Anda di halaman 1dari 30

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA

DENGAN FINLANDIA

Diajukan untuk memenuhi sebagian prasyaratan Kelulusan Madrasah Aliyah


Unggulan Al-Mashduqi Boardung School

Disusun Oleh:
Nama: Muhammad Fahmi Sya'bani
NISN: 003971263

MA UNGGULAN AL-MASHDUQI BOARDING SCHOOL


KABUPATEN GARUT
2022
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : MUHAMMAD FAHMI SYA’BANI
NISN : 003971263
Kelas : XI

Judul Risalah Ilmiah:


Perbedaan Sistem Pendidikan Indonesia Dengan Filandia

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Risalah ilmiah yang telah
saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila
ternyata di kemudian hari penulisan Risalah ilmiah ini merupakan plagiat atau
penjiplakan terhadap karya orang lain, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi berdasarkan
aturan tata tertib di Madrasah Aliyah Unggulan Al-Mashduqi Boarding School
Kabupaten Garut.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
dipaksakan.

Penulis,

...........................

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Risalah ilmiah ini diajukan oleh

Nama : Muhammad Fahmi Sya'bani

NISN : 003971263

Judul Risalah Ilmiah : Perbedaan Sistem Pendidikan Indonesia Dengan Finlandia

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk syarat kelulusan Madrasah
Aliyah Unggulan Al-Mashduqi Boarding School Kabupaten Garut.

Penguji Pembimbing

........................... ...........................

Ditetapkan di :

Tanggal :

iii
ABSTRAKS

MUHAMMAD FAHMI SYA’BANI. 003971263

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN


FINLANDIA

Risalah Ilmiah. Jurusan IPA 2022


Kata kunci: Kebijakan Pendidikan, Finlandia, Mutu Pendidikan

Dalam prosesnya, program-program pendidikan yang telah di rencanakan


sebelumnya tidak selalu berjalan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
kerap kali muncul suatu kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan terkini
guna mencapai tujuan, mencapai pendidikan yang merata dan berkualitas sesuai
dengan yang diamanatkan dalam undang-undang. Indonesia sebagai negara
berkembang dirasa perlu untuk mengadopsi sistem pendidikan yang sudah
berhasil diimplementasikan di negara lain. Saat ini salah salah satu negara yang
dapat dijadikan acuan di bidang pendidikan antara lain Finlandia. Penelitian ini
menggunakan desain meta analisis. Hasil dari penelitian ini terdapat beberapa
aspek yang dapat diimplementasikan dari kebijakan pendidikan yang ada di
negara Finlandia ke Indonesia. Dengan adanya peningkatan kualitas mutu
pendidikan di negara Indonesia diharapakan mampu melahirkan generasi penerus
yang dapat bersaing pada dunia internasional.

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada hadirat Allah SWT yang telah
memberikan nikmat-Nya yaitu nikmat iman dan islam. Shalawat serta salam
selalu dicurah limpahkan kepada nabi akhir zaman yaitu, Nabi Muhammad SAW
serta kepada tabiin dan tabiatnya, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya. Penulis meneliti karya tulis ilmiah ini dengan judul “Perbandingan
Sistem Pendidikan Indonesia dengan Finlandia” yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan pendidikan Indonesia dengan Finlandia serta mengetahui
mengapa Indonesia selalu tertinggal dalam perkembangan pendidikan di dunia.
Diadakannya penulisan karya ilmiah ini untuk menyadarkan bangsa Indonesia
agar mengubah sistem dan kualitas pendidikannya supaya Indonesia menjadi
negara maju bukan berkembang lagi.
Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan
pengeditan karena penulis masih kurang maksimal dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ini.
Penulis berterima kasih kepada:

1. Lusi Andinia selaku penyemangat dan pendukung hidup penulis.


2. Direktur H. Arif Bakhtiar, S.Th.I.
3. Seluruh masyarakat Al-Mashduqi Islamic Boarding school.
4. Teman-teman seperjuanganku yang telah mendukung dan memberi
petunjuk kepada saya.
5. Orangtua yang mendukung serta meridhai dalam pembuatan makalah
ilmiah ini.
6. Serta orang orang yang belum penulis sebutkan dalam pembuatan karya
tulis ini.

Maka penulis berharap menjadi manfaat bagi pembacanya dan khususnya


kepada penulis dan umumnya kepada seluruh masyarakat Al-Mashduqi Islamic
Boarding School.

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN..............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
ABSTRAKS.....................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................3
2.1 Deskripsi Pendidikan di Finlandia......................................................................3
2.1. Deskripsi Pendidikan di Indonesia.....................................................................7
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN...................................................................9
3.1. Perbandingan Sistem pendidikan Indonesia dengan Finlandia...........................9
BAB IV METODE PENELITIAN................................................................................20
4.1 Metode Pengumpulan Data..............................................................................20
4.2 Data yang Digunakan.......................................................................................20
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...............................................................................21
4.1 Simpulan..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22

vi
DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1.1Jenjang
Pendidikan...........................................................................9
2. Tabel 3.1.2 Anggaran
Pendidikan.....................................................................12
3. Tabel 3.1.3 Tenaga
Pendidikan.........................................................................13
4. Tabel 3.1.4 Proses
Pembelajaran......................................................................14
5. Tabel 3.1.5 Evaluasi
Pendidikan.......................................................................18

vii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya.
Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang mampu untuk menggunakan semua
sumber daya yang dimiliki oleh bangsa tersebut. Salah satu hal yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan semua sumber daya manusianya adalah
meningkatkan kuakitas pendidikan. Tak dapat dielakkan lagi, pendidikan
merupakan salah satu aspek yang memegang peranan penting bagi kehidupan
manusia. Terlebih, pendidikan merupakan salah satu pilar penting bagi
peradaban sebuah bangsa. Pendidikan dan kemajuan bangsa bagaikan dua sisi
mata uang. Keberadaannya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Karena
itulah, kemajuan sebuah bangsa, sejatinya tidak pernah lepas dari peranan
pendidikan. Pendidikan adalah alat bagi kemajuan suatu negara, dan
pendidikan menjadikan negara lebih maju tentu merupakan keinginan besar
yang di cita-citakan oleh setiap negara yang ada di dunia (menurut
kumparan.com)
Kata sistem dapat diartikan suatu strategi atau cara berpikir, sedangkan kata
pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan proses pembelajaran dan suasan belajar agar para pelajar dididik
secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk
dirinya dan masyarakat. Karena menurut Daoed Joesoef dalam artikel edukasi.
Edukasi.com “pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, tidak ada bangsa
yang maju yang tidak didukung oleh pendidikan kuat”. Setiap negara di dunia
ini tentu saja mempunyai sistem pendidikan mereka sendiri. Meskipun sudah
diterapkan di suatu negara, bukan berarti sistem pendidikan tersebut tidak
memiliki celah dan titik lemah dalam pelaksanaannya, karena memang tidak
ada yang dapat dikatakan sempurna. Begitu juga apabila suatu sistem

viii
pendidikan sudah berhasil diterapkan di suatu negara, maka tidak berarti sistem
tersebut juga dapat berhasil jika diterapkan di negara lain.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana sistem pendidikan Indonesia?
2. Bagaimana sistem pendidikan Finlandia?
3. Bagaimana perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Finlandia?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Menganalisis sistem pendidikan Indonesia
2. Menganalisis sistem pendidikan Finlandia
3. menganalisis perbandiangan sistem pendidikan antara Indonesia dan
Finlandia

ix
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Pendidikan di Finlandia


2.1.1 Sejarah Pendidikan di Negara Finlandia
Finlandia atau Republik Finlandia adalah sebuah negara Nordik yang
terletak di Fennoscandian wilayah utara Eropa. Di sebelah barat berbatasan
dengan Swedia, di sebelah timur berbatasan dengan Rusia, dan di sebelah utara
berbatasan dengan Norwegia, sementara Estonianya terletak di bagian selatan
Teluk Finlandia. Ibu kota Finlandia adalah Helsinki.
Finlandia terkenal dengan pendidikan terbaik di dunia. Ini terbukti dari
peringkat PISA ( Program for International Student Assesment ) pada tahun
2003 siswa Finlandia menduduki peringkat pertama dan meraih skor tertinggi
di dunia secara konsisten. Tes yang diadakan oleh PISA menguji siswa yang
berusia 15 tahunan di sekiatr 40 negara industri seluruh dunia, pengukuran tes
dalam PISA yaitu keaksaraan dalam membaca, matematika, dan ilmu
pengetahuan.
Jika dibandingkan dengan Indonesia yang berada pada peringkat paling
bawah. Ini artinya negara Finlandia merupakan negara dengan kualitas
pendidikan terbaik di dunia dengan sistem pendidikan yang baik pula. Sistem
pendidikan di Finlandia adalah sebuah sistem egalitarian Nordik, dengan tidak
ada uang untuk waktu penuh siswa. Secara hukum semua siswa wajib belajar
sembilan tahun dimulai pada usia tujuh tahun dan mereka mendapatkan makan
secara gratis. Peraturan tersebut diberlakukan pada tingkat dasar dan
menengah.

2.1.2 Tujuan Pendidikan di Negara Finlandia

x
Tujuan utama sistem pendidikan Finlandia adalah mewujudkan high-level
education for all. Tujuan tersebut mengupayakan agar seluruh rakyat Finlandia
dapat mengenyam pendidikan hingga tingkatan tertinggi, secara merata,
dengan kemampuan, keahlian dan kompetensi yang terbaik. Finlandia
membangun sistem pendidikan dengan karakteristik yang dilaksanakan secara
konsisten, yakni, free education, free school meals, dan special needs
education dengan berpegang teguh pada prinsip inklusivitas.
Pendidikan dasar Finlandia dikembangkan sedemikian rupa agar mampu
menjamin kesetaraan kesempatan bagi seluruh rakyat untuk menikmati
pendidikan terlepas dari faktor gender, strata sosial, latar belakang etnis dan
golongan. Fokus utama sistem pendidikan adalah kemerataan pendidikan guna
menunjang tingkat kompetensi rakyat dalam menyokong pembangunan
nasional berdasarkan inovasi.
Segenap rakyat Finlandia memiliki hak dasar untuk mengenyam pendidikan
secara gratis. Pemerintah wajib menyediakan kesempatan yang setara bagi
seluruh warga negara untuk menikmati layanan pendidikan gratis, di setiap
jenjang pendidikan, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya, terlepas dari
latar belakang perekonomian mereka, guna pengembangan diri, keahlian,
kompetensi dan kapasitas seluruh warga negaranya. Hak tersebut dijamin dan
tertuang dalam Konstitusi Finlandia.

2.1.3 Sistem Pendidikan di Finlandia


Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan Finlandia bertransformasi
menjadi negara industri maju dan modern adalah tingginya kualitas dan
kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Tingginya kualitas
dan kompetensi SDM Finlandia merupakan hasil dari perjalanan panjang
komitmen kuat pemerintah dan rakyat Finlandia dalam membangun dan
mengembangkan sistem pendidikan nasionalnya.
Pemerintah dan rakyat Finlandia menyadari bahwa komitmen kuat untuk
membangun dan mengembangkan sistem pendidikan nasional merupakan
kunci penentu keberhasilan negaranya untuk tetap eksis mempertahankan
keberlangsungan hidupnya sebagai negara yang berpenduduk kecil, sumber

xi
daya alam yang sangat terbatas dan hidup di tengah kondisi alam yang ekstrim
dan kurang bersahabat. Pembangunan negara dan bangsa Finlandia berdiri di
atas pilar pendidikan dan penelitian yang berbasis inovasi dan disokong penuh
oleh seluruh komponen bangsa.

Sistem pendidikan di Finlandia memiliki 3 tingkatan, yakni:


1. Pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun (terdiri dari 6 tahun pendidikan
dasar dan 3 tahun pendidikan menengah pertama)
2. Pendidikan menengah atas dan/atau sekolah kejuruan (vocational training)
3. Pendidikan tinggi (higher education)
Pendidikan pra-sekolah tersedia bagi anak-anak yang belum memasuki usia
wajib sekolah (di bawah usia 7 tahun). Pendidikan dasar adalah tingkat
pendidikan umum dasar yang diberikan secara komprehensif dalam periode 9
tahun. Pendidikan menengah atas terdiri dari pendidikan dan pelatihan
kejuruan dan pendidikan dasar. Pendidikan tinggi diberikan di berbagai
universitas dan politeknik. Pendidikan dan pelatihan kaum muda tersedia di
setiap tingkatan jenjang pendidikan. Selain dari pada itu, pendidikan kaum
dewasa menawarkan berbagai macam pendidikan dan pelajaran rekreasional
yang diharapkan mampu membangun kompetensi dan keahlian penduduk.

1. Pendidikan Pra Sekolah


Di Finlandia, anak dikenakan wajib belajar ketika ia memasuki usia yang
ketujuh. Namun demikian, bagi anak yang belum mencapai usia 7 tahun,
mereka dapat menikmati pendidikan pra-sekolah yang disediakan oleh
Pemerintah Daerah di bawah pengawasan administratif Kementerian Sosial.
Anak yang berusia di bawah 7 tahun yang mengikuti jenjang pendidikan pra-
sekolah di sekolah umum/ pemerintah tidak dipungut biaya pendidikan. Selain
dari pada itu, siswa prasekolah juga disediakan makanan (school meals),
pelayanan kesehatan, dan transportasi (apabila rumah mereka berada lebih dari
5 Km) secara gratis.

xii
Namun demikian, bagi anak berusia di bawah 7 tahun yang mengikuti
jenjang pendidikan pra-sekolah di pusat penitipan anak akan dikenai biaya
yang disesuaikan dengan pendapatan orang tuanya. Di jenjang pendidikan pra-
sekolah terdapat konsep “Educational Partnership” yang menekankan
pentingnya peran orang tua dalam mendukung proses pembelajaran anak yang
diberikan oleh gurunya di sekolah atau di pusat penitipan anak. Orang tua
murid juga turut aktif dilibatkan dalam penyusunan kurikulum daerah yang
tetap berpegang teguh dengan kurikulum inti nasional.

2. Pendidikan Dasar
Sistem pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan
menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah
Pertama (SMP) di Indonesia. Orang tua atau wali murid dalam usia wajib
belajar, wajib menyekolahkan anaknya untuk mengikuti program wajib belajar.
Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan
dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang tinggal di kekuasaan
wilayah administratifnya. Setelah anak menyelesaikan seluruh silabus
pendidikan dasar, maka anak tersebut akan menerima sebuah sertifikat yang
menyatakan bahwa anak tersebut telah menyelesaikan pendidikan wajib dasar
9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menegah atas
(general upper secondary school) atau pendidikan kejuruan (vocational
education and training).
Dalam jenjang pendidikan dasar 9 tahun, tidak terdapat ujian nasional untuk
kenaikan tingkat kelas, maupun ujian nasional untuk kelulusan pendidikan
wajib dasar 9 tahun. Anak hanya akan memperoleh penilaian yang diberikan
oleh guru di tiap akhir tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar.

3. Pendidikan Menengah
Setelah seorang murid telah menerima seluruh kurikulum jenjang
pendidikan wajib dasar 9 tahun, maka murid tersebut dapat melanjutkan
pendidikannya ke jenjang pendidikan lanjutan (upper secondary education
level). Terdapat dua macam jenjang pendidikan lanjutan, yakni jenjang

xiii
Pendidikan Menengah Atas dan jenjang Pendidikan Sekolah Kejuruan
(vocational education and training). Jenjang pendidikan sekolah kejuruan
dibagi ke dalam dua tingkat, yakni pendidikan kejuruan (initial vocational
education and training) dan pendidikan kejuruan lanjutan (further vocational
education and training). Murid dapat memilih jalur pendidikan mana yang akan
mereka jalani. Kurikulum jenjang pendidikan menengah atas dan jenjang
pendidikan sekolah kejuruan ditempuh selama 3 tahun. Namun demikian,
setelah seorang murid menamatkan salah satu dari kedua jalur pendidikan
tersebut, maka ia berhak untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang
perguruan tinggi di Universitas atau Politeknik.

4. Pendidikan Tinggi
Sistem pendidikan tinggi (dikti) Finlandia terdiri dari 2 sektor, yakni
politeknik, dan universitas. Misi politeknik adalah untuk mencetak dan melatih
para ahli untuk mendukung dunia kerja dan melaksanakan riset dan
pembangunan yang mampu menyokong pendidikan serta pembangunan daerah.
Universitas melaksanakan riset ilmiah dan menyediakan instruksi dan
pendidikan paska sarjana. Tujuan inti kebijakan dikti Finlandia adalah untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat dan mencetak para ahli terdidik
guna memenuhi kebutuhan dunia kerja, khususnya di bidang bisnis dan
industri. Bahkan finlandia tercatat sebagai Negara dengan waktu belajar
tersingkat di dunia dibanding negara maju lainnya yaitu 4-5 jam per hari. selain
itu, guru yang mendampingi dalam 1 kelas ada 3 orang. Dua guru pengampu
mata pelajaran dan 1 orang guru lagi untuk mendampingi anak secara
individual apabila mengalami kendala saat proses belajar berlangsung.

2.1. Deskripsi Pendidikan di Indonesia


2.2.1 Sistem Pendidikan di Indonesia
Indonesia sekarang menganut sistem pendidikan nasional. Namun, sistem
pendidikan nasional masih belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ada beberapa sistem di Indonesia yang telah dilaksanakan, di antaranya:
1. Sistem Pendidikan Indonesia yang berorientasi pada nilai.

xiv
2. Sistem pendidikan ini telah diterapkan sejak sekolah dasar. Disini peserta
didik diberi pengajaran kejujuran, tenggang rasa, kedisiplinan, dsb. Nilai
ini disampaikan melalui pelajaran Pkn, bahkan nilai ini juga disampaikan
di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
3. Indonesia menganut sistem pendidikan terbuka.
4. Menurut sistem pendidikan ini, peserta didik di tuntut untuk dapat
bersaing dengan teman, berfikir kreatif dan inovatif.
5. Di Indonesia terdiri dari beragam suku, bahasa, daerah, budaya, dll. Serta
pendidikan Indonesia yang terdiri dari pendidikan formal, non-formal dan
informal.
6. Di dalam KBM, waktu di atur sedemikian rupa agar peserta didik tidak
merasa terbebani dengan materi pelajaran yang disampaikan karena
waktunya terlalu singkat atau sebaliknya.
7. Sistem pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan zaman.
8. Dalam sistem ini, bangsa Indonesia harus menyesuaikan kurikulum
dengan keadaan saat ini. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia sering
mengalami perubahan / pergantian dari waktu ke waktu, hingga sekarang
Indonesia menggunakan kurikulum 2013.

xv
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1. Perbandingan Sistem pendidikan Indonesia dengan Finlandia


3.1.1 Jenjang pendidikan
Aspek Indonesia Finlandia
Wajib belajar Wajib belajar sembilan tahun Wajib belajar sembilan tahun
pendidikan dasar dan pendidikan dasar dan dimulai
menengah dimulain ketika berusia 7 tahun hingga 16
berusia 7 tahun hingga 16 tahun.
tahun.
Pra- Pra-pendidikan dasar atau Selama sebelum usia anak
pendidikan dinamakan dengan pendidikan menginjak usia wajib belajar,
usia dini diselenggarakan bagi anak dapat berpartisipasi
anak sejak lahir sampai dengan dalam pendidikan anak usia
enam tahun dan bukan dini. Pihak yang berwenang
merupakan prasyarat untuk dapat memberikan pra-
mengikuti pendidikan dasar. pendidikan dasar di sekolah,
hari-pusat perawatan, dan
perawatan keluarga sehari di
rumah atau tempat lain yang
sesuai. Partisipasi dalam
pendidikan anak usia dini
adalah sukarela tetapi di kota
berkewajiban untuk
memberikan pendidikan anak

xvi
usia dini.
Pendidikan - Sekolah Dasar (6 Comprehensive schools
Dasar tahun) 7-12 tahun - Sekolah Dasar (SD)
- Sekolah Menenga {6 th} : 7-12 tahun
Pertama (3 tahun) 13- - Sekolah Menengah
15 tahun Pertama (SMP) {3 th}
13–15 tahun
Pendidikan - Sekolah Menengah - Upper Secondary
Menengah Atas (SMA) {3 th}: 16 School (Sekolah
-18 tahun. Sekolah ini Menengah Atas){3
diperuntukkan bagi th}: 16 – 18 tahun.
siswa yang ingin Sekolah ini
melanjutkan ke jenjang diperuntukkan bagi
universitas. siswa yang ingin
- Sekolah Menengah melanjutkan ke
Kejuruan (SMK) {3 jenjang universitas.
th}: 16 -18 tahun - Vocational Schools
dengan bidang keahlian and Apprenticeship
diantaranya Teknik, Training Sekolah
Bisnis dan Manajemen, Menengah Kejuruan
Pariwisata, Tata Boga, (SMK) {3 th}: 16 -18
Tata Busana, tahun Sekolah ini
Agribisnis, Seni Rupa, diperuntukkan bagi
Perkapalan, Teknologi siswa yang ingin
Informasi dan melanjutkan ke dunia
Komunikasi, dll). kerja
Sekolah ini
diperuntukkan bagi
siswa yang ingin
melanjutkan ke dunia
kerja.
Pendidikan - Pendidikan tinggi - Universitas fokus

xvii
TInggi terdiri dari: pada penelitian dan
Pendidikan akademik memberikan
yang memiliki fokus pendidikan yang lebih
dalam penguasaan ilmu teoreris. Misalnya,
pengetahuan jenjang dokter adalah lulusan
S1, S2, S3 unicersitas.
- Pendidikan vokalis Jenjang S1, S2, dan
yang menetikberatkan S3.
pada persiapan lulusan - Politeknik
untuk mengaplikasikan (ammattikorkeakoulu,
keahliannya. yrkeshögskola, atau
Jenjang: Diploma I, II, disingkat dengan
III, dan IV. AMK/Yh). Politeknik
fokus pada
keterampilan praktis
dan jarang melakukan
penelitian, tetapi apa
yang mereka lakukan
terlibat langsung
dalam proyek-proyek
pembangunan
industri. Misalnya
perawat adalah
lulusan sekolah
teknik. (Namun,
lanjutan gelar ilmu
keperawatan ada di
universitas).
Jenjang:
Polytechnic
Bachelor's Degree
(S1) selama 3-4 tahun.

xviii
Polytechnic Master's
Degree (S2) selama 1-
2 tahun.

Pada umumnya jenjang pendidikan di Indonesia dan Finlandia memiliki


kesamaan. Keduanya sama-sama menerapkan wajib belajar sembilan tahun.
Namun untuk jenjang sarjana di Finlandia hanya memerlukan waktu studi 3
tahun. Perbedaan yang sangat mencolok antara pendidikan di Indonesia dan di
Finlandia terletak pada kesan prestige jika dapat memasuki universitas,
sehingga siswa berlomba-lomba masuk ke universitas bergengsi walaupun
dengan kemampuan rendah. Di Finlandia siswa-siswa yang memiliki
kemampuan rendah diarahkan untuk memasuki sekolah-sekolah vokasi untuk
mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja, sehingga kemampuan-kemampuan
siswa benar-benar dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

3.1.2 Anggaran Pendidikan


Aspek Indonesia Finlandia
Anggaran 20 % dari total seluruh 20 % dari total seluruh
Pendidikan anggaran negara yaitu sebesar anggaran negara yaitu sebesar
Rp. 332 triliun. Rp107 triliun.
Pembiayaan Adanya dana Biaya Biaya pendidikan di Finlandia
Pendidikan Operasional Sekolah (BOS) seluruhnya gratis, mulai
untuk pembiayaan seluruh pendidikan dasar hingga
kegiatan dalam rangka universitas. Pemerintah bahkan
penerimaan siswa baru, menyediakan bus jemputan
sumbangan pembiayaan untuk murid sekolah dasar.
pendidikan (SPP), pembelian Jika tidak ada bus jemputan,
buku teks pelajaran, biaya pemerintah memberikan
ulangan harian dan ujian, subsidi uang transportasi untuk
serta biaya perawatan siswa. Di luar itu, pemerintah
operasional sekolah sehingga menyediakan buku-buku dan
adanya pembebasan biaya perpustakaan lengkap.

xix
pendidikan dari jenjang SD Kasarnya, murid di Finlandia
sampai SMP. tinggal datang ke sekolah
untuk belajar tanpa
memikirkan biaya untuk
makan siang, ongkos, dan
buku.
Anggaran biaya pendidikan di Indonesia memiliki kesamaan dengan
Finlandia yaitu sekitar 20 % dari total anggaran belanja negara. Dalam aspek
pembiayaan pendidikan, Indonesia menggratiskan biaya pendidikan pada
jenjang SD sampai SMP. Sedangkan untuk jenjang selanjutnya siswa harus
mengeluarkan biaya pribadi. Sedangkan di Finlandia pemerintah
menggratiskan biaya pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
universitas dan segala keperluan yang berhubungan dengan pendidikan,
misalnya makan siang, ongkos transportasi, dan buku.

3.1.3 Tenaga Pendidik


Kualifikasi Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang Pendidikan Dasar
Guru Menengah (SD,SMP, dan (SD dan SMA) minimal
SMA) minimal lulusan Sarjana lulusan Master's Degree (S2).
(S1) dilanjutkan dengan Guru juga harus memiliki
program PPG atau sertifikasi kompetensi yang sangat baik
sebagai tanda kelayakan pada penguasaan bahasa
sebagai guru. Finlandia atau Swedia.
Proses Proses perekrutan guru di Seorang guru calon harus
Perekrutan Indonesia menggunakan ujian memiliki nilai yang sangat
nasional CPNS atau juka baik dan harus memerangi
diperlukan nendesak di daerah- perlawanan sengit untuk
daerah yang membutuhkan menjadi seorang guru. Hanya
guru, diadakan ujuan CPNS sekitar 10% dari pelamar
setingkat daera. untuk program tertentu
berhasil.
Gaji Gaji guru di Indonesia Rata-rata guru bergaji

xx
berkisaran antara Rp 2 hingga USD28.780 atau Rp321 juta
Rp 5 juta perbulan. per tahun atau sekitar Rp 27
juta per bulan.

Untuk tenaga pendidik yaitu guru, Finlandia memiliki kualifikasi guru yang
sangat tinggi. Di Finlandia, guru merupakan profesi yang sangat diminati dan
peluang untuk menjadi guru sangat kecil karena proses perekrutan yang sangat
ketat. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, kualitas guru masih jauh lebih
rendah namun sekarang ini sedang digalakkan program-program untuk
peningkatan kualitas guru. Program terbaru dari pemerintah ialah, adanya
program PPG untuk mendapatkan sertifikat mengajar bagi guru. Kesejahteraan
guru Finlandia juga jauh diatas Indonesia jika dilihat dari jumlah gaji yang
diterima.

3.1.4 Proses Pembelajaran


Aspek Indonesia Finlandia
Metode Menggunakan metode saintifik - Konsep Pembelajaran
Pembelajara (Menggamati, menanya, yang Berorientasi
n mencoba, mengasosiasi, - Siswa Aktif
mengomunikasikan) Organisasi sekolah
dan pendidikan
didasarkan pada
konsep pembelajaran
yang berfokus pada
aktivitas siswa dan
interaksi dengan guru,
siswa dan lingkungan
belajar.
Penggunaan teknologi
digital dalam
pembelajaran
- Menekankan

xxi
pentingnya belajar
melalui melakukan
dan menempatkan
penekanan khusus
pada kerja kelompok,
kreativitas, dan
kemampuan
memecahkan masalah.

Peran Guru Sebagai fasilitator Sebagai fasilitator.


Dalam satu kelas terdapat tiga
guru, satu guru sebagai guru
utama dengan kualifikasi S2
dan dua guru pembantu
dengan kualifikasi S1.
Mata Untuk jenjang SD : Mata pelajaran di Finlandia
Pelajaran - Matematika terdiri dari 6 mata pelajaran
Wajib - Bahasa Indonesia inti yang semuanya
- Pendidikan Agama terbungkus dengan kata

- Pendidikan Jasmani dan orientation.


Kesehatan Dikatakan orientation karena

- Pendidikan Pancasila dan kurikulum di Finlandia

Kewarganegaraan memiliki konsep gagasan

- Kesenian bahwa 6 mata pelajaran ini


bukan mengharuskan siswa
- IPA dan IPS untuk
belajar isi dari seluruh
menjadi tematik di
pelajaran ini namun mengajak
pelajaran lainnya
anak didik untuk mulai
Untuk jenjang SMP:
memperoleh kemampuan
- Pendidikan Agama
menjelajah dan memahami
- PPKN
fenomena-fenomena alam
- Bahasa Indonesia
yang ada disekitar mereka.

xxii
- MTK Maka jika anda melihat ada
- IPA tiga kata yang dipakai disini
- IPS yaitu examine, understand, &

- Bahasa Inggris experience.

- PJOK
- Seni Budaya
Untuk jenjang SMA
Mata Pelajaran Wajib
(Kelompok A)
- Pendidikan Agama
- Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
- Matematika
- Sejarah
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Wajib
(Kelompok B)
- Seni Budaya
- Prakarya
- Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
Mata Pelajaran Pilihan
(Kelompok C) atau Peminatan
Akademik
A. Peminatan Matematika
dan Sains
- Biologi
- Fisika
- Kimia
- Matematika

xxiii
B. Peminatan Sosial
- Geografi
- Sejarah
- Sosiologi dan
Anthropologi
- Ekonomi
C. Peminatan Bahasa
- Bahasa dan Sastra
Indonesia
- Bahasa dan Sastra
Inggris
- Bahasa dan Sastra Arab
- Bahasa dan Sastra
Mandarin
Jam Belajar Untuk jenjang SD Rata – rata 30 jam per minggu
- 36 jam pelajaran
perminggu (35 menit/jam
pelajaran)
Untuk jenjang SMP
- 38 jam pelajaran per
minggu (40 menit/ jam
pelajaran)
Untuk jenjang SMA
- 44 jam pelajaran per
minggu (45 menit/jam
pelanaran)

Untuk proses pembelajaran, pada intinya sama yaitu berfokus pada peserta
didik. Namun pada kenyataannya di Indonesia masih banyak pembelajaran
yang berfokus pada guru. Jumlah mata pelajaran yang dipelajari di Indonesia
lebih banyak daripada di Finlandia. Lagi-lagi Indonesia masih menekankan
kuantitas daripada kualitas.

xxiv
3.1.5 Evaluasi Pendidikan
Aspek Indonesia Finlandia
UAN Adanya Ujian Akhir Nasional Tidak ada ujian nasional untuk
yang digunakan untuk menentukan kelulusan,
menentukan kelulusan siswa
SD, SMP, dan SMA. Tetapi
bukan menjadi acuan satu-
satunya yntuk menentukan oleh
nilai ujian akhir sekolah a=dan
nilai rapor.
Ujian Seleksi Nasional Masuk Ujian Nasional Matrikulas,
masuk Perguruan Tinggi: untuk menentukan kualifikasi
Universitas Untuk perguruan tinggi negeri masuk perguruan tinggi, ujian
- SBMPTN ini bersifat sukarela.
Jalur Undangan dan Kompetinsi yang diukur:
Jalur Tertulis bidang bahasa ibu merea, tetapi
- Seleksi Mandiri dari dapat memilih tiga mata
universitas yang pelajaran lain dari kelompok
bersangkutan. berikut: bahasa kedua nasional,
Untuk perguruan tinggi swasta bahasa asing, matematika, atau
menggunakan Seleksi Mandiri studi umum yang meliputi ilmu
dari universitas yang dan humaniora. Untuk bahasa
bersangkutan. dan matematika, ada dua
tingkat ujuan yaitu dasar dan
lanjutan
Rangking Adanya sistem peringkat Tidak mengenal istilah
didalam kelas maupun di kompetisi atau peringkat. Tidak
sekolah, sehingga menciptakan ada sekolah terbaik, siswa
adanya sekolah terbaik, siswa terbaik, dsb.

xxv
terbaik, dsb.
Sistem Ujian kenaikan kelas yang Tidak ada ujian kenaikan kelas.
kenaikan dilakukan setiap tahun pada Menggunakan sistem automatic
kelas setiap jenjang pendidikan. promotion siswa secara
otomatis naik kelas.
Sistem Sistem penilaian menggunakan Sistem penilaian dilakukan
Penilaian penilaian dengan acuan KKM. untuk mengukur
KKM merupakan batas kriteria progress /kemajuan siswa
ketuntasan minimal yang harus dalam belajar. Sistem penilaian
dicapai siswa untukdapat ini digunakan untuk mengukur
dikategorikan lulus. Apabila tingkat pencapaian belajar
terdapat siswa yang belum sesuai dengan tahap
memenuhi KKM, dilakukan perkembangannya. Jadi proses
pembelajaran remedial. penilaian di Finlandia mengacu
pada diri siswa sendiri. Setiap
pelajar diberi otonomi khusus
untuk menentukan jadwal
ujiannya untuk mata pelajaran
yang menurutnya sudah dia
kuasai

Pada sistem evaluasi terdapat perbedaan yang mencolok antara Indonesia


dengan Finlandia. Sistem evaluasi di Indonesa cenderung membuat siswa
tertejan dengan segala kriteria yang ada. Sedangkan di Finlandia menekankan
pada progres belajar siswa itu sendiri, sehingga siswa tidak merasa tertekan.
Adanya sistem peringkat juga membuat siswa dengan peringkat bawah merasa
minder dan secara psikologi perasaan-perasaan tersebut dapa menghambat
proses belajar siswa.

xxvi
BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Metode Pengumpulan Data


Riset ini menggunakan teknik Meta Analisis. Teknik ini merupakan analisis
dari beberapa hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Di dalam
sebuah penelitian, meta analisis adalah sebuah kajian yang dilakukan dari
sejumlah hasil penelitian sejenis dengan permasalahan yang diangkat sama.
Pengumpulan data pada riset ini menggunakan teknik dokumentasi. Penentuan
populasinya yaitu semua dokumen literatur-literatur terkait kebijakan
pendidikan. Dokumen tertulis yang dimaksud pada penelitian ini seperti: artikel
jurnal, buku dan penelitian-penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengambilan sampel
tersebut dipilih agar data atau informasi yang didapatkan dari sampel penelitian
ini memiliki kesesuaian dengan tema yang diangkat pada penelitian ini.

4.2 Data yang Digunakan


Disini peneliti menggunakan data dari berbagai informasi yang peneliti
ambil. Contohnya peneliti mengambil dari internet, buku-buku, perpustakaan,
serta penelitian yang sedang terjadi di dunia saat ini.
Peneliti juga menggunakan data-data dari situ yang ada di internet. Seperti
manajemen.uma.ac.id, jendela.kemdikbud.go.id, akupintar.id, dan masih
banyak lagi informasih yang peneliti dapatkan dan peneliti gunakan.

xxvii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Terdapat faktor yang dapat menentukan kualitas mutu pendidikan, di dalam
peningkatan mutu tersebut diperlukan strategi atau kebijakan tertentu.
Kebijakan atau strategi yang dapat dikembangkan berupa: (i) Perbaikan
kualitas pendidikan yang dilakukan secara terus menerus, (ii) Menetapkan
standar mutu pendidikan, (iii) Perubahan kultur (change of culture), (iv)
Mempertahankan dan menjaga relasi terhadap pelanggan. Dari strategi tesebut,
diharapkan kualitas mutu pendidikan yang menjadi cita-cita bangsa indonesia
bukan lagi menjadi suatu keniscayaan.
Indonesia sebagai negara berkembang dirasa perlu untuk mengadopsi sistem
pendidikan yang sudah berhasil diimplementasikan di negara lain. Saat ini
salah salah satu negara yang dapat dijadikan acuan di bidang pendidikan antara
lain Finlandia. Titik berat keberhasilan pendidikan di negara Finlandia adalah
kebijakan yang diterapkan kepada tenaga pendidik.
Beberapa upaya telah dilakukan program-program dalam peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia, namun ada baiknya untuk mengadopsi kebijakan atau
program yang sudah maju kualitas pendidikannya.
Pada Tahun 2017 Indonesia menerapkan sebuah sistem terkait hari sekolah,
yakni sistem full day school. Sistem tersebut mendapat berbagai tanggapan
yang beragam dari masyarakat. Hal ini disebabkan oleh Karakteristik orang tua
siswa yang amat beragam. Terdapat beberapa aspek yang dapat
diimplementasikan dari kebijakan pendidikan yang ada di Finlandia ke
Indonesia. Melalui peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia diharapakan
mampu melahirkan generasi penerus yang dapat bersaing pada dunia
internasional.

xxviii
DAFTAR PUSTAKA

Finnish National Board of Education. 2012. Teachers in Finland-Trusted


Professionals. Education in Finland.
Hamid, Abdul. 2015. Implementasi Peraturan Bupati Penajam Paser Utara
nomor 18 Tahun 2012 Tentang Penyelengaraan pendidikan Gratis Di Kelurahan
Nenang Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara, e-Journal Ilmu
Pemerintahan, 3, (2) 2015 : 623-635.
Sunaryo, P.V.M. 2002. Kendala bimbingan pemantapan kemampuan
mengajar (PKM) PPD-II PGSD Universitas Terbuka di eks Karesidenan
Pekalongan. Laporan penelitian. Pondok Cabe: LP-PUSLITGA.
Anonim. (2013). Karakteristik Sistem Pendidikan Terbaik Finlandia.
http://www.sekolahdasar.net/2013/03/karakteristik-sistem-pendidikan-
terbaik.html . Diakses pada 16 Mei 2017 pukul 13.10
Hendi Suhendi. (2013). Kualifikasi Guru di Finlandia.
http://hendisuhendi2012.wordpress.com/2013/02/09/download-standar-isi-pai-
kurikulum2013/. Diakses pada 16 Mei 2017 pukul 13.00
Karis Mauyy. (2012). Kurikulum Baru 2013, Daftar Mata Pelajaran Wajib
dan Mata Pelajaran Pilihan.
http://rideralam.com/2012/12/14/kurikulum-baru-2013-daftar-mata-
pelajaran-wajib-dan-mata-pelajaran-pilihan/. Diakses pada 16 Mei 2017 pukul
12.57
Nani Roslinda. (2013). Membandingkan Sistem Pendidikan Finlandia
dengan Sistem Pendidikan Indonesia.
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/16/membandingkan-sistem-
pendidikan-finlandia-dengan-sistem-pendidikan-indonesia-534276.html. Diakses
pada 16 Mei 2017 pukul 12.44
Wildan Maulana. (2012). Penilaian Siswa di Finlandia - Pendidikan Dasar.
http://www.slideshare.net/wildan.m/penilaian-siswa-di-finlandia-pendidikan-
dasar. Diakses pada 16 Mei 2017 pukul 12.56
www.googel.com

xxix
BAB III (METODE PENELITIAN, SILAHKAN BACA BUKU
PEDOMANNYA)

KALAU ANALISIS DAN PEMBAHASAN, SIMPAN DI BAB IV


BERIKUTNYA DI ULAS SECARA SINGKAT SISTEM PENDIDIKAN
DI INDONESIA SEPERTI APA DAN APA DAMPAKNYA, JUGA SISTEM
PENDIDIKAN DI FINLANDIA SEPERTI APA DAN HASILNYA
BAGAIMANA
DI BAB INI, PAPARKAN TEORI YANG MAU DIGUNAKAN,
SEPERTI PENGERTIAN SISTEM, PENDIDIKAN, SISTEM
PENDIDIKAN
KALAU YANG DI BAWAH INI, PAS NYA MASUK DI BAB 4,
PEMBAHASAN
Tabel 4.3.1 Jenjang Pendidikan.....................................................10
Tabel 4.3.2 Anggaran Pendidikan..................................................13
Tabel 4.3.3 Tenaga Pendidik..........................................................14
Tabel 4.3.4 Proses Pembelajaran...................................................16
Tabel 4.3.5 Evaluasi Pendidikan....................................................19

xxx

Anda mungkin juga menyukai