafsir Al-Qur'an, hadis, fikih, dan sejarah Islam. Namun, lebih dari itu, pendidikan di
pondok pesantren juga mencakup aspek akhlak, budi pekerti, dan pengembangan karakter
yang menjadikan santri tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia.
Konsep pembelajaran di pondok pesantren bersifat holistik, dengan menggabungkan
pendekatan teoritis dan praktis, serta menekankan pada pengalaman langsung dalam
menjalankan ajaran Islam.

Kurikulum di pondok pesantren juga mengakomodasi kebutuhan kontemporer


dengan memasukkan mata pelajaran umum seperti matematika, sains, dan bahasa. Hal ini
bertujuan untuk memberikan landasan pendidikan yang kokoh, sekaligus mempersiapkan
santri untuk berkontribusi dalam masyarakat modern. Meskipun demikian, nilai-nilai Islam
tetap menjadi pijakan utama dalam pengembangan kurikulum, sehingga pendidikan di
pondok pesantren tetap memiliki ciri khas yang membedakannya dari lembaga pendidikan
lainnya.

Dalam pengelolaan kurikulum, pondok pesantren seringkali mengedepankan metode


pengajaran tradisional seperti pengajian, diskusi, dan kajian kitab kuning. Selain itu, aspek
kehidupan berkomunal dan kemandirian juga menjadi bagian integral dari kurikulum,
membantu santri untuk mengembangkan kepribadian yang mandiri dan bertanggung jawab.

Dengan demikian, kurikulum di pondok pesantren bukan hanya mengajarkan pengetahuan


agama, tetapi juga membentuk individu yang memiliki kepekaan sosial, spiritualitas tinggi, dan
4
siap menghadapi tantangan zaman dengan penuh keyakinan. Kurikulum ini menjadi pondasi
bagi terbentuknya generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga
memiliki integritas moral yang kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor ?
2. Bagaimana kurikulum yang berlaku di Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor?

C. Tujuan
a. Mengatahui profil Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor.
b. Mengetahui kurikulum yang berlaku di Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah dan Narasumber
Profil Pondok Pesantren
Nama Ponpes : Islamiyah Al- Intishor
Alamat : Jl. Sultan Salahudin No. 141 Bendega Kelurahan
Tanjung Karang Kecamatan Sekarbela Kota Mataram

Profil Narasumber

Nama : Ratnawati, S.PdI


Jabatan : Kepala Madrasah

B. Hasil Observasi
Daftar Pertanyaan yang di Ajukan
1. Kurikulum apa yang diterapkan di Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor?
2. Metode apa yang diterapkan dalam pembelajaran?
3. Kesulitan apa yang ada di pembelajaran dan solusi apa yang dilakukan?

6
 Kurikulum yang diterapkan Pondok Pesantren
Islamiyah Al- Intishor :

Pondok Pesantren Islamiyah Al-Intishor mengimplementasikan dua


kurikulum, yaitu Kurikulum 2013 dan kurikulum internal yang dirancang secara
khusus oleh lembaga, sesuai dengan keterangan Kepala Madrasah Islamiyah Al-
Intishor, Ratnawati, S.PdI. Alasan penggunaan kurikulum internal ini adalah karena
pondok pesantren ini merupakan yayasan pribadi yang tidak terafiliasi dengan
lembaga pendidikan lainnya.

Penerapan Kurikulum 2013 terfokus pada pendidikan formal, di mana santri


diajarkan semua mata pelajaran seperti yang diajarkan di sekolah umum. Namun,
perbedaannya terletak pada penekanan yang lebih kuat pada pelajaran keagamaan,
termasuk Aqidah Akhlak, Qur'an Hadist, dan Fikih. Melalui kurikulum ini, para santri
diberikan pengajaran tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga nilai-
nilai etika dan moral. Mereka dibimbing untuk memahami dan menerapkan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Sementara itu, kurikulum internal yang diterapkan pada pendidikan non


formal mencakup pembelajaran kitab kuning, tahfizul Qur'an, dan bidang lainnya.
Menariknya, pondok pesantren ini tidak hanya mengandalkan guru-guru dengan gelar
sarjana, melainkan juga mengakomodasi tenaga pengajar yang memiliki keahlian
langsung di bidang mereka, meskipun tanpa gelar sarjana. Hal ini mencerminkan
pendekatan yang inklusif dan memprioritaskan keberdayaan guru dengan kompetensi
langsung dalam materi keagamaan yang diajarkan.

7
 Metode-Metode yang di Terapkan Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor

Dalam implementasi telaah kurikulum, Pondok Pesantren Islamiyah Al-Intishor


tetap mempertahankan metode tradisional yang mencakup metode praktik, metode
hafalan, dan metode duduk bersila, atau yang sering disebut sebagai diskusi. Pendekatan
ini mencerminkan komitmen pondok pesantren untuk mempertahankan nilai-nilai
tradisional dan keberlanjutan dalam pendidikan Islam.

1. Metode Praktik
Pondok Pesantren Islamiyah Al-Intishor menekankan penerapan praktik dalam
pembelajaran. Para santri tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga secara
aktif terlibat dalam praktik keagamaan, seperti ibadah, ritual keagamaan, dan
keterlibatan dalam kegiatan sosial yang berbasis nilai-nilai Islam.
2. Metode Hafalan
Penggunaan metode hafalan menunjukkan fokus pondok pesantren terhadap
memorisasi teks-teks suci, kitab kuning, dan hadis. Hafalan dianggap sebagai
cara untuk menyimpan dan meneruskan warisan ilmu agama secara lisan, sesuai
dengan tradisi pembelajaran pesantren.
3. Metode Duduk Bersila (Diskusi)
Metode duduk bersila, atau sering diistilahkan sebagai diskusi, menjadi sarana
untuk berbicara, bertukar pikiran, dan mendiskusikan konsep-konsep
keagamaan. Hal ini menciptakan lingkungan di mana para santri dapat saling
berbagi pengetahuan, mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, dan
membangun keterampilan analisis mereka.

Meskipun menggunakan metode tradisional, Pondok Pesantren Islamiyah Al-


Intishor menyadari pentingnya menyelaraskan pendekatan ini dengan perkembangan
zaman. Oleh karena itu, kombinasi metode tradisional dengan sentuhan modern dapat
memastikan bahwa para santri tidak hanya memiliki pemahaman mendalam terhadap
ajaran Islam, tetapi juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari secara relevan.

8
 Kesulitan Dalam Pembelajaran Pondok Pesantren Islamiyah Al- Intishor Dan
Solusi Yang Diterapkan
Dalam wawancara dengan Kepala Madrasah Pondok Pesantren Islamiyah Al-
Intishor, mengatakan bahwa keterbatasan teknologi menjadi salah satu tantangan yang
dihadapi lembaga ini dalam penyelenggaraan pembelajaran. Kepala Madrasah
memberikan wawasan mendalam terkait dampak dan upaya yang dilakukan untuk
mengatasi kendala ini.

1. Keterbatasan Akses Teknologi


Salah satu kesulitan utama yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Al-
Intishor adalah keterbatasan akses terhadap teknologi, terutama di sektor
konektivitas internet. Hal ini menciptakan tantangan signifikan dalam
mengintegrasikan metode pembelajaran online, mengakses sumber daya digital,
dan memanfaatkan alat-alat inovatif untuk meningkatkan pengalaman belajar
santri.
2. Dampak pada Proses Pembelajaran
Kepala Madrasah menyadari bahwa keterbatasan teknologi dapat
mempengaruhi kualitas pembelajaran. Misalnya, ketidakmampuan untuk
menyediakan akses internet yang stabil dapat menghambat akses terhadap materi
pembelajaran online, modul, atau platform e-learning, yang saat ini menjadi
aspek integral dalam dunia pendidikan modern.
3. Upaya Mengatasi Kendala
Dalam usahanya mengatasi kendala ini, Pondok Pesantren Islamiyah Al-
Intishor sedang melibatkan diri dalam upaya meningkatkan infrastruktur
teknologi. Ini termasuk memperbaiki konektivitas internet, memastikan
ketersediaan perangkat teknologi, dan memberikan pelatihan kepada guru agar
mampu mengintegrasikan teknologi dengan lebih efektif dalam pembelajaran.
4. Peluang Kolaborasi dan Dukungan Eksternal
Dalam menghadapi tantangan ini, Kepala Madrasah juga melihat peluang
untuk menjalin kerjasama dengan lembaga atau organisasi yang dapat
memberikan dukungan teknologi. Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat
memberikan solusi jangka panjang dan membantu Pondok Pesantren Islamiyah
Al-Intishor menyeimbangkan antara tradisi dan teknologi.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pondok Pesantren Islamiyah Al-Intishor menerapkan dua kurikulum, yaitu Kurikulum


2013 dan kurikulum internal khusus. Fokus utama Kurikulum 2013 adalah pendidikan formal
dengan penekanan pada mata pelajaran keagamaan. Kurikulum internal mencakup
pembelajaran kitab kuning dan tahfizul Qur'an. Metode tradisional seperti praktik, hafalan, dan
diskusi tetap dipertahankan untuk memastikan keberlanjutan nilai-nilai pesantren.

Pondok Pesantren Al-Intishor menghadapi kesulitan terutama dalam akses teknologi,


terutama konektivitas internet. Dalam mengatasi hal ini, lembaga ini berupaya meningkatkan
infrastruktur teknologi, memastikan ketersediaan perangkat, dan melibatkan pelatihan untuk
guru. Upaya ini juga melibatkan kolaborasi dengan lembaga atau organisasi eksternal untuk
mendukung pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran.

SARAN

Demikian hasil laporan observasi kami, tentunya masih banyak kekurangan. Maka dari
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen pengampu
dan teman teman.

10
LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai