Anda di halaman 1dari 20

PEMBERDAYAAN KEWIRAUSAHAAN SANTRI PONDOK PESANTREN

AL MASHDUQIAH

PROPOSAL PENELITIAN

Dosen Pembimbing : Ahmad Fajri, M.E

Oleh :

Fatimatus Zahra

NPM: 20.12.07.29.0572

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG

2022

1
KATA PENGATAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga proposal
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa ucapan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik
pikiran maupun materinya.

penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi
agar proposal ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan proposal ini.

Kraksaan, 20 desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------
A.Latar Belakang..............................................................................................1
B.Fokus Masalah..............................................................................................
C.Rumusan Masalah.........................................................................................7
D.Tujuan Penelitian..........................................................................................7
E.Manfaat Penelitian.........................................................................................7
F.Kajian Terdahulu...........................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................
A.Kajian Teori..................................................................................................9
B.Kerangka konseptual.....................................................................................12
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN--------------------------------------
A.Pendekatan Dan Jenis Penelitian..................................................................13
B.Kehadiran Penelitian.....................................................................................14
C.Data dan Sumber data Penelitian..................................................................14
D.Teknik Pengumpulan Data............................................................................15
F.Teknik analisis data.......................................................................................15
E.Pengecekan Keabsahan Temuan...................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kewirausahaan yang dihadapi di lingkungan sosial akan terus mengalami


perubahan di setiap waktu, karena kewirausahaan merupakan salah satu solusi
untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan, dan mengembangkan
lapangan pekerjaan. Saat ini banyak sekali masyarakat yang memilih untuk
berwirausaha sebagai proses untuk melangsungkan kehidupannya. Dorongan
untuk berwirausaha bukan hanya dari potensi diri dan lingkungan sekitar,
melainkan juga dengan ilmu Pendidikan. Pendidikan yang diajarkan saat ini
seakan-akan menjadikan anak didiknya untuk bisa dalam segala hal terutama
berwirausaha, bukan hanya dari lembaga pendidikan negeri melainkan juga
lembaga pendidikan swasta. Lembaga pendidikan negeri memiliki bakat
berwirausaha mungkin itu suatu hal yang biasa, namun tidak dengan pendidikan
swasta yang memiliki potensi agama dan disamping itu memiliki potensi
berwirausaha. Seperti halnya pendidikan yang di ajarkan pondok pesantren, salah
satu Pondok Pesantren yang mengajarkan santrinya berwirausaha yaitu pondok
pesantren Al- Mashduqiah, Patokan-Kraksaan.

Pesantren merupakan sebuah institusi pendidikan keagamaan yang paling tua,


bentuk dan model pembelajarannya masih tetap digunakan sampai saat ini.
Dengan tuntutan dan kebutuhan zaman pesantren didesak untuk bisa melahirkan
peserta didik yang berkualitas, sehingga pesantren terus mengalami
perkembangan.

Pesantren Al- Mashduqiah yang saat ini telah melakukan perubahan di


sebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jika dulu

4
pesantren di anggap kurang mampu jika berbicara tentang urusan dunia apalagi
dalam kewirausahaan. Namun saat ini pesantren Al- Mashduqiah telah mengalami
perkembangan sehingga pendidikan yang diajarkan pesantren yang
mengedepankan kemandirian, semangat, bekerja keras, disiplin, kreatif, jujur dan
amanah merupakan jiwa yang dimiliki oleh wirausaha. Jiwa wirausaha yang
dimiliki oleh santri diperdalam melalui pendidikan, melainkan juga tantangan
yang baru bagi santri untuk bisa terjun langsung ke dalam dunia usaha yang telah
dimiliki oleh pesantren.

Kewirausahaan dalam pesantren Al- Mashduqiah memberikan motivasi dan


gambaran pada santri untuk berwirausaha. Gambaran yang di berikan pondok
pesantren sebagai bekal santri untuk masa depan mereka yang akan datang atau
setelah hidup di masyarakat dalam pengelolaan usaha yang sesuai dengan
peraturan agama. Berwirausaha juga yang akan memberikan peluang lapangan
pekerjaan bagi masyarakat, yang berarti bukan hanya para santri yang berada di
setiap bidang usaha melainkan juga masyarakat yang ikut andil di dalamnya.
Dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang dimiliki pesantren Al- Mashduqiah
akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, dan sekaligus memberikan pendidikan secara langsung dalam
pengelolaan usaha, bahwa dalam berwirausaha memiliki batasan-batasan yang
tidak boleh di lakukan. Kewirausahaan dalam islam memiliki pedoman yang
berupa Al- Qur'an dan Hadits. Suri tauladan yang baik dalam berwirausaha adalah
Nabi Muhammad SAW.

Dasar pemikiran adanya pemberdayaan kewirausahaan adalah agar para santri


selain memiliki pengetahuan agama, juga agar memiliki skill dan keterampilan itu
diharapkan bisa bermanfaat apabila setelah keluar nanti. Melihat saat ini
persaingan semakin ketat, untuk itu para santri dituntut agar bisa menciptakan
lapangan pekerjaan, minimal untuk dirinya sendiri, sehingga dengan keahlian
berwirausaha nantinya santri bisa mandiri di tengah- tengah masyarakat. Berikut
ini bidang usaha yang telah dimiliki oleh Pesantren Al-Mashduqiah:

5
Dalam Bidang industri peran santri pada tahun ini hanya ada sebagian
kebanyakan dari masyarakat sekitar.1

a. Pabrik roti (Izzi Bakery)


b. Pabrik tahu dan tempe
c. Air mineral

Sedangkan dalam bidang perdagangan yaitu

a. MJ Swalayan
b. Percetakan (Mandiri)
c. Koperasi Putra dan Koperasi Putri
d. Grosir
e. Kantin putra dan Kantin putri

Dan dalam bidang jasa ialah

a. Potong rambut
b. Rental mobil
c. Konveksi
d. Simpan pinjam CU BBM
e. Dan haramain tour haji dan umroh

Upaya yang dilakukan pesantren Al- Mashduqiah dalam meningkatkan minat


santri dalam berwirausaha yaitu menyediakan sarana dan prasarana yang telah
dimiliki pesantren, pemberian pelatihan secara langsung dan Penempatan santri
dalam setiap bidang usaha telah di tentukan oleh pihak pesantren. Pemberdayaan
kewirausahaan santri in: akan memberikan dorongan, motivasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya
mengembangkannya. Oleh sebab itu penulis tertarik dengan mengangkat judul
penelitian "Pemberdayaan Kewirausahaan Santri Pondok Pesantren Al-
Mashduqiah".

B. Fokus Masalah

1
Wawancara bersama sufiani (pengurus pesantren Al-Mashduqia) pada 20 Desember 2022 di
Pondok Pesantren Al-Mashduqiah.

6
Agar peneliti ini tetap fokus dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan
serta menjadi terarah, maka ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Pemberdayaan kewirausahaan yang dimiliki pondok pesantren dalam


menumbuhkan keinginan dan potensi berwirausaha pada santri yang
nantinya akan kembali ke masyarakat.
2. Berbagai kewirausahaan yang telah dikelola oleh pondok pesantren.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemberdayaan kewirausahaan santri di Pondok Pesantren Al-


Mashduqiah?
2. Apa saja jenis kewirausahaan yang dikelola di Pondok Pesantren Al-
Mashduqiah?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan pemberdayaan kewirausahaan santri di Pondok


Pesantren Al-Mashduqiah.
2. Untuk mengetahui semua jenis usaha yang telah di kelola di Pondok
Pesantren al-Mashduqiah.

E. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti maka hasil penelitian ini
mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi, sumbangan pemikiran bagi pihak
terkait, khususnya pada dunia pesantren. Selanjutnya untuk memberikan
sumbangsih dalam rangka pengembangan budaya kewirausahaan di
kalangan santri dan umat islam pada umumnya, yang pada akhirnya
mampu melahirkan para Wirausaha muslim yang handal.
2. Manfaat Praktis
 Bagi masyarakat

7
Akan memberikan informasi lapangan pekerjaan dan memberikan
pembelajaran pengelolaan usaha yang sesuai dengan ajaran agama.
 Bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran sebagai
bahan pertimbangan dan peningkatan potensi kewirausahaan mahasiswa
dalam menghadapi kehidupan sosialnya.
 Bagi peneliti
pengetahuan peneliti yang di dapat dibangku kuliah,
 Penelitian ini akan menambah wawasan dan pemahaman sekaligus
dapat mengaplikasikan teori yang dipadukan dengan realitas yang
ada di masyarakat.
 Penelitian ini bermaksud untuk memenuhi sebagian syarat untuk
menyelesaikan perkuliahan untuk mendapatkan gelar sarjana Strata
1 (S1) pada Program Studi Ekonomi Syariah.
 Bagi pondok pesantren
Penelitian diharapkan dapat memberikan saran dan masukan serta bahan
pertimbangan bagi Pondok Pesantren Al- Mashduqiah Patokan Kraksaan
dalam meningkatkan pemberdayaan kewirausahaan santri sehingga
melahirkan santri-santri yang berguna untuk bangsa dan negara.

F. Kajian Terdahulu

No Nama Judul penelitian Hasil penelitian Perbedaan Persamaan


peneliti penelitian penelitian
1 Indah Pemberdayaan Untuk Perbedaan dari Penelitian ini
Istikomah, Kewirausahaan terwujudnya penelitian mempunyai
2018 Pondok pemberdayaan penulis yaitu kesamaan dengan
Pesantren kewirausahaan membahas penelitian
Darussholihin santri di Pondok mengenai penulis, yaitu:
Yayasan Tebu Pesantren pemberdayaan sama-sama
Ireng 12 di Darussholihin yang di miliki membahas
Tulang dalam santri melalui mengenai
Bawangan Barat. mengidentifikasi Workshop. pemberdayaan
pemberdayaan kewirausahaan
kewirausahaan dan

8
melalui tiga sisi, mendatangkan
yaitu: kebutuhan para ahli
santri, kebutuhan dibidangnya.
pesantren dan
kebutuhan
organisasi.
2 Mahrus Penerapan Berdasarkan Perbedaan dari Penelitian ini
Ali, 2017 Pendidikan NT penelitian yang penelitian mempunyai
di Pondok telah dilakukan penulis yaitu kesamaan dengan
Pesantren Daarul diperoleh hasil membahas penelitian
Ulum Wal bahwa penerapan mengenai penulis, yaitu:
Hikam (PP. pendidikan kewirausahaan sama-sama
AWAM) Malang Enterpreneur santri tidak membahas
Giwangan berjalan dengan melalui tentang
Umbulharjo cukup baik program- penerapan
Yogyakarta melalui program khusus pendidikan
Dalam Upaya pelaksanaan dari pesantren Enterpreneur
Membangun kurikulum melainkan melalui
Kemandirian pendidikan ketetapan kurikulum
Santri. Enterpreneur. kegiatan setiap pendidikan.
tahun.
3 Susanti, Upaya Pondok Upaya iini Perbedaan dari Penelitian ini
2016 Pesantren Dalam melalui beberapa penelitian mempunyai
Pemberdayaan tahapan yaitu: penulis yaitu kesamaan dengan
Ekonomi Santri ( penyadaran, membahas penelitian
Studi Pondok penguatan bakat mengenai penulis, yaitu:
Pesantren Al- yang dimiliki mampu sama-sama
Mumtaz Kerjan, santri, melahirkan membahas
Beji, Patuk, meningkatkan santri yang tentang
Kabupaten partisipasi santri mampu perekonomian
Gunungkidul, melalui berwirausaha. santri.
Daerah Istimewa pelaksanaan
Yogyakarta. pelatihan usaha,
permodalan,
pendampingan,
dan pemasaran.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1) Pemberdayaan

10
Pemberdayaan secara etimologi berasal dari kata daya, yang berarti
kemampuan, kekuatan, upaya kemampuan untuk melakukan usaha.2 Jadi
pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya (masyarakat) dengan
mendorong, memotivasi, dan membangkitkan kesadaran atas potensi yang
dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.3

Menurut Fahrudin, pemberdayaan adalah upaya untuk


memampukan dan memandirikan masyarakat yang di lakukan dengan
upaya menciptakan upaya suasana atau iklim agar supaya masyarakat
mendapat dorongan, motivasi, dan memiliki kesadaran akan potensi yang
di miliki. Juga memperkuat potensi atau daya yang menyediakan berbagai
pembukaan akses peluang yang akan membuat masyarakat semakin
berdaya.4

Jadi berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud pemberdayaan


adalah penyadaran tentang kelemahan atau potensi yang di miliki sehingga
menimbulkan dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri untuk keluar dari
persoalan dan untuk memecahkan permasalahan serta pengembangan diri.

2) Kewirausahaan

Kata wirausaha yang berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti teladan
sedangkan usaha kemauan kerasmemperoleh manfaat.5 Wirausaha juga bisa
dikatakan wiraswasta merupakan bahasa sangsekerta di artikan terdiri dari tiga
kata yaitu: wira, swa, ta. Wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani, pahlawan atau pendekar kemajuan dan memiliki keagungan
watak. Swa adalah sendiri dan Ta adalah berdiri.6 Dapat disimpulkan bahwa
wirausaha atau wiraswasta artinya bahwa sebagai orang yang memiliki

2
Pios A Partanto,M. Dahlan Albarry, Kamus Ilmiyah Populer (Surabaya: Arkola)
3
Indah Istiqomah, Pemberdayaan Kewirausahaan Santri Pondok Pesantren Darussholihin
Yayasan Tebu Ireng 12 Di Tulang bawang Barat (Lampung: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung,2018)
4
Muchlisin Riadi, Pemberdayaan,2017.

5
Indri, Hadist Ekonomi, Ekonomi Dalam Perspektif Hadist Nabi,Edisi Nabi (Jakarta,Prenadamedia
Group, 2015)
6
Buchari Alma, Kewirausahaan, Edisi Revisi Cetakan Kedelapan (Bandung: Alfabet,2005)

11
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru berbeda dengan yang lain atau
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Kewirausahaan dalam bahasa inggris Entrepeneur, sedangkan kata


Entrepeneurship berawal dari bahasa prancis yaitu ‘Entrepende’ yang berarti
peluang, pencipta, dan pengelola usaha.7 Kewirausahaan berkembang dan diawali
dengan adanya inovasi. Inovasi ini dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan
sosial. Faktor individu yang memacu kewirausahaan adalah pencapaian, toleransi,
pencapaian resiko, nilai-nilai priadi, pendidikan, pengalaman, usia komitmen, dan
tidakpuasan. Sedangkan yang berasal dari lingkungan adalah peluang, model
peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumber daya dan kebijakan pemerintah.
Sedangkan faktor pemicu yang berasal dari lingkungan sosial meliputi keluarga,
orang tua dan jaringan kelompok.

3) Pondok Pesantren

Pesantren mempunyai peran yang sangat bersejarah sebagai benteng islam.


Sejak zaman Wali songo hingga sekarang ini tidak lekang karena panas, tidak
lapuk krena hujan, Pesantren tidak pernah surut, sebaliknya semakin bertambah
dengan jumlah, kian maju dibidang ilmu.

Pendidikan didalam Pesantren selain bertujuan untuk mempelajari ilmu


formal juga untuk memperdalam pengetahuan tentang Al-Qur’an dan sunah
rosul, dengan mempelajari bahasa arab dan kaidah-kaidah bahasa arab sebelum
tahun 60-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Jawa lebih dikenal dengan nama
pondok. Istilah pondok pesantren berasal dari dua kata, yaitu Pondok dan
Pesantren. Menurut Zamakhsyari mendefinisikan istilah pondok pesantren
barangkali berasal dari pengertian tempat tinggal yang dibuat dari bambu atau
berasal dari kata bahasa arab yaitu funduk yang berarti asrama. Sedangkan
pesantren berasal dari santri yang berawalan pe- dan berakhiran an yang berarti
tempat tinggal santri.8

4) Santri
7
Kasmir,Kewirausahaan, Edisi Revisi Cetakan Kedelapan (Jakarta: Raja gGrafindo Persada,2013)
8
Zamakhsyari Dhoefier, Tradisi Pesantren Pandangan Hidup Kyai dan Visinya Mengenai Masa
Depan Indonesia (Jakarta: LPES,2011)

12
Santri menurut Poewordaminto merupakan sebutan bagi para siswa yang
belajar mendalami ilmu agama di pondok pesantren, sementara Dhofier santri dan
tradisi pesantren dapat dibedakan dua macam, yaitu santri mukim dan santri
kalong.

Santri mukim yaitu santri-santri yang berasal dari daerah yang jauh dan
menetap dalam pondok pesantren, sedangkan santri kalong yaitu murid-murid
yaitu yang berasal dari desa sekeliling pesantren, mereka pulang prgi dari
rumahnya sendiri.

Seorang santri menetap dipondok karena beberapa alasan, antara lain:

 Ingin mendapatlan pengalaman hidup di pondok pesantren.


 Ingin mempelajari kitab-kitab salafi secara mendalam.
 Ingin memuskan studinya di pondok pesantren tanpa di sibukkan dengan
tugas sehari-hari dirumah keluarga.

Bagi kebanyakan para santri, menjadi warga anggota pondok pesantren adalah
salah satu pengalaman peralihan, dimana mereka masuk kehidupan
keagamaan dengan suasana kebiaraan dengan kemungkinan memperdalam
pengetahuan.

B. Kerangka konseptual

Kerangka konsep dari peneliti ini adalah melihat hubungan antara


pemberdayaan yang dimana mengarah pada kewirausahaan sehingga santri
Pondok Pesantren Al-Mashduqiah tetap bisa berwirausaha meski dalam
lingkungan pesantren tidak menghambat kegiatan. Berdasarkan pada analisis
diatas, maka kerangka konsep penelitian ini

Pemberdayaan

Santri Pondok
Kewirausahaan Pesantren Al-
Mashduqiah

13
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Untuk mencapai tujuan, maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.


Adapun yang di maksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati.9 Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan
pada pentingnya kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar
peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan
nyata.10 Kualitatif degan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang
digunakan untuk menceritakan peristiwa keadaan yang sebenarnya terhadap
permasalahan yang diteliti di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah Patokan
Kraksaan.

Jenis penelitian yang digunakan ini adalah studi kasus. Pengumpulan


datanya dengan cara wawancara, observasi san dokumentasi.

B. Kehadiran Penelitian

9
Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 2006)
10
Patton dalam Poerwandri, 1998.

14
Dalam pelaksanaan penelitian kehadiran peniliti sangatlah diperlukan,
sebab peniliti sangatlah berperan dlam menentukan keseluruhan skenarionya.
Kehadiran peneliti mutlak diperlukan, karena hanya manusia sebagai alat yang
dapat berhubung dengan responden dengan objek yang lainnya, dan hanya
manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataan di lapangan,
peneliti berperan serta pada situs penelitian dan mengikuti secara aktif kegiatan di
lapangan.11

C. Data dan Sumber data Penelitian

Sumber data penelitian ini peneliti memakai sumber data primer dan
sekunder, data tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer yaitu data yang di peroleh dari sumber-sumber data yang
dapat memberikan data secara langsung. Adapun data ini peneliti memperoleh
lewat beberapa informan antara lain:

 Kepala usaha Pondok Pesantren Al-Mashduqiah


 Pengurus Pondok Pesantren Al-Mashduqiah
 Karyawan, santri dan alumni Pondok Pesantren Al-Mashduqiah
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber
yang memberikan data untuk melengkapi data primer. Data ini peneliti
memperoleh dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek
penelitian yaitu Pondok Pesantren Al-Mashduqiah.

D. Teknik analisis data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah meliputi


observasi, wawancara, dan dokumentasi yaitu sebagai berikut:12
a) Teknik Wawancara

11
Meleong,Metode Penelitian Kualitatif,90.
12
Luber Silalahi, Metode Penelitian Sosial (Bandung:Pt. RefikaAditama,2009).

15
Wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang atau lebih
dengan bertemu lanngsung dengan narasumber.13 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan jenis wawancara bebas terpimpin, yang dimaksud wawancara
bebas pemimpin adalah pelaksanaan pewawancara sudah membawa pedoman
tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.

b) Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu tenik operasional


pengumpulan data melalui proses pencatatan secara cermat dan
sistematis terhadap objek yang diamati secara langsung.14

c) Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah data sekunder yang disimpan dalam


bentuk dokumen yang merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisann gambar atau karya-karya
nomental dari seseorang. Dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.15

Setelah data-data sudah terkumpul, lanngkah selanjutnya adalah peneliti


menganalisa data-data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan. Melalui
pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Reduksi data merupakan merangkum dan memfokuskan data untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas. Setelah itu penyajian data kedalam bentuk uraian
singkat barulah setelah itu penarikan kesimpulan. 16 Untuk langkah selanjutnya
peneliti mengambil sebuah kesimpulan dengan menggunakan metode berfikir
deduktif, untuk memperoleh kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian
pemberdayaan kewirausahaan santri di Pondok Pesantren Al-Mashduqiah.

E. Pengecekan Keabsahan Temuan

13
Ridwan, Skala Pengukur Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabet,2003).
14
Muhammad Teguh, Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada,2001)
15
Hamid Patihma,Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabet,2014)
16
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.

16
Untuk mendapatkan data yang lebih relevan dan terperinci terhadap data
yang telah terkumpul, maka peneliti menggunakan teknik tringulation yaitu
pengecekan data tentang keabsahannya dengan memanfaatkan berbagai sumber
data diluar data tersebut sebagai perbandingan.17 Tringulasi ini digunakan dengan
cara:

a. Tringuasi sumber data yaitu dengan cara mengumpulkan pengamatan


tentang pemberdayaan kewirausahaan dari hasil wawancara dengan
berbagai pihak yang berperan di dalamnya, observasi secara langsung, dan
dengan dokumen-dokumen yang di miliki Pondok Pesantren Al-
Mashduqiah Patokan Kraksaan.
b. Mendiskusikan data yang telah terkumpul dengan pihak-pihak yang
memiliki pengetahuan dan keahlian.

17
Tim UNZAH Genggong,pedoman penulisan skripsi (Kraksaan;UNZAH Press, 2016),56.

17
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan paparan data dan pembahasan hasil penelitian, dapat di


simpulkan beberapa kesimpulan yaitu:

1. Upaya pemberdayaan kewirausahaan yang dilakukan Pondok Pesantren


Al- Mashduqiah melalui penyadaran atas bakat yang dimiliki oleh santri.
Penyadaran ini agar memberikan motivasi dan dorongan kepada santri.
Untuk menguatkan tahap penyadaran kepada santri bahwa mereka
memiliki kemampuan dan bakat yang harus dikembangkan. Pesantren
mengupayakan dengan memberikan fasilitas, dan melalui seminar
kewirausahaan yang mendatangkan para ahli di bidangnya. Di mana santri
wajib mengikuti seminar kewirausahaan terutama kepada santri kelas akhir
setiap tahunnya di adakan Workshop.
2. Pemberdayaan santri Pesantren Al- Mashduqiah pada tahun ini santri
banyak yang di tempatkan di bidang perdagangan (percetakan, koperasi
putra dan putri, kantin putra dan putri) dan bidang jasa (potong rambut,
konveksi, wartel putra dan putri). Dalam bidang usaha industri santri tidak
begitu mampu mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Pembagian
santri di setiap bidang usaha di sesuaikan dengan bakat santri dan
kebutuhan usaha.

B. Dokumentasi

18
DAFTAR PUSTAKA

A Partanto Pios,M. Dahlan Albarry, Kamus Ilmiyah Populer (Surabaya: Arkola)


Istiqomah Indah.(2018). Pemberdayaan Kewirausahaan Santri Pondok Pesantren
Darussholihin Yayasan Tebu Ireng 12 Di Tulang bawang Barat (Lampung:
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung)
Riadi Muchlisin.(2017).Pemberdayaan.
Alma, Buchari.(2005). Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum.Alfabeta:
Bandung

Dhoefier Zamakhsyari.(2011). Tradisi Pesantren Pandangan Hidup Kyai dan


Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia.

19
Meleon.(2006). Metode Penelitian Kualitatif .(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)
Ridwan.(2003).Skala Pengukur Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabet).
Teguh Muhammad.(2001). Metodelogi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi
(Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada)
Kasmi.(2013).Kewirausahaan, Edisi Revisi Cetakan Kedelapan (Jakarta: Raja
Grafindo Persada,2013)
Badruzzaman, Deden Fajar.(2007).Pemberdayaan Kewirausahaan Terhadap
Santri di Pondok Pesantren (Study Kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul
Iman Parung, Bogor), Jakarta: Konsentrasi Perbankan Syariah Program Study
Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,2009.

20

Anda mungkin juga menyukai