Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

“PENERAPAN STRATEGI O”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Pendidikan Islam

 Dosen Pembimbing: Syahri Ramadhan, S.Psi, M.Si

DI SUSUN OLEH:
SALMAWATI SAFITRI
KELAS: F 19

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


STIT AL-KIFAYAH RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur atas segala kasih sayang-Nya


yang telah melimpahkan karunia yang sangat besar, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada beliau
Baginda Nabi Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan para sahabatnya
hingga akhir nanti.

Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul ”Manajemen Pemasaran


Pendidikan Islam (Studi Kasus di MIN 2 Pekanbaru)” tentu tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak.

Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberi apa-apa yang berarti,
hanya do’a semoga amal baik mereka dibalas oleh Allah dengan sebaik-baik
balasan serta selalu dalam lindungan-Nya.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penyusunan kata, landasan teori, dan beberapa aspek
inti didalamnya. Oleh karena itu, kritik saran yang konstruktif sangat diharapkan
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.
Amin.

Ahmad Mut hofi’in


NIM: 053311364
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... . i


HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... . ii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... . iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... . vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................... . vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... viii
HALAMAN PENGANTAR ......................................................................... . ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ . xi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1


B. Penegasan Istilah .................................................................. 5
C. Rumusan Masalah ................................................................. 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 6
E. Kajian Pustaka ...................................................................... 6
F. Metode Penelitian ................................................................. 8

BAB II : MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN

A. Manajemen Pemasaran ........................................................ 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era persaingan global sekarang ini, telah menciptakan paradigma dunia yang
tidak mengenal batas-batas territorial kedaulatan sebuah negara atau bangsa.
Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek
kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan, di mana pengelolaannya tidak
hanya dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan
khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar baik
nasional maupun internasional.

Dahulu sekolah sebagai produsen jasa pendidikan masih berada pada seller’s
market, calon siswa berlomba mendaftarkan masuk ke sekolah tanpa banyak
persaingan dengan lembaga pendidikan yang lain. Namun, beberapa tahun terakhir
ini beberapa lembaga pendidikan mulai terasa kesulitan mencari calon siswa, anak-
anak pelajar sekarang begitu cerdas memilih sekolah yang bermutu dan sesuai dengan
yang diinginkan. Apalagi hal ini diiringi dengan makin bertambah banyaknya lembaga
pendidikan.

Oleh adanya pertumbuhan jumlah lembaga pendidikan seperti ini, maka


pendaftar di beberapa lambaga pendidikan mulai berkurang dan terasa ada suasana
persaingan antar lembaga pendidikan ditinjau dari unsur produk, harga, kualitas
pelayanan, kualitas tamatan, outcome, kualitas bangunan, jaringan dan sebagainya.
Bahkan ironisnya di beberapa daerah, beberapa lembaga yang kurang dapat
mengakomodir hal tersebut terpaksa ditutup karena kekurangan murid.

Hal itu menunjukkan bahwa persaingan dunia pendidikan menjadi tidak dapat
terelakkan lagi, sehingga dewasa ini banyak terjadi merger dari beberapa lembaga
pendidikan.

Berdasarkan permasalah di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan


penelitian tentang manajemen pemasaran di lembaga pendidikan Islam yang
bertempat di MIN 2 Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan atas dasar alasan yaitu
MIN 2 Pekanbaru merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki kualitas
terakreditasi A, memiliki jumlah siswa (customer) yang cukup banyak, mempunyai
guru-guru profesional serta fasilitas-fasilitas pendidikan yang cukup memadai
sebagai salah satu nilai tawar pemasaran pendidikan Islamnya. Bagaimanakah cara
lembaga pendidikan Islam swasta ini sehingga mampu mengelola manajemen
pemasaran sampai pada tujuan lembaga pendidikan Islam ini dapat tercapai dan
mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya bahkan termasuk lembaga
pendidikan non Islam?

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang peneliti paparkan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana manajemen pemasaran di SMP MIN 2 Pekanbaru?

2. Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran


pendidikan di MIN 2 Pekanbaru?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran yang jelas tentang manajemen pemasaran


pendidikan di MIN 2 Pekanbaru.

2. Mendiskripsikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen


pemasaran pendidikan di MIN 2 Pekanbaru.
BAB I

MANAJEMEN PEMASARAN PENDIDIKAN


DI MIN 2 PEKANBARU

1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Al-Fajar Pekanbaru

a. Sejarah Berdirinya MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Al-Fajar Pekanbaru dipelopori oleh

masyarakat di Kelurahan Muara Fajar. Pendirian Madrasah ini didasari oleh tuntutan

adanya sebuah lembaga pendidikan, khususnya di sekitar KM.21 dan 22. Yang mana di

daerah itu terdapat banyak anak-anak usia sekolah dasar yang harus menempuh perjalanan

yang cukup jauh untuk bersekolah. Belum lagi dengan keadaan ekonomi masyarakat yang

menengah kebawah, menyebabkan tidak jarang anak-anak tersebut harus menempuh

perjalanan sekitar 3 kilo meter dengan berjalan kaki.

Kondisi yang memprihatinkan ini membuat para pemuka masyarakat membulatkan

tekat untuk berusaha mencari jalan keluar. Salah seorang pemuka masyarakat bernama H.

Kasim dengan sukarela bersedia mewakafkan sebagian tanahnya untuk dijadikan lokasi

sekolah. Akhirnya pada tanggal 21 November 1992 mulailah dibangun Madrasah

Ibtidaiyah di Desa Muara Fajar saat itu, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh

Kepala Kantor Departemen Agama Kota Pekanbaru saat itu yaitu Drs. Ramli Khatib.

Pendirian Madrasah Ibtidaiyah di kelurahan Muara Fajar tersebut tak lepas dari

peran serta seluruh masyarakat dan pemuda kelurahan Muara Fajar dengan memberikan

sumbangan berupa dana ataupun bahan bangunan yang diambil dari rumah ke rumah, dan

pembangunannya pun secara gotong-royong.1

1
H. Ridwan Syarif, Salah Satu Tokoh Masyarakat & Pelopor Pembangunan MIN 2 Al-Fajar, melalui wawancara
Madrasah ini berlokasi di Jalan Yossudarso KM 22 Kelurahan Muara Fajar, dengan

luas lokasi sekitar 1,5 ha. Lokasi Madrasah yang sekitar 200 meter dari jalan raya,

membuat lokasi ini sangat nyaman untuk belajar. Awal mulanya tak banyak yang dapat

diberikan masyarakat dalam hal pendidikan di Madrasah ini. Keterbatasan dana

mengakibatkan mereka harus rela anak-anak nya belajar di sekolah yang dibangun dari

kayu papan dan berlantai tanah. Selain itu karena keterbatasan guru serta sarana dan

prasarana, sekolah ini hanya bisa menampung siswa hingga kelas empat. Ketika telah

menduduki bangku kelas lima, siswa harus pindah ke sekolah yang memiliki sarana dan

prasarana yang lebih layak. Hal ini menyebabkan sedikitnya peminat Madrasah Ibtidaiyah

Al-Fajar.

Kemudian pada Tahun 1995, Madrasah Ibtidaiyah Al-Fajar resmi dinegerikan oleh

Kepala Kantor Departemen Agama Kota Pekanbaru berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 551/1995, dan berganti nama menjadi MIN 2 Al-Fajar.

Sejak saat itu, dimulailah pembangunan yang signifikan di MIN 2 Al-Fajar ini, dengan

dilengkapi berbagai sarana penunjang yang modern serta guru-guru yang berpotensi di

bidangnya. Masyarakat pun mulai berantusias menyekolahkan anaknya ke MIN 2 Al-Fajar.

Dan sampai saat ini, jumlah siswa yang bersekolah di MIN 2 Al-Fajar pun semakin

meningkat.

Sejak berdirinya hingga sekarang, MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru telah menjalani 6

masa kepemimpinan, yaitu:

a. Mukhtar Perak, A.Ma (1992 sd 1999)

b. Drs. Elwizar (2000 s.d. 2007)

c. Abdul Haris Domo, S.Ag, MA (2007 s.d. 2009)

d. Drs. Marzai (2009 s.d. 2011)

e. Darusman S, M.Pd (2011 s.d. sekarang)


b. Visi, Misi dan Tujuan MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

1. Visi MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru


Adapun Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Al-Fajar Pekanbaru adalah “Unggul dalam

prestasi taat beribadah dan teladan dalam berperilaku.” Visi ini dipilih untuk tujuan jangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang dan diharapkan semua warga madrasah untuk

selalu mewujudkannya setiap saat, berkelanjutan dalam mencapai tujuan madrasah,visi

tersebut mencerminkan :

1. Madrasah harus unggul dan berprestasi serta mampu bersaing dengan

pendidikan yang sederajat

2. Pengamalan ilmu yang didapat

3. Mempunyai akhlakul karimah

4. Berorientasi kedepan dengan memperhatikan potensi madrasah dan keyakinan

5. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga madrasah

6. Mendorong adanya perubahan yang lebih baik

Untuk mencapai visi tersebut maka ada misi yang harus dilakukan yaitu :

2. Misi

a. Meningkatkan kualitas SDM yang didasarkan iman dan taqwa kepada Allah Swt.

b. Meningkatkan patriotisme dan profesionalisme guru

c. Memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat

d. Meningkatkan pemahaman aktualisasi nilai-nilai agama Islam

e. Memakai pendekatan PAIKEMI (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

Menyenangkan dan Islami) dalam pembelajaran

f. Menanamkan nilai-nilai karakter bangsa

g. Memberikan contoh teladan dalam berperilaku


h. Menjalin hubungan yang harmonis dengan Stocholder

i. Meningkatkan hubungan kekeluargaan dan sosial kemasyarakatan

3. Tujuan MIN 2 Al Fajar Pekanbaru

Adapun tujuan Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Al Fajar Pekanbaru merupakan

jabaran visi dan misi madrasah yaitu memadukan antara kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt (terintegral holistik).

Siswa diberi dasar-dasar keiman dan ketaqwaan agar kelak apabila ia mengausai ilmu

pengetahuan dan teknologi mereka tidak akan memanfaatkan ipteknya untuk sesuatu

yang tidak bermanfaat atau untuk sesuatu yang merusak. Ilmu dan teknologi yang

dimiliki dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diberi dasar-dasar ilmu

pengetahuan baik umum maupun agama, sehingga siswa tersebut dapat melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi mampu bersaing dan taat dalam menjalankan

ibadah serta bertutur kata dan berbuat sesuai dengan ilmu dan ibadah yang dilakukan.

c. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa

1. Keadaan Guru dan Karyawan

Guru merupakan unsur penting dalam setiap lembaga pendidikan. Kompetensi

guru sangat menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu,

MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru sangat memperhatikan keberadaan guru. Tenaga pengajar

MIN 2 Al-Fajar saat ini berjumlah 26 orang, mereka adalah alumni dari berbagai

perguruan tinggi yang memiliki kompetensi untuk mengajar. Selain itu MIN 2 Al-Fajar

Pekanbaru juga memiliki 6 orang karyawan atau tenaga kependidikan seperti tenaga

administrasi, petugas kebersihan dan satpam, yang cekatan dan ikut aktif dalam usaha

kelancaran pelaksanaan belajar mengajar di MIN 2 Al-Fajar. Untuk lebih jelas dapat

dilihat dari tabel berikut:

TABEL I

Klasifikasi Guru dan Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan


Pendidikan
No Nama/NIP Jabatan Jurusan
terakhir
Kepala Manajemen
1 Darusman S, M.Pd S2 UNJ Jakarta
Madrasah Pendidikan
2 Endrayeni, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
3 Ujang Halimi, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
4 Febrizelni E.S, S.Pd.I, MM Guru PNS S2 UMRI Manajemen
S1 IAIN Imam
5 Nurkamisah, S.Pd.I Guru PNS PAI
Bonjol Padang
6 Hj. Sri Nurlita, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
S1 IAIN Susqa
7 Zulfan Alwi, S.Ag Guru PNS PAI
Pekanbaru
8 Jamaris, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
S1 IAIN Susqa
9 Chandrayani, S.Ag Guru PNS PAI
Pekanbaru
S1 IAIN Susqa
10 Maimunah, S.Ag Guru PNS PAI
Pekanbaru
S1 IAIN Susqa
11 Sunatulhuda, S.Ag Guru PNS Bahasa Arab
Pekanbaru
S1 IAIN Susqa Ikhwal Asy
12 Zulfikar Fahmi, S.Ag Guru PNS
Pekanbaru Syakhsiyah
13 Amaliah Sitorus, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
14 Moeh Yahya, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
S1 UNAND
15 Asmara Murni, S.Pd Guru PNS PLB
Padang
16 Syukri Hasian, M.Pd.I Guru PNS S2 UIN Suska Riau MPI
17 Fatmawati, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
18 Juliana, S.Pd.I Guru PNS S1 UIN Suska Riau PAI
19 Azimar, S.Pd Guru PNS S1 UIN Suska Riau Matematika
20 Lisma Juliana, S.Pd.SD Guru PNS S1 UT Pekanbaru PGSD
D2 IAIN Susqa
21 Salmawati S, A.Ma Guru PNS PAI
Pekanbaru
S2 STAI Al-Azhar
22 Riyanti, A.Ma Guru PNS PGMI
Pekanbaru
S1 IAIN Susqa PAI
23 Dra. Hasdiati Guru NON PNS
Pekanbaru
S1 STAI Al-Azhar
24 Herlana UU S, S.Pd.I Guru NON PNS PAI
Pekanbaru
S1 STAI Al-Azhar
25 Risnawati, S.Pd.I Guru NON PNS PAI
Pekanbaru
26 Jumyasmiati, A.Ma Guru NON PNS D2 UNRI PGSD
Bendahara
27 Gafur Alatas MAN Kampar IPS
Pengeluaran
STAI Al-Azhar
28 Isnaini, S.Pd.I Tata Usaha PAI
Pekanbaru
29 Halimatu Sa’diyah Tata Usaha SMA IPA

30 Rudianto Satpam SMA IPS


31 Wirnawati Petugas SMK IPS
Kebersihan
Petugas
32 Juprianis SMP -
Kebersihan
Sumber data: Kantor Tata Usaha MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

Berdasarkan data tabel di atas dapat dikatakan mayoritas tenaga pengajar di MIN 2 Al-Fajar

Pekanbaru adalah pengajar yang berkompetensi dalam bidangnya dan tentunya hal ini akan menunjang

keberhasilan proses belajar mengajar dan pencapaian tujuan belajar.

2. Keadaan Siswa

Dalam lembaga pendidikan, jika gurunya berperan sebagai tenaga pengajar,

pendidik, pelatih, maka siswa berperan sebagai orang yang diajar, dididik, dan dilatih.

Sekarang ini siswa tidak lagi dipandang sebagai bahan mentah yang dapat dibentuk

menurut selera pendidiknya, tetapi siswa dipandang sebagai manusia utuh yang memiliki

potensi. Potensi inilah yang perlu dikembangkan melalui aktivitas belajar mengajar di

sekolah dan di madrasah. Dengan kata lain, sekolah madrasah merupakan wadah

pengembangan potensi dan penyaluran potensi yang dimiliki siswa.

Mengenai keadaan siswa MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru secara umum, dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

a. Keadaan Siswa Secara Umum

TABEL II
Rakapitulasi Siswa MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru
pada Tahun Pelajaran 2005/2006 – 2012/2013

No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2008/2009 168 146 314

2 2009/2010 172 160 332

3 2010/2011 167 183 350

4 2011/2012 182 184 366


5 2012/2013 185 167 352
Sumber Data : Arsip Laporan Bulanan MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

b. Keadaan Menurut Tingkat Kelasnya :

TABEL III
Keadaan Siswa MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru Pada Bulan Maret 2013 Dari Kelas I
Sampai Kelas VI

No Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa


1 I 2 40 33 73
2 II 2 31 23 54
3 III 2 26 37 63
4 IV 2 31 25 56
5 V 2 30 29 59
6 VI 2 27 20 47
JUMLAH 12 185 167 352
Sumber Data: Laporan Bulanan MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru Bulan Maret 2013

3. Sarana dan Prasarana


Dalam proses pendidikan, sarana dan prasarana merupakan aspek penunjang

keberhasilan suatu proses pendidikan. Karena dengan kelengkapan sarana dan prasarana

yang dimiliki efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dapat diupayakan.

Sarana dan prasarana yang terdapat di MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru dapat dilihat pada

tabel berikut:

TABEL IV
Sarana dan Prasarana MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

Kondisi Ruang
Jenis Jml
Baik Rusak Ringan Ket
Ruang Belajar 9 9
Ruang Kepsek 1 1 -

Ruang Tata Usaha 1 1 -


Ruang Guru 1 1

Perpustakaan 1 1 Atap Perlu direhab


Ruang Labor IPA 1 1

Gudang/Lain–Lain 1 1 -
Wc Guru 4 4 -

Wc Siswa 5 5 -
Musholla 1 1   -

Menara Pompa Air 1 1


Pagar 446 m

Rumah Penjaga 1 1

Rumah Ka.Madrasah 1 1

Koperasi Madrasah 1 1 -
Mobiler

Lemari guru 20 15 5 
Meja guru 30 30

Kursi guru 30 30
Kursi Tamu 2 2 2 set

Lemari siswa 9 9
Meja siswa 150 150 40

Kursi siswa 300 300 80


Peralatan

Keterampilan 1 1 2 set
Drumband 1 1 1 set

Rebana 1 1 1 set
Peralatan IPA 12 12 12 buah

Peralatan IPA 30 30 30 buah


Peralatan IPA 12 12 12 buah

Peralatan IPS 20 20 20 buah


Peralatan IPS 14 14 14 buah
Telepon 1 1

Komputer 2 1 1
Laptop 6 6

Infocus 3 1 2
Screen Infocus 2 2

Printer 4 3 2
Listrik KWH   5500

Sumber data: Kantor Tata Usaha MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

TABEL V
Sarana Olahraga/Lapangan

No Sarana/ Prasarana Jumlah


1 Lapangan Volly 1
2 Lapangan Takraw 1
3 Lapangan Badminton 1
4 Lapangan Tenis Meja 2
Sumber data: Kantor Tata Usaha MIN 2 Al-Fajar Pekanbaru

4. Kurikulum

Eksistensi kurikulum dalam suatu lembaga pendidikan memegang peranan

penting, karena proses pendidikan dan pengajaran disuatu lembaga pendidikan harus

berpedoman kepada kurikulum yang digunakan.

Kurikulum adalah “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.

Sehubungan dengan hal di atas, kurikulum yang digunakan pada Madrasah

Ibtidaiyah Negeri 2 Al-Fajar Pekanbaru pada saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan


tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

kalender pendidikan dan silabus.


E. Manajemen Pemasaran Pendidikan di MIN 2 Pekanbaru
Untuk melaksanakan kegiatan pemasaran pendidikan Islam di MIN 2
Pekanbaru, maka dilaksanakan planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan/ pengarahan) dan controlling
(pengendalian). Manajemen pemasaran pendidikan Islam MIN 2 Pekanbaru
dapat digolongkan menjadi dua yaitu dilakukan bersama dengan Komite
Madrasah dan dilaksanakan sendiri oleh MIN 2 Pekanbaru. Hal tersebut
dilakukan dengan menyatukan visi sekolah dan mengumpulkan pandangan
atau gagasan dari masing-masing pihak komite dan anggota manajemen
pemasaran pendidikan MIN 2 Pekanbaru, sehingga nantinya akan dapat
ditentukan bagaimana alternatif promosi yang akan ditempuh dengan cara
yang efektif. Dari alternatif-alternatif itu disaring sehingga ditentukan yang
paling tepat untuk dilaksanakan sebagai bentuk pemasaran pendidikan Islam
MIN 2 Pekanbaru.

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah manajemen pemasaran


pendidikan Islam di MIN 2 Pekanbaru dapat dilihat dalam uraian penjelasan
di bawah ini.

a. Planning pemasaran pendidikan


Dalam merencanakan pemasaran MIN 2 Pekanbaru, maka disusun
perangkat pemasaran meliputi rencana waktu/tanggal pelaksanaan,
rencana daerah pemasaran, segmen atau target yang dituju, cara
pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam dan tim pelaksana.

Menyusun perangkat pemasaran merupakan tugas awal untuk


melaksanakan kegiatan pemasaran pendidikan yang harus
dirumuskan oleh tim manajemen pemasaran pendidikan Islam MIN 2
Pekanbaru dan selanjutnya disahkan oleh kepala sekolah. Maksud dari
penyusunan perangkat pemasaran pendidikan Islam tersebut ialah untuk
dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam
agar tidak terjadi penyimpangan dari koridor pendidikan Islam yang
berdasarkan pada visi dan misi MIN 2 Pekanbaru.

Dari hasil wawancara yang peneliti laksanakan, ditemukan bahwa


proses penyusunan perencanaan perangkat pemasaran pendidikan Islam
MIN 2 Pekanbaru dilaksanakan oleh mulai dari pimpinan sekolah, Panitia
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan seluruh stakeholder sekolah
(guru, karyawan, pembina ekstra kurikuler, komite sekolah dan orang tua
wali siswa). Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pemasaran pendidikan
Islam yang dilaksanakan akan dapat tersusun lebih efektif.

Pada tahap ini dilakukan identifikasi pasar dan segmentasi yaitu


menentukan daerah pemasaran dan siapa saja yang akan dituju
dalam pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam. Pada dasarnya setiap
lembaga mempunyai pangsa pasar tersendiri. MIN 2 Pekanbaru pangsa
pasarnya adalah anak yang sudah berusia minimal enam tahun, baik yang
mengikuti program sekolah taman-kana-kanak maupun tidak. Karena MIN
2 Pekanbaru berada di kawasan masyarakat menengah kebawah, yang
mana hanya sebagian masyarakat yang menyekolahkan anaknya ke tingkat
Taman Kanak-Kanak.

Proses selanjutnya adalah pengemasan, yaitu bagaimana


kemasan/cara pemasaran yang akan dilaksanakan? Seperti apa? Dan
semua harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.

Pengemasan ini dibuat dari proses pembicaraan rencana-rencana


melalui elisitas dari yang umum menjadi lebih khusus, sehingga jadilah
bentuk utuh. Kemudian dijabarkan dengan skedul program pelaksanaan.
Pada tahap ini dibahas dan dikonsep lagi untuk menjadi lebih
bagus

dengan jalan dilakukan brifing serta pembagian job diskription. Setiap


penanggung jawab mempunyai catatan dan skedul tersendiri seperti
bentuk penyampaian, media yang akan digunakan dan sebagainya, semua
bersifat taktis dan mengutamakan kepentingan atau kepuasan masyarakat
sebagai pengguna atau pelanggan pendidikan Islam yang disampaikan.

b. Organizing pemasaran pendidikan Islam

Dalam rangka mencapai tujuan sekolah, maka harus mengorganisir


seluruh kegiatan yang telah direncanakan. Adapun pengorganisasian ini
meliputi pemberian tugas kepada masing-masing staf, serta
mengkoordinir kerja setiap staf dalam satu tim yang solid dan
terorganisir. Demi kelancaran seluruh pelaksanaan program-program
pemasaran pendidikan Islam yang telah direncanakan tersebut,
masing-masing karyawan dan guru MIN 2 Pekanbaru mempunyai
kewajiban untuk menyukseskan program-program pemasaran pendidikan
Islam yang telah direncanakan.

Dari hasil wawancara peneliti, dalam pengorganisasian pemasaran


pendidikan Islam, MIN 2 Pekanbaru melaksanakan beberapa kegiatan
yaitu: pengorganisasian struktur kerja, pengorganisasian strategi
pemasaran pendidikan Islam dan pengorganisasian sumber daya
pemasaran pendidikan Islam. Kegiatan-kegiatannya dapat dilihat
dalam kegiatan di bawah ini:

1. Pengorganisasian struktur kerja

Pada tahap ini disusun struktur tentang siapa saja yang


dilibatkan dalam kegiatan pemasaran pendidikan di MIN 2 Pekanbaru
dimulai dengan membentuk kepanitiaan penerimaan peserta didik
(PPD) yaitu sebagai tim pelaksana.

Adapun contoh pengorganisasian struktur


kepanitiaan penerimaan peserta didik adalah sebagai berikut:

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA


PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
MIN 2 PEKANBARU Tahun Pelajaran 2020/2021

Penanggung Jawab : Kepala Madrasah


Ketua : Zulfikar Pahmi, S.Ag

Sekretaris : Yahabibi, S.Pd


Bendahara : Asmara Murni, S.Pd
Sie Humas : 1. Herlana UU Supartono
2. Azi Azwat, S.Pd
Sie Perlengkapan : 1. Rusdi, S.Pd.
2. Juprianis
Sie Pendaftaran : 1. Dra. Hasdiati
2. Amaliah Sitorus, S.Pd.I
3. Salmawati Safitri

2. Pengorganisasian strategi pemasaran pendidikan Islam


Pada tahap ini disusun strategi pemasaran pendidikan MIN 2
Pekanbaru. Dari hasil wawancara peneliti, strategi pemasaran
pendidikan yang dilakukan oleh MIN 2 Pekanbaru adalah dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain: dengan datang ke Taman
Kanak-Kanak atau PAUD yang berada di sekitar lingkungan MIN 2
Pekanbaru, mengadakan acara-acara perlombaan, melaksanakan
kegiatan atau acara peringatan hari-hari besar nasional maupun
keagamaan, mengadakan acara open house, jalan sehat, pentas
seni, pemasangan sepanduk promosi dan brosur penerimaan peserta
didik baru (PPDB), bulletin dakwah, dan dengan media sosial seperti
Facebook, youtube dan Instagram. Hal tersebut merupakan strategi
pemasaran dengan tujuan memberikan informasi yang komplit kepada
publik tentang pelayanan pendidikan Islam yang disampaikan,
prestasi sekolah maupun program unggulan yang dimiliki MIN 2
Pekanbaru guna membangun citra positif lembaga di mata publik.
Selain itu guru-guru MIN 2 Pekanbaru yang sebagian besar
merupakan sarjana pendidikan agama islam yang sering diundang
mengisi pengajian, bisa sekalian mempromosikan madrasah ketika
mengisi pengajian di masjid atau mushalla.

3. Pengorganisasian sumber daya pemasaran pendidikan Islam


Dalam hal ini disusun sumber daya apa saja yang akan
digunakan dalam proses pelaksanaan pemasaran pendidikan di MIN
2 Pekanbaru, antara lain media yang akan digunakan, dana yang
dibutuhkan dan lain-lain.

Dari hasil wawancara peneliti, media yang digunakan dalam


pemasaran pendidikan Islam MIN 2 Pekanbaru antara lain: sepanduk
promosi, panflet dan brosur penerimaan peserta didik baru (PPDB),
bulletin dakwah, media informasi facebook, instagram dan youtube.

c. Actuating pemasaran pendidikan Islam

Untuk melaksanakan proses penggerakan, Kepala MIN 2


Pekanbaru selalu melakukan penggerakan/pengarahan kepada para
stafnya baik secara langsung maupun tidak langsung agar para
anggota organisasi yang diberi tugas dan tanggung jawab dalam
berhubungan dengan publik dapat bekerja dengan baik dan benar demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pergerakan yang dilakukan
tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi
kenyataan.

Pelaksanaan pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh MIN


2 Pekanbaru adalah dengan beberapa cara yang bervariasi disesuaikan
dengan situasi dan kondisi. Hal ini dimulai dengan membentuk
kepanitiaan penerimaan peserta didik (PPD) yang tugasnya tidak hanya
menerima pendaftaran calon siswa baru, akan tetapi lebih jauh lagi juga
melakukan beberapa tugas pokok dalam memperkenalkan MIN 2
Pekanbaru kepada para konsumen pendidikan dan masyarakat umum
dengan memberikan penjelasan program yang jelas dan komplit.

Salah satu bentuk pemasaran pendidikan Islam yang dilakukan oleh


MIN 2 Pekanbaru dalam menawarkan programnya adalah dengan
melakukan promosi dengan cara menyabarkan informasi dengan datang
ke TK/PAUD di sekitar MIN 2 Pekanbaru. Hal ini dilaksanakan dengan
bentuk ceramah visi, misi dan tujuan MIN 2 Pekanbaru, sambil
memberikan brosur. Akan tetapi hal itu bukanlah informasi yang utama.
Penekanan informasi yang disampaikan adalah pada bagaimana
bentuk pelayanan pendidikan Islam yang ada di MIN 2 Pekanbaru
yang mengutamakan mutu dan kualitas pelayanan pendidikan Islam
dengan sebaik mungkin demi kepuasan pelanggan pendidikan Islam. Di
samping itu juga menyampaikan program- program unggulan yang
dimiliki MIN 2 Pekanbaru

a. Adanya BUSI (Budaya Sekolah Islami) yaitu suasana


pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang disampaikan dalam
lingkungan pendidikan dengan nuansa Islami, baik dari segi seragam
yang dikenakan siswa, bekal materi-materi dan praktik keagamaan
yang diberikan kepada siswa, seperti: wajib melaksanakan sholat
berjamaah dhuha, zuhur dan ashar di sekolah, kegiatan Iqro’ Qur’an
atau murojaah tahfizul qur’an setiap pagi sebelum belajar, maupun
bentuk-bentuk lainnya.

b. Adanya beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan sebagai


wadah pengembangan bakat dan keahlian siswa, baik yang bersifat
keagamaan (seperti: rebana dan seni baca Al-Qur’an), maupun yang
bersifat umum (seperti: drumband, english conversation, basket/volley
ball, paskibra, futsal, pramuka, pidato, dan seni tari).

Kegiatan penyampaian informasi pada kunjungan ke sekolah-


sekolah dasar tersebut diawali dengan cara melakukan dialog antara pihak
MIN 2 Pekanbaru dengan sekolah yang dituju mengenai program keahlian
apa yang diinginkan oleh pihak sekolah yang didatangi. Misalnya
sekolah menginginkan keahlian yang dapat mendidik siswa terkait
dengan keahlian seni-seni Islam (tilawah Al-Qur’an), maka pihak MIN 2
Pekanbaru menyampaikan bahwa di sana ada kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat digunakan sebagai wadah atau sarana siswa untuk
menyalurkan bakat di bidang seni baca al-Qur’an yaitu adanya kegiatan
ekstrakurikuler tilawah atau seni baca al-Qur’an yang menghadirkan
pelatih yang berkompeten di bidang tilawah al-Qur’an, sehingga nantinya
siswa akan lebih mengerti dan menguasai seni tilawah al-Qur’an lebih
jauh lagi.

Program pemasaran dilakukan dengan memberikan informasi yang


komplit agar tidak terjadi ketakutan pada siswa. Misalnya, bagi
calon siswa yang belum bisa baca tulis Al-Qur’an, maka disampaikan
bahwa tidak perlu takut karena nanti pada pelaksanaan
pembelajarannya akan dikelompokkan sesuai dengan kemampuan
BTA-nya, dibimbing secara bertahap dan terpadu untuk bisa membaca
dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dibimbing oleh
ustadz/ustadzah yang berkompeten di bidangnya dengan metode belajar
qiro’ati.

MIN 2 Pekanbaru juga melakukan promosi dengan cara


menyampaiakan prestasi-prestasi yang pernah diraih, misalnya data
akademik tentang prestasi yang dicapai selama tahun
105
pelajaran 2009/2010, yaitu:

No Prestasi Kategori
1 Juara 2 tenis lapangan Popda Tk. Kota
2 Juara 3 taekwondo Tk. Jateng Stimart
3 AMNI
Juara 3 lomba gambar global warming Tk. Kota
4 Juara harapan 3 story telling Tk. Kota
5 Lulus UN 100% -

Kunjungan memberikan informasi selengkapnya tentang program


MIN 2 Pekanbaru dengan berbagai kegiatan unggulan yang dimiliki baik
yang bersifat keagamaan maupun yang bersifat umum, sehingga akan
mampu memberikan wacana bahwa lembaga pendidikan Islam ini
sangat peduli dengan kehidupan sosial keagamaan dengan menawarkan
dan menjelaskan program yang tentunya dapat bermanfaat bagi
masyarakat, misalnya juga ada pelayanan-pelayanan yang disediakan
untuk siswa, seperti program khusus yang melayani masyarakat/peserta
didik dalam bidang bimbingan dan penyuluhan (konsultasi) tentang
masalah-masalah yang dihadapi, kegiatan motivasi siswa, mediasi,
kunjungan rumah, serta kegiatan kunjungan-kunjungan yang lain
seperti museum, pustaka wilayah, dan lain sebagainya.

Dengan bentuk-bentuk seperti hal di atas diharapkan akan banyak


yang tertarik dan disela ketertarikan itu pihak MIN 2 Pekanbaru
sambil menyampaikan bahwa MIN 2 Pekanbaru bukan semata-mata
melakukan promosi lembaga, tetapi juga sangat memperhatikan
pelayanan untuk kehidupan keberagamaan dan sosial yang harus
saling membantu bekerja sama demi terciptanya kerukunan dan
kemajuan bangsa, sehingga praktik pendidikan yang ada benar-benar
sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, bukan menjadi
lembaga atau institusi yang berdiri sendiri dan tidak berguna bagi
masyarakat. Hal ini dibuktikan lagi dengan adanya kegiatan pemberian
santunan pada waktu-waktu tertentu, misalnya santunan kepada para
anak yatim setiap bulan Muharam, penyampaian zakat fithrah dan
pembagian hasil qur’ban kepada warga di sekitar yang membutuhkan.
Sebuah bentuk contoh konkrit bahwa MIN 2 Pekanbaru adalah
lembaga yang sangat memperhatikan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Selain itu, MIN 2 Pekanbaru Semarang juga berupaya melakukan


sosialisi kepada masyarakat luas tentang program dan tujuan yang akan
dicapai setelah melakukan studi melalui pamphlet, brosur dan
poster/sepanduk penerimaan peserta didik baru (PPDB), juga media
sosial, agar calon siswa dengan mudah mendapatkan informasi yang
komplit dengan semua fasilitas dan program unggulan sebagai
kekuatan/kelebihan yang dimiliki MIN 2 Pekanbaru sehingga calon siswa
tersebut dapat tertarik untuk masuk atau mendaftarkan diri ke MIN 2
Pekanbaru.

Selain dengan cara-cara di atas, MIN 2 Pekanbaru juga


melakukan promosi dengan jalan mengundang masyarakat untuk hadir ke
sekolah seperti dengan cara mengadakan acara open house, pameran/pentas
seni, jalan sehat keluarga besar MIN 2 Pekanbaru dengan wali murid
dalam rangka promosi dan sebagainya. Kegiatan ini dimaksudkan di
samping agar masyarakat umum dapat melihat kondisi atau keadaan
MIN 2 Pekanbaru secara langsung, masyarakat juga dapat mengetahui
tentang beberapa keunggulan atau prestasi yang dimiliki MIN 2
Pekanbaru sekaligus agar mereka dapat memberikan beberapa kontribusi
kepada lembaga baik yang berupa saran pemikiran maupun materiil.
Dengan demikian perbaikan dan peningkatan kualitas mutu pelayanan
pendidikan Islam secara terus menerus akan dapat ditingkatkan demi
pemenuhan kepuasan pelanggan pendidikan Islam MIN 2 Pekanbaru.

d. Controlling pemasaran pendidikan Islam

Setelah melalui berbagai tahap dalam manajemen, yakni


perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan, tahap selanjutnya adalah
melakukan pengendalian atau evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui sampai di mana pelaksanaan rencana kerja yang telah
dirumuskan sebelumnya. Jika ditemukan kekurangan atau hambatan dapat
segera dilakukan perbaikan-perbaikan.

Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan oleh pengelola pemasaran


pendidikan Islam di MIN 2 Pekanbaru tidak hanya dilakukan di akhir
periode saja, melainkan juga dalam prosesnya, yaitu pada tiap dua
mingguan, bulanan, tengah semester, akhir semester dan akhir tahun.
Ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan/rapat oleh kepala sekolah
dengan segenap guru dan karyawan, membahas program yang telah
dilaksanakan dalam tahapan waktu tersebut yaitu tentang bagaimana
realisasinya dan jika terjadi kendala maka akan dipecahkan dan
dicari solusi bersama demi menjaga kualitas pelayanan pendidikan Islam
yang disampaikan. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang
persiapan program kegiatan terdekat yang akan dilaksanakan berikutnya,
agar lebih matang dalam pelaksanaannya.

Dalam kaitannya dengan evaluasi, maka berbagai upaya untuk


meningkatkan mutu pelayanan jasa pendidikan Islam adalah hal yang
pokok yang harus dilakukan. Sebagai lembaga pendidikan Islam tentunya
MIN 2 Pekanbaru juga selalu melakukan peningkatan mutu pendidikan
agar dapat bersaing dalam persaingan mutu lulusannya. Di antara upaya
yang dilakukan MIN 2 Pekanbaru dalam peningkatan mutu lembaga
pendidikan Islam di antaranya:

1. Meningkatkan mutu guru dengan cara melaksanakan pelatihan-


pelatihan keguruan.

2. Peningkatan kinerja guru dengan mengharuskan setiap guru membuat


silabus dan RPP pada setiap pelajaran yang diampu.

3. Evaluasi diri guru (mengevalusi kinerja) baik dilakukan


sendiri maupun dengan cara meminta kritik dan saran dari para siswa.

Di antara yang dievaluasi dari diri guru adalah:

a. Kompetensi pedagogik: kemampuan mengelaola pembelajaran


peserta didik, yang meliputi penyusunan rencana
pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian
prestasi belajar peserta didik.

b. Kompetensi kepribadian: kemampuan kepribadian yang


mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi
tauladan peserta didik.

c. Kompetensi professional: kemampuan penguasaan materi


pelajaran secara luas dan mendalam.

d. Kompetensi sosial: kemampuan guru untuk berkomunikasi dan


berinteraksi secara efektif dan efisien dengan siswa, sesama guru
dan masyarakat sekitar.
Dengan demikian akan diketahui titik kelemahannya sehingga akan
mudah mengembangkan kemampuannya.

4. Peningkatan kualitas siswa: Bidang akademik (matrikulasi


pelajaran, pembentukan tim olimpiade dan pemberian jam pelajaran
tambahan). Bidang non akademik (pembinaan secara intensif kegiatan
ekstra kurikuler dan mengikutkan dalam berbagai
perlombaan/pertandingan baik dalam bidang olah raga maupun
kesenian).

5. Persaingan yang begitu ketat antar lembaga pendidikan dalam


menyediakan jasa pendidikan disikapi dengan tetap menjaga kualitas
mutu pendidikan dan berupaya melengkapi sarana prasarana dengan
cara menambah beberapa fasilitas untuk menunjang proses
belajar mengajar, seperti: LCD, internet, computer, perlengkapan
alat olah raga, alat kesenian/keterampilan dan sebagainya.

Dari beberapa upaya di atas tentunya tujuan utamanya adalah


peningkatan mutu pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan
masyarakat luas dan menjadikan MIN 2 Pekanbaru bukan sebagai
lembaga pendidikan yang tidak peka dengan kehidupan sosial
keagamaan masyarakat dan perkembangannya. Sehingga selanjutnya
akan tercipta citra positif dari masyarakat luas terhadap MIN 2 Pekanbaru.

F. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Manajemen Pemasaran

Pendidikan Islam di MIN 2 Pekanbaru

Dari hasil wawancara yang peneliti laksanakan, terdapat


beberapa kendala dalam pelaksanaan pemasaran pendidikan di MIN 2
Pekanbaru, yang hal ini telah mengakibatkan sedikit terhambatnya
program pemasaran pendidikan yang dilaksanakan, antara lain:

a. Minimnya dana yang dialokasikan untuk promosi sekolah, sehingga


mengakibatkan pelaksanaannya kurang maksimal.

b. Dalam merencanakan strategi promosi, kadang terdapat beberapa


anggota yang kurang aktif dalam memberikan ide atau gagasan
sebagai masukan, sehingga mengakibatkan kurangnya opsi pilihan
rencana strategi pemasaran yang dapat dirancang.

c. Beberapa anggota tim panitia pelaksana penerimaan peserta didik


kurang dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing,
sehingga kadang mengakibatkan terjadi dobel tugas dari beberapa
pelaksana kegiatan.

d. Kurangnya dukungan dari beberapa orangtua siswa untuk mengotrol


anaknya, sehingga adanya beberapa siswa yang kadang melakukan
pelanggaran dalam ketentuan pelaksanaan program BUSI (Budaya
Sekolah Islami) yang merupakan salah satu unsur pemasaran
pendidikan Islam.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah memperhatikan deskripsi hasil penelitian dari bab I sampai Bab

IV kemudian dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:

1. Manajemen pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan Agung 1

Semarang tergolong sudah dilaksanakan dengan maksimal, di mana


konsepnya dimulai dari tahap: Planning, yaitu menyusun perangkat
pemasaran, yang dilaksanakan secara kolaboratif mulai dari pimpinan
sekolah, panitia penerimaan peserta didik (PPD) beserta seluruh
stakeholder sekolah (guru, karyawan, pembina ekstra kurikuler, komite
sekolah dan orang tua wali siswa), bekerja sama dengan dengan
Pendasmen YBWSA. Organizing, yaitu pengorganisasian struktur kerja:
menentukan job diskription, dimulai dengan membentuk kepanitiaan
penerimaan peserta didik (PPD) sebagai tim pelaksana, kemudian juga
melaksanakan pengorganisasian strategi pemasaran dan pengorganisasian
sumber daya pemasaran pendidikan Islam. Actuating, kepala sekolah
melakukan penggerakan/pengarahan baik secara langsung atau tidak
langsung agar para anggota organisasi yang diberi tugas dan tanggung
jawab dalam berhubungan dengan publik dapat bekerja dengan baik dan
benar. Pemasaran pendidikan Islam yang laksanakan adalah dengan
menggunakan berbagai strategi dengan beberapa cara yang berfariasi
disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Controlling, tidak hanya
dilaksanakan diakhir periode saja, melainkan juga dalam prosesnya, yaitu
dengan mengadakan pertemuan/rapat oleh kepala sekolah dengan segenap
guru dan karyawan pada tiap dua mingguan, bulanan, tengah semester,
akhir semester dan akhir tahun.

2. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen pemasaran


pendidikan Islam di MIN 2 Pekanbaru, antara lain: Masih kurangnya
pemahaman dari beberapa anggota civitas akademika
tentang arti penting pemasaran pendidikan Islam dan kurangnya kerja
sama yang optimal. Terdapat beberapa anggota yang kurang aktif dalam
memberikan gagasan ide sebagai masukan rencana strategi promosi.
Minimnya alokasi dana untuk promosi sekolah. Beberapa anggota
tim panitia pelaksana penerimaan peserta didik kurang dapat bekerja
secara optimal sesuai tugas masing-masing. Masih adanya beberapa
kekurangan kelengkapan sarana prasarana untuk siswa. Adanya beberapa
siswa yang kadang melanggar ketentuan pelaksanaan program BUSI
(Budaya Sekolah Islami). Belum disediakan jam kelas bimbingan
konseling kepada siswa.

B. Saran

Tanpa mengurangi rasa hormat (ta¶dzim) kepada semua pihak dan


demi suksesnya kegiatan pemasaran pendidikan Islam di SMP Islam Sultan
Agung

1 Semarang agar berjalan dengan lebih lancar dan memperoleh hasil


yang maksimal, maka penulis memberikan saran, antara lain:

1. Penyelenggara dan pengelola pendidikan untuk selalu bekerja lebih


giat dan lebih professional dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya untuk melahirkan SDM yang berkualitas, dengan selalu
merencanakan dan melaksanakan kegiatan dengan baik dan terprogram,
serta harus lebih meningkatkan dan memberdayakan seluruh sumber daya
yang yang ada, demi perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan Islam
secara terus menerus untuk mencapai kepuasan pelanggan dalam
pelayanan pendidikan.

2. Pengurus, kepala sekolah, guru-guru dan karyawan hendaknya mengelola


manajemen pemasaran pendidikan Islam secara lebih baik lagi
dengan mengacu pada konsep manajemen pemasaran pendidikan
Islam secara lebih baik sehingga tujuan lembaga dapat tercapai dengan
lebih baik dan lebih mudah.
C. Penutup
Demikian sekripsi ini penulis susun. Syukur alhamdulillah atas
limpahan rahmad Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
lancar. Shalawat dan salam atas Rasul saw semoga kita mendapat syafaatnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran konstruktif sangat penulis harapkan. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari dan Hurriyati, Ratih, Manajemen Corporate dan Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima, Bandung: Alfabeta, 2008.

Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi, Bandung:
Alfabeta, 2007.

, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2003, Cet. 1.

Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara,
2003.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2002.

Bukhori, Imam, Shahih Bukhari, Juz I, Beirut: Daar al-Fikri, 1981.

Departemen Agama, Al-Qur¶an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra,


1996.

Direktorat Pendidikan Madrasah Republik Indonesia, Gambaran Umum Data Pendidikan


pada Madrasah, http://pendis.depag.go.id/madrasah/Insidex. php?i_367=st01,
download tanggal 30-04-2010.

Donnell, Koontz-O’, Principles of Management: An Analysis of Managerial


Functions, Kogakusha: McGraw Hill.

Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2008, Cet. IX.

Furchan, Arief, “Manajemen Pemasaran Madrasah: Antisipasi Masa Depan”,


http://www.pendidikanislam.net/inde x.php/makalah/41- makalah-tertulis/
158-manajemen-pemasaran-madrasah?start=2, download 31-12-09. Hadi,

Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989. Handoko, Hani,

Manajemen, Yogyakarta : BPFE, 1999, Cet. XIV.

Hasibuan, Malayu S. P., Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara,
2005, Cet. 4\

Anda mungkin juga menyukai