Anda di halaman 1dari 14

DESAIN PEMBERDAYAAN SANTRI MELALUI

PELATIHAN HIDROPONIK DALAM PENGEMBANGAN LIFE SKILL

DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KABUPATEN PRINGSEWU

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Pengembangan Komunitas)

Dosen Pengampu :

H. Zamhariri, S.Ag., M.Sos.I

Oleh :

Aldaffa Diana 1941020067

Jurusan : Pengembangan Masyarakat Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

2022 M / 1443 H

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan Makalah TPK ini tentang Desain Pemberdayaan tepat pada waktunya.
Tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk memenuhi nilai salah satu tugas mata kuliah Teknik
Pengembangan Komunitas.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan , petunjuk serta bantuan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zamhariri selaku
dosen Pengampu mata kuliah ini. atas bimbingan dari beliau saya bisa menyelesaikan makalah
ini, serta pihak-pihak yang telah mendukung pembuatan makalah saya.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat untuk
yang membacanya terutama Mahasiswa/i Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Bandar Lampung, 2 April 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Huda .............................................................. 3
B. Konteks Pelatihan Hidroponik ............................................................................ 4
C. Tujuan Strategis................................................................................................... 4
1.1 Tujuan Jangka Panjang ................................................................................. 4
1.2 Tujuan Jangka Pendek................................................................................... 4
1.3 Capaian Jangka Panjang dan Menengah (Output) ........................................ 5
1.4 Tujuan Jangka Panjang ................................................................................. 5
D. Pemanfaat Program Pelatihan Hidroponik .......................................................... 5
E. Strategi Pelaksanaan Program Pelatihan Hidroponik .......................................... 5
F. Prinsip Pelaksanaan Program Pelatihan Hidroponik ........................................... 6
G. Kegiatan Program Pelatihan Hidroponik ............................................................ 6
H. Tahap Monitoring, Evaluasi, dan Pembelajaran ................................................. 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
3.1 Saran .................................................................................................................. 9

LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan era revolusi industri 5.0 tentunya mempengaruhi dunia pendidikan.
Era Revolusi Industri 5.0 telah mengubah cara pandang kita tentang pendidikan. Perubahan
yang dilakukan tidak hanya dalam cara mengajar, tetapi yang terpenting adalah perubahan
cara pandang seseorang terhadap pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum
untuk masa kini dan masa depan harus melengkapi peserta didik dengan kompetensi
pedagogik, kecakapan hidup, kemampuan hidup bersama (kolaborasi) dan berpikir kritis
dan kreatif.
Pesantren merupakan salah satu lembaga yang besar serta memiliki potensi dan
fungsi untuk terus berkembang dalam berwirausaha di negara Indonesia. Oleh sebab itu di
pesantren,selain santri diajarkan teori, tetapi juga diajarkan praktek, baik dalam beribadah
maupun dalam berbagai bidang lainnya khususnya pembinaan atau pengembangan life
skill. Santri saat ini bukan lagi hanya merupakan sosok lemah dan tidak berpengalaman
atau ketinggalan informasi, tetapi santri saat ini harus lebih kreatif dan produktif,
dibandingkan dengan orang di luar pesantren. Berbagai keterampilan juga ada dan
berkembang di pondok pesantren. Maka tidak heran jika saat ini banyak program yang
diberikan kepada santri dalam pengembangan life skill baik itu pelatihan jangka pendek
maupun jangka panjang, dalam hal beasiswa dan dalam hal pemberian modal usaha.1
Pemberdayaan masyarakat juga dapat diartikan sebagai konsep pembangunan
ekonomi yang mewujudkan nilai sosial dengan menggunakan strategi untuk mencapai
tujuan dengan memonitor dan menggabungkan lingkungan internal dengan lingkungan
eksternal untuk mengembangkan cara, ketentuan serta perlakuan yang tepat, bersama
dengan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai yang selalu meningkat atau berkelanjutan
dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh customer di masa mendatang.2

1
Suharto, E. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, PT. Refika Aditama; Bandung
2
Pranaka dan Prijono. 1996. Pemberdayaan, Konsep Kebijakan dan Implementasi CSIS; Jakarta

1
Kegiatan pemberdayaan santri yang diberikan kepada santri dengan cara pelatihan
hidroponik untuk mengembangkan life skill , pondok pesantren ini bertujuan untuk
memberikan pembekalan pada santri sebagai upaya meningkatkan keterampilan santri
dalam budidaya tanaman hidroponik yang nantinya akan menjadi penunjang ekonomi
kreatif di masyarakat. Setelah pelatihan ini diharapkan semua santri Ponpes Nurul Huda
dapat menerapkannya di tempat tinggalnya masing-masing. Namun dengan demikian,
dalam hal ini budidaya tanaman hidroponik dirasa masih harus ditingkatkan,
memperhatikan cara santri dalam teknik bertanam hidroponik masih belum mumpuni,
wawasan yang belum luas, dan media yang belum memadai. Oleh karena itu perlu adanya
peningkatan kapasitas atau pengembangan life skill terhadap santri dalam pengelolaan
hidroponik.3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana Desain Pemberdayaan Santri Melalui Pelatihan Hidroponik Dalam
Pengembangan Life Skill Di Pondok Pesantren Nurul Huda Kabupaten Pringsewu ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini yaitu penulis
akan menjelaskan lebih dalam mengenai Desain Pemberdayaan Santri Melalui Pelatihan
Hidroponik Dalam Pengembangan Life Skill Di Pondok Pesantren Nurul Huda Kabupaten
Pringsewu.

3
Sidek, Farhana dkk. 2018. Entrepreneurship as Worship: A Malaya Muslim Perspective. Journal of Management &
Organization. University Press and Australian and New Zealand Academy of Management.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Pondok Pesantren Nurul Huda

Pondok pesantren Nurul Huda didirikan pada tahun 1966. Awal mulanya
KH.Abdullah Sayuti membangun surau panggung kecil dan sederhana, yang oleh
masyarakat sekitar dinamakan Nurul Huda. Surau itu beliau fungsikan untuk menyebarkan
agama Islam disekitar masyarakat pringsewu. Semakin hari banyak warga bertambah
banyak dalam mengikuti kegiatan mengaji yang beliau asuh, sehingga beliau mulai
membuat asrama untuk sebagian warga yang bermukim jauh dari surau tersebut.
Kebanyakan santri asuhan beliau dulu tidak sepenuhnya menetap dalam pesantren atau
disebut juga santri kalong.
Selanjutnya pada tahun 1860, mulai membangun pemukiman santri dan Madrasah
Ibtidaiyah yang menampung santri yang ingin menetap dan memperdalam ilmu agama dan
pengetahuan umum. 1983-2000 perkembangan santri Nurul Huda sangat pesat, sekitar
tahun 1988 Madrasah Ibtidaiyah diganti dengan Madrasah Diniyah. Dan tahun 2000
betambah Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah berikut menyusul KBIH. Pada
Tahun 2012 yayasan pesantren Nurul Huda mendirikan SMK Keperawatan. Tahun ini juga
menjalin hubungan koperasi dengan BMT Sidogiri milik Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa
Timur. Dari tahun 2007 hingga saat ini, Pondok Pesantren Nurul Huda masih terus
membangun dan mengembangkan sarana santri putra maupun putri.
Pondok pesantren Nurul Huda Pringsewu berada di jl. Kihajar Dewantara No.
42/55 Pringsewu Kabupaten Pringsewu, letak yayasan Nurul Huda berada di tengah-
tengh pemukiman yang cukup padat, pesantren ini mempunyai letak yangsangat
strategis Karenadekat dengan pusat perbelanjaan, dan dekat dengan sekolah-sekolah
formal dan madrasah. Beberapa program pemberdayaan dan pengembangan life skill
santri yang sudah dilakukan adalah : Pelatihan menjahit tingkat menengah dan akhir,
pelatihan desain grafis, pelatihan pembuatan kue kering dan basah, program pelatihan
budidaya kakau dan singkong seluas 23 ha.

3
B. Konteks Program Pemberdayaan Pelatihan Hidroponik
Langkah memberikan kompetensi tambahan diluar bidang keagamaan, Ponpes
Nurul Huda Almungallim yang terletak di Jalan Kesehatan Lapangan Mars, Kelurahan
Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu bekali santrinya dengan kegiatan (pelatihan)
bertani modern melalui hidroponik.
Hamdallah Farm merupakan wadah bagi para santri untuk mengembangakan
kreativitas dan life skill mereka dalam budidaya hidroponik. Pelaksanaan program
pelatihan hidroponik ini difasilitasi oleh pengelola Yayasan Ponpes Nurul Huda yang
bekerja sama dengan founder dan team dari HidroponikGeh . HidroponikGeh merupakan
sebuah penyedia lembaga penyuluhan dan pelatihan mengenai instalasi dan greenhouse
hidroponik.
Pelaksanaan program pemberdayaan dan pengembangan life skill santri ini
bersinergi dengan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh HidroponikGeh,
sehingga nantinya semua santri diharapkan memiliki life skill khusus dibidang hidroponik
guna menanggulangi degradasi profesi petani yang ada di Indonesia saat ini dan siap
menghadapi era globalisasi serta diharapkan Pondok Pesantren kedepannya bisa menjadi
pioner dalam melahirkan petani-petani milinial sebagai penopang pangan Indonesia.4

C. Tujuan Strategis
1.1 Tujuan Jangka Panjang
Santri kedepannya bersiap untuk menjadi apa saja dan dapat menghadapi era
globalisasi.

1.2 Tujuan Jangka Pendek


a. HidroponikGeh mampu menjalankan fungsinya dalam menggerakan,
mengorganisir, dan mengembangkan life skill para santri di Pondok Pesantren
Nurul Huda Pringsewu.

4
Widodo, Slamet. 2010. Pengembangan Potensi Agribisnis dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Pondok
Pesantren. Jurnal Ekonomi dan Sosiokultural. Vol. 7 No. 2 ISSN 0216-0188.

4
b. Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan partisipasi Para santri Pondok
Pesantren Nurul Huda dalam pelatihan budidaya hidroponik untuk
mengembangkan life skill mereka.

1.3 Capaian Jangka Panjang dan Menengah (Output)


a. Terlaksananya peningkatan life skill santri melalui pelatihan-pelatihan budidaya
hidroponik.
b. Berfungsinya unit kegiatan Hamdallah Farm.
c. Optimalisasi kegiatan santriponic di Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu yang
telah difasilitasi oleh HidroponikGeh.
d. Terkelolanya lahan pekarangan produktif di sekitar Pondok Pesantren.

1.4 Tujuan Jangka Panjang


a. Santri mampu membuat instalasi dan mengembangkan budidaya hidroponik secara
mandiri.
b. Unit kegiatan Hamdallah Farm dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

D. Pemanfaat Program Pelatihan Hidroponik


a. Para santri Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu.
b. Pengelola unit kegiatan Hamdallah Farm / Santriponic Pondok Pesantren Nurul Huda
Pringsewu.
c. Pengelola Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Pringsewu.

E. Strategi Pelaksanaan Program Pelatihan Hidroponik


a. Pendekatan melalui para santri.
b. Pelaksanaan program pemberdayaan santri melalui pelatihan budidaya dan instalasi
hidroponik yang difasilitasi oleh penyuluh dari HidroponikGeh.
c. Koordinasi stakeholder (Ketua Yayasan Ponpes Nurul Huda, Pengelola Yayasan, dan
Santriwan/santriwati Ponpes Nurul Huda).

5
d. Optimalisasi Sumber Daya Lokal (Para santri Ponpes Nurul Huda, Lingkungan atau
pekarangan sekitar Pondok Pesantren Nurul Huda)5

F. Prinsip Pelaksanaan Program Pelatihan Hidroponik


a. Trigatra (Non partisan, non politik, non sara)
b. Tidak diskriminasi
c. Akuntabilitas
d. Transparansi6

G. Kegiatan Program Pelatihan Hidroponik


Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah melalui tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan para santri dan ketua Yayasan pondok
pesantren.
b. Melakukan kajian bersama ketua yayasan, pengelola yayasan, para santri, dan team
penyuluh dari HidroponikGeh.

2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan Output 1
a. Manajemen organisasi
b. Pengenalan budidaya hidroponik
c. Pelatihan pembuatan media tanam menggunakan spons, serabut kelapa,
gabus/Styrofoam, kerikil dan arang sekam.
d. Pelatihan pembuatan instalasi dari paralon
e. Pelatihan pemanfaatan lahan sempit (budidaya tanaman hidroponik)
f. Pelatihan pemuliaan tanaman, dan pemberian nutrisi pada tanaman hidroponik

5
Harmet, Hari. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Humaniora Utama Pers; Bandung
6
Sanusi, Uci. 2012. Pendidikan Kemandirian di Pondok Pesantren. Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 10 No. 2.

6
g. Pelatihan pemilihan pupuk yang tepat untuk tanaman hidroponik
h. Pelatihan teknik memanen tanaman hidroponik

Kegiatan Output 2
a. Pemberian stimulan sarana pengolahan tanaman hidroponik (Instalasi tanam,
pengolahan pupuk, dan pemberian nutrisi)
b. Pengorganisasian tanaman hidroponik (tugas, fungsi, pengelolaan)
c. Pelatihan pembuatan pupuk organic cair
d. Pelatihan pembuatan desain hidroponik.
e. Pemberian stimulant bibit tanaman
f. Pelaksanaan teknis (sosialisasi program dan pelibatan santri ponpes Nurul Huda
dalam budidaya hidroponik)

Kegiatan Output 3
a. Terlaksananya peningkatan kapasitas dan pengembangan life skill santri Ponpes
Nurul Huda melalui pelatihan-pelatihan dan teknis budidaya hidroponik.
b. Pemanfaatan lahan pekarangan di sekitar pondok pesantren Nurul Huda
c. Terbentuknya sebuah unit kegiatan santri Hamdallah Farm di pondok pesantren
Nurul Huda.
d. Hamdallah Farm berhasil masuk semifinal 10 peserta terbaik nasional dari 115
peserta dalam ajang Lomba Kewirausahan Berbasis Masjid tingkat Nasional yang
digelar oleh ISYEF (Indonesian Youth Islamic Economic Forum) dibawah lembaga
Dewan Masjid Indonesia (DMI) .
e. Menjalin mitra kerja dengan beberapa Coffe Shop di Kabupaten Pringsewu.

3. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program


Tahap Monitoring
a. Monitoring kegiatan oleh setiap pendamping (team hidroponikgeh)
b. Monitoring bulanan (meeting manajemen)
c. Monitoring kunjungan bulanan (koordinator program)

7
Tahap Evaluasi
a. Evaluasi partisipatif dilakukan pada akhir program.
b. Workshop evaluasi akhir.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pesantren merupakan salah satu lembaga yang besar serta memiliki potensi dan
fungsi untuk terus berkembang dalam berwirausaha di negara Indonesia. Oleh sebab itu di
pesantren,selain santri diajarkan teori, tetapi juga diajarkan praktek, baik dalam beribadah
maupun dalam berbagai bidang lainnya khususnya pembinaan atau pengembangan life
skill.
Kegiatan pemberdayaan santri yang diberikan kepada santri dengan cara pelatihan
hidroponik untuk mengembangkan life skill , pondok pesantren ini bertujuan untuk
memberikan pembekalan pada santri sebagai upaya meningkatkan keterampilan santri
dalam budidaya tanaman hidroponik yang nantinya akan menjadi penunjang ekonomi
kreatif di masyarakat. Setelah pelatihan ini diharapkan semua santri Ponpes Nurul Huda
dapat menerapkannya di tempat tinggalnya masing-masing.
Pelaksanaan program pemberdayaan dan pengembangan life skill santri ini
bersinergi dengan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh HidroponikGeh,
sehingga nantinya semua santri diharapkan memiliki life skill khusus dibidang hidroponik
guna menanggulangi degradasi profesi petani yang ada di Indonesia saat ini dan siap
menghadapi era globalisasi serta diharapkan Pondok Pesantren kedepannya bisa menjadi
pioner dalam melahirkan petani-petani milinial sebagai penopang pangan Indonesia.

B. Saran

Manusia dalam berbuat tentunya terdapat kesalahan yang sifatnya tersilap dari yang
telah ditetapkan atau seharusnya. Apalagi dalam kegiatan menyusun makalah ini. Untuk
itu, penulis harapkan dari pembaca, mohon kritik dan sarannya guna perbaikkan
penyusunan selanjutnya.

9
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

Harmet, Hari. 2001. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Humaniora Utama Pers; Bandung

Pranaka dan Prijono. 1996. Pemberdayaan, Konsep Kebijakan dan Implementasi CSIS; Jakarta

Suharto, E. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, PT. Refika Aditama;


Bandung

Sidek, Farhana dkk. 2018. Entrepreneurship as Worship: A Malaya Muslim Perspective. Journal
of Management & Organization. University Press and Australian and New Zealand
Academy of Management.

Widodo, Slamet. 2010. Pengembangan Potensi Agribisnis dalam Upaya Pemberdayaan


Ekonomi Pondok Pesantren. Jurnal Ekonomi dan Sosiokultural. Vol. 7 No. 2 ISSN 0216-
0188.

Sanusi, Uci. 2012. Pendidikan Kemandirian di Pondok Pesantren. Jurnal Pendidikan Agama
Islam Vol. 10 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai