Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

Tokoh-tokoh diplomat yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia forum


PBB
D

Oleh:

Nama . : Putri Stevhnie


Kelas . : XII IPS 1
Guru bidang studi : Ainul Azizah

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI ( SMA N ) 13 PEKANBARU


TP. 2021-2022
1.Tokoh-tokoh diplomat Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di forum
PBB.

1 Agus Salim
Pada tahun 1947, Haji Agus Salim dan rombongan terbang ke Mesir. Delegasi berangkat pada
tanggal 16 maret 1947 ke Bombay. Setelah mengadakan persiapan di Bombay, kemudian
meneruskan perjalanan ke Mesir.Haji Agus Salim didaulat sebagai ketua tim. Saat itu Agus
Salim bersama Rasjidi sebagai sekretaris bendahara, serta tiga orang anggota; Nazir St
Pamoentjak, Abdul Kadir dan AR Baswedan. Dipilihnya Agus Salim karena dinilai sebagai
seorang pemimpin Islam yang cerdas. Ia mahir berpidato dalam bahasa Belanda, Inggris,
Prancis, Jerman dan Belanda.

Di Mesir, pidato-pidato Agus Salim memikat rakyat dan pemerintah Mesir. Pidato Agus Salim
dibumbui dengan gaya humor yang menarik.

Kedatangan Haji Agus Salim dan rombongan ternyata tercium oleh pemerintah Belanda.
Dengan berbagai cara kemudian Belanda mengutus bekas Dutanya di Arab Saudi, Adrians
untuk menggagalkan usaha delegasi Indonesia.

Meski Liga Arab dan Mesir tahu bahwa perjanjian Linggarjati hanya mengakui Indonesia
sebagai bagian dari Indonesia Serikat bentukan Belanda dengan mengikutsertakan
kepulauan-kepulauan lainnya, Mesir punya sikap sendiri. Mesir akhirnya memutuskan untuk
mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Indonesia berhak
mengadakan hubungan diplomatik dengan Mesir.

Perjanjian tersebut ditandatangani di Kementerian Luar Negeri Mesir pada 10 Juni 1947. Pihak
Indonesia diwakili Haji Agus Salim, waktu itu sebagai wakil menteri luar negeri dan Mahmoed
Fahmi al Nokrasyi sebagai Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Mesir.

Rupanya, dukungan Mesir itu langsung membuat harapan Belanda membentuk Indonesia
Serikat pupus. Setelah pengakuan Mesir, negara-negara Arab lainnya langsung menunjukkan
sokongannya kepada Indonesia. Kemudian delegasi Indonesia berkunjung ke Lebanon pada 29
Juni 1947. Di sana Lebanon juga mendukung pemerintah Indonesia. Tidak hanya Lebanon,
seiring berjalannya waktu akhir tahun 1947 Arab Saudi juga mendukung kemerdekaan
Indonesia.
2.Sutan Sjahrir
Pada bulan Agustus tahun 1947 Sutan Sjahrir yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia pada
saat itu sebagai delegasi ini sidang dewan keamanan di Lake success Amerika Serikat. dia di
sana berpidato tentang masalah yang dihadapi Indonesia dengan Belanda secara sistematis
dan jelas di sidang tersebut Sutan Sjahrir beradu argumentasi dengan menteri luar negeri
Belanda E.N. Van Kleffens.
tindakan dari pihak Belanda tersebut dalam agresi militer yang kedua kembali mengantarkan
Indonesia ke forum internasional dalam naungan perserikatan bangsa-bangsa atau PBB .
Walaupun Sutan tidak lagi menjabat menjadi perdana meteri, tetapi diberi tanggung jawab
untuk menjadi perwakilan Indonesia di PBB .Dihadapan para perwakilan negara-negara di
seluruh dunia Sutan menjelaskan secara rinci bahwa Indonesia sudah berapa abad dijajah oleh
kaum kolonial selanjutnya, setiap sidang PBB Sutan mampu mematahkan argumentasi dari
pihak Belanda. berkat kemampuan Sutan, Indonesia mampu menunjukkan eksistensinya
sebagai bangsa yang memperjuangkan kedaulatannya di dunia internasional.

3.Sumitro Djojohadikusumo

keikutsertaan Sumitro dalam misi memperjuangkan kedaulatan bangsa Indonesia terlihat


dalam persidangan Dewan Keamanan PBB di Church House,London 17 Januari 1946. pada
sidang tersebut terdapat para diplomatik seperti Sutan Sjahrir, Agus Salim,Charles Tambu, dan
Soedjatmoko, beliau memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia sebagai negara yang
merdeka .Hal itu membuat PBB mengeluarkan resolusi yaitu sebuah keputusan yang bulat agar
dihentikan gencatan senjata antara Indonesia dengan Belanda, menyelesaikan dengan Jalan
Damai dan melalui perwasitan.
Menindaklanjuti ajakan PBB dalam menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda
dengan damai . Menurut Sumitro masalah tersebut bisa diselesaikan hanya dengan membentuk
komisi untuk mengawasi pelaksanaan resolusi yang dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB.
Masalah ini di bawa India dan Australia ke dewan keamanan PBB sebagai usulannya. Negara
yang mendukung usulan tersebut antara lain Amerika Serikat, Brazil,k
Kolombia,Polandia,Ukraina dan Suriah. pada proses berjalannya Perancis memveto usulan ini
yang dianggap menguntungkan bagi bangsa Indonesia.
4. L.N. Palar

Setibanya di Indonesia, L.N Palar ditunjuk menjadi juru bicara tim diplomat Indonesia dalam
Sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success 14 Agustus 1947.

Dalam sidang tersebut, L.N Palar dan tim delegasi Indonesia berhasil menghimpun dukungan
internasional terkait kemerdekaan Indonesia.
Setelah berhasil mendapat simpati anggota forum PBB, L.N Palar dan tim diplomat Indonesia
berusaha ‘mendekati’ Amerika Serikat untuk berperan aktif membantu penyelesaian konflik
Indonesia dan Belanda.
Tim Diplomasi Indonesia banyak melakukan kampanye kemerdekaan dan perjanjian
persahabatan dengan pihak pengusaha, buruh, akademisi dan agamawan di Amerika Serikat.
Hal tersebut berhasil menggiring opini masyarakat Amerika Serikat untuk mendukung
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dalam sidang Dewan Keamanan PBB 22 Desember 1948 di Paris, L.N Palar kembali
melakukan diplomasi untuk menuntut aksi Agresi Militer Belanda II.
Sebagai ketua tim delegasi Indonesia, L.N Palar mengusulkan tentang cara penyelesaian
masalah Indonesia-Belanda dengan cara damai.Atas kepiawaian diplomasi L.N Palar, forum
sidang PBB menyatakan keberpihakannya kepada Indonesia. Mereka mendukung Indonesia
dengan alasan bahwa Belanda telah berulang kali melanggar piagam PBB dan resolusi damai
Dewan Keamanan PBB pada tahun-tahun sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai